Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila EKSPLORASI EMPON-EMPON SEBAGAI BUDAYA KEARIFAN LOKAL KOTA BATU SLB Eka Mandiri Batu Pendahuluan Kota Batu merupakan salah satu Kota di Jawa Timur. Batu terkenal sebagai Kota Wisata yang memiliki keindahan alam yang mempesona. Lokasinya yang terletak di lereng pegunungan membuat Kota Batu memiliki iklim dingin. Kota Batu terkenal dengan sebutan sebagai Kota Agropolitan karena mengandalkan sektor pertanian sebagai salah satu ikon khas daerah. Sebagai Kota Wisata, Batu tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan baik local maupun dari daerah lain. Keberadaan tempat wisata yang beragam membuat Kota Batu memiliki kuliner yang beragam, baik berupa jajanan, makanan dan minuman serta oleh-oleh khas. Berlatar belakang kota wisata yang beriklim dingin membuat para penduduk local berkreasi dengan membuat olahan kuliner yang dapat menghangatkan tubuh, salah satunya adalah minuman hangat. Minuman hangat menjadi salah satu budaya yang melekat bagi masyarakat Kota Batu. Daerah yang subur membuat banyak tanaman mampu tumbuh dengan baik di Kota Batu, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan minuman. Salah satu jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan minuman hangat adalah empon-empon. Empon-empon merupakan jenis tanaman rimpang yang dapat dengan mudah dibudidayakan. Tanaman empon-empon memiliki umur panen yang relative singkat dan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan minuman. Empon- empon yang umumnya sering digunakan sebagai bahan minuman diantaranya adalah jahe,kunyit, dan temulawak. Tujuan, Alur dan Target Pencapaian Proyek Eksplorasi Empon-empon sebagai Budaya Kearifan Local di Kota Batu ini disusun dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila dengan menanamkan pemahaman nilai kearifan lokal empon-empon sebagai salah satu bentuk budaya daerah. Proyek eksplorasi empon-empon dilaksanakan melalui tahapan kegiatan pengenalan, pemanfaatan, dan edukasi tentang empon-empon sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya daerah. Pada tahap pengenalan, peserta didik dibimbing untuk dapat mengenal tentang tanaman empon-empon, manfaat tanaman bagi kesehatan, dan cara membudidayakannya. Pada tahap Pemanfaatan peserta didik dibimbing untuk dapat memproses tanaman empon-empon menjadi produk yang bermanfaat bagi kesehatan salah satunya yaitu olahan kuliner. Pada tahap
Edukasi peserta didik dibimbing untuk dapat mengkomunikasikan dan mensosialisasikan manfaat empon-empon, berbagi produk hasil olahan, dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat empon-empon sebagai bentuk melestarikan budaya kearifan lokal di Kota Batu. Melalui Proyek Eksplorasi Empon-empon, peserta didik diharapkan untuk mencapai dimensi profil pelajar pancasila yaitu Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia dan bergotong-royong. Dimensi, Elemen dan Tujuan Sub Elemen Tujuan Topik Dimensi PPP Elemen PPP Mengenal Beriman dan Akhlak Bersyukur atas 1.Mengenal ragam tanaman empon – bertaqwa kepada alam nikmat Tuhan yang empon-empon dan kepada telah menciptakan manfaatnya bagi kesehatan empon Tuhan yang Akhlak berbagai tanaman Maha Esa kepada 2.Membudidayakan tanaman kota Batu dan manusia berakhlak mulia Kepedulian empon-empon Gotong Berbagi Memanfaatkan 1. Menjalin kolaborasi dengan royong keberadaan tanaman berbagai pihak untuk sebagai ciptan Tuhan pemanfaatan tanaman empon- yang bermanfaat bagi empon sesama manusia 2. Mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kesehatan dengan memanfaatkan tanaman empon-empon Melestarikan empon- 1.Mengenal sejarah dan empon sebagai salah melestarikan empon-empon satu budaya kearifan sebagai salah satu budaya lokal masyarakat di Kota Batu kearifan lokal masyarakat di Kota Batu Menunjukkan sifat 1. Membuat produk olahan sosial kepada empon-empon yang dapat masyarakat luas bermanfaat bagi kesehatan. khususnya di kota 2. Menumbuhkan sikap Batu melalui kegiatan kebersamaan dan melatih berbagi dan edukasi tentang tanaman kebiasaan untuk berbagi empon-empon kepada sesama melalui kegiatan ekspo. Kerangka Pengalaman Belajar No Nama Obyektif Kegiatan Durasi Alat Keterangan Aktifitas Jp Mencari Mengenal 6 JP - Modul ajar Materi 1. Kenali informasi tanaman - Gambar terintegrasi Empon tentang empon- empon-empon empon – dengan Empon empon ( empon ( matapelajaran jahe,temulawak, Mengenal jahe, Mulok sereh,kencur jenis tanaman 6 JP temulawak dll)yang ada di empon-empon , sereh,
kota batu Mengenal 6 JP kencur dll) Menggali manfaat - Tanaman informasi dan tanaman nyata rasa ingin tahu empon-empon empon – peserta didik Mengenal 6 JP empon tentang empon- sejarah olahan empon empon-empon di Kota Batu Mengenal 6 JP proses pengolahan empon-empon Mengenal 6 JP cara budidaya tanaman empon-empon 2. Empon- Mengenal Identifikasi 6 JP - Buku Kunjungan ke empon empon-empon nama empon- panduan Toga Vitan Field melalui empon - alat tulis Dilaksanakan Trip pengalaman melalui - kamera/hp pada 27 (online/ berinteraksi bentuk, untuk Januari 2022 onsite) langsung warna, rasa, dokumenta dengan pemilik bau dan si pertanian lainnya (online/ onsite) melalui panca indra ( jahe,temulawa k, sereh,kencur dll) Wawancara dengan petani mengenai empon-empon di wilayah kota batu Belajar 6 JP - Buku Kunjungan ke langsung cara panduan AMKE KTH menanam dan - alat tulis Panderman membudidaya - kamera/hp dilaksanakan kan tanaman untuk pada 24 empon-empon dokumenta Februari 2022 si 3. Membuat Mengolah Mengenal 6 JP - Modul ajar Materi Olahan empon-empon ragam olahan - Video terintegrasi empon- sesuai literatur tradisional - pembelajar dengan empon dari masa lalu berbahan an Internet matapelajaran hingga masa empon-empon - Buku Mulok
kini Mengenal 6 JP tentang Menemukan olahan empon- formula modern empon campuran berbahan - Lingkunga terbaik empon dasar empon- n sekitar empon empon Praktek 6 JP - Bahan Demo mengolah baku mengolah empon-empon empon- empon-empon menjadi empon dengan produk yang mendatangkan bermanfaat - Peralatan tenaga ahli bagi memasak dilaksanakan kesehatan pada 24 Maret - Modul ajar 2022 4. Desain Desain untuk Membuat 3 JP - Buku Dilaksanakan produk produk hasil desain 3 JP baik secara olahan dari kemasan 6 JP gambar daring maupun empon-empon produk 6 JP - Alat tatap muka Membuat dengan label menggamb pemberian informasi ar materi dan produk - Komputer praktek Membuat rancangan kemasan dan ukuran produk Merencanakan harga jual produk 5. Produksi Membuat Membuat 12 JP - Bahan dasar Proses minuman macam- empon- pengolahan empon langsung oleh empon – empon macam olahan tradisional dan empon - (kunyit, peserta didik modern dikota empon jahe, dsb) berdasarkan Batu - Alat hasil praktek memasak yang telah - Kemasan dilaksakan - Resep pada pertemuan sebelumnya tentang pengolahan empon-empon. 6. Gebyar Memamerkan Memamerkan 6 JP - Produk Dilakukan saat Acara produk hasil dan olahan even besar (Ekspo) mengolah membagikan empon- untuk empon empon macam - empon mensosialisasi dan macam olahan - Booklet kan berbagai membagikan empon - - Stand macam produk
untuk empon bazaar dan Alat membagikan masyarakat kota - dokumentas kepada 102JP i masyarakat Batu sekitar Jumlah JP Proyek Kearifan Lokal Modul 1 Kenali Empon-empon Subtema: Mengenal tanaman empon-empon Mengenal jenis tanaman empon-empon Mengenal manfaat tanaman empon-empon Mengenal sejarah olahan empon-empon di Kota Batu Mengenal proses pengolahan empon-empon Mengenal cara budidaya tanaman empon-empon Pertemuan I Waktu : 6 JP x 40 menit Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll), Tanaman nyata empon – empon Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal tanaman empon-empon Persiapan : Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon Pelaksanaan : 1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang tanaman empon-empon Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a. Pernahkah kalian meminum jamu? b. Tahukah kalian terbuat dari apakah jamu itu?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk mengidentifikasi gambar. 3. Peserta didik berdiskusi tentang tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai jenis tanaman empon-empon dan perbedaannya satu sama lain. 4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil capaian pada kegiatan ini: 1. Peserta didik diharapkan mampu menemukenali berbagai tanaman empon-empon 2. Peserta didik diharapkan mampu membedakan antara satu tanaman dengan tanaman empon-empon yang lain. Tips untuk guru : Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman empon- empon. Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Bahan Bacaan Tanaman Empon-empon Menurut Fauziyah Muhlisah(1999), istilah empon-empon berasal dari bahasa Jawa. Asal kata empon-empon dari empu yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Istilah ini digunakan untuk menyebut kelompok tanaman yang mempunyai rimpang atau akar tinggal. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empon-empon adalah rimpang yang digunakan sebagai ramuan tradisional. Rimpang adalah batang
tanaman yang menjalar ke bawah tanah. Batang ini menghasilkan kuncup ke arah atas dan akar ke bawah. Penggolongan nama Empon-empon tidak dilakukan berdasarkan klasifikasi ilmiah tertentu. Melainkan lebih merujuk pada penggolongan tanaman tertentu yang dilakukan masyarakat Jawa. Tanaman yang ternasuk empon-empon pada umumnya di manfaatkan untuk obat-obatan dan bumbu dapur. Beberapa bumbu dapur yang ada dirumah kita termasuk tanaman empon-empon. Contoh empon-empon antara lain jahe, serai, serta lengkuas, kencur, kunyit, temulawak. Selaian digunakan untuk bumbu dapur sebagian empon-empon bisa digunakan untuk jamu. Pada dasarnya empon-empon hampir sama dengan tanaman lainnya yang sering di manfaatkan dari bagiannya. Akan tetapi biasanya empon-empon dimanfaatkan untuk obat-obatan dan untuk rempah-rempah makanan. Kebanyakan empon-empon tergolong dalam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) kita semua sering menyebutnya seperti itu. Peserta didik mengenali tanaman empon – empon seperti gambar: Tanaman jahe Tanaman Kunyit Tanaman Sereh Tanaman Temulawak Tanaman Kencur Umbi Kencur
Pertemuan II Waktu : 6 JP x 40 menit Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll), Tanaman nyata empon – empon Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal jenis tanaman empon-empon Persiapan : Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon Pelaksanaan : 1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang tanaman empon-empon Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: c. Tahukah kalian tanaman empon-empon? d. Apa saja tanaman empon-empon yang kalian ketahui? 2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk mengidentifikasi gambar. 3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai bentuk tanaman empon-empon, ciri khas, dan perbedaannya satu sama lain. 4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil capaian pada kegiatan ini: 1. Peserta didik diharapkan mampu menemukenali berbagai jenis tanaman empon-empon 2. Peserta didik diharapkan mampu membedakan antara satu tanaman dengan tanaman empon-empon yang lain. Tips untuk guru : Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman empon- empon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Bahan Bacaan Jenis-jenis Empon-empon Ada banyak sekali empon-empon yang memiliki kasiat dan dimanfaat untuk obat maupun untuk rempah-rempah. Berikut ini jenis-jenis empon-empon : 1. Temu Lawak (Curcuma xanthorrizha) Temu Lawak, maka yang terbayang adalah khasiatnya untuk menambah nafsu makan pada anak-anak.Keberadaan rimpang ini cukup melimpah di pasaran. Warga sudah terlanjur mempercayai akan khasiat yang didapat dari mengkonsumsi Temu Lawak. Manfaat yang dapat diperoleh dari temu lawak adalah menambah nafsu makan, mengobati gangguan pencernaan, mengatasi kram perut saat haid, mengatasi masuk angin, membantu pengobatan kanker, mengatasi masalah usus besar, memengaruhi metabolisme lemak, mengatasi radang sendi, mengeluarkan toksin tubuh, mengatasi demam, meningkatkan fungsi ginjal, meningkatkan stamina (Anonim, 2019). 2. Kunyit (Curcuma Longa) Empon – empon ini mungkin paling mudah ditemui dibandingkan empon-empon jenis lain. Hal ini disebabkan kunyit memiliki banyak khasiat sebagai obat dan bumbu dapur
seperti memasak ikan untuk menghilangkan bau amis dll. Kunyit juga sering kali dipakai untuk asesori upacara adat pada masyarakat Jawa. Khasiat yang dapat diperoleh di antaranya ramuan anti peradangan tubuh, mengobati asam lambung, mengurangi produksi gas pada pencernaan, meredakan sakit perut akibat irritable bowel syndrom, mengurangi mual, dan meredakan diare (Joseph, 2017). 3. Temu Putih (Curcuma zedoaria). Sering kali temu putih dipertukarkan namanya dengan kunir putih. Atau dengan kata lain dua spesies ini dianggap sama. Padahal keduanya sangat berbeda. Temu putih dari marga Curcuma, sedangkan kunir putih dari marga Kaempferia. Rasa temu putih sangat pahit, sedangkan kunir putih tidak terlalu pahit. Banyak manfaat yang diperoleh dari temu putih, di antaranya kandungan curcumol dan curdione berfungsi untuk antikanker, untuk mengurangi nyeri pada saat haid, dapat mengobati kanker seperti kanker serviks, mengobati kista, mengatasi diare, mengatasi masalah lambung, dan mengatasi sakit perut (Anonim, 2016). 4. Temu Ireng (Curucma aeruginosa). Temu ireng atau temu hitam karena warna rimpang bagian dalamnya berwarna biru kehitam-kehitaman. Daunnya mirip temu putih dan temu lawak karena sama-sama mempunyai semburat ungu pada mid-rib (ibu tangkai daun). Temu ireng dipakai masyarakat sebagai obat jamu cekok (Limananti & Triratnawati, 2003). Selain itu juga
terkenal untuk mengobati penyakit batuk. Manfaat lain misalnya menambah nafsu makan, mengatasi penyakit kulit, menyuburkan kandungan, mengatasi nyeri saat haid, pembersih darah paska melahirkan, meredakan batuk dan sesak nafas, menghilangkan racun dalam tubuh, mengobati cacingan, penambah darah, dan mengatasi gangguan wasir (Ana, 2015). 5. Temu kunci (Boesenbergia rotunda). Temu kunci bentuknya memang seperti kunci. Kalau rimpang lain bentuknya kerucut, temu kunci memiliki bentuk silinder kecil-kecil layaknya kunci. Baunya harum, dipakai untuk pelengkap ibu-ibu di dapur dalam memasak sayur bayam. Sayur bayam yang ditambahkan kunci lebih beraroma harum dan terasa lebih hangat. Manfaat yang diperoleh dari temu kunci selain bumbu dapur adalah mengatasi gangguan pencernaan, mencegah gigi berlubang, mencegah maag, dan meningkatkan gairah seks (Setiaputri, 2018). 6. Temu mangga (Curcuma mangga). Tanaman ini asli Malaysia. Disebut temu mangga karena aroma daging rimpangnya seperti mangga Kueni, harum dan tidak pahit. Orang Sunda memanfaatkan temu mangga sebagai lalapan. Beberapa manfaat temu mangga sebagai obat tradisional di antaranya sebagai obat maag, mengatasi diare, penghilang nyeri saat haid dan keputihan, mengobati jerawat dan bisul, untuk mengecilkan rahim, dan penambah nafsu makan (CCRC, 2019).
7. Temu giring (Curcuma heyneana). Temu giring merupakan tanaman endemik Indonesia (Bos et al., 2007). Kulit rimpang berbuku-buku dengan panjang sekitar 10 cm. Warna rimpang kuning kehijauan dan rasanya pahit. Temu giring identik dengan khasiatnya sebagai obat kecantikan. Namun ternyata banyak kandungan senyawa kimia yang bermanfaat sebagai tanaman obat keluarga. Di antaranya adalah berpotensi sebagai antioksidan, dapat mengangkat sel kulit mati, bermanfaat sebagai obat cacing bagi anak, sumber aktioksidan yang cukup tinggi, sebagai obat luka, obat cacing, dan obat sakit perut, sebagai obat pelangsing, mengatasi perasaan tidak tenang atau cemas, obat cacar air, dan obat batuk (wardani, 2016). 8. Kencur (Kaempferia galanga). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan (Wikipedia, 2018). Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Kencur biasanya dipakai untuk bumbu pecel, urap, atau karedok. Manfaat yang diperoleh dari ekstrak kencur yakni relaksasi dan memberikan efek sedatif atau menenangkan, manambah nafsu makan, mengatasi diare, mengatasi radang lambung, obat anti nyeri, obat anti radang, obat batuk, menyembuhkan luka, dan sebagai perawatan wajah berjerawat (Anonim, 2019).
9. Kunir putih (Kaempferia rotunda). Rimpangnya pendek dan bercabang-cabang, juga berbau harum. Akarnya berbau harum dan bentuknya seperti kacang tanah atau bisa juga seperti telur merpati (Lim, 2016, p. 436). Dari rimpang, keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutup rimpang induk. Rimpangnya berasa pahit. Jika telah keluar bunga, tandanya rimpang telah siap dipanen. Umbi mudanya dapat dimakan sebagai lalap. Yunus et al. (2016) mengungkapkan bahwa Kaempferia rotunda atau Kunir yang sejak dahulu telah digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan dan juga mengobati kanker. Selaintu juga bermanfaat untuk mengobati radang, meredam demam, dan meningkatkan nafsu makan (Arsyad, 2017). 10. Bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Rimpang bangle menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Warna daging rimpangnya kuning muda sampai kuning kecokelatan (Raina, 2011, p. 36). Bangle mengandung minyak atsiri (sineol,pinen), damar, pati, dan tanin (Raina, 2011, p. 36). Berikut 10 manfaat bangle bagi kesehatan, yaitu sebagai obat demam, obat sakit perut, sakit kepala, obat sakit kuning, obat rematik, obat cacingan, melancarkan BAB, antioksidan, meningkatkan nafsu makan, dan mengatasi begah (Ginaini, 2016).
11. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum). Lempuyang atau lempuyang wangi (Zingiber zerumbet) adalah sejenis rempah-rempah yang berkhasiat obat. Rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat pahitan yang dijual oleh penjaja jamu keliling. Lempuyang atau puyang adalah salah satu bahan utama jamu yang cukup populer, jamu cabe puyang (Wikipedia, 2019b). Lempuyang diketahui mampu menginduksi apoptosis sel-sel kanker. Tidak hanya itu, lempuyang berguna bagi kesehatan, misalnya sebagai obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, dan pembersih darah (Raina, 2011, p. 220). 12. Lengkuas (Alpinia galanga). Laos atau lengkuas adalah rimpang yang cukup familiar bagi ibu-ibu pencinta kuliner. Bumbu laos dipakai untuk memasak ayam goreng atau masak sayur opor. Oleh karena itu lengkuas terkenal sebagai penyedap masakan yang alami. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas. Lengkuas mengandung minyak atsir sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Lengkuas dipercaya sebagai obat rematik, sakit limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkitis, dan panu (Raina, 2011, p. 222).
13. Jahe (Zingiber officinale). Jahe ada tiga jenis, yaitu jahe merah, emprit, dan gajah. Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus (Wikipedia, 2019a). Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Rimpang ini sangat populer karena digunakan sebagai bahan untuk membuat wedang jahe. Jika kalian suka jajan di angkringan atau kucingan, maka tidak lengkap rasanya apabila tidak merasakan sensasi kehangatan wedang jahe. Jahe sekarang sudah dikemas lebih praktis dalam bentuk sachet. Beberapa juga digunakan sebagai campuran susu dan minuman lain. Sejumlah manfaat jahe bagi kesehatan karena mengandung senyawa kimia zingirona, gingerol, dan zingiberol, yakni untuk mengatasi batuk, membangkitkan nafsu makan, mulas, perut kembung, obat gatal, dan salesma (Raina, 2011, pp. 134–135). Pertemuan III Waktu : 6 JP x 40 menit Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll), Tanaman nyata empon – empon Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal manfaat tanaman empon-empon Persiapan : Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon
Pelaksanaan : 1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang tanaman empon-empon Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a. Apa saja tanaman empon-empon yang kalian ketahui? b. Tahukah kalian apa manfaat empon-empon? 2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan nama-nama tanaman empon-empon 3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai perbedaan manfaat tanaman empon-empon satu sama lain. 4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil capaian pada kegiatan ini: 1. Peserta didik diharapkan mampu menemukenali berbagai manfaat tanaman empon- empon 2. Peserta didik diharapkan mampu membedakan manfaat antara satu tanaman dengan tanaman empon-empon yang lain. Tips untuk guru : Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman empon- empon. Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Bahan Bacaan Banyaknya empon-empon yang digunakan untuk obat dan rempah-rempah hal ini tidak terlepas dari manfaat dari empon-empon. Berikut adalah manfaat dari empon- empon : a. Mengandung senyawa bioaktif yang kuat, sehingga cocok sebagai bahan obat- obatan. b. Merupakan senyawa anti-inflamasi atau anti-peradangan alami c. Meningkatkan kapasitas anti-oksidan dalam tubuh d. Meningkatkan faktor neurotrophic pada otak, yang terkait dengan fungsi otak yang lebih baik dan risiko penyakit yang lebih rendah.
e. Menurunkan risiko penyakit jantung f. Membantu mencegah (dan bahkan mengobati) kanker g. Bermanfaat dalam mencegah dan mengobati penyakit alzheimer h. Suplemen kurkumin (berbahan empon-empon), cocok bagi pasien Arthritis i. Studi menunjukkan bahwa curcumin memiliki manfaat luar biasa terhadap depresi j. Menunda penuaan dan memerangi penyakit kronis terkait usia Pertemuan IV Waktu : 6 JP x 40 menit Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll), Tanaman nyata empon – empon Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal sejarah tanaman empon-empon di Kota Batu Persiapan : Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon Pelaksanaan : 1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang tanaman empon-empon Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a. Tahukah kalian dari mana tanaman empon-empon berasal? b. Bagaimana tanaman empon-empon bisa sampai di Batu? 2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan nama-nama tanaman empon-empon 3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali sejarah tanaman empon-empon 4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil capaian pada kegiatan ini: 1. Peserta didik diharapkan mampu mengenal sejarah tanaman empon-empon 2. Peserta didik diharapkan mampu menceritakan kembali sejarah tanaman empon-empon
Tips untuk guru : Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman empon- empon. Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Bahan Bacaan Sejarah Olahan Empon-empon Bukti historis Catatan ramuan obat asli masyarakat Jawa ditulis oleh para pujangga, raja atau orang-orang berpengaruh. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amengkunegara III yang dibantu para pujangga Keraton Surakarta dan anggotanya menyusun manuskrip kuno yaitu Serat Centhini. Sri Susuhunan Pakubuwono V memerintahkan penulisan catatan ramuan obat berjudul Serat Kawruh Bab Jampi-jampi Jawi pada 1831. Wanita Belanda Jans Kloppenburg- Versteegh mengamati perilaku dalam kehidupan masyarakat Jawa yang melakukan penyembuhan penyakit dengan menggunakan ramuan bahan tradisional dari tanman dan hewan di lingkungan sekitar. lumpang pipisan/gandik Masyarakat Indonesia sejak zaman Kerajaan Mataram hingga kini masih menggunakan Jamu. Minuman khas Indonesia ini telah menjadi kebanggaan tersendiri seperti halnya dengan Ayurveda dari India dan Zhongyi dari Cina. Sejak saat itu, perempuan lebih berperan dalam memproduksi jamu, sedangkan pria berperan mencari tumbuhan herbal alami. Fakta itu diperkuat dengan adanya temuan artefak lumpang dan pipisan/gandik–alat tumbuk untuk membuat jamu. Artefak itu bisa dilihat di situs arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro, Jawa Tengah. Melansir portal Informasi Indonesia, tradisi minum jamu ini diperkirakan sudah ada sejak 1300 Masehi dan merupakan minuman bersejarah. Kata jamu sendiri berasal dari Jawa Kuno
Djampi yang bermakna penyembuhan. Jamu terbuat dari tanaman herbal yang diekstrak sarinya atau dengan cara ditumbuk. Alat pembuatan jamu tradisional Kota Batu merupakan salah satu daerah yang terletak di Prov Jawa Timur. Batu adalah salah satu kota wisata yang terletak daerah pegunugan dengan udara yang dingin dan sejuk. Dengan letak daerah yang berada di ketinggian Batu berpotensi untuk mengembangkan pertanian. Pertanian yang banyak di kembangkan di kota Batu adalah sayur dan buah-buahan. Selain itu Batu juga mengembangkan tanaman empon-empon atau TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Pada awalnya masyarakat menggunakan empon-empon sebagai bahan bumbu masakan. Seiring berkembangan waktu sekarang banyak masyarakat yang menggunakan empon-empon sebagai olahan yang siap minum seperti jahe, kunyit, sere dll. Banyak minuman herbal yang berasal dari empon-empon seperti( kunyit,jahe,sereh,kencur,temulawak) dan banyak diproduksi secara rumahan oleh para pengrajin jamu tradisional di kota Batu.banyak petani yang menanam dan membudidayakan tanaman tersebut . agar empon-empon yang hamper punah Kembali semarak dan lestari. Pertemuan V Waktu : 6 JP x 40 menit Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll), Tanaman nyata empon – empon Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal cara pengolahan empon-empon Persiapan : Guru menunjukkan gambar contoh hasil olahan tanaman empon-empon Pelaksanaan : 1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang tanaman empon-empon Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a. Pernahkah kalian meminum minuman jahe? b. Bagaimana cara mengolah jahe menjadi minuman hangat?
2. Guru menunjukkan gambar olahan tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan nama-nama olahan tersebut 3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis produk olahan tanaman empon-empon 4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil capaian pada kegiatan ini: 1. Peserta didik diharapkan mampu mengenal produk olahan tanaman empon-empon 2. Peserta didik diharapkan mampu mengenal manfaat olahan tanaman empon-empon Tips untuk guru : Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang produk olahan tanaman empon-empon. Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai hasil olahan tanaman empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Pertemuan VI Waktu : 6 JP x 40 menit Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll), Tanaman nyata empon – empon Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal cara budidaya tanaman empon-empon di Kota Batu Persiapan : Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon Pelaksanaan : 1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang tanaman empon-empon Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a. Tahukah kalian dimana biasanya tanaman empon-empon ditanam? b. Bagaimana menanam tanaman empon-empon?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan nama-nama tanaman empon-empon 3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali cara penanaman dan budidaya tanaman empon-empon 4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil capaian pada kegiatan ini: 1. Peserta didik diharapkan mampu mengenal cara menanam tanaman empon-empon dengan baik. 2. Peserta didik diharapkan mampu mengenal cara budidaya tanaman empon-empon Tips untuk guru : Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang cara penanaman dan budidaya tanaman empon-empon. Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Bahan Bacaan Budidaya Empon-Empon Tanaman empon-empon merupakan sekumpulan akar tanaman yang menjadi rempah dan berperan penting dalam perawatan kesehatan. Empon-empon juga dikenal sebagai bumbu dapur. Contoh tanaman yang termasuk empon empon diantaranya yaitu jahe, kencur, kunyit dan lain sebagainya. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, tanaman empon-empon juga menyimpan manfaat yang baik untuk kesehatan. Jamu khas Indonesia menggunakan tanaman empon-empon sebagai salah satu bahannya. Cara Budidaya Tanaman Empon-Empon Bagi Pemula 1. Persiapan Media Tanam Tanaman Empon-Empon
Media tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman empon-empon yaitu campuran tanah , pasir juga pupuk organik atau pupuk kandang. Pastikan tanah yang digunakan adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah yang gembur yaitu tanah yang memiliki komposisi tanah liat, pasir dan debu secara seimbang. Sedangkan tanah yang subur yaitu tanah yang mengandung unsur hara yang kaya. Pastikan pasir yang digunakan adalah pasir yang mengandung tanah liat, pastikan juga pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang telah difermentasi agar mudah diserap tanaman empon-empon. 2. Pembibitan Tanaman Empon-Empon Pilihlah tanaman empon-empon yang sudah tua dan sehat untuk dijadikan bibit yaitu tanaman empon yang memiliki pertumbuhan baik dan tidak terdapat penyakit. Daun tidak terserang hama, akar tumbuh simetris dan tanaman tampak lebat. 3. Penanaman Tanaman Empon-Empon Jika semua sudah siap, segera lakukan penanaman. Tanam bibit tanaman empon-empon pada media tanam yang telah dipilih dengan membuat lubang tanam untuk bibit tanaman. Ini juga bisa dilakukan dengan menanam empon empon di polybag dan pot. Lubang dibuat disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman tersebut. Setelah itu, tutup kembali lubang tersebut lalu sedikit padatkan. Jangan lupa lakukan penyiraman agar bibit tanaman tidak kekurangan air untuk pertumbuhanya. 4. Pemeliharaan Tanaman Empon-Empon Perawatan yang dilakukan pada tanaman empon-empon agar tumbuh maksimal diantaranya yaitu penyiraman secara teratur, pemupukan dan pencegahan serta penanganan hama dan penyakit yang menyerang tanaman empon-empon. Selain itu,jika media tanam terlihat terlalu padat, maka lakukan penggemburan. 5. Pemanenan Empon-Empon Masa panen rata-rata tanaman empon-empon yaitu sekitar 10 bulan tapi bergantung pada jenis tanaman empon-empon yang ditanam. Ciri-ciri tanaman empon-empon yang siap dipanen yaitu tanaman yang sudah melewati masa mengering yakni daun dan batangnya sudah menguning
Search
Read the Text Version
- 1 - 22
Pages: