Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Zihan Nur Dzulhijjah_clone

Zihan Nur Dzulhijjah_clone

Published by Zihan Nur, 2023-03-27 03:20:18

Description: e-modul

Search

Read the Text Version

ZIHAN NUR DZULHIJJAH 2209399 AGRIPRENEUR 202 3

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul ini. modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Literasi ICT dan media Pembelajaran Teknologi yang diampu oleh Ibu Dr.Sri Handayani,M,Pd Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan saya sebagai penyusun. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak khusus nya pembaca . Sukabumi 25 Maret 2022 Penulis Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur i

DAFTAR ISI Daftar Isi Kata Pengantar .....................................................................................................................................................i Daftar Isi ................................................................................................................................................................ii Pendahuluan ....................................................................................................................................................... 1 Latar Belakang .............................................................................................................................................1 Tujuan Pembelajaran ...............................................................................................................................1 Pembahasan ........................................................................................................................................................2 Profil Agripreneur .....................................................................................................................................2 Peluang usaha di bidang pertanian ...................................................................................................9 Tangtangan bisnis dibidang pertanian ............................................................................................11 Kunjungan Industri ...........................................................................................................................................12 Tugas Kelompok .................................................................................................................................................12 Rangkuman ...........................................................................................................................................................12 Daftar Pustaka ......................................................................................................................................................13 Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur ii

PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan,bahan baku industri atau sumber energi. serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagi budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak. meskipun cakupan nya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan. banyak sekali lahan pertanian yang dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi wirausaha yang bergerak di bidang pertanian di mana disebut dengan Agripreneur. Agripreneur adalah individu yang memiliki pengendalian tertentu terhadap alat-alat produksi dan menghasilkan lebih banyak dari pada yang dapat dikonsumsinya atau dijual untuk ditukarkan agar memperoleh pendapatan. oAgripreneur juga merupakan seseorang yang memilki jiwa leadership dan seorang entrepreneur, sementara itu leadrership adalah proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain/kelompok untuk mencapai tujuan bersama ( Northouse,2007). Seorang Leader, memiliki tiga karakter berikut yang sangat kuat, yakni: Vision (visi), Passion (gairah/semangat), Stubbornness (ketegasan). Dengan memiliki ketiga karakter tersebut, maka seorang agripreneur akan bisa menjadi seorang Good Leader, yakni seorang \"PEOPLE CHAMPION. Seorang agripreneur yang berperan sebagai pemimpin yang People Champion akan membawa orang-orang dalam timnya menuju pertumbuhan Tujuan Pembelajaran Memahami profil agripreneur Memahami berbagai profesi di industri pengolahan hasil pertanian Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur 1

PEMBAHASAN MATERI A. Profil Agripreneur Gambar 1.3 wirausaha Sumber : https://images.app.goo.gl/r5YEgaRM6KMv2zBa7 Agripreneur Merupakan wirausaha yang bergerak dalam bidang pertanian, Kegiatan kewirausahaan yang menerapkan inovasi dalam industri pertanian disebut Agripreneurship. Agripreneurship mempunyai peluang yang cukup besar untuk dikembangkan pada era revolusi industri 4.0, karena sektor pertanian merupakan salah satu penghasil devisa negara dan sebagai penyangga utama ketahanan dan kedaulatan pangan. Selain itu sebagian besar produk pertanian merupakan bahan baku di berbagai sektor industri. Agripreuneur yang bisa besaing di pasar global adalah yang memiliki keunggulan-keunggulan antara lain : mampu menciptakan inovasi, memiliki kemampuan management agribisnis modern, memiliki kemampuan bekerjasama yang baik, memiliki kemampuan berkarya secara inovatif, produktif dan efisien. Dengan menjadi agriprenur, para anak muda Gen Y dan Gen Z bisa menciptakan lapangan kerja. Sektor pertanian akan berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan seperti sektor bisnis lain. Menjadi agriprenur akan mampu melambungkan nama baik bangsa di bidang ekpor. Anak-nak muda Gen Y dan Gen Z pun bisa mewujudkan cita-cita ini melalui kerja keras dengan cara menambah produksi sektor pertanian, serta bisa berbisnis dengan nyaman tanpa keterikatan waktu seperti bekerja kantoran dengan rutinitas yang kurang disukai oleh Gen Z sejati Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur 2

Agripreuner dapat dipahami sebagai seseorang yang berusaha di bidang pengolahan hasil pertanian, baik yang berbasis nabati atau hewani. Agripreneur merupakan jawaban dari sebuah tantangan petani di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada saat ini. Suatu prediksi bahwa akan ada peningkatan konsumsi pangan lebih dari dua kali lipat dalam 12 tahun mendatang. Sementara itu, pada saat ini produktivitas pertanian di Indonesia belum dapat mengimbangi perkembangan teknologi. Dengan demikian, sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dapat dipenuhi dari hasil impor. Salah satu penyebabnya adalah rata-rata pertanian di Indonesia masih tergolong pertanian tradisional. Selain itu, umumnya petani yang menggarap lahan pertanian berusia lanjut dan pengolahan lahan masih menggunakan cara tradisional. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu perubahan pola pertanian di Indonesia. Pola pertanian di Indonesia memerlukan regenerasi pertanian menjadi lebih modern. Hal itu dapat menarik generasi muda untuk meneruskan sektor pertanian dan menjanjikan keuntungan pada masa depan. Dengan adanya regenerasi model pertanian ini, para petani muda hendaknya terbuka terhadap perkembangan teknologi dan inovasi. Selain itu, mereka hendaknya mengubah pola pikir terhadap profesi petani. Generasi muda hendaknya berpikir bukan hanya sebagai pekerjaan biasa, tetapi dapat menjadi seorang wirausaha. Apakah kalian tertarik menjadi seorang pengusaha di bidang pertanian ? Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan nilai tambah barang atau jasa. Kemampuan tersebut dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Gambar 1.2 Pertanian Sumber : https://images.app.goo.gl/v1mbVTNe1vF9HaU69 Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Materi Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat. Sedangkan, pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Secara garis besar, pengertian pertanian dapat diringkas menjadi empat komponen yang tidak terpisahkan. Keempat komponen tersebut meliputi: (1) proses produksi, (2) petani atau pengusaha pertanian, (3) tanah tempat usaha, dan (4) usaha pertanian (Soetriono et al., 2006) Pembangunan pertanian telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan nasional, baik sumbangan langsung seperti dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan melalui ekspor dan penekanan inflasi, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain (Departemen Pertanian, 2005) Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat pertanian secara lebih merata. Tujuan pembangunan pertanian tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produksi, produktivitas tenaga kerja, tanah dan modal (Soekartawi, 1993 ) Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan telah dikembangkan berbagai teknologi peningkatan produksi pertanian antara lain : pengembangan pertanian tekno-ekologis. Pertanian tekno-ekologis adalah model pertanian yang dikembangkan dengan memadukan pertanian ekologis dengan pertanian berteknologi maju. Kekuatan utama dari sistem pertanian ini terletak pada integrasi fungsional dari beragam sumberdaya termasuk fungsi lahan dan komponen biologis, sehingga stabilitas dan produktifitas sistem usahatani dapat ditingkatkan dan basis sumberdaya alam dapat dilestarikan (Guntoro,2011) Perkembangan teknologi terbaru dibidang pertanian menurut Passinggi (2018) . Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

1. Hidroponik Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media. Gambar 1.4 Hidroponik Sumber : https://images.app.goo.gl/qbUo7SUmM16gzb46A 2. Vertical Farming Pertanian vertikal (Vertical Farming) merupakan suatu kegiatan pertanian yang menggunakan metode penanaman bertingkat atau vertikal sehingga menghemat penggunaan lahan. Gambar 1.5 Vertical Farming Sumber : https://images.app.goo.gl/Z5dWmXN6jCMbWbsE6 Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Materi 3. Pertanian didaerah pantai Lahan-lahan pertanian didaerah pantai biasanya bercirikan tekstur tanahnjya banayak mengandung pasir dan kadar salinitas yang relatif tinggi . Hal ini dapat dimodifikasi dengan pemberian amelioran, Sehingga lahan-lahan tersebut yang tadinya tidak bisa dimanfaatkan untuk usaha pertanian menjadi bisa dimanfaatkan untuk usaha pertanian. Gambar 1.5 Pertanian didaerah pantai Sumber : https://images.app.goo.gl/fnEz67yYbRjZsA4PA 4. Rekayasa Genetik Rekayasa genetik dan persilangan-persilangan tanaman yang telah dilakukan pemulia- pemulia tanaman telah dihasilkan varietas-varietas unggul baru yang selain berproduksi tinggi juga toleran lingkungan rawan seperti salinitas tinggi,tanah masam. Gambar 1.6 Rekayasa Genetika Sumber : https://images.app.goo.gl/2jz3ExmxJjwgUXPUA Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

5. Aplikasi Teknologi Informasi dan Komiunikasi Teknologi informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk diseminasi hasil-hasil riset dapat diketahui dan diterapkan oleh masyarakat secara luas. Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut juga dapat dimanfaatkan secara maksimal terutama untuk pemasaran produk-produk pertanian. Gambar 1.7 Teknologi informasi dan komunikasi Sumber : https://images.app.goo.gl/W7KMNQEAT7M7XErg8 Sektor Pertanian mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, karena sebagi penyangga utama ketahanan dan kedaulatan pangan, serta sebagian besar produk pertanian juga digunakan sebagai bahan baku di berbagai sektor industri. Seorang Agripreneur harus menguasai management agribisnis, mampu bekerjasama, mampu berkarya secara produktif dan efisien sehingga siap menghadapi kompetisi pada tataran regional maupun global ( Salkin,2003 ). Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Materi Sektor Pertanian mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, karena sebagi penyangga utama ketahanan dan kedaulatan pangan, serta sebagian besar produk pertanian juga digunakan sebagai bahan baku di berbagai sektor industri. Seorang Agripreneur harus menguasai management agribisnis, mampu bekerjasama, mampu berkarya secara produktif dan efisien sehingga siap menghadapi kompetisi pada tataran regional maupun global ( Salkin,2003 ). Agripreneur merupakan seseorang atau beberapa orang yang dapat mengendalikan alat-alat produksi. Dengan demikian, diperoleh produk yang lebih banyak dari kebutuhan konsumsi. Kelebihan produk dapat ditukarkan untuk memperoleh penghasilan. Karakter yang dimiliki oleh seorang agripreneur antara lain, sebagai berikut. 1. Agripreneur memiliki karakter yang unggul. Tujuannya agar mampu bersaing dan berhasil membangun usaha. 2. Agripreneur memiliki kreativitas yang tinggi sehingga mampu menciptakan inovasi terbaru dan berbeda. gripreneur menciptakan hal yang baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. 3.Agripreneur mengembangkan teknologi dan mampu menggunakan teknologi terbaru untuk proses produksi barang atau jasa. 4. Agripreneur mampu memperbaiki prosedur atau cara produksi yang lebih baik dan efisien. 5. Agripreneur memiliki etos kerja dan tanggung jawab. Seseorang yang memulai usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian saat ini menghadapi tantangan yang tidak mudah. Namun, bagi seseorang yang gigih dan mau berusaha, peluang akan terbuka. Peluang sektor pengolahan hasil pertanian cukup banyak. Hal itu karena usaha di bidang pertanian memiliki peran utama dalam penyediaan bahan pangan untuk masyarakat. Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Beberapa usaha di sektor budi daya, contohnya budi daya tanaman, ternak, dan ikan. Untuk memulai usaha ada beberapa tantangan yang akan dihadapi, antara lain sebagai berikut. 1. Pada awal usaha yang paling sulit adalah tentang produksi, terutama usaha yang masih mengandalkan pada musim. 2. Gagal panen dapat saja dialami. Umumnya, setelah menjalani beberapa kali proses produksi, masalah teknis produksi makin dapat diatasi. Proses produksi makin stabil, baik kualitas dan kuantitas. Peluang Usaha di bidang pertanian Seorang agripreneur memilih usaha berlatar teknologi pengolahan hasil pertanian atau teknologi pangan. Perkembangan usaha industri berbasis pangan pada saat ini berkembang pesat baik dari industri kecil, menengah, dan besar. Perkembangan industri pengolahan hasil pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan konsumen dan industri. Selain itu, inovasi dari penemuan yang berbasis pertanian atau bahan pangan juga memengaruhi. Seseorang memulai dan mengembangkan usaha, ada tiga faktor yang menjadi dasar, yaitu sebagai berikut. 1. Usaha karena Permintaan Konsumen Produk pangan dan jasa yang disediakan berdasarkan permintaan konsumen. Dengan demikian, usaha pangan yang dikembangkan sudah mendapatkan target pasar dan berkembang dalam jangka waktu yang lama. Permintaan konsumen akan tinggi saat harga produknya turun dan sebaliknya. Kualitas dan keamanan dari produk diperhatikan. Produk makanan berhubungan langsung dengan kebutuhan gizi dan kesehatan konsumen. Selain itu, konsumen juga membutuhkan produk pangan yang praktis, mudah disajikan, memiliki penampilan menarik, cita rasa yang enak, dan harga yang terjangkau. Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Materi 2. Usaha karena Permintaan Industri Pangan Industri didirikan untuk menghasilkan produk yang akan menjadi konsumsi industri lagi. Produk yang dihasilkan dapat berupa produk setengah jadi atau produk jadi. Produk setengah jadi, jika pasar atau industri hilirnya adalah produsen produk olahan yang berasal dari bahan setengah jadi. Produk jadi, jika industri hilirnya adalah industri jasa yang akan memanfaatkan produk jadi sebagai usaha bisnisnya. Contoh dari bisnis ini adalah pemasok pasar-pasar modern yang besar atau mal. Usaha menjadi pemasok bahan baku (raw material) setengah jadi dapat disebut penyuplai (supplier). Industri pangan dalam berproduksi harus menyediakan bahan baku yang memadai sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Bahan baku harus berkualitas, jumlah (kuantitasnya cukup atau berlebih) dan tersedia di sepanjang waktu produksi. Bahan baku diupayakan berasal dari sumber lokal (yang dekat). Bahan baku ada yang didatangkan dari daerah lain atau impor. Hal itu membuka peluang untuk menjadi produsen atau penyuplai bahan baku bagi industri di wilayah tersebut. 3. Usaha Sendiri Usaha sendiri dibangun untuk mengembangkan usaha berbasis inovasi dan penemuan produk baru. Produk tersebut diharapkan mampu bersaing dengan produk yang beredar di pasaran. Inovasi produk berarti bahwa produk yang dibuat harus jenis baru. Namun, inovasi menekankan pada memodifikasi atau produk yang sudah ada dan sudah dikenal pasar. Hal itu tujuan utamanya adalah memberi kesempatan pada pasar atau konsumen mendapatkan layanan atau produk yang bervariasi atau lebih baik. Pengembangan produk seperti ini tetap harus berbasis pada kemanfaatan produk yang lebih baik bagi konsumen. Kemanfaatan tersebut, yaitu nilai gizi, nilai fungsional pada kesehatan, kemudahaan dalam penggunaan, dan harga produk yang lebih bersaing. Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Tantangan bisnis di bidang pertanian Sebagai negara agraris, pada dasarnya sektor pertanian Indonesia dapat memberikan keuntungan yang besar jika dapat dikelola dengan baik. Sebagai gambaran sederhana, lahan pertanian tercatat ada sebanyak 7,1 hektar yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sayangnya, belum semua lahan dikelola secara optimal, sehingga keuntungan yang didapat oleh petani dan pelaku bisnis di sektor pertanian belum dapat dimaksimalkan. Kondisi ini dipengaruhi oleh mindset pelaku sektor pertanian yang hanya berkutat pada usaha meningkatkan produktivitas lahan pertanian, pemanfaatan alat dan mesin pertanian modern, hingga metode-metode penentuan harga komoditas. Padahal, peluang bisnis pertanian masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Berbekal teknologi dan internet, Anda bisa memasarkan produk pertanian secara langsung tanpa harus melalui jalur distribusi yang panjang. Revolusi industri 4.0 melahirkan sebuah inovasi yang mendobrak kebiasaan masyarakat saat ini. Gebrakan itu antara lain adanya e-commerce. E commerce adalah aktifitas bisnis mulai dari pemasaran hingga proses transaksi dilakukan melalui internet.Kehadiran e- commerce memudahkan konsumen dan produsen dalam melakukan transaksi serta dapat meningkatkan efisiensi biaya dengan menggantikan peran perantara dalam rantai distribusi. E-commerce telah dimaanfaatkan masyarakat pada berbagai sektor antara lain sektor agraria dan secara spesifik bidang pertanian. Gambar 1.1 e-commerce Sumber : https://images.app.goo.gl/c9Cuu7JkVcpK44Qz9 Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Kunjungan Industri Kalian dapat berkunjung ke industri pengolahan hasil pertanian untuk mengetahui profesi di bidang pengolahan hasil pertanian. Tujuannya, untuk meningkatkan pemahaman atau pengenalan kalian terhadap agripreneur. Tugas Mandiri Buatlah sebuah dokumen tertulis tentang hal berikut Tugas 1 Merancang diri menjadi seorang pengusaha dibidang pertanian yang mengolah hasil pertanian . pilihlah masing-masing indivudu jenis usaha tersebut. 1.pengengemasan sayuran segar dari petani untuk dijual dan dikirim ke supermarket maupun mall 2.pengolahan buah-buahan menjadi suatu produk yang memiliki daya jual yang tinggi seperti dijadikan aneka manisan maupun makanan ringan Rangkuman Agripreneur artinya orang yang berwirausaha di bidang pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Bidang usaha agripreneur mulai dari sektor budi daya, pengolahan, dan distribusi. Agripreneur mampu berkiprah dalam usaha global, nasional, atau lokal dengan tetap menerapkan prinsip yang sama, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas usaha. Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur

Daftar Pustaka Mulasari, S. A. (2018). Penerapan teknologi tepat guna (penanam hidroponik menggunakan media tanam) bagi masyarakat SosrowijayanYogyakarta. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 425-430. Jalik, M., & Wibowo, A. (2021). Rancang Bangun Sistem Vertical Farming dengan Irigasi dan Pencahayaan Berbasis Internet of Things (IoT) pada Tanaman Kangkung (Ipomoea reptanspoir) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas). https://m.kumparan.com/amp/venture/agropreneur-bisnis-di-bidang-pertanian-yang- menjanjikan-keuntungan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. 2019. “Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 461 Tahun 2015 Bidang Industri Penanganan Hasil Panen Pertanian”. Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia | e-Modul Agripreneur


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook