YESUS Diadili
Setelah YESUS diikat seperti seorang penjahat, Dia dibawa kepada Hanas. Hanas ini, dulunya menjabat sebagai imam besar, saat YESUS yang masih kecil membuat para guru di Bait Suci terkesan. Hanas memberikan jabatan ini kepada beberapa putranya dan sekarang kepada menantunya, yang bernama Kayafas. Dan Kayafas-lah yang telah menasihati orang-orang Yahudi, bahwa lebih berguna jika satu orang mati ganti orang banyak.
Kemudian Hanas menanyai YESUS mengenai para murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. YESUS menjawab kepadanya, \"Aku berbicara secara terbuka kepada orang banyak. Aku selalu mengajar di dalam Sinagoga dan Bait Suci tempat orang Yahudi berkumpul, dan Aku tidak pernah berbicara dengan sembunyi- sembunyi. Mengapa engkau bertanya kepada-Ku? Tanyakanlah kepada mereka yang telah mendengar, apa yang pernah Kukatakan kepada mereka.”
Namun setelah Dia mengatakan semua itu, seorang pengawal yang sedang berjaga menampar YESUS sambil berkata, \"Begitukah cara-Mu menjawab imam besar?\" Lalu, Hanas mengirim YESUS yang telah terikat itu kepada imam besar Kayafas. Saat itu, Kayafas telah mengumpulkan para anggota Sanhedrin.
Pengadilan Sanhedrin ini terdiri dari 71 anggota, termasuk imam besar dan orang-orang lain yang pernah memegang jabatan itu. Para imam kepala dan seluruh Sanhedrin terus mencari kesaksian melawan YESUS supaya dihukum mati, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Begitu banyak orang memberikan kesaksian palsu melawan Dia, tetapi kesaksian- kesaksian itu tidak sesuai satu dengan lainnya
Kemudian beberapa orang dari mereka berdiri dan memberikan kesaksian palsu melawan Dia, sambil berkata, \"Kami pernah mendengar Dia mengatakan: Aku akan merobohkan Bait Suci yang dibuat oleh tangan manusia, dan dalam tiga hari Aku akan membangun yang lain, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.\"
Mendengar itu, imam besar berdiri dan bertanya kepada YESUS, katanya, \"Tidakkah Engkau menjawab satu pun dari apa yang para saksi ini katakan melawan-Mu?\" Namun Dia tetap membisu dan tidak menjawab apa pun. Akhirnya dengan nada mencemooh, Kayafas berkata, \"Apakah Engkau Mesias, Putra dari Yang Terpuji?\"
Dan YESUS berkata kepadanya, \"Engkau telah mengatakannya. Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa, dan datang dalam awan-awan di langit.\" Mendengar itu Imam besar mengoyakkan pakaiannya dan berkata, \"Apakah kita masih membutuhkan para saksi? Kamu telah mendengar hujatan- Nya.” Akhirnya mereka semua sepakat untuk menyatakan Dia bersalah dan layak dihukum mati.
Dengan rasa puas, mereka mulai meludahi Dia, dan menyelubungi wajah-Nya dengan kain, meninju-Nya, dan mereka berkata kepada-Nya, \"Bernubuatlah!\" Dan para pengawal terus menghantam Dia dengan pukulan-pukulan. Menjelang pagi, semua imam kepala dan tua-tua bangsa itu telah sepakat untuk menggiring dan menyerahkan- Nya kepada gubernur Roma, Pontius Pilatus karena hanya ia yang bisa menjatuhkan hukuman mati.
Berita itu menyebar dengan cepat ke seluruh kota. Ketika Yudas, yang mengkhianati Dia, melihat bahwa Dia dijatuhi hukuman mati, ia menyesal dan mengembalikan tiga puluh keping perak itu kepada para imam kepala dan para tua-tua, dan berkata, \"Aku telah berdosa karena mengkhianati Orang yang tidak bersalah.\" Tetapi mereka berkata, \"Apa urusan kami? Itu tanggung jawabmu sendiri!\"
Kemudian Yudas melemparkan keping-keping perak itu ke Bait Suci, lalu pergi dan menggantung diri. Tapi saat dia menggantung diri, cabang pohon tempat dia mengikatkan talinya itu patah. Tubuhnya pun jatuh ke tanah yang berbatu-batu, dan perutnya robek.
Orang-orang Yahudi yang membawa YESUS tidak mau masuk ke istana Pilatus. Mereka pikir, kalau mereka masuk ke tempat milik bangsa lain, mereka menjadi najis. Akhirnya, Pilatus keluar menemui mereka. Sebagai wakil pemerintah Romawi, Pilatus perlu memeriksa tuduhan yang ditimpakan kepada YESUS. Lalu Pilatus masuk ke istananya, memanggil YESUS dan mengajukan banyak pertanyaan kepada-Nya.
\"Engkaukah Raja orang Yahudi?\" Dan YESUS berkata kepadanya, \"Engkau yang mengatakannya.\" Kemudian berkatalah Pilatus kepada- Nya, \"Tidakkah Engkau mendengar betapa banyak hal yang telah dikatakan para saksi itu menentang-Mu?\" Tetapi Dia tidak menjawabnya, bahkan sepatah kata pun tidak, sehingga gubernur itu sangat heran. Ia kebingungan karena tidak dapat menemukan kesalahan pada YESUS.
Kata Pilatus kepada para imam kepala dan orang banyak itu, \"Aku tidak mendapati satu pun kesalahan pada Orang ini.\" Namun mereka makin mendesak dengan berkata, \"Dia menghasut bangsa ini dengan pengajaran-Nya di seluruh Yudea, mulai dari Galilea sampai ke sini.\" Ketika mendengar hal itu, Pilatus mengirim YESUS kepada Herodes yang berkuasa di wilayah Galilea, pada waktu itu ia memang sedang berada di Yerusalem.
Ketika melihat YESUS, Herodes sangat bersukacita, sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia telah mendengar banyak hal tentang Dia, dan ia berharap dapat melihat Dia melakukan suatu tanda mujizat. Herodes mengajukan banyak pertanyaan, tetapi YESUS tidak menjawab sepatah kata pun kepadanya.
Seperti Pilatus, Herodes juga tidak dapat menemukan kesalahan YESUS. Akhirnya ia memerintahkan orang- orang tersebut membawa YESUS kembali kepada Pilatus. Pilatus ingin sekali membebaskan YESUS. Dia tahu bahwa para imam menangkap-Nya karena merasa iri.
Dan sementara ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang disebut Lithostrotos, yang dalam bahasa Ibrani disebut Gabatha. Istrinya mengirim pesan kepadanya dan mengatakan, \"Tidak ada urusanmu dengan Orang Benar itu, sebab aku sangat menderita hari ini karena bermimpi tentang Dia.\" Hari itu adalah persiapan Paskah, kira- kira jam enam pagi.
Adapun pada setiap hari raya, gubernur itu biasa membebaskan seorang tawanan bagi orang banyak itu, siapa saja yang mereka inginkan. Dan pada waktu itu, mereka mempunyai seorang tawanan terkenal yang bernama Barabas, ia adalah seorang penyamun yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan. Pilatus yakin orang-orang akan lebih memilih untuk membebaskan YESUS dari pada Barabas.
\"Aku tidak menemukan satu pun kesalahan pada diri-Nya. Namun padamu ada satu kebiasaan, bahwa pada waktu Paskah aku harus membebaskan satu orang bagimu. Jadi, siapakah yang harus aku bebaskan bagimu, Barabas atau YESUS dari Nazaret ?” tanya Pilatus pada kerumunan orang yang sedang berteriak-teriak itu.
Lalu mereka berteriak lagi, \"Bukan Orang ini, tetapi Barabas.\" Kata Pilatus kepada mereka, \"Lalu apa yang aku harus perbuat terhadap YESUS yang disebut Mesias?\" Mereka semua berkata kepadanya, \"Salibkanlah Dia!\"
Pilatus melihat bahwa hal itu tidak menghasilkan apa pun, sebaliknya malah menimbulkan kekacauan, ia mengambil air lalu membasuh tangannya di hadapan orang banyak itu sambil berkata, \"Aku tidak bersalah terhadap darah Orang Benar ini, kamu sendiri yang akan menanggungnya!\"
Seluruh rakyat itu menjawab dan berkata, \"Darah-Nya tertanggung atas kami dan atas anak-anak kami!\" Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka. Kemudian, para prajurit gubernur membawa YESUS ke markas. Di sana mereka mencambuki YESUS sampai darah mengucur dari punggung-Nya.
Dan setelah menganyam sebuah mahkota duri, prajurit-prajurit meletakkannya di atas kepala-Nya, dan memakaikan jubah ungu kepada- Nya, dan berkata, \"Hormat, hai Raja orang Yahudi!\" Mereka terus- menerus memukuli kepala-Nya dengan tongkat dan meludahi-Nya, dan berlutut menyembah kepada- Nya. Kemudian mereka menggiring Dia untuk menyalibkan-Nya. Matius 26,27; Markus 14,15; Lukas 22,23; Yohanes 18,19
Dr. William D. Edwards menggambarkan cara orang Romawi mencambuk: Alat yang biasa digunakan adalah sebuah cambuk pendek (flagrum atau flagellum). Pada cambuk itu, ada beberapa tali kulit yang berbeda-beda panjangnya, yang kadang dijalin. Tali-tali itu dipasangi bola-bola besi kecil atau potongan-potongan tulang domba yang tajam. Sewaktu prajurit Romawi berkali-kali mencambuk punggung korban sekuat tenaga, bola-bola besi akan membuat tubuh menjadi memar, dan tali-tali kulit serta tulang-tulang domba akan menyayat kulit sampai ke lapisan yang dalam. Selama pencambukan, luka-luka akan terbuka semakin dalam sampai merobek otot-otot. Akibatnya, daging akan tersayat-sayat, berdarah, dan mulai terlepas.
J e s u sIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah pelayanan Tuhan YESUS Kristus dan murid-murid-Nya. Diceritakan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, tanpa mengubah arti yang sebenarnya. Membantu anak-anak untuk mengetahui peristiwa yang ada di dalam Firman Tuhan. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Tuhan YESUS Kristus yang begitu besar kepada kita.
Search
Read the Text Version
- 1 - 25
Pages: