MUSA
Yusuf dan saudara-saudaranya tinggal di Mesir sepanjang hidup mereka. Mereka sangat berhasil. Yusuf dan semua saudaranya serta semua orang yang seangkatan dengan dia, pada akhirnya mati. Orang Israel beranak cucu dan bertambah sangat banyak, bahkan berlipat ganda, mereka menjadi sangat kuat, dan negeri itu telah dipenuhi oleh mereka.
Firaun-firaun pun mulai berganti. Setelah empat ratus tahun, berkuasalah seorang raja baru atas Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Ia berkata kepada rakyatnya, \"Lihatlah, rakyat orang Israel itu terlalu banyak dan lebih kuat daripada kita. Aku khawatir apabila terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan berperang melawan kita, kemudian pergi dari negeri ini. Kita harus mencari cara untuk menghentikan pertumbuhan mereka dan membuat mereka lemah.”
Firaun memutuskan untuk melakukan tindakan keras terhadap orang-orang Israel. Ia menempatkan para pengawas budak untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka dipekerjakan untuk membangun kota-kota perbekalan bagi Firaun, yaitu Pitom dan Ramses.
Namun, semakin mereka tertindas, semakin mereka berlipat ganda dan berkembang, sehingga orang Mesir menjadi ketakutan terhadap orang- orang Israel. Firaun semakin kesal dan merencanakan sesuatu yang lebih kejam terhadap mereka.
Firaun memanggil para bidan Ibrani yang bernama Sifra dan Pua. Ia berkata, \"Apabila kamu menolong persalinan wanita Ibrani, dan melihat anak yang lahir itu adalah seorang anak laki- laki, maka kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak itu perempuan, biarkanlah ia hidup\"
Namun bidan-bidan itu takut akan Elohim dan tidak melakukan seperti yang telah Firaun perintahkan kepada mereka. Mereka membiarkan setiap bayi laki-laki tetap hidup.
Firaun tidak berhasil membunuh bayi-bayi yang baru lahir itu. Akhirnya ia memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, katanya, \"Setiap anak laki-laki yang dilahirkan, kamu harus melemparkannya ke dalam sungai, tetapi jika yang dilahirkan adalah anak perempuan, kamu boleh membiarkannya hidup.\"
Banyak keluarga orang Israel yang berusaha menyembunyikan bayinya. Salah satu keluarga dari suku Lewi yang telah memiliki anak perempuan yang bernama Miryam dan anak laki-laki bernama Harun melahirkan anak ketiganya. Ketika ia melihat bahwa anak itu elok, ia menyembunyikannya selama tiga bulan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, bayi itu menjadi lebih besar dan tidak dapat disembunyikan lagi.
Akhirnya dengan putus asa, ia mengambil sebuah keranjang yang terbuat dari daun pandan dan melapisinya dengan damar dan ter. Ia meletakkan bayi itu ke dalamnya lalu menaruh keranjang itu di antara alang-alang di tepi sungai Nil. Dan meminta Miryam anaknya mengawasi adiknya dari kejauhan untuk memastikan bayi itu baik-baik saja.
Tak lama kemudian, Miryam melihat ada iring-iringan orang menuju sungai. Rupanya putri Firaun datang untuk mandi di sungai. Ketika sang putri melihat keranjang di antara alang-alang, ia menyuruh pelayannya, untuk mengambilnya.
Ia merasa kasihan pada bayi itu dan berkata, \"Ini adalah anak orang Ibrani.\" Hati sang putri luluh ketika melihat bayi yang sedang menangis itu. Ia memutuskan untuk membawanya pulang dan merawatnya.
Miryam memberanikan diri mendekati sang putri dan membungkuk untuk memberi hormat. \"Bolehkah aku pergi dan memanggil seorang wanita dari orang Ibrani yang dapat menyusui, supaya ia dapat menyusui bayi itu bagimu?\" tanyanya gugup. Sang putri menyetujuinya dan gadis itu berlari pulang untuk menjemput ibunya.
Putri Firaun berkata kepadanya, \"Bawalah pergi bayi itu dan rawatlah dia bagiku, dan aku akan memberi upah kepadamu.\" Maka bayi laki-laki itu dirawat oleh ibu kandungnya, anak itu bertumbuh, lalu ia membawanya kepada putri Firaun.
Sang putri sangat menyayanginya sehingga ia mengangkatnya sebagai anaknya sendiri. Ia menamainya Musa yang artinya diangkat dari air. Musa dibesarkan sebagai anggota keluarga kerajaan Mesir, ia diberi pendidikan sebagai seorang pangeran Mesir.
Walaupun tinggal di istana Firaun, Musa tahu bahwa dirinya keturunan Israel. Saat Musa dewasa, ia pergi ke luar kepada saudara-saudaranya, orang Israel dan melihat kerja paksa mereka. Suatu hari, ia melihat orang Mesir yang sedang memukuli seorang Ibrani dengan kejam. Musa menghajar orang Mesir itu, ia membunuhnya dan menyembunyikannya di dalam pasir.
Musa mengira tidak ada orang yang mengetahui perbuatannya, namun ternyata apa yang dilakukannya telah diketahui orang. Berita pembunuhan itu menyebar dengan cepat, Musa segera tahu bahwa dirinya dalam keadaan bahaya.
Ketika Firaun mendengar perkara itu, ia berusaha untuk membunuh Musa. Musa tidak punya pilihan lain selain melarikan diri, ia melarikan diri dari hadapan Firaun dan tinggal di tanah Midian. Ia menjadi penjaga kawanan ternak milik seorang imam di Midian yang bernama Yitro. Musa kemudian menikah dengan Ziporah, anak imam Yitro.
Selama empat puluh tahun Musa menjalani kehidupan yang tenang menjadi seorang gembala. Sementara di Mesir orang-orang Israel masih hidup dalam penderitaan. Mereka menjerit meminta pertolongan. Elohim mendengar keluh kesah mereka, dan teringatlah Elohim akan perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Elohim melihat orang Israel dan Dia memedulikan mereka.
Suatu hari, ketika Musa sedang menggembalakan kawanan domba Yithro, mertuanya, ia mengiring kawanan domba itu ke sebelah padang gurun dan sampailah ia ke gunung Elohim, yaitu Horeb. Malaikat YAHWEH menampakkan diri kepadanya di dalam lidah api dari tengah-tengah semak belukar. Tampaklah semak belukar itu menyala-nyala dalam api, tetapi tidak hangus terbakar.
Musa merasa heran melihat kejadian itu. Ia berniat untuk memeriksa apa yang telah dilihatnya itu. Tiba-tiba Elohim memanggilnya dari tengah- tengah semak berduri itu, dan berkata, \"Jangan mendekat ke sini, tanggalkanlah kasutmu dari kakimu karena tempat dimana engkau berdiri adalah tanah yang kudus. Akulah Elohim leluhurmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak, dan Elohim Yakub.\" Musa menyembunyikan wajahnya karena ia takut memandang kepada Elohim.
YAHWEH berfirman, \"Aku telah memerhatikan dengan sungguh- sungguh kesengsaraan umat-Ku di Mesir, dan Aku telah mendengar jeritan mereka. Aku mengetahui penderitaan mereka. Aku akan melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir, dan membawa mereka ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Aku ingin engkau kembali ke Mesir dan menyelamatkan umat-Ku. Yakinkan mereka untuk mengikutimu dan mintalah Firaun untuk membebaskan mereka.”
Musa berkata kepada Elohim, \"Jika aku datang menemui mereka dan berkata, Elohim leluhurmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku, siapakah Nama-Nya? Apakah yang harus kukatakan kepada mereka?\"
\"AKU ADALAH AKU.\" kata Elohim kepada Musa. \"Katakan demikian kepada bani Israel, YAHWEH, Elohim leluhurmu, Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub, telah mengutus aku kepadamu. Itulah Nama-Ku untuk selama-lamanya dan seperti itulah Aku diingat di semua generasi turun temurun.\"
Musa sangat takut untuk kembali ke Mesir, ia berkata kepada Elohim, \"Siapakah aku ini, masakan aku yang akan menghadap Firaun dan aku yang harus membawa orang Israel keluar dari Mesir? Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku melainkan berkata, YAHWEH tidak menampakkan diri kepadamu.\"
Elohim kemudian memberikan tanda kepada Musa untuk membuat mereka menjadi percaya, bahwa YAHWEH, Elohim leluhur mereka, Elohim Abraham, Elohim Ishak, Elohim Yakub, telah menampakkan diri kepada Musa. Pertama, jika Musa melemparkan tongkatnya ke tanah, tongkat itu akan menjadi seekor ular.
Segera setelah ia menangkap ekor ular itu, maka ular itu akan kembali menjadi tongkat. Kedua, jika Musa memasukkan tangannya ke dalam bajunya, tangannya akan nampak seperti terkena kusta, putih seperti salju. Dan ketika ia memasukkannya lagi, tangan itu menjadi sembuh.
Kemudian YAHWEH, Elohim berfirman, “Jika mereka tidak mempercayaimu dan tidak mau mendengarkan suara dari tanda yang pertama, mereka akan percaya pada tanda yang berikutnya. Jika mereka tidak juga mau percaya dua tanda ini dan tidak mendengarkan suaramu, maka engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan menuangkannya ke atas tanah yang kering, dan air yang engkau ambil dari sungai Nil itu akan menjadi darah di atas tanah kering itu.\"
Musa masih tidak yakin, lalu berkatalah ia kepada YAHWEH, \"Oh Tuhan, aku ini bukanlah seorang yang pandai bicara. Aku tidak lancar dalam berkata-kata. Ya Tuhan, aku mohon utuslah orang lain saja.“ Maka bangkitlah murka YAHWEH atas Musa. “Aku sudah memerintahkan Harun, saudara laki-lakimu untuk menemuimu. Ia harus berbicara bagimu
kepada umat itu dan menjadi mulut bagimu, dan engkau akan menjadi seperti Elohim baginya. Engkau akan membawa tongkat ini di tanganmu, yang dengannya engkau akan membuat tanda-tanda itu.\" Kata Elohim kepada Musa.
Lalu Musa pergi dan kembali kepada Yithro, mertuanya, dan berkata kepadanya, \"Aku minta, izinkanlah aku pergi, dan kembali kepada saudara-saudaraku yang ada di Mesir, dan melihat apakah mereka masih hidup.\" Lalu Yithro berkata kepada Musa, \"Pergilah dalam damai.\"
YAHWEH kembali meyakinkan Musa bahwa sudah aman baginya untuk kembali ke Mesir karena Firaun yang baru telah naik takhta. Musa membawa istri dan anak- anaknya dan menaikkan mereka ke atas keledai dan ia kembali ke tanah Mesir. Musa juga membawa tongkat Elohim di tangannya.
Ketika mereka telah mendekati Mesir, Elohim menuntun Harun untuk menemuinya di gunung Elohim. Musa memberitahu kepada Harun semua firman YAHWEH yang telah disampaikan kepadanya, dan semua tanda-tanda yang telah Dia perintahkan kepadanya. Musa dan Harun pergi mengumpulkan seluruh tua-tua Israel.
Harun menjelaskan bahwa YAHWEH telah berfirman kepada Musa untuk memimpin orang Israel keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan. Musa membuat tanda-tanda ajaib di hadapan umat itu dan mereka semua menjadi percaya. Mereka bersujud dan menyembah karena YAHWEH telah melihat kesengsaraan mereka. Keluaran 1-4
G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.
Search
Read the Text Version
- 1 - 36
Pages: