Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore SARDJITO MENYAPA, VOL.1;ACCESS TO DIABETIC

SARDJITO MENYAPA, VOL.1;ACCESS TO DIABETIC

Published by sardjitomedia, 2021-11-12 09:22:08

Description: ebook dm-4

Search

Read the Text Version

Diabetes Melitus pada sehingga kita diberikan kelancaran dalam penyusunan e- Anak Magazine “SARDJITO MENYAPA” yang telah kita impikan bersama. Penyusunan majalah ini sebagai sarana kita Diabetes Melitus pada Dewasa menyebarkan informasi dan edukasi terutama untuk dan Penatalaksanaanya Civitas Hospitalia, saling berbagi ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk update pengetahuan Diabetisi Berdamai yang mendukung tugas kita dalam melayani masyarakat. dengan Rambu-Rambu Semoga kita makin professional dengan pasien kita, makin dicintai oleh Gizi masyarakat. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan majalah ini, semoga kegatan ini memberikan manfaat. Direktur Utama TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Pendahuluan Diabetes merupakan penyebab tertinggi terjadinya kebutaan, amputasi kaki dan terjadinya gagal ginjal. Kurangnya kesadaran tentang diabetes, disertai dengan dengan masih kurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan obat-obatan esensial, dapat mengakibatkan diabetes melitus tidak tertangani dengan baik dan dapat menyebabkan komplikasi. Selain itu, diabetes melitus telah menjadi salah satu penyebab utama penyakit dan kematian dini di sebagian besar negara, terutama melalui peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada tahun 2021 Tema Hari Diabetes Dunia adalah Access to Diabetic, dimana pasien dengan diabetic bisa mendapatkan akses dengan baik ke falisilitas pelayanan kesehatan Seperti kita ketahui bersama bahwa tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN). Tahun ini merupakan peringatan HKN yang ke-57 dengan mengusung tema “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”. Tema ini dipilih seiring dengan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk bahu membahu dan bergotong royong dalam menyelesaikan pandemi COVID-19. RSUP Dr. Sardjito sebagai salah satu rumah sakit rujukan telah membuktikan kepada masyarakat bahwa pelayanan pasien dilakukan dengan optimal baik dari sisi fasilitas maupun SDM. Upaya – upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative terus dilakukan sesuai dengan topik dalam Hari Kesehatan Nasional. Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia pada 14 November. Hari Diabetes Dunia merupakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran bahaya diabetes bagi masyarakat secara global. Pada kesempatan ini RSUP Dr Sardjito mengambil peran untuk turut memberikan edukasi dan informasi dengan menerbitkan e-Magazine SARDJITO MENYAPA Perdana dengan tajuk Access to Diabetic. Semoga bermanfaat untuk Civitas Hospitalia RSUP Dr Sardjito Yogyakarta 2 Vol 1, 12 November 2021 – SARDJITO MENYAPA Drg Nusati Ikawahju, M.Kes Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Diabetes Mellitus pada Anak. Apakah itu? Oleh: Prof. dr. Madarina Julia, MPH, PhD, SpA(K) Banyak orang yang masih terkejut bila mendengar Apakah gejala DM? bahwa anak juga bisa menderita diabetes mellitus. Tapi ini kenyataan. Dan, entah bagaimana, semakin Insulin berfungsi untuk memasukkan gula dari lama jumlahnya semakin meningkat. peredaran darah ke dalam sel. Pada keadaan normal, karbohidrat yang kita makan akan dipecah Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang terjadi menjadi gula di dalam saluran cerna. Gula yang akibat gangguan penggunaan gula di dalam tubuh. terbentuk akan diserap pembuluh darah lalu Gangguan penggunaan gula ini disebabkan oleh dimasukkan ke dalam sel untuk selanjutnya gangguan pada kerja insulin, suatu hormon yang digunakan sebagai sumber energi oleh sel. terutama berfungsi untuk mengatur penggunaan gula. Bila kita tidak mempunyai cukup insulin, atau insulin tidak bekerja dengan baik, gula tidak dapat Dari berbagai macam jenis DM, ada dua jenis yang masuk ke dalam sel. Kadar gula di dalam darah sering terjadi pada anak: DM tipe 1 dan DM tipe 2. semakin lama menjadi semakin tinggi, apalagi kalau DM yang paling sering terjadi pada anak adalah DM kita terus mengkonsumsi karbohidrat atau bahkan, tipe 1, suatu jenis DM yang disebabkan oleh mengkonsumsi gula. Sebagian dari gula tersebut kerusakan sel beta pankreas, suatu kelompok sel akan dibuang melalui kencing sehingga kencing kita yang berfungsi menghasilkan insulin. menjadi manis. Inilah asal dari nama diabetes mellitus, kencing yang manis. DM tipe 2 adalah DM yang umum ditemukan pada orang dewasa. DM ini terjadi akibat gangguan kerja Pada DM, kencing tidak hanya menjadi manis, insulin. DM ini terutama diderita oleh mereka yang tetapi juga menjadi sangat banyak. Karena secara mempunyai riwayat keluarga dengan DM tipe 2 osmosis, kadar gula yang tinggi di dalam kencing atau mereka yang obesitas. Saat ini, dengan akan menarik lebih banyak cairan. Penderita DM meningkatnya jumlah anak dan remaja obes, usia akan lebih sering kencing, suatu gejala yang dalam seseorang mulai menderita DM juga semakin bahasa kedokteran disebut dengan istilah poliuria. muda, sehingga tidak heran bila makin lama makin Pada anak-anak yang masih kecil, DM juga sering banyak dijumpai anak atau remaja yang menderita ditandai dengan mengompol kembali pada anak- DM. anak yang tadinya sudah tidak mengompol. Karena sering kencing, penderita DM juga akan mudah 2 Vol. 1 16 Maret 2021 – SARDJITO MENYAPA merasa haus sehingga ingin minum lebih banyak, atau polidipsia. TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Tidak dapat masuknya gula ke dalam sel Sebenarnya, selain diinjeksikan beberapa kali mengakibatkan sel 'kelaparan', dia tidak dapat sehari, insulin juga dapat dimasukkan ke dalam memproduksi energi yang dibutuhkan. Untuk tubuh menggunakan insulin pump atau pompa bertahan hidup, sel terpaksa menggunakan sumber insulin. Insulin pump adalah alat yang dapat diatur energi alternatif, lemak dan protein. Pertama- untuk secara otomatis memasukkan sejumlah tama, penderita DM akan memecah lemak tertentu insulin ke dalam tubuh melalui jarum yang tubuhnya sehingga dia akan bertambah kurus. dimasukkan di bawah kulit. Jarum ini cukup diganti Seringkali dia juga tampak 'tua' karena pemecahan dengan yang baru beberapa hari sekali. Sayang lemak di bawah kulit akan membuat kulit menjadi harga alat ini sangat mahal. tidak kenyal dan keriput. Selanjutnya, dia akan memecah protein. Karena cadangan protein Untuk menentukan berapa jumlah insulin yang terbanyak kita adalah pada otot, semakin lama otot diperlukan, penderita DM tipe 1 juga harus penderita diabetes juga semakin tipis dan lemah. memeriksa kadar gula darahnya beberapa kali Hilangnya lemak dan otot mengakibatkan sehari, paling tidak 3 kali sehari, setiap sebelum penurunan berat badan yang seringkali relatif makan. Selain itu, untuk memudahkan pengaturan drastis. gula darah, dia juga harus mempunyai pola makan dan pola aktifitas fisik yang relatif teratur. Sel yang 'kelaparan' akan mengirim signal ke otak, meminta kita untuk makan lebih banyak. Penderita DM tipe 1 tidak disarankan makan gula. Akibatnya, penderita DM akan makan lebih banyak Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan (polifagia). Lebih banyak karbohidrat berarti kadar baik, penderita DM tipe 1 harus mendapatkan gula semakin tinggi, ditunjukkan dengan kencing cukup kalori dan zat gizi yang lain. Dia tetap dapat yang semakin banyak (poliuria), minum lebih mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat selain banyak (polidipsia), namun berat badan tetap saja gula dalam jumlah cukup dan teratur. Bila tidak turun. Inilah gejala klasik DM: poliuria, polidipsia, obes, dia bebas makan makanan sumber lemak dan polifagia dan berat badan turun. protein. Penderita DM tipe 1 sangat disarankan meningkatkan asupan serat, dari buah dan sayur, Bila kombinasi gejala klasik DM ini berlanjut terus untuk membantu menghambat penyerapan gula tanpa disadari, dia akan menjadi lingkaran setan yang dihasilkan oleh karbohidrat. yang bisa berakibat sangat buruk. Banyak penderita DM yang datang ke rumah sakit dalam keadaan Penderita DM tipe 1 sangat disarankan untuk syok dan tidak sadar. Dia syok karena kehilangan berolah raga teratur karena olah raga dapat terlalu banyak cairan dari kencing, tidak sadar mengurangi kebutuhan insulin dan membantu karena kadar gula darah yang terlalu tinggi. menstabilkan kadar gula darah. Untuk mengurangi risiko kadar gula darah terlalu rendah saat berolah Apakah DM dapat disembuhkan? raga, dosis insulin dapat diturunkan. Banyak penderita DM tipe 1 yang menjadi atlit berprestasi, Sayangnya sampai saat ini, kemajuan di bidang di antaranya adalah seorang peraih medali emas kedokteran belum dapat menyembuhkan DM. olimpiade di cabang renang, Gary Hall, Jr. Namun DM dapat dikendalikan. Diabetes Mellitus Tipe 2 Diabetes Mellitus Tipe 1 Selain akibat riwayat keluarga DM, DM tipe 2 pada Penderita DM tipe 1 memerlukan insulin dari luar anak sering kali terjadi akibat obesitas. Karena itu, karena pada DM tipe 1 terjadi kekurangan produksi pencegahan obesitas merupakan cara terbaik insulin akibat rusaknya sel yang bertugas untuk mencegah DM tipe 2. Karena pada DM tipe memproduksi insulin (sel beta pankreas). Sampai 2, insulin tidak dapat bekerja dengan baik akibat saat ini, belum ada obat atau tindakan yang dapat obesitas, maka manajemen utama DM tipe 2 memperbaiki sel beta pankreas yang rusak. adalah menurunkan massa lemak tubuh. Penyebab mengapa terjadi kerusakan juga belum diketahui sehingga DM tipe yang ini belum dapat dicegah. Selain itu, sampai saat ini, insulin juga belum dapat dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara lain selain diinjeksikan. Sehingga, penderita DM tipe 1 harus mendapatkan injeksi insulin 2-5 kali sehari tergantung respons tubuhnya. 3 Vol. 12 November 2021 – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Penderita DM tipe 2 harus beraktifitas fisik teratur Diabetes Mellitus Tipe 2 untuk mengurangi massa lemak tubuh dan meningkatkan massa otot dan tulang. Anak dan Komplikasi DM pada anak hampir sama dengan remaja harus melakukan aktivitas fisik sedang dan dewasa. Komplikasi DM tipe 1 yang paling ditakuti berat setidaknya 1 jam sehari, lebih banyak lebih adalah ketoasidosis diabetes (KAD). Komplikasi ini baik. Aktivitas fisik yang dilakukan bisa merupakan terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. aktivitas fisik yang bersifat aerobik, seperti berlari, Keluhan yang sering muncul pada KAD adalah nyeri berenang, atau bersepeda. Namun harus juga ada perut yang makin lama makin berat, mual dan aktivitas fisik yang bersifat meningkatkan massa muntah, napas cepat dan akhirnya syok serta otot dan tulang. penurunan kesadaran. KAD sangat berisiko mengakibatkan kematian. Untuk memastikan bahwa aktivitas fisik tersebut dilakukan dengan teratur, orang tua disarankan Seperti pada dewasa, komplikasi jangka panjang melibatkan anaknya ke dalam aktivitas olah raga tersering DM pada anak adalah kerusakaan ginjal terstruktur, seperti mengikuti kursus atau klub dan kerusakan mata, seperti katarak dan retinopati berenang, bela diri, basket, sepak bola, menari dan (kerusakan saraf mata). Karena itu, fungsi ginjal dan sebagainya. Aktivitas fisik bisa juga diisi dengan mata harus rutin dipantau. kegiatan membantu pekerjaan keluarga di rumah seperti mengepel lantai, mengangkat air dan DM memang belum dapat disembuhkan, tetapi sebagainya. anak yang menderita DM dapat tumbuh kembang dengan baik serta berprestasi seperti anak-anak Aktivitas fisik adalah manajemen utama DM tipe 2. pada umumnya. Pengaturan makan untuk DM tipe 2 tidak terlalu berbeda dengan DM tipe 1, namun karena anak DM tipe 2 biasanya gemuk, kita juga menyarankan pembatasan asupan lemak. Setelah itu, pada DM tipe 2 yang berat dengan kadar gula darah yang relatif tinggi, dokter akan memberikan obat, dan bila sangat perlu, injeksi insulin. 4 Vol. 12 November 2021 – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Diabetes Melitus dan Penatalaksanaannya Oleh : dr. Mohammad Robikhul Ikhsan, MKes., SpPD-KEMD* Diabetes Melitus merupakan salah satu Diabetes merupakan penyebab tertinggi gangguan pengaturan metabolism tubuh yang terjadinya kebutaan, amputasi kaki dan terjadinya ditandai dengan terdapatnya kenaikan kadar gula gagal ginjal. Kurangnya kesadaran tentang darah yang berlangsung dalam kurun waktu diabetes, disertai dengan dengan masih kurangnya tertentu. Diabetes Melitus (DM) yang kita kenal akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai kencing manis merupakan kumpulan gejala dan obat-obatan esensial, dapat mengakibatkan yang timbul yang disebabkan terutama akibat diabetes melitus tidak tertangani dengan baik dan berkurangnya produksi hormon insulin tubuh dan dapat menyebabkan komplikasi. Selain itu, diabetes terjadinya penurunan fungsi kerja hormon insulin. melitus telah menjadi salah satu penyebab utama DM merupakan salah satu penyakit degeneratif penyakit dan kematian dini di sebagian besar dengan sifat kronis yang jumlahnya terus negara, terutama melalui peningkatan risiko meningkat dari tahun ke tahun. penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada tahun 2015, Badan Kesehatan Dunia Diabetes melitus pada dasarnya dapat (WHO) merilis fakta penting mengenai diabetes dicegah dan dikendalikan baik bila diketahui lebih melitus, yaitu terdapat 415 juta orang di seluruh awal. Kesulitan diagnosis timbul karena pada dunia hidup dengan diabetes melitus dan diprediksi kondisi awal tidak menimbulkan gejala hingga mencapai 642 juta pada 2040.Menurut Federasi terjadi keluhan yang merupakan tanda-tanda dari Diabetes Dunia (IDF) saat ini Indonesia menduduki komplikasi. Oleh karena itu, mengenal tanda-tanda peringkat ke-7 dunia dari 10 besar negara dengan awal penyakit diabetes melitus dan mengetahui jumlah penyandang diabetes melitus tertinggi. prinsip-prnsip penanganan menjadi sangat penting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 8,5% penduduk dengan rentang usia di atas 15 tahun. 6 Vol. 1 12 November 2021 – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Sumber : WHO Sumber : P2TM Kemenkes 7 Vol. 1 12 November 2021 – – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Faktor Pencetus/Faktor risiko Tanda dan Gejala Hingga saat ini faktor genetik masih Adanya penyakit diabetes melitus (DM) ini diduga merupakan penyebab timbulnya penyakit pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan tidak diabetes melitus disamping penyebab lain seperti disadari oleh penyandang. Beberapa keluhan dan adanya kondisi kegemukan, proses gejala yang perlu mendapat perhatian ialah : peradangan/infeksi, kehamilan, dan efek obat- obatan tertentu. Meskipun demikian, pada orang 1. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah. yang secara garis keturunan memiliki risiko Penurunan BB yang berlangsung dalam waktu diabetes melitus, tidaklah selalu timbul penyakit relativ singkat harus menimbulkan kecurigaan. diabetes. Masih mungkin risiko ini tidak muncul Rasa lemah hebat yang menyebabkan karena semakin banyak bukti bahwa gaya hidup penurunan prestasi di sekolah dan lapangan yang tidak sehatlah yang berperanan paling besar olah raga juga mencolok. Hal ini disebabkan munculnya penyakit metabolik seperti diabetes glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam melitus. sel, sehingga sel kekurangan bahan energi untuk Beberapa faktor gaya hidup yang merupakan faktor menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup, risiko diabetes melitus antara lain kurang sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain gerak/bermalas-malasan, konsumsi makan yaitu pembongkaran lemak dan protein. Akibatnya berlebihan, merokok dan kurangnya olah raga. penyandang diabetes melitus kehilangan jaringan Faktor risiko lain adalah adanya diabetes akibat lemak dan otot sehingga menjadi kurus. kehamilan, penyakit gangguan tiroid, kondisi yang menyebabkan berkurangnya produksi hormon 2. Banyak kencing insulin, serta efek obat-obat tertentu. Karena sifatnya, kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penyandang DM, terutama pada waktu malam hari. 8 Vol. 1 12 November 2021 – JURNAL HARIAN TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

2. Banyak kencing Seringpula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka Karena sifatnya, kadar gula darah yang tinggi akan yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul akibat menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu atau tertusuk jarum. Gangguan lain berupa gejala penyandang DM, terutama pada waktu malam hari. gangguan ereksi dimana gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak 3. Banyak minum secara terus terang dikemukakan kepada dokter. Rasa haus sering dialami oleh penyandang DM Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang karena banyaknya cairan yang keluar melalui masih merasa tabu membicarakan masalah seks, kencing. Keadaan ini justru sering disalahtafsirkan. apalagi menyangkut kemampuan ereksi seseorang. Seringkali rasa haus ini disebabkan udara yang Pada Wanita sering juga terjadi keputihan dan gatal panas atau beban kerja yang berat. Untuk merupakan keluhan yang sering ditemukan dan menghilangkan rasa haus itu penderita minum kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala banyak. yang dirasakan. 4. Banyak makan Seringpula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka Kalori dari makanan yang dimakan, setelah diolah yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul akibat menjadi gula dalam darah tidak seluruhnya dapat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu dimanfaatkan sebagai energi sel,sehingga atau tertusuk jarum. Gangguan lain berupa gejala penyandang DM selalu merasa lapar. gangguan ereksi dimana gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak Adapun keluhan-keluhan lain seperti keluhan secara terus terang dikemukakan kepada dokter. adanya rasa nyeri atau kesemutan terutama pada Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang kaki di waktu malam, sehingga mengganggu tidur. masih merasa tabu membicarakan masalah seks, Gejala tambahan lainnya berupa gangguan apalagi menyangkut kemampuan ereksi seseorang. penglihatan pada fase awal penyakit DM sering Pada Wanita sering juga terjadi keputihan dan gatal dijumpai gangguan penglihatan yang mendorong merupakan keluhan yang sering ditemukan dan penyandang DM untuk mengganti kacamatanya kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan yang dirasakan. baik. Gejala lain seperti rasa gatal atau adanya bisul dan kelainan kulit sering terjadi di daerah kemaluan TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. 9 Vol. 1 12 November 2021 – SARDJITO MENYAPA

Diagnosis b. Terapi gizi medis Terapi Gizi Medis (TGM) merupakan bagian dari Bila didapatkan gejala gejala tersebut penatalaksanaan diabetes secara keseluruhan. diatas dan disertai faktor risiko yang didapatkan Diperlukan keterlibatan secara menyeluruh maka dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar gula anggota tim yaitu dokter, ahli gizi, petugas medis dalam darah. Pemeriksaan yang dilakukan adalah lain serta pasien dan keluarganya. TGM yang darah saat puasa dan dua jam setelah makan atau diberikan berupa makanan gizi seimbang sesuai gula sewaktu secara acak. Diagnosis diabetes dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing- melitus tegak bila hasil pemeriksaan gula darah masing individu dengan penekanan pada jadwal, puasa > 126 mg/dl dan gula darah sewaktu atau jenis, dan jumlah makanan terutama pada pasien dua jam setelah makan > 200 mg/dl. Selain itu ada yang menggunakan obat penurun glukosa darah pemeriksaan yang dinamakan HbA1c > 6,5%. atau insulin. Penatalaksanaan c. Aktifitas fisik Aktifitas fisik yang dibagi menjadi kegiatan sehari- Terdapat lima pilar utama dalam hari dan latihan fisik sebaiknya dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 keberhasilan penatalaksanaan DM tipe 2, yaitu menit per hari atau 150 menit perminggu. Kegiatan sehari-hari meliputi berjalan kaki, menuruni tangga, edukasi tentang DM, terapi gizi medis, aktifitas berkebun, dll. Sedangkan latihan fisik bersifat aerobik seperti bersepeda santai, jogging, dan fisik, intervensi obat-obatan dan berenang. Latihan fisik dapat menjaga kebugaran, menurunkan berat badan, dan memperbaiki evaluasi/monitoring. Berikut adalah penjelasan sensitivitas insulin sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. dengan lebih lengkap: a. EdukasiPengetahuan tentang mengapa seseorang dapat menjadi diabetes, gejala dan tanda, tatalaksana, pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada penyandang DM. 10 Vol. 1 12 November 2021 – – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

d. Intervensi obat-obatan e. Evaluasi/Monitoring Terapi farmakologis harus diiringi oleh pengaturan Pemantauan berat badan, pemeriksaan gula darah, makan dan aktivitas fisik. Terapi dapat berupa obat dan profil lemak serta tekanan darah secara teratur oral dan suntikan. Jenis obat yang dikonsumsi sangat penting untuk menghindari risiko haruslah sesuai dengan anjuran dokter karena komplikasi. masing-masing penyandang DM memiliki kondisi yang berbeda-beda sehingga obat-obatan yang Sumber : Pedoman Tatalaksana DM Dewasa Perkeni 2019 diberikan baik jenis maupun dosis tidak sama. Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dibagi menjadi Menurut PERKENI (Perkumpulan beberapa golongan, yaitu pemicu sekresi insulin Endokrinologi Indonesia) diabetes tipe 2 umumnya (sulfonilurea dan glinid), peningkat sensitivitas terjadi pada pola gaya hidup dan perilaku yang terhadap insulin (metformin dan tiazolidindion), sudah terbentuk pada individu. Sehingga selain penghambat glukoneogenesis (metformin), dan perilaku manajemen diri pasien diabetes penghambat absorpsi karbohidrat di usus diperlukan juga partisipasi aktif pasien, keluarga, (penghambat glukosidase alfa). Dewasa ini telah dan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut tersedia obat-obatan yang lebih kompleks dan merupakan salah satu bentuk dari dukungan beragam bagi penyandang DM seperti penghambat keluarga. Bentuk dukungan nyata yang dapat DPP4, penghambat SGLT2 di ginjal dan juga obat diterapkan seperti ikut dalam berkonsultasi gizi, dalam bentuk injeksi seperti insulin dan agonis mengingatkan pasien DM tentang jadwal makan, reseptor GLP1. jenis makanan serta jumlah makanan yang harus dikonsumsi baik dalam bentuk makanan utama Sumber : Pedoman Tatalaksana DM Dewasa Perkeni 2019 maupun makanan selingan. 10 Vol. 12 November 2021 – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Ringkasan Hal ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program pengobatan dan penyesuaian regimen Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik terapi sesuai kebutuhan. Pengobatan Diabetes ini yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sangat spesifik dan individual untuk masing-masing sangat memengaruhi kualitas hidup pasien. Modifikasi gaya hidup sangat penting untuk penyandangnya sehingga perlu mendapatkan dilakukan, tidak hanya untuk mengontrol kadar perhatian serius dari semua pihak. Sampai saat ini glukosa darah namun bila diterapkan secara umum memang belum ditemukan cara atau pengobatan diharapkan dapat menurunkan prevalensi diabetes yang dapat menyembuhkannya diabetes secara melitus baik di Indonesia maupun di dunia di masa menyeluruh. Namun harus diingat bahwa diabetes yang akan datang. dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan dapat dikendalikan, dengan cara pengaturan diet, Latihan *Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan fisik/olahraga dan dengan menggunakan obat- Endokrin, Metabolik dan Diabetes Poliklinik obatan. Pada setiap penanganan penyandang DM, Endokrin RSUP DR Sardjito harus selalu ditetapkan target yang akan dicapai sebelum memulai pengobatan. Disarikan dari berbagai sumber 12 Vol. 1 12 November 2021 – – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Diabetisi berdamai dengan rambu-rambu gizi Retno Pangastuti, DCN, M.Kes - Instalasi Gizi, RSUP Dr. Sardjito Kemajuan teknologi dan informasi membuat segala Sehingga diabetisi harus mulai belajar hal menjadi menarik dan mudah. Tanpa terkecuali menyesuaikan pola makan dengan mengikuti juga makanan dan minuman yang semakin anjuran yang disampaikan oleh nutrisionis/dietisien beragam dan nampak indah. Akibatnya ……..bisa yang ada di setiap rumah sakit. Diabetisi tidak perlu ditebak. Semakin banyak orang yang berubah pola kawatir atau membayangkan yang sulit-sulit hidup terutama pola makannya mengikuti trend tentang perencanaan makan ini. Karena yang saat ini ada. Kondisi ini mempunyai andil nutrisionis/dietisien sebelum memberikan panduan besar dalam meningkatkan jumlah penyandang pengaturan makan akan melakukan anamnesa dulu Diabetes Mellitus yang kita kenal sebagi diabetisi. tentang kebiasaan makan yang selama ini dijalankan diabetisi. Kemudian hasil anamnesa akan Banyak sekali penelitian yang dilakukan terkait digunakan untuk menentukan apa saja problem dengan DM dan gizi. Dan hasil penelitian tersebut atau masalah gizi yang dihadapi diabetisi, baik dari semakin menguatkan fakta bahwa ada hubungan sisi asupan makan, hambatan terkait makan dan erat antara pola makan dan diabetisi. Bahkan minum, sampai bagaimana diabetisi menggunakan PERKENI dalam beberapa panduan menyebutkan akses untuk memenuhi kebutuhan gizinya. bahwa edukasi terkait perencanaan makan bagi diabetisi adalah pilar utama dalam pengelolaan Diabetes Mellitus. 13 Vol. 1 12 November t 2021 – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

Secara umum ada 3 hal yang menjadi fokus Berikutnya adalah J ke tiga yang mengatur diabetisi, yang biasanya kita kenal dengan 3 J yaitu mengenai jenis bahan makanan yang boleh kita Jadwal, Jumlah, dan Jenis. Terkait jadwal , yang konsumsi atau dibatasi konsumsinya. Jenis ini juga dimaksud disini adalah pengaturan waktu makan dijelaskan secara rinci pengelompokan bahan dalam sehari. Sehari dianjurkan terbagi dalam 3x makanan berdasarkan nilai gizinya. Sehingga makan utama (makan lengkap) dan 2 – 3 x diabetisi bias bebas mengganti dengan makanan makanan selingan. Interval waktu yang dianjurkan kesukaan tetapi tetap dalam porsi yang sesuai. Dan adalah sekitar 3 jam, disesuaikan dengan waktu hal ini bisa menghindarkan diabetisi mengkonsumsi bekerjanya insulin. Prinsip : makanlah saat sal;ah satu zat gizi secara berlebihan . Jangan waktunya makan, jangan makan karena lapar. lupa……gizi seimbang tetap harus diterapkan. Nah….hal ini yang perlu waktu untuk Seimbang dalam jumlah makanan dan seimbang mengubahnya, karena biasanya orang makan juga dalam kualitas atau kandungan zat gizi. Misal, karena lapar, padahal kalau sudah “lapar” itu sulit makan nasi lauk mie atau bihun, berarti diabetisi mengendalikan……..secara psikis kita hanya mengkonsumsi 2 porsi karbohidrat dalam 1 kali dipenuhi pikiran “saya harus kenyang” sehingga makan, jelas ini tidak sesuai dengan panduan. semua dimakan. Panduan makan itulah yang berisi rambu-rambu Kita lanjutkan dengan J yang ke dua yaitu jumlah yang harus diperhatikan diabetisi. Jika diabetisi makanan. Yang dimaksud disini adalah berapa porsi sudah mengetahui tujuan pemberian rambu yang tepat sesuai dengan kondisi serta kebutuhan tersebut dan bias memahami maka harapan kita gizi diabetisi. Kebutuhan gizi akan dihitung oleh diabetisi mampu berdamai dengan kondisinya saat nutrisionis/dietisien berdasarkan status gizi , status ini. Karena damai dengan rambu-rambu itulah kesehatan dan aktifitas diabetisi, misal apakah ada kunci keberhasilan pengelolaan diabetisi. Jika penyakit penyerta, apa saja aktifitas fisik sehari- belum paham dengan rambu-rambu tersebut, hari, apa olah raga yang dijalankan kunjungilah nutrisionis/dietisien anda dan mintalah dll.kebutuhangizi yang dihitung meliputi enersi, edukasi ulang terkait perencanaan makan. Mari protein, lemak, karbohidrat, cairan dan beberapa kita lakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat zat gizi lain sesuai kondisi diabetisi. Kebutuhan gizi dan jangan lupakan inti dari pola hidup sehat itu dalam sehari ini akan dibagi dalam beberapa kali adalah menerapkan pola makan yang sehat, tetap makan sehingga masing-masing waktu makan menjaga kebugaran dan istirahat dengan cukup . sudah ada panduan berapa porsi kita bisa makan. Bahkan ada rincian juga berapa nilai gizi dari setiap Tulisan ini saya dedikasikan untuk RSUP Dr. Sardjito makanan dan minuman yang kita konsumsi. dan para diabetisi yang saya dampingi. 14 Vol. 1 12 November 2021 – – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS

TIM REDAKTUR Pelindung : Direktur Utama Pembina : 1. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang 2. Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian 3. Direktur Keuangan dan BMN 4. Direktur Perencanan, Organisasi dan Umum Penanggung Jawab: drg Nusati Ikawahju, M.Kes Ketua : dr Cahya Dewi Satria, Sp,A(K) Penyusun & Editor : 1. dr Cahya Dewi Satria, Sp,A(K) 2. dr Dewiyani Indah, Sp.PA., Ph.D 3. Rahayu Widayanti, Skep.Ns, MPH Design : Suci Wiji Lestari, S.Sn Integritas, Tansformasi, Inovasi 14 15. Vol. 1 12 November 2021 – – SARDJITO MENYAPA TERBATAS UNTUK LINGKUNGAN RS


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook