Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bertanya Tentang Puasa - Darul Fatihah Pagatan

Bertanya Tentang Puasa - Darul Fatihah Pagatan

Published by Fitrahansyahツ, 2021-04-10 13:22:18

Description: Bertanya Tentang Puasa - Darul Fatihah Pagatan
FITRAHANSYAH, S.Pd.I

Search

Read the Text Version

Darul Fatihah PAGATAN    k DARUL FATIHAH Pagatan o ~1~

Darul Fatihah PAGATAN Daftar Isi Apakah Puasa …………………………………...…3 Apakah dalil Puasa ………………………….……..3 Hukum-Hukum Puasa…………………………..….3 Syarat shoh Puasa………………………………….6 Syarat Wajib Puasa……………………………. ….6 Rukun Puasa……………………………………….7 Pembatal puasa………………………………...…10 Segala yang disunnahkan dalam Berpuasa……….12 Segala yang dimakruhkan dalam Berpuasa ….…..14 Diantara masalah-masalah puasa……………...…15 Fidyah Puasa …………………………………….20 Sholat Terawih Dan Sholat Witir ……….…….…22 ~2~

Darul Fatihah PAGATAN p Puasa Apakah puasa ? Jawab : Puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan, dari timbul fajar (masuk waktu sholat subuh)1 sampai tenggelam matahari (masuk waktu sholat magrib) Apakah dalil puasa ? Jawab : Dalilnya didalam Al-Qur’an Surah Al-Baqoroh 1832 dan diwajibkan akan puasa kepada Nabi Muhammad SAW pada tahun ke-2 H ketika dibulan Sya’ban dan puasa oleh Nabi Muhammad SAW di bulan Romadhon pada tahun itu. Berapakah hukum-hukum puasa, sebutkan ? Jawab : hukum-hukum puasa ada 4 : 1. Puasa wajib adalah puasa yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan akan mendapat dosa. Puasa wajib terdiri atas 6 puasa : 1 Adapun waktu imsak bukan penanda mulainya puasa hanya untuk berhati- hati dalam bersahur karna mendekati waktu masuknya puasa, sebagaimana qoidah fiqhiyyah ‫( الحريم له حكم ما هو حريم له‬suatu batasan mempunyai hukum seperti apa yang dibatasinya) 2 ١٨٣ ‫َ َٰٓي َأ ُّي َها ٱََّّ ِلي َن َءا َم ُنواْ ُكتِ َب َعلَ ۡي ُك ُم ٱل ِص َيا ُم َك َما ُكتِ َب لَََع ٱََّّ ِلي َن ِمن َق ۡبلِ ُك ۡم لَ َع َّل ُك ۡم َت َّت ُقو َن‬ ~3~

Darul Fatihah PAGATAN 1)Puasa Romadhon , 2)Puasa Qodho’an, 3)Puasa kifarot misalnya kifarot bersanggama pada siang hari dibulan ramadhon, 4)Puasa ketika berhaji dan berumroh mengganti dari bayar dam berhaji dan berumrah, 5)Puasa untuk minta hujan dibulan kemarau, ini apabila dipinta oleh pemerintah, 6)Puasa nazar. 2. Puasa sunnat adalah puasa yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa, puasa ini terbagi kepada 3 macam: 1)Dilakukan pada setiap setahun sekali, diantaranya: Puasa Arofah (9 Dzulhijjah), Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah), Puasa Asyura (10 Muharrom), Puasa Tasu’a (9 Muharrom), Puasa 6 hari dibulan Syawal3, dan banyak lagi yang lainnya. 2)Dilakukan pada setiap bulan, seperti : puasa hari-hari putih (13,14,15 bulan hijriah ”tengah bulan”) dan puasa hari-hari hitam (28,29,30 bulan hijriah “akhir bulan”). 3 Menurut ulama terbanyak, dianjurkan mengerjakan lebih dahulu Qodhoan puasa, baru puasa 6 Syawal. ~4~

Darul Fatihah PAGATAN 3)Dilakukan pada setiap minggu, seperti senin dan kamis Sepaling Afdol puasa sunnat adalah puasa nabi daud yaitu puasa sehari-berbuka sehari sampai seterusnya. 3. Puasa Makruh adalah puasa yang apabila tidak dikerjakan (dengan adanya keinginan mengerjakan sebelumnya) akan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa, yaitu : Puasa yang tunggal hanya hari Jum’at atau sabtu atau ahad dan puasa setahunan bagi orang yang takut akan membahayakan didirinya dan menyebabkan ia tidak dapat melaksanakan tugas yang wajib atau sunnah 4. Puasa haram adalah puasa yang apabila dikerjakan mendapat dosa dan apabila tidak dikerjakan (dengan adanya keinginan mengerjakan sebelumnya) akan mendapat pahala, terdiri atas 2 macam : 1)Harom beserta shoh puasanya yaitu puasanya seorang perempuan dengan tanpa izin suami sebelumnya. 2)Harom beserta tidah shoh puasanya , misalnya : Puasa di hari raya Aidul Fitri (1 Syawal), Puasa di hari raya Aidul Adha (10 Dzulhijjah), puasa dihari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah), puasa diakhir bulan sya’ban (30 sya’ban) dengan adanya keraguan apakah sempurna bulan sya’ban 30 atau hanya 29 saja, dan yang lainnya. ~5~

Darul Fatihah PAGATAN Berapakah syarat-syarat shoh puasa, sebutkan ? Jawab : Ada 4 , yaitu : 1) Islam , maka disyaratkan orangnya islam dalam satu hari penuh ketika dalam keadaan berpuasa, apabila ia murtad (keluar dari agama islam) pada itu hari sekalipun dalam waktu singkat dengan keadaan ia berpuasa maka batallah puasanya dan wajib diqodho apabila ia kembali memeluk agama islam. 2) Beraqal , maka disyaratkan orangnya beraqal dalam satu hari penuh ketika dalam keadaan berpuasa, jika gila walaupun satu waktu saja dalam keadaan ia berpuasa maka batallah puasanya. 3) Bersih dari haid dan nifas, maka disyaratkan perempuannya suci dalam satu hari penuh ketika dalam keadaan berpuasa, jika ia haid dalam keadaan berpuasa maka batallah puasanya, sekalipun tinggal sebentar lagi berbuka puasa. 4) Mengetahui waktu yang boleh berpuasa. Berapakah syarat-syarat wajib puasa, sebutkan ? Jawab : Ada 4 , yaitu : 1)Islam bukan non Islam ~6~

Darul Fatihah PAGATAN 2)Baliq, apabila kanak-kanak belum baliq maka wajib orangtua atau walinya menyuruh berpuasa jika berumur 7 tahun dan dipukul mendidik4 bila tidak puasa jika berumur 10 tahun jikalau mampu mengerjakan. Tanda batas baliq untuk laki-laki adalah apabila sudah pernah junub dan perempuan adalah pernah haid, untuk ini apabila belum ada tanda baliq maka dihukumkan baliq ketika sudah berumur 15 tahun (Qomariah/tahun hijriyah) baik laki-laki atau perempuan. 3)Beraqal, tidak gila, tidak pingsan atau tidak mabuk (akibat bahan yang memabukkan) yang disengaja 4)Mampu mengerjakan puasa secara fisik dan syara’, karena itu tidaklah wajib bagi orang yang tidak mampu karena sakit atau karena sangat tua, dan wajib membayar fidyah dan mengqodonya jikalau sudah kuasa (mampu) nanti dilain waktu. Bagi orang yang musyafir (melakukan perjalanan 82 km) boleh untuk tidak berpuasa jikalau tidak mampu berpuasa5. Berapakah rukun –rukun puasa, sebutkan ? Jawab : ada 2 : 4 Memukul didaerah yang tidak membahayakan anak tersebut 5 Kitab Taqriratus sadidah ~7~

Darul Fatihah PAGATAN 1)Niat, wajib berniat dengan hati dan sunnat melafazkannya dengan lidah, sama adanya puasa wajib atau sunnat. Diwajibkan niat ditiap 1 hari6. Perkara-perkara niat dan perbedaan niat puasa wajib dan sunnah : Niat puasa wajib Niat puasa sunnah  Masuk waktu niat dari  Masuk waktu niat dari tenggelam matahari tenggelam matahari (waktu magrib) sampai (waktu magrib) sampai timbul fajar (waktu pada waktu siang hari subuh). Wajib sebelum tergelincir memalamkan niat matahari (waktu sekalipun anak-anak. dzuhur), tidak wajib memalamkan niatnya tapi dengan catatan ia tidak melakukan pembatal puasa dari terbit fajar (waktu subuh) sampai ia berniat  Wajib menta’yin  Tidak wajib menta’yin (menetukan nama (menetukan nama 6 Kalau seseorang berniat dimalam pertama bulan romadhan akan berpuasa sebulan penuh romadhan, tidaklah memadai niat seperti itu terkecuali untuk hari yang pertama saja atas pendapat yang mu’tamad. Tetapi seyogyanya hendaklah berniat seperti itu pada malam pertama bulan romadhan agar memperoleh pahala puasa romadhan kalau terlupa berniat pada salah satu malam yang berikutnya karena mengikuti mazhab imam Maliki yang memperbolehkan niat seperti itu didalam kitab Sabilal Muhtadin, contoh niatnya : ‫نََويْ ُت َصْوَم َجمْيع َش ْهر َرَم َضا َن َهذه ال َّسنَة تَ ْقلْي ًدا لْلَمام َمال ٍك فَ ْر ًضا لَلّه تَ َعالَى‬ ~8~

Darul Fatihah PAGATAN puasanya) seperti: puasanya), kecuali puasa puasa yang ada sebab Romadhon atau nazar atau puasa yang ditentukan misal puasa atau sebagainya Arofah atau senin kamis.  Tidak boleh  Boleh mengumpulkan puasa dua niat atau lebih mengumpulkan dua dalam satu puasa . puasa fardu dalam satu niat, misal : berniat puasa romadhon serta puasa nazar. Niat puasa romadhon yang ringkas : ‫نََويْ ُت َصْوَم َش ْهر َرَم َضا َن‬ Niat puasa romadhon yang panjang : ‫نََويْ ُت َصْوَم غَ ٍد َع ْن أََداء فَ ْرض َش ْهر َرَم َضا َن لَهذه ال َّسنَة لَلّه تَ َعالَى‬ Niat puasa sunnah yang tidak ada namanya (Puasa sunnah muthlak) : ‫نََويْ ُت ال َّصْوَم‬ Niat puasa sunnah yang ada namanya, misalnya : ‫نََويْ ُت َصْوَم يَْوَم الْ َخمْيس‬ 2)Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, dengan catatan tidak bersengaja7, tahu akan ilmu puasa8 dan tidak dipaksa9 7 Termasuk lupa, jikalau lupa tidak lah batal puasanya ~9~

Darul Fatihah PAGATAN Berapakah pembatal puasa dan pembatal pahala puasa , sebutkan ? Jawab : hal-hal yang yang dapat membatalkan puasa ada 2 macam : I. Membatalkan pahala puasa 10 1)Ghibah adalah menyebutkan sesuatu tentang seseorang ketika orang tersebut tidak ada, sekiranya ia mendengar, ia akan merasa tidak suka, walaupun isi pembicaraan itu benar adanya. 2)Namimah adalah menyebarkan berita dengan tujuan terjadinya fitnah 3)Bohong 4)Melihat sesuatu yang diharamkan, atau melihat sesuatu yang halal namun dengan syahwat 5)Sumpah palsu 6)Berkata keji atau melakukan perbuatan keji II. Membatalkan puasa, baik membatalkan pahalanya maupun puasa itu sendiri 11, ada 6: 8 Ia tidak bodoh, apakah yang ia lakukan itu membatalkan puasa atau tidak, misal :apabila ia makan dalam keadaan ia tidak tahu bahwa makan itu membatalkan puasa, dengan sebab barunya ia mengenal akan agama islam, maka tidak batallah puasanya, karena ketidak tahuannya . 9Tanda dipaksa adalah apa yang ia lakukan itu bukan menjadi maksud hatinya bukan hasil pemikirannya dan tidak mendapatkan kelezatan darinya. 10Puasanya tidak batal hanya tidak mendapat pahala. ~ 10 ~

Darul Fatihah PAGATAN 1)Murtad maksudnya keluar dari agama Islam, baik dengan niat dalam hati, perkataan, perbuatan, walaupun murtad tersebut sekejap saja. 2)Haid ,nifas atau melahirkan, walaupun sekejap saja disiang hari 3)Gila , walaupun sekejap saja 4)Pingsan atau mabuk (jika memakan waktu sepanjang siang). 12 5)Berhubungan badan dengan sengaja, tahu bahwa hukumnya haram,dan tidak dipaksa13 11 Wajib mengqodonya dilain waktu 12 Adapun jika siuman, walaupun sebentar saja, menurut Imam Romli sah puasanya. Menurut Ibnu Hajar batal puasanya jika mabuknya disengaja, walaupun Cuma sebentar. 13Jika seseorang “merusak” puasanya dibulan romadhan disiang hari dengan berhubungan badan “secara sempurna” ( masuknya kemaluan laki-laki kekemaluan perempuan), wajib atasnya menerima 5 dampak : 1. Berdosa 2. Wajib untuk tetap tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa (makan, minum dan sebagainya) 3. Wajib di ta’zir (dihukum), yaitu menerima hukuman dari pemerintah, jika ia tidak bertaubat 4. Wajib mengqodo puasanya 5. Wajib ia melakukan kaffarah ‘udzma, yaitu salah satu dari 3 hal (secara berurutan, artinya tidak boleh pindah keurutan kedua jika mampu melakukan urutan pertama), yaitu: a. Membebaskan budak sahaya yang muslim, atau b. Puasa 2 bulan berturut-turut, atau c. Memberi makanan 60 orang miskin, setiap orang miskin 1 mud (0,69 kg atau kurang satu liter ) ~ 11 ~

Darul Fatihah PAGATAN 6)Masuknya sesuatu benda ( bukan angin yang tidak berwujud atau aroma rasa ) kedalam lubang yang terbuka /rongga ( tenggorokan14, lubang telinga, lubang hidung, lubang anus, lubang kemaluan), seperti: makan dan minum dan yang lainnya.  Sebutkan dan jelaskan apa saja yang disunnatkan dalam berpuasa ? Jawab : maksud yang disunnatkan dalam berpuasa adalah mengerjakan segala yang dianjurkan dalam berpuasa dan akan mendapat pahala apabila mengerjakannya dan tidak apa (tidak berdosa ) apabila meninggalkannya, diantara yang disunnatkan dalam berpuasa :  Menyegerakan berbuka ( masuk waktu magrib )  Bersahur walau segelas air putih15  Melambatkan bersahur (mendekati waktu subuh)16 Catatan:  kaffaroh ini wajib bagi laki-laki, tidak atas perempuan, karena dengan masuknya kemaluan laki-laki sang wanita sudah menjadi batal puasanya  kaffaroh terulang dengan terulangnya hari, artinya jika ia melakukan hubungan badan tersebut, misal selam 2 hari, maka ia wajib membayar kaffarohnya 2 kali . ‫ح‬14 adapun batas tenggorokan adalah batas kita menyebut huruf apabila terlewat makanan atau minuman dari batas tersebut batallah puasanya. 15 Masuk tengah malam dikatakan sahur 16 Hikmah melambatkan sahur agar tubuh kita kuat dalam melaksanakan ibadah dan agar membedakan puasa orang Islam dengan puasa orang Yahudi dan Nasrani. ~ 12 ~

Darul Fatihah PAGATAN  Berbuka dengan kurma basah17  Membaca doa setelah berbuka puasa ‫اَلل ُه َّم لَ َك ُص ْم ُت َو ب َك اََمْن ُت َو َعلَى رْزق َك اَفََْْر ُُ بَر ْح َمِ َك‬ ‫يَآاَْرَح َم الَّرحمْي َن‬  Memberikan makan dan minum kepada orang yang berpuasa  Mandi wajib sebelum terbit fajar ( azan subuh )  Mandi biasa diwaktu malam bulan Ramadhan (sesudah magrib)  Selalu mengerjakan sholat terawih dan sholat witir dibulan Ramadhan18  Meluaskan rizki atas anak istri  Mempebanyak dalam membaca AL-QUR’AN19  Memperbanyak ibadah di sepuluh akhir bulan Ramadhan 17 Apabila tidak ada kurma basah boleh kurma kering dianjurkan 3 biji kurma , apabila tidak ada juga maka dengan air putih. Hikmah disunnahkannya berbuka dengan kurma yang basah atau yang kering karena tidak disentuh oleh api dan dapat mengurangi kekaburan mata yang disebabkan puasa. 18 Penjelasan dihalaman berikutnya 19 Pembagian batas TADARUS AL-QUR’AN UNTUK KHATAM AL-QUR’AN 1 BULAN JUMLAH SUBUH DZUHUR ASAR MAGRIB ISYA KHATAM 1 KALI 4 halaman 4 halaman 4 halaman 4 halaman 4 halaman KHATAM 2 KALI 8 halaman 8 halaman 8 halaman 8 halaman 8 halaman KHATAM 3 KALI 12 halaman 12 halaman 12 halaman 12 halaman 12 halaman KHATAM ~ 13 ~

Darul Fatihah PAGATAN  Memperbanyak dan semangat dalam mengerjakan segala yang disunnahkan Nabi 20  Menghindari segala yang menimbulkan dosa dan perkara sia-sia21  Sebutkan dan jelaskan apa saja yang dimakruhkan dalam berpuasa ? Jawab : maksud dari yang dimakruhkan dalam berpuasa adalah meninggalkan segala yang dibenci dalam berpuasa dan akan mendapat pahala apabila meninggalkannya dan tidak apa (tidak berdosa) apabila mengerjakannya, dengan maksud ada keinginan sebelumnya untuk mengerjakan, diantara yang dimakruhkan dalam berpuasa :  Mengunyah makanan ( tanpa menelan )  Merasakan masakan (tanpa hajat)22  Berbekam, karna dapat menyebabkan badan jadi lemah  Mandi dengan menyelam  Bersiwak setelah tergelincir matahari (Waktu Dzuhur) termasuk bersikat gigi  Terlalu banyak tidur dan makan sampai kenyang yang berlebihan 20 Seperti sholat-sholat sunnah Rawatib (Qobliyah-ba’diyah) dan yang lainnya , serta bersedekah, I’tikaf , silaturahmi, dan yang lainnya 21 Tidak berdusta, mengumpat, menyumpah serapah dan perkara – perkara yang tidak baik lainnya 22 Apabila ada hajat maka tidak makruh ~ 14 ~

Darul Fatihah PAGATAN  Bersedap sedap dengan mencium atau memandang makanan yang nikmat DIANTARA MASALAH – MASALAH PUASA Apakah batal menggunakan pasta gigi ketika bersikat gigi dalam keadaan berpuasa ? Jawab : tidak membatalkan puasa, selama bisa menjaga supaya pasta gigi atau ludah yang sudah bercampur denganya tidak tertelan dan tidak masalah meskipun rasanya masih ada, perlu diperhatikan bahwa bersikat gigi hendaklah sebelum masuk waktu puasa, apabila disiang hari mengerjakan maka makruh hukumnya. Apakah menelan air ludah membatalkan puasa ? Jawab : tidak membatalkan puasa, dengan 3 syarat : 1)Air ludah itu murni tidak bercampur benda lain 2)Air ludah tersebut suci, tidak bercampur benda najis seperti darah 23 3)Air ludah tersebut berada dari dalam , seperti dimulut dan dilidah24 23 Apabila bercampur dengan darah maka batallah puasanya, kecuali jika darah yang keluar dari gusi misalnya terus menerus dan menimbulkan masyaqqot ( kesulitan ) 24Dengan demikian jika ia menelan air ludahnya yang sudah keluar dari mulut, maka batal puasanya. ~ 15 ~

Darul Fatihah PAGATAN Apakah menaruh obat, minyak obat atau salep dikulit membatalkan puasa ? Jawab ; tidak membatalkan karena kulit hanya merupakan pori- pori bukan rongga yang terbuka25 Apakah membatalkan puasa apabila menggunakan celak mata atau tetes mata? Jawab : tidak membatalkan karena mata bukan merupakan rongga26 Apakah hukum mencicipi makanan ketika berpuasa ? Jawab : hukumnya makruh selama tidak menelan, apabila menelan maka batal puasanya 27 Apakah memakai obat telinga /tetes telinga membatalkan puasa ? Jawab : membatalkan puasa karena telinga termasuk rongga yang terbuka.28 25Imam Nawawi didalam kitab minhaj (57) 26 Kitab Mahally (2/56) 27Kitab Hasyiyah Nihayah . Apabila sidah menghilangkan benda makanannya dan masih ada aroma makanannya tidaklah apa-apa. 28 Didalam Kitab Bughyatul mustarsyidin (182) disebutkan tidaklah batal akan puasa dengan masuknya obat tetes telinga kedalam telingan untuk pengobatan dengan anjuran dokter, karena perkara darurat ~ 16 ~

Darul Fatihah PAGATAN Apakah batal puasa menelan sisa makanan digigi ? Jawab : batal akan puasanya, terkecuali terbawa air liur dengan sewajarnya (sedikit sekali) tanpa disengaja tidak lah batal puasanya29. Bagaimana puasa orang yang menduga telah masuk waktu berbuka dan ia pun berbuka, akan tetapi kenyataanya belum masuk waktu berbuka ? Jawab : puasanya tidak shoh dan wajib mengqodho’, kalau memang saat ia berbuka waktu magrib belum tiba.  Bagaimana keadaan perempuan yang bersih dari haidnya dan belum mandi wajib ketika bersahur? Jawab : sahurnya dan berniat puasanya dihitung ibadah, dan hendaknya sesegera mungkin mandi wajib sebelum azan subuh, dan apabila mandi wajibnya dipagi hari maka puasanya tetap sah..  Apakah hukum bersuntik bagi orang yang berpuasa ? Jawab : tidak batal akan puasanya , selama yang dimasukkan dalam jarum suntik itu bukan nutrisi untuk menguatkan badan (infus / vitamin untuk menguatkan badan)30. 29 Kitab Fathul mu’in 56 30 Kitab Syarah Yaqutunnafis ~ 17 ~

Darul Fatihah PAGATAN  Apakah hukum berdandan bagi wanita selama berpuasa, seperti menggunakan parfum dan make up seperti lipstik ? Jawab : hukumnya makruh apabila sudah tergelincir matahari dan tidak menjilat bibirnya ( apabila terjilat bibir dengan lipstik maka batal puasanya ) karna ini termasuk bermegah-megah yang merusak makna puasa.  Apakah batal puasanya orang yang menghirup asap rokok bagi perokok pasif (bukan perokoknya)? Jawab : Tidak batal akan puasanya sama halnya orang yang menghirup aroma makan, berbeda dengan para perokok, adapun orang yang merokok ketika puasa maka batal akan puasanya31.  Bagaimanakah puasa bagi orang yang menggunakan oksigen untuk kesehatan ? Jawab : Tidaklah batal akan puasanya, karna oksigen hanyalah berupa udara, kecuali jika oksigen tersebut bercampur dengan obat, sama halnya dengan semprot asma/inhaler maka membatalkan puasa.  Bagaimana kah puasa bagi orang yang pekerja berat ? Jawab : tetap wajib berpuasa dan berniat puasa dimalam hari, dan apabila dalam puasanya tidak mampu lagi melanjutkan 31 Bughyatul mustarsidin (3/84) ~ 18 ~

Darul Fatihah PAGATAN dengan kepayahan luar biasa, maka boleh membatalkan puasanya, dan wajib mengqodonya dilain waktu32 .  Bagaimana hukum bersahur bagi suami istri yang selesai berhubungan badan (jima’) dalam keadaan belum mendi wajib? Jawab: Bersahurnya dan berniat puasanya tetap dihitung ibadah dan sesegera mungkin mandi wajib sebelum azan subuh, dan apabila mandi wajibnya dipagi hari puasanya tetap sah, ini hokum sama dengan bagi laki laki yang junub ( keluar sperma menjelang subuh )  Apakah hukum keluar mani , bagi laki laki disiang hari dalam keadaan berpuasa ? Jawab : puasanya tidak batal selama cara keluar spermanya bukan dengan bersedap-sedap, menyentuh alat kelamin dan dipaksa .  Bagaimana hukum puasa orang yang kemasukan air ketika berkumur-kumur dalam berwudhu ? Jawab : tidak batal apabila tidak berlebihan dalam berkumur- kumur. 32 Al-Busyro Al-Karim hal.72 ~ 19 ~

Darul Fatihah PAGATAN Bagaimanakah puasa orang yang kemasukan air kerongga terbuka ketika mandi ? Jawab : Apabila mandi wajib atau sunnah maka tidaklah membatalkan puasa dan apabila mandinya mandi biasa maka membatalkan puasa dengan masuknya air tadi kerongga.  Apakah hukum berenang ketika dalam keadaan berpuasa ? Jawab : Batal Puasanya , jika seseorang tahu dari kebiasaannya ketika berenang akan masuk air kedalam kerongkongannya dan ia tidak dapat menghindarinya.33  Bagaimana hukumnya orang yang melambat-lambatkan mengqodho puasa, sehingga melawati setahun lebih misalnya dan ternyata dia meninggal sebelum mengqodho’nya ? Jawab : maka bagi walinya wajib megqodho’kan puasa si mayyit baik ia mengerjakan sendiri atau mengupahkan ke orang lain dan upahnya diambil dari harta warisan si mayyit, Apabila tidak sanggup untuk berpuasa maka wali boleh mengganti puasa si mayyit dengan fidyah ( 1 hari 1 mud )34 .  Apakah fidyah puasa itu ? Jawab : sesesuatu yang wajib dibayar berupa beras sebagai pengganti puasa pada umumnya . fidyah dibayar karena adanya 33 Imam Romli “Nihayatul muhtaj” 34 Imam Nawawi Kitab Syarah Shohih Muslim ~ 20 ~

Darul Fatihah PAGATAN sebab sebagai pengganti puasa dan sebagai kompensasi dari menunda qodo’an35. Adapun bayaran fidyah puasa berupa beras36, yaitu 1 hari = 1 mud (0,69 kg atau kurang sedikit satu liter) diberikan kepada faqir miskin . Berikut skema fidyah dan qodo’an bagi yang tertinggal puasa No Orang Yang Boleh Qodho Fidyah Meninggalkan Puasa TIDAK TIDAK 1 Anak kecil TIDAK TIDAK 2 a. Gila karena tidak disengaja TIDAK YA TIDAK b. Gila yang disengaja YA 3 a. Sakit yang ada harapan YA TIDAK sembuh YA b. Sakit yang tidak ada TIDAK TIDAK YA harapan sembuh 4 Orang tua 5 Orang bepergian (musafir) 6,7 Orang hamil dan menyusui: 35 Orang yang melambatkan atau menunda qodoan puasa romadhonnya dengan tidak ada uzur sampai bulan ramadhan berikutnya, wajib untuk membayar fidyah untuk tiap-tiap hari 1 mud beras, 2 mud kalau terlambat 2 tahun, 3 mud kalau terlambat 3 tahun, demikian seterusnya , serta puasa wajib diqodho’. “kitab tangga ibadah” 36 Beras diambil sesuai jenis pemakannya ~ 21 ~

Darul Fatihah PAGATAN a. Khawatir akan YA TIDAK TIDAK membahayakan dirinya YA sendiri bila berpuasa TIDAK TIDAK b. Khawatir akan YA membahayakan dirinya sendiri dan bayinya bila ia berpuasa c. Khawatir akan YA membahayakan bayinya bila berpuasa 8 Haid YA 9 Nifas YA Apakah Sholat terawih dan Sholat Witir itu ? Jawab : Sholat terawih  Sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat isya dibulan Romadhon.  Hukumnya sunnah mu’akkad  Sunnah dikerjakan berjamaah  Dalil SHOLAT TERAWIH ‫ َكا َن َر ُسوُل الَلّه َصَلّى اللُ َعلَْيه َو َسَلّ َم يَُرِغّ ُب في قيَام َرَم َضا َن م ْن غَْير أَ ْن يَأُْمَرُه ْم فيه بَعزي َمٍة فَيَ ُقوُل َم ْن قَا َم‬: ‫َع ْن أَبي ُهَريَْرَة قَا َل‬ ‫َرَم َضا َن إي َمانًا َوا ْحِ َسابًا غُفَر لَهُ َما تََق َّد َم م ْن َذنْبه‬ Artinya: “Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anh Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadhan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah (shalat tarawih) di bulan Ramadhan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat” (HR Muslim). ~ 22 ~

Darul Fatihah PAGATAN  Waktunya setelah Sholat Isya  Jumlah sholat terawih 20 rakaat (dengan 2 rakaat 1 kali salam)  Niat sholat terawih ‫ ِا َما ًما) ى ِِٰ ىل تَ َعا ٰل‬/ ‫ُا َص ىِّل ُسنَّ َة الَََّّتا ىويْ ىح َر ْك َع َت ْْ ىي ( َمأْ ُم ْو ًما‬ USHOLLI SUNNATAT TARAWIH ROK’ATAINI (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA ‘ALA  Pekerjaan sholat terawih sama dengan sholat sunnah 2 rakaat lainya. Sholat Witir  Sholat sunnah dengan rakaat yang ganjil yang dikerjakan dimalam hari untuk menutup ibadah di hari itu  Hukumnya sunnah mu’akkad  Dalilnya ‫ قال النبي صلى الل عليه وسلم اجعلوا أخرصلاتكم بالليل وترا‬: ‫عن ابن عمر رضي الل عنهما قال‬ \"Kerjakanlah shalat witir sebagai shalat malam terakhirmu\"  Waktunya dimalam hari penutup ibadah dihari/dimalam itu, untuk bulan Ramadhan setelah sholat terawih  Sunnah dikerjakan berjamaah ketika bulan Ramadhan  Jumlah sholat witir paling sedikit 1 rakaat paling banyak 11 rakaat, adapun kebiasan kita dibulan Ramadhan 3 rakaat (dengan 2 rakaat 1 kali salam kemudian 1 rakaat 1 kali salam )  Niat sholat Witir niat 2 rakaat : ‫ ِا َما ًما) ى ِِٰ ىل تَ َعا ٰل‬/ ‫ُا َص ىِّل ُسنَّ َة الْ ىوتْ ىر َر ْك َع َت ْْ ىي ( َمأْ ُم ْو ًما‬ USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAINI (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA ‘ALA niat 1 rakaat : ‫ ِا َما ًما) ى ِِٰ ىل تَ َعا ٰل‬/ ‫ُا َص ىِّل ُسنَّ َة الْ ىوتْ ىر َر ْك َع ًة ( َمأْ ُم ْو ًما‬ USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAN (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA ‘ALA Pekerjaan sholat Witir sama dengan sholat sunnah 2 rakaat lainya Bacaan Surah sholat terawih dan sholat witir yang dianjurkan dalam setiap rakaat : ~ 23 ~

‫‪Darul Fatihah PAGATAN‬‬ ‫‪Sholat Rakaat‬‬ ‫‪Rakaat‬‬ ‫‪Bacaan / solawat terawih‬‬ ‫‪Ke-‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪yang ke-2‬‬ ‫‪pertama‬‬ ‫َال َّص ََل َة َجا ىم َع ْة ‪َ ,‬ص ََل َة الَََّّتا ىويْ ىح َر ىِ َحُُ ُك ال ْل‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل ال ىل َص َّّل ال ُل عَلَ ْي ىه َو َسََّّل‬ ‫ََي‬ ‫‪,‬‬ ‫َر ِْ َح ْة‬ ‫فَ ْض ًَل ىم َن ال ىل تَ َعا َل َوىن ْع َم ْة َو َم ْغ ىف َرًة َّو‬ ‫‪1‬‬ ‫اَلَْه ُك ُم الَِّ َكاُر‪...‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫تَ َّوا ْب ‪ََ ,‬ي َوا ىس َع الْ َم ْغ ىف َرىة يَأآ َا ْر َح َم ال َّرا ىِ ىح ْْ َي‬ ‫‪Surah AT-‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫‪TAKATSUR‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫‪2‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪َ ...‬والَْع ْصر‪.....‬‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل ال ىل َص َّّل ال ُل عَلَ ْي ىه‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫‪Surah AL Surah AL-‬‬ ‫َالْ َب ْد ُر الْ ُم ىن ُْْي َس ْي ُد ََن ُم َح َّم ٌد َصلُّ ْوا عَلَ ْي ىه‬ ‫‪ASR‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫‪َ .1‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .2‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َر ُس ْوىِ َل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .3‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن َو َح ىب ْي ىبنَا َو َش ىف ْي ىعنَا َو‬ ‫ُذ ْخ ىر ََن َو َم ْوََّل ََن ُم َح َّم ْد‪....‬‬ ‫‪Jawab:‬‬ ‫َاللَّ ُه َّم َص ىِل َو َس ىِّْل عَلَ ْي ىه‬ ‫َويْ ُل ل ُك ِّل ُه َمَزٍة‪..‬‬ ‫ََي‬ ‫‪,‬‬ ‫َر ِْ َح ْة‬ ‫فَ ْض ًَل ىم َن ال ىل تَ َعا َل َوىن ْع َم ْة َو َم ْغ ىف َرًة َّو‬ ‫‪3‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫تَ َّوا ْب ‪ََ ,‬ي َوا ىس َع الْ َم ْغ ىف َرىة يَأآ َا ْر َح َم ال َّرا ىِ ىح ْْ َي‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫‪HUMAZAH‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫‪4‬‬ ‫أَلَ ْم تََر َكْي َف‪..‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫ال ىل َص َّّل ال ُل عَلَ ْي ىه‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل‬ ‫بَ ْك ىر ىن ال ِىص ِىديْ ُق َر ىِ َض‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫َالْ َخ ىل ْي َف ُة ا ْ ُل ْو َل َس ْي ُد ََن َأبُ ْو‬ ‫‪FIIL‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫ال ُل َع ْن ُه‬ ‫‪َ .1‬اللَّهُ َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .2‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َر ُس ْوىِ َل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .3‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن َو َح ىب ْي ىبنَا َو َش ىف ْي ىعنَا َو‬ ‫~ ‪~ 24‬‬

‫‪Darul Fatihah PAGATAN‬‬ ‫‪Jawab:‬‬ ‫ُذ ْخ ىر ََن َو َم ْوََّل ََن ُم َح َّم ْد‪....‬‬ ‫َاللَّ ُه َّم َص ىِل َو َس ىِّْل عَلَ ْي ىه‬ ‫ََي‬ ‫‪,‬‬ ‫َر ِْ َح ْة‬ ‫فَ ْض ًَل ىم َن ال ىل تَ َعا َل َوىن ْع َم ْة َو َم ْغ ىف َرًة َّو‬ ‫‪5‬‬ ‫ليْلَف قَُريْ ٍش ‪..‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫تَ َّوا ْب ‪ََ ,‬ي َوا ىس َع الْ َم ْغ ىف َرىة يَأآ َا ْر َح َم ال َّرا ىِ ىح ْْ َي‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫‪QURAISY‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫‪6‬‬ ‫أََرأَيْ َت‪...‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫ال ىل َص َّّل ال ُل عَلَ ْي ىه‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل‬ ‫ْب ُن الْ َخ َّطا ىب َر ىِ َض‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫ال ُل‬ ‫‪MA’UN‬‬ ‫َالْ َخ ىل ْي َف ُة الثَّاىن َي ْة َس ْي ُد ََن ُُ َع ُر‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫َع ْن ُه‬ ‫‪َ .1‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .2‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َر ُس ْوىِ َل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .3‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن َو َح ىب ْي ىبنَا َو َش ىف ْي ىعنَا َو‬ ‫ُذ ْخ ىر ََن َو َم ْوََّل ََن ُم َح َّم ْد‪....‬‬ ‫‪Jawab:‬‬ ‫َاللَّ ُه َّم َص ىِل َو َس ىِّْل عَلَ ْي ىه‬ ‫ََي‬ ‫‪,‬‬ ‫َر ِْ َح ْة‬ ‫فَ ْض ًَل ىم َن ال ىل تَ َعا َل َوىن ْع َم ْة َو َم ْغ ىف َرًة َّو‬ ‫‪7‬‬ ‫إَنّا أَ ْعََْينَ َك‪..‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫تَ َّوا ْب ‪ََ ,‬ي َوا ىس َع الْ َم ْغ ىف َرىة يَأآ َا ْر َح َم ال َّرا ىِ ىح ْْ َي‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫‪KAUTSAR‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫‪8‬‬ ‫قُ ْل يَآأَُيَّها الْ َكافُرْو َن‪.‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل ال ىل َص َّّل ال ُل عَلَ ْي ىه‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫َالْ َخ ىل ْي َف ُة الثَّاىلثَ ْة َس ْي ُد ََن ُعثْ َما ُن ْب ُن َعفَّا َن َر ىِ َض‬ ‫‪KAFURUN‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫ال ُل‬ ‫َع ْن ُه‬ ‫‪َ .1‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .2‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َر ُس ْوىِ َل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .3‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن َو َح ىب ْي ىبنَا َو َش ىف ْي ىعنَا َو‬ ‫~ ‪~ 25‬‬

‫‪Darul Fatihah PAGATAN‬‬ ‫‪Jawab:‬‬ ‫ُذ ْخ ىر ََن َو َم ْوََّل ََن ُم َح َّم ْد‪....‬‬ ‫َاللَّ ُه َّم َص ىِل َو َس ىِّْل عَلَ ْي ىه‬ ‫ََي‬ ‫‪,‬‬ ‫َر ِْ َح ْة‬ ‫َم ْغ ىف َرًة َّو‬ ‫فَ ْض ًَل ىم َن ال ىل تَ َعا َل َوىن ْع َم ْة َو‬ ‫‪9‬‬ ‫إ َذا َجا َء نَ ْصُر الل‪.‬‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫ال َّرا ىِ ىح ْْ َي‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫َا ْر َح َم‬ ‫آ‬ ‫يَأ‬ ‫تَ َّوا ْب ‪ََ ,‬ي َوا ىس َع الْ َم ْغ ىف َرىة‬ ‫‪FATH‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫َأ َخ َر الَََّّتا ىويْ ىح َر ىِ َحُُ ُك ال ُل‬ ‫‪10‬‬ ‫يَ َدآ‪..‬‬ ‫تََبّ ْت‬ ‫قُ ْل ُهَو اللُ‪...‬‬ ‫ُس ْب َحا َن الْ َم ىِ ىل الْ َم ْع ُب ْو ىد ‪ُ ,‬س ْب َحا َن الْ َم ىِ ىل الْ َم ْو ُج ْو ىد ‪,‬‬ ‫ُقُسُّد ْْبو ٌَحاسَن َربُّنَالاْ َم َىوِ ىَلر ُّبالْالَْحَمِىَيلآ ىئالََّكَّٰ ىةىذ َويال ََُّرّ ْلويَ ُمحىْو‪ُ,‬ت ُس ْب‪َ ,‬حا َُسن ّبُ ْاول ٌىلح‬ ‫‪Surah‬‬ ‫‪AL‬‬ ‫‪Surah AL-‬‬ ‫‪LAHAB‬‬ ‫‪IKHLAS‬‬ ‫َوالْ َح ْم ُد ىللىه َو لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل َو ال ُل اَ ْك ََُب َو ََّل َح ْو َل‬ ‫َو ََّل ُق َّو َة ىاََّل ىِبللىه الْ َع ى ىِل الْ َع ىظ ْ ىي‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل ال ىل َص ِّل ال ُل عَلَ ْي ىه‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫َالْ َخ ىل ْي َف ُة ال َّراىب َع ْة ‪َ ,‬أ ىم ُْْي الْ ُم ْؤىم ىن ْْ َي َس ْي ُد ََن عَ ى ُّل ْب ُن َأ ىِب‬ ‫َطاىل ٍب َك َّر َم ال ُل َوْْ َج ْه‬ ‫‪َ .1‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .2‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َر ُس ْوىِ َل َس ْي ىد ََن ُم َح َّم ْد ‪....‬‬ ‫‪َ .3‬اللَّ ُه َّم َص ىِل عَ َّل َس ْي ىد ََن َو َح ىب ْي ىبنَا َو َش ىف ْي ىعنَا َو‬ ‫ُذ ْخ ىر ََن َو َم ْوََّل ََن ُم َح َّم ْد‪....‬‬ ‫‪Jawab:‬‬ ‫َاللَّ ُه َّم َص ىِل َو َس ىِّْل عَلَ ْي ىه‬ ‫‪Kemudian membaca do’a sesudah sholat terawih dan‬‬ ‫ال ُل‬ ‫ىم ْ‪n‬ن‪َ a‬ش‪k‬هْ‪ t‬ىر‪u‬ا‪j‬ل ِى‪n‬ص َيا‪la‬ىم‪َ i‬ر‪d‬ىِ َحُُ ُك‬ ‫‪sholat‬‬ ‫‪witir‬‬ ‫َا ْوىت ُر ْوا‬ ‫َو َع ىِظ ُم ْوا‬ ‫َو َم ىِج ُد ْوا‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد َّر ُس ْو ُل ال ىل َص َّّل ال ُل عَلَ ْي ىه َو َسََّّل‬ ‫~ ‪~ 26‬‬

‫‪Darul Fatihah PAGATAN‬‬ ‫‪1‬‬ ‫َس ىبِ ىح ا ْ َس‪...‬‬ ‫قُ ْل يَآأَُيَّها الْ َكافُرْو َن‪.‬‬ ‫َر ْك َع ًة َجا ىم َع ًة َأ ََثبَُُ ُك ال ُل‬ ‫‪Surah AL‬‬ ‫لآ ىا ََ َل ىاََّل ال ُل ُم َح َّم ٌد‬ ‫‪Surah‬‬ ‫‪AL‬‬ ‫‪Jawab:‬‬ ‫‪A’ALA‬‬ ‫‪KAFURUN‬‬ ‫ال ُل عَلَ ْي ىه‬ ‫َص َّّل‬ ‫ال ىل‬ ‫َّر ُس ْو ُل‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫‪ Kemudian berdo’a sesudah sholat witir‬قُ ْل ُه َو ال ُل‪ ,....‬قُ ْل أَ ُع ْو ُذ ىب َر ىِب ‪2‬‬ ‫الْ َفلَق‪ , .....‬قُ ْل َأ ُع ْو ُذ ىب َر ىِب النَّاس‪.....‬‬ ‫‪Surah AL-IKHLAS + AL-‬‬ ‫‪FALAQ + AN-NAS‬‬ ‫‪Bacaan surah diatas untuk Ramadhan malam ke 1 sampai‬‬ ‫‪malam ke -15 dan adapun malam ke 16 sampai malam ke‬‬ ‫‪30 surah AL-IKHLAS di ganti surah AL-QODR dan dibaca‬‬ ‫‪pada awal tiap rakaat, misal :‬‬ ‫‪Rakaat‬‬ ‫َأ ْن َزلْنَ‪1‬ا ُه‪(K..e.‬‬ ‫‪; Surah‬‬ ‫‪Al-Fatihah‬‬ ‫‪dan Surah AL-‬‬ ‫‪QODR‬‬ ‫‪Al-Fatihah‬‬ ‫‪dan Surah AT-‬‬ ‫‪Rakaat‬‬ ‫‪Ke 2‬‬ ‫‪ِ )Surah‬ا ََّ;ن‬ ‫‪TAKATsUR‬‬ ‫‪ Disunnatkan membaca qunut dirakaat terakhir sholat witir‬‬ ‫‪pada Ramadhan yang ke 16 sampai 30.‬‬ ‫‪Do’a Terawih‬‬ ‫ا‪َْ .‬وىجل ََعملْانَا ىع ىْنِبََْدِّلَيْك َما َىطناىل ىبََْكْ ىَميىل ْْ‪َ َ.‬يوىل َع‪ْ.‬فَوىلىولْ ََفكَرأآىئَراى ىج ْضْ َيُم َ‪.‬ؤ ىَِدوْيىِبَلْن ُه َد‪َ .‬وىلىل َّ ُمصتَََمَل ىىةِس ىكَحْْا ىَفي ىظ‪َ َْْ.‬ويَع ى‪.‬ن َوىلالل َّلَّزََْغك ىىةو‬ ‫اَلّٰلُه ٰمّ‬ ‫فَا ىع ىل ْْ َي‬ ‫ُم ْع ىر ىض ْْ َي ‪َ .‬و ىِف الُّدنْ َيا َزا ىه ىد ْي َن ‪َ .‬و ىِف ْالآ ىخ َرىة َرا ىغ ىب ْْ َي ‪َ .‬و َِبلْ َق َضأآ ىء َرا ىض ْْ َي ‪َ .‬و ىِبلنَّ ْع َمأآ ىء‬ ‫الُْم َجَحنَّ َّمىة ٍد َدا ىخ ىَلصْٰلّْ َيى‬ ‫عَلَ ْي ىه‬ ‫ال ُل‬ ‫َشا ىك ىرْي َن ‪َ .‬وعَ َّل الْ َبَ َل ََي َصاىب ىرْي َن ‪َ .‬وََ ْت َت ىل َوأآ ىء َس ىِي ىد ََن‬ ‫النَّا ىر‬ ‫‪َ .‬وىم َن‬ ‫‪َ .‬وِا َل‬ ‫الْ َح ْو ىض َوا ىرىد ْي َن‬ ‫َوِا َل‬ ‫َسا ىئ ىرْي َن‬ ‫الْ ىق َيا َم ىة‬ ‫يَ ْو َم‬ ‫َو َسََّّل‬ ‫~ ‪~ 27‬‬

‫‪Darul Fatihah PAGATAN‬‬ ‫ُم ََ َت ِىو ىج ْْ َي ‪َ .‬وىم ْن‬ ‫ََُمُنسَىجْنصُْفًّْدَيٍىس‪َ َ.‬شَواوىاعَ ىربَّْْسْلََتيََْب‪َ.‬ىبٍَأَقىْسكْي ََىوورااىْلديٍْ َكَببَارا ََّمجٍوَأىةَُِمبتَىرليَْقَىبِاَ ىىعقسىْدَْْيوَََيَْكن ٍ‪َ .‬و‪.‬ىسمَوْىِمن ْىمنَطْ َنَعماىع ىمٍُْْحايلْْو َى‪.‬جرَنَّم َىعةالْأآاىىَِّّجىىكلنَْْيْا ََىينن‬ ‫‪َ .‬وىم ْن لَ ََ ٍب َو َع َس ٍل‬ ‫َأنْ َع ْم َت عَلَ ْْ ىي ْم ىم َن‬ ‫النَّ ىب ىيِ ْْ َي َوال ِىص ِىديْ ىق ْْ َي َوال ُّشهَ َدأآ ىء َوال َّصاىل ىح ْْ َي َو َح ُس َن ُأولَ ىئ َك َرىف ْي ًقا ‪ٰ .‬ذىِ َل الْ َف ْض ُل ىم َن‬ ‫ال ىل َو َك ٰفى ىِبللىه عَ ىل ْي ًما ‪.‬اَلٰلُّه ّٰم ا ْج َعلْنَا ىِف ه ىذ ىه اللَّ ْي ََ ىل ال َّش ْه ىرالََّّ ىشيْ َف ىة الْ ُم َبا َر َك ىة ىم َن‬ ‫عَ َّل‬ ‫‪.‬ىبْاَر َْلِ َْح ىشت ىق َيَاك ىء ََي َأالْْرَم َْحرَُمد ْواىلد ْيَّراَنىِ ىح ْْ‪ََ .‬يو َوَصاٰلْلّ َحىْمُّٰدا ىلُِِٰلىل‬ ‫‪َ .‬وََّلََ ْت َعلْنَا ىم َن‬ ‫ال ُّس َع َدا ىء الْ َم ْق ُب ْوىل ْْ َي‬ ‫َر ىِب‬ ‫َو ََ ْص ىبه َأْْ َج ىع ْْ َي‬ ‫َس ىِي ىد ََن ُم َح َّم ٍد َوأآىَل‬ ‫الْ َعالَ ىم ْْ َي‬ ‫‪Do’a Witir‬‬ ‫َونَ ْسأَ ُِ َل‬ ‫ََن ىف ًعا‬ ‫ىعلْ ًما‬ ‫ياََىلقْٰيلّنًُاه ّٰمَصِاا ََّىدنقًناَ َْسونََا ُِْسَأَلُِ َِايلْ َماَُ ًََعن ًَلَد ىائ َمًاصاىل َونًَحاْس َأَوُنََِْسلأَ ُقَِلَْ ًبلا ىديَْخنًاا ىقشَ ىيًِع ًاما َ َونَونَْ ْسسأَأَُ َُِِ َلل‬ ‫َونَ ْسأَ ُِ َل‬ ‫َك ىث ْْ ًيا‬ ‫َخ ْْ ًيا‬ ‫الْ َع ْف َو َوالْ َعا ىف َي َة َونَ ْسأَ ُِ َل تَ َما َم الْ َعا ىف َي ىة َونَ ْسأَ ُِ َل ال ُّش ْك َر عَ َّل الْ َعا ىف َي ىة َونَ ْسأَ ُِ َل الْ ىغ َن‬ ‫َع ىن النَّا ىس اَلّٰلُه ّٰم َربَّنَا تَ َقبَّ ْل ىمنَّا َص ََلتَنَا َو ىص َيا َمنَا َوىقيَا َمنَا َوََ َت ُّش َعنَا َوتَ ََ ُّض َعنَا‬ ‫َوتَ َع ُّب َد ََن َوتَ ىِم ْم تَ ْق ىص ْْ َي ََن ََي َأللُه ََي َأ ْر َح َم ال َّرا ىِ ىح ْْ َي َو َصٰلّى ال ُل عَ َّل َخ ْْ ىي َخلْ ىق ىه‬ ‫َس ىِي ىد ََن ُم َح َّم ٍد َوعَ َّل أآىَ ىل َوَأ َْ َصاىب ىه َأْْ َج ىع ْْ َي َوالْ َح ْم ُد ى ِِٰ ىل َر ىِب الْ َعالَ ىم ْْ َي‬ ‫‪Pagatan, 30 April 2020 M / 7 Romadhon 1441 H‬‬ ‫~ ‪~ 28‬‬

Darul Fatihah PAGATAN DILARANG MEMPERBANYAK / MENGCOPY BUKU INI TANPA IZIN PENYUSUN ~ 29 ~


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook