Suasana pagi di sekitaran Pasa Ateh Peranan dalam Perekonomian untuk terus bertumbuh dan berkembang dengan sangat luar biasa. Pasa Ateh adalah destinasi wisata belanja di Kota Bukittinggi. Hal ini disebabkan karena Pasa Ateh merupakan kebanggaan masyarakat pasar tersebut merupakan salah satu pusat Minangkabau, khususnya bagi warga Bukittinggi, perdagangan terbesar di Sumatra Barat. Pasar yang selalu ramai dikunjungi masyarakat. Tak ini juga menjadi pusat grosir terbesar di Pulau hanya itu, pasar yang memiliki nilai sejarah Sumatra. Dengan demikian, volume aktivitas bagi masyarakat ini juga terletak berhadapan jual-beli yang sangat besar ini berpotensi langsung dengan obyek wisata Jam Gadang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 51
Spesifikasi Pasar Atas Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan, “Keberadaan Pasa Ateh akan dikolaborasikan dengan destinasi-destinasi wisata lainnya. Terlebih pasar ini berada di jantung Kota Bukittinggi, apalagi berhadapan dengan Jam Gadang.” Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM & Perdagangan Kota Bukittinggi Muhammad Idris, salah satu keuntungan sekaligus keunikan dari Pasa Ateh Bukittinggi adalah lokasinya yang sangat berdekatan dengan ikon pariwisata Jam Gadang. “Jadi, walaupun terjadi pandemi Covid-19, yang namanya Pasa Ateh itu bisa dikatakan tidak sepi, karena masih ada pengunjung yang berwisata ke Bukittinggi, terutama Pasa Ateh itu dibangun dekat dengan Jam Gadang,” jelasnya. Dengan demikian, masih menurut Muhammad Idris, para pengunjung yang datang ke Jam Gadang, otomatis akan melihat Pasa Ateh. “Mereka akan melihat Pasa Ateh yang bagus ini. Bangunannya green building dan mirip mall. Pasti dia tertarik untuk masuk ke dalam pasar. Jadi kunjungan Pasa Ateh ini identik dengan kunjungan wisatawan. Yang datang ke Jam Gadang, dapat dikatakan 95% itu umumnya masuk ke Pasa Ateh. Mungkin ada yang tertarik berbelanja, mungkin ada juga yang sekedar berkeliling menikmati kenyamanan Pasa Ateh ini,” papar Muhammad Idris panjang lebar. Jam Gadang dengan latar belakang Pasa Ateh 52 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 53
Spesifikasi Pasar Atas 54 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 55
Spesifikasi Pasar Atas 56 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 57
05 Geliat Pengelolaan Pasa Ateh
05 Geliat Pengelolaan Pasa Ateh Prioritas Pedagang dan Promo Bebas Biaya “Setelah proses peresmian, kami akan langsung memproses kontrak dengan penyewa dan melakukan loting untuk menentukan tempat masing-masing,” tegas Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias 60 Pasa Ateh Bukittinggi (Pasa Ateh)
“P asa Ateh selesai dibangun Desember Nurmatias menuturkan bahwa pengelola akan 2019 dan dimanfaatkan sekitar bulan memprioritaskan pedagang yang sebelumnya Agustus 2020. Jadi sudah berjalan memiliki hak sewa di pertokoan yang lama. dengan baik, tertata. Alhamdulillah masyarakat sangat bersyukur dengan dibangunnya pasar “Sekarang ini telah didata semuanya dan kami ini. Dengan harapan ekonomi masyarakat minta untuk mendaftar kembali. Dan kami dapat bergerak dengan baik. Dan juga kita akan gunakan sistem sewa,” kata Ramlan berharap pandemi Covid-19 cepat selesai dan menjelaskan. ekonomi masyarakat kembali pulih, dan jual beli para pedagang itu bisa normal dan terjadi “Alhamdulillah, kalau dari segi terisi, memang peningkatan yang signifikan,” kata Kepala sudah terisi. Sudah kita keluarkan izin Dinas Koperasi UKM & Perdagangan Kota pemakaiannya sebanyak 835 petak ini,” kata Bukittinggi Muhammad Idris. Muhammad Idris. Untuk penempatan pedagang, Ramlan Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 61
Geliat Pengelolaan Pasar Atas No. 64 Tahun 2018 pedagang yang diprioritaskan Dengan demikian tersisa 78 petak,” lanjut untuk berdagang di Pasa Ateh adalah pedagang Muhammad Idris. Sisa 78 petak kios tersebut lama korban kebakaran. Menurut Muhammad selanjutnya ditawarkan pemanfaatannya Idris, pedagang lama mendapatkan hak pakai kepada pedagang yang pernah menyewa atau atau hak menempati Pasa Ateh setelah selesai mengontrak kepada pedagang lama. direvitalisasi. “Mereka memiliki semacam kartu berwarna kuning, jadi dinamakan Kartu Kuning,” Dengan skema ini, maka tidak ada pedagang katanya. baru yang masuk. Umumnya adalah pedagang lama yang total berjumlah 763 atau yang Jumlah pedagang yang memiliki Kartu Kuning memiliki surat izin pemakaian. Prioritas kedua tercatat sebanyak 763 pedagang. Para pedagang adalah pedagang yang pernah mengontrak di tersebut mendapatkan prioritas pertama Pasa Ateh, termasuk korban kebakaran. untuk menempati kios-kios di Pasa Ateh. “Dari 763 pedagang yang ada itu yang berminat “Jadi kita tidak buka untuk pedagang yang menempati kembali Pasa Ateh itu sebanyak baru atau masyarakat yang ingin berdagang 740-an. Sisanya mungkin tidak berminat lagi. tapi dia tidak pernah berjualan di Pasa Ateh. Mungkin karena tidak ada keluarga lagi yang Nah itu tidak ada kesempatan kita berikan,” berminat meneruskan atau segala macam. kata Muhammad Idris tegas. 62 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Di sisi lain, karena pandemi Covid-19, Peresmian Muhammad Idris menjelaskan bahwa pada Oktober 2020 (masyarakat Bukittinggi .red) “Pasar merupakan ujung tombak aktivitas yang terkena Covid-19 relatif cukup tinggi, perdagangan dan sekaligus penggerak ekonomi sehingga pada Oktober terjadi penurunan orang rakyat. Pasa Ateh memiliki peranan yang penting (pedagang .red) yang buka. bagi perekonomian masyarakat Kota Bukittinggi. Selain itu, Pasa Ateh juga memiliki nilai sejarah “Sekarang bisa dikatakan 80% yang buka, karena Kota Bukittinggi pernah menjadi Ibukota yang 20% lagi tutup, karena takut atau daya Sementara Republik Indonesia,” ucap Wakil beli masyarakat ini masih kurang. Jadi yang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 20% ini tidak betah. Tapi yang 80% ini masih John Wempi Wetipo saat melakukan peresmian betah dan masih bertahan dengan harapan Pasa Ateh secara virtual (Kamis, 18 Juni 2020). pengunjung yang datang ke Bukittinggi datang dan berbelanja di Pasa Ateh,” papar Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno Muhammad Idris. dalam momentum peresmian kembali Pasa Ateh menyebut warga sudah menantikan pengoperasian kembali Pasa Ateh karena proses pembangunan sudah rampung dikerjakan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 63
Geliat Pengelolaan Pasar Atas 64 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Irwan Prayitno berharap kehadiran Pasa Ateh dengan desain baru semakin menarik minat wisatawan datang ke Bukittinggi. Karena selama ini wisatawan yang datang ke Bukittinggi selalu menyempatkan berbelanja pernak pernik dan aneka oleh-oleh khas Sumatra Barat di Pasa Ateh. Umumnya pedagang Pasa Ateh menjajakan pakaian, berbagai kain songket, kain sulam, makanan dan jenis dagangan lainnya. Selain itu Pasa Ateh juga selama ini menjadi salah satu pusat kuliner bagi warga dan wisatawan. “Masyarakat pasti senang dengan dibukanya pusat perbelanjaan Pasa Ateh ini. Tidak lengkap bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumatra Barat, apabila tidak mengunjungi Bukittinggi. Dan tidak lengkap ke Bukittinggi, kalau tidak ke Pasa Ateh,” ucap Irwan Prayitno. Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengatakan, “Setelah diresmikan, warga Bukittinggi dapat menyaksikan bangunan pasar rakyat yang modern dengan mengedepankan keberlanjutan lingkungan serta kehidupan dalam gedung yang megah dan modern. Diana, lebih lanjut mengatakan, bersamaan dengan acara peresmian ini juga dilaksanakan penandatanganan berita acara serah terima Pasa Ateh Kota Bukittinggi oleh Kepala Balai Permukiman Sarana Wilayah Sumatra Barat kepada Pemerintah Kota Bukittinggi. “Sehingga hasil pembangunan ini dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bukittinggi, khususnya para pedagang,” kata Diana. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 65
Geliat Pengelolaan Pasar Atas 66 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 67
Geliat Pengelolaan Pasar Atas Apresiasi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono atas Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno bantuan pembangunan fasilitas di Kota mengucapkan terima kasih kepada Jusuf Kalla Bukittinggi. yang ketika itu sebagai Wakil Presiden (2014- 2019) telah menginisiasi/mengusulkan rencana “Atas nama Pemerintah Kota Bukittinggi pembangunan Pasa Ateh pasca kebakaran. beserta seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pekerjaan Umum Senada, Wali Kota Bukittinggi Ramlan dan Perumahan Rakyat yang telah membangun Nurmatias juga mengucapkan terima kasih kembali Pasa Ateh,” ucap Ramlan. 68 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Tanpa Biaya Sewa berjualan. Mereka sudah tidak perlu mikir lagi. Jadi cukup menghadapi bagaimana cara bisa Hingga Desember 2020, Pemerintah Kota berjualan dan menggelar dagangannya kembali Bukittinggi tidak memungut biaya apapun dari tanpa ada beban apapun dari pemerintah”, kata pedagang. “Gratis! Jadi sewa tidak dipungut, Idris. tidak dipungut apa-apa. Ini dalam rangka membantu masyarakat dengan harapan Menurut Muhammad Idris, untuk maintenance beban dari masyarakat ini bisa berkurang dan atau biaya pemeliharaan Pasa Ateh sudah dia (para pedagang .red) bisa fokus untuk ditampung ke dalam Anggaran Pendapatan berjualan tanpa ada beban untuk membayar dan Belanja Daerah (APBD) dengan anggaran sewa toko dan segala macamnya,” tegas lebih kurang sebanyak Rp3 miliar untuk 2020. Muhammad Idris. “Tahun 2021 juga kita sudah menganggarkan lebih kurang Rp6 miliar untuk biaya Tanggapan para pedagang, pada umumnya pemeliharaan Pasa Ateh ini,” lanjut Muhammad bersyukur karena sudah mendapatkan toko Idris. dan bisa berjualan Kembali. Untuk sewa, Muhammad Idris menyampaikan, Tidak hanya terbebas dari kewajiban membayar “Nanti kita lihat kondisi dulu. Apakah kondisi sewa dalam kurun waktu tertentu, bahkan Covid-19 ini sudah hilang atau terjadi ketika para pedagang baru mulai berjualan, penurunan. Akan kita lakukan kajian apakah biaya listrik di tempat mereka berjualan juga misalnya diberikan dispensasi gratis kembali dibebaskan. “Kita isikan semacam pulsa atau ataukah dilakukan pengurangan atau keringanan token Rp250.000,- per toko. Jadi otomatis kalau diberikan kepada pedagang. Tidak kita pungut Rp250.000,- itu cukup untuk dua atau tiga bulan full sewa yang ditetapkan,” jelasnya. “Gratis! Jadi sewa tidak dipungut, tidak dipungut apa- apa. Ini dalam rangka membantu masyarakat dengan harapan beban dari masyarakat ini bisa berkurang dan dia (para pedagang. red) bisa fokus untuk berjualan tanpa ada beban untuk membayar sewa toko dan segala macamnya,” tegas Muhammad Idris. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 69
Geliat Pengelolaan Pasar Atas Antipasi Pandemi Covid-19 meminta para pembeli dan pedagang di Pasa Ateh, Bukittinggi, menerapkan protokol Berkenaan dengan dibukanya kembali Pasa kesehatan. “Para pedagang dan pembeli harus Ateh, John Wempi Wetipo menegaskan agar tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti Pasa Ateh tidak menjadi sumber penyebaran menjaga jarak 1 meter, menggunakan masker pandemi Covid-19. “Kita tentu tidak ingin serta face shield,” kata Irwan Prayitno. pasar yang baru dibangun menjadi episentrum baru penularan Covid-19,” ucapnya. Irwan menegaskan, penerapan protokol kesehatan akan memberikan rasa nyaman Menanggapi pernyataan John Wempi, kepada pengunjung yang datang berkunjung Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno untuk berbelanja ke Pasa Ateh Bukittinggi. 70 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Antusias pedagang dalam berjualan, menurut Meski harus menghadapi tantangan pandemi Kepala Dinas Koperasi UKM & Perdagangan Covid-19, tampak jelas bahwa para pedagang Kota Bukittinggi Muhammad Idris, dirasakan di Pasa Ateh tetap fokus untuk memperbaiki cukup tinggi. Hal ini terbukti bahwa dalam kualitas hidupnya. “Mereka ingin meningkatkan situasi covid ini bisa dikatakan 80% pedagang ekonominya, makanya mereka dalam masih bertahan untuk berjualan. Walaupun berdagang tidak merasa jenuh walaupun daya beli masyarakat masih rendah, tapi para kondisi covid-19 masih ada di Bukittinggi,” pedagang tetap bertahan di dalam kondisi ungkap Muhammad Idris optimis. tersebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 71
Geliat Pengelolaan Pasar Atas 72 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 73
Geliat Pengelolaan Pasar Atas 74 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 75
06 Pasa Ateh yang Modern, Bersih, dan Rapi
testimoni “Saya sudah berjualan di Pasa Ateh Neti sejak awal dan telah mengalami empat kali bencana kebakaran. Setelah Pemilik Toko Bordir proses revitalisasi Pasa Ateh rampung dilaksanakan, saya kembali berdagang Selama berdagang disini, saya tidak di sini. Hingga saat ini, saya sudah merasakan adanya kendala yang empat bulan berdagang di Pasa Ateh. berarti. Hanya saja lift-nya habis dari atas saja. Kadang-kadang langganan Saya merasakan perbedaan yang susah mencari kan. Kalau dulu enak cukup signifikan. Pasa Ateh cukup mencarinya. Kalau sekarang payah sepi pembeli yang dikarenakan mencarinya, karena berpencar”. adanya pandemi Covid-19. Di sisi lain, sebenarnya banyak pengunjung yang “Saya sudah berjualan di menyambangi Pasar Ateh, namun pada Pasa Ateh sejak awal dan umumnya mereka hanya berkeliling telah mengalami empat kali mengamati kondisi gedung baru Pasa bencana kebakaran. Setelah Ateh yang megah, dan menikmati proses revitalisasi Pasa Ateh wisata Jam Gadang. Jarang yang rampung dilaksanakan, saya membeli, karena memang daya beli Kembali berdagang disini. masyarakat sepanjang pandemi Hingga saat ini, saya sudah Covid-19 sedang menurun. empat bulan berdagang di Pasa Ateh. 78 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Safrizal Saya berdagang di sini sejak dua tahun yang lalu, Pedagang Sekitar Pasa Ateh yaitu sebelum Pasa Ateh mengalami perombakan. “Saya berdagang di sini sejak dua Seingat saya, dulu Pasa Ateh tahun yang lalu, yaitu sebelum Pasa selalu ramai pengunjung Ateh mengalami perombakan. Seingat dan pembeli, hal ini terutama saya, dulu Pasa Ateh selalu ramai karena mereka biasanya pengunjung dan pembeli, hal ini kesini untuk melihat wisata terutama karena mereka biasanya Jam Gadang juga. kesini untuk melihat wisata Jam Gadang juga. Di sisi lain, jalur parkir masuknya agak susah, karena pada jalur masuknya Setelah dirombak, Pasa Ateh menjadi itu tukang dagangnya banyak”. lebih bagus dan rapi. Suasana berbelanja menjadi lebih nyaman, karena semua barang bisa tertata dengan baik. Kalau dulu, banyak yang asal tumpuk saja. Namun, karena pandemi Covid-19, sekarang ini suasana menjadi agak sepi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 79
testimoni Musinto Masyarakat Sekitar Pasa Ateh “Pertama kali, bangunan Pasa Ateh bilang sama anak, jangan mahal-mahal didominasi oleh bangunan kayu. kalau jualan”. Seingat saya, sewaktu saya masih duduk di bangku SMA, Pasa Ateh Pertama kali, bangunan sempat terbakar habis. Selanjutnya Pasa Ateh didominasi oleh dibangun baru. Sudah bangun baru, bangunan kayu. Seingat bertingkat, terbakar lagi dua kali. saya, sewaktu saya masih duduk di bangku SMA, Pasa Nah, sepi. Sampai sekarang sepi juga. Ateh sempat terbakar Sejak kebakaran yang ketiga kali, sepi habis. Selanjutnya dibangun sampai sekarang. Padahal dulu ramai baru. Sudah bangun baru, di sini. bertingkat, terbakar lagi dua kali. Orang di Padang belanja kesini. Di sini banyak dijual baju-baju, sepatu, kain. Sejak ada buka grosir lah. Dulu kan grosirnya di sini, di belakang. Khusus grosir sama kayak Tanah Abang di Jakarta. Sekarang, banyak yang datang ke Pasa Ateh, namun hanya untuk jalan-jalan saja. Yang membeli tidak seberapa. Memang harga barangnya terlalu tinggi. Saya sudah 80 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Edward Kondisi Pasa Ateh sekarang ini lebih bagus. Mungkin dulu Pemilik/Pedagang Toko Mukena seperti pasar tradisional. Ini lebih bagus, lebih rapi. “Kalau pasar yang sebelum terbakar, Saya cukup merasa terbantu saya tidak tahu. Pasar ini terbakar karena untuk sementara tahun 2017. Pasarnya bertingkat kan, waktu tidak dikenakan biaya kebakaran. Baru tahun 2020 naik ke sewa. atas lagi. Jadi kita jualan di sini baru Agustus 2020. nyata, jadi diperkirakannya dengan hitung-hitungan angka di atas kertas Kondisi Pasa Ateh sekarang ini lebih saja. Itu kan orang paling tinggi dulu bagus. Mungkin dulu seperti pasar sebelum terbakar, paling tinggi itu tradisional. Ini lebih bagus, lebih cuma 5-6 juta setahun. Itu posisi toko rapi. Saya cukup merasa terbantu yang di depan. Toko yang di belakang karena untuk sementara waktu tidak itu beda lagi. Nah sama KPKNL nih dikenakan biaya sewa. disamaratakan semuanya. Harganya pun terlalu tinggi. Lantai 1 itu Rp27 juta, Penetapan harga sewa, katanya, lantai 2 itu Rp26 juta, lantai 3 Rp25 juta, KPKNL, karena anggaran lantai 4 itu Rp22 juta. pembangunan ini dari APBN jadi penetapan harga satu toko itu KPKNL. Saat ini suasana masih sepi karena Jadi penilaiannya tidak realistis, tidak adanya pandemi Covid-19”. melihat dari income suatu lokasi yang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 81
testimoni mobil. NEng Semua sekarang lebih tertata dengan baik. Dulu lantai 2 bordiran, lantai Pemilik Toko Bordir dasar campur semua. Kalau sekarang lebih tertata. Sekarang juga banyak “Nama tokonya Neng Bordir. Saya sejak pengunjung yang selfie di sini. Senang tahun 85 jualannya dari pasar lama. sekali, nongkrong tuh suka selfie, sama Setelah revitalisasi, Pasa Ateh menjadi seperti kita keluar negeri kan, orang sangat bagus kondisinya. Bangunannya kan juga sering ambil foto sana sini, luar biasa bagus. Bisa menjadi contoh jadi kan sama saja. Kalau dulu tangga di Asia. Tapi disayangkan sedikit karena cuma satu tapak saja, sempit, jadi bertepatan dengan covid-19. Entah apa pada diusir, kalau sekarang tangganya yang di kasih sama Allah ke kita, mungkin lebar, orang selfie senang. Jadi wisata karena kita banyak yang sombong, di kasih cocok sekali, mudah-mudahan maju tuhan seperti ini supaya sadar. Dulu kita kembali. kewalahan melihat orang datang. Orang Pekanbaru senang datang kan kesini, Mudah-mudahan kedepannya banyak orang Medan, orang Jambi senang kesini. bantuan untuk Bukittinggi dari PUPR, semoga Bukittinggi lebih cerah, ceria Dengan kondisi bangunan seperti dan hidup kembali, soalnya kan habis sekarang ini, tidak ada complain, kita kebakaran, terima kasih ya”. semua senang. Orang beli belanjaan apapun disini mau makan pun siap Saya sejak tahun 85 satu tempat di sini, dari atas ke bawah jualannya dari pasar lama. sudah siap, kalau di basement sudah Setelah revitalisasi, Pasa selesai orang bisa langsung balik naik Ateh menjadi sangat bagus kondisinya. 82 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Ana Penjual Es Sekitar Pasa Ateh “Saya sudah 5 tahun lebih. Kondisi Pasa Ateh sekarang lebih bagus. Saya merasa senang dengan keadaan sekarang ini. Sekarang lebih bersih dan banyak yang foto. Apabila ada kesempatan, saya ingin berdagang di dalam Pasa Ateh” Amel Kalau dulu bordir di tahap 2 ya, baju-baju di tahap bawah, Pengunjung Pasa Ateh tahap 3 itu permainan. “Saya pangling sih, cuma jauh beda sama tidak tahu lantai berapa. Lalu ini aksesoris yang dulu. Dulu ramai, lalu tokonya lebih depan, kaca juga seperti itu, mungkin luas sepertinya, kalau sekarang agak karena kepemilikan kali ya. Suasana dan sempit sepertinya tidak seperti dulu, tidak kondisi Pasa Ateh saat ini bersih sih karena beraturan. Kalau dulu bordir di tahap 2 baru ya, tapi enggak tau kalau besok.” ya, baju-baju di tahap bawah, tahap 3 itu permainan. Kalau ini saya mau cari sepatu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 83
proses pembangunan Fakta Singkat Pasa Ateh Sejumlah peristiwa mewarnai pasar yang Korban Kebakaran Berjualan persis berada di depan Jam Gadang hingga di Pasar Penampungan kembali akan difungsikan pedagang. Berikut 5 Pascakebakaran 30 Oktober 2017, Pemerintah faktanya : Kota Bukittinggi dibantu sejumlah pihak mendirikan Pasar Penampungan agar Terbakar Tahun 2017 pedagang tetap dapat berjualan. Sebanyak Pembangunan ulang Pasa Ateh kali ini 763 unit kios dibangun secara bertahap di disebabkan peristiwa kebakaran hebat yang sekitaran depan Masjid Raya Bukittinggi atau terjadi Oktober 2017. Saat itu, terdapat 763 di atas Janjang 40. Pasar Penampungan ini pedagang yang menjadi korban dan 466 kemudian dibongkar kembali setelah proses pedagang kaki lima (PKL) turut terdampak. pembangunan Pasa Ateh rampung. Sebanyak 1.042 orang terdata terdata mengalami dampak kerugian cukup parah. Biaya Pembangunan Rp292 Miliar Kerugian diprediksi mencapai mencapai Rp1,5 Senin, 22 Oktober 2018 secara simbolis triliun,” kata Wali Kota Bukittinggi Ramlan pembangunan Pasa Ateh dimulai. Proyek Nurmatias kala itu. pembangunan kembali Pasa Ateh ini dikontrak 84 Pasa Ateh Bukittinggi (Pasa Ateh)
Proyek pembangunan Operasional Pasar Sesuai Protokol kembali Pasa Ateh ini Covid-19 dikontrak sejak 20 Agustus Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo 2018 dengan pagu dana dalam amanatnya meminta pengoperasian sebesar Rp292 miliar lebih. pasar tetap menerapkan protokol Covid-19. Alokasi sebesar itu berasal “Pasar menjadi salah satu tempat yang rentan dari Anggaran Pendapatan terjadinya penularan Covid-19. Karena itu, dan Belanja Negara (APBN) setiap pengunjung pasar wajib pakai masker Kementerian PUPR. dan sering cuci tangan. Mari sama-sama kita menjaga agar Pasa Ateh tetap bersih, aman, sejak 20 Agustus 2018 dengan pagu dana dan nyaman bagi kita semua,” katanya. sebesar Rp292 miliar lebih. Alokasi sebesar itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Biaya Perawatan Rp6 Miliar Negara (APBN) Kementerian Pekerjaan Umum Setelah diresmikan oleh Wakil Menteri dan Perumahan Rakyat. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat John Wempi Wetipo, juga dilaksanakan 834 Kios dan 315 Los penandatanganan penyerahan pengelolaan Pasa Ateh kini memiliki luas bangunan Pasa Ateh ke Pemkot Bukittinggi. Wali Kota 39.720 m2. Terdiri dari empat lantai dan satu Bukittinggi Ramlan Nurmatias berjanji akan basement dengan 834 kios dan 315 los. Pasa segera menyiapkan Peraturan Wali Kota Ateh juga dilengkapi dengan food court pada (Perwako) untuk mengatur operasional pasar bagian roof top. Juga dilengkapi lift dan itu. “Saya minta Dinas Pasar untuk mulai eskalator, toilet umum serta ruang laktasi dan merinci kategorisasi tiap-tiap lantai. Harus musala yang ramah disabilitas. PT Brantas ada Perwako yang mengatur pengelolaannya,” Abipraya selaku penanggungjawab proyek katanya. Ramlan juga menyebut Pasa Ateh mempekerjakan hingga 250 orang sehingga menjadi satu-satunya pasar yang disambung aktivitas pembangunan bisa berlangsung langsung dengan penampakan ikon kota yaitu selama 24 jam penuh. Jam Gadang. “Besaran sewanya dinilai oleh kantor KPKNL. Tarif retribusi per kiosnya nanti akan diumumkan. Sementara untuk biaya kami siapkan Rp6 miliar karena butuh tenaga SDM yang banyak. Penentuan pihak yang akan bertanggungjawab dalam perawatan sudah melalui proses tender,” katanya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 85
proses pembangunan 86 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 87
proses pembangunan 88 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 89
07 Penutup
07 Penutup Revitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi Setelah masa kemerdekaan, dilakukan modernisasi Pasa Ateh selama kurun 1972—1974. Di atas lahan seluas 1,03 Ha, bangunan Pasa Ateh memiliki 771 kios dan dilengkapi beragam fasilitas, seperti lahan parkir, eskalator, dan lift 92 Pasa Ateh Bukittinggi (Pasa Ateh)
Pasa Ateh Bukittinggi atau Pasa Ateh— Adapun tujuan revitalisasi adalah sebutan masyarakat setempat, merupakan untuk mengembalikan dan pusat perekonomian Kota Bukittinggi sejak masa Pemerintah Hindia Belanda. Sejak pasar meningkatkan fungsi pasar melalui berdiri pada 1890, Bukittinggi mengalami penyediaan sarana prasarana yang perkembangan yang cukup pesat hingga nyaman, aman, bersih, dan tertata menjadi pusat perdagangan utama di dataran tinggi Minangkabau, dengan Pasa Ateh sebagai rapi. ikon dari aspek perekonomiannya. Sebuah kebakaran besar yang berdampak Lokasi Pasa Ateh yang sangat strategis, signifikan terhadap kelayakan bangunan yaitu berdampingan dengan Jam Gadang pasar kembali terjadi pada 30 Oktober 2017. yang menjadi ikon Bukittinggi, mendorong Lebih dari seribu kios pedagang di lantai tiga pertumbuhan Pasa Ateh sebagai urat nadi dilahap si jago merah dengan total kerugian perekonomian Bukittinggi. Pasa Ateh pun materiil ditaksir mencapai Rp1,5 triliun. Hasil menjadi saksi bisu sejarah kemerdekaan audit Balitbang Kementerian PUPR terhadap Indonesia yang telah melalui tiga masa: masa bangunan Pasa Ateh menunjukkan sistem kolonial Belanda, masa Jepang, dan masa proteksi kebakaran yang tidak berfungsi kemerdekaan. kembali dengan baik serta struktur beton yang tidak memenuhi standar SNI dan mengalami Setelah masa kemerdekaan, dilakukan penurunan kekuatan secara signifikan. modernisasi Pasa Ateh selama kurun 1972— 1974. Di atas lahan seluas 1,03 Ha, bangunan Berangkat dari kondisi tersebut dan Pasa Ateh memiliki 771 kios dan dilengkapi berdasarkan rekomendasi hasil audit, maka beragam fasilitas, seperti lahan parkir, dilaksanakan pembangunan kembali atau eskalator, dan lift. Meski telah mengalami revitalisasi Pasa Ateh. Dengan mengusung modernisasi, Pasa Ateh di masa itu belum kearifan lokal, pembangunan menitikberatkan tertata dengan baik. pada pemulihan perekonomian. Adapun tujuan revitalisasi adalah untuk mengembalikan dan Seiring waktu, bangunan Pasa Ateh modern meningkatkan fungsi pasar melalui penyediaan mengalami penurunan kualitas akibat faktor sarana prasarana yang nyaman, aman, bersih, usia konstruksi bangunan dan faktor bencana. dan tertata rapi. Bangunan Pasa Ateh telah beberapa kali dilanda gempa bumi. Kemudian, pernah pula dilanda kebakaran besar. Peristiwa kebakaran pertama kali terjadi pada 1995. Berselang dua tahun, kembali terjadi kebakaran, tepatnya pada 15 Agustus 1997. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 93
penutup Disamping itu, pembangunan Pasa Ateh Revitalisasi juga diselaraskan dengan ikon Kota Bukittinggi, yaitu Jam Gadang, yang terletak Realisasi gagasan revitalisasi ditindaklanjuti berseberangan dengan pasar. Dengan melalui instruksi langsung Presiden Joko Widodo demikian, keduanya dapat menjadi ikon kepada Kementerian PUPR yang dipertegas dalam Bukittinggi sekaligus magnet bagi wisatawan Perpres No. 64 Tahun 2018. Melalui Direktorat untuk bertandang ke Kota Bukittinggi. Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya, Kementerian melaksanakan kegiatan revitalisasi 94 Pasa Ateh Bukittinggi (Pasa Ateh)
dengan alokasi anggaran sebesar Rp292 miliar Adapun konsep bangunan Pasa Ateh yang berasal dari APBN TA 2018—2019. mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal Selain APBN, pembiayaan revitalisasi juga sehingga Pasa Ateh dapat menampilkan ciri berasal dari APBD, tanpa melibatkan peran khas dan karakteristik budaya masyarakat investor di dalamnya. Dengan demikian, Minangkabau. Kemudian, desain bangunannya fasilitas pasar dapat terjangkau pedagang, menerapkan konsep green building sehingga terutama terkait dengan harga sewa kios. Jika keberadaannya dapat berkontribusi terhadap pembangunan dilaksanakan oleh pihak ketiga, kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya. maka akan ada beban (pengembalian biaya Konsep green building diimplementasikan bangunan) yang dilimpahkan kepada pedagang. melalui pengaturan sirkulasi udara dalam gedung sehingga tidak diperlukan adanya Komitmen Pemda juga diwujudkan pendingin udara. Lalu, aplikasi atap tembus melalui langkah tindak lanjut atas arahan cahaya dapat menghemat penggunaan energi Kementerian PUPR agar Pemda dapat segera listrik di siang hari. mempersiapkan dokumen perencanaan yang akan digunakan sebagai acuan dalam kegiatan Selain pembangunan fisik gedung pasar, fisik revitalisasi Pasa Ateh Bukittinggi. Tahap Direktorat Bina Penataan Bangunan juga rekonstruksi Pasa Ateh Bukittinggi dimulai bertanggung jawab atas penataan Pasa Ateh. pada 20 Agustus 2018 hingga rampung di 31 Dalam hal ini, penataan area gedung pasar Desember 2019. berdasarkan komoditas dagangan. Misalnya saja, lantai satu diperuntukkan untuk suvenir, sepatu, Rekonstruksi dilaksanakan PT Brantas Abipraya dan sandal. Lalu, lantai dua dikhususkan untuk dan PT Penta Rekayasa dengan skema pakaian jadi, lantai tiga untuk bordir, dan lantai Kerja Sama Operasional (KSO). Sementara, empat sebagai foodcourt. Manajemen Konstruksi dilaksanakan PT Deta Decon dengan skema Multi Years Contract Dalam penataannya, turut mempertimbangkan (MYC). aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, baik pedagang maupun pembeli. Melalui revitalisasi, dibangun gedung pasar di Hal tersebut diwujudkan melalui penyediaan atas lahan seluas 39.270 m2 yang terdiri dari 4 fasilitas keselamatan yang memadai serta lantai dan satu basement. Bangunan memiliki beragam fasilitas penunjang lainnya yang 835 unit kios yang terbagi atas 275 kios di memberi kemudahan akses dan kenyamanan lantai dasar, 287 kios di lantai satu, 276 kios pedagang maupun pengunjung. di lantai dua, dan 24 kios di lantai tiga yang difungsikan sebagai area foodcourt. Sementara itu, lantai basement difungsikan sebagai area parkir dengan kapasitas tampung 202 mobil dan 20 sepeda. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 95
Pemulihan Ekonomi Untuk mengurangi beban masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19 Usai tahap konstruksi pada 31 Desember seperti sekarang, Pemkot Bukittinggi 2019, Pasa Ateh Bukittinggi baru diresmikan membebaskan para pedagang dari secara virtual oleh Wakil Menteri PUPR John pungutan biaya sewa, biaya listrik, dan Wempi Wetipo pada 18 Juni 2020 dan mulai biaya pemeliharaan hingga Desember beroperasi pada Agustus 2020. Momen 2020 lalu. Untuk biaya listrik, setiap toko peresmian dan pengoperasian kembali Pasa akan mendapatkan pulsa/token listrik Ateh diwarnai dengan kondisi negeri, tak sebesar Rp250 ribu yang diperkirakan terkecuali Ranah Minang, yang tengah dilanda cukup untuk pemakaian selama 2—3 pandemi Covid-19. bulan. Meski sempat terjadi penurunan aktivitas Sementara itu, untuk biaya pemeliharaan pasar akibat pandemi Covid-19, terutama Pasa Ateh, Pemkot Bukittinggi telah pada Oktober 2020 saat kasus positif Covid-19 mengalokasikannya dalam APBD tahun cukup tinggi di Bukittingi, kini aktivitas pasar 2020 sebesar Rp3 miliar dan sekitar Rp6 telah berangsur pulih. Sekitar 80% kios, telah miliar untuk tahun 2021. Disamping itu, buka kembali. Kehadiran Pasa Ateh pasca Pemda pun telah menetapkan sejumlah revitalisasi diharapkan mampu mendorong aturan dalam operasional Pasa Ateh pemulihan ekonomi yang sempat terdampak sebagai langkah antisipasi di masa pandemi. pandemi Covid-19. Sesuai Perpres, kios-kios Pasa Ateh akan Setiap orang yang berada di lingkungan diprioritaskan bagi pedagang lama korban Pasa Ateh wajib menerapkan protokol kebakaran yang sebelumnya telah memiliki kesehatan, seperti menjaga jarak 1 meter hak sewa di bangunan lama. Pedagang yang serta selalu mengenakan masker dan face mendapat prioritas diberikan Kartu Kuning. shield. Langkah dan kebijakan tersebut Tercatat, sebanyak 763 pedagang telah merupakan upaya Pemda setempat untuk mengantongi Kartu Kuning. memberikan rasa nyaman dan aman kepada pengunjung Pasa Ateh sekaligus Namun, hanya sekitar 740 pemilik Kartu mengakselerasi pemulihan ekonomi Kuning yang berminat untuk menempati daerah yang, tentunya akan mendorong kembali kiosnya di Pasa Ateh. Prioritas kedua pemulihan ekonomi secara nasional. diberikan kepada pedagang yang pernah mengontrak di Pasa Ateh, yang juga menjadi korban kebakaran.
Glosary APBD : singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sesuai dengan kepanjangannya, pengertian APBN yakni suatu bentuk penyusunan anggaran rincian daftar yang dibuat secara sistematis berisi rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah. Basement : suatu ruangan yang berada di gedung bertingkat dan terletak di bawah permukaan tanah COVID-19 : penyakit akibat infeksi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. de facto : bentuk pengakuan suatu negara terhadap negara lain yang sudah memenuhi syarat-syarat sebagai suatu negara, seperti adanya wilayah, rakyat, dan pemerintahan. Daerah Otonom : daerah di dalam suatu negara yang memiliki kekuasaan otonom, atau kebebasan dari pemerintah di luar daerah tersebut. face shield : pelindung wajah yang terbuat dari plastik bening dan kaku untuk menutupi wajah hingga memanjang ke bawah dagu penggunanya. Green Building atau Bangunan Hijau : bangunan yang secara life cycle-nya di mulai sejak tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, hingga pembongkarannya memperhatikan dampak negatif dan menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan alam Ikon : juga disebut simbol, ialah antarmuka grafik di sebuah data yang digambarkan oleh gambar kecil yang menggambarkan program komputer ataupun berkas komputer dalam pengelola berkas sebuah sistem operasi 98 Pasar Atas Bukittinggi (Pasa Ateh)
Janjang Ampek Puluah : jenjang atau leretan anak tangga yang menghubungkan Pasar Atas dengan Pasar Bawah dan Pasar Banto di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia.[1] Secara administratif, Jenjang 40 berada di Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang Kompetei : merupakan unit militer yang menjadi polisi rahasia sekaligus polisi militer yang ditempatkan di seluruh wilayah Jepang termasuk Indonesia yang merupakan wilayah jajahan KAN ( Kerapatan Adat Nagari ) : lembaga perwakilan permusyawaratan dan permufakatan adat tertinggi, yang telah ada dan diwarisi secara turun temurun di tengah-tengah masyarakat nagari di Sumatra Barat.[1][2] KAN bertugas sebagai penjaga dan pelestari adat dan budaya Minangkabau, berada di bawah pengawasan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Los Lambuang, : lorong lambung atau dapat diterjemahkan sebagai area pemuas lambung. Los Lambuang dapat ditemui di pasar tradisional di Bukittinggi. loting : kata dalam bahasa Batak yang berarti macis zaman dulu PKL( Pedagang kaki lima ) : pelaku kegiatan usaha jasa perdagangan yang tergolong mikro yang menempati fasilitas umum baik milik pemerintah maupun milik perorangan yang telah mendapatkan izin. Revitalisasi : suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya.[1] Rekonstruksi : Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana serta kelembagaan pada wilayah pasca bencana pemerintahan/ masyarakat dengan sasaran utama Tumbuh kembangnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 99
kegiatan ekonomi, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban serta bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan Rooftop : bagian paling puncak sebuah bangunan. Sesuai artinya, roof bermakna atap dan top berarti puncak SNI (Standar Nasional Indonesia ) : satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis (dulu disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh BSN
Search