Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura

Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura

Published by rizkidyah1341, 2022-04-05 10:22:08

Description: I Made Rustika_2012_efikasi diri

Search

Read the Text Version

BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 20, NO. 1-2, 2012: 18 – 25 ISSN: 0854-7108 Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura I Made Rustika1 Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Abstrak Albert Bandura adalah salah seorang tokoh psikologi yang menyebutkan bahwa keyakinan memiliki kemampuan untuk mengelola dan melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dengan istilah efikasi diri. Efikasi diri berkaitan erat dengan konsep diri, harga diri, dan locus of control. Kata kunci: teori Albert Bandura, efikasi diri, prestasi Pengantar prestasi mahasiswa (Pajares & Miller, 1994). (3) Pietsch, Walkeer, dan Chapman Efikasi1 memegang peran yang sangat (2003) juga menemukan hasil yang sama, penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ada hubungan antara efikasi diri seseorang akan mampu menggunakan matematika dengan prestasi matematika. potensi dirinya secara optimal apabila (4) Penelitian Lane et al. (2003) terhadap efikasi diri mendukungnya. Salah satu mahasiswa Pascasarjana mendukung hasil aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh penelitian sebelumnya bahwa ada efikasi diri adalah prestasi. Bandura (1997) hubungan yang signifikan antara efikasi mengemukakan efikasi diri mempunyai diri dengan prestasi belajar. (5) Efikasi diri peran yang sangat besar terhadap prestasi dan goal level berhubungan positif dengan matematika dan kemampuan menulis. prestasi apabila role overload rendah, tapi Beberapa hasil penelitian menunjukkan hubungannya tidak signifikan kalau role hasil sebagai berikut: (1) Penelitian overload-nya tinggi (Brown et al., 2005). (6) Chemers et al. (2001) menemukan bahwa Dalam kaitannya dengan kemampuan efikasi diri akademik berhubungan berbahasa, efikasi diri berhubungan dengan prestasi dan penyesuaian diri, dengan kemampuan mendengarkan (secara langsung memengaruhi prestasi (Rahimi & Abedini, 2009). (7) Apabila akademis, sedangkan secara tidak lang- dikaitkan dengan tingkat kerumitan tugas, sung memengaruhinya melalui harapan hasil penelitian Judge dan kawan-kawan dan persepsi terhadap koping). (2) Pada menunjukkan bahwa efikasi diri hanya tahun 1994 Pajares dan Miller menguji dapat memprediksi prestasi pada tugas pendapat Bandura yang menyatakan yang sederhana, efikasi diri tidak dapat bahwa efikasi diri merupakan variabel memprediksi prestasi pada tugas yang yang paling berperan untuk memprediksi kompleks (Judge et al., 2007). (8) Efikasi prestasi mahasiswa. Hasil penelitiannya diri berwirausaha mempunyai peran yang mendukung pendapat Bandura bahwa sangat meyakinkan terhadap dorongan efikasi diri merupakan variabel yang berwirausaha (Zhao et al., 2005). (9) Dalam paling tinggi perannya dalam menentukan pengasuhan anak, efikasi diri orang tua merupakan variabel yang dapat diper- 1 Korespondensi mengenai isi artikel ini dapat gunakan untuk memprediksi gaya dilakukan melalui: [email protected] BULETIN PSIKOLOGI 18

EFIKASI DIRI, TEORI ALBERT BANDURA pengasuhan apa yang akan diterapkan (2) Penelitian tentang kondisi fisik pende- orang tua, apakah gaya pengasuhan yang rita kanker yang dilakukan oleh Hirai et al. bereaksi berlebihan (disiplin yang keras) (2002) menunjukkan hasil ada korelasi atau gaya pengasuhan yang kurang yang tinggi antara kondisi fisik, efikasi diri perhatian (disiplin yang kurang konsisten dan stres. Pasien yang baik kondisi dan terlalu memberi kebebasan) (Sanders fisiknya akan tinggi efikasi dirinya, pasien & Woolley, 2005). Penelitian yang dilaku- yang tinggi efikasi dirinya akan rendah kan terhadap perilaku orang tua yang tingkat stresnya. (3) Dalam kaitannya mempunyai pekerjaan berisiko/tidak dengan burnout, efikasi diri dapat aman, ditemukan adanya korelasi positif dipergunakan untuk memprediksi antara pekerjaan berisiko/tidak aman ayah terjadinya burnout pada para guru dengan penerapan pola asuh otoriter, (Brouwers et al., 2001). (4) Dalam peneli- sebaliknya ditemukan korelasi negatif tiannya terhadap guru-guru di Italia, antara pekerjaan berisiko/tidak aman ibu Caprara et al. (2003) menemukan hasil ada dengan penerapan pola asuh otoriter (Lim hubungan antara efikasi diri dengan & Loo, 2003). kepuasan kerja. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Sahu dan Rath (2003) yaitu Penyesuaian psikologis dan kepuasan hidup ada korelasi antara efikasi diri dengan kesejahteraan. (5) Penelitian yang dilaku- Dalam teori sosial kognitif, rendahnya kan oleh Cubukcu (2008) terhadap peserta efikasi diri akan menyebabkan meningkat- pelatihan guru bahasa Inggris di Turki nya kecemasan dan perilaku menghindar. menunjukkan hasil yang tidak sejalan Individu akan menghindari aktivitas-akti- dengan penelitian-peneltian sebelumnya, vitas yang dapat memperburuk keadaan, yaitu tidak ada korelasi antara efikasi diri hal ini bukan disebabkan oleh ancaman dengan kecemasan tapi karena merasa tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola aspek-aspek Menurut Bandura (1997) efikasi diri yang berisiko (Bandura, 1997). dibentuk oleh empat sumber informasi, yaitu: (1) Pengalaman berhasil. Dalam kehi- Beberapa penelitian yang berkaitan dupan manusia, keberhasilan menyelesai- dengan penyesuaian psikologis menun- kan suatu masalah akan meningkatkan jukkan hasil sebagai berikut: (1) Penelitian efikasi diri, sebaliknya kegagalan akan Jex et al. (2001) terhadap orang-orang yang menurunkan efikasi diri (terutama pada menghadapi beban kerja berlebihan waktu efikasi diri belum terbentuk secara menunjukkan adanya hubungan negatif mantap dalam diri seseorang). Untuk antara efikasi diri dengan tingkat stres. terbentuknya efikasi diri, orang harus Orang yang tinggi efikasi dirinya tingkat pernah mengalami tantangan yang berat, stresnya rendah. Pendapat ini juga didu- sehingga ia bisa menyelesaikannya de- kung oleh penelitian McDougall dan Kang ngan kegigihan dan kerja keras (Bandura, (2003) yaitu ada korelasi negatif antara 1997). Perkembangan efikasi diri disam- efikasi diri dengan kecemasan. Dalam ping ditentukan oleh keberhasilan dan kaitannya dengan emosi orang tua pada kegagalan yang telah dilakukan juga waktu menghadapi perilaku anak yang ditentukan oleh kesalahan dalam menilai bermasalah, ada korelasi negatif antara diri. Apabila dalam kehidupan sehari-hari efikasi diri dengan tingkat kecemasan. yang selalu diingat adalah penampilan- Korelasinya signifikan hanya pada ayah, penampilan yang kurang baik, maka tidak pada ibu (Hastings & Brown, 2002). BULETIN PSIKOLOGI 19

RUSTIKA kesimpulan tentang efikasi diri akan kan perilaku model dapat merubah rendah. Sebaliknya, meskipun kegagalan perlaku koping pengamatnya, yaitu; sering dialami tapi secara terus menerus model sering terlibat dalam peristiwa yang selalu berusaha meningkatkan prestasi menegangkan (mengancam) dan ia mem- maka efikasi diri akan meningkat. Kum- beri contoh bagaimana bertindak, dan pulan dari pengalaman-pengalaman masa model menunjukkan strategi yang efektif lalu akan menjadi penentu efikasi diri untuk mengatasi ancaman (Bandura, melalui representasi kognitif, yang 1997). meliputi; ingatan terhadap frekuensi keberhasilan dan kegagalan, pola tempo- Bandura (1997) menyatakan bahwa rernya, serta dalam situasi bagaimana belajar observasional ditentukan oleh terjadinya keberhasilan dan kegagalan empat sub-proses, yaitu: (a) Proses (Bandura, 1997). attentional, proses ini menentukan apa yang diseleksi untuk diamati. (b) Proses Peranan kemampuan berpikir dalam retention, proses ini berhubungan dengan perkembangan efikasi diri cukup besar, proses representasi kognitif (c) Proses karena orang yang tinggi inteligensinya Production, dalam proses ini konsep akan lebih mampu mengingat dan diterjemahkan ke dalam tindakan yang menganalisis kejadian-kejadian yang per- sesuai dan (d) Proses motivational, nah dialami, sehingga kesimpulan yang beberapa hal yang menentukan proses ini: dibuat akan lebih tepat. Penelitian Kumar external incentives, vicarious incentives, self- dan Lal (2006) menunjukkan hasil bahwa incentives, obseerver attributes. terdapat perbedaan inteligensi antara orang yang tinggi efikasi dirinya dengan Menurut Bandura (1997) beberapa orang yang rendah efikasi dirinya. Dengan faktor yang menjadi pertimbangan penga- kata lain dapat disebutkan ada korelasi mat dalam memilih model adalah: (1) antara inteligensi dengan efikasi diri. Dalam memilih model, orang cenderung Penelitian Uzuntiryaki terhadap guru- memilih model yang ada kemiripannya guru kimia di Turki menunjukkan hasil: dengan diri, perilaku model akan diantara empat sumber informasi yang meningkatkan efikasi diri apabila model dapat memengaruhi perkembangan efikasi sukses, dan menurunkan efikasi apabila diri, “pengalaman berhasil” yang paling model gagal. (2) Dalam hal ras dan jender berperan dalam meningkatkan efikasi diri orang cenderung memandang orang yang (Uzuntiryaki, 2008). (2) Kejadian yang ada persamaan ras dan jender lebih dapat dihayati seolah-olah dialami sendiri. Apabila dipercaya, sehingga perilakunya lebih orang melihat suatu kejadian, kemudian ia menguatkan keyakinan efikasi. Untuk merasakannya sebagai kejadian yang meningkatkan keyakinan efikasi untuk dialami sendiri maka hal ini akan dapat belajar dan meningkatkan kompetensi memengaruhi perkembangan efikasi diri- orang cenderung lebih memilih model nya. Figur yang berperan sebagai peran- yang memiliki keterampilan banyak tara dalam proses penghayatan ini adalah daripada model yang memiliki keteram- “model”, dalam hal ini model dapat pilan tunggal. (3) Orang cenderung lebih diamati dalam kehidupan sehari-hari memilih model yang mampu mengatasi maupun di televisi dan media visual kesulitannya dengan gigih daripada lainnya. Secara lebih rinci dapat disebut- model yang mengatasi permasalahannya kan bahwa ada dua faktor yang menentu- dengan tanpa perjuangan. 20 BULETIN PSIKOLOGI

EFIKASI DIRI, TEORI ALBERT BANDURA ATTENTIO-NAL RETENTION PRODUCTION MOTIVATIO- PROCESSES PROCESSES PROCESSES NAL PROCESSES Modeled events: Cognitive Representational External - Salience construction: Guidance: Incentive: - Affective - Symbolic - Response - Sensory - Tangible valence coding production - Social - Complexity - Cognitive - Guided - Control - Prevalence - Accessibility organization enactment Vicarious Matching Modeled - Functional value Incentives: pattern events Rehearsal: Corrective - Oserved benefits - Cognitive Adjustment: - Observed costs Observer - Enactive - monitoring of Attributes: Self-Incentives - perceptual set Observer enactments - Tangible - Cognitive attributes: - Feedback - Self-evaluative - Cognitive capabilities Information Observer - cognitive skills - Conception Attributes: - Cognitive - Incentive preconception matching - Arousal level structure Preferences - Aquired Observer - Social compa- Attributes: preferences - Physical rison biases - Internal Capabilities - Component standards subskills Gambar 1. Empat sub proses dalam belajar observasional (Bandura, 1997) (4) Pengamat lebih memilih model yang pendapat Bandura tentang peran model mampu menunjukkan strategi untuk dalam mengarahkan perilaku manusia. mengelola situasi sulit dan mampu mengutarakan instruksi dalam bentuk Persuasi verbal strategi koping daripada model yang emosional, dan (5) Petunjuk-petunjuk Persuasi verbal merupakan informasi yang diberikan oleh model yang kompeten yang sengaja diberikan kepada orang yang akan lebih diperhatikan daripada ingin diubah efikasi dirinya, dengan cara petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh memberikan dorongan semangat bahwa model yang tidak kompeten. permasalahan yang dihadapi bisa disele- saikan. Dorongan semangat yang diberi- Penelitian Martino et al. (2005) tentang kan kepada orang yang mempunyai pengaruh tayangan adegan seks di televisi potensi dan terbuka menerima informasi terhadap perilaku seksual remaja akan menggugah semangat orang menunjukkan bahwa model di televisi bersangkutan untuk berusaha lebih gigih tersebut memengaruhi perilaku remaja meningkatkan efikasi dirinya. Semakin untuk melakukan hubungan seks percaya orang kepada kemampuan pem- pranikah. Hasil penelitian ini mendukung beri informasi maka akan semakin kuat keyakinan untuk dapat merubah efikasi BULETIN PSIKOLOGI 21

RUSTIKA diri. Apabila penilaian diri lebih dipercaya puannya, sedangkan orang yang sukses daripada penilaian orang lain maka dalam suasana hati sedih cenderung keyakinan terhadap kemampuan yang underestimate terhadap kemampuannya dimiliki sulit digoyahkan. Informasi yang (Bandura, 1997). Ada korelasi positif diberikan akan lebih efektif apabila lang- antara kecerdasan emosional dengan efi- sung menunjukkan keterampilan-keteram- kasi kepemimpinan (Villanueva & Sanchez pilan yang perlu dipelajari untuk mening- 2007). Dalam kaitannya dengan komitmen katkan efikasi diri. Persuasi verbal akan untuk berhenti minum minuman keras, berhasil dengan baik apabila orang yang pada waktu suasana hati sedang sedih memberikan informasi mampu mendiag- efikasi untuk tidak meminum minuman nosis kekuatan dan kelemahan orang yang keras rendah (Dill et al., 2007). akan ditingkatkan efikasi dirinya, serta mengetahui pengetahuan atau keteram- Penutup pilan yang dapat mengaktualisasikan potensi orang tersebut (Bandura, 1997). Kelebihan Teori Albert Bandura Keadaan fisiologis dan suasana hati Teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura ini dengan sangat jelas memberi Dalam suatu aktivitas yang melibat- wawasan baru tentang suatu aspek mental kan kekuatan dan stamina, orang akan yang menjadi penghubung antara potensi mengartikan kelelahan dan rasa sakit yang yang dimiliki seseorang dengan hasil dirasakan sebagai petunjuk tentang efikasi akhir. Untuk terwujudnya hasil akhir yang dirinya. Demikian juga dengan suasana memuaskan orang tidak cukup hanya hati, perubahan suasana hati dapat meme- memikirkan potensi yang dimiliki, tanpa ngaruhi keyakinan seseorang tentang adanya efikasi diri yang memadai potensi efikasi dirinya. Dalam kaitannya dengan yang dimiliki tidak akan dapat teraktua- keadaan fisiologis dan suasana hati, ada lisasi dengan optimal. Potensi yang dimi- empat cara untuk merubah keyakinan liki seseorang akan terpendam selamanya efikasi, yaitu: (1) meningkatkan kondisi tanpa adanya efikasi diri yang memadai. tubuh, (2) Menurunkan stres (3) merubah emosi negatif, dan (4) mengkoreksi Dalam penerapannya, teori efikasi diri kesalahan interpretasi terhadap keadaan yang dikemukakan oleh Albert Bandura tubuh (Bandura, 1997). mudah dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam bidang psiko- Pada waktu seseorang merasa sedih, logi perkembangan teori ini mudah dapat maka penilaian terhadap diri cenderung diterapkan karena sejalan dengan teori- rendah (tidak berarti). Orang cenderung teori lainnya. Apabila dikaitkan dengan membuat evaluasi diri positif pada waktu teori perkembangan Erikson, dimana suasana hati positif, dan evaluasi negatif dalam tahap-tahap perkembangan kepri- pada waktu suasana hati negatif. Meng- badian manusia ada krisis-krisis psiko- alami keberhasilan pada waktu suasana sosial yang harus dilalui (seseorang akan hati positif akan menimbulkan efikasi diri dapat mencapai kematangan diri setelah tinggi, sedangkan mengalami kegagalan mampu menyelesaikan krisis di setiap pada waktu suasana hati negatif akan tahap perkembangan), maka teori efikasi menimbulkan efikasi diri rendah. Orang diri yang menyatakan pentingnya peranan yang gagal dalam suasan hati gembira mastery experience dapat diterapkan cenderung overestimate terhadap kemam- dengan mudah dalam pengasuhan anak. 22 BULETIN PSIKOLOGI

EFIKASI DIRI, TEORI ALBERT BANDURA Dalam tahap awal misalnya, seorang anak kankan pada kesadaran, kurang mem- akan menghadapi krisis otonomi melawan bahas proses bawah sadar seperti yang keragu-raguan, anak akan ragu-ragu dan diyakini oleh Sigmund Freud dan pengi- selalu menggantungkan diri pada orang kutnya, sehingga untuk menganalisis lain apabila lingkungan tidak memberi suatu gangguan mental seperti histeria, kepercayaan untuk mencoba menghadapi hipokondria dan sebagainya, dimana suatu tantangan, sebaliknya anak akan diyakini oleh teori Psikoanalisa latar percaya diri, otonominya kuat kalau belakangnya adalah dorongan-dorongan lingkungan memberi kesempatan kepada di bawah sadar manusia, teori Albert anak untuk mencoba menghadapi tan- Bandura tidak begitu banyak dapat menje- tangan (anak ia mempunyai kebanggaan lasakan proses bawah sadar tersebut. terhadap kemampuan dirinya setelah ber- Keberhasilan menyelesaikan suatu tugas hasil melewati suatu permasalahan yang yang menantang tidak selamanya dapat menantang). Dari apa yang telah dikemu- mengembangkan efikasi diri yang positif, kakan nampak bahwa baik teori Erikson perasaan berhasil berlebihan adakalanya maupun teori Albert Bandura sama-sama berdampak negatif. Vancouver et al. (2002) memandang perlu suatu permasalahan dalam penelitian eksperimentalnya mene- yang menantang untuk perkembangn mukan hasil bahwa efikasi diri yang tinggi kepribadian. setelah menyelesikan suatu tugas dapat menimbulkan kepercayaan diri yang Mengenai peranan model dalam berlebihan sehingga berdampak negatif perubahan perilaku manusia, teori Albert terhadap prestasi selanjutnya. Bandura dengan sangat meyakinkan mampu menjelaskan bagaimana terjadinya Daftar Pustaka tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak muda setelah menyaksikan Bandura, A. (1997). Self-Efficacy The suatu tayangan yang menggambarkan Exercise of Control. New York: W.H. keperkasaan seorang ‘jagoan’ yang Freeman and Company. melakukan tindakan kekerasan untuk mencapai tujuan. Dalam bidang Brouwers, A., Evers, W. J. G., & Tomic, W. pendidikan, untuk meningkatkan prestasi (2001). Self-Efficacy in Eliciting Social siswa, teori Albert Bandura ini dengan Support and Burnout Among mudah dapat diterapkan dalam proses Secondary-School Teachers. Journal of belajar mengajar. Penelitian Plaza et al. Applied Social Psychology, 31(7), 1474- (2002) terhadap mahasiswa farmasi 1491. evaluasi efikasi diri dijadikan salah satu faktor untuk memprediksi keberhasilan Brown, S. P., Jones, E., & Leigh, T. W. studi mahasiswa. Efikasi diri dipandang (2005). The Attenuating Effect of Role sebagai aspek mental yang menjembatani Overload on Relationship Linking antara ilmu pengetahuan dengan Self-Efficacy and Goal Level to Work tindakan. Performance. Journal of Applied Psy- chology, 90(5) 972-979. Kelemahan Teori Albert Bandura Caprara, G. V., Barbaranelli, C., Borgogni, Apabila diamati dinamika psikologis L., & Steca, P. (2003). Efficacy Beliefs yang terjadi dalam perubahan perilaku as Determinants of Teachers’ Job manusia, teori Albert Bandura lebih mene- Satisfaction. Journal of Educational Psychology, 95(4), 821-832. BULETIN PSIKOLOGI 23

RUSTIKA Chemers, M. M., Hu, L. T., & Garcia, B. F. among the Adolescents. Journal of the (2001). Academic Self-Efficacy and Indian Academy of Applied Psychology, First-Year College Student Perfor- 32(3), 249-254. mance and adjustment. Journal of Educational Psychology, 93(1), 55-64. Martino, S. C., Collins, R. L., Kanouse, D. E., Elliott, M., & Berry, S. H. (2005). Cubukcu, F. (2008). A Study on The Social Cognitif Processes Mediating Correlation Between Self Efficacy and the Relationship Between Exposure to Foreign Language Learning Anxiety. Television’s Sexual Content and Journal of Theory and Practice in Adolescents’ Sexual Behavior. Journal Education, 4(1), 148-158. of Personality and Social Psychology, 89(6), 914-924. Dill, P. L., Wels-Parker, E., Cross, G. W., Williams, M., Mann, R. E., Stoduto, G., McDougall, G. J., & Kang, J. (2003). & Shuggi, R. (2007). The Relationship Memory Self-Efficacy and Memory Between Depressed mood, Self- Performance in Older Males. Inter- Efficacy and Affective States During national Journal of Men’s Health, 2(2), the Drinking Driving Sequence. 131-147. Addictive Behavior, 32, 1714-1718. Lane, J., Lane, A., & Cockerton, T. (2003). Hastings, R. P., & Brown, T. (2002). Prediction of Postgraduate Behavior Problems of Children Eith Performance from Self-Efficacy, Class Autism, Parental Self-Efficacy, and of Degree and Cognitive Ability Test Mental Health. American Journal on Scores. Journal of Hospitality, Leisure, Mental Retardation, 107(3), 222-232. Sport & Tourism Education, 2(1), 113- 118. Hirai, K., Suzuki, Y., Tsuneto, S., Ikenaga, M., Hosaka, T., & Kashiwagi, T. Lim, V. K. G., & Loo, G. L. (2003). Effect of (2002). A Structural Model of The Parental Job Insecurity and Parenting Relationship Among Self-Efficacy, Behaviors on Youth’s Self-Efficacy and Psychological Adjusment, and Phy- Work Attitudes. Journal of Vocational sical Condition in Japanese Advanced Behavior, 63, 86-98. Cancer Patients. Psycho-Oncology, 11, 221-229. Pajares, F., & Miller, M. D. (1994). Role of Self-Efficacy and Self-Concept Beliefs Jex, S. M., Bliese, P. D., Buzzell, S., & in Mathematical Problem Solving: A Primeau, J. (2001). The Impact of Self- Path Analysis. Journal of Educational Efficacy on Stressor-Strain Relations: Psychology, 86(2), 193-203. Coping Style as Explanatory Mecha- nism. Journal of Applied Psychology, Pietsch, J., Walker, R., & Chapman, E. 86(3), 401-409. (2003). Relationship Among Self- Concept, Self-Efficacy, and Perfor- Judge, T. A., Jackson, C. L., Shaw, J. C. , mance in Mathematics During Secon- Scott, B. A., & Rich, B. L. (2007). Self- dary School. Journal of Educational Efficacy and Work-Related Perfor- Psychology, 95(3), 589-603. mance: The Integral Role of Individual Differences. Journal of Applied Plaza, C. M., Draugalis, J. R., Retterer, J., & Psychology, 92(1), 107-127. Herrier, R. N. (2002). Curricular Evaluation Using Self-Efficacy Measu- Kumar, R., & Lal, R. (2006). The Role of rements. American Journal of Pharma- Self-Efficacy and Jender Difference ceutical Education, 66, 51-54. 24 BULETIN PSIKOLOGI

EFIKASI DIRI, TEORI ALBERT BANDURA Rahimi, A., & Abedini, A. (2009). The Uzuntiryaki, E. (2008). Exploring the Interface Between EFL Learners’ Self- Sources of Turkish Pre-srvice Che- Efficacy Concerning Listening Com- mistry Teachers’ Chemistry Self- prehension and Listening Proficiency. efficacy Beliefs. Australian Journal of Novitas-ROYAL, 3(1), 14-28. Teacher Educatioan, 33(6), 12-28. Sahu, F. M., & Rath, S. (2003). Self-Efficacy Villanueva, J. J., & Sanchez, J. C. (2007). and Wellbeing in Working and Non- Trait Emotional Intelligence and working Womwn: The Moderating Leadership Self-Efficacy: Their Role of Involvement. Psychology and Relationship with Collective Efficacy. Developing Societies, 15(2), 187-200. The Spanish Journal of Psychology, 10(2), 349-357. Sanders, M. R., & Woolley, M. L. (2005). The Relationship between maternal Zhao, H., Seibert, S. E., & Hills, G. E. Self-Efficacy and Parenting Practice: (2005). The Mediating Role of Self- Implications for Training. Child: Care, Efficacy ini the Development of Health & Development, 31(1), 65-73. Entrepreneurial Intentions. Journal of Applied Psychology, 90(6), 1265-1272. BULETIN PSIKOLOGI 25


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook