DANIEL-2

Elohim Melindunginya

DANIEL Daniel hidup pada masa pembuangan bangsa Israel dari Kerajaan Yehuda ke Babilon. Daniel merupakan salah satu orang-orang muda yang dipilih untuk bekerja di dalam istana raja. Daniel dipekerjakan dalam pemerintahan Babilon dan ia kemudian juga bekerja pada raja Media Persia. Daniel diangkat sebagai kepala pejabat tinggi di pemerintahan Media Persia. Catatan kitab-kitab Daniel ditemukan di dalam gua di Laut Mati di antara Naskah Laut Mati bersama dengan catatan nabi- nabi yang lainnya. Kisah mengenai sejarahnya juga terdapat dalam catatan sejarah Media Persia.

Sesudah Belshazar terbunuh dan Darius orang Media itu merebut takhta kerajaan. Pada waktu itu ia berumur enam puluh dua tahun. Darius membagi kerajaannya menjadi seratus dua puluh raja wilayah supaya mereka berkuasa di seluruh kerajaan. Ia menempatkan tiga pejabat tinggi di atas mereka. Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu, sehingga para raja wilayah itu akan memberikan laporan kepada mereka, agar raja tidak akan dirugikan.

Daniel bekerja lebih baik daripada para pejabat tinggi dan para raja wilayah itu, karena Roh Elohim yang luar biasa itu ada padanya. Dan raja merencanakan menempatkannya atas seluruh kerajaan. Pejabat tinggi dan para raja wilayah itu tidak suka kepada Daniel, mereka berusaha mencari kesalahan- kesalahan Daniel dalam tugas pemerintahan, namun mereka tidak berhasil, karena Daniel setia dan jujur serta tidak melakukan kelalaian atau kesalahan apa pun.

Lalu mereka berkata, “Kita hanya dapat menemukan kesalahan Daniel dalam hal yang berhubungan dengan Tuhannya. ” Pada suatu hari para pejabat tinggi dan para raja wilayah itu berkumpul bersama dan menghadap raja. Dengan penuh hormat mereka berkata, \"Raja Darius, hiduplah selamanya! Tuanku Raja sangat berkuasa dan penuh kehormatan. Sebab itu kami ingin supaya Tuanku Raja semakin dihormati dan dipuja di seluruh kerajaan ini.”

Raja Darius mengangguk-angguk mendengarkan perkataan mereka. “Tuanku Raja, kami telah sepakat supaya Tuanku mengadakan suatu hukum yang menyatakan bahwa selama 30 hari tidak seorang pun boleh berdoa kepada suatu ilah atau kepada manusia kecuali kepada Tuanku Raja. Jika ada yang tidak mentaatinya, maka ia harus dilemparkan ke dalam gua singa.”

Raja Darius tidak tahu apa sebabnya orang-orang ini menginginkan hal tersebut. Tetapi ia menganggap apa yang diusulkan itu baik, maka ia pun menyuruh supaya hukum itu ditulis. Sekarang hukum itu tak dapat dicabut dan dirubah lagi karena raja Darius telah menandatangani surat perintah dan larangan itu. Daniel mendengar hukum itu telah ditulis dan akan segera dilaksanakan di seluruh negeri.

Hukum tertulis itu berkata, ”Kalau engkau mencari Tuhan dan bukan raja, engkau akan mati.” Namun Elohim Daniel yang hidup berkata, “Carilah Aku dan engkau akan hidup.” Daniel tidak pernah ragu dalam menentukan pilihannya sebab itu seperti biasa ia bersujud tiga kali sehari dihadapan jendela kamar atasnya yang terbuka ke arah Yerusalem. Daniel tetap berdoa dan mengucap syukur di hadapan Elohimnya, sebagaimana yang biasa dia lakukan. Daniel tahu jika di bawah sana, musuh-musuhnya sedang mengintai dan ingin menemukan kesalahannya.

Orang-orang jahat tadi tahu bahwa Daniel tidak akan berhenti berdoa kepada YAHWEH Elohim. Mereka senang, sebab kelihatannya rencana mereka untuk menyingkirkan Daniel berjalan dengan baik. Tanpa menunggu waktu, mereka sudah kembali menampakkan dirinya di hadapan raja. Seolah-olah tidak mempunyai maksud jahat mereka bertanya kepada raja, \"Bukankah Tuanku Raja telah menandatangani larangan bahwa setiap orang yang menyampaikan permohonan kepada ilah atau manusia dalam tiga puluh hari ini, kecuali kepada Raja, ia akan dilemparkan ke dalam gua singa?\"

Raja Darius mengangguk. Lalu kata mereka kepada raja, “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak menghiraukan Tuanku dan meremehkan perintah Tuanku. Ia berdoa secara teratur tiga kali sehari kepada Tuhannya.” Raja Darius sangat terkejut mendengar hal tersebut.

Akhirnya Raja Darius mengetahui alasan mereka untuk membuat hukum itu. Raja sangat menyesal dan sedih karena ia sangat mengasihi Daniel. Tapi ia tak dapat lagi mencabut hukum itu, sehingga ia terpaksa memberi perintah supaya Daniel dicampakkan ke dalam gua singa.

Raja berkata kepada Daniel, \"Elohimmu yang kepada-Nya engkau selalu melayani, akan melepaskan engkau.\" Dan sebuah batu besar dibawa dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja memeteraikannya dengan cincin meterainya, dan dengan cincin meterai para pembesarnya, sehingga tak seorang pun dapat membebaskan Daniel dari singa- singa itu.

Kemudian pulanglah raja ke istana, ia tidak mau makan atau pun dihibur. Semalam-malaman ia tidak bisa tidur. Raja membayangkan Daniel sedang menghadapi singa- singa yang lapar. Ia menyesal karena kesombongannya, ia terperdaya dan membuat peraturan itu. Ia tahu bahwa Elohim yang Daniel sembah sangat berkuasa tetapi sanggupkah Ia menutup mulut singa-singa yang kelaparan itu ?

Saat fajar menyingsing raja bergegas pergi ke gua singa. Ketika ia tiba di gua itu, ia berseru dengan suara yang sedih kepada Daniel, \"Hai Daniel, hamba Elohim Yang Hidup, Elohimmu yang kepada-Nya selalu engkau layani, apakah Dia sanggup melepaskan engkau dari singa- singa itu?\"

Dari dalam gua Daniel menjawab, “Ya raja, hiduplah selamanya. Elohimku telah mengirim malaikat-Nya, lalu menutup mulut singa-singa itu. Mereka tidak menyakiti aku, karena aku tidak bersalah. Juga di hadapanmu, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.\" Seluruh tubuh raja gemetar mendengar suara Daniel. Ia bersoka kegirangan dan segera memerintahkan agar Daniel dikeluarkan dari dalam gua itu.

“Lekas, lekas! Keluarkan ia dari dalam, ia masih hidup!” perintah raja Darius. Maka Daniel dibawa ke luar, dan tidak ada cedera ditemukan padanya, karena ia percaya kepada Elohimnya. Kemudian raja memerintahkan orang supaya menangkap orang-orang yang telah mengadukan Daniel.

Orang-orang itu dilemparkan ke dalam gua singa, mereka, anak-anak mereka dan istri-istri mereka. Singa- singa itu menyerang mereka dan meremukkan tulang-tulang mereka sebelum mereka sampai ke dasar gua itu. Kemudian Raja Darius mengeluarkan sebuah hukum yang baru. Ia menulis surat kepada semua orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi,

\"Damai sejahtera berlimpah bagimu. Aku membuat sebuah surat keputusan bahwa di seluruh daerah kerajaanku, orang harus gentar dan takut kepada Elohimnya Daniel. Sebab Dialah Elohim Yang Hidup dan tetap untuk selama- lamanya dan kerajaan-Nya kekal serta kekuasaan-Nya tidak berkesudahan. Dia melepaskan dan menyelamatkan, dan Dia membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.\"

Dan Daniel menikmati kemakmuran pada zaman pemerintahan Darius, dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu. Hidup Daniel aman dan Sentosa di negeri asing itu. Namun pembebasan bangsanya tidak dilihatnya lagi karena ia telah meninggal. Daniel 6

Daniel adalah pribadi yang sangat suka berdoa. Meskipun ia harus menghadapi bahaya karena taat kepada Elohim, ia tidak pernah takut. Kebiasaan berdoa membawa perubahan di dalam kehidupan Daniel dan orang-orang di sekitarnya. Daniel adalah salah satu orang yang berkuasa di negeri itu namun ia tidak pernah melupakan jam doanya. Di tengah kesibukannya ia tetap berdoa tiga kali sehari kepada Elohim.

The HEROES of FAITH Kumpulan kisah Firman Tuhan yang ditujukan untuk anak-anak. Berisi kisah kidup para pahlawan iman. Diceritakan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, tanpa mengubah arti yang sebenarnya. Membantu anak-anak untuk mengetahui peristiwa yang ada di dalam Firman Tuhan. Mengajarkan mereka untuk meneladani iman dari tokoh-tokoh yang ada di dalam Firman Tuhan.