AYUB Pribadi yang Setia
AYUB Ayub hidup di tanah Us, suatu negeri di sebelah timur Israel. Dari sebuah penelitian, diketahui jika Ayub hidup kurang lebih pada zaman yang sama dengan Abraham. Jadi Ayub bukanlah orang Israel atau keturunan Abraham. Namun Ayub menyembah Elohim yang benar, Elohim yang disembah oleh Abraham.
Di tanah Us hiduplah seorang yang sangat kaya. Kambing dan dombanya tak terhitung lagi banyaknya. Coba kalian pikir, kawanan ternak miliknya adalah tujuh ribu ekor domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, dan lima ratus keledai betina. Ia juga memiliki pelayan-pelayan dalam jumlah yang sangat besar, sehingga ia adalah orang yang paling kaya dari semua orang di daerah timur.
Ayub mempunyai tujuh orang anak laki-laki serta tiga orang anak perempuan. Tidak ada orang yang lebih kaya dan lebih besar kuasanya dari Ayub di seluruh negeri itu. Walaupun demikian, Ayub tidak sekalipun bersikap sombong. Orang- orang miskin yang datang padanya tidak diusirnya, mereka ditolong dan diberi makan oleh Ayub.
YAHWEH sangat mengasihi Ayub karena di bumi ini tidak ada seorang pun seperti dirinya. Ia saleh, jujur, takut akan Elohim dan menjauhi yang jahat. Ketika anak-anaknya selesai berpesta pora, Ayub memanggil dan menguduskan mereka. Ia bangun pagi-pagi sekali dan mempersembahkan kurban bakaran sesuai dengan jumlah mereka. Karena Ayub berpikir, \"Mungkin anak-anakku telah berdosa,” demikianlah yang selalu dilakukan oleh Ayub.
Tetapi, apakah itu berarti Ayub tidak pernah punya masalah? Ow .. tentu tidak, karena di luar sana ada seseorang yang sangat membenci Ayub, ia dalah setan. YAHWEH ingin agar setan mengetahui bahwa mereka tidak dapat mempengaruhi semua orang untuk menjadi jahat, maka YAHWEH berkata, “Lihatlah Ayub. Lihat betapa setia ia kepada-Ku.\"
YAHWEH tahu Ayub mengasihi-Nya bukan karena Ia telah memberkati Ayub dengan berlimpah-limpah. Apapun yang terjadi, tidak ada yang dapat memisahkan Ayub dengan Elohimnya. Karena itu YAHWEH berkata kepada setan, \"Lihatlah, segala miliknya ada dalam kuasamu. Hanya, janganlah engkau menyakitinya.\" Setan tertawa girang. Ia menyeringai jahat, matanya bersinar-sinar. “Ha, ha, ha, aku akan menjatuhkan Ayub.” Dan ia pun pergi dari hadapan YAHWEH.
Pada suatu hari Ayub duduk di muka rumahnya. Hari itu amat cerah, dipandangnya padang rumput yang hijau di depannya. Namun tiba-tiba datanglah seorang hambanya berlari-lari turun dari bukit. Pakaiannya koyak dan ia nampak sangat ketakutan. “Aduh, Tuan,” serunya terengah- engah. “Ada celaka yang menimpa kita! Saat lembu-lembu sedang membajak dan keledai-keledai betina sedang makan di sampingnya, tiba-tiba orang-orang Sheba datang menyerang dan
merampasnya serta membunuh para hamba laki-laki dengan mata pedang dan hanya aku sendiri yang terluput untuk memberitahukannya kepadamu.\" Ayub sangat terkejut. Tetapi belum selesai mendengar laporan hambanya itu, sudah datang lagi seorang yang lain dan berkata, “Api Elohim telah menyambar dari langit, membakar dan melahap habis domba-domba dan para bujang laki-laki dan hanya aku sendiri yang terluput untuk memberitahukannya kepadamu.\"
Ayub menutup mukanya karena sedih, ia tidak dapat berkata-kata mendengar semua kejadian itu. Di tengah kebingungannya, datanglah juga orang lain dan berkata, \"Orang-orang Kasdim telah membentuk tiga pasukan dan menjarah unta-unta serta membawanya pergi. Mereka membunuh para hamba laki-laki dengan mata pedang dan hanya aku sendiri yang terluput untuk memberitahukannya kepadamu.\" Ayub hanya terdiam mendengar semua berita itu, hatinya sangat sedih. Namun dari kejauhan dilihatnya lagi ada seorang hambanya datang menuju ke arah mereka.
Hamba itu merebahkan dirinya di depan Ayub, sambal meratap dia berkata, ”Anak-anak laki-lakimu dan anak-anak perempuanmu sedang makan dan minum anggur di rumah saudara laki- laki mereka yang sulung. Lalu tampaklah, angin besar datang dari arah padang belantara menghantam empat penjuru rumah itu dan runtuh menimpa orang-orang muda itu sehingga mereka mati. Hanya aku sendirilah yang terluput untuk memberitahukannya kepadamu.\"
Dalam sekejap Ayub menjadi miskin dan kehilangan semuanya. Ayub bangkit dan mengoyakkan jubahnya serta mencukur kepalanya, hatinya sangat hancur. Akankah Ayub benci kepada Elohim? Apakah ia akan mengeluh dan bersungut-sungut karena hartanya telah habis? Sekali-kali tidak. Ayub bersujud dan menyembah serta berkata, \"Dengan telanjang aku keluar dari rahim ibuku, dengan telanjang pula aku akan kembali ke sana. YAHWEH yang memberi dan YAHWEH yang mengambil, diberkatilah Nama YAHWEH!\"
Setan mau Ayub lebih menderita. Jadi, ia menyerang Ayub dengan bisul-bisul panas yang parah dari telapak kakinya sampai ke ujung kepalanya. Ayub sangat kesakitan. Istri Ayub melihat penderitaan yang dialaminya. Ia berkata kepada Ayub, \"Masihkah engkau berpegang teguh pada kesalehanmu? Berkatilah Elohim, dan matilah.\" Tetapi Ayub tidak melakukan itu. Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang kemalangan yang menimpa Ayub, maka datanglah mereka kepadanya dari tempatnya masing- masing: Elifas orang Teman; Bildad orang Suah; dan Zofar orang Naama.
Mereka bersepakat datang untuk meratap dengannya dan menghiburnya. Saat melihat keadaan Ayub, mereka mulai berpikir mengapa Ayub harus mengalapi penderitaan seperti ini? Mereka hanya memandangi Ayub dan mulai menasehati dan menyalahkan Ayub. Mereka bukan datang untuk menghibur Ayub, namun datang untuk menguji kesabaran Ayub. Kata mereka kepda Ayub, “Kamu pasti telah berbuat dosa dan mencoba menyembunyikannya. Elohim sedang menghukummu.”
Ayub berkata, “Aku tidak berbuat salah.” Namun mereka tidak ada yang mempercayainya. Karena hatinya amat pedih, Ayub mulai mengutuki hari kelahirannya, ia ingin mati saja. Ayub merasa Elohim tidak adil terhadapnya, tetapi tidak sekalipun ia mengutuk Elohim. Dalam kesedihannya ia masih mengharapkan pertolongan dari Elohim. Ayub berdoa dan memohon kepada Elohim, “Dengarkanlah, buatlah aku mengerti. Dahulu hanya dengan telinga aku telah mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku telah melihat Engkau.”
Elohim marah kepada sahabat-sahabat Ayub karena telah berkata hal-hal yang tidak benar. Namun Ayub berdoa agar Elohim mengampuni dosa sahabat- sahabatnya. Ketika ia berdoa bagi sahabat- sahabatnya, YAHWEH memulihkan keadaan Ayub. YAHWEH juga menambahkan kepada Ayub segala yang pernah dimilikinya menjadi dua kali lipat. Semua saudara laki-lakinya dan saudara perempuannya datang kepadanya, dan semua orang yang pernah mengenalnya. Mereka makan roti bersama-sama dengannya di dalam rumahnya.
YAHWEH memberkati hidup Ayub lebih dari yang sebelumnya. Ayub memperoleh empat belas ribu ekor domba, enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapatkan tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Ia memberi nama anak perempuannya yang pertama, Yemima; yang kedua Kezia; dan yang ketiga Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak ditemukan wanita yang secantik anak-anak perempuan Ayub.
Ayah mereka memberikan tanah pusaka di antara saudara-saudara laki-laki mereka. Setelah itu, Ayub hidup seratus empat puluh tahun. Dan ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya, bahkan sampai pada generasi keempat. Ayub mati saat ia sudah tua dan lanjut umurnya. Ayub 1-42
Apakah engkau akan setia terus kepada YAHWEH Elohim seperti Ayub? Ikutlah teladan Ayub sebagai pribadi yang menjadi saksi bagi Tuhan : Ayub adalah orang saleh dan takut akan Elohim. Ayub tetap konsisten memuliakan Tuhan walaupun di dalam penderitaan yang sangat berat. Ayub baik hati dan suka menolong orang miskin. Ayub adalah pribadi yang mau mengampuni.
The HEROES of FAITH Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah kidup para pahlawan iman. Diceritakan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, tanpa mengubah arti yang sebenarnya. Membantu anak-anak untuk mengetahui peristiwa yang ada di dalam Firman Tuhan. Mengajarkan mereka untuk meneladani iman dari tokoh-tokoh yang ada di dalam Firman Tuhan.
Search
Read the Text Version
- 1 - 20
Pages: