Orang Israel harus berjuang menaklukkan suku-suku dari berbagai negeri di sekitar Kanaan. Musa sudah semakin tua, namun negeri yang dijanjikan itu belum mereka tempati. Suatu hari, naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yaitu ke Puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho.
Lalu YAHWEH memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu. Dan berfirmanlah YAHWEH kepadanya, \"Inilah negeri yang Aku janjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, kata-Nya : Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu. Aku telah memperlihatkannya di depan matamu, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.\"
Lalu Musa, hamba YAHWEH itu, mati di sana, di tanah Moab, sesuai dengan firman YAHWEH. Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika dia mati, matanya belum rabun dan kekuatannya belum hilang. Kaum Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya.
Setelah kematian Musa, hamba YAHWEH, berfirmanlah YAHWEH kepada Yoshua anak Nun, pelayan Musa, dengan berkata, \"Musa, hamba-Ku telah mati. Sekarang bangkitlah, engkau dan seluruh umat ini, seberangilah Sungai Yordan ini, ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel.”
YAHWEH berkata kepada Yosua agar selalu kuat dan berani! Jangan takut atau berkecil hati, karena YAHWEH, Elohim, menyertainya di segala tempat ke mana pun ia pergi. Akhirnya tibalah saatnya bagi mereka untuk menyeberangi Sungai Yordan. Yosua memberi tahu mereka untuk bersiap- siap menghadapi pertempuran.
Ia mengutus dua orang keluar dari Sitim untuk mengintai secara diam- diam, dengan berkata, \"Pergilah, periksalah negeri itu terutama Yerikho.\" Para mata-mata itu hampir saja tertangkap oleh pengawal. Mereka ketahuan sedang menyelidiki kota Yerikho. Raja Yerikho mengerahkan pasukannya untuk mencari mereka.
Untunglah ada seorang wanita yang bernama Rahab membantu para mata- mata itu meloloskan diri. Sebagai imbalannya, wanita itu meminta kepada mereka agar tidak melukai keluarganya ketika mereka menyerang kota Yerikho. Para mata-mata itu pun menyetujuinya.
Demikianlah kedua mata-mata itu kembali dengan selamat, mereka melewati pegunungan, menyeberang, dan sampai kepada Yoshua, kemudian melaporkan kepadanya segala yang telah terjadi pada diri mereka. Yoshua bangun pagi-pagi. Ia beserta seluruh orang Israel pindah dari Sitim, dan tiba di Yordan. Mereka tinggal di sana sebelum menyeberang.
Yoshua mengumpulkan orang- orang Israel di tepi Sungai Yordan dan memerintahkan semua orang mendengarkan dengan seksama. ”Setelah para imam yang membawa tabut perjanjian melangkah ke dalam sungai, air akan berhenti mengalir,” kata Yosua “Selama para imam berdiri dan memegang tabut perjanjian, di sungai akan ada tanah kering dan kalian semua bisa menyeberang dengan aman.”
Semua terjadi tepat seperti yang telah dikatakan Yosua. Sesudah semua orang menyeberang dengan selamat, Yoshua menempatkan dua belas batu sesuai jumlah suku Israel di tengah Sungai Yordan, dimana para imam berdiri mengangkat tabut perjanjian, dan dua belas batu lainnya di tempat mereka bermalam. Ini akan mengingatkan orang Israel untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang penyertaan dan kuasa YAHWEH yang begitu besar.
Orang-orang Israel pun takjub dan bersukacita. Namun, ketika semua raja orang Amori yang tinggal di seberang Sungai Yordan, yang menghadap ke laut, dan semua raja orang Kanaan yang tinggal di tepi laut, mendengar bagaimana YAHWEH telah mengeringkan air Sungai Yordan di hadapan orang Israel, sampai mereka menyeberang, maka hati mereka menjadi takut.
Saat itu kira-kira ada empat puluh ribu orang yang bersenjata, mereka menyeberang dan siap berperang di hadapan YAHWEH, ke dataran Yerikho. Yerikho telah menutup pintu gerbang kotanya oleh karena kehadiran orang Israel, tidak seorang pun yang keluar dan tidak seorang pun yang masuk.
Lalu YAHWEH berfirman kepada Yoshua, “Kamu harus mengelilingi kota itu, seluruh bala tentara mengelilingi kota itu satu kali, demikianlah kamu harus melakukannya enam hari. Tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala dari tanduk domba di depan tabut. Dan pada hari ketujuh, kamu harus mengelilingi kota itu tujuh kali, dan para imam harus meniup sangkakala. Maka akan terjadi, ketika tanduk domba
jantan itu berbunyi panjang, dan saat kamu mendengar bunyi sangkakala itu, haruslah seluruh umat menyorakkan pekik yang gegap gempita, maka akan runtuh tembok kota itu, dan haruslah setiap orang dari umat itu memanjat ke depannya.\"
Demikianlah tabut YAHWEH mengelilingi kota itu, mengelilinginya satu kali. Lalu mereka kembali ke perkemahan, dan tinggal di perkemahan. Begitu seterusnya hingga pada hari yang ke enam.
Bagi orang Yerikho, pemandangan itu sangatlah aneh. Mereka bertanya- tanya apa yang sedang direncanakan oleh orang-orang Israel ini ? Mengapa mereka melakukan arak- arakan dalam keheningan seperti itu ? Sama sekali tidak ada tanda-tanda kalau-kalau mereka akan menyerang.
Dan terjadilah pada hari yang ketujuh, mereka bangun pagi-pagi, saat fajar menyingsing dan mereka hendak mengelilingi kota itu sebanyak tujuh kali. Ketika mereka mulai mengelilingi tembok untuk ketujuh kalinya, Yoshua memberi tanda kepada para imam itu untuk meniup sangkakala, lalu Yoshua berkata kepada bangsa itu, \"Bersoraklah! Sebab YAHWEH telah menyerahkan kota ini kepadamu !”
Saat umat itu mendengar bunyi sangkakala, mereka lalu menyorakkan pekik yang gegap gempita. Seketika itu juga tembok kota Yerikho bergetar, berguncang, dan terdengar suara gemuruh yang menakutkan, tembok kota itu runtuh, rata dengan tanah.
Pasukan Yoshua memasuki kota Yerikho, mereka menghancurkan segala sesuatu yang ada di dalam kota, baik pria maupun wanita, dari yang muda sampai yang tua, sampai pada lembu jantan dan domba serta keledai. Sebelum membakar kota itu, Yoshua memerintahkan kepada kedua pengintai itu untuk membawa Rahab ke luar, juga ayahnya dan ibunya, saudara- saudara lelakinya, serta semua yang ia miliki, dan menempatkan mereka di luar perkemahan orang Israel.
Demikianlah Yoshua membiarkan Rahab dan keluarga ayahnya hidup, serta semua yang ia miliki. Rahab hidup di tengah-tengah orang Israel. Ia kemudian menikah dengan Salmon dan memiliki anak laki-laki yang bernama Boas. Ulangan 34, Yoshua 1-6
G r a c eIT'S ALL ABOUT A Love Story From Heaven Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah dari awal langit dan bumi dijadikan hingga kelahiran Tuhan YESUS Kristus. Mengajarkan mereka tentang kasih dan anugerah dari Bapa YAHWEH kepada kita, yaitu arti Natal yang sebenarnya.
Search
Read the Text Version
- 1 - 22
Pages: