MAKALAH TEKNIK EKSPOSITORI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Teori Bimbingan Kelompok Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd. Disusun Oleh : KELAS 2B 1. Monica Diva Julia Putri / K3121058 2. Salma Ghina Rana / K3121073 3. Rahadatul Aissy / K3121066 4. Sekar Jagad Kinanthi Sejati / K3121075 5. Yuliana Fatmawati / K3121084 6. Zalfa Zahrah Khalisyah / K3121087 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2022 i
KATA PENGANTAR Pertama – tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teknik Ekspositori dalam Bimbinangan Kelompok” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dr. Naharus Surur, M.Pd pada mata kuliah Teori Bimbingan Kelompok, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Naharus, selaku dosen mata kuliah Teori Bimbingan Kelompok yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada khususnya. Dengan segala keterbatasan yang ada, kami telah berusha dengan segala daya dan upaya menyelesaikan tugas ini sebagaimana pepatah yang mengatakan tiada gading yang tak retak, bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Surakarta, 10 Mei 2022 Penyusun ii
DAFTAR ISI A. Kata Pengantar……………………………………………………………………..ii B. Daftar Isi……………………………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1 A. Latar Belakang……………………………………………………………………...1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..1 C. Tujuan Pembuatan Makalah………………………………………………………2 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………3 A. Pengertian Bimbingan Kelompok…………………………………………………3 B. Pengertian Bimbingan Kelompok Teknik Ekspositori atau Pemberian Informasi……………………………………………………………………………3 C. Tujuan Bimbingan Kelompok Teknik Ekspositori………………………………5 D. Prinsip-Prinsip Teknik Ekspositori……………………………………………….5 E. Karakteristik Strategi Teknik Ekspositori………………………………………..6 F. Macam Teknik eksipatoris dalam bimbingan kelompok………………………..7 1. Teknik Ekspositori Lisan (Ceramah)…………………………………………7 2. Teknik Ekspositori Tertulis…………………………………………………..10 BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..12 A. Kesimpulan………………………………………………………………………...12 B. Saran………………………………………………………………………………..12 C. Daftar Pustaka……………………………………………………………………..14 iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dalam setting kelompok dengan tujuan pemberian suatu informasi. Bimbingan kelompok, mengacu kepada aktivitas-aktivitas kelompok yang berfokus pada penyediaan informasi atau suatu pengalaman yang dilakukan melalui aktivitas berkelompok yang terencana. Pengorganisasian nya untuk mencegah berkembangannya problem dan biasanya isi dari pelaksanaan bimbingan kelompok dengan adanya informasi pendidikan, pekerjaan, dll guna membantu perencanaan konseli. Menurut Suherman, dkk. (dalam Evia Darmawani (2001)) menjelaskan metode ekspositori adalah “metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.” Bimbingan kelompok dengan teknik ekspositori merupakan layanan bimbingan konseling dalam setting kelompok dengan metode ceramah, pemberian informasi, diskusi, penugasan. Bimbingan kelompok di sekolah dilakukan oleh guru BK/konselor sebagai pemimpin kelompok (PK) dan siswa sebagai anggota kelompok (AK). Bimbingan kelompok dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari bimbingan klasikal. B. Rumusan Masalah Setelah menyusun latar belakang makalah, kami memiliki beberapa rumusan masalah yang relevan untuk dibahas dalam makalah ini, yaitu : 1. Apa makna/arti bimbingan kelompok? 2. Apa makna/arti teknik ekspositori bimbingan kelompok? 3. Apa tujuan dari bimbingan kelompok teknik ekspositori? 4. Apa prinsip-prinsip bimbingan kelompok teknik ekspositori? 5. Bagaimana karakteristik teknik ekspositori? 1
6. Apa saja macam teknik bimbingan kelompok? 7. Bagaimana karakteristik teknik ekspositori? C. Tujuan Pembuatan Makalah Dari rumusan masalah diatas, kami memiliki beberapa tujuan yang kami muat, yaitu : 1. Mengerti makna bimbingan kelompok 2. Mengerti makna teknik ekspositori bimbingan kelompok 3. Mengetahui tujuan dari bimbingan kelompok teknik ekspositori 4. Mengetahui prinsip-prinsip bimbingan kelompok teknik ekspositori 5. Memahami karakteristik teknik ekspositori 6. Macam Teknik eksipatori dalam bimbingan kelompok 7. Memahami karakteristik teknik ekspositori 2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang diberikan secara berkelompok. Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan untuk melatih keterampilan komunikasi dan mengatasi permasalahan- permasalahan. Prayitno menjelaskan “bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu secara berkelompok agar kelompok tersebut kuat, besar, dan mandiri”. Selain itu, Winkel mengemukakan bahwa “bimbingan kelompok mengharapkan perubahan dalam sikap dan perilaku klien secara tidak langsung, melalui pemberian informasi yang menekankan pengolahan kognitif pada anggota kelompok.” Jadi, bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli melalui kelompok-kelompok kecil terdiri atas beberapa orang untuk maksud pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai atau pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan. B. Pengertian Bimbingan Kelompok Teknik Ekspositori atau Pemberian Informasi Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasangagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar. Roy Killen (1998), menamakan metode ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut. Menurut David P. Ausubel dalam Pentatito Gunowibowo (1998:6-7), pendekatan ekspositori ini merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Sejalan dengan itu Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan” metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa”. 3
Teknik pemberian informasi (expository) merupakan salah satu teknik pada layanan bimbingan dan kelompok. Informasi sendiri merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau intruksi. Teknik pemberian informasi (expository) sering disebut sebagai metode ceramah, yang memberikan informasi atau penjelasan oleh seorang pembicara pada suatu kelompok pendengar. Jogiyanto menjelaskan, informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan Prayitno dan Erman Amti, menjelaskan bahwa “teknik pemberian informasi (expository) adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.” Teknik pemberian informasi dapat diselengarakan secara langsung dan terbuka oleh konselor kepada seluruh responden. Beragam teknik dan media yang bervariasai serta fleksibel dapat digunakan melalui kelompok dan klasikal. Beberapa teknik yang biasa digunakann untuk layanan informasi yaitu : 1. Teknik Ekspositori Lisan (Ceramah) 2. Teknik Ekspositori Tertulis Dari beberapa pengertian yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa atau peserta didik dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Guru cenderung menjadi lebih berperan sebagai fokus pembelajaran yang memberikan informasi sedangkan pembelajar/peserta didik tidak terlalu banyak aktif untuk menemukan materi. Dengan demikian jika dikaitkan dengan pelaksanaan program BK di sekolah pada komponen pelayanan dasar serta peminatan dan perencanaan individu jelas relevan dengan yang dilakukan guru BK atau konselor yang bertujuan memberikan berbagai informasi menggunakan komunikasi verbal (penjelasan secara mendalam) kepada peserta didik secara langsung kepada peserta di dalam klasikal. Selain itu tujuan memfasiltasi peserta didik untuk memahami dan mengenali semua potens dirinya supaya berkembang dan dapat merencanakan kehidupan efektiv dan bersifat pecegahan dan pemahaman. 4
C. Tujuan Bimbingan Kelompok Teknik Ekspositori Winkel berpendapat teknik pemberian informasi (expository) bertujuan untuk membekali siswa/individu tentang pengetahuan, wawasan, dan fakta, agar individu mampu merencanakan dan memutuskan masa depan secara mandiri dan mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik. Teknik pemberian informasi bertujuan agar individu mengetahui dan menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan kehidupanya sehari-hari dan guna untuk membantu perkembagan diri. Selain itu, pemberian informasi memiliki fungsi pemahaman yang mana bertujuan agar individu memahami berbagai informasi yang dapat digunakan untuk mencegah timbulnya suatu masalah, pemecahan suatu masalah, dan untuk membantu individu dalam mengaktualisasikan diri. Teknik pemberian informasi bertujuan untuk pengembangan kemandirian. Pemahaman dan penguasaaan individu terhadap informasi yang diperlukanya akan memungkinkann individu : 1) Mampu memahami dan menerima diri dan lingkunganya secara objektif, positif, dan dinamis; 2) Mengambil keputusan; 3) Mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil; 4) Mengaktualisasikan secara terintegritas. D. Prinsip-Prinsip Teknik Ekspositori Prinsip-prinsip pembelajaran dengan metode ekspositori yang harus diperhatikan oleh setiap guru antara lain (Wina Sanjaya, 2008:181) 1) Berorientasi pada Tujuan Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam metode ini, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan metode ini. 2) Prinpip Komunikasi Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang telah diorganisir dan disusun dengan tujuan tertentu yang 5
ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan. 3) Prinsip Kesiapan Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu hubelajar.Inti dari hukum ini adalah guru harus terlebih dahulu memosisikan siswa dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan memulai pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya. 4) Prinsip Berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. E. Karakteristik Strategi Teknik Ekspositori Menurut Dimaslay (2007 terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya : ▪ Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah. ▪ Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. ▪ Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. ▪ Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori. 6
▪ Metode pembelajaran ekspositori bertujuan memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah : 1) Menyusun program pembelajaran. 2) Memberi informasi yang benar. 3) Pemberi fasilitas yang baik. 4) Pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar,dan menilai perolehan informasi. F. Macam Teknik eksipatoris dalam bimbingan kelompok Beberapa teknik yang biasa digunakann untuk layanan informasi dalam bimbingan kelompok yaitu : 1. Teknik Ekspositori Lisan (Ceramah) 2. Teknik Ekspositori Tertulis Berikut penjelasan macam teknik ekspositori : 1. Teknik Ekspositori Lisan (Ceramah) Teknik ekspositori secara lisan atau teknik ceramah merupakan prosedur pemberian layanan bimbingan dengan cara menyampaikan informasi atau penjelasan secara lisan. Ceramah dapat diberikan dalam latarkelompok kecil, klasikal maupun kelompok yang lebih besar lagi, misal pertemuan di aula yang dapat menampung siswa dalam jumlah cukup banyak. Teknik ini tepat digunakan untuk menyampaikan materi yang berupa konsep, fakta maupun generalisasi.Tujuan yang dapat dicapai melalui teknik espositori lebih pada tujuan yang mengarah pada aspek kognitif daripada afektif maupun motorik. ➢ Prosedur Pelaksanaan Layanan dengan Teknik Ekspositori (Ceramah) Dalam memberikan layanan bimbingan dengan teknik ekspositori, mengikuti prosedur sebagai berikut : 1) Perencanaan Merupakan tahap persiapan yang dilakukan konselor sebelum memberikan layanan dengan ceramah. Hasil dari kegiatan persiapan ini diwujudkan dalam bentuk RPLBK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling). Aktivitas konselor dalam perencanakan meliputi : 7
• Mengenali kebutuhan konseli • Merumuskan kompetensi atau tujuan bimbingan • Mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Materi dapat berupa konsep, fakta maupun generalisasi, disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan • Merencanakan strategi atau prosedur pelaksanaan, langkah-demi langkah direncanakan, sehingga tercermin kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan oleh konselor. Dalam menyusun strategi, perlu pula diperhatikan variasi teknik lain sebagai upaya mereduksi kelemahan teknik ceramah • Merencanakan media atau alat bantu yang akan digunakan • Serta merencanakan kegiatan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan. 2) Pelaksanaan Setelah persiapan sudah matang dalam bentuk RPLBK, sesuai dengan jadual yang telah direncanakan, maka layanan dengan teknik ceramah dilaksanakan. Prosedur pelaksanaan sebagai berikut : • Tahap awal atau orientasi, disebut juga sebagai pembukaan,merupakan tahap di mana konselor/ pembimbing membuka atau memulai kegiatan pelayanan. Aktivitas konselor pembimbing pada tahap ini antara lain memberi salam pembuka, membina hubungan dengan lebih hangat dan akrab, memberi motivasi, menyampaikan topik, tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan, menyampaikan aturan-aturan atau asas-asas dalam kegiatan yang akan dilaksanakan (kontrak kegiatan), seperti jika akan bertanya,mengangkat tangan terlebih dahulu. Jika pelayanan diberikan kepada kelompok yang baru terbentuk,maka konselor juga harus membantu para anggotanya untuk saling mengenal satu dengan lainnya termasuk dengan pemimpin kelompok/ konselor • Tahap peralihan atau transisi, peralihan dari pembukaan ke kegiatan inti. Kegiatan konselor antara lain : menjelaskan aktivitas yang akan dilaksanakan pada kegiatan inti, memelihara suasana kelompok agar tetap 8
semangat, kompak dan fokus pada tujuan. Tahap kegiatan inti, merupakan pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dengan cara memberikan informasi atau penjelasan secara lisan. Konselor perlu memberi contoh- contoh untuk memperjelas informasi yang disampaikan, dapat pula dilengkapi dengan media yang mendukung. Konseli dilibatkan dalam proses ini, misal dengan tanya jawab, pemberian contoh maupun aktivitas lain sebagai selingan untuk mengurangi kebosanan • Tahap penutup, merupakan bagian akhir dari kegiatan pelaksanaan. Konselor menyampaikan jika kegiatan akan berakhir, menyimpulkan hasil kegiatan baik pada hasil proses maupun hasil akhir, membahas kegaiatan yang akan dating, mengemukakan kesan dan harapan. 3) Evaluasi Konselor melakukan evaluasi terhadap layanan yang telah dilaksanakan, apakah tujuan yang telah dirumuskan di RPLBK dapat tercapai. Di samping evaluasi hasil juga dilaksanakan evaluasi proses yang dapat digunakan sebagai pijakan dalam mengembangkan program berikutnya. ➢ Kelebihan dan kelemahan Teknik Ekspositori (Ceramah) Sebagai suatu teknik, ekspositori secara lisan memiliki kelebihan maupun kelemahan. Kelemahan dan kelebihan ini perlu dikenali sehingga bisa mengambil keputusan secara tepat pada waktu menentukan penggunaan teknik serta merencanakan upaya dalam mereduksi kelemahan teknik ini. ❖ Kelebihan ekspositori lisan : • Lebih efisien dibanding dengan teknik lain baik ditinjau dari sisi waktu, fasilitas maupun biaya • Dalam waktu bersamaan dapat melayani sejumlah besar konseli • Mudah dilaksanakan dibanding dengan teknik lain. ❖ Kelemahan teknik ceramah : • Sering dilakukan secara monolog, alur komunikasi lebih pada satu arah, sehingga membosankan dan tidak menarik • Konseli hanya mendengarkan saja sehingga kurang aktif yang dapat berdampak pada rendahnya penguasaan materi yang disampaikan 9
• Menuntut konselor memiliki keterampilan yang lebih dalam berkomunikasi agar dapat menarik, seperti keterampilan dalam mengatur intonasi, ritme atau irama suara, cara pengucapan suara agar jelas, keras lemahnya volume suara dan sebagainya. ➢ Agar teknik ceramah dapat digunakan secara efektif, perlu memperhatikan rambu-rambu berikut ini : • Pertimbangkan apakah teknik ceramah merupakan cara yang paling tepat untuk memenuhi standar layanan dibanding dengan teknik yang lain. • Persiapkan secara matang informasi yang akan disampaikan. Konselor harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan. • Siapkan bahan yang dapat dibaca sendiri di luar jam tatap muka. • Usahakan berbagai variasi penyampaian untuk menghindari kejenuhan, baik variasi dalam olah vocal (intonasi, irama, volume suara) variasi contoh, variasi mimik pantomimik agar lebih menarik maupun variasi yang lain. • Gunakan berbagai media yang dapat memperjelas pengertian pendengar terhadap bahan yang disampaikan. • Agar lebih menarik, teknik ceramah dapat divariasi dengan teknik yang lain, misalnya game atau permainan, untuk menghindari kejenuhan atau kebosanan. 2. Teknik Ekspositori Tertulis Ekspositori tertulis dapat diartikan sebagai cara yang digunakan dalam memberikan pelayanan bimbingan, dengan menyampaikan informasi secara tertulis. Cara komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tulisan. Pembimbing atau konselor menyiapkan materi bimbingan dalam bentuk tertulis dan bahan tersebut dapat dipelajari atau dibaca secara mandiri oleh para konseli. Materi ekspositori tertulis dapat disajikan dengan menggunakan berbagai macam media. Media tersebut antara lain yaitu papan bimbingan, booklet, leaflet, modul blog atau web. Ekspositori secara tertulis lebih tepat digunakan untuk menyampaikan materi- materi yang sifatnya informatif, hal-hal yang perlu diketahui oleh konseli. Tujuan yang 10
dapat dicapai lebih pada aspek kognitif, agar konseli mengetahui dan memahami dan selanjutnya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. ➢ Kelebihan dan Kelemahan Teknik Ekspositori Tertulis ❖ Kelebihan teknik ekspositori secara tertulis antara lain : • Bahan atau materi yang disajikan dapat dibaca ulang sehingga jika ada hal-hal yang kurang jelas, dapat dibaca Kembali. • Materi dapat disampaikan di luar jam tatap muka di dalam kelas, sehingga teknik ini merupakan alternative bagi sekolah yang tidak memiliki jam tatap muka di kelas. ❖ Kelemahan dari ekspositori tertulis antara lain : • Pada umumnya minat baca siswa masih rendah, sehingga ada kemungkinan tidak dibaca oleh konseli. • Membutuhkan keterampilan khusus para pembimbing/ konselor dalam menyiapkan informasi secara tertulis, sementara kebiasaan menulispun masih rendah. ➢ Dalam menyiapkan materi bimbingan secara tertulis, baik dalam bentuk papan bimbingan, brosur atau yang lainnya, beberapa hal perlu diperhatikan, antara lain : • Topik tulisan, dipilih sesuai dengan kebutuhan konseli pada saat itu. • Menggunakan gaya bahasa yang sederhana, jelas, lugas komunikatif bagi konseli. • Agar lebih menarik dapat ditambah dengan ilustrasi gambar yang sesuai dengan topik yang sedang diangkat. • Perhatikan tata letak atau layout sehingga penampilannya bisa menarik perhatian konseli. • Letakkan media tersebut di tempat yang strategis, mudah dijangkau oleh konseli. 11
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN • Bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli melalui kelompok-kelompok kecil terdiri atas beberapa orang untuk maksud pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai atau pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan. • Teknik pemberian informasi (expository) merupakan salah satu teknik pada layanan bimbingan dan kelompok. Informasi sendiri merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau intruksi. • Bimbingan kelompok dengan Teknik ekspositori yang dilakukan guru BK atau konselor yang bertujuan memberikan berbagai informasi menggunakan komunikasi verbal (penjelasan secara mendalam) kepada peserta didik secara langsung kepada peserta di dalam klasikal. • Teknik ekspositori atau pemberian informasi memiliki fungsi pemahaman yang mana bertujuan agar individu memahami berbagai informasi yang dapat digunakan untuk mencegah timbulnya suatu masalah, pemecahan suatu masalah, dan untuk membantu individu dalam mengaktualisasikan diri. • Teknik ekspositori secara lisan atau teknik ceramah merupakan prosedur pemberian layanan bimbingan dengan cara menyampaikan informasi atau penjelasan secara lisan. Ceramah dapat diberikan dalam latarkelompok kecil, klasikal maupun kelompok yang lebih besar lagi, misal pertemuan di aula yang dapat menampung siswa dalam jumlah cukup banyak • Teknik ekspositori tertulis dapat diartikan sebagai cara yang digunakan dalam memberikan pelayanan bimbingan, dengan menyampaikan informasi secara tertulis. Cara komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tulisan. B. SARAN Pada saat pembuatan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik 12
serta saran yang membangun mengenai pembahasan makalah ini yang nantinya sangat penting bagi kami untuk memperbaiki kesalahan dalam penyusunan makalah ini. 13
DAFTAR PUSTAKA Darmani, Evia. 2018. Metode Ekspositori Dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Klasikal, https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/juang/article/download/2098/1916. Diakses pada 11 Mei 2022 pukul 19.30. Muchlisin, Riadi. 2017. Metode Belajar Ekspositori, https://www.kajianpustaka.com/2012/12/metode-belajar-ekspositori.html. Diakses pada 11 Mei 2022 pukul 21.00. 14
Search
Read the Text Version
- 1 - 17
Pages: