Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BUKU ACARA PENAHBISAN PENDETA 24 JANUARI 2022 (2)

BUKU ACARA PENAHBISAN PENDETA 24 JANUARI 2022 (2)

Published by Manbers 90, 2022-01-22 12:43:24

Description: BUKU ACARA PENAHBISAN PENDETA 24 JANUARI 2022

Search

Read the Text Version

Kami berharap kehadiran Pdt. Agus Gunawan sebagai PTKSW GKI SW Jawa Barat di bidang pendidikan dapat mengembangkan pelayanan BPK PENABUR semakin baik dalam penerapan Nilai-nilai Kristiani (N2K) dalam proses belajar- mengajar untuk mencapai tujuan visi dan misi BPK PENABUR. GKI Kebonjati bersyukur karena dilibatkan dalam perjalanan panjang hadirnya seorang pendeta yang akan penuh waktu melayani di bidang pendidikan. Inilah bentuk nyata kerjasama gereja dan BPK PENABUR. Pelayanan pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan gereja. Dalam sejarahnya, BPK PENABUR lahir sebagai bagian pelayanan dari gereja untuk ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, sinergi pelayanan antara gereja dan BPK PENABUR harus semakin ditingkatkan dan dikembangkan. Penahbisan hari ini adalah langkah awal dari Pdt. Agus Gunawan dalam pelayanannya sebagai PTKSW di bidang pendidikan dengan basis di BPK PENABUR (Bandung). Perjalanan panjang untuk mewujudkan nilai-niali kristiani membutuhkan stamina yang kuat, terutama dari aspek spiritualitasnya. Kami yakin bahwa Pdt. Agus Gunawan tentunya sudah mempunyai visi dan misi yang akan diupayakan terwujud dalam sepanjang perjalanan pelayanannya. Visi dan misi baru akan menjadi sebuah realitas jika ada komitmen dan integritas dalam mewujudkannya. Refleksi teologis yang diungkapkan pemazmur dalam Mazmur 139: 23 - 24 kiranya juga menjadi spirit Pdt. Agus Gunawan dalam melaksanakan tugas panggilan pelayanan ini. Ibarat sebuah perjalanan di jalan raya (highway) ada saatnya dimana kita harus menepi sejenak di rest area untuk beristirahat sambil memperhitungkan berapa lagi jarak yang harus ditempuh, analisis situasi jalan, kemungkinan adanya alternatif jalan yang harus diambil untuk sampai pada tujuan, pemeriksaan kondisi kendaraan yang kita gunakan, dan sebagainya. Semua yang dilakukan di rest area itu pada dasarnya adalah sebuah bentuk refleksi untuk membaca diri, membaca peta perjalanan yang masih harus

ditempuh, dan bagaimana mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan tersebut agar sampai di tujuan. Kesediaan untuk terus berefleksi di dalam pelayanan tentunya akan menolong kita untuk melihat sejauh mana kita menjalani perjalanan panjang pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, dan bagaimana kita terus menata diri untuk semakin memantapkan langkah menjalaninya hingga tuntas, serta semakin menguatkan kesadaran diri kita bahwa kita ini hanyalah hambaNya dan oleh karena itu membutuhkan pertolongan, bimbingan, dan topangan Tuhan dalam perjalanan pelayanan yang kita jalani. Kita juga harus menyadari bahwa Pdt. Agus Gunawan tidak akan dapat melakukan tugas panggilan pelayanan ini seorang diri. Ia pun membutuhkan dukungan semua pihak yang terkait: Pengurus BPK PENABUR Bandung, PH BPK PENABUR, Gereja, dan keluarga. Oleh sebab itu, marilah kita memainkan peran kita masing-masing dengan baik untuk dapat mendukung perjalanan pelayanan Pdt. Agus Gunawan hingga ia dapat menuntaskan panggilanNya. Pada akhirnya, kami mengucapkan selamat kepada Pdt. Agus Gunawan dan keluarga untuk penahbisan hari ini. Selamat menempuh perjalanan pelayanan di bidang pendidikan. Selamat kepada BPK PENABUR Bandung untuk hadirnya pendeta penuh waktu. Tuhan memberkati pelayanan kita bersama. Sekarang dan selamanya. Majelis Jemaat GKI Kebonjati

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Masih melekat dalam ingatan dan rasa, ketika secara mendadak, Tuhan memanggil pulang ke rumah Bapa, Pdt Talsum Santosa pada Minggu, 17 Maret 2019. Sebagai jemaat, kami tidak siap menghadapi kondisi tanpa kehadiran seorang gembala di tengah-tengah kami. Kami bersyukur ketika pada awal Mei 2019, seorang kader GKI ditempatkan di GKI Cicurug dalam diri Sdr. Samuel. Tentu saja, berproses dengan anak muda generasi milenial, menjadi tantangan tersendiri bagi jemaat GKI Cicurug. Banyak keterkejutan dan lika-liku gaya dalam membangun kebersamaan dengan Sdr. Samuel. Tidak ada yang dapat menduga bahwa kehidupan akan berubah drastis ketika pandemic covid-19 melanda. Situasi darurat covid-19 dimulai 1 hari setelah peneguhan Sdr. Samuel ke dalam jabatan penatua pada 15 Maret 2020 yang lalu. Kita semua harus beradaptasi dengan teknologi. Bagi jemaat seperti GKI Cicurug, hal ini tidaklah mudah. Sebagian besar tidaklah terlalu akrab dengan teknologi dalam pekerjaan sehari-hari, belum lagi masalah perangkat yang minimalis serta sinyal yang sulit di banyak lokasi tempat tinggal dari anggota jemaat dan simpatisan. Kami bersyukur karena Tuhan menghadirkan Pnt. Samuel sebagai generasi milenial dapat mengerjakan berbagai hal untuk kepentingan pelayanan digital dari mulai anak hingga lansia, sehingga walaupun tidak dapat bersekutu secara tatap muka tetapi persekutuan jemaat tetap terpelihara. Memang semua membutuhkan waktu untuk beradaptasi tetapi kami merasakan tangan penyertaan Tuhan yang senantiasa menuntun dan memimpin dalam setiap langkah. Hari ini, 24 Januari 2022, Majelis Jemaat GKI Cicurug memanjatkan syukur tak terhingga kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja, atas karya dan perkenanNya menghadirkan seorang gembala bagi jemaatNya melalui penahbisan pendeta dalam diri Pnt. Samuel. Kami berharap hadirnya seorang Pendeta di tengah-tengah jemaat, sebagai pemimpin-yang-

melayani, menjadi teladan penggerak dan pendorong kreatif agar umat dapat semakin bertumbuh dalam iman kepada Tuhan yang dinyatakan dalam gerak hidupnya setiap saat. Hal ini dapat terjadi semata-mata karena anugerah Tuhan dan kesediaan semua pihak membuka diri untuk terus dibentuk dalam kasih karuniaNya. Kepada yang kami kasihi, Pdt.Samuel, mari kita berjalan bersama membangun kehidupan umat yang Tuhan percayakan. Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja, akan memampukan kita selalu. Teriring Salam dan doa kami, Majelis Jemaat GKI Cicurug

54



Bandung, 22 November 1977 Status : Menikah, memiliki 2 anak Nama Istri : Ria Anggraeny Kurniawan Nama Anak : Jonathan Evander Gunawan (9 tahun) & Joanna Evelyn Alamat Gunawan(6 tahun) : Bandung: Taman Holis Indah F6-36 Pendidikan : TK BPK PENABUR Bandung (1983-1984) SDK 1 BPK PENABUR Bandung (1984-1990) SMPK 1 BPK PENABUR Bandung (1990-1993) SMAK 2 BPK PENABUR Bandung (1993-1996) S1 Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta (2012- 2017) Riwayat Pengalaman Kerja  Guru Bimbingan Konseling SMAK 3 BPK PENABUR (2001-2006)  Kepala UDIKLAT BPK PENABUR Bandung (2006-2019)  Ka.Ur BK BPK PENABUR Bandung (2018-2020)  Tim Perumus Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani BPK PENABUR (2004– 2012) dan (2019-sekarang)  Koord Pusat Pengembangan Pendidikan Kristiani BPK PENABUR (2021-…) Riwayat Pelayanan  Guru Sekolah Minggu GKI Pasirkoja (1996-2012)  Pembina Komisi Tuna Rungu GKI Terusan Pasirkoja (1998-2012)  Bantuan Pelayanan sebagai pendamping komisi remaja GKI Muara Karang (2013-2014)

 Tim Revisi Kurikulum Sekolah Bina Iman GKI Kayu Putih (2014- 2015)  Bantuan pelayanan sebagai pendamping Komisi Anak dan Sekolah Bina Iman GKI Kayu Putih (2014-2017)  Praktek Lapangan di Yayasan Perkumpulan Bandungwangi (2014)  Project Manajer Program SUSO II SOA AIDS di YPB Bandungwangi (2014-1017)  Collegium Pastorale 1 di GKJ Sidomulyo Sragen (2015)  Collegium Pastorale 2 di GKI Palsigunung Depok (2016)  Praktik Jemaat 1 di GKI Beringin (2017)  Praktik Jemaat 2 di GKI Pasteur (2018)  Tahap perkenalan di GKI Kebonjati (2018 akhir)  Tahap Orientasi di GKI Kebonjati (2019) Visi: Menjadi pelayan Tuhan yang berintegritas, bertumbuh dalam karakter yang baik dan terus belajar mengembangkan diri dalam pelayanan, terutama dalam pengembangan Pendidikan Kristiani. Misi: Terus belajar untuk meningkatkan kompetensi diri dalam rangka  memiliki keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan situasi pelayanan saat ini.  Mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki untuk pengembangan pelayanan baik di gereja maupun BPK PENABUR dalam  implementasi Pendidikan Kristiani di tatanan yang baru. Membangun konsep Pendidikan Kristiani yang relevan dan bermakna bagi kehidupan keluarga, gereja dan sekolah sebagai tempat komunitas bertumbuh bersama.



Duc In Altum Duc In Altum atau “bertolak lebih dalam”, kalimat itu yang muncul dalam ingatan saya dalam mengalami perjumpaan dan perjalanan dengan TUHAN. Mulai dari sekolah di TK sampai jenjang SLTA saya bersekolah di BPK PRNABUR. Bersekolah di PENABUR tidak hanya membuat saya bertumbuh secara ilmu tetapi juga iman. Saya mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus di PENABUR melalui guru-guru yang mengajar saya dan juga Sekolah Minggu GKI Kebonjati di Citepus (Sekolah SDK 1). Awalnya hanya sebuah tugas Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang harus saya kumpulkan setiap minggunya. Namun, kemudian saya mengenal satu sosok yang akan berjalan bersama saya dalam perjalanan kehidupan yaitu Tuhan Yesus Kristus. Keinginan untuk aktif terlibat dalam pelayanan sudah lahir sejak saya SD. Memasuki usia remaja saya kemudian pindah ke GKI Pasirkoja seiring dengan ayah saya yang juga memilih untuk menjadi Kristen dan mengikuti kelas katekisasi bersama. Kami sekeluarga bertumbuh di GKI Pasirkoja dalam bimbingan Pdt. Em. Peter Then (alm). Perjalanan keluarga saya bukan perjalanan yang mudah untuk dijalani, banyak badai yang menghinggapi kehidupan keluarga kami, tetapi berkali-kali Tuhan menolong. Pengalaman bersama Tuhan dalam badai keluarga dan kesempatan pelayanan di gereja membuat selepas SLTA, saya meminta ijin untuk mengambil studi teologi, tetapi ayah saya bersikeras menolak. Akhirnya saya memutuskan untuk studi bidang lain (psikologi). Setelah itu saya berkarya di BPK PENABUR Bandung. Awalnya hanya membantu sebagai guru di SMAK 3 BPK PENABUR, namun kemudian Tuhan membawa saya untuk bertolak lebih dalam dengan menjadi staf di sekretariat BPK PENABUR. Setahun di sekretariat, saya dipercaya untuk menjadi Kepala Urusan Unit Pendidikan Latihan (Udiklat). Dalam perjalanan sebagai Ka.Ur. Udiklat saya kemudian mendapat tawaran untuk melanjutkan studi. Saya mengajukan untuk mengambil teologi.

Pada waktu itu, Bapak Beng Sugiharto sebagai ketua BPK PENABUR Bandung mendukung saya untuk mengambil studi itu. Bagi saya, perjalanan studi itu menjadi sebuah ajakan Tuhan untuk kembali “bertolak lebih dalam”. Tahun 2012 saya akhirnya memutuskan untuk belajar S1 teologi dan meminta izin ke ayah saya yang waktu itu sedang sakit (3 bulan kemudian setelah saya studi, ayah saya meninggal dunia). Dalam sakitnya, ia berkata mestinya dari dulu ia mengizinkan saya studi teologi. Mendengar kata-kata ayah, saya hanya berkata tidak ada yang terlambat, Tuhan selalu menyiapkan siapa pun dengan berbagai cara-Nya. Bahkan untuk pelayanan sebagai pendeta pun, akan saya jalani tidak dalam waktu yang lama (kira-kira 18 tahun). Namun, berapa pun waktu yang Tuhan berikan, saya selalu merasa takjub, tergetar dan terpesona dengan undangan-Nya untuk “bertolak lebih dalam”. Melalui tema lifa is A Highway, saya merefleksikan bahwa perjalanan hidup saya bersama TUHAN akan selalu dibawa Duc In Altum. Perjalanan misteri bersama Tuhan itulah yang mesti kita sambut dengan sukacita. Bukan karena saya hebat tetapi saya mau belajar untuk hidup dalam kuasa-Nya. Soli Deo Gloria.

JADI REBUTAN itulah kata yang cocok untuk menggambarkan sosok Pnt. Agus Gunawan ini atau yang sering saya panggil dengan ko Agus. Pribadi yang dewasa, sangat kreatif, sabar, cerdas, punya koneksi luas, penuh dengan gagasan-gagasan baru dan juga seorang yang cepat belajar. Bekal pendidikannya dan latar belakangnya yang pernah menjadi guru selama beberapa tahun menambah daftar ‘jadi rebutan’ seorang ko Agus. Setidaknya saya tahu ada 3 jemaat di mana ko Agus pernah bertugas, yang ingin mempertahankan dirinya untuk tetap melayani di sana, walaupun sudah sedari awal tahu bahwa ia diproyeksikan menjadi seorang PTKSW. Namun, memang kualitasnya ini yang membuatnya sulit untuk ‘dilepaskan.’ Perkenalan kami sebenarnya dimulai ketika saya menjalani masa penempatan di GKI Kebonjati. Di sana kami berjumpa, sekadar sebagai seorang rekan pelayanan di GKI Klasis Bandung. Namun, menjadi menarik ketika dalam waktu yang singkat beliau dikabarkan memilih jalur studi di STFT Jakarta, setelah ‘posisi’ yang beliau tempati. Tidak mudah meninggalkan hal-hal yang sudah nyaman untuk menjalani panggilan sebagai seorang pendeta. Karena ia harus memulai segalanya dari nol. Di sinilah saya meyakini bahwa Tuhan sedang memilih seorang yang istimewa untuk menjadi hamba-Nya. Dan keyakinan ini semakin dimantapkan, ketika beliau ditempatkan di GKI Kebonjati, sebagai jemaat tumpuan untuk prosesnya sebagai PTKSW. Walaupun secara usia pelayanan sebagai pendeta lebih muda, tetapi secara usia dan pengalaman beliau jauh di atas saya. Hal ini nampak dari banyaknya ide yang muncul ketika beliau dipercaya memegang tanggung jawab sebagai sie acara dalam beberapa kesempatan. Setiap acara membawa suatu nuansa yang ‘kaya’ bukan seadanya. Ketika di awal pandemi masih banyak jemaat yang belum melakukan kegiatan-kegiatan online, ko Agus secara inovatif mengeluarkan ide-ide cerdas supaya kegiatan-kegiatan di GKI Kebonjati tetap berjalan. Kefasihannya untuk mendapat kontak orang-orang yang kreatif

sangat membantu terwujudnya konten-konten online di GKI Kebonjati. Bahkan sampai saat ini beberapa kegiatan tersebut masih berjalan. Pelayanan online di masa pandemi dapat terwujud juga karena peran serta ko Agus. Sekarang segala proses sudah dilalui, dan emas ini sudah terasah dengan baik. Selamat untuk ko Agus, sudah berhasil melalui semuanya dengan sangat baik. Kualitasmu sebagai seorang calon pendeta tidak diragukan lagi. Banyak pengorbanan yang sudah dilepaskan untuk menjawab panggilan sebagai seorang hamba-Nya. Termasuk harus meninggalkan keluarga beberapa kali karena harus memprioritaskan studi dan proses-proses kependetaan. Kira- Nya Tuhan memampukan perjalanan berikut yang tentunya masih panjang dan juga tidak mudah. Seperti tema yang diusung dalam penahbisan hari ini “Life is a Highway.” Selamat menempuh perjalanan bersama Tuhan Sang Kepala Gereja. Selamat juga untuk keluarga terkasih, Ria, Evan dan Evelyn. Terima kasih sudah mendukung secara penuh ko Agus dalam menjalani panggilan sebagai seorang hamba Tuhan. Sudah rela membagi waktu keluarga untuk tugas panggilan pelayanan. Sangat sering keluarga menjadi prioritas kedua dibandingkan dengan tugas yang harus dijalani. Namun saya percaya semua hal yang ditabur akan menghasilkan sesuatu yang baik, berkat dukungan dari keluarga terkasih. Akhir kata, selamat untuk BPK PENABUR yang telah mendapatkan kader yang JADI REBUTAN ini. Bukan waktu sebentar untuk menantikan proses kependetaan ko Agus sampai selesai. Saya meyakini penantian yang panjang ini bisa hasilnya dirasakan bersama-sama seluruh BPK PENABUR. Apabila ada yang pertama, maka akan ada yang berikutnya. Kiranya Tuhan mengutus juga penerus dari BPK PENABUR untuk menjadi seorang Hamba Tuhan yang JADI REBUTAN lagi.

Saya mengenal Ko Agus pada tahun 2005, ketika beliau dan Ko Teguh Juliawan melayani di Camp Remaja dan Pemuda GKI Cimahi. Ketika itu, saya menjabat sebagai Ketua Panitia yang tentu dalam persiapan dan pelaksanaannya akan banyak berinteraksi dengan mereka. Sepanjang interaksi tersebut, saya melihat Ko Agus sebagai figur seorang pelayan yang kreatif dan penuh dedikasi dalam melayani. Setelah event tersebut, saya hanya mengenal Ko Agus dari sepak terjang beliau pada banyak pelayanan terutama pelayanan anak dan remaja. Kami kemudian dipertemukan kembali pada tahun 2016 dan sejak saat itu kami menjadi teman diskusi dan teman melayani bersama hingga sekarang. Dari dua perjumpaan yang berselang waktu sebelas tahun tersebut, figur Ko Agus bagi saya tetap sama secara karakter dan panggilan pelayanan namun dengan kemampuan yang makin bertambah. Ko Agus walaupun dengan usianya yang tergolong generasi X, merupakan figur yang mau belajar tentang perkembangan teknologi dan perkembangan dunia secara global. Suatu karakter yang jarang saya jumpai dari generasi X. Saya meyakini bahwa kemampuan ini adalah anugerah Tuhan sekaligus sebagai bentuk penyertaan Tuhan pada tugas dan panggilan Ko Agus yang Tuhan perkenankan untuk ditahbiskan sebagai pendeta. Setelah ditahbiskan, tentu ada banyak tugas dan tanggung jawab yang akan Ko Agus emban. Dan tentu saja setelah menjadi pendeta, tugas dan tanggung jawab tersebut akan berdampak bagi lebih banyak orang. Ko Agus, selamat menjalani panggilan, tugas dan tanggung jawab sebagai pendeta. Tuhan yang selalu menyertai dan memperlengkapi.

Pertama kali saya mengenal Pak Agus adalah ketika bertemu di dalam pelayanan Camp Siswa untuk anak-anak di SD BPK PENABUR. Ada hal yang menarik perhatian saya adalah totalitas serta pengetahuan yang dalam. Lalu juga, dalam menyampaikan firman Tuhan, Agus menggunakan teknik penyampaian yang luar biasa kreatif. Saat itulah saya melihat bahwa ada seseorang begitu energik sekaligus segar dan menarik dalam pelayanan, karena mampu membuat kita semua fokus penuh dalam sesi yang disampaikannya. Impresi pertama inilah yang membawa saya dalam persahabatan. Lalu komunikasi kami terus berlanjut karena banyak sekali kegiatan pelayanan yang kami lakukan bersama. Ada satu hal yang ingin yang ingin saya garis bawahi bahwa selama pelayanan ini, sayalah yang belajar banyak dari Pak Agus. Tiga hal besar yang selalu ditunjukkan oleh PakAgus dalam setiap pelayanannya adalah: Pertama, konsistensi dalam komitmen. Tidak pernah sekalipun Agus menolak pelayanan kepada siapa pun, golongannya apapun, selama beliau memiliki waktunya. Hal ini menjadi contoh dan teladan untuk saya tiru sampai hari ini. Kedua, berserah penuh. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki baik secara waktu dan sarana, hal ini tidak pernah membuat Agus berhenti atau mengurangi kadar pelayanannya. Justru dengan berserah penuh di dalam segala keterbatasannya Agus selalu beri kan extra miles. Memberikan lebih dalam hal apapun. Ketiga, tidak mengeluh.

Belum pernah sekalipun selama saya melayani bersama sejak tahun 97 bersama Pak Agus, mendengar beliau mengeluh. Bahkan justru yang ada adalah beliau selalu menawarkan pertolongan. Dan inilah yang membuat saya mellihat Yesus dalam kehidupan. Benar kata pepatah, ketika semakin padi berisi maka dia akan semakin merunduk. Agus adalah role model yang luar biasa bagi saya. Panggilan sebagai pendeta sudah menjadi kebulatan hatinya didukung keluarganya dan terutama sekali didukung oleh Jemaat yang merindukan pelayanan Agus. Maka ijinkanlah saya menyampaikan ucapan selamat berkarya! Terus memberkati! dan Tuhan menyertai!

1. Pdt. Em. Tri Hiantoro. Selamat \"terbang\" , semoga dengan bertambahnya terus jam \"terbang\" pelayananmu, dirimu makin dimantabkan dalam pengabdianmu kepada Tuhan dan sesama. 2. Pdt. Jotje H. Karuh. “Life is a Highway” tema penahbisannya Agus. Jika pelayanan adalah sebuah perjalanan maka perlu bekal yang cukup memampukan dan menolong kita untuk menuntaskan perjalanan. Bekal itu bisa berupa pengetahuan dan keterampilan, peta perjalanan, dan faktor kesehatan: fisik, mental, dan spiritual. Pengetahuan dan keterampilan untuk melayani di BPK PENABUR sudah tidak diragukan lagi. Sudah mumpuni. Peta perjalanan berupa visi dan misi pasti sudah siap tinggal dijalankan supaya tidak sesat arah. Tetapi keterampilan, pengetahuan, visi dan misi tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak ditunjang oleh faktor kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Berjalan di “Highway” juga tidak selalu mudah. Jika tidak hati-hati bisa celaka. Oleh sebab itu, refleksi Pemazmur dalam Mazmur 139: 23 - 24 menjadi sangat penting untuk dihidupi. Terimakasih sudah banyak membantu dan mewarnai kehidupan jemaat GKI Kebonjati selama ini. Semoga tetap ada waktu jika diminta bantuannya buat ngonsep kegiatan atau pelayanan di GKI Kebonjati. Semoga Selamat menempuh perjalanan sebagai PTKSW GKI SW Jawa Barat di bidang pendidikan di BPK PENABUR. Kalo merasa “tersesat” dalam perjalanan, GKI Kebonjati bisa menjadi tujuan perjalanan yang baru wk…wk…wk… Sukses dalam pelayanan di dalam dan bersama Tuhan. 3. Pdt. Agnes Irmawati Sunjoto Rekan Agus Gunawan selamat berkarya, bergumul dan beriman didalam suka dan duka pelayanan bersama melayani Tuhan. Kiranya Allah sang kepala Gereja memberikan hikmat didalam melayaniNya di ladang GKI Kebonjati dan BPK Penabur yang dipercayakanNya. Salam rekan seperjalanan

4. Sdr. Yulian Dicky Selamat untuk Pdt. Agus Gunawan sosok rekan, partner diskusi, sekaligus kakak di dalam pelayanan bersama, yang telah memasuki fase baru dalam kehidupan sebagai seorang pelayan. Terus berkarya di dalam setiap langkah dan tantangan yang dihadapi. Suatu quotes yang pernah saya dapatkan dari mentor saya berkata “Seorang Pendeta hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna. Kalau ia masih bisa melayani TUHAN, itu karena tangan TUHAN yang menopang dan memampukan.” Terus berkarya di dalam suka dan duka pelayanan Pak Agus! 5. Pdt. Daud Solichin Terima kasih untuk kesediaannya, keterbukaannya selama masa-masa pendampingan menuju kependetaan ini. Selamat menjadi Pendeta, teruslah berkreasi dimana pun berada. Bangunlah jembatan yang menyegarkan Gereja dan BPK Penabur. Hidupilah panggilan ini. Tuhan memberkati.

Jakarta, 26 September 1991 Alamat : Jl. Stasiun No. 9, Sindanglaut, Cirebon Jawa Barat Indonesia PENDIDIKAN  TK Bala Keselamatan | Makassar, Jul.1995- Jun.1997  SD Bala Keselamatan | Makassar, Jul.1997- Jun.2000  SDK Yahya | Bandung, Jul.2000- Jun.2003  SMPK Yahya | Bandung, Jul.2003- Dec.2004  SMP Pangudi Luhur | Jakarta, Jan.2005- Jun.2006  SMA Pangudi Luhur | Jakarta, Jul.2006- Jun.2009  Universitas Kristen Duta Wacana | Yogyakarta, Jul.2009- Nov.2017 PENGALAMAN  Ketua Teater SDK Yahya, Jul.2002 - Jun.2003  Wakil Ketua Osis SMPK Yahya, Apr.2004 - Dec.2004  Ketua Bidang Ibadah & Musik KR GKI Kebayoran Baru, Apr.2006 - Mar.2008  Bidang Sosial & Lingkungan Hidup BEM Fakultas Teologi UKDW, Jul.2012 - Jun.2013  Youth Summit ACUCA di Jepang, Aug.2013  Pra Stage di GKI Pekalongan, Jun.2011 - Jul.2011  Stage di GKI Karangsaru Semarang, Jan.2012 - Jul.2012

 PJ 1 di GKI Kutisari Surabaya, Dec.2017 - Mar.2018  PJ 2 di GKI Karet Belakang Jakarta, May.2018 - Jul.2018  Banpel di GKI Karanglewas Purwokerto, Aug.2018 - Sep.2018  Bertugas di GKI Sindanglaut Cirebon, Nov.2018 - Sekarang

“Kita semua pernah dan akan selalu ada di fase Yunus, di mana kita di bawa pergi dan dipanggil dalam perjalanan yang tak terduga, mendebarkan, unik dan di luar ekspektasi kita.”

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

“Your next costume will be your transportation, your efforts, part of your faith toward the light.”

“Panggilan itu kayak buah, Pendeta itu baru kulitnya, bukan isinya.”

Alamat : Jl. Siliwangi Kp. Sukamanah Rt. 003 Rw 003 PENDIDIKAN Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STT) Jakarta, Jakarta, Indonesia  Program Strata 1 (S.Si. teol) – 2011 - 2016 SMA Santo Yoseph Metland Menteng, Jakarta, Indonesia  Sekolah Menengah Atas (program IPA) – 2009 - 2011 SMP Santo Yoseph Metland Menteng, Jakarta, Indonesia  Sekolah Menengah Pertama – 2006 - 2009 SD Saint John, Bekasi, Indonesia  Sekolah Dasar – 2001 - 2006

PENGALAMAN Oktober 2016 – Februari 2017  Praktek Jemaat 1 • GKI Cinere April 2017 – Agustus 2017  Praktek Jemaat 2 • GKI Cianjur Oktober 2017 – Mei 3, 2019  Bantuan Pelayanan • GKI Gunung Sahari Mei 11, 2019 – Maret 14, 2020  Tahap Perkenalan • GKI Cicurug Maret 15, 2020 –  Tahap Orientasi • GKI Cicurug



It's not the end, It's just (another new) beginning -kutipan dari lagu dengan judul yang sama, dinyanyikan oleh band “Revolution Saints”-

Sabar … “Sabar.. bu ” pesan ini seringkali mewarnai awal-awal perjalanan saya mendampingi proses seorang kader GKI dalam diri Sdr. Samuel. Ada sedikit keterkejutan yang mendorong pada refleksi sederhana ketika pesan tersebut disampaikan berulang dalam berbagai pembahasan: “Apakah memang saya merupakan pribadi yang kurang sabar?” Secara jujur, ya. Pesan Samuel ini mengingatkan saya secara pribadi untuk dapat menyesuaikan ritme dengan generasi milenial yang baru belajar mengenal dan berproses dalam melayani jemaat Tuhan. Semoga setelah selesai proses pendampingan ini, saya memang menjadi pribadi yang lebih sabar, ya Sam Menariknya pesan tersebut, ternyata tidak hanya ditujukan kepada saya, melainkan juga kepada yang lain. Bukan hanya secara text melalui WA, juga secara lisan. Peristiwanya juga beragam, ketika membahas persoalan pelayanan, tugas-tugas sampai urusan makan. Saya pun kembali merenung, apakah mungkin ketika Sam mengucapkan hal tersebut bukan sekedar ditujukan kepada lawan bicaranya untuk memohon kesabaran mereka tetapi sebetulnya menjadi bentuk artikulasi dari Sam untuk dapat mengenali, menata pikirannya dan membahasakan dirinya dengan tepat. Tantangan untuk Sam ada dalam proses komunikasinya. Otaknya Sam terlampau sibuk dan penuh dengan berbagai hal yang sering membuatnya tidak focus dan terlampau cepat menanggapi. Syukurlah bahwa Sam mau berproses mengenali tantangan dalam diri ini. Proses ini dijalani Sam bersama-sama dengan seluruh anggota jemaat dan simpatisan GKI Cicurug, bahkan ketika harus berelasi dengan masyarakat sekitar. Perjalanan selama 2.5 tahun bersama dengan Sam dan GKI Cicurug membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil ketika kita mau berproses berubah dalam anugerah Tuhan. Tapi Sam, kita harus ingat bahwa proses berubah itu seharusnya menjadi bagian yang terus kita hidupi. Hal ini sejajar dengan kata “sabar” yang menjadi trademark-mu. Bukankah kata sabar berarti kualitas yang tidak menyerah kepada keadaan dan senantiasa memiliki pengharapan untuk keadaan yang lebih baik. Kita tidak akan pernah sampai pada titik di mana kita katakan “sudah cukup saya berubah”. Pesan firman

Tuhan yang disampaikan Paulus dalam Roma 12:2 mengingatkan kita akan hal itu. “Don’t become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You’ll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it.” Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you.”(MSG). Hari ini, 24 Januari 2022, Sam ditahbiskan menjadi seorang Pendeta. Ini kepercayaan yang sangat luar biasa dari Tuhan untuk Sam. Tuhan mengenal betul siapa Sam, apa yang ada pada Sam, kebiasaan-kebiasaan Sam bahkan pemikiran Sam tetapi di atas semuanya itu, Tuhan mempercayakan kepada Sam, domba-dombaNya untuk digembalakan. Pesan Roma 12:2 tersebut jadikanlah pegangan Sam setiap saat. Teruslah berubah untuk menjadi semakin berkenan di hadapan Tuhan dan manusia. Belajarlah untuk selalu membangun relasi yang baik dengan siapa saja yang Tuhan tempatkan bersama-sama Sam entahkah itu keluarga, anggota jemaat & simpatisan GKI Cicurug, para karyawan dan bahkan masyarakat sekitar sehingga keteladanan kehidupan Sam menjadi hal yang nyata bukan hanya sekedar pengajaran saja. Tuhan pasti memperlengkapi Sam dengan kreativitas dan hikmat dalam menjalankan pelayanan. Sediakan waktu hening bersama Tuhan untuk meredakan gejolak otak Sam yang terlalu penuh dengan berbagai hal, sehingga Sam bisa mendengarkan tuntunan Tuhan dengan lebih jelas. Sekarang, ucapan “Sabar.. bu ” sudah jarang sekali terdengar. Yang sekarang ada adalah kadang malah saya yang mengucapkan “Sabar.. Sam”. Terima kasih ya Sam, sudah mewarnai perjalanan kehidupan saya setidaknya dalam 2.5 tahun ini. Selamat menjalani ziarah kehidupan untuk melayani Tuhan melalui jemaatNya, Pdt. Samuel. Salam dalam kasih Kristus, Pdt. Esakatri Parahita

Segala hormat, puji dan syukur kami panjatkan kepada Mu, Engkau Allahku yang kekal yang telah memberikan kesempatan kepada kami berdua untuk merawat,mengasuh serta memelihara buah hati titipan MU kepada kami. Semua itu karena kasih setia MU dan berkat Mu bagi rumah tangga yang telah Kau bangun bagi kami berdua di bulan September 1992 Kami bersyukur untuk kehadirannya Samuel pada tgl 20 Nopember 1993 sebagai pelengkap kesempurnaan trimakasih Tuhan Samuel hadir di usia kami berdua yang lebih dari 40 tahun Dengan pertolongan Mu saja kami melewati hari 2 bersama Samuel kecil Sampai suatu saat Samuel kecil tertarik dengan keyboard,mulailah babak baru pada usia 5 tahun dengan memberikan kepadanya privat les keyboard dan kami masih ingat banget lagu pertamanya Twinkle,twinkle little star Tahun demi tahun kami lewati dan tetap Samuel kecil sendirian sampai mulai mengenal sekolah minggu, mengikuti pelayanan musik ansamble Sangkakala digereja kami juga les piano klasik sampai berjalannya waktu gak terasa Samuel udah klas 2 SMA dan waktu itu dia mengikuti kegiatan gereja sebagai wakil remaja dalam perlawatan ke lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan Samuel bertanya bolehkah kalau mengikuti kuliah di STT JAKARTA selulusnya dari SMA nanti ??? Kami jawab terserah kamu, kami cuma bisa ikut mensuport dan mendoakan. Kamulah yang menjalani nya. Kami sangat bersyukur untuk pimpinan dan penyertaanNya sampai sekarang ini terpujilah Engkau Ya Allahku. Harapan kami jadilah gembala yang baik bagi domba 2 Tuhan yang dipercayakan dan diamanahkan kepadamu,jadilah pengayom bagi mereka ,hiburlah disaat dalam kedukaan dan ikutlah bergembira disaat mereka bersukacita dan balutlah hati yang terluka dengan FirmanNya.

Serta tetap bersandar kepadaNya seperti nama yang kami berikan kepadamu SAMUEL. Anak yang diminta dari Tuhan. Kami juga menyampaikan ungkapan terima kasih dari hati yang terdalam untuk segenap majelis GKI Cicurug yang telah memberikan kesempatan kepada anak kami untuk berproses serta menjalani semua didikan Tuhan di GKI Cicurug. Sekali lagi terimakasih, Tuhan memberkati Toto Handoko dan Esther Lukitaningsih Orangtua dari Pnt (sekarang Pdt.) Samuel

--ungkapan hati para penatua GKI Cicurug -- Kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan sang kepala Gereja dengan ditahbiskannya Pnt. Samuel menjadi Pendeta dengan basis pelayanan di jemaat GKI Cicurug pada hari ini Senin 24 Januari 2022. Penahbisan ini merupakan sebuah kerinduan bagi Jemaat kami untuk kembali memiliki seorang figur pemimpin yang selama ini mengalami kekosongan sepeninggal alm. Pdt Talsum santosa. Dan akhirnya doa kami dapat terkabul. Dengan bimbingan Tuhan melalui Pdt Esakatri Parahita, sebagai konsulen di jemaat kami mulai Juli 2019, kami sebagai para penatua maupun Sdr. Samuel sebagai kader pendeta banyak mendapat bimbingan dan pelajaran berharga dalam pelayanan. sehingga pada saat ini sdr Samuel dapat di tahbiskan menjadi seorang Pendeta di tengah- tengah kami. Pnt. Samuel adalah seorang muda milenial yang sangat bersemangat dengan jiwa mudanya. Dalam konteks pelayanan saat ini, jiwa muda memang sangat diperlukan untuk memberikan warna. Kami merasakan bahwa jiwa muda yang dimiliki Pnt Samuel dan semangatnya melayani sangat berdampak pada pelayanan di jemaat, namun terkadang juga sering berbeda dengan anggota jemaat maupun rekan sepelayanan. Kepribadian Pnt. Samuel terlalu bersemangat sehingga seringkali harus diingatkan untuk belajar lebih tenang, mau mendengar, rendah hati dan bekerjasama. Tantangannya adalah ketika jiwa muda beliau dalam melayani berhadapan dengan rekan sepelayanan yang usianya jauh diatas beliau, sehingga terkadang kami merasa tidak enak hati untuk selalu menyanggah bahkan seakan-akan menasehati. Walaupun begitu, kami tetap bersyukur dengan keberadaan beliau yang milenial di era digital. Kehadiran beliau sangat membantu dalam pelayanan, terlebih ketika pelayanan dihadapkan dengan pandemi covid 19 seperti sekarang ini, dimana kita dituntut untuk tetap menjalankan ibadah maupun kegiatan dengan cara dalam jaringan.

Kita semua dituntut berada dalam dunia digital untuk tetap bisa menyiarkan berita kerajaan Allah, sehingga iman dan percaya umat tetap dapat terpelihara. Kegiatan demi kegiatan pelayanan, satu persatu dapat diselenggarakan walau dengan susah payah, kita dapat menjalani dan melangkah bersama. Kami senantiasa berharap semoga ke depannya, bersama dengan Pdt. Samuel, kita bisa lebih solid lagi dalam bekerjasama sehingga kelebihan seseorang dapat saling melengkapi kekurangan yang lain, demikian pula dengan segala kekurangannya dapat dilengkapi oleh yang lain pula. Kiranya Tuhan sang Gembala Agung terus dapat menolong dan memampukan kita untuk menghadapi segala sesuatu yang ada di depan kita. Amin.

Pelayan Ibadah Pendeta yang Melayani (BMPSW GKI Jabar) Pdt. Cordelia Gunawan (Klasis Cirebon) Pdt. Pramudya Hidayat (Klasis Jakarta Selatan) Pdt. Bagus Waluyo Jati (Klasis Bandung) Pdt. Sutanto Teddy Penatua yang melayani Pnt. Margaret Dhanisworo (GKI Sindang Laut) Pnt. Ana Cesilia (GKI Sindang Laut) Pnt. Susilawati (GKI Sindanglaut) Pnt. Ellywati (GKI Kebonjati) Pnt. Marviani Cendrawati (GKI Kebonjati) Pnt. Tjandra Setiadi (GKI Kebon Jati) Pnt. Eva Christiani (GKI Cicurug) Pnt. Krisdiana Ginanti (GKI Cicirug) Pnt. Retno Yuningsih (GKI Cicurug)

Pemusik (GKI Kebonjati) Juliani Rahardja (GKI Kebonjati) Prokantor (GKI Kebonjati) Sukiawan Tanadi Tjoe Le An (BPK PENABUR) MC Eti Artayatini

Pengisi pujian GKI Kebonjati Sopran : Diah Herawati Gladys Tanara Maria Theresia Leidya tirtatanoe Tjoa Sioe Lie Alto : Andani Yuliana cumming Lina Wati Janto Mitzi Angriani Vinny Hardiyanto GKI Sindang Laut Komisi Anak: Cindy Clayton Davion Hansen Harold

Jeco Jesaya Kylie Mykel Leon Samuel Siddhi Komisi Remaja: Celsea Davin Felice Joaquim Marito Sandra Komisi Dewasa: Atika Beniwati Chenny Erni Margaret Maria

Sulis Susi Semiati Agung Kasim Irawan GKI Cicurug Johannes Lumban Tobing Suyanto Yunus Adisihnya Eva Christiani Robert Simorangkir Iman Purnawan BPK PENABUR (SMPK 5 BPK PENABUR Bandung) 1. Stella Tracia Tabita Panggabean 2. Sheryl Reyna Mahicha 3. Keshia Olivia Wijaya 4. Alicia Michelle Ropa 5. Zha zha Joscelind Ariella Purna 6. Cherise Abigail Neola 7. Gwyneth Gabrinuel Fiscienthar Tobong

8. Keira Kirana Anindita 9. Serafina Rouli Aritonang 10. Ibu Cyntia Manalu, S.Pd (Pelatih)

SUSUNAN PANITIA Pendamping : 1. BPMSW : Pnt. Gretty Tanidi, Pdt. Cenglyson Tjajadi 2. PH BPK PENABUR 3. BPK PENABUR Bandung Ketua : Tjutju Jap (Sekretariat BPK PENABUR) Wakil Ketua : Lilis Tanumihardja (BPKP Bandung) Sekretaris : James Martin (BPKP Bandung) Pnt. Ida Tanudarma (GKI Kebonjati) Bendahara : Jonny Sutjiawan (BPKP Bandung) Vebe Suhelan (BPKP Bandung) Sie Acara : • Pdt. Daud Solichin (GKI Kebonjati) • Philip Natawigena (BPKP Bandung) • Pnt. Eva Christiani (GKI Cicurug) • Pnt. Krisdiana Ginanti (GKI Cicurug) • Pnt. Erni Kusnadi (GKI Sindanglaut/BPMK Cirebon) Sie Publikasi & Dokumentasi (termasuk undangan & buku acara) : • Eti Artayatini (Pokja HUMAS PH) • Dominggus Nataniel Manuhutu (Pokja HUMAS PH) • Wendy Suwanda (BPKP Bandung)

Sie Perlengkapan & Dekorasi : (GKI Kebonjati) • Pnt. Nanang Alimmihardja (BPKP Bandung) • Dicky Sandria Sie Multimedia & IT: • Pnt. Yunatan S Widada (GKI Kebonjati) • Alviandito Yulian Dicky (calon Pdt) (GKI Kebonjati) • Herdi Perdiawan (GKI Kebonjati) • Yoshua Manuel (GKI Kebonjati) • Timothy Agape (GKI Kebonjati) • Wahyu Prasetyo (GKI Kebonjati) • Bramantyo Bayu Aji (BPKP Bandung ) Sie Konsumsi : • Debora Lilimihardja ( BPKP Bandung ) ( BPKP Bandung ) • Maria Magdalena Kristiyanti Sie Akomodasi & Transprotasi: ( BPMK Bandung ) • Johan Saputra ( BPKP Bandung ) • Agustina Sugianto ( BPKP Bandung ) • Eri Setiawan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook