YAHWEH
Musa dan Harun pergi ke istana dan menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya, \"Beginilah YAHWEH, Elohim Israel, berfirman: Biarlah umat- Ku pergi, mereka akan mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun.\"
Firaun hanya tertawa mengejek dan berkata, \"Siapakah YAHWEH itu sehingga aku harus mendengarkan suara-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Aku tidak mengenal YAHWEH dan aku juga tidak akan membiarkan orang Israel pergi.\"
Ia kemudian menyuruh Musa dan Harun pergi dari hadapannya. Kemudian setelah itu diperintahkannya orang Israel untuk melakukan pekerjaan yang jauh lebih berat. Hidup orang Israel bertambah sulit dan menyedihkan.
Musa melihat keadaan bangsanya semakin bertambah buruk setelah ia menemui Firaun. Lalu kembalilah Musa kepada YAHWEH dan berkata, \"Tuhan, mengapa Engkau bertindak jahat terhadap umat ini? Engkau tidak sungguh-sungguh melepaskan umat- Mu.\"
Namun YAHWEH bersikeras agar Musa kembali menghadap Firaun dan mencoba sekali lagi. Musa dan Harun melakukan seperti yang diperintahkan YAHWEH kepada mereka. Musa berumur delapan puluh tahun dan Harun delapan puluh tiga tahun ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Dihadapan Firaun mereka melakukan seperti yang telah YAHWEH perintahkan. Harun melemparkan tongkatnya di hadapan Firaun dan hamba-hambanya, dan tongkat itu menjadi seekor ular. Lalu Firaun juga memanggil orang-orang pintar dan para penyihir. Dan mereka juga melakukan yang demikian dengan ilmu mantera mereka.
Setiap orang melempar tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular, tetapi tongkat Harun menelan semua tongkat mereka. “Pertujukan selesai,” kata Firaun dingin. Ia mengusir mereka dan tetap mengeraskan hatinya.
Musa kembali putus asa, tetapi YAHWEH memberitahukan kepadanya apa yang harus ia lakukan. Keesokan harinya, pagi-pagi, Harun dan Musa pergi ke sungai Nil dan menunggu Firaun di sana.
Ketika Firaun menolak permintaan mereka, Harun mengangkat tongkatnya dan memukul air yang ada di sungai, di hadapan Firaun, dan di hadapan para hambanya. Semua air yang ada di sungai berubah menjadi darah. Demikianlah selama tujuh hari YAHWEH menulahi sungai itu.
Hati Firaun tetap dingin, ia tetap mengeraskan hatinya. Kemudian Musa memberi tanda kepada Harun untuk mengulurkan tangan dan tongkatnya ke atas sungai-sungai, ke atas parit-parit, dan ke atas kolam-kolam, dan katak-katak bermunculan ke atas tanah Mesir. Kemanapun mata memandang, hanya ada katak.
Firaun memanggil Musa serta Harun, dan berkata, \"Berdoalah kepada YAHWEH agar Dia menyingkirkan katak-katak itu dari padaku dan rakyatku. Aku akan membiarkan umat itu pergi, agar mereka dapat mempersembahkan kurban kepada YAHWEH.\"
Musa dan Harun pergi dari istana Firaun. Musa berseru kepada YAHWEH. Dan YAHWEH melakukan sesuai dengan perkataan Musa, maka katak-katak yang ada di rumah-rumah, desa-desa, ladang- ladang, mati semua. Orang-orang mengumpulkan bangkainya di atas tumpukan, sehingga membuat negeri itu berbau busuk
Namun ketika Firaun melihat bahwa sudah ada kelegaan, ia mengeraskan hatinya lagi, dan tidak mendengarkan mereka, seperti yang telah YAHWEH firmankan. Maka berfirmanlah YAHWEH kepada Musa, \"Katakanlah kepada Harun : Ulurkanlah tongkatmu dan pukullah debu pada tanah, supaya debu itu menjadi kutu di seluruh tanah Mesir.\"
Kemudian Harun mengulurkan tongkatnya dan memukul debu pada tanah, sehingga debu tanah itu menjadi kutu-kutu pada manusia dan pada binatang. Semua debu tanah itu menjadi kutu di seluruh tanah Mesir. Tetapi hati Firaun masih sekeras batu.
YAHWEH kemudian mendatangkan sekawanan lalat memasuki rumah Firaun, masuk ke rumah para hambanya, dan ke seluruh tanah Mesir, sehingga negeri itu rusak oleh karena kerumunan lalat itu. Namun di tanah Goshen, tempat di mana orang-orang Israel tinggal, di sana tidak ada kerumunan lalat.
Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata, \"Pergilah, persembahkanlah kurban kepada Elohimmu di negeri ini.\" Maka Musa keluar meninggalkan Firaun, dan berdoa kepada YAHWEH. Lalu YAHWEH melakukan seperti perkataan Musa. Walaupun lalat – lalat itu hilang, tetapi Firaun tetap melanggar janjinya.
Maka YAHWEH kembali mendatangkan wabah yang mengerikan. Wabah ini menyerang ternak yang di padang, kuda, keledai, unta, lembu, dan pada kawanan domba. Karena wabah itu seluruh ternak orang Mesir mati, tetapi ternak orang Israel, tidak seekor pun yang mati. Namun Firaun tetap tidak mau menyerah.
Sekali lagi YAHWEH berfirman kepada Musa dan Harun, \"Ambillah bagimu segenggam penuh abu tungku perapian, dan biarlah Musa menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun.
Dan itu akan menjadi debu kecil di seluruh tanah Mesir, dan menjadi sebuah bisul yang melepuh pecah dan menular pada manusia dan ternak, di seluruh tanah Mesir.\" YAHWEH mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan perkataan mereka.
Kemudian berfirmanlah YAHWEH kepada Musa, \"Acungkanlah tanganmu ke langit supaya ada hujan es di seluruh tanah Mesir, atas manusia dan atas ternak dan atas setiap tumbuh-tumbuhan di padang, di seluruh tanah Mesir.\" Lalu Musa mengacungkan tongkatnya ke arah langit, dan YAHWEH mengadakan guruh dan hujan es, serta api yang menyambar ke atas bumi.
YAHWEH menurunkan hujan es ke atas tanah Mesir. Hujan es turun di semua tempat, kecuali di tanah Goshen, di mana orang Israel itu berada, tidak ada hujan es. Akhirnya Firaun memanggil Musa kembali. “Cukup!” serunya. “Hentikan semua ini dan aku akan membiarkan kalian pergi.”
Musa keluar dari kota itu dari hadapan Firaun, dan membentangkan kedua tangannya kepada YAHWEH. Gemuruh serta hujan es berhenti, dan hujan tidak lagi dicurahkan ke bumi.
Ketika Firaun melihat bahwa hujan es dan gemuruh telah berhenti, ia berdosa dengan lebih lagi, dan tetap mengeraskan hatinya, ia dan semua hamba-hambanya. Dan ia tidak membiarkan orang Israel pergi, seperti yang telah difirmankan YAHWEH melalui Musa.
Hari berikutnya, angin berhembus di Mesir dan membawa belalang- belalang. Mereka menyelimuti seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi gelap. Belalang-belalang itu melahap seluruh tumbuhan di negeri itu dan segala buah pepohonan yang masih ditinggalkan oleh hujan es. Maka tidak ada lagi segala yang hijau pada pepohonan dan pada tumbuhan di padang yang ada di seluruh tanah Mesir.
“Aaaarrrrghhhhh !” Firaun berteriak dengan marah. Ia kembali berkata kepada Musa bahwa ia mengizinkan orang Israel untuk pergi asal semua belalang itu lenyap dari tanah Mesir.
Musa keluar dari tempat Firaun, lalu berdoa kepada YAHWEH. Kemudian YAHWEH membuat angin bertiup dari arah sebaliknya, yakni angin barat yang sangat kencang yang membawa belalang-belalang tersebut dan menyingkirkan mereka ke dalam laut Merah. Tidak ada satu belalang pun yang tertinggal di seluruh wilayah Mesir.
Firaun belum jera, ia mengingkari janjinya. Sekali lagi YAHWEH berfirman kepada Musa, \"Acungkanlah tanganmu ke arah langit, agar ada kegelapan atas tanah Mesir, sehingga orang dapat merasakan kegelapan itu.\" Musa pun mengacungkan tangannya ke arah langit, dan ada kegelapan di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
Mereka tidak dapat melihat satu sama lain, juga siapa pun tidak dapat beranjak dari tempatnya, selama tiga hari. Tetapi semua orang Israel memiliki terang di tempat tinggalnya.
Firaun memanggil Musa kembali. \"Pergilah, layanilah YAHWEH. Hanya, biarkan kawanan domba dan kawanan lembumu ditinggal. Biarkan anak- anakmu juga pergi bersamamu!\" Musa berkata, \"Engkau harus juga membiarkan kami memiliki kurban persembahan dan persembahan bakaran, agar kami dapat mempersembahkan kurban kepada YAHWEH, Elohim kami. Ternak kami pun harus pergi bersama kami.”
“Tidak!” jawab Firaun. Wajahnya dipenuhi dengan amarah. “Kalian pergilah dari padaku!” usir raja yang kejam itu. “Hati-hatilah engkau, jangan sampai melihat wajahku, karena di hari engkau melihat wajahku, engkau akan mati.\"
YAHWEH berfirman kepada Musa, \"Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas Firaun dan atas Mesir. Tulah yang mengerikan sehingga Firaun dengan senang hati akan membiarkan kamu pergi dari sini.” Setelah mendengarkan apa yang dikatakan YAHWEH kepadanya, Musa pun pergi menemui orang Israel.
Kata Musa kepada mereka, \"Beginilah firman YAHWEH : Pada waktu tengah malam, setiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun sampai kepada anak sulung hamba perempuan, dan semua anak sulung ternak. Dan akan terjadi sebuah tangisan yang hebat di seluruh tanah Mesir.”
Kemudian Musa memanggil semua tua-tua Israel dan berkata kepada mereka, \"Pilihlah dan ambillah bagimu kawanan domba menurut kaum-kaummu, dan sembelihlah anak domba Paskah. Kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya ke dalam darah yang ada dalam mangkuk dan menyapukannya pada ambang atas dan kedua tiangnya.
Janganlah seorang pun keluar dari pintu rumahnya sampai pagi. Karena YAHWEH akan melintas untuk menghukum orang Mesir. Jika Dia melihat darah pada ambang dan pada kedua tiang pintu itu, maka YAHWEH akan melewati pintu itu, dan tidak akan memperbolehkan perusak itu memasuki rumah-rumahmu untuk menghukummu.”
Sejak saat itu orang Israel menyebut peristiwa itu sebagai hari Paskah. Bagi mereka, kurban Paskah adalah ketika YAHWEH melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, yaitu ketika Dia menghukum orang-orang Mesir namun menyelamatkan orang-orang Israel.
Orang Israel pergi, dan mereka melakukan seperti yang telah diperintahkan YAHWEH kepada Musa dan Harun. Dan terjadilah pada tengah malam, semua anak sulung di tanah Mesir, mati, mulai dari anak sulung Firaun sampai anak sulung orang tawanan yang berada di penjara, dan semua anak sulung ternak.
Firaun memanggil Musa dan Harun pada malam itu juga serta berkata, \"Bangunlah, keluarlah dari tengah- tengah rakyatku, baik kamu maupun orang-orang Israel, pergilah serta layanilah YAHWEH seperti yang kamu katakan.”
Orang Mesir mendesak orang Israel agar mereka segera pergi dari negeri itu, mereka berkata, \"Kami semua bisa mati!\" Orang Israel melakukan seperti perkataan Musa. Mereka meminta perhiasan perak dan perhiasan emas serta kain dari orang-orang Mesir.
YAHWEH memberi kemurahan kepada orang Israel di mata orang Mesir, sehingga orang Mesir memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka menjarah orang Mesir.
Kemudian orang Israel berangkat dari Ramses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki yang berjalan kaki, belum termasuk anak-anak. Dan juga, banyak orang yang bergabung pergi bersama mereka, bahkan kawanan domba dan kawanan lembu serta ternak yang sangat banyak.
Orang Israel hidup di Mesir selama empat ratus tiga puluh tahun. Pada akhir empat ratus tiga puluh tahun, pada hari yang sama itu terjadilah bahwa semua pasukan-pasukan YAHWEH keluar dari tanah Mesir. Keluaran 5-12
G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.
Search
Read the Text Version
- 1 - 43
Pages: