Kristus, dimana seorang laki-laki bersatu dengan istrinya, keduanya menjadi satu daging – Kej. 2:22-25; Ef. 5:22-33.b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: kata ‘pernikahan’ berasal dari kata ‘nikah’. Nikah adalah ikatan perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama.c. Pernikahan memiliki dua aspek, yakni aspek agama dan aspek hukum. Aspek agama berkaitan dengan Firman Tuhan dan upacara gerejawi, sedangkan aspek hukum berhubungan dengan pemerintahan. Kedua aspek ini harus dipenuhi di dalam pernikahan Kristen.b. Dasar Pernikahan Kristen. a. Penyatuan seluruh aspek hidup suami-istri yang seiman dan seazas, dalam hal: tubuh – Kej. 2:21-24; Mal. 2:15; Mat. 19:5-6, jiwa – Kej. 2:25, dan roh – Mal. 2:15; 2Kor. 6:14-15; Why. 14:12. b. Kasih: Membangun Pernikahan dan Rumah Tangga yang bahagia harus didasarkan pada Kasih Kristus – a)ga/ph tou= Xristou = Agape tou Khristou – Ef. 5:22-33; Kol. 3:19;1Pet. 3:1-7; 1Yoh. 4:7-21. Kasih Kristus sebagai pengikat yang mempersatukan danmenyempurnakan – Kol. 3:14. Dasar kasih Kristus ini dapat mewujudkan kasih di dalamkehidupan sehari-hari – Kol. 3:10: mengampuni – 1Pet. 4:8; kesabaran dan ketekunan –Yak. 1:4; berkorban – 1Yoh. 3:15-18; tidak: cemburu, benci, pemarah, keras hati,sombong, akar pahit – 1Kor. 13:4-7. Dasar kasih Kristus ini dapat menciptakan suasanakasih dan kebahagiaan dalam hubungan suami istri, hubungan dengan anak-anak, sertadalam mendidik anak-anak – Ams. 29:17; 1Kor. 15:33.c. Kudus:i. Sebelum pernikahan, tidak dicemarkan oleh hubungan fisik dan batin, baik pikiranatau perbuatan di antara mereka sendiri maupun dengan pihak ketiga, dengan hal-halyang melanggar nilai-nilai kekudusan – Kej. 2:21-25; Mat. 19:5-6; Ef. 5:22-33.ii. Sesudah menikah, tidak dicemarkan oleh hubungan fisik dan batin, baik pikiran atauperbuatan dengan pihak ketiga, dengan hal-hal yang melanggar nilai-nilai kekudusan– Kej. 2:21-25; Mat. 19:5-6; Ef. 5:22-33.d. Monogami: Pernikahan Kristen menganut prinsip monogami – Kej. 2:24; 1Kor. 7:2,artinya perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan.e. Sekali untuk seumur hidup kecuali kematian yang memisahkan – Rm. 7:2-3;1Kor. 7:39.c. Tujuan Pernikahan Kristen. Allah menciptakan Adam dengan memberikan Hawa sebagai penolong yang sepadan, tentunya mempunyai tujuan bagi kehidupan Adam sebagai suami dan bapa umat manusia. Tujuan Pernikahan: a. Mewujudkan gambar Allah – Kej. 1:26. b. Mewujudkan rencana Allah – Kej. 1:27-28. c. Menaklukkan dan menguasai (mengelola) bumi – Kej. 1:28. d. Membangun kerjasama – Kej. 2:18. e. Membangun keluarga – Kej. 2:18, 21-25. f. Menghasilkan keturunan (anak cucu) – Kej. 1:28.
g. Memperoleh benih/keturunan ilahi – Mal. 2:15; 1Yoh.3:9.d. Hukum Pernikahan. a. Tuhan yang mempersatukan laki-laki dan perempuan menjadi satu daging/suami-istri – Kej. 2:24-25. b. Pernikahan dinyatakan sah apabila diberkati Allah melalui pejabat gereja yang berwenang untuk hal tersebut – Kej. 1:28. Selanjutnya dicatatkan sesuai hukum negara yang bersangkutan. c. Pasangan yang seimbang dan seiman sesuai pilihan masing-masing – 2Kor. 6:14-15; 1Tes. 4:4. d. Monogami – 1Tim. 3:12. e. Suami sebagai kepala rumah tangga mengasihi istri, dan istri tunduk kepada suami – Ef. 5:22-25; Kol. 3:18-19; 1Pet. 3:1-7. f. Saling mengampuni – Mat. 18:21-22. g. Allah tidak menghendaki perceraian – Mal. 2:14-16. Tuhan mempersatukan suami istri dan tidak boleh diceraikan manusia – Mat. 19:5-6.e. Kekudusan Pernikahan. a. Pernikahan menggambarkan hubungan antara Mempelai Laki-laki yaitu Yesus Kristus dengan mempelai wanita yaitu jemaat-Nya – Ef. 5:21-33. b. Pernikahan menggambarkan Kristus sebagai Kepala Jemaat dengan jemaat sebagai tubuh-Nya – Ef. 5:31-32. c. Ibrani 13:4, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”f. Aspek-aspek Pernikahan. Pernikahan Kristen dapat dilihat dalam beberapa aspek: a. Pernikahan gerejawi. Pernikahan Kristen dapat dilaksanakan apabila kedua calon pengantin telah beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Keabsahan pernikahan Kristen setelah melalui peneguhan dan pemberkatan nikah yang seyogyanya dilaksanakan di gereja. Selanjutnya dicatatkan di Lembaga Pencatatan Perkawinan. b. Pernikahan berdasarkan organisasi gereja. Pernikahan dua calon pengantin yang berasal dari dua organisasi gereja yang berbeda, apabila hendak dilaksanakan di gereja pihak laki-laki, maka yang perempuan meminta surat persetujuan dari gembala gerejanya, demikian pula sebaliknya. c. Pernikahan berdasarkan hukum negara. Setelah upacara pernikahan gereja, surat/akte nikah gereja setempat menjadi syarat utama bagi pencatatan sipil. Jadi yang mengesahkan pernikahan adalah Tuhan melalui gereja dan dicatat oleh Pemerintah secara sah. Untuk memenuhi hukum pernikahan Kristen, maka kedua mempelai harus mencatatkan pernikahannya di pencatatan perkawinan. d. Pernikahan dengan pasangan yang tidak seiman. Apabila istri bisa hidup dengan suami tidak beriman (atau sebaliknya) dalam damai sejahtera, maka selama sang suami/istri tidak minta cerai hendaklah tetap dalam
pernikahannya. Apabila suami/istri bertobat, maka pernikahan itu dapat berlangsung tanpa perceraian. Ada waktu dan kesempatan di mana suami/istri itu bertobat dan selamat jiwanya – 1Kor. 7:16.g. Perceraian. Matius 19:3-8 menyatakan: “Allah sejak semula menjadikan manusia laki-laki dan perempuan, laki-laki akan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Dalam pernikahan Kristen pada dasarnya tidak ada perceraian – Mal. 2:16; Mat. 5:32; 19:6; Lk. 16:18; 1Kor. 7:27. Dalam Lukas 16:18, Tuhan Yesus mengatakan, “Setiap orang yang menceraikan istrinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah ( moixeu/ei = moikheuei); dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah (moikheuei).” Markus 10:11-12, ”Lalu kata-Nya kepada mereka: Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan (moikhatai) terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah (moikhatai).” Pernyataan Tuhan Yesus dalam ayat-ayat tersebut di atas maupun dalam Matius 5:31-32 dan Matius 19:9, harus dipahami dengan baik dan obyektif. ’Perkecualian’ (premis minor) yang diizinkan Tuhan karena adanya perzinahan (pornei/a|= porneia – percabulan) sama sekali tidak berarti bahwa ’perceraian’ dapat dilakukan sekehendak hati dengan alasan apapun. Matius 5:31-32, menyatakan, “Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah (porneia), ia menjadikan isterinya berzinah (moikhatai); dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah (moikhatai).” Matius 19:9, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah (porneia), lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah (moikhatai).” Dalam kedua ayat di atas. Dalam bahasa Indonesia, tertulis kecuali karena zinah. Kata “zinah” di dalam bahasa Yunani mempunyai dua kata yang berbeda artinya: a. Porneia = fornication artinya percabulan, yakni perbuatan kotor, najis, pengkhianatan terhadap hukum pernikahan yang telah menjadi karakter. b. Moichea = adultery artinya perzinahan, yaitu persetubuhan antara pria dan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah, atau sanggama di luar hukum perkawinan Kristen. Perceraian dapat dilaksanakan apabila terjadi hal-hal berikut: 1. Perzinahan. 2. Salah satu pasangan telah menikah dengan orang lain dengan bukti yang sah. 3. Diceraikan oleh pasangan yang tidak seiman – 1Kor. 7:15, dibuktikan dengan surat cerai dari lembaga pemerintahan yang berwenang (pengadilan). Dengan demikian tidak ada lagi ikatan hukum perkawinan di antara kedua belah pihak.h. Pernikahan Kembali (Menikah lagi). Menikah lagi dapat dilaksanakan apabila: a. Kedua pasangan yang telah bercerai rujuk kembali, dengan catatan kedua-duanya belum pernah menikah lagi selama masa perceraian.
b. Salah satu dari pasangan suami-istri meninggal dunia. c. Sudah tidak ada ikatan hukum perkawinan (sesuai penjelasan pada butir 7 di atas).i. Pernikahan bermasalah dan penyelesaiannya. Yang termasuk pernikahan yang bermasalah menurut pandangan iman Kristen ialah: a. Pernikahan sebelum percaya Tuhan Yesus Kristus. Pernikahan ini terjadi sebelum pasangan suami-istri menjadi orang Kristen. Pernikahan ini perlu diteguhkan kembali oleh gereja. Apabila mereka belum mencatatkan perkawinannya, maka harus mencatatkan perkawinannya di instansi pemerintah yang berwenang. b. Pernikahan karena tidak disetujui orang tua (kawin lari). i. Bila pasangan belum cukup umur sesuai ketentuan Undang-Undang Perkawinan, pemberkatan tidak dapat dilaksanakan. ii. Bila pasangan tersebut cukup umur sesuai ketentuan Undang-Undang Perkawinan, pemberkatan dapat dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan pastoral care kepada kedua belah pihak. c. Pernikahan karena paksaan. Pasangan yang menikah tidak saling mencintai, tetapi dipaksa oleh orang tua, adat, atau karena harta, tidak dapat diberkati. d. Pernikahan karena sudah berhubungan badan. Setelah melalui proses pertobatan dan pemulihan serta bimbingan khusus, pasangan dapat diberkati. Sebagai pertimbangan etis pihak-pihak terkait, maka pemberkatan dilaksanakan di luar gereja. c) MISI HOLISTIK Dalam Lukas 4:18, Alkitab menulis, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telahmengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ..…” Firman Tuhan ini mengajarkankebenaran bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, yang dengan tugas melaksanakan penebusan dariAllah dengan membawa syalom seutuhnya bagi umat manusia. Misi Allah adalah Kabar baik,merawat orang yang remuk hatinya, memberitakan tahun rahmat Tuhan yang telah datangkepada umat manusia dan semua ciptaan Allah, dan menghibur semua orang yang berkabunguntuk memperlihatkan keagungan Tuhan – Yes. 61:1-3; Rm. 11:36. Misi yang membawapembebasan manusia seutuhnya dalam segala aspek dan segi kehidupan, kemiskinan,ketertawanan dan kebutaan – Mat. 4:23-24; 9:35; 10:1; 25:35-40. Ide holistik muncul dari katasyalom dan kata wholeness. Holistik mencakup hal-hal jasmani, jiwani, dan rohani yangmembawa damai sejahtera, dan sukacita yang sejati. Misi yang terfokus kepada syalom, beroperasi secara holistik berupaya menyentuh seluruhkehidupan manusia secara utuh, baik rohani, jiwani, dan jasmani, maupun secara kontekstualmencapai segala aspek dan segi kehidupan manusia. Misi GPPS adalah misi yang holistik yaitu misioner, transformis, dan mandiri. Misi inisecara integral meliputi pemahaman terhadap Yesaya 61:1-3; Lukas 4:18-19. Mengacu kepadamisi Allah yakni, Syalom dengan sifat dan dinamikanya, maka GPPS berupaya melaksanakanAmanat Mulia tersebut. Manusia diciptakan terdiri dari jasmani, jiwani, dan rohani -kesemuanya merupakan aspek-aspek yang tidak bisa dipisahkan. Misi Allah yang luar biasa itu
merupakan kesatuan integral meliputi segala bidang, seperti: pendidikan, kesehatan, pertanian,peternakan, sosial, budaya, ekonomi, ekologi, komunikasi, informasi, teknologi, dan sebagainya. Misi Allah yang holistik didasarkan atas mandat Allah yang satu – Kej.1:28-30, CovenantMandate, mencakup semua aspek tersebut di atas. Misi dengan mandat tersebut ditegaskan pulaoleh Tuhan Yesus dan dilaksanakan dengan pola holistik – Luk. 4:18-19; Mat. 9:35-38. Misi Allah adalah misi yang terwujud dalam kata dan perbuatan. Injil yang kontekstualdengan memperhatikan teks-konteks dan refleksi kontekstual. Menerapkan modelpengembangan masyarakat yang terfokus dengan membangun shalom civilization yangmembawa sejahtera dan kemakmuran bagi umat manusia, sehingga berakhir dengan kemuliaannama Tuhan saja. d) BIDAT-BIDAT Situasi dan kondisi bangsa dan negara Indonesia memasuki era globalisasi yangmengakibatkan tantangan kedepan semakin berat. Keterbukaan terhadap dunia internasional,memungkinkan masuknya berbagai budaya, ajaran, dan pengaruh negatif ke negara kita juga,termasuk beragam keyakinan yang menyimpang dari iman Kristen yang telah dibawa olehbeberapa kelompok yang mengaku Kristen. Hal ini patut diwaspadai agar tidak menyebabkan”erosi iman” pada umat Kristen di Indonesia. Sumber penulisan: ....1). Pengertian Bidat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bidat atau bid-ah (bahasa Arab) adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan. Arti lain dari bid-ah adalah kebohongan, dusta. Dalam bahasa Inggris, terdapat dua kata yang terkait dengan kata bidat, yaitu: heresy dan cult. Heresy berarti semacam pendapat, pandangan atau kepercayaan/credo yang berlawanan dengan credo atau pengakuan gereja. Sedangkan heretic mempunyai arti, “Orang yang berpandangan salah terhadap doktrin yang akan membawa efek negatif, dan juga dapat memutar-balikkan kebenaran (J. Oswald Sanders, Heresies And Cults, 1964:10). Cult yang berasal dari kata Latin “cultus”, berarti pemujaan, penyembahan dan ketaatan. Dalam perkembangannya, kata ini bersifat negatif, yang berarti: agama baru yang menyimpang dari ajaran Orthodoks; satu organisasi yang menyimpang dari kepercayaan; gerakan keagamaan baru. Sedangkan Henry Berkhof dan I.H. Enklaar, dalam bukunya “Sejarah Gereja”, menjelaskan, “Bidat ditinjau dari sudut historis adalah persekutuan Kristen (yang kecil) yang dengan sengaja memisahkan diri dari Gereja (mainstream) dan ajarannya, dan menekankan iman Kristen secara berat sebelah (ekstrim), sehingga theologianya dan praktik kesalehannya pada umumnya menyimpang atau membengkokkan kebenaran Injil.”2). Dasar Pijakan. Dasar pijakan dalam mengamati doktrin kelompok, keagamaan, organisasi dan gereja adalah berdasarkan:
1).Alkitab adalah Firman Tuhan yang tidak berkesalahan – 2Tim. 3:16. 2).Doktrin yang alkitabiah, yang dirumuskan oleh para pendahulu dalam pergumulan dan telah teruji dalam rentang waktu yang cukup lama, dalam pimpinan Roh Kudus. 3).Pimpinan Roh Kudus yang membawa kita ke dalam kebenaran – Yoh. 16:13.3). Ciri-ciri Bidat. Dengan memahami ciri-ciri ajaran bidat, kita dapat mewaspadai dan tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang. Ciri-ciri bidat adalah sebagai berikut: 1).Mengkultus-individukan pemimpinnya (menyetarakan pemimpinnya sama dengan Tuhan Yesus Kristus). Pemimpin bidat mempunyai kharisma besar bagi pengikutnya. Pengikut berani mengorbankan diri bagi pemimpinnya. 2).Mengemukakan ”kebenaran baru”. Pimpinannya menyatakan bahwa dirinya telah menerima ”ilham baru” yang istimewa, sebagai pengganti atau yang bertentangan dengan Alkitab. 3).Mengemukakan penafsiran baru. Mengakui mempunyai metode baru dalam penafsiran. Tujuan mereka memperalat Alkitab untuk mendukung doktrin mereka, sehingga penafsiran mereka tidak memperhatikan konteks dan hakekat pengajaran Alkitab. 4).Mereka memiliki buku-buku yang dikarang oleh pemimpin mereka, kemudian buku tersebut ditetapkan sebagai Kitab Suci, yang menggantikan atau disejajarkan dengan Alkitab. 5).Mengemukakan ”Yesus” yang lain. Yesus yang diajarkan bukan ’Yesus’ yang ada di dalam Alkitab. 6).Mengemukakan doktrin yang bertentangan dengan Alkitab. 7).Mengemukakan kepalsuan, pernyataan yang kelihatannya benar tetapi sesungguhnya salah.4). Ajaran-ajaran Bidat. a. Saksi Yehovah/Saksi Yehuwa. 1). Percaya Yehova/Yehuwa itu Esa/Tunggal, tidak setuju dengan pandangan Tritunggal. 2). Yehovah itu Mahakuasa, tetapi tidak Mahahadir melainkan mempunyai kekuasaan yang meluas ke mana-mana. 3). Pada mulanya Yehova menciptakan dua malaikat yang mempunyai kuasa yang luar biasa, yaitu Michael dan Lucifer. Lucifer menentang Allah, maka ia menjadi Iblis, sedangkan Michael datang di dunia menjadi Yesus Kristus. 4). Yesus pribadi yang diciptakan, merupakan yang pertama dan satu-satunya yang diciptakan langsung oleh Bapanya, Yehova. 5). Roh Kudus bukan pribadi yang hidup. Roh Kudus adalah suatu kekuatan aktif yang tidak kelihatan, yang berasal dari Yehova, Yang Maha Kuasa. 6). Dosa Adam dan Hawa adalah makan buah pohon yang dilarang dalam pengertian yang sebenarnya. Hukuman atas pelanggaran ini adalah kematian atas manusia secara keseluruhan, baik tubuh maupun jiwa. Setelah kematian, tidak ada jiwa yang sadar. Adam tidak dicampakkan ke dalam siksaan kekal, tetapi ke dalam pemusnahan yang tidak disadari, dalam debu tanah.
7). Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai korban. Pengorbanan itu merupakan tebusan yang membebaskan manusia dari dosa warisan dan dari kematian kekal yang akan datang, yang merupakan akibat dosa. Penebusan-Nya itu mempunyai nilai yang bersifat menyelamatkan, sehingga melalui ketaatan dan pelayanan, umat manusia dapat memperoleh kehidupan manusia yang sempurna, dengan hak-hak dan pengharapan akan dunia yang akan datang. Adam, beserta beberapa orang lain, dengan sengaja memberontak, di luar kemungkinan bertobat, sehingga hukumannya tidak dapat ditarik kembali. 8). Keselamatan di dalam Yesus, hanya memberikan keselamatan untuk masuk di dalam Kerajaan Seribu Tahun. Di dalam Kerajaan Seribu Tahun, membuka kesempatan untuk memperoleh hidup yang kekal. Mereka yang pada hari itu beriman akan mendapat hidup yang kekal; sedang yang tidak taat akan dihukum dengan celaka sekali dan akan tidur untuk selama-lamanya. 9). Saksi Yehova menyatakan Kitab Suci (Terjemahan Dunia Baru) mereka sebagai yang paling benar dengan alasan bahwa mereka memiliki sarjana-sarjana bahasa Ibrani.b. Mormonisme. Gerakan Mormonisme menamakan dirinya sebagai “Gereja Orang-orang Kudus Pada Akhir Zaman” (Church of the Latter Day Saints). Didirikan oleh Joseph Smith pada tahun 1830. Ia mengaku mendapat kunjungan malaikat Moroni, yang memberi petunjuk tentang lempengan emas di bukit dekat Manchester, Amerika Serikat. Tulisan di dalam lempengan ini dijadikan kitab suci kaum Mormon. Ajarannya adalah sebagai berikut: 1). Allah adalah superman, mempunyai badan yang dapat diraba dan dilihat, serta mempunyai kekuatan yang luar biasa. 2). Allah adalah satu pribadi, demikian pula Yesus dan Roh Kudus adalah satu pribadi, masing-masing adalah pribadi yang berbeda, bukan Tritunggal, melainkan tiga Allah. 3). Kedudukan tiga Allah tidak sama tinggi: Allah lebih tinggi dari Yesus dan Roh Kudus lebih rendah dari Yesus, yakni sebagai pesuruh. 4). Yesus dikatakan adalah anak Adam dan Maria. Yesus menikah di Kana dengan Marta dan Mariam, sehingga dapat melihat keturunannya sebelum disalib. 5). Joseph Smith mengaku sebagai keturunan Yesus Kristus. 6). Roh Kudus semacam benda yang kekal keberadaannya, yang disalurkan dari atas dan menyebar ke berbagai tempat. Roh Kudus dapat dikaruniakan kepada seseorang melalui upacara-upacara yang dipimpin oleh pendeta Mormon. Pribadi Roh Kudus tidak dapat hadir lebih dari satu tempat. 7). Kematian Yesus tidak dapat menyelamatkan orang lain, melainkan hanya Adam saja. Keselamatan hanya dapat diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan, sakramen-sakramen dari Mormon dan perbuatan baik. Baptisan yang dilaksanakan oleh Pendeta Mormon dapat menghapus dosa. Baptisan merupakan syarat mutlak untuk mendapat keselamatan. 8). Adam terpaksa makan buah pengetahuan baik dan jahat, dengan demikian ia dapat mengetahui hal yang baik dan jahat dan tidak mungkin mempunyai keturunan. Hawa yang telah berbuat dosa. Karena hendak mentaati perintah untuk beranak cucu, maka Adam terpaksa melanggar perintah yang kedua. Praktek poligami dilakukan dan kaum Mormon berpendapat bahwa hubungan suami istri juga sampai di akhirat.
9). Mereka meyakini bahwa ada tiga buku yang mempunyai otoritas yang sejajar dengan Alkitab, yaitu: Kitab Mormon (The Book of Mormon); Doktrin Perjanjian (Doctrine of Covenants); Mutiara yang Bernilai (Pearl of Great Price). 10). Setiap perkataan Pendeta Mormon adalah Firman Tuhan yang bisa mendatangkan keselamatan.c. Christian Science. Pendirinya adalah Mary Baker Eddy. Semula ia mengalami sakit kelumpuhan, segala upaya telah dicoba, tetapi gagal. Pada usia 40 tahun ia bertemu Phineas P. Quimby. Ia banyak melakukan percobaan dengan penyembuhan alamiah melalui kekuatan pikiran. Pada tahun 1875, ia menerbitkan buku “Science and Health with Key to the Scriptures.” Christian Science mengajarkan hal-hal sebagai berikut: 1). Allah itu bersifat individual, bukan beroknum. Allah tidak berpribadi. Allah adalah segala sesuatu, segala sesuatu adalah Allah. 2). Menolak Tritunggal, doktrin ini dianggap adalah kepercayaan agama kafir. 3). Apabila seseorang berdoa, sebenarnya ia melakukan hal yang tidak logis, karena doa hanyalah kata-kata yang ditujukan pada diri sendiri saja. 4). Christian Science membedakan antara Yesus dengan Kristus, Kristus bersifat kekal, sedangkan Yesus hanyalah khayalan saja. Mereka menyangkal kemanusiaan dan keilahian Yesus, dengan mengatakan Yesus bukan Allah, melainkan ide yang suci. 5). Roh Kudus dianggap sebagai ilmu pengetahuan dari agama Kristen. Christian Science adalah Roh Penghibur yang kudus. Dengan menerima Roh Kudus berarti pengenalan yang luas terhadap Christian Science. 6). Kematian Yesus dengan penumpahan darah-Nya tidak ada sangkut pautnya dengan dosa manusia. Yesus disalib sebagai lambang pernyataan kasih Allah kepada manusia. Kelahiran kembali tidak perlu dan tidak usah, karena Allah menciptakan segala sesuatu dengan akal pikiran Allah. Dan akal pikiran Allah itu baik adanya, maka segala sesuatu yang diciptakan tentu baik juga. 7). Allah itu baik adanya dan alam semesta berwujud roh, maka dosa itu tidak mempunyai realitas, dosa itu sebenarnya tidak ada. Manusia merasa berdosa berasal dari khayalan dari rasa salah, cara untuk menghilangkan perasaan tersebut dengan menyadari dosa tersebut tidak ada. 8). Sorga adalah suatu keadaan yang berada di bumi, neraka hanya merupakan konsep pemikiran manusia biasa yang akan menambah kerisauan dan kesusahan hati manusia. Pikiran tentang neraka dan api yang tidak terpadamkan hanyalah khayalan saja. 9). Si jahat adalah nama lain dari pembohong. Setan itu hanya merupakan satu perkataan dari bohong, semacam konsep terhadap penyakit, dosa dan maut. Adanya roh yang baik dan jahat itu salah adanya.d. Children of God. Pendirinya adalah David Brant Berg. Pada tahun 1969 gerakan Children of God berdiri dan juga disebut sebagai Family of God. Ajarannya sebagai berikut: 1). Tidak menerima ajaran tentang Tritunggal. 2). Allah dianggap adalah Allah yang seksi.
3). Manusia adalah pasangan seks spiritual Allah. Sebagai refleksinya, hubungan seks secara bebas merupakan keharusan. 4). Yesus merupakan hasil hubungan seks antara Allah dan Maria. Yesus juga pernah mengadakan hubungan seks dengan beberapa wanita, di antaranya adalah Maria Magdalena, Marta, dan lain-lain. 5). Roh Kudus bukan satu di antara Allah Tritunggal, melainkan obat kuat dalam hubungan cinta dan seks. 6). Penganut ajaran ini menyamakan kebenaran keselamatan di atas kayu salib dengan hubungan seks. Allah memberikan Putra Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia, dengan demikian juga setiap pengikut harus juga memberikan pacar/istri untuk digauli asal dapat menarik orang untuk percaya. Artinya keselamatan menurut mereka adalah kebebasan dari kutuk, pakaian dan rasa malu bertelanjang. Melampiaskan nafsu seks untuk mencapai penyerahan roh yang total kepada Allah.e. Theosofi. Theosofi mengajarkan hal-hal sebagai berikut: 1). Tidak mengakui Allah sebagai suatu pribadi atau sesuatu yang di luar kosmik, yang mempunyai sifat-sifat manusia. Manusia adalah Allah juga. 2). Percaya akan suatu prinsip ilahi yang universal, yang merupakan akar daripada segala sesuatu. Daripadanyalah segala sesuatu timbul, dan pada akhir daripada siklus kehidupan yang besar itu, di dalamnya segala sesuatu akan terhimpun. 3). Manusia adalah Allah, maka manusia hanya akan menghendaki apa yang dikehendaki Allah; tetapi manusia harus menggali jauh ke dalam dirinya sendiri agar dapat menemukan Allah yang ada di dalam dirinya, dan memperhatikan suara, yang adalah suaranya sendiri. 4). Yesus di dalam kehidupan-Nya sangat dipengaruhi oleh Bodhisatva, Guru Besar dalam adat istiadat Timur. Tindakan Yesus sama seperti yang dilakukan oleh Budha, Confucius, Pythagoras dan lain-lain. 5). Roh Kudus adalah kecerdasan yang kreatif, yang mengerami kekalutan benda-benda permulaan zaman dan yang kemudian menyusunnya menjadi bahan-bahan yang dapat dibentuk untuk dijadikan sesuatu. 6). Semua pemikiran, baik atau buruk, meninggalkan bekas-bekas pada diri yang berpikir; bekas-bekas ini akan muncul lagi sebagai suatu kecenderungan dalam penjelmaannya yang akan datang (reinkarnasi). Tidak mungkin manusia menghindarkan diri dari rangkaian sebab akibat ini. Masa lampau seseorang pasti berusaha untuk menampakkan diri lagi. 7). Roh manusia harus menjelma lagi, dan baik buruk tingkah lakunya menentukan macam tubuh yang akan diterimanya dalam setiap penjelmaannya yang berikut. Satu- satunya kebebasan dari dosa hanya dapat dicapai dengan jalan melepaskan diri sepenuh-penuhnya dalam meditasi dan tafakur. Makhluk yang biasa harus melalui kira-kira 800 kali penjelmaan (reinkarnasi) sebelum ia dapat menggenapi penyuciannya dari dosa. 8). Manusia merupakan makhluk rohani dan dalam wujudnya itu ia bersama dengan Roh Alam Semesta ini memanifestasikan dirinya di dalam dan melalui semesta alam. Di dalam setiap penjelmaannya, manusia mempunyai kesanggupan untuk memberi tanggapan terhadap setiap bisikan kalbunya, tetapi baru melalui pembentukan tubuh
yang berturut-turut dalam reinkarnasinya itu, manusia dapat melaksanakan tugasnya untuk mengadakan peningkatan secara manusia. 9). Sifat-sifat pembawaan yang dibawa seorang anak ke dalam dunia merupakan akibat dari masa lampaunya. Nasib seseorang sekarang ini ditentukan oleh masa lampaunya, dan nasib masa depan seseorang ditentukan oleh kehidupannya yang sekarang ini.f. Unity. Unity mengajarkan: 1). Allah bukan pribadi, melainkan suatu prinsip. Kehidupan Allah dicurahkan dalam bentuk aliran tenaga yang menghidupkan. Aliran tenaga ini dapat menyucikan kehidupan dan menjadikan diri kebal kuman-kuman dan pikiran-pikiran jahat. 2). Yesus bukanlah Kristus itu. Yang dimaksudkan dengan Kristus bukanlah manusia Yesus, tetapi pikiran Allah yang diwujudkan menjadi satu pribadi. Siapa saja yang dapat kehilangan kepribadiannya sedemikian rupa sehingga terbenam di dalam Allah, maka ia menjadi Kristus Yesus atau manusia Allah. 3). Dunia ini beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya dijadikan oleh Dia (Yesus Kristus) di dalam penjelmaan-Nya yang banyak itu. Dia menjelma dalam bentuk- bentuk seperti Musa, Elisa, Daud dan lain-lain. 4). Semua adalah Roh. Roh itu memerintah dalam setiap bagian dunia ini. Ajaran Unity tidak mengakui kekuasaan maupun kepemimpinan siapapun, kecuali roh kebenaran dan roh kebijaksanaan yang ada di dalam diri manusia. Unity mengakui ke-satu- annya dengan kebenaran. Roh Kudus bukanlah pengarang Alkitab. 5). Tidak ada dosa, penyakit maupun kematian. Dosa adalah kondisi kurang mampu dari manusia untuk menyatakan tabiat ilahinya. Oleh akal manusia bumi ini akan diselamatkan dari segala ketidaksempurnaan, ketidakselarasan, dan ketertiban dalam penciptaaan itu akan dipulihkan. 6). Pengampunan dosa merupakan penghapusan pemikiran-pemikiran yang fana dari alam sadar manusia. Dan hal ini akan menyebabkan kasih ilahi mengalir masuk, tentunya sesudah akal itu disucikan dengan jalan menyangkal dosa. Manusia mengalahkan si penuduh dengan menyangkali keberadaannya dan kuasanya, serta menetapkan kesempurnaan kita sendiri yang absolut dan tidak dapat diganggu gugat. 7). Dengan menjalani kehidupan yang saleh, semua orang dapat memperoleh kesempurnaan Kristus. Prinsip-prinsip Kristus itu milik semua orang. Manusia adalah pembangun-pembangun, dan kepadanya diberikan bahan-bahan untuk membangun rumah berhala yang di dalamnya manusia itu sendiri akan tinggal. 8). Penjelmaan manusia yang berulang-ulang merupakan suatu persiapan yang penuh belas kasihan, supaya pada akhirnya semua orang mendapat kesempatan untuk memperoleh kekekalan seperti yang diperoleh Yesus. 9). Tidak memercayai adanya jiwa yang terhilang ataupun kematian. Hukum-hukum kehidupan didasarkan atas tindakan-tindakan akal manusia, dan melalui akal ini, manusia membangkitkan dirinya sendiri dari antara orang mati. Dengan jalan ini musuh terakhir yakni kematian dapat dikalahkan. 10). Tidak ada sesuatu yang menguatkan kepercayaan bahwa Allah akan mengirimkan manusia ke dalam hukuman yang kekal.g. Yahweisme.
Ajaran tentang nama Yahwe yang diangkat ke permukaan oleh salah satu kelompok yang menamakan diri “Bet Yesua Hamasiah”, telah menyebarkan ajaran ini secara ekstrim melalui berbagai media cetak dan elektronika maupun seminar-seminar, biasanya dengan judul: “Siapakah yang bernama Allah itu?”. Cara menguraikannya didasari oleh perbandingan ayat-ayat Alquran dan Alkitab serta pemahaman etimologi bahasa Ibrani yang ditafsirkan sendiri tanpa pertimbangan theologia Kristen yang benar dan referensi para ahli dan buku-buku theologia Kristen. Nama Yesus juga dianggap tidak punya arti apa-apa – dan harus diganti dengan nama Yesua Ha-Masiakh. Sedangkan nama Allah disebut Yahwe atau Elohim. Mengganti sebutan Yahwe menjadi Allah dianggap penghujatan terhadap Yahwe. Paham ini menyatakan bahwa Allah itu adalah sesembahan bangsa Arab. Allah adalah nama dewa zaman pra-Islam dan sebagainya.h. Sabatisme. Sabatisme menekankan bahwa ibadah atau kebaktian harus diadakan pada hari Sabtu (hari ke-7), yakni hari Sabat. Alasan mereka bahwa hari Sabat adalah ketetapan turun- temurun yang tidak boleh diubah pelaksanaannya, karena itu adalah Firman Allah sejak semula tertera dalam Alkitab (khususnya Perjanjian Lama). Berbagai masalah dan argumentasinya yang mengatakan Sabat itu adalah hari Sabtu maka kebaktian/ibadat harus diadakan pada hari itu dan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Orang-orang Kristen modern telah mengabaikan dan mengubah hari berbakti pada hari Sabtu menjadi hari Minggu sehingga bertentangan dengan Sepuluh Hukum Allah – Kel. 20:8-11. b. Menurut mereka, perubahan kebaktian dari hari Sabtu ke hari Minggu diprakarsai Gereja Roma pada abad ke-4. Tepatnya tanggal 7 Maret tahun 321 Masehi, Undang- undang dari Konstantin ditetapkan. Pertobatan Konstantin membawa arus kompromi kekafiran ke dalam gereja. Patung-patung penyembahan kepada “bunda Allah”, penyembahan kepada Allah yang mirip kaisar dilegalkan. Orang Roma, menurut kaum Sabatisme memang membenci kaum Yahudi. Dengan adanya ancaman hukuman mati jika melanggar Undang-undang Gereja Roma pada abad ke-7, maka ibadah dipindah ke hari Minggu. c. Gereja Roma mengakui bahwa pengukuhan hari Minggu sebagai ‘hari kudus’ semata-mata adalah perbuatan mereka. Ke’paus’an sudah lama atas persetujuan ‘bapak-bapak suci’, yakni Paus dan para Bishop menulis kembali “Sepuluh Hukum” dengan “memperbaiki” hukum ke-4 yakni: hari Sabtu diganti hari Minggu (bdk. Dan.7:25; Mat.5:18). Tujuannya agar ‘kekristenan’ lebih menarik bagi orang-orang kafir. Padahal dalam PL terdapat 126 kali referensi tentang Sabat diabaikan. d. Firman yang tersurat secara tegas memerintahkan pemeliharaan hari ketujuh itu sebagai hari Sabat. Sedangkan Kaum Protestanisme yang katanya memprotes kaum Katolik, karena alasan tidak alkitabiah, ikut bersalah dan tidak konsisten memegang firman yang tertulis dan membiarkan katolikisme mengubah ibadat hari Sabtu (Sabat) ke hari Minggu.i. Spiritualisme. Spiritualisme mengajarkan hal-hal berikut:
a. Allah tidak beroknum. Dialah pencipta dan pemelihara. b. Yesus adalah seorang medium tingkat tinggi, dan bukan Ilahi. c. Roh-roh merupakan pengganti dan lanjutan dari ajaran-ajaran Kristen. d. Menyangkal adanya oknum Roh Kudus. e. Manusia tidak pernah jatuh ke dalam dosa. Kejahatan tidak pernah ada. Jalan apapun yang ditempuh manusia, baik atau buruk, semuanya telah ditentukan Tuhan dan sudah merupakan takdir. f. Tidak ada kuasa untuk menebus dalam kematian Yesus. Yesus adalah seorang Yahudi yang sangat bersemangat, yang mati sebelum waktunya. Keselamatan melalui suatu penebusan yang dikerjakan oleh seorang pengganti merupakan suatu penipuan yang jahat dan membinasakan jiwa. g. Manusia menjadi penyelamat dirinya sendiri. Dalam hidup sekarang ini manusia dibuat menjadi lebih baik melalui pergaulan dengan roh-roh. Ditegaskan dalam ajaran ini bahwa ada tanggung jawab moral dalam tiap-tiap individu; senang tidaknya kehidupan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, sesuai dengan taat tidaknya dia terhadap ketentuan-ketentuan alam, baik secara jasmani ataupun rohani. h. Setelah mati manusia menjadi roh, yang dapat berbuat baik maupun jahat, tetapi manusia dapat diselamatkan sementara ia maju terus dari satu taraf roh kepada taraf yang berikutnya. Ajaran Spiritualisme juga menegaskan bahwa kesempatan bagi jiwa manusia untuk memperbaiki diri tidak akan pernah berakhir, baik sekarang maupun nanti. i. Neraka itu tidak ada dan tidak akan pernah ada. Semua orang rohani yang bijaksana, berpengetahuan dan mempunyai kasih mengetahui bahwa neraka dan setan itu tidak ada. j. Tidak ada kebangkitan orang mati – tidak ada penghakiman. Kaum spiritualis percaya bahwa manifestasi roh akan terasa jauh lebih senang daripada sekarang. Kaum spiritualis juga mengatakan bahwa tidak akan takut pada ancaman hukuman dan neraka.j. Pluralisme. 1). Sikap yang khusus dari Pluralisme di dalam keyakinannya ada pada pengakuan bahwa pengalaman-pengalaman religius yang berbagai macam itu berasal dari kenyataan ilahi yang sama. 2). Cara membahasakan Allah bersifat majemuk, seturut dengan keterbatasan dan konteks historis masing-masing ‘dunia bahasa’nya. Berbicara tentang Allah hanya mungkin riil dalam bahasa yang konkrit, hingga masing-masing bahasa akan menciptakan cara pengkalimatan yang ilahi itu. Dan kesatuan semua pluralisme itu pada akhirnya akan berpusat pada ’rasionalitas’ atas keberadaan “Allah” sendiri. 3). Ajaran ini berpendapat bahwa yang benar itu lebih daripada totalitas semua kebenaran atau pendapat yang mungkin. 4). Kaum pluralis menyangkal kemutlakan Alkitab sebagai inspirasi dari Roh Allah. 5). Mereka menyangkal finalitas Yesus, dengan alasan bahwa dalam agama lain ada jalan keselamatan. Yesus bukan satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup. Ia hanya salah satu tokoh saja.k. Liberalisme/Modernisme.
Pengajaran Liberalisme/Modernisme berpangkal pada rasio manusia sebagai dasar dan otoritas tertinggi dari iman. Semua di dalam Alkitab boleh diterima, setelah diuji melalui rasio. Hal-hal yang tidak dapat diterima akal akan ditolak mentah-mentah. a). Allah adalah pangkal dari segala sesuatu dan merupakan kekuatan yang kekal. Allah tidak berpribadi, tetapi eksistensi-Nya secara objektif berada dalam benak manusia. Segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, pada hakekatnya bukan ciptaan Allah, melainkan memang sudah ada dan secara perlahan-lahan mencapai kemajuan. b). Yesus adalah teladan yang baik bagi manusia. Guru Agung di bidang etika, manusia yang sempurna dan pengikut-Nya meninggikan Dia sebagai Allah. Mujizat yang dilakukan oleh Yesus hanya dilebih-lebihkan saja dan sebenarnya dapat diuraikan secara akali. Kelahiran Yesus melalui anak dara tidak dapat diterima akal dan dianalisis secara ilmiah. Kebangkitan Yesus, tidak perlu ditekankan atau dibuktikan, karena tidak begitu penting dalam pengajaran secara menyeluruh. Kebangkitan Yesus hanya bersifat semangat saja. c). Menyangkal Alkitab memiliki kewibawaan mutlak, mengakui Alkitab hanya memiliki kewibawaan manusiawi saja, terbatas dan relatif. Alkitab bukan Firman Tuhan, melainkan seperti buku puisi atau agama saja. Alkitab hanya buah karangan manusia, maka wajarlah jika di dalamnya terdapat banyak kesalahan-kesalahan manusia. Karena Alkitab buah pikiran manusia, maka Alkitab dibaca menurut akal atau sejarah dan bukan sebagai berita dari Allah. d). Manusia merupakan sebagian dari proses evolusi, tetapi tidak mempunyai kehendak bebas, manusia tidak pernah jatuh dalam dosa. Bukan saja tidak pernah berdosa, bahkan manusia makin hari makin maju dan akan mencapai kesempurnaan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia, disebabkan faktor situasi dan sosial. Jikalau faktor-faktor ini diperbaiki, secara otomatis manusia akan menjadi baik. e). Manusia harus berbuat baik, berbuat amal, karena perbuatan ini akan memengaruhi keselamatan. f). Cerita Yesus yang mati di kayu salib, tidak dapat diterima, karena cerita ini berasal dari pengaruh tahyul abad pertengahan. Injil keselamatan dengan darah Yesus sudah ketinggalan zaman. g). Neraka tidak ada, Allah yang maha kasih tidak mungkin menghukum atau membinasakan makhluk ciptaan-Nya. h). Pengajaran tentang penghakiman hanyalah isapan jempol saja.l. Gerakan Zaman Baru (New Age Movement). Gerakan Zaman Baru adalah suatu gerakan yang meyakini zaman yang akan datang - seringkali disebut zaman emas - yang sedang dinantikan dan diyakini akan segera terwujud. Para aktivis gerakan ini yakin bahwa kini seluruh kosmos sedang bergerak ke arah tujuan akhir, di mana manusia akan mencapai kesempurnaan dan keilahian. Melalui ‘pencerahan’ akan segera berlangsung ‘transformasi’ masyarakat, yang mengantarnya ke dalam suatu Zaman Baru yang bersifat utopis, di mana takkan ada lagi peperangan, kejahatan, kelaparan, kesakitan, ataupun keresahan dan akhirnya tidak ada kematian. Pada waktu itu seluruh unsur Gerakan Zaman Baru akan berpadu dalam satu agama dunia. Dengan demikian Gerakan Zaman Baru merupakan suatu gerakan yang menantikan zaman akhir.
Kelompok-kelompok atau gerakan-gerakan yang masuk kategori Gerakan ZamanBaru sebenarnya sangat beraneka ragam, dan tidak semuanya dapat dikategorikan sebagaikelompok atau gerakan keagamaan dalam pengertian yang lazim, yaitu mengenal danmenyembah Sesuatu Yang Ilahi, memiliki kitab suci dan sistem ajaran, mengakuiseseorang atau sekelompok orang sebagai pencetus, pelopor atau pemimpin agama itudan memiliki sejumlah penganut tetap. Untuk memahami Gerakan Zaman Baru, ada yang bercorak religius atau okultik danada yang bercorak humanistik, kendati ada persamaan dasar di antara keduanya, yaknisama-sama yakin akan keilahian atau pengilahian manusia, dan sama-samamendambakan masyarakat dan tertib dunia yang sempurna. Khusus kelompok ataugerakan dalam lingkup yang bercorak agamawi atau okultik, mereka lazimnyadimasukkan ke dalam kategori Gerakan Agama Baru atau New Religious Movements.e) ISU-ISU KONTEMPORERa. Tertawa Dalam Roh. Gerakan “Tertawa dalam Roh atau Tertawa Suci” (holy laughter) pertama kali terjadi pada 10 Januari 1994 di Gereja Vineyard yang berada dekat Airport Internasional Pearson di Toronto - Kanada. Beberapa hamba Tuhan menyebutnya “Toronto Blessing”, setelah mereka berkunjung ke sana. Kemudian membawa dan menyaksikannya di Indonesia serta menyatakan sebagai “manifestasi Roh”. Dasar ayat-ayat yang diambil, antara lain dari: Kej. 18:12-15; 21:6-7, yaitu ketika Sara tertawa dalam hati. Sebab itu, ketika ditegur, Sara menyangkal telah tertawa (Kej.18:15-19). Dasar ayat lain yang diambil adalah Mazmur 126:2-3, ketika terjadi pemulihan Sion, mereka akan tertawa. Tertawa di sini adalah tertawa sukacita yang penuh kebahagiaan, yang menggantikan tangisan kesedihan dan tertawa dari hati yang telah dipulihkan oleh Tuhan. Beberapa referensi ayat yang bernada tertawa disertakan, seperti: Ams.14:13; Yes.51:11; Yak.4:9. Peristiwa ini merupakan pengalaman rohani yang unik, namun demikian tidak bisa dijadikan ajaran yang normatif.b. Tumbang Dalam Roh.Pengalaman “rebah/tumbang dalam Roh” adalah suatu peristiwa yang dialami olehseseorang ketika ia mengalami hadirat Allah yang luar biasa (1Sam. 19:23-24; Dan.8:17; Mat. 17:6; Kis. 9:3-7; 26:12-17).Pandangan ini menggunakan Yoh. 18:6 sebagai ayat acuan. Ada juga ayat-ayat lainyang dijadikan referensi, seperti 2Taw.5:13-14; Dan.8:17; Mat.17:6, bila kita melihatkonteks ayat-ayat tersebut, maka sebenarnya mereka menghadapi kehadiran Allah yangMahakudus, yang membuat mereka rebah. Peristiwa ini merupakan perjumpaan merekalangsung dengan Allah Semesta Alam.Apabila dalam pelayanan seorang hamba Tuhan, dalam acara altar call, kemudian adayang didorong sehingga rebah, maka jelas adalah karena ulah manusia. Ada juga yang latah,sudah terbiasa merebahkan dirinya setiap altar call. Hal ini bukannya pekerjaan Roh Kudus.Apabila Roh Kudus bekerja, adalah untuk memuliakan Yesus, bukan untukmemuliakan hamba Tuhan – Yoh. 16:14. Alkitab mengingatkan, agar kita menguji setiaproh – 1 Tes. 5:21; 1Yoh.4:1.
c. Pelepasan. Pelepasan adalah proses, cara, perbuatan melepaskan seseorang dari berbagai keterikatan kebiasaan buruk, roh-roh jahat, maupun kutuk keturunan. Doa pelepasan adalah doa khusus yang dilakukan oleh hamba Tuhan terhadap orang-orang yang sedang mengalami hal-hal tersebut di atas. Ada beberapa bentuk manifestasi pelepasan, misalnya disertai dengan muntah- muntah atau mengeluarkan sesuatu dari tubuhnya. Ada juga yang membuat doktrin bahwa untuk pelayanan pelepasan harus muntah terlebih dahulu. Bentuk pelayanan demikian tidak dapat dipertanggungjawabkan apalagi dibenarkan. Setiap orang yang menerima Yesus telah mengalami dan menikmati hak-hak imannya di dalam Kristus secara pribadi – Yoh. 1:12; Rom. 6:18; 8:1; 1 Pet. 1:3-4. Secara de jure Iblis sudah dikalahkan oleh Kristus – Kol.2:15. Tetapi secara de facto, Iblis masih terus berupaya menyerang orang-orang percaya untuk dikalahkan – Luk. 4:13; 1Pet. 5:8,9. Setiap orang yang percaya sudah dilepaskan dari segala cengkeraman Iblis melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib – Yoh.8:36; Gal.3:13; 5:1; Kol.1:13; 2:15. Namun kenyataannya, banyak orang percaya yang kehidupannya masih terikat dengan berbagai kebiasaan buruk – Gal. 5:19-21, bahkan hidup di bawah kutuk – 1Pet. 1:18. Jika orang percaya masih mengalami kasus tersebut di atas, harus mempergunakan hak imannya untuk terlepas dari berbagai ikatan melalui doa pelepasan, sehingga mereka dapat hidup sebagai umat pemenang – Rm.8:37. Harus diingat dan dicamkan bahwa ’doa pelepasan’ ini tidak boleh dijadikan sebagai doktrin dengan metode tertentu, karena yang melepaskan manusia dari dosa dan segala ikatan itu adalah Tuhan sendiri sesuai dengan kehendak dan cara-Nya.d. Euthanasia. Kata ’euthanasia’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu: eu eu artinya baik, enak, menyenangkan, dan qa/nato$ thanatos artinya kematian, maut. Jadi Euthanasia adalah kematian yang baik atau kematian yang menyenangkan, yakni upaya mengakhiri hidup seseorang secara medis atau dengan obat-obatan dengan alasan tertentu yang amat mendesak. Tuhan yang menciptakan manusia menurut rupa dan gambar Allah – Kej.1:26- 27. Mati dan hidup manusia ada di tangan Tuhan yang mempunyai hak atas seseorang, walaupun ada argumentasi yang logis. Tidak dibenarkan seseorang mencabut nyawa manusia dengan alasan apapun, karena kematian adalah kedaulatan Allah – Pkh. 12:7; Ibr. 9:27.e. Upacara Kematian – Kremasi Jenasah. a. Upacara Kematian. Setiap Gereja mempunyai cara, kebiasaan dan kebijakan masing-masing dalam pelaksanaan upacara kematian. Jemaat atau umat Tuhan berasal dari berbagai latar belakang, suku, bangsa dan tradisi, serta kebiasaan yang dapat mempengaruhi upacara penguburan jenazah. Ada perbedaan antara suku yang satu dan suku lainnya misalnya, tentang waktu pemakaman, ada suku tertentu akan segera dikuburkan, sedangkan suku lainnya akan memakan waktu lama, karena menunggu berkumpulnya semua anggota keluarga.
Yang harus diperhatikan di sini adalah dalam pelaksanaan penguburan, mulai dari memandikan mayat, memasukkan ke peti jenazah, penutupan peti jenazah sampai ke penguburan, jangan dicampur dengan kepercayaan tertentu yang berlawanan dengan iman Kristen. Pelaksanaan upacara disesuaikan dengan kebiasaan gereja setempat: ada yang setiap malam mengadakan penghiburan sebelum maupun sesudah pemakaman; ada yang hanya doa tutup peti dan ibadah penghiburan malam menjelang keberangkatan serta ibadah pemberangkatan jenazah ke pemakaman dan pada acara pemakaman. Yang penting di sini adalah, ibadah itu dapat menghibur dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan, serta sebagai sarana untuk memberitakan Injil keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. b. Upacara Kremasi Jenazah. Dalam Kekristenan tidak ada kelaziman melakukan kremasi atau pembakaran jenazah. Ayat-ayat Alkitab dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru tidak ada tentang penguburan dengan cara membakar mayat (kremasi). Yang ada ialah jenazah dikuburkan. Semua bapak leluhur dan para raja dikuburkan. Ulangan 34:5-6, “Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan Firman Tuhan. Dan dikuburkannyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di bentangan Bet Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” Dalam Perjanjian Baru, ketika Lazarus mati, dia juga dikuburkan (Yoh.12:38). Tuhan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, tatkala mati, mayat-Nya juga dikuburkan dalam kubur – Luk.23:52-53.f. Bayi Tabung. Bayi tabung adalah individu janin yang pembuahannya terjadi di luar tubuh wanita, melalui pertemuan antara benih lelaki (spermatozoid) dan sel telur wanita (ovum) melalui proses di laboratorium. Setelah proses pembuahan terjadi, maka janin (zygote) dimasukkan ke dalam rahim ibu. Ada yang tidak memahami bahwa proses selama di laboratorium, ada beberapa zygote yang terbentuk dari spermatozoid dan ovum yang dibuang, karena dianggap kurang bagus, lemah, atau cacat. Hal ini dikategorikan sebagai pembunuhan, sebab kehidupan dimulai dari pertemuan spermatozoid dan ovum. Selama proses pembentukan zygote yang bagus, mengorbankan zygote yang lain. Dengan demikian maka proses ini tidak dapat diterima secara iman Kristen.g. Inseminasi Buatan Inseminasi Buatan (Artificial Insemination) adalah cara mempertemukan spermatozoid dan ovum dalam kandungan wanita, baik melalui perkawinan sah, maupun yang bukan dalam ikatan perkawinan, atau dalam tabung percobaan. Sperma sang pria dapat diambil dari orang lain yang bukan pasangannya. Ada dua macam inseminasi buatan: a. Inseminasi buatan oleh suami (Artificial Insemination by Husband) adalah jika sperma yang dipergunakan berasal dari suami, proses ini disebut ’homologous’. Prosedurnya sebagai berikut: suami mengeluarkan spermanya dan melalui sebuah alat khusus sperma tersebut dimasukkan ke dalam rahim istrinya. Alasan-alasan:
1). Suami tidak mampu berperan dalam hubungan seks secara normal. 2). Sperma suami lemah. 3). Tindakan pencegahan, suami mungkin merencanakan untuk melakukan vasektomi dan masih mau mengadakan tindakan pencegahan untuk masa depan. 4). Orang-orang yang akan menjalankan bedah/operasi syahwat untuk memastikan bahwa ia masih mempunyai kemampuan untuk mengadakan prokreasi (hubungan suami-istri yang bertujuan menghasilkan keturunan) pada masa yang akan datang. 5). Karena impoten. Meskipun hubungan seks tidak dilakukan, beberapa ahli Kristen berpendapat inseminasi buatan oleh suami tidak merusak aspek pribadi dan seksual dari ikatan pernikahan. Ini bisa merupakan pilihan lain bagi suami istri yang secara moral dan dari pandangan agama Kristen tidak salah. b. Inseminasi Buatan oleh Donor (Artificial Insemination by Donor). Jika spermatozoid yang dipergunakan berasal dari donor, bukan dari suaminya, prosedur ini disebut ‘heterologous’. Alasan-alasan: a. Penyakit genetis suami yang tidak ingin diturunkan kepada anaknya. b. Suami mandul. c. Kekuatiran terjadi reaksi antibodi dari si ibu, misalnya suaminya Rh positif (golongan darah Rhesus positif), sedang istri Rh negatif (golongan darah Rhesus negatif). Inseminasi Buatan oleh donor sangat bertentangan dengan Alkitab karena Inseminasi Buatan melalui donor melibatkan orang ketiga.h. Aborsi. a).Pertemuan antara spermatozoid dan ovum menyebabkan terjadinya pembuahan. Pembuahan tersebut adalah awal dari kehidupan manusia (zygote). Setiap perbuatan menggugurkan zygote dinyatakan sebagai pembunuhan manusia. b).Aborsi adalah pengguguran kandungan baik dengan alasan medis maupun yang ilegal, yakni upaya paksa mengeluarkan janin dari kandungan. Keguguran kandungan tidak termasuk aborsi. c). Alasan medis bukan merupakan alasan yang tepat, etis, dan theologis untuk menggugurkan kandungan.i. Keluarga Berencana. a). Definisi: a. Upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Undang-undang No. 10/1992) b. Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood): suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. b). Tujuan: a. Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. c. Kesimpulan dari tujuan KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga, dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak, serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. c). Alat-alat Kontrasepsi: a. Yang tidak bertentangan dengan iman Kristen: i. Sistem Kalender (masa subur dan tidak subur). ii. Kondom (baik kondom pria atau wanita). iii. Diafragma (bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim). iv. Sterilisasi (vasektomi untuk suami atau tubektomi untuk istri). v. Kontrasepsi hormonal (pil, suntik). b. Yang bertentangan dengan iman Kristen: i. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD = Intra Uterine Device) atau spiralisasi, karena telah terjadi pembuahan tetapi tidak bisa ber-nidasi (menempel pada dinding rahim). ii. Spermisida: alat kontrasepsi yang berbahan kimia yang dapat membunuh sperma. iii. Jamu tradisional yang sifatnya membunuh janin.j. Kloning. Kata kloning diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani: κλῶνος (\"klonos\") yang berarti \"cabang\" atau \"ranting\", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif. Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati (sumber: id.wikipedia.org/wiki/Kloning). Iman Kristen menolak kloning terhadap manusia karena: a). Melanggar kedaulatan dan kewenangan Allah – Kej. 1:26-28. b).Mengambil hak cipta Allah – Kej. 1:26-28; 2:7. c). Mengabaikan perkembangbiakan manusia yang telah ditetapkan Allah, yaitu pembuahan itu ada di dalam rahim seorang perempuan – Mzm. 139:13-16.k. Perkawinan Sesama Jenis Kelamin. Perkawinan sesama jenis kelamin adalah perkawinan antara dua orang dengan jenis kelamin yang sama. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa perkawinan yang Alkitabiah adalah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan – Kej. 2:18, 24; Mat. 19:4-6. Perkawinan sesama jenis kelamin adalah pelanggaran terhadap Firman Allah dan akan menanggung konsekwensinya – Rm. 1:24-27.l. Aktivasi Otak Tengah (AOT) a. Definisi AOT.
Aktivasi otak tengah adalah proses pelatihan penguatan dan pemampuan otaktengah yang menjembatani otak kanan dan otak kiri.b. Latar belakang AOT. Upaya pengembangan dan penguatan aktivasi otak tengah, awal mulanyadiperkenalkan dan dikembangkan oleh sekte sempalan dari kepercayaan Taoisme. Selama ini Jepang dikenal sebagai bangsa yang telah mengaktivasi otak tengah sejakpuluhan tahun yang lalu, namun tidak mempublikasikannya di luar Jepang. Barulahsekitar beberapa tahun yang lalu, AOT diajarkan di Malaysia serta mendapatkan responspositif dari pemerintah setempat, dan kemudian menyebar ke Indonesia hingga kini.c. Tujuan AOT. a. Melalui pengembangan dan latihan aktif dari yang mereka sebut “otak tengah”diyakini mampu membangun kekuatan dan kemampuan supranatural serta seolah-olah memiliki “indera ke-6” sehingga bagi seseorang yang dianggap telah mencapaipengembangan kemampuan otak tengah pada tingkat tertentu dapat membacadengan mata tertutup, melihat peristiwa masa lalu dan masa yang akan datangdalam kurun waktu tertentu, bahkan ada kalangan yang meyakini bahwapengembangan aktivasi otak tengah dapat meningkatkan kecerdasan yang luarbiasa.b. Mereka yang berkecimpung dalam pelatihan otak tengah seringkali menonjolkankemampuan anak dalam melakukan sesuatu dengan mata yang ditutup. Prinsipnyaadalah, bahwa apa yang bisa dilihat oleh mata, maka dapat dilihat melalui otak.c. Tujuan akhir setelah otak tengah diaktifkan, bukanlah meminta anak-anak untukbelajar menjalani hidup sambil memejamkan mata, tetapi membantu merekamemasuki kondisi dimana otak tengah membimbing mereka. Dengan demikianmereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak.d. Dampak AOT dalam pandangan iman Kristen.a. Dampak negatif:1). Rasa percaya diri yang berlebihan. Memiliki percaya diri pada batas normaltidak bermasalah, tetapi jika kemudian mengarah kepada rasa percaya diri yangberlebihan (over self-confidence) akan berbahaya bagi anak dan lingkungannya.Ia akan menjadi sombong atau tinggi hati. Alkitab menyatakan agar kita tidakmengandalkan kekuatan pada diri kita sendiri dan pada manusia pada umumnya,melainkan mengandalkan TUHAN – Yer. 17:5-8. Alkitab jugamengajarkan supaya kita rendah hati – 1Pet. 5:5.2). Merupakan alat atau bagian dari Gerakan Zaman Baru. Gerakan Zaman Baru(GZB) adalah suatu gerakan yang berdasar pada kebatinan Timur (orientalisme).Gerakan Pengembangan Diri, dengan ajaran kuncinya pada aktualisasi diri (selfactualization), berpikir positif (positive thinking), yang didasarkan bukan padaiman kepada Tuhan Pencipta melainkan pada paham pantheisme. Alkitabmenyatakan bahwa dalam melakukan segala sesuatu kita harus mendasarkannyadi dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus – Kol. 3:17, 23.3). Munculnya sikap instan. Para orang tua yang menginginkan putra-putrinya lebihberprestasi lupa akan perlunya proses yang cukup panjang, yang harus dilewatioleh sang anak yang disertai ketekunan dan kesabaran.
b. Dampak positif: 1). Mengembangkan potensi diri. Alkitab menyatakan bahwa Tuhan menghendaki agar kita mengembangkan potensi diri yang dianugerahkan-Nya kepada kita. Setiap orang tua yang normal akan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya di segala bidang: fisik, mental, dan spiritual mereka. Talenta yang Tuhan anugerahkan harus dikembangkan sebaik-baiknya – Mat. 25:20, 22. Termasuk di dalamnya mengembangkan kemampuan otak kita. Kemampuan daya ingat bisa digunakan untuk mengingat ayat-ayat firman Tuhan seperti yang diajarkan di Sekolah Minggu dengan cara menghafal. Kemampuan mengasihi orang lain juga penting dalam rangka interaksi sosial antar sesama manusia. Kemampuan inovasi dan kreativitas juga dibutuhkan dalam rangka mencari jalan keluar dari masalah yang sedang dan akan dihadapi. 2). Membangkitkan rasa percaya diri. Sebenarnya tidak ada yang salah juga dalam hal membangkitkan rasa percaya diri seorang anak yang pada mulanya rendah diri. Ia diajar untuk melihat apa yang Tuhan berikan padanya dan tidak iri hati terhadap orang lain yang memiliki kemampuan yang berbeda. Orang yang memiliki rasa percaya diri yang wajar selalu ingin maju, sementara orang yang rendah diri atau minder selalu takut melangkah. 3). Mencerdaskan bangsa. Para penyelenggara AOT yang membimbing anak-anak ini harus tetap memiliki motivasi mencerdaskan bangsa Indonesia.m. Hypnotherapy. 1). Definisi: i. Hypnotherapy adalah Terapi hypnosis. Kini merupakan fenomena ilmiah, namun mekanisme kerja hypnotherapy belum dapat diterangkan sejelas-jelasnya. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat mengubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya. ii. Hypnotherapy didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), di mana tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut yang berlebihan (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hipnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis. (sumber: Wikipedia). 2). Tujuan dan manfaat Hypnotherapy. Hypnosis secara perlahan telah menunjukkan keberadaannya seiring dengan semakin meningkatnya penerimaan pada dunia medis. Hypnosis banyak digunakan dibidang seperti pengobatan dan olahraga untuk mengubah mekanisme otak manusia dalam menginterprestasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan tingkah laku. Aplikasi hypnosis untuk tujuan perbaikan (therapeutic) dikenal sebagai hypnotherapy.
i. Tujuan: Menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan memprovokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan). ii. Manfaat: Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai manfaat dari Hipnotherapy: 1). Dapat digunakan untuk memberikan perlakuan pada seseorang yang mengalami trauma. 2). Digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. 3). Digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkenaan dengan emosi dan perilaku. Bahkan beberapa kasus medis serius seperti kanker dan serangan jantung, 4). Mempercepat pemulihan kondisi seorang penderita. Hal ini sangat dimungkinkan karena hipnotherapi diarahkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memprogram ulang penyikapan individu terhadap penyakit yang dideritanya. 5). Sangat berguna dalam mengatasi beragam kasus berkenaan dengan kecemasan, ketegangan, depresi, phobia dan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat-obatan. Dengan memberi sugesti, seseorang terapis dapat membangun berbagai kondisi emosional positif berkenaan dengan menjadi seorang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma rokok. 6). Untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya. Hal ini dapat diwujudkan dengan menciptakan suatu gambaran nyata tentang kondisi yang menyebabkan phobia namun individu tetap dalam kondisi relax, sehingga membantu mereka untuk menyesuaikan ulang reaksi mereka pada kondisi yang menyebabkan phobia menjadi normal dan respon yang lebih tenang. 7). Digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya. (ref: Wikipedia; blog http://petrusfs.com).3). Penjelasan. Hipnoterapi adalah terapi yang menggunakan hipnotis, misalnya menghilangkan kecemasan, phobia, menghilangkan rasa sakit, mengatasi berbagai kasus ketagihan, membantu persoalan seksual. Ada kalangan Kristen berpendapat bahwa hipnotis yang dipakai dalam hipnoterapi adalah ilmiah karena berkaitan dengan kegiatan otak. Hipnotis adalah suatu teknik untuk membawa manusia dari kondisi gelombang otak yang satu ke gelombang lainnya. Pada kondisi tersebut, si terapis bisa memberikan sugesti kepada klien untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Semua prosesnya ilmiah dan harus disetujui terlebih dahulu oleh klien.
Menurut salah seorang pakar hipnotis dalam aksinya para magicer pertama-tamamenghilanglan kesadaran alam bawah sadar seseorang yaitu dengan melemahkankemampuan otak kiri. Otak kiri berfungsi untuk menganalisis dan berhitung. Sementaraotak kanan punya kemampuan berkreativitas dan berimajinasi. Ketika kemampuan otakkiri melemah, hal itu membuka kesempatan otak kanan untuk menerima perintah tanpamenganalisisnya lebih dulu. Akibatnya, si penghipnotis bisa memerintahkan subjekmelakukan apa saja. Dengan begitu, tidak ada jaminan hipnotis tidak membahayakan.Karena subjek berada dalam alam bawah sadarnya, kontrol utama ada pada sangpenghipnotis yang akan dengan mudah mengendalikannya untuk melakukan perintahsang penghipnotis.Pada dasarnya praktik hipnotis selalu berurusan dengan alam bawah sadarseseorang. Praktek hipnotis menghilangkan sama sekali hak kesadaran seseorang,sehingga rentan disusupi kuasa lain – Ef. 4:27. Di dalam Alkitab, kita melihat cara Tuhanbekerja tidak pernah menghilangkan hak kesadaran seseorang. Setiap manusiamempunyai kehendak bebas yang bertanggungjawab. Jadi ia dapat menggunakan akalbudinya untuk berpikir, mempertimbangkan baik dan buruk, benar dan salah – Mat.22:37-40.Hipnotis bertentangan dengan Firman Tuhan karena merupakan praktek pelecehanterhadap hak kesadaran manusia. Alkitab memerintahkan agar kita selalu waspada danberjaga-jaga – 1Tes. 5:6, aktif dalam mencari kehendak Tuhan – Ef. 5:17, danmempersiapkan akal budi kita serta menjaga kekudusan hidup – 1Pet. 1:13-16. (ref.http://diasporacawang.wordpress.com)n. Pengobatan Alternatif a. Definisi. Pengobatan alternatif adalah bentuk pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan selain standar pengobatan kedokteran modern (pelayanan kedokteran standar), yang dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern. b. Kelompok Pengobatan Alternatif. Dalam sistem pelayanan kesehatan di Inggris, jenis pengobatan alternatif ini dibagi menjadi 3 kelompok besar, sebagai berikut: 1). Kelompok yang paling terorganisasi dan teratur, seperti: akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan herbal, homeopati, osteopati. Pengobatan alternatif yang masuk dalam kelompok ini mempunyai dasar penelitian. 2). Kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian lebih lanjut, namun sudah digunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan kesehatan, seperti: hipnoterapi dan aromaterapi. 3). Kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai data sama sekali, seperti: terapi dengan kristal dan pendulum. c. Sikap Iman Kristiani. Pernyataan di bawah ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan sikap iman Kristiani terhadap pelbagai pengobatan alternatif: 1). Jika pengobatan itu tidak berkaitan dengan agama atau kepercayaan tertentu, perdukunan, paranormal, dan sebagainya. 2). Jika pengobatan itu tidak berkaitan dengan paham (isme) tertentu, seperti animisme, dinamisme, panteisme, kebatinan, dan sebagainya.
3). Jika pengobatan itu telah direkomendasikan oleh dokter untuk bisa dilakukan. 4). Jika pengobatan itu tidak menimbulkan efek samping terhadap organ tubuh lainnya. Atas dasar jawaban terhadap pelbagai pernyatan di atas, sikap yang bisa diambil adalah: 1). Menentang dan menolak dengan tegas penggunaan bahan dan cara pengobatan yang bertentangan dengan Firman Tuhan, seperti: Yoga, Reiki, Fengshui, dan kelompok no. 3 di atas. 2). Menggunakan bahan dan cara pengobatan yang sesuai dengan firman Tuhan, seperti: pengobatan medis modern, homeotherapy, aromatherapy, music therapy, accupuncture, dan kelompok 1 dan 2. 3). Mengkonsultasikannya dengan hamba Tuhan setempat. 4). Tetap beriman kepada Tuhan yang berkuasa dan tidak berubah, bukan pada bahan atau cara pengobatan itu. Jika Tuhan memang hendak menjamah dan menyembuhkan kita, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. 5). Tetap beriman kepada Tuhan, kalau pun tubuh ini menderita karena sakit yang tak kunjung sembuh. Dalam keadaan itu tentu Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya. Perlu diperhatikan bahwa keselamatan jiwa jauh lebih penting dari pada kesembuhan jasmani. (Ref: Iman Kristen dan Pengobatan Alternatif – Pdt. Drs. Petrus F. Setiadarma, MDiv). o. Indigo. Anak indigo adalah anak (juga bisa pada orang dewasa) yang diyakini punya kemampuan supranatural dan memiliki indra keenam. Walaupun sepertinya mirip dengan orang yang memiliki kemampuan dari otak tengah, tetapi anak indigo sangat berbeda. Anak indigo memiliki kemampuan supranatural, diyakini sejak masih bayi. Hal ini dipengaruhi oleh paham Hinduisme tentang reinkarnasi kehidupan manusia. Anak indigo diyakini kerasukan arwah seseorang yang sedang berinkarnasi di dalam kehidupannya sehingga memengaruhi jiwa dan pemikirannya. Anak indigo diyakini dapat berkomunikasi dengan arwah dan menjadi mediator antara manusia dengan dunia arwah. Jelas hal ini bertentangan dengan kebenaran dari Firman Allah yang tercantum dalam Imamat 19:31. p. Postmodernisme.• Definisi. Secara etimologis Postmodernisme sendiri adalah gabungan dari 3 suku kata, yakni post, modern, dan isme. Kata post, dalam Webster’s Dictionary Library adalah bentuk prefiks, diartikan dengan ‘later or after’ yang berarti “kemudian, setelah, sesudah, pasca”. Sedangkan kata modern adalah kata baku dari bahasa Indonesia yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disejajarkan dengan “sesuatu yang paling terbaru, mutakhir.” Dengan demikian, postmodern sebagai koreksi terhadap modern itu sendiri dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat terjawab di zaman modern yang muncul karena adanya modernitas itu sendiri. Postmodernisme adalah suatu paham yang berkembang, yang menindaklanjuti setiap ide-ide dan pemikiran dalam era modern, yang dianggap kurang berhasil mengangkat harkat, derajat, dan martabat manusia,
dengan jalan mendekonstruksi setiap hal yang ada dalam modernisme dengan hal-hal yang bersifat subjektif sehingga dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. Postmodernisme adalah suatu pandangan dunia yang ditandai dengan keyakinan bahwa tidak ada kebenaran dalam pengertian objektif.• Ciri-ciri Berlangsungnya Era Postmodernisme. • Realita dipandang bersifat organis, holistik sehingga berhubungan satu dengan yang lain. Hal ini berbeda dalam pandangan modern yang menganggap realitas bersifat mekanis. • Kebenaran dipandang bersifat relatif karena kebenaran ditafsirkan secara subjektif, fragmentaris, demi kepentingan politis dan kontekstual. • Menekankan unsur subjektivitas. Hal ini disebabkan filosofi yang menyebutkan sesungguhnya realitas yang sungguh-sungguh objektif tidak dapat diketahui. Kebenaran yang selama ini diklaim sebagai kebenaran tunggal sesungguhnya hanyalah sebuah penafsiran dari suatu fenomena, namun dari sudut pandang yang berbeda saja. Dalam hal moral, muncul gerakan Moralitas Baru yang membenarkan sesuatu hal yang ditabukan atau dianggap dosa oleh pandangan moral tradisional. • Menekankan unsur pengalaman yang didapat dari eksperimentasi. Orang-orang postmodern tidak membutuhkan pembuktian secara rasio, tetapi pembuktian berdasarkan pengalaman atau melakukan eksperimen sendiri, emosi dan intuisi. • Memiliki kehausan akan relasi. Komunitas memiliki pengaruh yang sangat besar dan dianggap lebih penting dari setiap individu. Oleh karena itu keputusan-keputusan individu selalu dipengaruhi keputusan-keputusan komunitas. • Mengkombinasikan sistem-sistem kepercayaan yang dulu dianggap saling berbenturan (sinkretisme). Misalnya, seorang Kristen postmodern percaya kepada doktrin-doktrin gerejawi sekaligus juga percaya kepada ajaran-ajaran non-Kristen, seperti reinkarnasi. • Postmodernisme mementingkan kebersamaan. Grenz mengatakan bahwa generasi mendatang tidak akan lagi percaya bahwa manusia akan sanggup menyelesaikan masalah-masalah dunia, sekalipun ekonomi mereka lebih baik daripada ekonomi generasi lalu (orang tua mereka). Mereka melihat bahwa hidup di dunia ini rawan. Kalau manusia mau bertahan hidup, mereka harus mau bekerja sama, bukan saling menaklukkan. Oleh karena itu klaim kebenaran eksklusif ditolak dan digantikan dengan menghargai dan mengakui adanya kebenaran dipihak lain, bahkan cenderung mengasimilasikannya. Dari hal ini muncullah pemikiran inklusivisme dan pluralisme. • Bertumbuhnya sikap pesimisme seiring dengan layunya sikap optimisme. Oleh karena memiliki sistem kekerabatan yang besar dengan komunitasnya, maka dapat dipastikan manusia postmodern tidak independen dan memiliki pemahaman bahwa kehidupan mereka tidak akan lebih baik daripada orang-orang pendahulunya, padahal seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang setiap harinya. • Menolak individualisme dan rasionalisme, tetapi menerima komunalisme dan relativisme. Manusia postmodern juga menolak universalisme/absolutisme dan eksklusivisme, tetapi menerima kontektualisme, partikularisme, pluralisme.
• Munculnya paham Eksklusivisme. Manusia postmodern merasa tidak perlu untuk membuktikan diri mereka benar dan orang lain salah. Karena bagi mereka, apa yang benar bagi mereka, belum tentu benar bagi orang lain.• Berbagai Paham Hasil Postmodernisme. Dalam eksistensinya lewat beberapa bidang, Postmodernisme juga menghasilkan beberapa pola pemikiran yang sangat memengaruhi pola pemikiran masyarakat luas dewasa ini. Beberapa diantaranya adalah: • Pluralisme: Inti paham Pluralisme merupakan penyangkalan terhadap intisari atau jatidiri semua agama. Untuk mewujudkan cita-cita pluralitasnya, kaum pluralis harus menghancurkan batu sandungan yang selama ini dianggap menghalangi terwujudnya cita-cita utama mereka, yaitu absolutisitas dan finalitas kebenaran yang terdapat pada masing-masing agama. • Relativisme: Relativisme berasal dari bahasa latin, relativus, yang berarti ‘nisbi, relatif’. Searah dengan arti asal katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan hakiki, melainkan perbedaan karena faktor-faktor eksternal. Relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing- masing masyarakat dengan budayanya. Paham ini juga menekankan universalitas segala sesuatu, termasuk ajaran agama • Eksklusivisme: Eksklusivisme adalah salah satu cara pandang kekristenan terhadap agama-agama non-Kristen. Pendekatan eksklusivisme merupakan salah satu pendekatan di dalam studi teologi agama-agama, yang menyatakan bahwa agama Kristen merupakan satu-satunya jalan keselamatan. Selain Eksklusivisme, Postmodernisme menghasilkan paham Inklusivisme, yaitu sikap atau pandangan yang melihat bahwa agama-agama lain di luar kekristenan juga dikaruniai rahmat dari Allah dan bisa diselamatkan, namun pemenuhan keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus. • Komunalisme: Paham komunalisme mendalilkan bahwa segala kebenaran dan keputusan yang diambil dalam suatu keadaan haruslah berdasarkan kebenaran pada suara terbanyak. Dengan kata lain, apa yang disetujui oleh banyak orang, walaupun hal itu adalah hal yang paling jahat sekalipun, maka hal itu diterima sebagai kebenaran yang mutlak pada situasi tersebut. • Mistikisme: Postmodernisme saat ini disisipi dengan sebuah gerakan yang kerap kali disebut dengan: Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) yang merupakan perpaduan antara filsafat Barat (rasionalisme dan empirisisme) dan filsafat Timur ditambah Monisme (percaya bahwa segala sesuatu itu satu, atau dengan bahasa agama, segala sesuatu menuju “Tuhan” yang sama) dan Pantheisme (percaya bahwa segala sesuatu adalah Tuhan). Ide Gerakan Zaman Baru (GZB) mirip dengan ide dalam Buddhisme dan Taoisme yang menekankan pentingnya persatuan dengan alam, namun unsur filsafat Timur lebih menonjol.• Dampak Negatif Postmodernisme. • Postmodernisme skeptis mengenai semua klaim kebenaran. Postmodernis sangat menentang orang-orang yang percaya pada innerancy dan infalibilitas Alkitab.
• Postmodernisme melihat individu semata-mata sebagai konstruksi masyarakat; dengan demikian, tanggung jawab individu untuk hidup menurut Firman Allah berkurang.• Seseorang yang menanyakan keyakinan lain berkaitan dengan faktualitas dianggap tidak toleran.• Postmodernis sering melihat kemajuan, entah itu ilmiah, pendidikan, politik, dan sebagainya, sebagai merugikan. Kemajuan setara dengan dominasi dari marjinal.• Toleran terhadap setiap keyakinan, tidak adanya kebenaran objektif (yang dimaksud dengan objektif di sini adalah memiliki realitas dan validitas yang berlaku secara universal bagi semua orang).
KESIMPULAN Gereja harus memiliki ajaran yang benar agar jemaat tidak diombang-ambingkan denganberbagai pengajaran. Rasul Paulus mengatakan dalam Ef. 4:12-15, ”Untuk memperlengkapiorang-orang Kudus bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kitasemua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehinggakita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, olehpermainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguhberpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia,Kristus yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapi tersusun dan diikatmenjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiapanggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
PENUTUP Doktrin yang telah disusun ini merupakan penyempurnaan dari Doktrin GPPS yang lalu,dan merupakan pedoman-pedoman kebenaran yang bersumber pada Alkitab. Kasih karuniaTuhan Yesus Kristus saja yang membuat kita dapat memahami rahasia kehendak-Nya untukdapat diimpartasikan secara nyata sebagai bukti iman kita dalam kehidupan praktis sehari-hari. Doktrin ini diperkaya dengan theologia sistematika, aspek praktika, dan dilengkapi denganbeberapa ajaran bidat serta sebagian isu-isu kontemporer untuk diantisipasi. Doktrin GPPS inidiharapkan dapat menjadi landasan iman untuk melaksanakan tugas pelayanan dalam pekerjaanTuhan yang luas di muka bumi ini. Kiranya doktrin ini menjadi sumbangsih berharga dan dapat dirasakan juga manfaatnyaoleh para hamba Tuhan, rekan-rekan seperjuangan dalam menegakkan ajaran Yesus Kristus. Segala hormat, pujian, dan kemuliaan hanya bagi Bapa, Putera, dan Roh Kudus, di dalamnama Tuhan Yesus Kristus – Rm. 11:36.
Search