KONEKSI | ANTAR | MATERI TOP FRESH PENGAMBILANKEPUTUSAN Paradigma Prinsip 9 Langkah PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI- NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN DADANG SETIAWAN | CGP-7 | SMPN 1 KERSAMANAH
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1 MODUL 3.1KONEKSI ANTAR MATERI PROLOG > ETIKET> PENGANTAR DEFINISI MATERI ETIKET Sebagai seorang pemimpin Istilah etiket sendiri sebenarnya cukup erat kaitannya pembelajaran atau pimpinan sebuah dengan etika. Walaupun saling terkait satu sama lain institusi, tentu Anda menghadapi pengambilan keputusan setiap harinya. namun jelas kedua istilah tersebut memiliki Pernahkah dalam pengambilan perbedaan yang cukup mendasar. Secara umum etiket keputusan tersebut melibatkan dijelaskan sebagai tata cara melakukan sopan santun berbagai pihak yang memiliki dan sebaliknya etika adalah penerapan langsung kepentingan yang sama-sama wujud dari sopan santun tersebut. menjunjung tinggi suatu nilai kebajikan tertentu, dan keduanya sama-sama ETIKA > benar, namun tertantang karena saling bertentangan satu dengan yang lain? PRINSIP-PRINSIP ETIKA Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? D alam pengambilan suatu keputusan, serta Budaya Positif. N Diane Gossen (1998) Pemikiran-pemikiran seperti apa yang seringkali kita bersinggungan dengan seorang pakar pendidikan dan praktisi disiplin melandasi pengambilan keputusan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkai-tan positif mengemukakan bahwa pemahaman Anda? Kemudian, setelah mengambil dengan preferensi pribadi seseorang, namun terhadap nilai-nilai kebajikan universal ini keputusan tersebut, pernahkah Anda merupakan sesuatu yang berlaku secara universal, merupakan hal kunci yang perlu diajarkan menjadi ragu-ragu, dan menanyakan seperti yang telah disampai-kan di atas. Seseorang kepada murid-murid kita. Selanjutnya Gossen diri sendiri apakah keputusan yang yang memiliki penala-ran yang baik, sepantasnya berpendapat bahwa bila kita ingin diambil telah tepat, atau ada perasaan menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam tidak nyaman dalam diri Anda, serta etika yang pasti. Prinsip-prinsip etika sendiri diri seseorang, maka tumbuhkan pemahaman timbul pikiran mengganjal dalam diri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Nilai- Anda seperti, “Apakah ini sesuai yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari nilai kebajikan universal bisa berupa antara peraturan?” atau “Bagaimana panutan latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, saya akan berlaku dalam kondisi seperti maupun agama seseorang.ilai-nilai kebajikan Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, ini?”. Cobalah kita renungkan dan amati, universal sendiri telah dibahas dan pelajari di Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, praktik penerapan pengambilan modul 1.2 dan 1.4, yaitu pada saat membahas Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain- keputusan dalam menghadapi suatu tentang Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, lain. permasalahan dilematis selama ini seperti apa? Apa yang kita lakukan selama ini sebagai seorang pemimpin pembelajaran? Pernahkah kita berhenti sejenak dan berpikir, apa yang selama ini Anda lakukan telah sesuai prinsip atau nilai kebajikan yang Anda yakini, atau adakah suatu kecenderungan yang biasa Anda lakukan pada saat mengambil suatu keputusan penting? Dalam pengambilan keputusan perlu memperhatikan kebajikan universal
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1 Paradigma dan Prinsip Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran Seorang pendidik seringkali dihadapkan dengan situasi Berpikir berbasis peraturan (Rule Based yang dilematis untuk menentukan keputusan terbaik yang menyangkut diri pribadi, rekan sejawat, peserta Thingking), menjunjung tinggi prinsip- didik, kegiatan pembelajaran maupun bagi institusinya. Situasi ini dapat berupa bujukan moral atau dilema prinsip dan aturan.. Berpikir berbasis rasa etika. Bujukan Moral merupakan situasi pengambilan keputusan saat seseorang dihadapkan pada kasus peduli (Care Based Thingking), benar melawan salah. Sedangkan Dilema Etika adalah sebuah situasi saat seseorang dihadapkan pada mengambil keputusan berdasarkan rasa keadaan yang keduanya benar namun bertentangan dalam pengambilan keputusan. Ketika menghadapi peduli dan empati. (Kidder, 2009: 144). situasi ini, akan ada nilai-nilai kebajikan yang saling bertentangan seperti kasih sayang dengan kejujuran, Untuk selanjutnya paradigma etika dan rasa tanggung jawab dengan rasa kasihan dan sebagainya. Penerapan paradigma etika dan prinsip prinsip etika ini diterapkan ke dalam etika akan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang sembilan langkah pengambilan dianut dan dijunjung tinggi. Paradigma etika secara umum terbagi ke dalam empat kategori, yaitu: keputusan yang meliputi mengenali nilai- Individu lawan masyarakat (individual vs community), terjadinya pertentangan antara kepentingan pribadi nilai yang saling bertentangan, dengan kepentingan kelompok yang lebih besar, atau pertentangan antara kelompok kecil dengan kelompok menentukan pihak yang terlbat dalam yang lebih besar. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), seseorang dihadapkan pada pilihan situasi dilema, mengumpulkan fakta-fakta untuk mengikuti aturan atau membuat pengecualian karena rasa kasih sayang. Kebenaran lawan kesetiaan yang relevan, pengujian benar atau salah, (truth vs loyalty), terkadang kita perlu memilih untuk berperilaku benar atau setia kepada orang lain. Jangka pengujian paradigma benar lawan benar, pendek lawan jangka panjang (short term vs long term), seeorang perlu memilih mana yang terbaik melakukan prinsip resolusi, penentuan untuk saat ini atau yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma etika yang diterapkan dalam investigasi opsi trilema, pengambilan mengambil sebuah keputusan akan selalu diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi. Oleh karena itu setiap keputusan dan refleksi terhadap keputusan perlu didasarkan pada rasa tanggung jawab dan nilai kebajikan universal yang berpihak keputusan yang telah diambil dengan pada peserta didik. Setidaknya terdapat tiga prinsip yang dapat membantu menghadapi pilihan-pilihan memikirkan dampak dan konsekuensi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, yaitu: Berpikir berbasis hasil akhir (Ends Based yang mengikutinya. Thingking), melakukan dan memutuskan demi kebaikan orang banyak. Salah satu implementasi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah penerapan metode coaching. Coaching sendiri adalah sebuah proses membantu seseorang untuk meyelesaikan permasalahan dengan menggali potensi dan memaksimalkan potensi tersebut dalam penyelesaian masalah. Dalam konteks hubungan dengan peserta didik, sebelum melakukan coaching seorang pendidik harus mengenali karakteristik, kelebihan dan kekurangan peserta didik untuk kemudian menentukan strategi komunikasi yang tepat. Aspek sosial emosional memegang peran penting dalam pengambilan keputusan. Seorang coach memerlukan kompetensi sosial emosional yang meliputi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, ketrampilan membangun relasi, serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Proses tersebut memerlukan kesadaran penuh (mindfulness) dan bertanggung jawab www.reallygreatsite.com 123 Anywhere St., Any City
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1 Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Bagaimana nilai-nilai yang tertanam Pratap Triloka memiliki kaitan dengan dalam diri kita berpengaruh kepada penerapan pengambilan keputusan sebagai prinsip-prinsip yang kita ambil dalam seorang pemimpin? pengambilan suatu keputusan? Patrap triloka yang diciptakan oleh Ki Hajar Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita Dewantara terdiri atas tiga semboyan yaitu akan berpengaruh kepada prinsip-prinsip Ing ngarso sung tuladha, ing madya yang kita ambil dalam pengambilan mangun karsa, Tut wuri handayani. keputusan. Nilai-nilai tersebut mempunyai Semboyan tersebut artinya adalah “di depan pengaruh pada perilaku seseorang memberi teladan”, “di tengah membangun melalui sikap, kemudian berpengaruh motivasi”, dan “di belakang memberikan pada perilaku akhir mereka. Tindakan dukungan”. Ketiga semboyan ciptaan beliau atau perbuatan manusia mempunyai seolah-olah tak lekang oleh zaman artinya hubungan yang konsisten dengan nilai semboyan tersebut masih sesuai dengan yang dianutnya. Nilai yang dimiliki oleh keadaan sekarang di tengah derasnya arus seorang guru seperti mandiri, reflektif, perkembangan informasi dan teknologi. kolaboratif, inovatif dan berpihak pada Seorang pemimpin pembelajaran haruslah murid akan mempengaruhi guru dalam memberikan suri tauladan yang baik bagi bersikap ketika menghadapi masalah dan orang yang dipimpinnya. Keteladanan mengambil keputusan dari kasus yang menjadi sebuah hal yang penting karena dihadapinya, baik dilema etika maupun akan berpengaruh pada tingkat bujukan moral. Nilai ini juga akan kepercayaan orang yang dipimpin terhadap mempengaruhi prinsip apa yang akan dirinya. Pemimpin pembelajaran harus digunakan ketika mengambil keputusan, mampu membangun motivasi dan Prinsip tersebut ada 3, yaitu: Berpikir kerjasama dengan orang yang dipimpinnya, Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based sehingga diharapkan mampu menjadi rekan Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan sekaligus orangtua di sekolah dan juga (Rule-Based Thinking) dan Berpikir mampu memotivasi peserta didik agar Berbasis Rasa Peduli (Care-Based terampil dalam mengambil keputusan yang Thinking). tepat bagi dirinya. Seorang pemimpin pembelajaran harus bisa memberikan Bagaimana materi pengambilan dukungan maupun dorongan kepada murid untuk memberikan kesempatan pada murid keputusan berkaitan dengan kegiatan agar lebih maju sehingga bisa membantu murid dalam melejitkan seluruh potensi ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan yang dimilikinya. pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya?
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1 Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? Untuk memudah seorang guru dalam Pada saat pengambilan keputusan dilakukan, seorang guru perlu memiliki pengambilan keputusan yang tepat yaitu kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar keputusan yang berdampak pada proses pengambilan keputusan dilakukan dengan kesadaran penuh, sadar dengan terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, berbagai pilihan dan konsekuensi yang akan terjadi. Ketika seorang guru telah menguasai aman dan nyaman seorang guru harus pengetahuan dan keterampilan serta sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional, memilki kemampuan coaching maka di saat keputusan diambil, tujuan yang diharapkan adalah tujuan positif, keputusan (pembimbingan). Salah satu model yang diambil adalah keputusan yang bertanggung jawab. Kesadaran akan aspek coaching yang mudah untuk dipahami dan sosial emosional di saat mengambil keputusan juga dapat menekan perilaku dijalankan adalah coaching model TIRTa seorang guru terutama saat dihadapkan permasalahan yang mengandung dilema yang tahapannya terdiri dari Tujuan, etika. Di saat guru dihadapkan pada kasus tertentu yang menuntutnya untuk memberi Identifikasi Masalah, Rencana Aksi dan keputusan, mekanisme otak akan mengarahkan diri untuk berhenti, kemudian Tanggung jawab. Coaching model TIRTa ini menarik nafas panjang, hingga memberikan waktu untuk memahami dengan baik kasus merupakan salah satu model coaching yang yang dihadapi. Guru juga akan mencari tahu apa yang dirasakan murid dan mau dikembangkan untuk dapat membantu mendengarkan dengan penuh perhatian. Respon guru yang berkesadaran penuh inilah seorang guru atau coach dalam menuntun yang akan mempengaruhi keputusan yang diambil. Dengan adanya kehadiran penuh ( murid (coachee) menemukan potensi yang Mindfulness menekankan bahwa individu memiliki kendali penuh atas pikiran, dimilikinya dengan memanfaat komunikasi perasaan, dan perilakunya sendiri. Oleh sebab itu, mindfulness mendorong positif melalui pertanyaan-pertanyaan seseorang menempatkan dirinya here and now ketika sedang melakukan sesuatu. reflektif yang dapat membuat murid menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, pertanyaan- pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam. Yang akhirnya, murid dapat menemukan potensi dan mengembangkannya. Agar mampu mengembangkan coaching model ini, tentunya guru harus memiliki kemampuan komunikasi efektif sehingga mampu mengembangkan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang mampu menuntun murid dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Melalui coaching, pengambilan keputusan yang telah diambil dapat direfleksikan kembali sehingga menjadi keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan karena setiap “ Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama keputusan yang diambil sebagai pemimpin adalah yang terbaik ” pembelajaran akan sangat berpengaruh (Bob Talbert) terhadap masa depan murid kita.
News Dalam menjalankan perannya, sebagai seorang pendidik tentunya akan selalu dihadapkan pada situasi masalah yang mengandung dilema etika maupun bujukan moral. Ketika mengalami situasi ini, maka diperlukan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga pendidik bisa mengambil keputusan yang tepat dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Pengambilan keputusan ini tentunya tergantung/dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik. Nilai-nilai yang dianut ini akan memberikan pengaruh kepada cara kita dalam mengambil keputusan. Sebagai seorang pendidik, nilai-nilai yang kita miliki akan mempengaruhi keputusan yang diambil dengan mempertimbangkan banyak hal dan melalui beberapa langkah pengujian keputusan sebelum benar-benar membuat keputusan. BAGAIMANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG Tantangan-tantangan di lingkungan saya untuk TEPAT, TENTUNYA BERDAMPAK PADA menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus- TERCIPTANYA LINGKUNGAN YANG POSITIF, kasus dilema etika pasti ada. Tantangan ini berkaitan KONDUSIF, AMAN DAN NYAMAN. erat dengan perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah mengakar puluhan tahun lamanya. Pengambilan keputusan yang tepat tentunya akan Tantangan tersebut adalah berhubungan dengan berdampak pada terciptanya lingkungan yang sistem yang memaksa pengambilan keputusan yang positif, kondusif, aman dan nyaman bagi dilakukan dengan tergesa-gesa sehingga keputusan lingkungan sekitar. Berdasarkan materi yang tersebut kurang menunjukkan keberpihakan pada sudah kita pelajari pada modul 3.1 ini, untuk murid. Tantangan berikutnya berhubungan erat dengan pengambilan keputusan yang tepat setidaknya kurangnya komitmen bersama dalam berpartisipasi melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian yang harus dilakukan sebelum pengambilan masalah dan komitmen untuk menjalankan hasil dari keputusan. Harapannya setelah melalui 9 langkah keputusan bersama. Selain itu, sulitnya menyatukan pengambilan dan pengujian keputusan ini maka pendapat banyak orang yang mempunyai pandangan akan didapatkan keputusan terbaik dengan resiko berbeda pasti membawa tantangan tersendiri, hal ini yang sekecil-kecilnya sehingga akan tercipta berarti akan tetap ada pihak yang tidak puas terhadap suasana baik, kehidupan yang harmonis dan pada keputusan yang sudah diambil. akhirnya akan tercipta lingkungan positif yang kondusif, aman dan nyaman.
News Keputusan haruslah bermuara pada keberpihakan pada APAKAH KESIMPULAN AKHIR YANG DAPAT murid. Ketika sebuah keputusan dibuat dengan ANDA TARIK DARI PEMBELAJARAN MODUL mengedepankan kepentingan dan kebutuhan murid MATERI INI DAN KETERKAITANNYA DENGAN maka akan terwujud pengajaran yang memerdekakan MODUL-MODUL SEBELUMNYA? murid. Untuk mengakomodasi potensi murid kita yang berbeda-beda, pembelajaran berdiferensiasi adalah Patrap triloka yang diciptakan oleh Ki Hajar solusinya. Apabila seorang guru telah memutuskan dan Dewantara terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing memilih pembelajaran yang berdiferensiasi, dimana ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut kebutuhan peserta didik dapat terakomodasi secara wuri handayani adalah suatu pedoman/panduan keseluruhan, maka pengajaran yang memerdekaan yang bisa digunakan oleh guru sebagai pemimpin murid-murid akan tercapai. pembelajaran untuk mengambil keputusan untuk pembelajaran yang dilakukannya. Nilai-nilai dan BAGAIMANA SEORANG PEMIMPIN peran kita sebagai pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi keputusan yang kita ambil, semakin PEMBELAJARAN DALAM MENGAMBIL baik nilai yang ada dalam seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran maka keputusan yang KEPUTUSAN DAPAT MEMPENGARUHI diambil akan semakin bijak dan baik. Nilai akan mempengaruhi cara kita dalam mengambil KEHIDUPAN ATAU MASA DEPAN MURID- keputusan, dan prinsip apa yang akan kita gunakan. Pengambilan keputusan yang tepat akan MURIDNYA? menciptakan suasana yang kondusif, lingkungan yang positif yang akan mewujudkan kemerdekaan Guru dalam mengambil keputusan sebagai dalam belajar yang akan mendukung murid untuk pemimpin pembelajaran harusnya memikirkan melakukan merdeka belajar. Untuk mengakomodasi kebutuhan murid dan keberpihakannya pada potensi murid kita yang berbeda-beda, murid. Setiap keputusan yang diambil harusnya pembelajaran berdiferensiasi adalah solusinya. berdasarkan pada pemetaan kebutuhan belajar Apabila seorang guru telah memutuskan dan murid, sehingga dapat menggali potensi yang memilih pembelajaran yang berdiferensiasi, dimana dimiliki dengan mampu mengembangkan kebutuhan peserta didik dapat terakomodasi secara kemampuan yang sesuai dengan bakat minatnya keseluruhan, maka pengajaran yang memerdekaan serta selaras dengan kodrat alam kodrat murid-murid akan tercapai Keterampilan guru zamannya. Seorang pemimpin pembelajaran yang dalam menerapkan KSE dalam pembelajaran, mengambil keputusan dengan tepat dengan maupun dalam kehidupan sehari-hari akan keberpihakannya pada murid akan menciptakan memberikan pengaruh yang positif dalam kondisi ideal yang memberikan dampak akhir mengambil keputusan yang tepat. Keterampilan mewujudkan pembelajaran yang well-being untuk coaching akan membantu guru dalam membuat masa depan yang lebih baik. keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap keputusan Guru Bergerak Indonesia Maju yang diambil sebagai pemimpin pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap masa depan muridnya. Dalam menjalankan perannya, sebagai seorang pendidik tentunya akan selalu dihadapkan pada situasi masalah yang mengandung dilema etika maupun bujukan moral. Ketika mengalami situasi ini, maka diperlukan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1 SEJAUH MANA PEMAHAMAN ANDA TENTANG membuat keputusan dan tinjau lagi keputusan dan KONSEP-KONSEP YANG TELAH ANDA refleksikan.Hal yang diluar dugaan selama saya PELAJARI DI MODUL INI, YAITU: DILEMA mempelajari modul 3.1 adalah adanya sekat tipis yang ETIKA DAN BUJUKAN MORAL, 4 PARADIGMA kadang membuat saya sulit membedakan antara PENGAMBILAN KEPUTUSAN, 3 PRINSIP bujukan moral dan dilema etika. Pada awal mempelajari PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN 9 LANGKAH modul ini saya merasa terjebak saat sedang PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN. menganalisis sebuah kasus terkait bujukan moral yang ADAKAH HAL-HAL YANG MENURUT ANDA DI saya identifikasi sebagai dilema etika. Ketika kita LUAR DUGAAN? dihadapkan pada sebuah kasus dan diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat maka kita perlu Setelah mempelajari modul 3.1 saya menjadi lebih menggunakan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip mampu memahami dan menganalisis kasus yang pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan termasuk dalam bujukan moral (kondisi benar lawan pengujian keputusan sehingga kita bisa mengambil salah, berhubungan dengan aturan/hukum) dan dilema keputusan yang tepat dengan resiko yang sekecil- etika (kondisi benar lawan benar, terkadang menjadi dua kecilnya dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi sisi benar namun saling bertentangan). banyak orang. Dalam pengambilan keputusan terdapat 4 paradigma dilema etika yang dapat digunakan yaitu paradigma SEBELUM MEMPELAJARI MODUL INI, individu lawan masyarakat, paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan, paradigma kebenaran lawan PERNAHKAH ANDA MENERAPKAN kesetiaan, dan paradigma jangka pendek lawan jangka panjang. Paradigma ini digunakan dalam mempertajam PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI analisis mengenai sebuah kasus berdasarkan nilai-nilai yang saling bertentangan. PEMIMPIN DALAM SITUASI MORAL DILEMA? Selain paradigma, saya juga memahami mengenai 3 prinsip pengambian keputusan yaitu prinsip berpikir BILAMANA PERNAH, APA BEDANYA DENGAN berbasis hasil akhir (end-based thinking), berpikir berbasis peraturan (rules-based thinking), dan berpikir APA YANG ANDA PELAJARI DI MODUL INI? berbasis rasa peduli (care-based thinking). Prinsip ini digunakan sebagai arah pengambilan keputusan yang Sebelum mempelajari modul ini saya pernah akan diambil menuju keputusan yang paling sesuai. dihadapkan pada masalah yang berhubungan Untuk 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan dilema etika, tetapi bukan sebagi pemimpin. terdiri dari : mengenalai nilai-nilai yang saling Sebelumnya, saya belum tahu prinsip apa yang saya bertentangan, menentukan siapa saja yang terlibat, gunakan. Setelah mempelajari modul ini, ternyata kumpulkan fakta-fakta yang relevan, pengujian benar saya pernah menggunakan 3 prinsip pengambilan dan salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji keputusan yaitu prinsip berpikir berbasis hasil akhir panutan), pengujian paradigma benar lawan. benar, (end-based thinking), berpikir berbasis peraturan melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema (rules-based thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking) dengan kasus yang berbeda-beda. BAGAIMANA DAMPAK MEMPELAJARI KONSEP INI BUAT ANDA, PERUBAHAN APA YANG TERJADI PADA CARA ANDA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN MODUL INI? Dampak nyata yang saya rasakan adalah saya lebih versal yang mengutamakan kepentingan peserta mampu menganalisis kasus/masalah yang dihadapi didik, sehingga keputusan terseut dapat termasuk dalam bujukan moral atau dilema etika bermanfaat bagi semua pihak dan tidak sehingga akan lebih memudahkan arah saya dalam menimbulkan dampak negatif bagi semuanya. pengambilan keputusan yang tepat sebagai seorang Hal lain setelah mempelajari modul 3.1 tentang pemimpin pembelajaran. Saya akan berusaha Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian Kebajikan Sebagai Pemimpin ini adalah lebih bijak keputusan sehingga bisa mengambil keputusan dalam bersikap dan berpendapat, hal ini yang paling tepat. Selain itu dalam pengambilan dikarenakan apa yang kita putuskan dikhawatirkan keputusan yang saya ambil senantiasa dapat merugikan diri sendiri, orang lain masa kini dipertimbangkan agar sesuai dengan kebijakan uni - dan masa depan serta institusi tempat bekerja.
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1
CGP-7 News 14 APRIL 2023 | Modul 3.1
Search
Read the Text Version
- 1 - 10
Pages: