PEMATERI Abdul Mufid, S.Pd.I Fitrahansyah, S.Pd.I
SMKN 1 Kusan Hulu Muqoddimah Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Sholawat serta doa keselamatan ku terlimpah selalu kepada Nabi Rasul yang termulia Muhammad SAW beserta sahaban dan pengikutnya sampai akhir zaman. Ramadhan adalah bulan yang mulia, dimana Allah SWT menurunkan Al- Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan memerintakan agar umatnya berpuasa di bulan Ramadhan, sebagimana disebutkan didalam surah Al-Baqoroh 185 : ُُنَُٰ ِم ٖتۡنُُ َأِميذ َان ٍمُُٱألۡه َخ َدَر َُۗ َٰيُى ُرِيَوُٱدۡلُفٱ ّۡر ذلقَاُلُ ِبُنُِ َفكَمُمنٱُۡل َيش ِۡه ََدُسََِٞمشن ۡهرُ ُك َرم َُمٱل َضذشا ۡهَن َُرُُٱََفذّلِۡل َييُصُأۡمنهُِۖزُ َ َلو َُمفِنيُهََُِكٱ َلۡنُق َۡمر َءِراينًُضُاهُأَٗدۡوُىلَََُ َٰلِعلُ ذن َاس َفِرٖسُُفَ َو ِع َب ذيدِة ١٨٥َُو ََلُيرِيدُبِكمُٱلۡع ۡ َُسُ َوِِل ۡك ِملواُْٱلۡ ِع ذدُةَُ َوِِل َكِّبواُْٱّ ذل َلُُلَََ َٰعُ َماُ َه َدىَٰك ۡمُ َو َل َع ذلك ۡمُت َ ۡشكرو َن Dibulan Ramadhan Allah SWT melipat gandakan amal ibadah umatnya, amal ibadah dibulan Ramadhan lebih besar dari amal ibadah yang kita kerjakan dibulan yang lain, sebagai mana sabda Nabi SAW : سلعنمموللمةمشلخهْلملعمووتْمْللهلشف موَآِفمْميطثممِعهاِلا مَمهآماْلهطِاميِممَ للْنب مَآسِعْْجبْن ِِعمِدِملاائمِلَّهلِةلِلهصِِامضِِْْعِئنٍفمِْرفري مقِمححاتمااملْلِِمنا َْفمّهسْلللر ِمحك مٌعة هز ِع مْنو م مدج ِفهل ْطِا ِرِلهه.اللُ هُّكص ْوَممممع فمِِلانه لاهْب َِِمنولفمآْ مرمدومَآحمممٌَةنيل َآمِعضْْنجا مِمدعز لِلىمقفاِبِءِاهلْ ميمرِبمحمِدهم “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” Dengan demikian kita sebagai umat dianjurkan agar mengerjakan ibadah wajib seperti sholat 5 waktu dan puasa dibulan Ramdhan dan meperbanyak ibadah Sunnah dibulan Ramadhan seperti membaca Al-Qur’an, I’tikaf, sholat-sholat sunnat, sedekah dan yang lainnya termasuk menuntut ilmu. 1
SMKN 1 Kusan Hulu Diramadhan kali ini kita isi dengan menuntut ilmu agama dalam kegiatan pesantren kilat SMKN 1 Kusan Hulu melalui Daring sebagai salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan Ramadhan dan mengharap ridhonya. Melalui buku ini yang berjudul “Nasehat Luqman kepada anaknya”,menceritakan Seorang orang yang Sholeh memberikan nasehat kepada anaknya, kita dapat menggali tiga pokok ilmu dalam mempelajari agama yang kita ambil dari sebagian nasehat Luqman kepada anaknya bagi kita yang mubtadi’in (pemula dalam mempelajari agama) yaitu Akhlaq, Tauhid dan Fiqih. Mudah mudahan dengan bekal dan berkahnya ilmu yang kita peroleh selama bulan Ramadhan ini akhirnya bisa mengantarkan kita mampu menunaikan tugas-tugas manusia selaku khalifah Allah dimuka bumi dan dapat mempermudah kita menjadi seorang hamba yang selalu menjalankan ibadah yang benar kepada-Nya. Amin Allahumma Amin ,,,,,,, 2
SMKN 1 Kusan Hulu Daftar Isi Muqoddimah……………………………..……....…1 Daftar Isi………………………………..……….….3 QS Luqman 13-19 ………………………….….…..4 Akhlaq…………………………………...……....…6 Tauhid ……………………………………………..9 Fikih Bersuci……………………..…………….…13 Fikih Sholat …………………….……..…….……15 Fikih Puasa ………………………………….……17 3
SMKN 1 Kusan Hulu َآ لعو لذ ِبل ِل ِم من ال هش ْي مطا ِن ال هر ِج ْ ِي ١٣ُمٞ ِإَو ُۡذُ َقا َلُل ۡق َمَٰنُ ُِلبۡنِهِ ُ َوه َوُيَ ِعظ ُهۥُ َيَٰب ََ ذنُ ََلُت ۡۡ ِش ۡكُبُِٱّ ذلُلُُِۖإِ ذنُٱل ِۡ ۡش َُكُ َلظ ۡل ٌمُ َع ِظي ُُُرمٞۡ َلِۡتإَوهُأنُُّمهَُجَٰۥَُه َوَد ۡاه ًن َاكُُللََََََ َٰٰٓععُُأََو ۡنهُتٖن ُۡۡ َو ِشفِ َكَُصَُِِٰلبُهُ َۥمُاُِِ َلف ۡيَََُعسَمُ ۡلَۡ ِيَُكأَُبِِنهُُِٱُ ۡش ِع ۡلك١ َح٤َََُُُِِولَوُ َذوصلِ ۡيَوََٰنِِا َُلٱيۡ ۡۡ ِ َلنكُ َإِ َٰسَِ ذ َلنُُُٱلبِۡ ََموَِِٰ َِلصيۡهِي َُف ََل ُت ِط ۡعه َماُُۖ َو َصا ِح ۡبه َما ُ ِِف ُٱِ ُّل ۡن َيا ُ َم ۡعرو ٗفاُُۖ َوُٱتذبِ ۡعُ ُ َسبِي َل ُ َم ۡن ُ َأنَا َب ُإِ َِ ذلَُّۚث ذم ُُإَِِ ذُل ُ َيَٰب ََ ذُنُإِ ذن َهاُإِنُتَكُ ِم ۡث َقا َلُ َح ذبةُٖ ِم ۡن١٥َُم ۡر ِجعك ۡمُفَأنَبِئكمُبِ َماُكنت ۡمُ َت ۡع َملو َن ُيَأۡ ِت َۡ ُأَ ۡو ُأَ ۡو ُُُٱّ ذل َل ُإِ ذن َُُّۚٱّ ذلل ُبِ َها ُُٱۡلۡر ِض ُ ِِف ُُٱل ذس َمَٰ َوَٰ ِت ُ ِِف ُ َص ۡخ َر ٍة ُ ِِف ُ َف َتكن َخ ۡر َد ٖل ُُبُِٱ َلوۡ َََملُ ۡعُتروَص ِعِفُ ُۡر َُُوٱنَۡخ َهُذدُ ََعكُ ِلنِلُٱذنلۡام ِنس َُك َورُِ ََُ َلوُٱُ َت ۡ ۡصمِّ ُِۡبُشلَََُِِ َُٰفع١ُۡر٧ذَٰلِ َيََٰبكََُ ذِمُنُۡأَُنقُِ ِمَعُ ۡٱزلِم ذُٱص ۡۡلَلَٰوَُةمُو َوأرُُِۡم١َ ٦ُ ذُنٞلََماِطُيأَ ٌ َصفاُبَ َخَكبُُِۖإِي ُُ َوٱ ۡق ِص ُۡدُ ِِفُ َم ۡشيِ َكُ َُوٱ ۡغض ۡض١١٨٩ُُٖٱ ِمۡۡلَۡنرُ ِ َصضُ ۡوُتَِم ََركَّۚ ًُحإِاُُۖذنإُِأذَننُٱّ َذلك َلَُرُُ ََٱ ۡلُۡلَُ ۡيِص َوَُّٰب ُِتُُُلذَك َُصُ ۡو ۡم َتاتُ ٖٱلُۡ ۡفَ َل ِمخويُِر Artinya : 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: \"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar\" 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan 4
SMKN 1 Kusan Hulu 16. (Luqman berkata): \"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai Ayat diatas merupakan Surah Luqman ayat 13 – 19 yang berisikan tentang Luqman yang memberikan nasehat kepada Anaknya, dalam menjaga hubungan baik dengan Sang Pencipta, yaitu Allah SWT serta dengan manusia. Terdapat beberapa poin nasehat dalam Surat Luqman 13-19, yaitu : 1. Menasehati untuk menyembah hanya kepada Allah SWT dan tidak mempersekutukan Allah SWT dengan sesembahan lain. 2. Menghormati dan menaati orang tua, yakni ayah dan ibu, yang telah merawatnya sejak dalam kandungan. 3. Bersyukur kepada Allah SWT atas kenikmatan yang diberikan. Dan berterimakasih kepada orang tua yang telah mendidik dan memberi perhatian. 4. Berbakti kepada orang tua, kecuali mereka mengajak menyekutukan Allah dan mengajak dalam kemaksiatan. Meski begitu, seorang anak tetap harus menghormati orang tua dan berhubungan baik dengan mereka dalam hal yang tidak mengandung dosa. 5. Amalan sekecil apapun akan mendapatkan balasan yang sesuai. Begitu pula dengan dosa yang akan diperhitungkan pada hari kiamat kelak 6. Nasehat untuk mengerjakan salat dan melakukannya sesempurna mungkin. 7. Ajakan untuk berbuat kebaikan dan menghindari kemungkaran atau keburukan. Serta bersabar atas segala sesuatunya. 8. Tidak berbuat sombong terhadap manusia lainnya. Sebab, Allah SWT tak menyukai orang yang membanggakan dirinya. Kesombongan merupakan bukti kurangnya rasa bersyukur terhadap nikmat Allah SWT. 9. Berperilaku dengan baik terhadap manusia lain. Yakni berjalan dengan tenang, serta berbicara dengan lemah lembut tanpa meninggikan suara. 5
SMKN 1 Kusan Hulu Berikut kami akan paparkan sebagian materi dari poin-poin nasehat Luqman kepada anaknya, yang terdiri dari materi AKHLAQ, TAUHID & FIQIH yang mana tujuan kita mempelajarinya agar menambah wawasan kita sebagai umat Islam sehingga dapat menumbuhkan rasa Iman dan taqwa kita Kepada Allah dan menjalankan ibadah dengan benar kedepannya serta menjadi seorang muslim yang berakhlaqul karimah Maka dengan demikian kami mulai dengan materi AKHLAQ : AKHLAQ Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang Tua Imam An-Nawaawi menjelaskan, “Artibirrul wālidain, yaitu berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka.” Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwabirrul wālidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban: 1. Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat. 2. Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua. 3. Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan. Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain seperti berikut : 1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama. 2. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. Pun riḍa. 3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut. 4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur. 5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Swt. Cara Berbakti kepada Orang Tua yang masih hidup : 1. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya. 2. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduanya sudah tua dan pikun. 6
SMKN 1 Kusan Hulu 3. Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan keduanya. 4. Rela berkorban untuk orang tuanya. 5. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu. 6. Berbuat baik kepada orang tua, walaupun ia berbuat aniaya. Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal : 1. Merawat jenazah dengan cara memandikan, mengafankan, menyalatkan, dan menguburkannya. 2. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya (utang atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup). 3. Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau 4. Memuliakan teman-teman kedua orang tua. 5. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak. 6. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah Swt. Dari segala dosa orang tua kita. Hormat dan Patuh kepada Guru Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (‘ālim/ulamā), dialah orang yang takut kepada Allah Swt. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut : 1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang gurunya. 2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, misalnya seorang pasien yang tidak tahu apa-apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan seorang dokter pakar yang mahir. 3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt. 4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’ẓim (memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebihmembantu pelajar untuk memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan guru mereka. Keuntungan, antara lain sebagai berikut : 1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita. 7
SMKN 1 Kusan Hulu 2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya. 3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain. 4. Akan selalu didoakan oleh guru. 5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt. 6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah Allah Swt. Akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Cara Berbakti kepada Guru 1. Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya. 2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain. 3. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru. 4. Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru. 5. Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang. 6. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya. Orang yang berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh berhenti menghormati guru. 7. Menghormati dan selalau mengenangnya, meskipun sudah wafat. 8. Bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru. Hendaknya berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut mendoakan keselamatan guru. 9. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari. 10. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawadu’, tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, menyimak perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan. 11. Tidak dibenarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama saat guru berbicara kepadanya. 12. Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-lembut. 8
SMKN 1 Kusan Hulu TAUHID Makna dasar tauhid adalah mengetahui bahwa sesuatu itu satu, adapun dalam kaca pandangan agama, tauhid ialah ilmu yang mengkaji tentang penetapan aqidah keagamaandengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan. Tauhid disini tidak terlepas dari 50 qoidah, yaitu: 1. 20 sifat wajib bagi Allah SWT 2. 20 sifat mustahil bagi Allah SWT 3. 1 sifat jaiz/boleh bagi Allah SWT 4. 5 sifat wajib bagi Rasul Allah SWT 5. 5 sifat mustahil bagi Rasul Allah SWT 6. 1 sifat jaiz/boleh bagi Rasul Allah SWT Sifat-Sifat Yang Wajib Dan Mustahil Bagi Allah SWT SIFAT WAJIB ALLAH SIFAT MUSTAHIL ALLAH ُ َوَُٰ ُِتDَٰس َمAل ذLقُٱIَ Lٱّ ذللُُٱَذّ ِليُ َخ َل Ada Tiada Dahulu/Awal َُُوٱ ۡۡ َلۡر َضُُ َو َماُبَ ۡي َنه َماُ ِِفُ ِس ذتةُِ َأيذا ٖم Kekal ُث ذمُٱ ۡس َت َو َٰىُُلَََعُٱ ۡل َع ۡر ِش Baharu/Bisa diperbaharui ُه َُو ُٱ ۡۡلَ ذو ُل ُ َوُٱٓأۡل ِخ ُر ُ َُوٱل ذظَٰ ِه ُر Berbeda dengan َُُُۖوٱ ۡۡلَا ِط ُن ciptaannya َُو ََلُُتَ ۡدعُ َم َعُٱّ ذلُلُِإِ َلَٰ ًهُاُ َءا َخ َرَُۘ ََلُإِ َلَٰ َه Binasa / Tidak kekal / Bisa ُإِ ذَلُه َوَُُّۚ ُّكُ ََ ۡش ٍءُ َهالِ ٌكُإِ ذَلُ َو ۡج َههَُُّۚۥ Berdiri sendiri mati Tunggal / Esa Menyerupai akan ُُُُۖ َوه َوُٱل ذس ِميعٞلَ ۡي َسُ َك ِم ۡثلِهُِ ُ ََ ۡشء Berkuasa makhluknya ١١ُُٱ ۡۡلَ ِصي Berkehendak Berdiri dengan yang lain / ٦ُُإِ ذنُٱّ ذل َُلُ َل َغ َِ ٌّنُ َع ِنُٱ ۡل َعَٰلَ ِمۡ َي Ada kesamaan ١ُق ۡلُُه َوُٱّ ذللُُأَ َح ٌد Berbilang-bilang / Lebih dari satu (banyak) ٢٠ُرٞ إِ ذنُٱّ ذل َُلُلَََ َٰعُُ ِكُ ََ ۡش ٖءُ َق ِدي Lemah / Tidak kuat Terpaksa (bisa dipaksa) / ١٠٧ُلُلِ َماُي ِريدٞ إِ ذنُ َر ذب َكُ َف ذعا Tidak bisa menentukan 9
SMKN 1 Kusan Hulu Mengetahui Jahil (bodoh) ٢٩ُمٞ َوه َوُبِك ِلُ ََ ۡش ٍءُ َعلِي Mati (Bisa mati) َ ذ ُٱ ۡل َ ُِح ُل َََع َوتَ َو ذّ ُۡك Hidup ُُ َيموت َُل ُٱَّ ِلي Tuli Mendengar Buta ََُُُِّۚو َسبِ ۡحُِِبَ ۡم ِده Bisu ٧٦َُُوُٱّ ذللُُه َوُٱل ذس ِميعُُٱ ۡل َعلِيم Melihat Keadaannya yang lemah ٢٦٥َُوُٱّ ذللُُبِ َماُ َت ۡع َملو َنُبَ ُِص ٌُي Berbicara / Berfirman ١٦٤َُوََكذ َمُٱّ ذللُُمو ََ َٰسُتَ ۡكلِي ٗما ٢٠ُرٞ إِ ذنُٱّ ذل َُلُلَََ َٰعُُ ِكُ ََ ۡشءُٖ َق ِدي Keadaan Allah SWT mengadakan dan Keadaannya yang terpaksa ١٠٧ُلُلِ َماُي ِريدٞ إِ ذنُ َر ذب َكُ َف ذعا meniadakan suatu apapun Keadaannya yang bodoh ٢٩ُمٞ َوه َوُبِك ِلُ ََ ۡش ٍءُ َعلِي Keadaan Allah SWT yang Keadaannya yang mati ُُ َيموت َ ذ ُُٱ ۡل َ ِح ُل َََع َوتَ َو ذّ ُۡك menghendaki dan َُل ُٱَّ ِلي menentukan tiap-tiap sesuatu. Dia berkehendak ََُُُِّۚو َسبِ ۡحُِِ َب ۡم ِده atas nasib dan takdir Keadaannya yang tuli ٧٦َُُوٱّ ذلُلُه َوُٱل ذس ِميعُُٱلۡ َعلِي ُم manusia Keadaan Allah SWT yang Keadaannya yang buta ٢٦٥َُُوٱّ ذلُلُبِ َماُ َت ۡع َملو َنُبَ ِصُ ٌُي mengetahui tiap-tiap sesuatu. Mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Allah SWT pun dapat mengetahui isi hati manusia dan pikiran manusia Keadaan Allah SWT yang hidup. Allah SWT tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur atupun lengah. Keadaan Allah SWT yang maha mendengar. Allah SWT selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan dan doa hamba-Nya Keadaan Allah SWT yang maha melihat akan tiap- tiap yang maujudah (makhluk yang ada) 10
SMKN 1 Kusan Hulu Keadaan Allah SWT yang Keadaannya yang bisu ١٦٤َُوََكذ َمُٱّ ذللُُمو ََ َٰسُتَ ۡكلِي ٗما berkata-kata. Allah SWT berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al- Qur’an Sifat jaiz / boleh bagi Allah SWT artinya adalah sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah SWT. Sifat jaiz Allah SWT itu hanya satu, yaitu bahwa Allah SWT boleh melakukan segala sesuatu yang mungkin dan tidak mungkin melakukannya, dalilnya QS. Ali Imron ayat 26: ُق ُِلُٱل ذله ذُمُ َمَٰلِ َكُٱلۡم ۡل ِكُُت ۡؤِِتُٱلۡم ۡل َُكُ َمنُت َ َشاءُ َوتَن ِزعُٱلۡم ۡل َُكُ ِم ذمنُت َ َشاءُ َوت ِع ُّزُ َمنُت َ َشاء ٢٦ُرٞ َوت ِذ ُّلُ َمنُت َ َشاءُُۖبِ َي ِد َكُٱۡ ۡ َل ۡيُُُۖإِنذ َكُلَََ َٰعُُ ِكُ ََ ۡش ٖءُقَ ِدي Katakanlah: \"Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu Sifat-Sifat Yang Wajib Dan Mustahil Bagi Rasul Allah SWT SIFAT WAJIB RASUL SIFAT MUSTAHIL RASUL DALIL Shiddiq (Jujur) Kidzib (Bohong) َُو َماُ َءاتَىَٰكمُٱل ذرسولُُ َفخذوُه َو َما Amanah (Dipercaya) Tabligh (Menyampaikan) َُْن َهىَٰك ۡمُ َع ۡنهُ َُفٱن َته َّۚوُا ١٤٣ُيٞ ۡإِِّنُ َلك ۡمُ َرسو ٌلُأَ ِم Fathanah (Cerdas) Khianah (Berkhianat atau ُُِٱَوَذَّي ِلي ۡخ َنُ َش ۡوُنَيهُ َبۥلُِغَو َوَلَنََُ ۡيُ َرِش َۡو َٰس َ َنلَُٰأَ ُِت َح ًداُٱُإِّ ذذَللُل tidak dipercaya) Kitman (Menyembunyikan) Baladah (Bodoh) ٣٩ُٱّ ذل َُلَُۗ َو َك ََ َٰفُبُِٱّ ذلُلُِ َح ِسي ٗبا َُوتِ ۡل َكُُح ذجت َناُ َءا َت ۡي َنَٰ َهاُإِبۡ َرَٰهِي َمُلَََ َٰع ُُ َُِّۚقَ ۡو ِمه Sifat jaiz / boleh bagi Rasul Allah SWT adalah semua sifat kemanusiaan yang ada pada diri Rasul sebagai seorang manusia dan tidak mengurangi kedudukannya sebagai utusan Allah SWT. Sifat jaiz ada pada diri Rasul dan ada juga pada diri 11
SMKN 1 Kusan Hulu manusia biasa. Sifat tersebut antara lain adalah seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Dan bahkan Rasul tetap meninggal dunia karena mereka adalah seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT. Dalil Sifat jais bagi Rasul Allah SWT terdapat didalam QS. Al-Mu’minun ayat 33 : َُوقَا َُلُٱلۡ َم َلُُ ِمنُ َق ۡو ِمهُِٱَذّ ِلي َُنُ َك َفرواُْ َو َك ذذبواُْبِلِ َقاءُِٱٓأۡل ِخ َرُةُِ َو َأتۡ َر ۡف َنَٰه ۡمُ ِِفُٱۡ ۡ َل َي َٰوُةُِٱِ ُّل ۡن َيُاُ َما ٣٣ُشُ ِم ۡثلك ۡمُيَأۡكلُ ِم ذماُتَأۡكلو َنُ ِم ۡنهُ َوي َ ۡۡ َشبُ ِم ذماُت َ ۡۡ َشبو َنٞ َۡ ََهَٰ َذاُإِ ذَلُب Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: \"(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum 12
SMKN 1 Kusan Hulu FIQIH BERSUCI - MANDI WAJIB Mandi wajib adalah membasuh seluruh anggota badan yang terbuka disebabkan hadast besar (junub atau haid atau nifas) besar deng niat yang tertentu Rukun mandi wajib, ada 2 : niat dan membasuh seluruh anggota badan BERSUCI - WUDHU’ Wudhu menurut bahasa adalah nama untuk membasuh sebagian anggota badan Wudhu menurut syariat agama adalah nama untuk membasuh anggota badan yang khusus dengan niat yang khusus dan aturan yang telah ditentukan Syarat-syaratnya wudhu itu ada 5, yaitu: 1. Orang yang melakukan wudhu’ itu adalah seorang islam, 2. Hendaknya ia seorang yang mumayyiz, 3. Jangan sampai ada lapisan penghalang yang mencegah sampainya air pada kulit, seperti: lapisan lilin, lemak, tahi mata dll, 4. Agar orang yang berwudhu itu jangan sampai menyangka apa yang difardhukan adalah sunnah, 5. Air yang suci Rukun wudhu’ ada 6 : 1. Niat, ketika pertama kali membasuh pertama dari wajah, 2. Membasuh muka, dari mulai tumbuhnya rambut (atasnya kening) sampai ujung dagu, dari telinga yang satu sampai ke telinga yang lain, 3. Membasuh kedua tangan sampai siku dan apa yang menutupi kuku yang panjang (ujung-ujung jari di bawah kuku), 4. Mengusap sebagian kepala, sekalipun tidak ada rambut yang tumbuh, dan tidak cukup dengan mengusap rambut yang panjangnya melebihi batas kepala, 5. Membasuh dua kaki sampai matakaki, juga wajib membasuh kedua tumit dan sela-sela kulit yang retak di bawah kedua tumit, 6. Tertib (urut). Sunnah-sunnah wudhu’ itu banyak sekali, diantaranya: 1. Membaca basmallah, 13
SMKN 1 Kusan Hulu 2. Kedua telapak tangan dibasuh lebih dulu sebelum dimasukkan kedalam jading, 3. Bersiwak, 4. Berkumur, 5. Menghisab air kedalam hidung lalu dikeluarkan kembali, 6. Mengusap seluruh kepala, 7. Mengusap kedua daun telinga baik bagian luar atau bagian dalamnya, 8. membasuh sela-sela kedua jari tangan dan jari kaki, 9. Membasuh sela-sela jenggot yang lebat, 10. Menggerak-gerakkan cincin agar airnya merata ke jari-jari, 11. Mendahulukan anggota yang kanan dari yang kiri, 12. Serba tiga kali, 13. Secara berturut-turut jangan sampai dipisah antara fardhu yang satu dengan fardhu yang lain, 14. Tidak hanya sekedar membasuh tetapi disertai menggosok, 15. Membaca do’a setelah selesai wudhu’. Makruhnya wudhu’ itu ada 4, yaitu: 1. Memakai air secara berlebih-lebihan, 2. Minta bantuan orang lain kecuali jika ada halangan, 3. Melebihi dari tiga kali, 4. Mengelapi (dengan handuk) bekas wudhu’nya agar cepat kering. Pembatalkan wudhu’ ada 4, yaitu: 1. Segala apa yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur), 2. Hilangnya akal disebabkan mabuk, sakit, gila, pingsan atau disebabkan tidur yang tidak menetap tempat duduknya dari tanah, 3. menyentuh seseorang yang bukan mahramnya tanpa lapisan penghalang, 4. Menyentuh kemaluan orang dengan telapak tangan bagian dalam 14
SMKN 1 Kusan Hulu SHALAT Shalat menurut bahasa adalah doa Shalat menurut syariat agama adalah perkataan dan perbuatan an-nas dengan takbir dan disudahi dengan salam Shalat lima waktu: Hukum shalat lima waktu adalah fardhu ’ain atas pribadi orang mukallaf Bagi anak-anak supaya diperintahkan setelah mencapai umur 7 tahun dan hendaklah dipukul kalau meninggalkan setelah berusia 10 tahun. Hal-hal yang menjadi syarat sahnya shalat: 1. Thaharaah (bersuci) dari kedua hadats (hadats kecil atau besar), 2. Thaharaah (bersuci) badannya, pakaian dan tempatnya shalat dari semua benda najis, 3. Menutup aurat, 4. Menghadap ke kiblat, 5. Waktu shalat telah masuk. Aurat; yang termasuk aurat bagi orang laki-laki ialah anggota badan antara pusar sampai lutut, dan bagi perempuan merdeka (bukan hamba sahaya) ialah seluruh tubuh selain wajah dan kedua telapak tangan Rukun-rukun shalat itu ada 13, yaitu: 1. Niat, diiringi dengan mengucapkan takbirotul ihram, 2. Berdiri, bagi orang yang mampu melakukan dalam shalat fardhu, 3. 3. Takbirotul ihram, 4. Membaca Al-Fatihah, 5. Ruku’ dengan tuma’ninah, 6. i’tidal dengan tuma’ninah, 7. Sujud dua kali dengan tuma’ninah, 8. Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah, dengan tuma’ninah, 9. Duduk terahir, 10. membaca tasyahud dalam duduk yang terahir, 11. Membaca shalawat atas nabi muhammad SAW. Dalam duduk yang akhir, 12. Mentertibkan semua yang menjadi rukun-rukun shalat, 13. Mengucapkan salam yang pertama. 15
SMKN 1 Kusan Hulu Sunnah-sunnah shalat setelah berada dalam keadaan shalat; itu ada 2 macam, yaitu: Sunnah ab’ad dan Sunnah hai’at. Yang termasuk sunnah ab’adnya shalat: Ada 7 hal, barang siapa meninggalkan salah satu dari padanya, maka hendaklah melakukan sujud sahwi (sujud karena lupa): 1. Duduk tahiyat awal, 2. Membaca tasyahud diwaktu duduk tahiyat awal, 3. membaca shalawat atas nabi Muhammad SAW. Di waktu duduk tahiyat awal, 4. Membaca shalawat yang ditujukan kepada keluarga nabi dalam tasyahhud akhir, 5. Membaca qunut diwaktu shalat shubuh dan diwaktu melakukan shalat sunnah witir setelah pertengahan yang akhir dari bulan ramadhan, 6. Membaca qunut dengan berdiri, 7. Membaca shalawat atas nabi muhammad SAW. Juga atas seluruh keluarga serta para sahabatnya dalam qunut. Sujud sahwi adalah sujud dua kali sesudah tasyahud akhir sebelum mengucapkan salam. Sebab-sebab sujud sahwi: 1. Dikarenakan meninggalkan sebagaian dari ab’adnya shalat, 2. Melkukan sesuatu karena lupa, andaikan disengaja sudah tentu membatalkan shalat, misalnya: berbicara hanya sedikit dan pula disebabkan lupa, 3. Ragu-ragu dalam hal raka’atnya, 4. Tanpa disengaja orang itu memindahkan ”rukun qauli (ucapan)” walaupun bukan pada tempatnya, tetapi tidak membatalkan shalatnya, misalkan: mengulangi membaca fatihah dalam ruku’, sujud dan duduk. Sunnah-sunnah hai’at shalat itu banyak sekali, antara lain: 1. Mengankat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu ketika mengucapkan takbirotul ihram, ketika ruku’, ketika bangun dari ruku’ dan ketika berdiri dari tasyahud awal, 2. mendekapkan tangan kanan diatas punggung tangan kiri dibawah dada, 3. Membaca doa iftitah, 4. Membaca ta’awwudz sebelum al-fatihah dan membaca ta’min (Amin) sesudah al-fatihah, 16
SMKN 1 Kusan Hulu 5. Membaca surat sesudah al-fatihah untuk selain makmum yang dapat mendengar apa yang dibaca oleh imamnya, 6. Mengeraskan bacaan al-fatihah dan surat pada tempatnya dan memperlahankan pada tempatnya, 7. Mengucapkan takbir diwaktu turun dan naik, 8. Membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud, 9. Mengucapkan: ”sami’Allahu liman hamidah robbana lakal hamdu…..dst” diwaktu i’tidal. 10. mengankat kedua tangan ketika membaca doa qunut, 11. Duduk iftirosy dalam semua duduk, 12. Duduk tawarrruk dalam duduk yang akhir, 13. Meletakkan kedua telapak tangan diatas kedua paha dalam tasyahud; yang kiri ditelengkupkan, yang kanan digenggam kecuali jari telunjuk, 14. Mengucapkan salam yang kedua. PUASA Puasa adalah mencegah diri dengan iringan niat dari melakukan segala hal yang membatalkan sepanjang hari di bulan Ramadhan. Yang Diwajibkan Berpuasa, Puasa itu diwajibkan atas orang mukallaf, kuat melakukan lagi pula suci dari haid dan nifas. Rukun puasa ada 2 : berniat dan menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai tebit fajar (Subuh) sampai tenggelam matahari (Magrib) Hal-Hal yang Membatalkan Puasa, Yaitu : 1. Dengan sengaja bermuntah. 2. Memasukkan sesuatu kedalam tubuh melalui anggota yang terbuka (dari mulut, kedua telinga dan dubur), selain yang masuk dari kedua mata, demikian pula suntik tidak membatalkan. 3. Jima’ 4. Mengeluarkan mani dengan sengaja. 5. Haid. 6. Nifas. 7. Murtad (berbalik menjadi murtad). Orang-Orang yang Dibolehkan Tidak Puasa (Dibolehkan Berpuasa) : 17
SMKN 1 Kusan Hulu 1. Orang sakit yang dikuatirkan tambah berbahaya. 2. Orang bepergian dalam jarak perjalanan 82 km, atau lebih. 3. Wanita hamil, wanita yang menyusui anak kalau kuatir membahayakan dirinya atau anak yang disusui. 4. Orang yang berusia lanjut, baik lelaki maupun perempuan yang tidak mampu berpuasa. Qadha’nya Puasa, Orang yang diperkenankan tidak berpuasa, wajib mengqadhai puasanya kecuali : Wanita hamil dan yang menyusui anak, jika keduannya kuatir membahayakan anaknya saja, maka kedua orang itu wajib mengqadhai puasa dan membayar fidyah, yaitu untuk setiap harinya sebanyak 1 mud berupa makanan (seperti beras). Untuk orang yang berusia lanjut, baik lelaki maupun perempuan, juga orang sakit yang tidak mungkin diharapkan sembuhnya, di wajibkan memberi makan setiap harinya (yang ia tidak berpuasa) satu mud makanan sesudah berlakunya hari itu (saat matahari terbenam). Keterangan: 1 mud = 0,69 Kg. Sunnah-Sunnahnya Berpuasa: 1. Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. 2. Berbuka dengan buah kurma atau minum air. 3. Menahan diri dari kata-kata buruk. 4. Memperbanyak bersedekah dan membaca Al-Qur’an. Orang yang membatalkan puasanya karena melakukan jima’, Orang tersebut wajib mengqadhai puasanya dan juga diwajibkan membayar fidyah. Kaffarah (pembayaran fidyah) Yaitu, denda berupa memerdekakan hamba sahaya perempuan yang beragama islam, menjalankan puasa berturut-turut selama dua bulan selain hari yang diperuntukkan guna mengqadhai puasanya, atau memberi makan enam puluh orang miskin, yang setiap orangnya 1 mud dari makanan menurut kebiasaan yang di makan oleh orang yang dinegerinya. Hari-Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa: 1. Hari raya idul fitri. 2. Hari raya idul adha dan hari tasyrik, yaitu tiga hari sesudah idul adha. 3. Hari syak (hari yang meragukan yakni sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan), hari pertengahan bulan sya’ban kecuali untuk menyempurnakan puasa yang dilakukan sebelumnya. Hari-Hari Disunnahkan untuk Berpuasa, Yaitu hari senin dan kamis dari setiap pekan, hari-hari putih yaitu setiap tanggal 13-14-15 pada setiap bulan (menurut bulan Hijriyah) atau biasa yang disebut Hari Purnama, Enam hari yang berupa 18
SMKN 1 Kusan Hulu kelanjutan hari raya idul fitri (puasa enam syawal), Hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), demikian pula dari Asyura (tanggal 10 Muharram) pada setiap tahun. Puasa untuk Orang yang Meninggal, Barangsiapa yang meninggal sedangkan ia masih menanggung hutang puasa yang belum diqadhai, dan bagi orang yang tidak ada alasan yang menyebabkan ia menunda qadha’nya, maka walinya wajib mengeluarkan 1 mud makanan untuk setiap hari yang ia tinggalkan, atau diperbolehkan bagi walinya untuk berpuasa sebagai pengganti atau salah seorang keluarga dari yang meninggal. Bagi orang lain (yang bukan keluarga) juga dibolehkan mengqadhai bila memperoleh wasiat sebelum meninggalnya atau setelah memperoleh izin dari wali yang meninggal. TANAH BUMBU, 10 APRIL 2021 M / 27 SYA’BAN 1442 H 19
SMKN 1 Kusan Hulu Catatan : 20
Search
Read the Text Version
- 1 - 21
Pages: