Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab5

Bab5

Published by YHS Leadership, 2020-12-25 04:48:31

Description: Bab5

Search

Read the Text Version

AIR BBEASHARYANG

Pada tahun keenam ratus dalam kehidupan Nuh, hari yang telah ditetapkan oleh YAHWEH Elohim pun tiba. Hujan yang turun selama empat puluh hari empat puluh malam lamanya membanjiri dunia, sungguh dahsyat dan tak terbayangkan.

Matahari tak nampak lagi, seluruh dunia menjadi gelap gulita. Pintu- pintu air dilangit seolah-olah terbuka, demikian lebatnya hujan yang diturunkan ke atas dunia ini. Dan bahtera itu mengapung semakin tinggi.

Nuh, istri, ketiga anak dan menantunya duduk di dalam bahtera dengan aman. Mereka mendengarkan suara air yang menderu dan angin yang mengamuk di luar. Dan ditengah-tengah amukan angin dan deru air itu, Elohim sendirilah yang menjagai mereka.

Hujan turun selama empat puluh hari empat puluh malam, tepat seperti yang difirmankan Elohim. Kemudian berhentilah hujan itu, dan matahari mulai nampak lagi. Perlahan-lahan banjir yang memenuhi bumipun surut. Bahtera itu akhirnya lepas dari kepungan air. Dan Elohim meletakkannya di atas pegunungan Ararat.

Nuh ingin mendiami bumi lagi, namun ia masih belum berani meninggalkan bahtera. Pada akhir hari yang ke empat puluh, Nuh membuka jendela bahtera dan melepaskan seekor burung gagak. Burung itu terbang namun kembali lagi.

Nuh kemudian melepaskan lagi seekor burung merpati. Tetapi burung itupun kembali di hari yang sama karena burung merpati itu tidak mendapatkan tempat bagi tumpuan kakinya. Kemudian Nuh tahu bahwa masih belum ada cukup daratan di luar sana.

Nuh menunggu seminggu lagi, dan dilepaskannya kembali burung merpati. Burung itu kembali kepadanya pada waktu senja dengan membawa sehelai daun zaitun pada paruhnya. Nuh mengetahui, bahwa air telah surut.

Nuh masih menunggu seminggu lagi, lalu ia kembali melepaskan burung merpati. Kali ini, burung itu tidak kembali lagi kepadanya. Kemudian Nuh membuka  bahtera itu dan ia melihat bahwa segalanya sudah kering. Nuh menunggu sampai Elohim berfirman lagi kepadanya.

Tak lama kemudian Elohim berseru padanya, “Nuh, keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama istri, dan anak-anakmu, serta istri-istri mereka. 

Bawalah segala yang hidup dari segala makhluk, baik burung- burung maupun hewan, dan segala yang melata yang merayap di bumi, mereka akan berkeriapan di bumi dan berkembang biak serta bertambah banyak di muka bumi.\"

Mereka pun melakukan sesuai perintah Elohim. Nuh mendirikan mezbah bagi Elohim dan mempersembahkan korban bakaran  di atas mezbah itu sebagai tanda ucapan syukur atas pemeliharaan- Nya. Elohim memberkati Nuh dan keluarganya.

Elohim berjanji tidak akan memusnahkan dan menghancurkan bumi ini lagi dengan air bah. Kemudian Elohim memperlihatkan pelangi di langit sebagai tanda perjanjianNya.

Sesudah peristiwa air bah itu,  dari kaum- kaum keturunan Nuh, lahirlah bangsa- bangsa yang tersebar di seluruh bumi. Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun lagi sesudah air bah itu.  Jadi Nuh berumur sembilan ratus lima puluh tahun, ketika ia mati.  Kejadian 7- 9

G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook