Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore GIDEON

GIDEON

Published by YHS Leadership, 2021-12-23 04:15:46

Description: GIDEON

Search

Read the Text Version

GIDEON Pahlawan yang Perkasa

GIDEON Nama Gideon berarti \"Si Penghancur\", \"Pahlawan perkasa\" atau \"Penebang (pohon)\". Gideon adalah hakim besar kelima atas Israel. Gideon adalah anak Yoas, dari bani Abiezer dari suku Manasye. Dia menghancurkan mezbah pemujaan untuk dewa pagan Baal. Gideon menyatukan orang Israel untuk melawan musuh-musuh mereka. Dan melalui kuasa Tuhan, mereka dapat mengalahkannya.

Orang Israel melakukan lagi yang jahat di mata YAHWEH, sehingga YAHWEH menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian tujuh tahun lamanya. Tangan orang Midian sangat kuat menindas orang Israel sehingga mereka sangat menderita. Mereka membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu agar terhindar dari tangan orang-orang Midian.

Ketika orang Israel selesai menabur, orang Midian dan orang Amalek serta orang-orang dari sebelah timur datang menyerang mereka. Mereka tidak menyisakan bahan makanan apa pun di Israel, baik domba, lembu maupun keledai. Israel menjadi sangat miskin. Karena penderitaannya, orang Israel berseru kepada YAHWEH.

Doa mereka didengarkan YAHWEH, Ia mengutus seorang malaikat untuk menemui Gideon. Hari itu Gideon sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur untuk menyembunyikannya dari mata orang-orang Midian. Hatinya sangat sedih karena memikirkan nasib bangsanya. Bangsanya menjadi sengsara karena telah meninggalkan Elohim. Siapakah yang akan memimpin bangsanya untuk melawan para penindas itu.

Tiba-tiba Gideon terkejut karena melihat seseorang sedang duduk di bawah pohon tarbantin. Ia memandang Gideon dan berkata, \"YAHWEH ada beserta engkau, ya pahlawan yang gagah berani.\" \"YAHWEH ada besertaku?\" Gideon menggelengkan kepalanya.

Gideon menjawab-Nya, \"Ah, Tuanku, jika YAHWEH ada beserta kami, lalu mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah semua perbuatan- Nya yang ajaib yang diceritakan oleh leluhur kami kepada kami, dengan berkata, bukankah YAHWEH membawa kita keluar dari Mesir? Namun sekarang YAHWEH telah meninggalkan kami dan telah menyerahkan kami ke dalam tangan orang Midian.\"

Tetapi orang itu kemudian berdiri di depannya dan berkata, \"Pergilah, Gideon. Engkau akan menyelamatkan Israel dari tangan orang Midian. Aku datang untuk mengutus engkau!\" Gideon terperanjat mendengar perintah itu. Ia menjadi gemetar. “Aku?” sahutnya. Ia menjadi semakin takut, “Aku? Tidak patut aku dipilih untuk menyelamatkan bangsa ini. Kaumku adalah yang paling lemah di antara suku Manashe dan aku adalah anak bungsu di dalam keluargaku.\"

“Aku akan besertamu,”kata YAHWEH, “dan engkau akan membinasakan bangsa Midian itu.” Gideon berlutut dan menundukkan kepalanya ke tanah. Ia sadar sekarang jika yang berbicara dengannya sejak tadi adalah malaikat Elohim. Dan YAHWEH sendiri yang memberikan perintah itu kepadanya. Kalau begitu, segalanya mungkin asalkan YAHWEH ada bersamanya.

Kemudian Gideon berkata, “Janganlah pergi dari sini sampai aku kembali kepada-Mu dan membawa kurban sajian dan meletakkannya di hadapan-Mu.\" \"Aku akan tinggal di sini hingga engkau kembali,\" kata YAHWEH. Gideon meninggalkan pekerjaannya. Ia bergegas untuk mengolah seekor anak kambing, dan roti tidak beragi dari satu efa tepung. Ia menaruh daging itu dalam keranjang dan kuahnya ke dalam periuk, lalu membawanya kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, dan menyuguhkannya.

Gideon mendirikan di sana sebuah mezbah bagi YAHWEH dan menamainya: YAHWEH Shalom, YAHWEH Damai Sejahtera. Mezbah itu sampai sekarang masih ada di Ofra, kota orang Abiezer. Waktu ia kembali ke rumah, wajahnya bersinar-sinar karena bahagia. Hari ini YAHWEH telah menyingkapkan kepadanya sebuah rahasia yang besar. Kesedihannya sudah hilang, ia tidak takut lagi.

Malam tiba, orang-orang di Ofra tidur nyenyak. Di depan rumah Yoas, ayah Gideon terdapat sebuah mezbah Baal. Di sampingnya ada sebuah tiang untuk pemujaan dewi Ashera, dewi langit. Seluruh kota datang ke tempat itu untuk memuja Baal dan Ashera. Sungguh besar dosa yang telah dilakukan oleh bangsa itu, mereka sudah lupa akan pertolongan dan penyertaan Tuhan dimasa yang lalu.

Pada malam itu YAHWEH berfirman kepada Gideon untuk meruntuhkan mezbah Baal dan menghancurkan patung Ashera yang ada di dekatnya. Kemudian YAHWEH memerintahkannya untuk mendirikan sebuah mezbah bagi YAHWEH, Elohim. Gideon membawa sepuluh orang pria dari antara hamba-hambanya dan melakukan apa yang telah difirmankan oleh YAHWEH kepadanya. Namun karena ia takut melakukannya di siang hari, takut terhadap kaum keluarga ayahnya dan orang-orang kota, maka ia melakukannya pada malam hari.

Pagi harinya, ketika orang-orang Israel melihat mezbah Baal telah dirobohkan, dan patung Ashera yang ada di dekatnya telah dihancurkan, mereka menjadi sangat marah. Tak jauh dari sana mereka melihat sebuah mezbah baru yang didirikan bagi YAHWEH. Di atasanya masih ada sisa-sisa korban yang baru dibakar. Berkatalah mereka seorang terhadap yang lain, \"Siapakah yang telah melakukan ini?\" Mereka berseru dengan suara nyaring.

Setelah mereka bertanya-tanya dan memeriksa, maka kemudian orang-orang itu berkata, \"Gideon anak Yoas, dialah yang telah melakukannya.\" Beriring- iringan mereka pergi menuju rumah Yoas. Mereka berteriak-teriak memanggil Yoas untuk segera keluar dari rumahnya. “Mana anakmu? Bawa dia keluar!” mereka berteriak dengan marahnya. “Ia harus dihukum mati, karena ia telah merobohkan mezbah Baal, dan telah menghancurkan patung Ashera yang ada di dekatnya,\" teriak yang lainnya.

Yoas sangat terkejut mendengar teriakan orang-orang itu. Namun ia tidak kalah cerdik, ia kemudian menjawab orang- orang itu, ”Mengapa kalian harus berjuang untuk Baal? Jika dia itu Elohim, biarlah ia membela dirinya sendiri setelah seseorang merobohkan mezbahnya.\" Pada hari itu, Gideon diberi nama Yerubaal karena mereka berkata, \"Biarlah Baal melawannya, karena ia telah merobohkan mezbahnya.\"

Bangsa Israel menunggu hukuman Baal atas Gideon. Namun harapan mereka sia- sia, Gideon baik-baik saja. Gideon tetap sehat dan tidak mendapat murka dari Baal. Tak lama kemudian terdengar kabar bahwa seluruh orang Midian, dan orang Amalek, beserta orang-orang dari sebelah timur, telah berkumpul bersama-sama untuk menyeberang dan berkemah di lembah Yizreel.

Gideon sudah tak sabar untuk segera mengusir mereka, Roh YAHWEH menguasai Gideon, lalu ditiupnyalah sangkakala, dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikutinya. Ia pun mengutus para pembawa pesan kepada seluruh suku Manashe, dan mereka dikerahkan untuk mengikutinya. Juga ia mengutus pembawa pesan kepada suku Asher, suku Zebulon, serta suku Naftali. Dan orang-orang ini pun maju untuk menggabungkan diri dengan mereka.

Dari segala penjuru orang-orang itu datang dengan membawa senjatanya, mereka siap untuk berperang. Makin lama jumlah mereka semakin banyak. Meskipun demikian hati Gideon menjadi Gelisah, ia percaya bahwa mereka dapat mengalahkan musuh-musuh tersebut, meskipun ia juga tahu jika musuh-musuh mereka itu mempunyai kekuatan yang besar.

Gideon berdoa kepada Elohim, \"Ya, Elohim. Tolonglah aku! Jika Engkau mau menyelamatkan Israel dengan perantaraan tanganku, seperti yang telah Engkau katakana.” Kemudian dibentangkannya guntingan bulu domba di lantai pengirikan tersebut. “Jika embun ada di atas guntingan bulu itu saja, sedangkan tanah di sekitarnya kering, maka tahulah aku bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraan tanganku, seperti yang telah Engkau katakan.\"

Keesokan harinya ketika ia bangun, diperasnya embun dari guntingan bulu itu, sampai secawan penuh air yang keluar, sedangkan tanah di sekitarnya tetap kering. Gideon amat girang, tetapi rasa takutnya belum juga hilang. Sekali lagi Gideon membentangkan guntingan bulu domba itu di lantai pengirikan. Dan Gideon berkata kepada Elohim, \"Janganlah murka-Mu bangkit terhadap aku, karena aku berkata hanya sekali ini. Biarlah aku membuktikan sekali lagi dengan guntingan bulu itu, sekiranya tidak ada air pada guntingan bulu itu, tetapi ada embun diseluruh tanah di sekitarnya.\"

Dan Elohim mengabulkan permintaan Gideon. Keesokkan harinya tanah dan rumput di sekelilingnya basah karena embun, tetapi guntingan bulu itu tetap kering. Sekarang Gideon tidak takut lagi. Dengan penuh keberanian dia maju dan hendak mengalahkan seluruh musuh-musuh bangsa Israel. Mereka berkemah dekat mata air Harod, sedangkan tentara orang Midian itu ada di sebelah utaranya, di lembah dekat bukit Moreh.

YAHWEH Elohim ingin menunjukkan kepada bangsa itu bahwa Elohimlah yang membebaskan mereka, bukan Gideon ataupun tentaranya. “Tentaramu terlalu banyak, Gideon, “ kata YAHWEH Elohim. Terlalu banyak? Gideon merasa heran dengan apa yang Elohim katakan. Tetapi Gideon taat dan menurut pada kehendak Elohim. Sesuai perintah YAHWEH, Gideon berkata kepada mereka, \"Siapa yang takut dan gemetar, biarlah ia kembali dan pulang lebih awal dari pegunungan Gilead.\" Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu, tetapi sepuluh ribu orang tetap tinggal.

Tetapi jumlah itu masih terlalu banyak juga. Sekali lagi YAHWEH berkata kepada Gideon, \"Rakyat yang tinggal itu masih terlalu banyak, bawalah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Dan beginilah seharusnya: Mereka yang Aku katakan kepadamu: Orang ini akan pergi bersamamu, maka ialah yang akan pergi bersamamu, tetapi mereka yang Aku katakan kepadamu: Orang ini tidak akan pergi bersamamu, maka ia tidak akan pergi.\"

Lalu Gideon membawa rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah YAHWEH kepada Gideon, \"Setiap orang yang meminum air dengan lidahnya seperti seekor anjing menjilat, haruslah engkau memisahkannya, demikian juga setiap orang yang menekuk lututnya untuk minum.\"

Dan jumlah orang yang meminum air dengan tangannya ke mulutnya ada tiga ratus orang, sedangkan seluruh sisa yang lain dari rakyat itu menekuk lututnya untuk minum air. Lalu YAHWEH berfirman kepada Gideon, \"Dengan ketiga ratus orang yang meminum air dengan tangannya itu, Aku akan menyelamatkan kamu dan akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu.”

Malam pun tiba, Gideon berdiri di atas gunung bersama-sama dengan pasukannya. Di bawah lembah nampaklah api unggun yang menerangi perkemahan orang Midian. Tetapi Gideon tidak takut lagi, walaupun pasukan yang tinggal bersamanya sangat sedikit. Ia yakin YAHWEH Elohim ada bersama mereka.

Tengah malam Gideon terbangun, ia mendengar YAHWEH berfirman kepadanya, \"Bangunlah dan turunlah, serbulah perkemahan itu! Sebab Aku telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.” Gideon membawa Pura, pengawalnya untuk turut besama-sama dengan dia. Dengan mengendap-endap mereka menyelundup ke perkemahan itu.

Ketika Gideon sampai di situ, kebetulan ada seorang menceritakan mimpinya kepada temannya, dan ia mengatakan, \"Lihatlah, aku bermimpi, tampaklah sekeping roti jelai yang menggelinding ke perkemahan orang Midian, dan masuk ke dalam kemah, dan melandanya, lalu merobohkan serta menjungkirbalikkan hingga kemah itu roboh.\" Lalu temannya menjawab dan berkata, \"Ini tidak lain dari pedang Gideon anak Yoas, orang Israel itu. Elohim telah menyerahkan orang Midian dan seluruh tentaranya ke dalam tangannya.\"

Mendengar itu, Gideon sangat bergembira. Di dalam gelap, dan di tengah-tengah perkemahan musuhnya Gideon sujud menyembah kepada YAHWEH Elohim. Ia mengerti bahwa Elohim memerintahkan pergi ke tempat itu untuk memperkuat kepercayaannya. Dengan cepat ia kembali pulang ke perkemahan orang Israel. Berkatalah Gideon kepada seluruh pasukannya, \"Bangkitlah, karena YAHWEH telah menyerahkan Midian dengan seluruh tentaranya ke dalam tanganmu.\"

Gideon membagi ketiga ratus orang itu dalam tiga pasukan dan diberikannya satu sangkakala ke tangan setiap orang dan buyung- buyung kosong serta obor di dalam buyung itu. Lalu pergilah Gideon dan seratus orang lainnya ke ujung perkemahan itu.

Menjelang tengah malam penjaga-penjaga Midian berganti. Penjaga-penjaga baru mulai bertugas dan tentara lainnya tidur nyenyak. Saat itulah Gideon memerintahkan pasukannya untuk meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang ada di tangan mereka.

Bunyi sangkakala terdengar serempak dari tiga ratus tempat. Dari mana-mana orang Midian melihat obor yang menyala- nyala. Perkemahan orang Midian kacau balau, mereka berteriak- teriak serta melarikan diri. \"Pedang bagi YAHWEH dan bagi Gideon!\" pekik orang-orang Israel.

Pasukan orang Midian itu kebingungan. Tiap-tiap orang yang mereka jumpai ditikamnya, entah itu musuh atau kawan. Pasukan tentara Midian berlarian tak tentu arahnya. YAHWEH membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain bahkan kepada seluruh bala tentara itu, maka bala tentara itu melarikan diri sampai ke Beth-Sita ke arah Zerera, sampai ke perbatasan Abel-Mehola dekat Tabat.

Gideon berdiri bersama pasukannya mengejar musuh- musuh itu. Mereka berhasil menawan dua pemimpin orang Midian, yakni Oreb dan Zeeb. Oreb dibunuh di batu cadas Oreb dan mereka membunuh Zeeb di tempat pemerasan anggur Zeeb. Dan hari itu juga mereka merampas seluruh barang-barang orang Midian.

Seluruh bangsa Israel berterima kasih kepada Gideon. Mereka ingin mengangkat Gideon menjadi raja atas mereka. Namun Gideon berkata kepada mereka, \"Aku tidak akan memerintah atas kamu, tidak juga anakku, YAHWEH sajalah yang akan memerintah atas kamu.\"

Itu yang selalu dinasehatkan Gideon kepada bangsanya selama ia hidup. YAHWEh Elohim adalah Raja atas Israel dan tidak ada dewa berhala lain di sampingnya. Tetapi setelah Gideon mati dan dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra, kota orang Abiezer, bangsa itu lupa pada nasehatnya.

Setelah Gideon mati, orang Israel memberontak dan berbuat serong dengan menyembah para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi ilah-ilah mereka. Dan akhirnya mereka jatuh lagi ke dalam kesengsaraan Hakim-Hakim 6 – 8

Beberapa hal yang bisa pelajari dari kehidupan Gideon : Gideon tekun dan rajin dalam mencari kepastian di dalam kasih karunia Elohim (Hakim-hakim 6:13) Gideon menjalankan tanggung jawab yang diberikan Elohim kepadanya. (Hakim-hakim 7:1) Gideon menerima petunjuk dari Elohim (Hakim-hakim 7:4-7) Gideon memberi teladan kehidupan (Hakim-hakim 7:16-17) Gideon mengembalikan segala kemuliaan untuk Elohim. (Hakim-hakim 8:22-23) Seperti Gideon kita harus membuang segala rasa ragu dan bimbang. Sejak kecil kita harus belajar untuk mempersiapkan diri kita menjadi prajurit-prajurit Kristus yang luar biasa.

The HEROES of FAITH Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah kidup para pahlawan iman. Diceritakan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, tanpa mengubah arti yang sebenarnya. Membantu anak-anak untuk mengetahui peristiwa yang ada di dalam Firman Tuhan. Mengajarkan mereka untuk meneladani iman dari tokoh-tokoh yang ada di dalam Firman Tuhan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook