Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buku guru IPA

Buku guru IPA

Published by SLB Negeri Aceh Barat Daya, 2022-08-18 14:26:29

Description: Buku guru IPA

Keywords: Buku Guru,Hewan,Tumbuhan

Search

Read the Text Version

6. Pertemuan VII- VIII: Dampak Daur Air (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan dampak siklus air bagi kehidupan di bumi dan makhluk hidup. Siklus air mempunyai dampak antara lain musim penghujan yang tidak menentu (khususnya di Indonesia) dan persediaan air tanah semakin menurun. Bila hujan mulai sulit diprediksi otomatis akan mempengaruhi pula persediaan air tanah. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan dampak siklus air terhadap kehidupan di bumi. b) Siswa dapat menjelaskan dampak siklus air terhadap kehidupan manusia. c) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan hasil diskusi. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan menayangkan gambar banjir dan kekeringan yang terjadi di Indonesia. Dari gambar tersebut, mintalah siswa mendeskripsikan gambar tersebut. Selanjutnya, mintalah siswa mendiskusikan dalam kelompoknya dan menuliskan hasil pengamatannya. b) Inti Dari hasil pengamatan yang sudah dituliskan oleh siswa dalam kelompok, mintalah siswa membuat satu atau dua pertanyaan terkait hasil pengamatan pada gambar dan menghubungkannya dengan siklus air. Jawaban siswa diarahkan pada bagaimana siklus air mempengaruhi kehidupan di bumi dan kelangsungan makhluk hidup. Langkah berikutnya adalah mintalah siswa dalam kelompoknya menemukan jawaban pertanyaan tersebut melalui buku siswa dan referensi lain yang terkait dengan tekun dan teliti. Mintalah siswa membuat laporan untuk dipresentasikan di kelas. c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa tentang dampak siklus air serta lakukan refleksi tentang manfaat daur air bagi kehidupan, bagaimana menghemat air dan hal-hal Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 45

yang belum dipahami siswa selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa gambar kondisi kekeringan dan banjir di Indonesia. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet) 7. Pertemuan IX: Peran Manusia terhadap Siklus Air (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan peran manusia terhadap siklus air. Ada beberapa peran manusia terhadap siklus air, ada peran positif dan peran negatif. Peran positif meliputi kegiatan yang dapat merubah iklim, misalnya melakukan penanaman pohon dengan gerakan satu jiwa satu pohon, mengembangkan waduk untuk memperluas permukaan air di daratan, dan melakukan reboisasi untuk lahan kosong. Sedangkan peran negatifnya adalah penebangan pohon, pembangunan permukiman dan industri di lahan hijau, dan pengalihan fungsi lahan. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan peran manusia terhadap siklus air. b) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan hasil diskusi. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan menayangkan salah satu waduk di Indonesia. Dari gambar tersebut, mintalah siswa mendeskripsikan gambar tersebut dan fungsinya. Mintalah siswa mendiskusikan dalam kelompoknya. b) Inti Mintalah siswa membaca buku siswa tentang peran manusia dalam siklus air, mintalah siswa mengidentifikasi peran manusia dalam siklus air terkait dari kegiatan membaca dan menelusuri referensi lain bila diperlukan. Setelah mengidentifikasi peran manusia, mintalah siswa 46 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

membuat poster dengan tema menghemat air. Mintalah siswa melaporkan poster yang telah dibuat untuk dipresentasikan di kelas. c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa tentang peran manusia terhadap siklus air serta lakukan refleksi tentang apa yang bisa dilakukan siswa dalam berperan dalam siklus air dan hal-hal yang belum dipahami siswa selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa gambar waduk. Media juga dapat berupa kertas gambar dan pensil warna. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet) 8. Pertemuan X: Ulangan Harian (2 JP) Tabel 1.3. Penilaian oleh Guru KD Indikator Esensial Teknik Menjelaskan siklus air. Tes tulis KD pada KI 3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang Penilaian kerja memepngaruhi daur air. Penilaian produk Menjelaskan dampak siklus air terhadap peristiwa di bumi dan Penilaian kerja makhluk hidup. Penilaian produk KD pada KI 4 Menjelaskan peran manusia dalam siklus air. Melakukan eksperimen tentang segelas es teh. Menyajikan data hasil pengamatan transpirasi. Mengomunikasikan hasil pengamatan, eksperimen, dan diskusi. Membuat poster hemat air. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 47

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua Bentuk komunikasi dengan orang tua/wali: a. Deskripsi. Mintalah orang tua/wali membaca dan menandatangani hasil tugas siswa. b. Berikan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar IPA di kelas. Catatan: Instrumen penilaian lihat Petunjuk Umum Pembelajaran IPA. 48 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI Mencocokkan 6. F 1. A 7. G 2. B 8. H 3. C 9. I 4. D 10. J 5. E Esai 1. Uap air yang ada di udara berasal dari air di daratan (air laut, sungai, atau kolam) yang mengalami penguapan karena terkena panas matahari. 2. Kelembaban : Sejumlah uap air yang ada di udara Kelembaban relatif : Istilah yang digunakan untuk menggambarkan uap air 3. Proses yang terjadi ketika uap air berubah wujud menjadi butiran-butiran air disebut dengan proses pengembunan. 4. Air yang menguap menjadi uap air akan naik ke atmosfer. Semakin tinggi atmosfer, tekanan udara akan semakin menurun begitu juga dengan suhu udaranya. Pada saat uap air berada pada tempat yang bersuhu dingin, maka uap air juga akan menjadi dingin dan pada akhirnya akan mengembun menjadi butiran air. 5. Pengembunan dan penguapan saling bergantung karena keduanya saling terlibat dalam siklus air. Jadi, apabila salah satu terhambat, maka yang lain juga akan terkena dampaknya. Esai 1. Agar air hujan tetap meresap ke dalam tanah, maka sebaiknya adi memplester halamannya dengan bahan yang berpori sehingga masih dapat ditembus air, misalnya paving atau batu bata tanpa disemen. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 49

2. Dalam siklus air tidak ada awal atau akhir, namun untuk menjelaskannya bisa dimulai dari air permukaan tanah yang menguap karena panas matahari. Uap air kemudian akan naik ke udara dan bertemu dengan udara dingin sehingga terjadi peristiwa kondensasi yang menyebabkan berubahnya uap air menjadi butiran air di udara. Jika butiran air sudah cukup banyak dan besar maka akan dapat turun menjadi hujan (presipitasi). Air hujan yang turun akan mengalami penguapan lagi dan mengulang siklus yang sama. 50 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

BAB pixabay.com 3 ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 51

Bab 3 Aliran Energi dalam Ekosistem A. Pengantar Pembelajaran pada bab ini membelajarkan siswa pada materi aliran energi dalam ekosistem. Namun sebelum itu, siswa perlu dikenalkan dengan ekosistem dan komponen-komponennya sehingga siswa dapat menjelaskan definisi dan komponen ekosistem dan mengidentifikasi satuan makhluk hidup dalam ekosistem. Hal ini dilakukan untuk mempermudah guru dalam menjelaskan aliran energi dalam ekosistem, membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. Selain itu, kepada siswa juga perlu dikenalkan bentuk- bentuk interaksi yang dapat terjadi pada suatu ekosistem. Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model pembelajaran Discovery Inquiry, Problem Based Learning, dan Project Based Learning yang dikolaborasikan dengan model diskusi atau kooperatif dimana siswa diberi pengantar untuk mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya, siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan berbagai aktivitas seperti observasi dan eksperimen melalui proses bekerja dalam kelompok, maupun presentasi dan diskusi dengan Bapak/Ibu guru. Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang ekosistem dan aliran energi dalam ekosistem, serta menerapkan sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatan/percobaan serta dalam mewujudkan aktivitas sehari-hari. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur kolom “Ayo Lakukan” dan “Ayo Kita Amati” untuk mendorong sikap siswa dalam pembelajaran di kelas. Bapak/Ibu guru juga dapat menggunakan fitur kolom “Tahukah Kamu” untuk mendorong motivasi siswa dalam belajar serta motivasi untuk berperilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. 52 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tabel 3.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami pengetahuan 3.1. Mengenal jenis hewan (faktual, konseptual, dan dari makanannya dan prosedural) berdasarkan rasa mendeskripsikan rantai ingin tahunya tentang ilmu makanan pada ekosistem di pengetahuan, teknologi, seni, lingkungan sekitar. budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan. 4. Mencoba, mengolah dan 4.1. Menyajikan hasil menyajikan dalam ranah konkret pengamatan untuk (menggunakan, mengurai, membentuk rantai makanan merangkai, memodifikasi, dan dan jejaring makanan dari membuat) dan ranah abstrak makhluk hidup di lingkungan (menulis, membaca, menghitung, sekitar yang terdiri atas menggambar, dan mengarang) karnivora, herbivora, dan sesuai dengan yang dipelajari di omnivora. sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori. C. Pembelajaran pada Topik Aliran Energi dalam Ekosistem 1. Alokasi Waktu dan Subtopik Pembelajaran dan penilaian topik aliran energi dalam ekosistem memerlukan 20 jam pelajaran atau 10x tatap muka (dengan asumsi 2 jam pelajaran/JP per minggu) dan 2 JP tes. Pengorganisasian JP tersebut ialah sebagai berikut: Tabel 3.2. Alokasi Waktu dan Subtopik Tatap Muka Materi 1-2 Ekosistem dan komponen penyusunnya (4 JP) 3-4 Satuan makhluk hidup dalam ekosistem (4 JP) 5-6 Aliran energi dalam ekosistem/rantai makanan (4 JP) 7-8 Aliran energi dalam ekosistem/jarring-jaring makanan (4 JP) 9 Piramida makanan (2 JP) 10 Pola interaksi dalam ekosistem (2 JP) 11 Ulangan harian (2 JP) Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 53

2. Pertemuan I-II: Ekosistem dan Komponen Penyusunnya (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan I dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang ekosistem dan komponen penyusunnya yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah percobaan membuat ekosistem dimana siswa diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi komponen yang menyusun ekosistem tersebut serta menentukan hubungan saling ketergantungan antar komponen tersebut dalam ekosistem. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan sikap teliti, jujur, tekun, disiplin, dan tanggung jawab dalam diri siswa selama melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut. Ekosistem terdiri atas komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup). Kedua komponen tersebut saling berkaitan. Terganggunya salah satu komponen penyusun ekosistem dapat mengganggu kestabilan komponen yang lain. Pada percobaan yang dilakukan siswa pada pertemuan ini, siswa diminta untuk menentukan cara-cara terbaik untuk menjaga ekosistem yang dibuatnya tetap sehat. Sehingga siswa tidak hanya dapat belajar mengenai konsep ekosistem, tetapi juga benar-benar dituntut untuk menerapkan sikap teliti, disiplin, tanggung jawab, dan peduli terhadap kesehatan lingkungan. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem. b) Siswa dapat mengidentifikasi komponen penyusun ekosistem berdasarkan hasil percobaan. c) Siswa dapat memberikan contoh keterkaitan antar komponen penyusun ekosistem berdasarkan hasil percobaan. d) Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan dan mengomunikasikannya di dalam kelas. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa, mintalah siswa memperhatikan gambar kematian konsumen tingkat 1 yang dimangsa burung elang yang 54 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

terdapat pada halaman depan topik ini di buku siswa. Bapak/Ibu guru dapat menggali pengetahuan dari siswa, kemudian arahkan siswa untuk mempelajari konsep ekosistem dan komponen penyusunnya. b) Inti Tekankan pada siswa tentang komponen-komponen yang berinteraksi dalam gambar 3.1.Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok.Kemudian instruksikan kepada siswa untuk melakukan percobaan secara berkelompok tentang mempelajari ekosistem. Mintalah siswa untuk melakukan pengamatan dan mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat percobaan. Ingatkan siswa untuk melakukan percobaan secara runtut berdasarkan prosedur yang diberikan. Arahkanlah jika siswa mengalami kesulitan dengan memberikan pertanyaan pancingan. Kemudian mintalah kelompok untuk mengomunikasikan hasil percobaannya dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan percobaannya. c) Penutup Bersama siswa, buatlah kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta lakukan refleksi untuk kembali mendorong perilaku ilmiah siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan “mempelajari ekosistem” sesuai dengan buku siswa yang dijelaskan pada fitur “Ayo Lakukan”. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya gambar-gambar yang relevan atau peristiwa yang terkait yang dapat dicari internet) 3. Pertemuan III-IV: Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat mengidentifikasi satuan makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem mulai dari individu, populasi, komunitas sampai Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 55

ekosistem. Pada pertemuan ini, siswa diminta melakukan pengamatan terhadap suatu ekosistem buatan yang terdapat di sekitar sekolah, misalnya taman sekolah. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kembali perilaku ilmiah siswa serta menerapkan pemahaman mengenai satuan makhluk hidup. • Individu: satuan makhluk hidup tunggal, contoh: seekor kambing. • Populasi: kumpulan dari makhluk hidup sejenis yang berada di tempat dan waktu tertentu. • Komunitas: kumpulan dari populasi berbagai makhluk hidup yang berada di tempat dan waktu tertentu. Contoh ekosistem buatan: sawah, danau, waduk, kolam, dan lain-lain. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat mengidentifikasi satuan makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem. b) Siswa dapat menghitung kepadatan populasi dalam suatu ekosistem. c) Siswa dapat memberikan contoh keterkaitan antar satuan penyusun ekosistem. d) Siswa dapat menyajikan data hasil pengamatan dan mengomunikasikannya di depan kelas. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa dengan menunjukkan ekosistem taman/kebun sekolah. Kemudian mintalah siswa untuk mengidentifikasi jumlah jenis makhluk hidup yang berada pada ekosistem tersebut. b) Inti Dari kegiatan pendahuluan, fokuskan siswa pada satuan makhluk hidup dalam ekosistem melalui tanya jawab. Bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian mintalah kelompok-kelompok tersebut melakukan pengamatan untuk “menghitung organisme di kebun” di beberapa area taman sekolah yang berbeda. Instruksikan kepada siswa untuk melakukan pengamatan sesuai prosedur yang diberikan pada buku siswa fitur “Ayo Lakukan” dan mencatat seluruh 56 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

informasi yang diperoleh. Setelah selesai melakukan pengamatan dan diskusi, mintalah setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c) Penutup Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran • Media yang digunakan berupa media alam yakni ekosistem taman/kebun sekolah • Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan sesuai dengan petunjuk pada buku siswa 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya gambar-gambar yang relevan dari Internet) 4. Pertemuan V-VI: Aliran Energi dalam Ekosistem/Rantai Makanan (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem dan dapat membuat bagan rantai makanan. Aliran energi dalam suatu ekosistem dapat digambarkan dalam bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Rantai makanan merupakan rangkaian proses transfer energi dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik lainnya yang digambarkan dengan diagram/bagan satu arah. Dalam rantai makanan terdapat organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat menyusun bahan makanan sendiri berfungsi sebagai produsen dan organisme heterotrof, yaitu organisme yang mendapatkan makanan dari organisme lain. Heterotrof terdiri atas konsumen dan pengurai. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem. b) Siswa dapat membuat bagan rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu. c) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan contoh rantai makanan yang dibuat. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 57

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan bertanya, “Dari manakah kalian memperoleh energi untuk melakukan aktivitas di sekolah hari ini?”. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa dan arahkan jawaban-jawaban tersebut pada satu jawaban yaitu “dari kegiatan makan/makanan”. b) Inti Setelah siswa mengetahui bahwa pemerolehan energi diperoleh melalui aktivitas makan/memperoleh nutrien, berikan penjelasan kepada siswa tentang berbagai bentuk aliran energi dalam ekosistem. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Mintalah kelompok- kelompok tersebut membuat contoh rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan yang mungkin dapat terjadi pada suatu ekosistem tertentu. Bedakan jenis ekosistem antara kelompok satu dan yang lainnya agar semakin banyak informasi yang diperoleh oleh siswa. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa tentang aliran energi dalam ekosistem, dan refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan berupa gambar rantai makanan. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet) 5. Pertemuan VII-VIII: Aliran Energi dalam Ekosistem/ Jaring-jaring Makanan (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem serta dapat membuat bagan jaring-jaring makanan. Aliran energi dalam suatu ekosistem dapat digambarkan dalam jaring-jaring makanan. Jaring- jaring makanan merupakan rangkaian transfer energi dari 58 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

satu tingkat trofik ke tingkat trofik lainnya yang digambarkan dengan diagram/bagan beberapa arah. Sedangkan jaring-jaring makanan digambarkan dengan diagram yang bercabang-cabang dan merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem. b) Siswa dapat membuat bagan jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem tertentu. c) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan contoh jaring-jaring makanan yang telah dikembangkan siswa. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan bertanya, “Makanan apa saja yang sudah dikonsumsi siswa hari itu? Apakah makanan yang dikonsumsi siswa berasal dari satu jenis organisme atau berbagai jenis organisme? Misalnya mereka mengkonsumsi padi dalam bentuk nasi tapi juga mengkonsumsi sawi sebagai sayurnya. Selain itu juga mengkonsumsi ikan mujair dan ayam.” Dari contoh ini, mintalah siswa memikirkan ada beberapa jenis produsen dan berapa jenis konsumen yang dikonsumsi mereka. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa untuk memberikan gambaran jaring- jaring makanan. b) Inti Setelah siswa mengetahui bahwa energi diperoleh melalui berbagai aktivitas dan berbagai jenis-jenis organisme, berikan penjelasan kepada siswa tentang berbagai bentuk aliran energi dalam ekosistem. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Mintalah kelompok tersebut membuat contoh jaring- jaring makanan yang mungkin dapat terjadi pada suatu ekosistem tertentu. Bedakan jaring-jaring makanan dari berbagai jenis ekosistem antara kelompok satu dan yang lainnya agar semakin banyak informasi yang diperoleh siswa. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 59

c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa tentang aliran energi dalam ekosistem yang terkait dengan jaring-jaring makanan, serta refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa gambar beberapa jenis ekosistem. Media juga dapat berupa lingkungan sekitar yaitu ekosistem yang berada di sekitar sekolah. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet) 6. Pertemuan IX: Piramida Makanan (2 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem dan piramida makanan. Aliran energi dalam suatu ekosistem dapat digambarkan dalam bentuk piramida makanan. Piramida makanan menggambarkan perbandingan komposisi antara jumlah biomassa dan jumlah energi dari produsen sampai konsumen puncak. Komposisi biomassa dan energi semakin semakin ke atas semakin berkurang jumlah biomassa dan jumlah energinya karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada tiap tingkat trofik. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem. b) Siswa dapat membuat piramida makanan pada suatu ekosistem tertentu. c) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan contoh piramida makanan yang dibuat. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan menayangkan gambar piramida makanan, “Dari gambar tersebut, tanyakan kepada siswa mengapa produsen jumlahnya lebih besar dari jumlah organisme yang di atasnya?”. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa. 60 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

b) Inti Setelah siswa mengetahui bahwa energi yang diperoleh organisme selain dimanfaatkan untuk organisme lain juga digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas organisme itu sendiri. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Mintalah kelompok-kelompok tersebut untuk mendiskusikan piramida makanan yang mungkin dapat terjadi pada suatu ekosistem tertentu. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa tentang aliran energi dalam ekosistem terkait piramida makanan, dan refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa gambar beberapa jenis ekosistem. Media juga dapat berupa lingkungan sekitar yaitu ekosistem yang berada di sekitar sekolah. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet 7. Pertemuan X: Pola Interaksi dalam Ekosistem (2 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat mengidentifikasi pola interaksi dalam ekosistem Siswa juga diharapkan dapat menjelaskan berbagai contoh pola interaksi yang dapat terjadi antar makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Pola interaksi dalam ekosistem dapat berupa hubungan simbiosis, antibiosis, kompetisi, dan predasi. Antibiosis Antibiosis terjadi apabila satu makhluk hidup menghambat kehidupan makhluk hidup yang lain di sekitarnya karena dapat mengeluarkan antibiotik. Predasi Predasi merupakan suatu hubungan dimana makhuk hidup yang satu memangsa makhluk hidup yang lain. Kompetisi Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 61

Kompetisi merupakan hubungan antar makhluk hidup yang melakukan persaingan untuk memperebutkan sumber daya alam tertentu seperti makanan dan habitat. Kompetisi dapat terjadi antar spesies yang berbeda maupun antar spesies sejenis. Simbiosis Simbiosis merupakan hubungan ketergantungan antara dua makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Mutualisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan satu sama lain. Misalnya hubungan antara bakteri Rhizobium dengan bintil akar tanaman polong. Bakteri Rhizobium (bakteri penambat nitrogen) memperoleh makanan dan tempat hidup, sedangkan tumbuhan memperoleh nitrogen untuk metabolisme dalam tubuh tumbuhan. Komensalisme yaitu hubungan antara dua organisme dimana organisme yang satu memperoleh keuntungan, sedangkan organisme lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan. Pada parasitisme, simbionnya disebut sebagai parasit; parasit mendapat keuntungan dari hubungan, dari inang yang ditempati (Gambar 3.11). Pada istilah pertumbuhan populasi, hubungan ini lebih banyak dikenal sebagai predator dan pemangsanya. Peningkatan dalam populasi inang membuat jumlah parasit juga meningkat. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan pola interaksi organisme. b) Siswa dapat memberikan contoh interaksi organisme. c) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan hasil diskusi. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan bertanya, “Apa yang terjadi bila pada padang rumput terdapat kambing dan lembu?”. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa dan arahkan jawaban-jawaban tersebut pada satu jawaban yaitu “dari pola interaksi”. b) Inti Setelah siswa mengetahui bahwa pemerolehan energi dapat terjadi karena interaksi organisme diperoleh melalui aktivitas makan/memperoleh nutrien, berikan penjelasan 62 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

kepada siswa tentang berbagai bentuk aliran energi dalam ekosistem. Selanjutnya, berilah penjelasan kepada siswa mengenai pola-pola interaksi dalam suatu ekosistem. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Mintalah kelompok-kelompok tersebut membuat contoh rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan yang mungkin dapat terjadi pada suatu ekosistem tertentu, serta bentuk/pola interaksi yang mungkin terjadi di dalamnya. Bedakan jenis ekosistem antara kelompok satu dan yang lainnya agar semakin banyak informasi yang diperoleh siswa. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa dan refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa gambar beberapa jenis ekosistem. Media juga dapat berupa lingkungan sekitar yaitu ekosistem yang berada di sekitar sekolah. 4) Sumber Belajar a) Buku siswa b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet) 8. Pertemuan XI: Ulangan Harian (2 JP) Tabel 3.3. Penilaian oleh Guru KD Indikator Teknik Tes tulis KD pada KI 3 Menjelaskan pengertian ekosistem dan komponen penyusunnya. Mengidentifikasi satuan penyusun makhluk hidup dalam ekosistem. Membuat contoh bentuk aliran energi dalam ekosistem dalam bentuk rantai makanan, Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 63

KD Indikator Teknik KD pada KI 3 jaring-jaring makanan, dan Tes tulis KD pada KI 4 piramida makanan. Menjelaskan berbagai macam Penilaian kerja peristiwa pencemaran. Penilaian produk Menjelaskan berbagai macam dampak pencemaran dan Penilaian kerusakan lingkungan bagi kerja hasil organisme. pengamatan, Melakukan eksperimen tentang eksperimen dan ekosistem. Menyajikan data hasil diskusi pengamatan. Penilaian produk Mengomunikasikan hasil pengamatan, eksperimen, dan diskusi. Merancang upaya-upaya pelestarian lingkungan. Bentuk Komunikasi dengan Orangtua Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial, maupun dengan memberikan surat pemberitahuan 64 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI Pilihan Ganda 1. C 2. C 3. C 4. C 5. C Esai 1. Air, udara, tanah, cahaya, nutrisi, dan sebagainya. 2. Autotrof: organisme yang dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Sedangkan heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga mengambil nutrien dari organisme lain. 3. Tiga, yaitu karnivora (pemakan daging), herbivora (pemakan tumbuhan), dan omnivora (pemakan segala). 4. Karena komponen ekosistem baik abiotik maupun biotik memiliki keterkaitan sehingga perubahan terhadap salah satu komponen dapat memengaruhi komponen lainnya. 5. Contoh: perubahan kondisi perairan karena pencemaran air dapat mengakibatkan perubahan ekosistem misalnya peristiwa eutrofikasi yang menyebabkan populasi alga meningkat tetapi biota air lainnya menurun. Contoh pada ekosistem darat misalnya tanah yang tidak subur dapat mengakibatkan hasil panen tanaman padi di sawah menjadi tidak maksimal. 6. Bioma merupakan ekosistem besar yang memiliki persamaan ciri yang khas dan komunitas klimaks. 7. Pengurai berfungsi untuk menguraikan makhluk hidup yang telah mati sehingga dapat terbentuk zat hara/unsur- unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk kembali memulai pembentukan makanan yang dibutuhkan oleh Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 65

makhluk hidup lainnya, sehingga aliran energi tetep dapat terus berjalan. Berpikir Kritis 1. Semua makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup karena aliran energi dimulai organisme autotrof yang mampu membuat makanan dengan bantuan energi dari cahaya matahari. Energi matahari merupakan energi utama pada sistem aliran energi ekosistem. Energi matahari akan masuk ke dalam ekosistem melalui organisme autotrof pada saat proses fotosintesis. Apabila tidak ada organisme autotrof, maka energi matahari tidak akan dapat masuk ke dalam ekosistem. 2. Kebutuhan air yang tidak terpenuhi dapat mengganggu aktivitas makhluk hidup di dalamnya. Bila kejadian tersebut tidak segera mendapat solusi maka dapat mengakibatkan kematian makhluk hidup pada ekosistem tersebut. 3. Contoh tanah sebagai faktor abiotik untuk cacing tanah, cacing tanah dapat hidup pada komposisi tanah tertentu, dan juga pada suhu dan kelembaban tertentu. Apabila faktor abiotik yakni tanah berubah karakternya, akan mempengaruhi cacing tanah yang hidup di dalamnya. Apabila kelembaban tanah berkurang atau berubah menjadi kering, maka cacing tanah tidak dapat bertahan sehingga akan mati. 4. Jika populasi tikus menurun, maka populasi ular akan menurun, atau ular akan beralih dengan memangsa kadal untuk terus mempertahankan populasinya. 5. Jika di bumi ini tidak ada bakteri, maka sampah organik akan menumpuk dan memenuhi bumi. Karena tidak ada bakteri yang menguraikan sampah organik tersebut. 66 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

BAB pixabay.com 4 POLUSI DAN DAMPAKNYA PADA LINGKUNGAN DAN KESEHATAN Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 67

Bab 4 Polusi dan Dampaknya pada Lingkungan dan Kesehatan A. Pengantar Pembelajaran pada topik “Polusi dan Dampaknya terhadap Lingkungan dan Kesehatan” secara esensial membelajarkan siswa pada polusi atau pencemaran agar dapat menjelaskan definisi dari polusi, menjelaskan defnisi polutan, menjelaskan polusi air, polusi tanah dan polusi udara, memberikan contoh pencemaran dan sumber pencemarnya, menjelaskan dampak polusi udara, air dan tanah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, menjelaskan upaya manusia dalam mengatasi pencemaran. Model pembelajaran yang dapat digunakan ialah model pembelajaran Direct Instruction, Cooperative Learning, Discovery Inquiry, Problem Based Learning, dan Project Based Learning dimana siswa diberi pengantar untuk memotivasi siswa belajar. Selanjutnya, siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan berbagai aktivitas seperti observasi, eksperimen, analisis dan diskusi, serta presentasi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru. Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang lingkungan hidup, serta menerapkan sikap teliti, tekun, jujur disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatan/ percobaan serta dalam mewujudkan aktivitas sehari-hari. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur kolom “Ayo kita Lakukan”, “Tugas Proyek”, dan “Ide-ide Penerapan” untuk mendorong sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran di kelas. Bapak/Ibu guru juga dapat menggunakan fitur kolom “Info penting” dan “keterampilan berpikir” untuk memotivasi siswa dalam belajar serta motivasi untuk berperilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. 68 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tabel 4.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami pengetahuan 3.3. Memahami dampak (faktual, konseptual, dan polusi terhadap perubahan prosedural) berdasarkan rasa lingkungan dan kesehatan. ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, 4.4. Membuat rangkuman budaya terkait fenomena masalah lingkungan dan kejadian nyata dalam yang berkaitan dengan kehidupan. kesehatan yang disebabkan oleh polusi. 4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. C. Pembelajaran pada Topik Polusi dan Dampaknya pada Lingkungan dan Kesehatan 1. Alokasi Waktu dan Subtopik Pembelajaran dan penilaian materi polusi memerlukan 24 jam pelajaran atau 12x tatap muka dan 2 JP untuk tes (dengan asumsi 2 jam pelajaran/JP per minggu. Pengorganisasian JP tersebut ialah sebagai berikut: Tabel 4.2. Alokasi Waktu dan Subtopik Tatap Muka Materi 1-2 • Definisi polusi dan polutan 3-4 • Kegiatan pengamatan polusi di lingkungan sekitar (4 JP) Pencemaran udara: penyebab dan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan (4 JP) Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 69

Tatap Muka Materi 5-6 7-9 Pencemaran air: penyebab dan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan 10-11 Kegiatan: Ide-ide penerapan (4 JP) 12 Pencemaran tanah: penyebab dan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan Kegiatan penyelidikan (Ayo lakukan) Peran manusia dalam pengelolaan lingkungan: Bioremediasi dan biokonservasi Kegiatan: Ide-ide penerapan (Tugas mandiri) (6 JP) Tugas Proyek (2 JP) Evaluasi (2 jp) 2. Pertemuan I-II: Polusi dan Polutan (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang polusi dan penyebab polusi (polutan) dan pencemaran udara. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah mengamati kondisi lingkungan dimana siswa diminta untuk mengamati lingkungan rumah, halaman, saluran air dan menentukan bagaimana kondisinya apakah kotor, keruh, jernih dan sebagainya. Siswa diminta untuk mengidentifkasi sumber pencemarnya. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan sikap teliti, jujur, tekun, disiplin, dan tanggung jawab dalam diri siswa selama melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang dilatihkan dari kegiatan pengamatan tersebut. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan pengertian polusi dan polutan. b) Siswa dapat mengidentifkasi sumber pencemaran berdasarkan hasil pengamatan. c) Siswa dapat memberikan contoh pencemaran di lingkungan sekitar. d) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatan dan mengomunikasikannya di dalam kelas. 70 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa, bertanyalah kepada siswa tentang “Apa yang akan terjadi apabila di lingkungan sekitar kita banyak sampah yang berserakan?”. Galilah berbagai jawaban yang mungkin akan disampaikan oleh siswa, arahkan siswa untuk menjawab ke arah penyelesaian masalah lingkungan. Misalnya: siswa akan menjawab “akan banyak terdapat bibit penyakit yang tersebar dan mengakibatkan wabah”. Arahkan jawaban siswa sampai pada mengatasi masalah sampah, misalnya dengan melakukan daur ulang dan sebagainya. b) Inti Setelah berdiskusi dengan siswa berkaitan dengan masalahsampah(padapendahuluan),bagilahsiswamenjadi beberapa kelompok (jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah siswa). Kemudian bimbinglah siswa untuk melakukan pengamatan pencemaran di lingkungan sekitar secara bekelompok. Kalau dilakukan di sekolah mintalah siswa untuk mengamati halaman sekolah, saluran air/ got, tempat sampah, jalan sekitar sekolah, ruangan kelas dan sebagainya, siswa diminta untuk mencatat segala sesuatu yang ditemukan pada saat pengamatan, misalnya kerapian, kebersihan, perawatan (dapat ditulis dengan bersih, kotor, rapi, kumuh dan lain-lain). Kemudian siswa diminta juga untuk mencatat sumber pencemarnya, misalnya sampah makanan yang dibuang sembarangan, debu, asap dan lain-lain. Mintalah siswa bertanya apabila ada hal yang tidak diketahuinya. Kemudian siswa diminta menuliskan hasil pengamatannya sebagai laporan dan diminta untuk mengomunikasikannya dalam kelas. Doronglah siswa agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan pengamatannya. Ingatkan siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat dan bertanggungjawab berdasarkan prosedur yang diberikan. Berikanlah simpulan dari kegiatan tersebut, misalnya: 1) di lingkungan sekolah bagaimana kondisinya, 2) apa yang menyebabkan lingkungan sekolah menjadi kotor, dan sebagainya. Pembelajaran Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 71

dilanjutkan dengan meminta siswa membaca bacaan tentang polusi dan polutan. Setelah membaca mintalah siswa menyebutkan kembali polutan yang ada di lingkungan sekolah berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan pertama. c) Penutup Bersama siswa, tuliskan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta lakukan refeksi untuk kembali mendorong perilaku ilmiah siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Alat dan Bahan Pembelajaran Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan “mengamati kondisi sekitar” sesuai dengan buku siswa yang dijelaskan pada fitur “Ayo Lakukan”. 4) Sumber Belajar a. Buku siswa b. Sumber lain yang relevan (Internet) c. Lingkungan sekitar 3. Pertemuan III-IV: Pencemaran Udara (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pencemaran udara. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah mempelajari pencemaran udara dan mengidentifikasi sumber pencemarnya serta dampaknya bagi kesehatan. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan sikap teliti, tekun, disiplin, dan tanggung jawab dalam diri siswa selama melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang dilatihkan dari kegiatan pengamatan tersebut. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan pengertian pemcemaran udara. b) Siswa dapat menentukan sumber dari pencemaran udara berdasarkan contoh kondisi lingkungan. c) Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran udara terhadap lingkungan dan kesehatan. d) Siswa dapat memberi contoh dampak pencemaran udara terhadap lingkungan dan kesehatan. 72 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa, bertanyalah kepada siswa tentang “Apa yang akan terjadi apabila di lingkungan sekitar kita banyak asap baik dari pabrik, kendaraan bermotor, atau kebakaran hutan?”. Galilah berbagai jawaban. Berikan pengantar untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar populasi ikan yang mati di perairan. Kemudian mintalah siswa untuk menanyakan atau memberikan pendapat tentang populasi ikan yang mati tersebut. b) Inti Siswa diminta untuk membaca buku siswa tentang pencemaran air dan menggaris bawahi kata-kata penting mengenai pencemaran air. Setelah itu bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian mintalah kelompok-kelompok tersebut melakukan pendataan di rumah atau di lingkungan sekolah untuk mengetahui macam limbah, kategori limbah, dan memberikan ide cara pemanfaatannya (proses daur ulang/tanpa daur ulang). Bimbinglah siswa untuk melakukan pengamatan sesuai prosedur yang diberikan dan mencatat seluruh informasi yang diperoleh. Setelah selesai melakukan pengamatan dan diskusi, mintalah setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. c) Penutup Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan refeksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan berupa gambar populasi ikan yang mati. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ialah alat tulis dan buku catatan. 4) Sumber Belajar a. Buku siswa b. Limbah organik dan an organik yang ada di sekitar c. Sumber lain yang relevan, misalnya internet Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 73

4. Pertemuan VII-IX: Pencemaran Tanah, Penyebab dan Dampak terhadap Kesehatan dan Lingkungan; Peranan Manusia di dalam Pengelolaan Lingkungan; Kegiatan Penyelidikan (6 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan pencemaran tanah, sumber pencemaran tanah, dan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan selain itu juga mampu menjelaskan peranan manusia di dalam pengelolaan lingkungan. Peran tersebut dapat berupa bioremediasi dan konservasi. Bioremediasi: penggunaan mikroba untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan atau untuk menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan dari tanah, lumpur, air tanah atau air permukaan sehingga lingkungan tersebut kembali bersih dan alamiah. Konservasi: pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Pada pertemuan ini siswa juga diminta melakukan kegiatan percobaan pengaruh deterjen terhadap perkecambahan biji kacang hijau. Dalam kegiatan tersebut diharapkan siswa dapat belajar mengenai metode ilmiah (mengamati, mengisi data dalam tabel, menganalisis, menyimpulkan dan mengomunikasikan), dan sikap ilmiah. b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat mendefinisikan pencemaran tanah. b) Siswa dapat menjelaskan sumber pencemaran tanah. c) Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan dan lingkungan. d) Siswa dapat memberikan contoh dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan dan lingkungan. e) Siswa dapat menjelaskan peranan manusia di dalam pengelolaan lingkungan. f) Siswa dapat memberikan contoh berbagai bentuk peranan manusia di dalam pengelolaan lingkungan. g) Siswa dapat melakukan penyelidikan pengaruh deterjen terhadap perkecambahan biji. h) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan 74 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

pengaruh deterjen terhadap perkecambahan biji. 2) Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan bertanya “Berdasarkan pengamatan dari kegiatan yang lalu berasal dari manakah sumber pencemaran tanah?”. Galilah berbagai jawaban yang muncul dari siswa dan arahkan jawaban- jawaban tersebut pada definisi pencemaran tanah dan dampak yang ditimbulkan terutama pada lahan pertanian. b) Inti Setelah siswa mengetahui pengertian dari pencemaran tanah dan berbagai penyebabnya, maka lakukan tanya jawab dengan siswa mengenai dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan, kesehatan dan organisme lain khususnya tumbuhan. Pembelajaran berikutnya adalah melakukan kegiatan penyelidikan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan. Bila perlu larutan deterjen dengan 6 konsentrasi sudah disiapkan oleh guru. Mintalah kelompok-kelompok tersebut melakukan penyelidikan mengenai pengaruh deterjen terhadap perkecambahan biji kacang hijau. Dalam kegiatan tersebut diharapkan siswa dapat belajar mengenai metode ilmiah (mengamati, mengisi data dalam tabel, menganalisis, menyimpulkan dan mengomunikasikan), dan sikap ilmiah. Pada kegiatan penyelidikan siswa dibimbing untuk dapat: • Merumuskanmasalah:Apakahadapengaruhdeterjendengan berbagai konsentrasi/kadar terhadap perkecambahan biji kacang hijau? • Merumuskan hipotesis: 1) ada pengaruh deterjen dengan berbagai konsentrasi/kadar terhadap perkecambahan biji kacang hijau, atau 2) semakin tinggi kadar deterjen maka semakin terhambat perkecambahan biji kacang hijau. • Melakukan percobaan: menimbang bahan, mengukur dan membuat larutan, menghitung, melakukan kegiatan perendaman dan perkecambahan. Setelah itu siswa diminta menutup gelas mineral yang berisi biji kacang hijau dan berbagai kadar larutan deterjen, dan diletakkan di ruang kelas atau di laboratorium. Siswa diminta mengamati perkecambahan biji setiap hari selama dua hari. • Mengamati: Biji yang berkecambah adalah jika muncul Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 75

calon akar (radikula) sepanjang 2 mm. Siswa diminta mengamati selama 24 jam dan 48 jam, dan diminta menuliskan jumlah biji yang berkecambah pada tabel. Selain itu siswa diminta mengukur panjang akar kecambah dengan mistar dan menuliskan hasilnya pada tabel. Pengamatan oleh siswa dengan bimbingan dari guru. • Mengisi data dalam tabel: Jumlah biji yang berkecambah dan hasil pengukuran akar kecambah dituliskan dalam tabel. • Menganalisis: Hasil pengamatan seharusnya menunjukkan 1) Biji kacang hijau yang berkecambah terbanyak terdapat pada kontrol dan perlakuan kadar deterjen yang paling rendah yaitu 3,10%, 2) Semakin besar kadar deterjen maka semakin sedikit biji yang berkecambah, 3) Panjang akar kecambah yang terpanjang terdapat pada kontrol atau deterjen 3,10% dan yang terpendek terdapat pada kadar deterjen 100%, dan 4) Biji kacang hijau yang mati bisa terdapat pada kadar deterjen 50% dan 100%. • Menyimpulkan: Simpulan harus menjawab rumusan masalah yaitu: 1) Ada pengaruh deterjen dengan berbagai konsentrasi/kadar terhadap perkecambahan biji kacang hijau, atau 2) Semakin tinggi kadar deterjen maka semakin terhambat perkecambahan biji kacang hijau. • Mengomunikasikan: Siswa diminta untuk membuat laporan kegiatan dan mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi guru mengenai peranan manusia di dalam pengelolaan lingkungan (bioremediasi dan biokonservasi), kemudian mintalah siswa untuk memberikan contoh tindakan yang mencerminkan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan. Berilah poin untuk siswa yang berani menjawab dan berilah poin yang lebih tinggi bagi siswa yang berani menjawab dengan jawaban yang benar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendorong siswa memiliki sikap berani dan santun dalam berpendapat. 76 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

c) Penutup Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran. Mintalah siswa mengerjakan tugas mandiri seperti yang tercantum pada uji pengetahuan dan keterampilan berpikir, serta tugas mandiri untuk membuat desain pemanfaatan limbah menjadi barang yang bernilai guna dan bernilai jual. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pertemuan ini berupa gambar mengenai pencemaran tanah. Alat dan bahan yang digunakan adalah alat dan bahan untuk praktikum pengaruh deterjen terhadap perkecambahan. 4) Sumber Belajar a. Buku siswa b. Sumber lain yang relevan, misalnya internet 5. Pertemuan 10-11: Tugas Proyek dan Evaluasi (4 JP) a. Materi untuk Guru Pertemuan ini dimaksudkan untuk membimbing siswa melakukan tugas proyek dalam membuat rangkuman mengenai masalah lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan yang disebabkan oleh polusi. Selain itu dalam pertemuan IV ini dilakukan pula evaluasi (tes harian). b. Pembelajaran 1) Tujuan Pembelajaran Siswa dapat membuat tulisan atau rangkuman berdasarkan kajian literatur. 2) Kegiatan Pembelajaran 1 jam pertama berkaitan dengan tugas proyek a) Pendahuluan Berikan pengantar kepada siswa untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menunjukkan gambar atau video contoh tentang dampak polusi dari internet. b) Inti Buatlah kelompok untuk mengerjakan tugas proyek dampak polusi terhadap kesehatan. Bagilah masing- masing kelompok dalam tiga kategori yaitu polusi air, tanah, dan udara. Bimbinglah siswa dalam mencari pustaka yang sesuai melalui internet atau bahan bacaan. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 77

Mintalah siswa mencari bahan bacaan minimal tiga bahan bacaan untuk setiap topik yang dicari. Bimbinglah siswa untuk menulis rangkuman dan mengomunikasikan hasil laporan tersebut ke teman-temannya. 1 jam kedua berkaitan dengan evaluasi. Siswa diminta mengerjakan ulangan harian (evaluasi) yang sudah disiapkan. c) Penutup Buatlah kesimpulan dan refleksi bersama dengan siswa dan tekankan kembali agar siswa selalu berani dan santun dalam bertanya atau berpendapat, serta berikan dorongan terhadap siswa untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud rasa syukur terhadap ciptaan dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, terutama terhadap Tanah Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. 3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Media yang digunakan pertemuan ini adalah media gambar atau video contoh dampak polusi terhadap kesehatan dan lingkungan dan internet. 4) Sumber Belajar a. Buku siswa b. Sumber belajar lain yang relevan (Internet) 6. Pertemuan 12: Ulangan Harian (2 JP) Tabel 4.3. Penilaian oleh Guru KD Indikator Esensial Teknik Tes tulis KD pada KI 3 Mendefinisikan mengenai polusi dan polutan. Mendefinisikan pencemaran udara. Menjelaskan penyebab atau sumber dari pencemaran udara. Menjelaskan dampak pencemaran udara terhadap kesehatan dan lingkungan. 78 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

KD Indikator Esensial Teknik KD pada KI 3 Mendefinisikan mengenai polusi dan Tes tulis KD pada KI 4 polutan. Mendefinisikan pencemaran udara. Penilaian kerja Menjelaskan penyebab atau sumber dari pencemaran udara. Penilaian produk Menjelaskan dampak pencemaran Penilaian udara terhadap kesehatan dan lingkungan. kerja Melakukan kegiatan pengamatan polusi di sekitar kita. Menyajikan data hasil pengamatan dan mengomunikasikannya di dalam kelas. Melakukan penyelidikan, menganalisis data, menyimpulkan, mengomunikasikan hasil pengamatan, membuat rangkuman hasil penelusuran pustaka. Bentuk Komunikasi dengan Orangtua Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial, maupun dengan memberikan surat pemberitahuan. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 79

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI Pilihan Ganda 1. D 2. B 3. C 4. C 5. A Esai 1. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. 2. Pencemaran udara, contoh: asap kendaraan bermotor. Pencemaran air, contoh timbulnya blooming algae atau eutrofikasi atau banyaknya busa deterjen di sungai. Pencemaran tanah, contoh menumpuknya sampah organik dan anorganik di tanah. 3. Kerusakan ozon. Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) mencapai stratosfer dan mengenai ozon dan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon akan berlubang. 4. Dampak positif: penanaman pohon pada hutan kota, karena merupakan usaha konservasi yang bertujuan untuk menjamin keserasian dan keberadaan sumber daya alam fisik dan hayati serta ekosistem, dari penurunan kualitas dan kuantitas serta penurunan pemanfaatan, dan dari kerusakan lingkungan. Dampak negatifnya adalah penggunaan pupuk sintetis secara terus menerus karena penggunaan mengakibatkan blooming sehingga 80 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

cahaya matahari tidak dapat masuk ke dalam perairan dan tumbuhan air di bawahnya tidak dapat berfotosintesis dan kemudian mati. 5. Pencemaran air. Alasan: Limbah yang banyak mengandung bahan kimia seperti deterjen, limbah industri, dan tumpahan minyak bumi dapat mematikan organisme air maupun organisme darat yang ada di sekitarnya. Berpikir Kritis 1 Penanaman pohon 2. Ada, karena merupakan usaha konservasi yang bertujuan untuk menjamin keserasian dan keberadaan sumber daya alam fisik dan hayati serta ekosistem, dari penurunan kualitas dan kuantitas serta penurunan pemanfaatan, dan dari kerusakan lingkungan. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 81

82 Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu

Daftar Pustaka Biggs Alton, Withney Crispen Hagins, Chris Kapicka, Linda Lundgren, Peter Rillero, Kathleen G. Tallman, Dinah Zike, National Geographic. 2004. Biology - The Dynamic of Life. New York: McGraw–Hill Companies. Biggs Alton, Withney Crispen Hagins, Chris Kapicka, Linda Lundgren, Peter Rillero, Kathleen G. Tallman, Dinah Zike, National Geographic. 2008. Biology. New York: McGraw– Hill Companies. Briggs, J.G.R. 2002. Chemistry Insight. Singapore: Longman. Pearson Education Asia Pte. Ltd. Briggs, J.G.R. 2002. Science in Focus Chemistry for GCE “0” Level. Singapore: Longman. Pearson Education Asia Pte. Ltd. Buthelezi, Thandi, Laurel Dangrando, Nicholas Hainen Cheryl Wistrom, Dinah Zike. 2008. Glenco Science Chemistry Matter and Change. New York: McGraw-Hill. Campbell, Neil.A., Jane B Reece, Lawrence G. Mitchell. 1999. Biologi. Benjamin cummings. Charles Beecroft, et al. 2007. Focus and Life Science. New York: McGraw–Hill Companies. Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Jilid 2 (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga. Jane B Reece, et al. 2012. Campbell Biologi. Benjamin cummings. Buku Guru IPA X SMALB Tunarungu 83

Tim Penulis Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Dr. Wahono Widodo, M.Si. 031-8296427 031-8296427 [email protected] [email protected] Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Pengajar Jurusan Pendidikan UNESA IPA UNESA Keahlian: Biologi/Ekologi Keahlian: Pendidikan IPA Buku: Buku: • Biologi Umum (2007) • BSE IPA untuk SMP Kelas • Buku Teks Pelajaran IPA VIII (2008) untuk SMP Kelas VII (2007) • Buku Siswa dan Buku Guru • Buku Teks IPA K-13 Kelas VII IPA SMP Kelas VII K-13 (2015) (2014) • Fisika Umum berorientasi KKNI (2015) Dra. Herlina Fitrihidajati, M.Si. Miseri, M.Pd. 031-8296427 031-8913370 [email protected] [email protected] Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Pengajar IPA SMALB SLB Negeri UNESA Gedangan Keahlian: Biologi/Ilmu Keahlian: Tunarungu Lingkungan Buku: Buku: • Biologi Umum (2007)


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook