5S Adalah Konsep 5s mulai diperkenalkan di Sistim negara Jepang pada awal tahun Management 1980-an. Tujuannya Visual menjadikan tempat kerja Pengendalian visual BERSIH, merupakan bentuk TERSUSUN DAN penerapan 5S yang ke dua BERSISTEM. yaitu Set In Order (Seiton), yang harus dilakukan adalah dengan cara menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan intensitas penggunaan label dengan tujuan agar peralatan/barang lebih cepat/mudah ditemukan sehingga terdapat keteraturan di tempat kerja.
MENINGKATKAN MENAIKAN KUALITAS PRODUKTIFITAS Area kerja yang bersih Karena pengaturan tempat selain membuat nyaman kerja yang lebih efisien, kita bisa dengan mudah dan juga bisa menekan cepat mencari barang yang angka defect sehingga kita perlukan dalam produksi karena sudah jelas kualitas terjaga penempatannya MEMANGKAS BIAYA MENINGKATKAN PRODUKSI KESELAMATAN KERJA Membuat Alat penunjang Mengurangi resiko kegiatan produksi dengan bahaya di tempat kerja karena kualitas memanfaatkan barang tempat kerja yang bekas yang masih bisa digunakan (zero waste) bagus/baik
Tahapan melakukan kegiatan 5S 1. SORT - Memilah 2. SET IN ORDER - Mengatur 3. SHINE - Membersihkan 4. STANDARDIZE - Menyetarakan 5. SUSTAIN - Membiasakan
JIKA ANDA ADALAH SEORANG BUYER PABRIK GARMENT MANA YANG AKAN ANDA PILIH UNTUK MEMESAN ? Sama halnya ketika kita pergi ke suatu tempat perbelanjaan, segala sesuatu sudah ditata sedemikian rupa berdasarkan jenis/fungsi barang. Selain agar terlihat bersih dan rapi tentunya agar konsumen dapat dengan mudah mencari barang yang akan dibeli.
5S ADALAH SISTEM PENGORGANISIRAN DI AREA KERJA 5S adalah filosofi dan cara bagi suatu Organisasi atau suatu departemen dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja dengan tujuan efisiensi dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang bersifat barang, peralatan ataupun waktu. Lalu bagaimana tahapan melakukan kegiatan 5S di area kerja ?
SORT 整理 Seiri
SORT Langkah : 1. Pilah barang sesuai intensitas Memilah Mengembalikan penggunaannya Membuang 2. Pindahkan ke tempat penyimpanan “Hanya barang Ketika barang jarang digunakan & yang dibutuhkan Buang sampah yang sudah tidak saat itu yang ada di dibutuhkan 3. Hanya barang – barang yang area kerja” digunakan saja yang berada pada area kerja. 4. Beri penandaan dengan redtag bila diperlukan/ Barang tidak dikenal 5. Putuskan barang yang akan dikembalikan, dibuang, dan ditempatkan di redtag area Merupakan Langkah awal dalam menjalankan budaya 5S, yaitu memilah/menyortir dan menyingkirkan barang-barang , file-file yang tidak digunakan lagi ke temporary area. Semua barang yang ada di lokasi kerja hanyalah barang yang benar- benar dibutuhkan untuk aktifitas kerja. Tindakan ini dilakukan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, karena dipergunakan untuk menyimpan barang atau file yang memang penting dan dibutuhkan, serta bertujuan agar tempat kerja terlihat lebih rapi dan tidak berantakan INGAT : TIDAK ADA KATEGORI BARANG YANG NANTI MUNGKIN DIPERLUKAN
Redtag Adalah penanda untuk barang yang tidak perlu atau tidak sesuai dengan standar 5S dan perlu penanganan segera. Barang yang sudah di redtag bingung akan diapakan? Ketika barang sudah ditandai dengan red tag maka selanjutnya bawa barang tersebut ke RedTag Area. Untuk factory A RedTag area berada di lantai 2 sisi timur (kiri adm jarum) sedangkan di Factory B & C di depan office PPIC. Barang Redtag Area
Setelah Sort diterapkan dengan benar, maka area kerja akan bebas dari barang yang tidak dibutuhkan. Dengan demikian, akan terlihat perubahan yang signifikan terkait produktifitas Contoh kegiatan Sort pada Departement Sewing : - Memilah dan menyimpan benang sesuai dengan warnanya - Memindahkan semua barang yang tidak terpakai dari area kerja - Memisahkan penempatan dokumen dengan peralatan lainnya. - Memastikan hanya peralatan yang dipakai yang berada di area kerja
SET IN ORDER 整頓 Seiton
SET IN ORDER Penempatan Pelabelan/Penandaan Merupakan Urutan kedua, karena setelah kegiatan menyortir (seiri) semua barang atau file yang tidak dipergunakan lagi, pastikan segala sesuatu harus diletakkan sesuai dengan posisi yang ditetapkan, sehingga selalu siap digunakan pada saat diperlukan. Pastikan bahwa : 1. Setelah barang dipilah dan ditentukan Tindakan penyelessaiannya, buatkan tempat untuk setiap jenis barang 2. Setiap tempat harus memiliki penanda (Garis/Label/Kode) 3. Ketiga memastikan tempat penyimpanan sesuai dengan isi/barang yang disimpan dengan label identitas yang setara. “Semua Ada Tempatnya & Semua Pada Tempatnya”
Penggunaan garis : Penggunaan Label/ Kode Kuning : Area kerja Setiap penempatan harus bisa Biru : Area penempatan barang diidentifikasi Isi (Jenis), Jumlah, Merah : Area steril dan Tempat
Set In Order membuat karyawan bekerja lebih produktif karena memudahkan barang produksi dicari dengan lebih efektif dan efisien Contoh kegiatan Set In Order pada Departement Sewing : - Memastikan semua peralatan produksi/barang bawaan sudah sesuai penempatannya - Memastikan semua tempat penyimpanan sudah ada labelnya dan sesuai dengan standar - Selalu cek dan pastikan posisi meja mesin berada di dalam garis kuning dan tidak ada benda apapun yang menghalangi jalur evakuasi - Memastikan isi sesuai dengan label yang tertera pada tempat/rak penyimpanan
SHINE (清掃) Seisō
SHINE Langkah : 1. Bersihkan semua tempat, lantai, - Pembersihan - Perbaikan dan peralatan masing-masing area. 2. Jika ditemukan barang, tempat dan peralatan dalam kondisi rusak lakukan perbaikan. Setelah menjadi rapi, Langkah berikutnya adalah membersihkan tempat kerja, ruangan kerja, peralatan dan lingkungan kerja. Tumbuhkan pemikiran bahwa kebersihan merupakan hal yang vital dalam kehidupan, jika kita tidak menjaga kebersihan, lingkungan akan menjadi kotor dan menjadi factor utama terjangkitnya penyakit tidak nyaman, menyebabkan berkurangnya produktifitass dan berakibat banyak kerugian. Lakukanlah pembersihan harian, pemeriksaan kebersihan dan pemeliharaan kebersihan. Salah satu agenda utuk menjaga lingkungan kerja agar tetap dalam keadaan bersih adalah kegiatan “5S Time” setiap jam 10:00 dan 14:30 dan sapu berjalan (khusus sewing) “Ketika akan digunakan, semua sudah dalam kondisi terbaik”
Jika semua fasilitas dalam kondisi bersih, karyawan bisa bekerja lebih efektif, cepat, dan memiliki semangat yang tinggi Contoh kegiatan Shine pada Departement Sewing : - Membersihkan area bawah mesin dan sekitar mesin - Membersihkan meja dan kursi dari bekas lakban atau noda dengan menggunakan cairan pembersih dan scrap yang telah disediakan - Membersihkan dan cek kondisi mesin dari kebocoran minyak - Memastikan area kerja selalu dalam keadaan bersih
STANDARDIZE (清潔) Seiketsu
STANDARDIZE Checklist Langkah : SOP/WI 1. Buat aturan/standar untuk Schedule Audit masing-masing area secara sederhana “Definisikan kondisi 2. Semua penataan, pelabelan normal sehingga dan pembersihan harus mucul cara sesuai standar yang telah memperbaiki dibuat. kondisi abnormal di 3. Di lakukan audit/penilaian area kerja” penerapan 5S secara berkala Untuk menjaga ketiga tahap yang sudah dijalankan sebelumnya secara rutin, maka perlu dilakukan standarisasi dan konsistensi agar dabat terus berjalan secara kontinyu. Membuat standarisasi dan semua individu harus patuh pada standar yang telah ditentukan. Dapat dimotivasi dengan memberikan reward dan punishment
Form/Tools penunjang untuk menciptakan standarisasi di lingkungan kerja : • Checklist adalah alat penunjang pekerjaan yang digunakan untuk membantu memastikan kekonsistenan (monitoring) dan kelengkapan (inventaris) dalam melaksanakan tugas. • SOP/WI adalah panduan yang berkaitan dengan prosedur yang harus dijalankan. • Schedule yaitu rencana yang telah terstruktur dan telah ditentukan waktu yang dialokasikawn dalam setiap unit acara • Audit merupakan penilaian untuk memastikan setiap departemen sudah berjalan sesuai dengan sistem/standar yang sudah ditetapkan Standardize memudahkan dalam pemeliharaan prinsip- prinsip implementasi yang sudah ada
SUSTAIN (躾) Shitsuke
SUSTAIN Sosialisasi Reward & Punishment Pemeliharaan kedisiplinan pribadi meliputi suatu kebiasaan dan pemeliharaan program 5S yang sudah berjalan. Bila berada pada posisi sebagai atasan/pemegang jabatan, buatlah standarisasi 5S serta berikan pelatihan 5S, agar seluruh karyawan perusahaan dapat mengerti akan kegunaan dari 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan, karena dengan menerapkan 5S yang praktis dan ringkas bertujuan pada efisiensi , pelayanan yang baik, keamanan bekerja serta peningkatan produktivitas dan profit. “Melakukan kegiatan 5S sebagai salah satu budaya bekerja”
Sustain menjamin kegiatan 5S berjalan dalam jangka panjang dan terus menerus.
Search
Read the Text Version
- 1 - 23
Pages: