Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 26 Kisah Beruang dan Gajah 02, Kecerdasan Melawan Kekuatan, Muhamad Hasan, Haniya Education Center, 2022

26 Kisah Beruang dan Gajah 02, Kecerdasan Melawan Kekuatan, Muhamad Hasan, Haniya Education Center, 2022

Published by Muhamad Hasan, 2022-11-27 03:50:11

Description: 26 Kisah Beruang dan Gajah 02, Kecerdasan Melawan Kekuatan, Muhamad Hasan, Haniya Education Center dan Kolaborasi Dongeng Indonesia, 2022

Keywords: Serial Dongeng Nonklasik

Search

Read the Text Version

Spiritual Muhamad Hasan Building, Social Charakter Enhencing Kisah Beruang dan Gajah 02 Episode Kehidupan Hutan; Kecerdasan Vs Kekuatan

Spiritual Muhamad Hasan Building, Social Charakter Enhencing Kisah Beruang dan Gajah 02 Episode Kehidupan Hutan; Kecerdasan Vs Kekuatan

Daftar Isi 1. Pendahuluan 2.Gajah dan Persekutuan Hutan 3.Beruang dan Masyarakat Hutan 4.Melantun Damai Tanpa Batas 5.Menyelamatkan dengan Pikiran dan Hati 6.Daftar Pustaka 7.Tentang Penyusun 8.Daftar; Belajar Mendongeng di Medso

1. Pendahuluan Dahulu kala hiduplah seekor Beruang yang merupakan penduduk hutan yang cerdas, penyabar dan pegulat tangguh sehingga warga hutan sangat menghormatinya. Sementara ada seekor Gajah yang serakah, sombong, ambisius dan dendam. Setelah terusir dan tersingkir. Gajah mengembara dan ingin kembali menguasai hutan tanpa batas. Horor baru yang serba misterius. Semua penduduk hutan harus taat dan mau menuruti kemauannya. Ia menghimpun banyak kekuatan untuk menghancurkan semua lawannya.

2. Gajah dan Persekutuan Hutan Setiap gunung selalu muncul Gajah Misterius yang belum pernah ada. Setiap Gajah datang selalu mendapat sambutan hangat pembesar hutan lainnya. Suatu hari Gajah bertemu dengan Beruang muda yang amat cerdas. Ia menyapanya dengan angkuh. \"Hei Beruang kenapa engkau ada ada disini?\" Tanyanya kasar. Beruang sejenak diam lalu menjawabnya dengan tenang.

\"Saya sedang belajar menapaki hutan dengan pikiran\" Jawabnya. Gajah sepertinya tak menyukai jawaban aneh ini, lalu membentaknya. \"Menapak itu dengan kaki, Goblok...! bukan dengan kepala\" Bentaknya. Beruang hanya tersenyum tanpa kata- kata. Gajah meninggalkannya begitu saja, tampak kikuk melihat sikap aneh Beruang. Gajah tak hentinya berkeliling hutan untuk terus mencari dukungan terutama kalangan hewan besar dan punya kekuatan yang bisa ia pengaruhi.

Masyarakat hutan menganggap Gajah sebagai hewan misterius, karena setiap gunung ada gajah yang sedang berkunjung tokoh-tokoh hutan, seperti tetua Kancil, tetua Monyet dan Gorila, tetua Jerapah, dan tetua lainnya. Dihadapan tetua-tetua itu Gajah bersikap manis dan sangat memuliakan mereka, namun lain halnya dengan masyarakat kecil lainnya. Suatu hari Gajah melewati perkampungan kancil di pinggir sungai, terlihat beberapa yang sedang bermain dan menikmati makanannya, tiba-tiba kedatangan Gajah dan membentaknya, lalu pergi.

Daya Jelajah Gajah sangat luar biasa, bisa menghipun kekuatan hutan tanpa henti ditambah dengan sikap arogannya kepada masyarakat, khususnya masyarakan yang berpotensi menghalangi tujuannya. Meski masyarakat hutan di beberapa gunung sekitar tak menyukainya, Gajah tetap selalu menebar teror dan permusuhan dengan rakyat kecil. Gajah selalu merasa di atas angin karena hampir semua tetua-tetua mereka sudah dalam pengarunhya. Memberi mereka hadiah besar dan iming-iming dukungan kekuasan abadi.

Belajar dari pengalaman sebelumnya Gajah terusir dari masyarakatnya karena ingin menguasai kekuasaan mereka maka sekarang merubah strateginya mendekati tetuanya dengan hadiah dan iming kekuasaan Abadi akan mudah menindas rakyatnya sehingga pada waktunya akan mengambil alih seluruhnya. Tantangan datang dari Beruang yang cerdas itu. Tidaklah mengapa Beruang sekarang hanyalah masyarakat biasa pikirnya. \"Bila saatnya nanti saya akan menggunakan jasa Srigala untuk menghadapinya\" Pikirnya dalam hati.

3. Beruang dan Masyarakat Hutan Masyarakat hutan sudah mulai gelisah dengan sikap Gajah yang semena-mena kepada mereka, sementara dengan tetua-tetuanya, Gajah bersikap manis dan memuliakan mereka. Beruang muda yang cerdas itu hadir di tengah-tengah mereka dengan optimisme dan gaya bicara yang membuat orang terkagum-kagum padanya. Suatu hari Beruang didatangi oleh beberapa utusan pemuda dari gunung sebelah dengan maksud kunjungan persahabatan dan diskusi ringan.

\"Kedatangan kami ini ingin berdiskusi dan menjalin pertemanan antar pemuda dan kami merasakan hal yang sangat misterius dan aneh dalam kehidupan kami\". Utusan itu menyampaikan pembukaan. Diskusi tersebut disambut hangat oleh Beruang, sembari menyampaikan ide dan gagasan dalam kehidupan hutan. \"Kawan-kawan semuanya harus yakin bahwa pikiran kita akan bisa memenangkan semua persoalan kehidupan\" Tuturnya singkat. \"Jadi mulai sekarang kita mulai menggunakannya sebagai senjata\" Lanjutnya.

4. Melantun Damai Tanpa Batas Meski Gajah terus meneror mereka dengan sikap angkuhnya dan menakutkan itu, ada sosok Beruang yang cerdas hadir di tengah-tengah masyarakat, terus mnerus mengajak mereka untuk selalu belajar dan menghindari perpecahan. Melantun damai tanpa batas, kapanpun dimanapun dan dengan siapapun. Gajah lebih lincah dalam mengambil hati para tetua hutan, dengan iming-iming hadiah besar. Gajah dan Beruang sering berhadap-hadapan dan berdebat, dengan penuh percaya diri Beruang menghadapi Gajah

Meski hati para masyarakat diselimuti rasa takut dan gelisah, namun lain halnya dengan Beruang yang tetap semangat belajar dan melantun damai tanpa batas, tak mau meladeni Gajah yang arogan dan kasar padanya. Suatu hari Gajah datang lagi kepadanya dan medorongnya hingga terjatuh, walau sempat emosi dan ingin melawan namun Beruang menahan diri untuk melawan dengan ototnya, lebih baik menggunakan otak dan pikirannya karena segala yang buruk tak akan abadi. Hanya pikiran yang kuat yang bisa mengalahkan semuanya. Semangat belajar menjadi kuncinya.

5. Menyelamatkan dengan Pikiran dan Hati \"Meski saya rakyat kecil, harus punya pikiran yang bersih dan besar agar bisa menyelamatkan semua\" Beruang memulai paginya dengan semangat berpikir dan berjuang dengan otak serta hatinya. Beruang bekerja siang dan malam untuk meyakinkan teman-temanya akan pentingnya ilmu pengetahuan dan keterampilan serta hati nurani. Betapapun hari ini masyarakat tak lagi mengindahkan norma, Beruang tetap yakin akan ada masa untuk bersenandung indah diantara reruntuhan hati dengan untaian tali nurani yang terus hadir.

Belum cukup dengan semangat belajar, namun kita butuh nurani untuk membangun hutan agar tetap indah, bersih, dan asri sehingga membawa manfaat bagi kehidupan semesta alam yaitu dengan melantun damai untuk semua dan semua melantun satu nusa, satu bangsa walau berbeda-beda Kini beruang mulai mendapatkan dukungan tetua- tetua dan beberapa kalangan muda untuk terus berpadu dan berpacu dalam kehidupan dengan membangun pondasi rumah perjuangan.

Bersambung .... Semua yang buruk tak akan abadi, sebaliknya satu kebaikan akan terus menjadi baik... Semua bisa saling memenangkan dan mengalahkan, namun dengan ilmu, hadir kemaslahatan tanpa harus saling mengalahkan....karena ilmu tetap sebagai pemenang. Semangat belajar menjadi tonggak kebangkitan dan kekuatan...maka mulailah membaca...

Daftar Pustaka 1. https://dongengceritarakyat.com/contoh-dongeng-cerita-rakyat-fabel- rubah/ 2. https://id.search.yahoo.com/search 3. https://www.willowbabyshop.com/index.php? route=pavblog/blog&blog_id=242 4. https://bobo.grid.id/read/081792622/dongeng-anak-titi-gajah-pelupa 5. https://dongengsebelumtidur10.blogspot.com/2022/06/dongeng-anak- singkat-gajah-yang-pelupa.html 6. https://www.canva.com/design/DAFJrwq0pZU/WZRfbRhpUndk0vY ycXJOtw/edit 7. https://www.canva.com/design/DAFPSTUD8UE/m7YkDtbm5OKv6 hyAGkjGAg/edit

Daftar Pustaka 8.https://ceritadongeng- indonesia.blogspot.com/2015/08/dongeng-fabel-ayam- jago-dan-jarum-emas.html 9.https://www.canva.com/design/DAFQg- Oaexc/l1_GDFeZ4RL0-aDKtjZ6BA/edit 10.https://www.poskata.com/pena/dongeng-gajah-dan- beruang/ 11.https://bertigamas.github.io/ujian/post/dongeng-gajah- dan-beruang/ 12.https://dongengceritarakyat.com/cerita-dongeng- binatang-fabel-semut-dan-gajah/



Belajar Mendongeng di Medsos 01 1.Belajar dari Elang dan Burung Gagak, Pengganggu itu Jatuh Sendiri 2.Belajar dari Semut dan Merpati, Saling Perduli, Arti Pertemanan 3.Kancil dan Buaya; Versi Urbanites...Kacil Merantau Ke Kota... 4.Kancil dan Jerapah, Kecerdasan Vs Kesombongan 5.Kelinci dan Kura-kura. Versi Lomba Lari HUT RI 6.Kancil dan Rubah yang Baik Hati... Pohon Kebaikan akan Berbuah Kebaikan

Belajar Mendongeng di Medsos 02 7. Kisah Seekor Merpati Yang Pelupa (Episode Cinta dan Perjuangan Shohabat) 8. Harimau dan Sapi Yang Jujur : Episode, Muslihat VS Kejujuran 9. Singa dan Rubah yang Cerdik, Episode, Perjuangan melawan Muslihat dan Hoak 10. Kisah Kerbau dan Monyet, Sabar Vs Licik 11. Kisah Domba dan Srigala Ujian Kesabaran Vs Licik 12. Kisan Kijang dan Harimau; Kesungguhan dan Pertolongan 13. Kisah Domba dan Harimau 02, Ujian Keikhlasan Vs Fitnah Keji 14. Kisan Kijang dan Harimau; Menghapus Rindu dan Perjuangan Hidup 15. Kisan Kijang da yangn Harimau 03,Ujian kehidupan, Cinta, dan kasih sayang 16. Kisah Domba dan Srigala 3, Episode Kehidupan dan Tak Bisa Menolak Lupa

Belajar Mendongeng di Medsos 03 17. Kisah Domba dan Srigala 04, Episod Pesatuan, soliditas dan Kesejahteraan Hidup 18. Kisan Kijang dan Harimau 04,Episod Bayangan Cinta Abadi, Ancaman Hidup dan tetap Waspada 19. Kisah Monyet dan Buaya, Peluang dan Kebodohan 20. Kisah Burung Gagak dan Rubah, Ujian Kehidupan, kesombongan dan pujian 21. Kisah Kijang dan Harimau 05, Perjuangan Hidup Berbekal Ikhlas dan TUlus 22. Kisah Macan Tutul dan Srigala, Keserakahan Vs Keadilan 23. Kisah Elang dan Ayam Jago, Episode Perjuangan Hidup dan Persahatan Tulus 24. Kisah Merpati dan Kelinci, Berpikir positif melawan Iri hati 25. Kisah Beruang dan Gajah, Episode Kehidupan Raja yang adil melawan kedoliman

Haniya Education Center SD Islam Terpadu Haniya Life Skill and Leadership SMP Islam Terpadu Haniya Penggagas Sekolah Digital

Kolaborasi Dongeng Indonesia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook