Bakso Tangan, Tingkatkan Kebugaran Jasmani Siswa Oleh : Ridwan Saifulloh,S. Pd Guru PJOK SD Negeri Kanigoro 1, Magelang Rendahnya tingkat kebugaran jasmani siswa Kelas V SD Negeri Kanigoro 1 Magelang pada semester II tahun 2018-2019 menjadi perhatian serius dari Guru PJOK. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Berdasarkan tes TKJI yang dilakukan saat akhir semester genap tahun 2018-2019, menunjukkan bahwa dari 38 siswa, tidak ada siswa yang mendapatkan kategori baik dan baik sekali, sedangkankan kategori sedang ada 13 siswa, kategori kurang 22 siswa, dan kurang sekali ada 3 siswa.. Hal ini membuat guru PJOK gusar dan sedih, sehingga harus mencari cara untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani siswanya. Dalam Kurikulum 2013 yang memuat mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) semester II di Sekolah Dasar , materi kebugaran jasmani terdapat pada pada Kompetensi Dasar Memahami prosedur aktivitas latihan daya tahan jantung dan paru (cardio respiratory) untuk pengembangan kebugaran jasmani dan Kompetensi Dasar Mempraktikkan latihan daya tahan jantung dan paru (cardio respiratory) untuk pengembangan kebugaran jasmani. Menurut Rusli Lutan (2002), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan segala jenis kegiatan fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan keenturan. Sedangkan menurut Djoko Pekik Irianto (2004), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk beraktifitas serta melakukan pekerjaan sehari-hari dan masih memiliki tenaga untuk menikmati waktu luangnya. Pada saat sebelumnya untuk meningkatkan kebuagaran jasmani, siswa melakukan latihan berupa drill yang sangat menguras tenaga dan membosankan, sehingga hasilnya tidak maksimal. Bermain permainan tradisional dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani siswanya. Dengan melakukan permainan tradisional, latihan yang biasanya membosankan menjadi lebih menyenangkan. Hal ini disebabkan karena materi latihan dikemas dalam bentuk permainan, sehingga anak tidak merasa bosan dan bermain sungguh-sungguh . Selain itu,dengan permainan ini, siswa ikut melestarikan salah satu warisan kebudayaan Indonesia. Permainan BAKSO TANGAN dapat menjadi salah satu jenis permainan yang bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat
kebugaran jasmani siswa. BAKSO TANGAN merupakan singkatan dari Gobak Sodor, Mertamu dan Bentengan. Dari 3 permainan yang dilakukan oleh siswa mempunyai tujuan untuk meningkatkan komponen dalam kebugaran jasmani. Permainan Gobak Sodor mempunyai tujuan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru (cardio respiratory) dan kelincahan (agility) anak. Selanjutnya Permainan Bentengan bertujuan untuk melatih kecepatan (speed). Dan yang terakhir adalah Permainan Mertamu mempunyai tujuan untuk meningkatkan komponen kebugaran jasmani yaitu reaksi (reaction). Alokasi waktu untuk materi pengembangan kebugaran jasmani untuk Sekolah Dasar khususnya Kelas V adalah sebanyak 12 jam yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Saat pertemuan pertama, anak melakukan Permainan Gobag Sodor, kemudian dilanjutkan pertemuan kedua melakukan Permainan Bentengan. Dan pertemuan yang terakhir atau ketiga, anak melakukan permainan Mertamu. Dalam setiap pertemuan dan permainan, hendaknya dilaksanakan secara kompetisitif, dengan menggunakan model kompetisi penuh, setengah kompetisi maupun sistem gugur. Dengan cara demikian, siswa pasti merasa tertantang atau termotivasi untuk bisa saling mengalahkan lawan-lawannya. Selain itu, melalui beberapa permainan yang dilakukannya, siswa secara tidak sadar telah melakukan latihan atau drill untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya. Diharapkan melalui permainan tradisional berupa Gobag Sodor, Bentengan dan Mertamu, mampu menambah intensitas gerak anak sehingga mampu meningkatkan kebugaran jasmani anak secara bertahap dan menyeluruh.
Search
Read the Text Version
- 1 - 2
Pages: