24 - Kerendahan Hati

Kerendahan Hati

Orang Farisi adalah orang Yahudi yang dibesarkan menurut hukum agama yang sangat ketat. Mereka yakin kalau cara hidup mereka adalah yang terbaik, dan semua orang yang tidak mengikuti peraturan mereka adalah orang berdosa. Mereka merasa sudah melakukan apa yang benar, dan karena hal itu, mereka memandang rendah kepada orang lain.

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya sendiri orang benar, dan memandang rendah orang-orang lain, YESUS mengatakan perumpamaan ini, \"Ada dua orang pergi ke Bait Suci untuk berdoa, yang satu orang Farisi,” Orang Farisi yang mendengarkan perkataan YESUS tersenyum puas. “Dan yang seorang lagi adalah pemungut cukai.” Orang Farisi langsung mencibir ketika mendengar kata pemungut cukai.

YESUS kemudian melanjutkan ceritanya,”Di depan semua orang, orang Farisi itu langsung berjalan ke tengah Bait Elohim. Ia mengangkat tangannya, menatap langit dan mulai berdoa dengan suara yang keras agar semua orang bisa mendengarnya. Ya Elohim, aku bersyukur kepada-Mu, karena aku tidak seperti orang-orang lain yang serakah, tidak jujur, pezina, atau seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali dalam seminggu, aku memberikan persepuluhan dari semua yang aku hasilkan.” Orang Farisi yang mendengarkan langsung tersenyum puas.

YESUS melanjutkan perumpamaannya, “Tetapi pemungut cukai itu berdiri dari jauh, ia tidak berani memandang ke langit, sebaliknya ia memukul-mukul dadanya sambil berkata: Ya Elohim, berikanlah belas kasihan-Mu kepadaku, orang berdosa ini.”

Dan YESUS pun mengakhiri cerita-Nya, “Aku berkata kepadamu, pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan, sementara yang lain tidak. Sebab setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan dan yang merendahkan dirinya akan ditinggikan.\"

Intinya, YESUS mengajarkan bahwa kerendahan hati itu penting. Nasehat ini cocok bagi para murid-Nya, karena mereka hidup di antara orang Farisi yang menomorsatukan kedudukan dan pujian. Ini juga menjadi nasehat yang bagus untuk kita semua. Lukas 18