Nama : Frida Dhani Meisa Kelas :2A NIM : K3121039 Rencana Kegiatan(Action Plan) Bimbingan dan Konseling Bidang Tujuan Komponen Strategi Kelas Materi/ Metode Media Evaluasi Ekuivalen Layanan Layanan Layanan Layanan XI Topik Genially Pribadi Siswa dapat memahami Layanan Bimbingan Kemampuan Diskusi Evaluasi 2 jam makna kemampuan siswa Dasar Kelompok siswa dalam kelompok proses pelajaran dalam resiliensi sebagai resiliensi dan bekal untuk mencapai akademik evaluasi kesuksesan di mencapai sebagai hasil kesuksesan di masa bekal untuk depan. mencapai kesuksesan Siswa dapat menyadari di masa karakteristik siswa yang depan. memiliki kemampuan dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di mencapai kesuksesan di masa depan. Siswa dapat mengimplikasikan kemampuan siswa dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di mencapai kesuksesan di masa depan
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbingan Kelompok Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023 Komponen : Layanan Dasar Standar Kompetensi/Topik : Kemampuan siswa dalam resiliensi akademik sebagai Kelas/Semester/Durasi bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan. : XI/2/45 menit No. Uraian 1. Tujuan Layanan: Siswa dapat memahami makna kemampuan siswa dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di mencapai kesuksesan di masa depan. Siswa dapat menyadari karakteristik siswa yang memiliki kemampuan dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di mencapai kesuksesan di masa depan. Siswa dapat mengimplikasikan kemampuan siswa dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di mencapai kesuksesan di masa depan 2. Metode dan Media Metode: Group disscusion Media: genially , google form, powerpoint 3. Langkah-langkah kegiatan layanan Tahap awal 1) Pemimpin kelompok (Guru BK) memberi salam dan menyapa anggota kelompok dengan ramah 2) Pemimpin kelompok (Guru BK) memimpin do’a untuk mengawali kegiatan 3) Pemimpin Kelompok (Guru BK) menanyakan kabar serta berterima kasih kepada anggota kelompok atas kehadirannya 4) Masing-masing anggota kelompok (siswa) memperkenalkan diri di depan kelompok 5) Anggota kelompok (siswa) mengisi presensi yang sudah disediakan oleh pemimpin kelompok sebagai bukti kehadiran 6) Pemimpin kelompok (Guru BK) tujuan dilaksanakannya bimbingan kelompok yang mencakup aspek kogitif, afektif, dan psikomotor 7) Pemimpin kelompok (Guru BK) menjelaskan proses pelaksanaan bimbingan kelompok serta menjelaskan antara peran pemimpin kelompok dan anggota kelompok. 8) Pemimpin kelompok (Guru BK) menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok meliputi asas kesukarelaan, asas kenormatifan,asas kekinian, asas keterbukaan, dan asas kerahasiaan.
Tahap Transisi 1. Pemimpin kelompok (Guru BK) menyampaikan topik yang akan dibahas pada saat tahap kerja/tahap inti. 2. Pemimpin kelompok (Guru BK) menanyakan seberapa siap anggota kelompok (siswa ) memasuki tahap inti/tahap kerja. 3. Pemimpin kelompok (Guru BK) memberikan motivasi kepada anggota kelompok (siswa) untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan bimbingan kelompok Tahap Inti/kerja 1 Pemimpin kelompok (Guru BK) mempertegas topik yang akan dibahas dalam bimbingan kelompok dan menjelaskan mengapa topik tersebut perlu dibahas. 2 Pemimpin kelompok (Guru BK) memulai bimbingan kelompok dengan menunjuk salah seorang anggota kelompok (siswa) untuk mengemukakan pendapatnya mengenai konsep dasar makna, karakteristik, dan cara meningkatkan kemampuan siswa dalam resiliensi akademik sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di mencapai kesuksesan di masa depan. Lalu setelah mengemukakan pemdapatnya, siswa tersebut menunjuk salah seorang anggota kelompok lainnya lalu berlanjut hingga seluruh anggota kelompok mengemukakan pendapatnya 3 Pemimpin kelompok (guru BK) mengklarifikasi tentang pendapat yang diutarakan oleh anggota kelompok (siswa). 4 Anggota kelompok bertanya kepada pemimpin kelompok (Guru BK) terkait dengan topik yang telah dibahas lalu mendiskusikannya kepada anggota kelompok lainnya. 5 Anggota kelompok (siswa) menyimpulkan topik yang dibahas lalu diklarifikasi oleh pemimpin kelompok (Guru BK). 6 Pemimpin kelompok (Guru BK) memberi penguatan terkait materi yang dibahas yaitu kemampuan siswa dalam resiliensi belajar sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Tahap Pengakhiran 1.Pemimpin kelompok (Guru BK) mengingatkan bahwa kegiatan akan segera berakhir.
2.Pemimpin kelompok meminta agar anggota kelompok mencapai kesan pesan, harapan, dan rencana ke depan setelah mengikuti bimbingan kelompok. 3. Anggota kelompok mengisi evaluasi hasil yang telah disiapkan oleh pemimpin kelompok (guru BK) sebagai dalam mengukur ketercapaian tujuan pemberian layanan bimbingan kelompok. 4. Pemimpin kelompok(Guru BK) dan anggota kelompok (siswa) kegiatan lanjutan bimbingan kelompok yang akan datang 5. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok (siswa) atas partisipasi aktifnya dan kekompakan selama mengikuti kegiatan bimbingan kelompok 6. Pemimpin kelompok(Guru BK) memimpin penutup dengan do’a bersama 7. Pemimpin kelompok (Guru BK) menyampaikan salam perpisahan untuk menandai berakhirnya kegiatan bimbingan kelompok. 4. Evaluasi Evaluasi proses Guru menggambarkan tingkat keantusiasan, keaktifan, kedisiplinan, dan kekondusifan kelompok saat layanan bimbingan kelompok dilakukan Evaluasi hasil Mengetahui bagaimana pemahaman, kesadaran diri, serta pengaplikasian siswa mengenai topik yang disampaikan saat layanan bimbingan kelompok berlangsung. Mengetahui Kepala Sekolah Guru BK Agus Tri Susilo, M.Pd Frida Dhani Meisa
Lampiran Bimbingan Kelompok Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023 Lampiran 1 Presensi kehadiran siswa https://forms.gle/iReyczZz9LLGbm9HA Lampiran 2 A. Materi kemampuan siswa dalam resiliensi akademik sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan. a. Makna kemampuan siswa dalam resiliensi akademik sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Masalah yang dimiliki oleh seseorang dalam hidupnya berbeda-beda, terlebih siswa yang dituntut untuk sukses dalam akademik maupun sukses dalam kehidupannya. Namun, hanya sedikit siswa yang dapat bangkit dari masalah tersebut. Ada yang malah lari ke dalam narkoba, rokok, dan kenakalan remaja. Maka dari itu perlu adanya kemampuan resiliensi yang dapat dijadikan bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan, baik kesuksesan dalam bidang akademik maupun di bidang kehidupan nantinya.
Resiliensi akademik bisa dikatakan sebagai kemampuan individu buat memproses ancaman (stress berat, peristiwa) maupun tantangan di sekolah yang menimbulkan kesulitan akut serta/kronis yg bisa menjadi ancaman primer bagi perkembangan pendidikan, dengan menyesuaikan diri melalui pola respon yg sehat dan produktif buat memperbaiki diri, sehingga mampu mengantisipasi masalah yang mengancam serta mampu buat bangkit kembali kepada kondisi akademik yang normal atau bahkan menjadi lebih baik asal keadaan semula. Siswa kelas XII sering kali berpikir bahwa kehidupan perkuliahan merupakan dunia yang banyak diliputi kegagalan baik dari segi nilai akademik maupun pertemanan mengingat materi di perkuliahan semakin beragam dan orang-orang yang ditemui bukanlah berasal dari satu daerah saja tetapi berbagai daerah. Pikiran tersebut memicu adanya kecemasan dan overthinking yang membuat siswa kelas XII tidak siap akan ujian berakhir dengan kegagalan. Tentu saja masalah tersebut harus segera diatasi. Resiliensi akademik memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kesuksesan siswa di masa depan karena nantinya pada saat menempuh pendidikan dengan tingkat yang lebih tinggi, siswa akan menemui masalah-masalah yang lebih kompleks dari jenjang sebelumnya. Dengan adanya resiliensi, siswa dapat menggapai kesuksesan dan memaknai kegagalan sebagai awal dari sebuah kesusesan bukan akhir dari kesuksesan. b. Karakteristik siswa yang memiliki kemampuan dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Kompetensi personal yang berstandar tinggi dan keuletan, Seseorang yang memiliki kompetensi personal yang tinggi dan ulet tentu saja akan selalu berusaha walaupun berpotensi besar mendapatkan kegagalan, setelah mengalami kegagalan, orang tesebut tidak akan langsung menjustifikasi bahwa sekali gagal akan tetap gagal tetapi, orang tersebut akan berpandangan bahwa setelah adanya kegagalan pasti akan datang kesuksesan. Percaya pada kemampuan diri sendiri dalam mengatasi distress. Dengan percaya pada kemampuan diri sendiri dalam mengatasi distress, seseorang yang pasti akan memiliki mindset bahwa masalah distress akan dapat diatasi dan diselesaikan.
Penerimaan positif terhadap perubahan berhubungan dengan kemampuan beradaptasi jika menghadapi perubahan (situasi yang menekan atau menantang), Seringkali siswa merasa bahwa perubahan keadaan akibat masalah menyebabkan situasi tidak nyaman hingga tidak mampu beradaptasi dengan keadaan yang ada. Maka dari itu perlu adanya penerimaan positif untuk beradaptasi terkait perubahan keadaan hingga nantinya dapat berusaha mengatasi masalah yang ada. Kontrol/ pengendalian diri saat menghadapi situasi yang menekan dan Perlu adanya pengendalian diri disituasi menekan saat terjadi masalah karena seringkali siswa yang emosionalnya labil menyikapi suatu masalah dengan berlebihan hingga tidak dapat berpikir jernih berakhir tidak mampu dalam menyelesaikan dan menghadapi masalah. Pengaruh spiritual yaitu keyakinan individu pada kekuatan yang lebih besar (pada Tuhan maupun takdir). Didalam agama pasti berpaham bahwa masalah dan cobaan yang terjadi atas kehendak dan takdir tuhan sehingga siswa yang dekat dengan Tuhan pasti akan berkeyakinan bahwa setiap cobaan dan masalah yang Tuhan berikan pasti Tuhan juga menghadirkan solusi dari permasalahan tersebut sehingga akan muncul pikiran bahwa Tuhan memberikan cobaan dan masalah karena Tuhan percaya hambanya dapat melewatinya. c. Cara meningkatkan kemampuan siswa dalam resiliensi sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan Orang tua harus memastikan adanya hubungan yang suportif antara anak dan orang lain (significant others) Orang tua merupakan orang terdekat siswa ketika di rumah, karena rasio waktu siswa di dalam rumah banyak dihabiskan di lingkungan rumah sehingga perlu adanya peran orang tua dalam peningkatan resiliensi siswa. Orang tua harus peka terkait sampai dimana seorang anak bisa menghadapi masalah yang dimiliki hingga nantinya orang tua dapat membantu siswa di rumah untuk meningkatkan resiliensinya.
Peran guru BK dalam membantu permasalahan siswa/peserta didik Peserta didik yang mempunyai permasalahan di sekolah pada dasarnya memerlukan bimbingan dan konseling.Bimbingan konseling yang diberikan di sekolah dengan menggunakan komunikasi interpersonal dengan harapan dengan komunikasi yang berjalan baik maka dapat membuat peserta didik terbuka dan lebih bisa berkerja sama sehingga mampu memotivasi peserta didik untuk berprilaku positif, yang pada akhirnya lingkungan sekolah juga menjadi lebih baik sehingga akan meningkatkan kemampuan resiliensi siswa Support teman sebaya Siswa di sekolah dalam menghadapi masalah baik itu masalah berat ataupun ringan pasti membutuhkan pendengar. Terkadang siswa yang memiliki masalah tidak langsung meminta bantuan kepada guru BK tetapi lebih dahulu kepada teman terpercaya yang siswa tersebut punya. Tentu saja untuk meningkatkan kemampuan resiliensi perlu adanya dukungan/ support dari teman sebaya. Media alat untuk layanan dasar mengenai kemampuan siswa dalam resiliensi akademik sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan di masa depan. https://view.genial.ly/626367e8cdedf60018d93f8a/presentation-layanan-bimbingan-kelompok
Lampiran 3 Instrumen evaluasi proses
Instrumen Evaluasi Hasil https://forms.gle/qrCT55mU1UaYsvNb6
Search
Read the Text Version
- 1 - 13
Pages: