Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab16

Bab16

Published by YHS Leadership, 2021-01-02 02:19:36

Description: Bab16

Search

Read the Text Version

EMPAT PULUH TAHUN

Ketika Firaun membiarkan umat itu pergi, Elohim tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin meskipun itu jalan yang terdekat.   Sebab Elohim berfirman, \"Jangan sampai umat itu menyesal ketika mereka menghadapi peperangan dan mereka kembali ke Mesir.\"  Elohim memimpin umat itu berputar melalui jalan padang gurun menuju ke laut Merah.

Orang Israel berjalan terus dengan gagah berani dari tanah Mesir.  Musa membawa tulang-tulang Yusuf bersamanya, karena Yusuf telah menyuruh orang Israel bersumpah dan mengatakan, \"Elohim pasti akan melawat kamu dan kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini bersama-sama kamu.\"

Mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun. YAHWEH berjalan di depan mereka, dalam tiang awan pada siang hari untuk menuntun perjalanan mereka, dan pada malam hari dalam tiang api, untuk memberi mereka terang sehingga dapat terus berjalan siang dan malam.

Ketika mereka sedang berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot, di depan Baal- Zefon, orang Israel melihat kereta perang yang sedang berbaris mengejar mereka. Rupanya Firaun menyesal telah membiarkan orang-orang Israel pergi. Dengan rasa benci, ia memerintahkan enam ratus kereta perang pilihan untuk bersiap-siap mengejar orang Israel.

Orang Israel menjadi sangat ketakutan, mereka berkata kepada Musa, \"Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir sehingga engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini?” Musa berkata kepada umat itu, \"Janganlah kamu takut! YAHWEH akan berperang bagimu, dan kamu akan berdiam saja.\"

Maka YAHWEH berfirman lagi kepada Musa dan memberitahukan apa yang harus dilakukannya. Musa meminta bangsa itu untuk terus maju. Malaikat Elohim yang sedang berjalan di depan perkemahan Israel berjalan ke belakang mereka.

Seketika itu juga, tiang awan yang ada di hadapan mereka pun berpindah ke belakang mereka. Awan itu membuat kegelapan bagi orang Mesir, tetapi terang pada orang Israel, sehingga orang Mesir tidak dapat mendekati mereka.

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan YAHWEH membuat laut itu berbalik kembali oleh angin timur yang keras sepanjang malam, sehingga membuat laut itu menjadi tanah yang kering, dan airnya terbelah.  Orang Israel berjalan ke tengah-tengah laut di tanah yang kering, dan air menjadi sebuah tembok bagi mereka di sebelah kanan dan kiri mereka.

Tidak lama setelah itu, datanglah tentara Mesir. Mereka takjub melihat laut Merah telah terbelah dihadapan mereka. Mereka kemudian mengikuti orang Israel sampai ke tengah-tengah laut. YAHWEH mengacaukan rombongan besar orang-orang Mesir itu. Saat itu seluruh bangsa Israel telah sampai ke seberang lautan.

Sekali lagi YAHWEH memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangannya ke atas laut dan air laut itu kembali ke tempatnya. Laut Merah kembali menyatu dan menenggelamkan semua tentara Mesir. Demikianlah YAHWEH mencampakkan orang- orang Mesir itu di tengah-tengah laut.

Orang Israel bersukacita karena YAHWEH menyelamatkan mereka dari ancaman Firaun dan tentara Mesir. Kemudian Musa dan orang Israel menyanyikan lagu ini bagi YAHWEH. Mereka berkata: \"Aku akan bernyanyi bagi YAHWEH, sebab Dia agung mulia.” Saudara perempuan Musa, Miryam, nabiah itu, mengambil sebuah tamborin di tangannya, dan semua wanita keluar mengikutinya dengan tamborin dan tari- tarian.

Miryam membalas mereka dengan nyanyian, \"Bernyanyilah bagi YAHWEH, sebab Dia telah menang dengan gemilang, kuda dan penunggangnya telah dilemparkan-Nya ke dalam laut.\" Mereka melantunkan pujian syukur kepada YAHWEH.

Musa membawa orang Israel dari laut Merah, lalu mereka pergi ke padang gurun Shur dan mereka berjalan tiga hari lamanya di padang gurun dan tidak menemukan air.  Lalu sampailah mereka di Mara, mereka tidak dapat minum air di Mara, karena air di sana pahit. Umat itu bersungut-sungut kepada Musa, dan berkata, \"Apakah yang akan kami minum?\"  Namun YAHWEH sangat baik, Ia membuat air itu menjadi layak untuk diminum.

Setelah masalah air minum selesai, mereka mulai lagi bersungut-sungut kepada Musa dan Harun di padang gurun.  “Harusnya dulu kalian meninggalkan kami di Mesir saja. Setidaknya di sana kami makan daging dan roti sampai kenyang. Di sini kami bisa mati kelaparan!” kata mereka.

YAHWEH mendengarkan keluhan umatNya. Dia meyakinkan Musa bahwa Dia akan memenuhi kebutuhan mereka. ”Katakan kepada mereka pada petang hari kamu akan makan daging, dan pada pagi hari kamu akan dikenyangkan dengan roti.” kata YAHWEH. “Dengan begitu mereka akan mengetahui bahwa Akulah YAHWEH, Elohimmu.”

Dan terjadilah, pada waktu petang, burung-burung puyuh berdatangan dan menutupi perkemahan itu. Dan pada pagi hari, embun berhamparan di sekeliling perkemahan itu.

Dan ketika embun tersebut menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun itu, ada terhampar sesuatu yang menyerupai sisik, halus seperti embun beku di tanah. Mereka menyebutnya manna, semacam roti yang rasanya manis seperti madu. Demikianlah YAHWEH memberi makan kepada umatNya di padang gurun.

YAHWEH memelihara orang Israel di padang gurun. Ia memberi makan dan air yang cukup, Ia juga yang melindungi mereka dari musuh-musuh. Suatu saat, datanglah orang Amalek berperang melawan orang Israel di Rafidim.  Ketika Musa mengangkat tangannya, Israel menjadi kuat, dan ketika ia menurunkan tangannya, Amalek menjadi kuat.

Tetapi tangan Musa pun menjadi lelah, lalu Harun dan Hur mengambil sebuah batu dan meletakkan batu itu di bawahnya, dan Musa duduk di atasnya. Harun dan Hur menyangga kedua belah tangannya, di sisi yang satu dan di sisi yang lain dan kedua tangannya pun tetap terangkat sampai terbenamnya matahari.  Akhirnya Yoshua mengalahkan Amalek dan orang-orangnya dengan mata pedang.

Pada bulan ketiga, ketika orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai. Musa berkata kepada mereka bahwa untuk sementara waktu mereka akan berkemah di tempat itu. Ia juga meminta mereka untuk mempersiapkan diri, berdoa dan mengadakan upacara karena dalam waktu tiga hari YAHWEH akan berbicara kepada mereka.

Pada hari ketiga di pagi hari ada guruh dan kilat, dan awan tebal di atas gunung itu, dan suara sangkakala yang sangat keras, sehingga semua orang yang berada di perkemahan itu gemetar. Musa membawa umat itu keluar dari perkemahan untuk menghadap Elohim, dan mereka berdiri di kaki gunung itu.

Gunung Sinai tertutup seluruhnya dengan asap, karena YAHWEH turun ke atasnya dalam api dan asapnya membumbung seperti asap dari dapur api, dan seluruh gunung itu bergetar dengan hebat.

Sementara mereka menunggu, Musa naik menghadap Elohim. Elohim menuliskan sepuluh hukum pada dua loh batu. Elohim menjelaskan kepada Musa bagaimana Ia menginginkan umatnya hidup.

Selama empat puluh hari Musa berada di atas gunung itu. Orang Israel sudah lelah menunggu Musa kembali, namun sama sekali tidak ada tanda-tanda kedatangan pemimpin mereka. Mereka mulai menyimpulkan kalau Elohim telah mengabaikan mereka dan Musa tidak akan kembali lagi.

Mereka kemudian meminta Harun untuk membuatkan patung anak lembu emas. Untuk menyenangkan mereka, Harun membuatkan apa yang mereka minta. Orang Israel merasa senang karena akhirnya mereka memiliki tuhan yang bisa mereka lihat.

Musa telah mengetahui apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Israel itu. YAHWEH sudah memberitahukan hal itu kepadanya di atas gunung.  YAHWEH sangat marah dan ingin membinasakan mereka. Musa pun memohon dengan sangat di hadapan YAHWEH, Elohimnya,   agar tidak membinasakan umat-Nya. Akhirnya YAHWEH berubah pikiran atas ancaman yang ingin Dia lakukan kepada umat-Nya.

Musa pun turun dari gunung itu, dengan dua loh pada tangannya. Ketika ia telah mendekat pada perkemahan itu, dan melihat anak lembu tuangan dan tari- tarian, maka tersulutlah amarah Musa, lalu ia melemparkan loh-loh batu itu dari tangannya dan memecahkannya di kaki gunung itu.

Dengan marah Musa merusak patung itu. Ia mengambil anak lembu tuangan yang telah mereka buat itu, lalu membakarnya dengan api dan menggilingnya hingga menjadi halus, lalu menaburkannya di atas permukaan air, dan menyuruh orang Israel meminumnya.

Musa lalu memanggil siapa saja yang berada di pihak YAHWEH untuk berdiri di sampingnya. Seluruh anak Lewi pun berkumpul kepadanya. Sesuai perintah YAHWEH, Elohim Israel, Musa menyuruh setiap orang Lewi tersebut mengambil pedang dan membunuh semua orang yang telah membelot, untuk memberi hukuman atas dosa- dosa mereka. Anak-anak Lewi melakukan seperti perkataan Musa. Maka pada waktu itu tewaslah dari bangsa itu kurang lebih tiga ribu orang.

Pada keesokan harinya, Musa berkata kepada bangsa itu, \"Kamu telah berbuat dosa yang besar. Dan sekarang aku akan pergi kepada YAHWEH, barangkali aku dapat mengadakan pendamaian untuk dosamu.\"

YAHWEH mengganti dua loh batu yang telah Musa pecahkan, dengan yang baru. Ketika Musa turun dari gunung Sinai, wajahnya bercahaya oleh karena percakapannya dengan YAHWEH.  Cahayanya begitu terang sehingga orang-orang tidak bisa menatapnya secara langsung.

Musa memberitakukan kepada mereka bahwa YAHWEH, Elohim Israel ingin mereka membangun sebuah Tabernakel Kemah Pertemuan. Sebuah tenda besar dengan pagar disekelilingnya, tempat dimana YAHWEH akan tinggal bersama-sama dengan umat-Nya.

Awan menutupi Kemah Pertemuan itu dan kemuliaan YAHWEH memenuhi Tabernakel itu.  Ketika awan itu naik dari dalam Tabernakel itu, orang Israel berangkat melanjutkan perjalanan mereka. Jika awan itu tidak naik, mereka tidak berangkat sampai hari awan itu naik.    Keluaran 13-17, 19-24, 32, 34-40, Bilangan 9

G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook