Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

7

Published by Respati Arli Shigit Wisanggeni, 2022-04-06 12:37:33

Description: 7

Search

Read the Text Version

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 i

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 Jurnal Sosio-Humaniora PENANGGUNG JAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Ketua Umum : Dr. Ir. Ch. Wariyah, M.P. Sekretaris : Awan Santosa, S.E., M.Sc. Dewan Redaksi : Dr. Kamsih Astuti, M.A. Dr. Hermayawati, M.Pd. Penyunting Pelaksana : Tutut Dwi Astuti, S.E., M.Si. Dra. Indra Ratna KW, M.Si. Restu Arini, S.Pd. Sumiyarsih, S.E., M.Si. Pelaksana Administrasi : Zulki Adzani Sidiq Fathoni Hartini Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213 E-Mail : [email protected] Web : lppm.mercubuana-yogya.ac.id Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian, yang belum pernah dipublikasikan baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Sosio-Humaniora dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit. ii

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga Jurnal Sosio-Humaniora Volume 5, No. 1, Mei 2014 dapat kami terbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis yang telah berkenan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ini, Pada jurnal Sosio-Humaniora edisi Mei 2014 ini, disajikan beberapa hasil penelitian di bidang psikologi diantaranya artikel tentang hubungan antara religiusitas dengan terorisme, konsep pemimpin nasional yang baik, kecenderungan anorexia nervosa pada model perempuan, prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi, efektivitas terapi Spriritual Emotion Freedom Technique (SEFT) pada remaja residen NAPZA, sistem kebijakan manajemen karir pada suatu hotel di yogyakarta, serta faktor psikologis yang mempengaruhi konsumen Bali pada pembelian kendaraan pribadi. Redaksi menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin baik. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak, redaksi mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, Mei 2014 Redaksi iii

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1 ini telah direview oleh Mitra Bestari : 1. Awan Santosa, S.E., M.Sc. bidang studi Manajemen 2. Dr. Kamsih Astuti, S.Psi., M.Si. bidang studi Psikologi Masyarakat iv

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar........................................................................................... iii Daftar Mitra Bestari .................................................................................... iv Daftar Isi...................................................................................................... v HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN SIKAP TERHADAP 1-22 PERILAKU TEROR PADA NARAPIDANA KASUS TERORISME DI INDONESIA ................................................................................................. Diannitha Phobe Yuliani Pertiwi dan Handrix Chrisharyanto KONSEP PEMIMPIN NASIONAL YANG BAIK: SURVEY PADA MASYARAKAT JAKARTA.......................................................................... 23-43 Handrix Chrisharyanto, Tia Rahmania dan Fatchiah E Kertamuda PERAN KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN 44-54 NARSISTIK TERHADAP KECENDERUNGAN ANOREXIA NERVOSA PADA MODEL PEREMPUAN ..................................................................... Sowanya Ardi Prahara PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI .......... 55-74 Dyah Ayu Noor Wulan dan Sri Muliati Abdullah EFEKTIVITAS TERAPI SPRITUAL EMOTION FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA REMAJA SEBAGAI RESIDEN NAPZA........................................................................................ 75-101 Metty Verasari SISTEM DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KARIR SDM HOTEL X DI YOGYAKARTA............................................................................................ 102-116 Mayreyna Nurwardani FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DI BALI DALAM MEMBELI KENDARAAN PRIBADI ...................................................................................................... 117-130 Dewi Puri Astiti PEDOMAN PENULISAN NASKAH ............................................................. 131 v

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI Dyah Ayu Noor Wulan1 dan Sri Muliati Abdullah2 1Alumni Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi 2Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi 1,2Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates Km 10 Yogyakarta 55753 Email : [email protected] ABSTRAK Penyusunan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses belajar mengajar dan merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa. Berbagai permasalahan yang dialami oleh para mahasiswa adalah perilaku prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa yang diwawancarai secara mendalam. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketiga responden melakukan prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi dengan pola prokrastinasi yang tidak terlampau berbeda. Hal ini ditunjukkan dari berbagai ciri-ciri prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi yang mempengaruhi seperti penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas yang dihadapi, keterlambatan mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Selain hal tersebut faktor-faktor prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi turut mempengaruhi seperti faktor internal dan faktor eksternal. Kata kunci : prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi ACADEMIC PROCRASTINATION IN WRITING THESIS ABSTRACT Writing a thesis at faculty of psychology in Mercu Buana University was one part of academic process and a condition for student to finish their study. During finished their study, a lot of students had a thesis procrastination problems. The purpose of this research was to describe thesis procrastination problems on student. The method of this research was qualitative method with phenomenology approach. The researchers conducted depth interview to all respondents. The data showed that three respondent did procrastination in writing a thesis. All of the respondents had academic procrastination pattern were not had a big differences.More over the characteristics of the academic procrastination that responded did were postpone to start write the thesis, late on finishing the assignment, time gap between plan and action in writing and prefer to do more pleasure activity than writing. Beside, there were another factors that also influence academic procrastination, internal and external factors. Keywords : academis procrastination in writing a thesis 55

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 PENDAHULUAN kegiatan penelitian diharapkan individu dapat memperoleh Mahasiswa adalah peserta pengetahuan empirik dan teorik baru, didik pada jenjang Perguruan Tinggi. termasuk mahasiswa untuk Pengertian mahasiswa dalam Kamus memperoleh pengetahuan empirik Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan teorik baru diwajibkan kegiatan mahasiswa adalah siswa yang belajar penelitian berupa skripsi. Skripsi pada Perguruan Tinggi (Depdiknas, sebagai salah satu jenis karya tulis 2012). Mahasiswa mempunyai ilmiah yang disusun oleh mahasiswa peranan penting dalam mewujudkan berdasarkan hasil penelitian yang cita-cita pembangunan nasional, memenuhi syarat-syarat ilmiah dan sementara itu Perguruan Tinggi digunakan sebagai salah satu syarat merupakan lembaga pendidikan yang untuk memperoleh gelar sarjana secara formal diserahi tugas dan strata. tanggung jawab mempersiapkan Skripsi merupakan karya mahasiswa sesuai dengan tujuan ilmiah yang ditulis melalui kegiatan pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil tinggi dapat tercapai apabila penelitian ilmiah oleh mahasiswa Tridharma Perguruan Tinggi dapat jenjang program sarjana muda atau terlaksana, yaitu mampu sarjana Soemanto, (2009). menyelenggarakan pendidikan, Penyusunan skripsi di Fakultas melakukan penelitian dan melakukan Psikologi Universitas Mercu Buana pengabdian pada masyarakat, (UU RI Yogyakarta merupakan salah satu Nomor 12 tahun 2012). Penelitian bagian dari keseluruhan proses merupakan salah satu aspek belajar mengajar dan merupakan Tridharma Perguruan Tinggi, dengan syarat-syarat kelulusan bagi 56

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 mahasiswa. Pada umumnya bagian pengajaran Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, mahasiswa diberikan waktu untuk dari 36 mahasiswa yang terdaftar dalam yudisium pada tanggal 31 menyelesaikan skripsi dalam jangka Agustus dan 21 September 2012 terdapat 14 mahasiswa yang waktu dua semester atau kurang lebih melakukan penundaan dalam pengerjaan skripsi. Penundaan dalam sekitar satu tahun terhitung sejak Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012) penundaan diartikan hal atau skripsi terdaftar dalam KRS (Kartu perbuatan menunda, dan arti menunda adalah menghentikan dan Rencana Studi) Pedoman Akademik, akan dilangsungkan lain kali atau lain waktu. Penundaan dalam Kamus (2002). Di Fakultas Psikologi Umum Lengkap Inggeris-Indonesia (Wojowasito, 2000) berasal dari istilah Universitas Mercu Buana Yogyakarta “procrastination” yang artinya penundaan, pelambatan, dan skripsi menjadi tugas akhir yang wajib pengunduran. Mahasiswa yang melakukan penundaan dikatakan dilakukan atau diselesaikan prokrastinasi, hal ini dilihat dari kartu bimbingan skripsi mahasiswa dengan mahasiswa, waktu penyelesaiannya cara menghitung awal mahasiswa memulai pengerjaan skripsi sampai skripsi normalnya 1-2 semester. dengan mahasiswa menyelesaikan skripsi. Hal ini menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil Biro Skripsi Fakultas Psikologi pada tanggal 17 Desember 2012 dan wawancara dengan bagian Biro Akademik Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada tanggal 9 Januari 2013, mahasiswa diberi waktu penyelesaian skripsi dibatasi selama 2 semester atau 1 tahun namun kenyataannya masih ada mahasiswa yang memerlukan waktu lebih dari dua semester atau satu tahun untuk mengerjakan skripsi. Menurut data di 57

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 masih ada mahasiswa yang Burka & Yuen (2008) memperkirakan memerlukan waktu pengerjaan skripsi prokrastinasi pada mahasiswa lebih dari dua semester. mencapai 75%, dengan 50% dari Mahasiswa yang mengerjakan siswa melaporkan bahwa mereka skripsi lebih dari dua semester prokrastinasi konsisten dan dikatakan prokrastinasi. Prokastinasi menganggapnya sebagai masalah. merupakan permasalahan yang timbul Selanjutnya pada penelitian Ellis & berkaitan dengan penulisan skripsi Knaus (dalam Solomon, 1984) yang seringkali dialami oleh para memperkirakan 95% dari mahasiswa mahasiswa yang sedang melakukan prokrastinasi. menyelesaikan skripsi. Mahasiswa Dalam khasanah ilmiah yang tidak mempunyai kesiapan psikologi terdapat istilah prokrastinasi menghadapi skripsi, mengalami yang menunjukkan sikap dan perilaku masalah-masalah yang berkaitan yang memiliki karakteristik mengulur dengan skripsi seperti pengerjaan atau memperpanjang waktu, skripsi membutuhkan waktu lama, Prokrastinasi akademik adalah mahasiswa menganggap skripsi perilaku menunda-nunda tugas merupakan beban hidup, takut ketika akademik. Prokrastinasi dalam hasil skripsinya diujikan didepan para American College Dictionary (Burka & dosen, sulit membagi waktu dengan Yuen, 2008) berasal dari kata aktivitas lain (Suara Merdeka, 2012). procrastinate yang diartikan menunda Selain itu mahasiswa kesulitan untuk melakukan sampai waktu atau membagi waktu untuk bertemu dosen hari berikutnya. Apabila diartikan dan bekerja sehingga menyebabkan dalam Kamus Besar Bahasa berhenti dalam penyelesaian skripsi Indonesia KBBI (Depdiknas, 2012) (Suara Merdeka, 2010). Menurut menunda yaitu menghentikan dan 58

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 akan dilangsungkan lain kali atau lain prokrastinasi tahu bahwa tugas yang waktu. Prokrastinasi akademik adalah dihadapinya harus segera perilaku menunda-nunda tugas diselesaikan. Ciri kedua akademik, pengertian akademi dalam keterlambatan mengerjakan tugas. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Orang yang melakukan prokrastinasi (Depdiknas, 2012) yaitu perguruan memerlukan waktu yang lebih lama tinggi yang menyelenggarakan daripada waktu yang dibutuhkan pada pendidikan terapan di satu cabang umumnya dalam mengerjakan suatu atau sebagian ilmu pengetahuan tugas. Ciri ketiga kesenjangan waktu teknologi atau kesenian tertentu. antara rencana dan kinerja aktual. Prokrastinasi adalah kecenderungan Seorang prokrastinator mempunyai untuk menunda-nunda mengerjakan kesulitan untuk melakukan sesuatu ataupun menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan batas waktu yang telah Ferrari dkk (2009). (Knaus, 2002) ditentukan sebelumnya. Ciri keempat mendefinisikan kata prokrastinasi melakukan aktivitas lain yang lebih berasal dari “pro” yang artinya menyenangkan daripada melakukan “forwad” maju dan crastinate, artinya tugas yang harus dikerjakan. besok. jika digabungkan prokrastinasi Melakukan aktivitas lain yang lebih berarti maju besok atau pengunduran menyenangkan daripada melakukan hari berikutnya. tugas yang harus dikerjakan. Menurut Ferrari et al. (1995) Selanjutnya faktor-faktor prokrastinasi terdapat beberapa ciri-ciri menurut Ferrari et al. (1995) meliputi prokrastinasi akademik meliputi ciri faktor internal, yaitu fakto-faktor yang pertama penundaan untuk memulai terdapat dalam diri individu yang maupun menyelesaikan tugas yang mempengaruhi prokrastinasi, faktor itu dihadapi. Seseorang yang melakukan meliputi kondisi fisik atau kondisi 59

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 psikologis individu. Selain itu terdapat mengedepankan proses interaksi faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar individu yang komunikasi yang mendalam antara mempengaruhi prokrastinasi adalah pengasuhan orang tua dan kondisi peneliti dengan fenomena yang diteliti. lingkungan. Polkinghorne (dalam Herdiansyah, 2010) mendefinisikan fenomenologi sebagai sebuah studi untuk memberikan gambaran tentang arti Tujuan Penelitian dari pengalaman-pengalaman Penelitian ini bertujuan untuk beberapa individu mengenai suatu mengetahui fenomena prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi. konsep tertentu. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individual. Manfaat Penelitian Hal ini dikarenakan gambaran Untuk mengetahui fenomena prokrastinasi akademik dalam prokastinasi akademik pada penyelesaian skripsi yang dialami mahasiswa yang sedang setiap responden berbeda walaupun menyelesaikan skripsi. sama-sama melakukan prokrastinasi akademik. Responden penelitian ini MATERI DAN METODE sebanyak tiga orang prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi Penelitian ini merupakan dengan karakteristik sebagai berikut : penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Herdiansyah (2010) 1. Bertempat tinggal di penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam Yogyakarta. konteks sosial secara alamiah dengan 2. Pengerjaan skripsi lebih dari satu tahun atau dua semester lebih 60

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 3. Tercatat aktif kuliah di Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana kampus I Universitas Mercu Buana Yogyakarta Yogyakarta yang beralamat di jalan wates km 10 Yogyakarta. 4. Mengambil jurusan Psikologi 5. Tercatat aktif mengambil mata kuliah skripsi Tabel 1. Deskripsi responden utama No Nama/ Alamat Usia Jenis Pekerjaan Inisial Kelamin Kulonprogo 25 Th Mahasiswa 1L Kendangan 24 Th Pria Mahasiswa 2 ARW 23 Th Pria Mahasiswa 3 WN Pakel Wanita Selain tiga orang responden seputar kehidupan pribadi responden utama, dalam penelitian ini juga utama. Informan responden utama dilibatkan tiga orang responden yang mengenal baik dengan responden berperan sebagai informan (significant utama. person), yaitu orang yang diminta memberikan informasi mengenai Tabel 2. Deskripsi informan penelitian No Nama/ Alamat Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Inisial Jalan Panjaitan 27 Th Pria Mahasiswa 1Y Yogyakarta 24 Th Pria Mahasiswa 2 DPA Karangwetan Salamrejo 23 Th Wanita Mahasiswi 3 NA Sentolo Karanglo Argomulyo Sedayu Bantul 61

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 Informan atau signifikan semi terstruktur adalah pertanyaan person adalah orang yang dikenal dan dekat dengan responden utama. terbuka, kecepatan wawancara dapat Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, masing-masing diprediksi, fleksibel, ada pedoman satu orang informan untuk satu responden utama. wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, dan tujuannya ialah untuk memahami suatu fenomena (Herdiansyah, 2010). 2. Observasi Pengumpulan Data Cartwright dan Cartwright Untuk mengetahui gambaran (dalam Herdiansyah, 2010) prokrastinasi akademik dalam mendefinisikan sebagai suatu proses penyelesaian skripsi peneliti melihat, mengamati, dan mencermati menggunakan metode wawancara serta merekam perilaku secara dan observasi. sistematis untuk tujuan tertentu. 1. Wawancara Adapun observasi yang dilakukan Moleong (2011) dalam penelitian ini meliputi : mengungkapkan bahwa wawancara a. Performansi responden merupakan percakapan dan tanya b. Suasana dan keadaan tempat jawab yang diarahkan untuk wawancara mencapai tujuan tertentu. Jenis c. Sikap dan perilaku responden wawancara yang digunakan dalam saat wawancara penelitian ini adalah wawancara semi d. Lingkungan tempat tinggal terstruktur. Wawancara semi e. Lingkungan teman pergaulan terstruktur lebih tepat jika dilakukan f. Lingkungan aktivitas pada penelitian kualitatif daripada Penelitian ini menggunakan penelitian lainnya. Ciri-ciri wawancara behaviour description untuk melihat 62

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 gambaran tentang objek yang responden di luar kegiatan wawancara. diobservasi dengan mencatat dan mengklasifikasi data yang telah diamati. Dalam Herdiansyah (2010) Analisis Data disebutkan Behaviour description Pada penelitian ini analisis merupakan suatu daftar yang data dilakukan secara kualitatif. Data mengandung atau mencakup faktor- pada penelitian kualitatif umumnya faktor yang ingin diselidiki serta berbentuk uraian, narasi, atau menggambarkan dan menjabarkan pertanyaan yang diperoleh dari subjek temuan saat di lapangan. Dalam penelitian, baik secara langsung observasi ada beberapa hal yang bisa maupun tidak langsung (Herdiansyah, diungkap seperti performance 2010). responden, suasana dan keadaan Dalam penelitian ini analisis tempat wawancara, sikap dan perilaku data dilakukan secara kualitatif. responden saat wawancara, Proses pengumpulan data pada lingkungan tempat tinggal, lingkungan analisis data kualitatif dibagi menjadi teman pergaulan, lingkungan 4 tahapan (Lacey & Luff dalam aktivitas. Patilima, 2007), yaitu: Observasi dalam penelitian ini 1. Transkripsi dilakukan bersamaan dengan Semua hasil wawancara dan dilakukannya wawancara. Tetapi diskusi dengan informan direkam observasi juga dilaksanakan pada dengan audio tape, video, dan waktu tidak dilakukan wawancara catatan lapangan, yang kemudian untuk melihat gambaran senyatanya ditransfer ke dalam disket atau tentang kegiatan sehari-hari bentuk lainnya. Kegiatan mentransfer hasil rekaman ini yang 63

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 dimaksudkan dengan transkrip. acuan untuk setiap kegiatan Pada saat melakukan traskrip peneliti cenderung bias, karena wawancara. hanya mentranskrip bagian-bagian yang terlihat relevan atau yang 3. Pengenalan menarik saja. Namun pada penelitian ini peneliti juga menaruh Setelah melalui proses perhatian non-verbal selama proses wawancara berlangsung pengorganisasian data, akan dan mengamati bagaimana gambaran performance responden dimulai proses pengenalan, yaitu dan emosi informan pada saat memberikan jawaban atau peneliti mendengarkan tape atau penjelasan mengenai objek penelitian. menonton video hasil wawancara, 2. Pengorganisasian Data serta membaca kembali data, Setelah dilakukan proses transkrip, hal lain yang dibutuhkan membuat memo dan rangkuman adalah mengorganisasi data. Dalam pengorganisasian data sebelum analisis formal dimulai. perlu dicatat tanggal pengumpulan data dan menandai data setiap 4. Koding informan dengan menggunakan angka atau kode. Kode tersebut Membaca transkripsi nantinya dapat dijadikan sebagai wawancara perlu dilakukan sebelum memulai tahapan ini. Setelah mengenal, selanjutnya dilakukan pengkodingan. Poerwandari (2007) menjelaskan secara praktis dan efektif mengenai langkah awal koding yaitu: a. Peneliti menyusun transkrip data verbatim (kata demi kata), hal ini akan memudahkan untuk menempatkan kode-kode atau catatan tertentu di transkrip. 64

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 b. Peneliti secara urut dan berjumlah tiga orang, tercatat aktif kontinyu melakukan mengambil mata kuliah skripsi yaitu L penomoran pada baris-baris berusia 25 tahun angkatan 2004, transkrip. ARW berusia 24 tahun angkatan c. Peneliti memberikan nama 2007, dan WN berusia 23 tahun untuk masing-masing berkas angkatan 2008. Hasil analisis data dengan kode tertentu. Kode menunjukkan bahwa dari hasil tiga yang dipilih haruslah kode responden ini melakukan yang mudah diingat dan prokrastinasi akademik dalam diangkat paling tepat mewakili penyelesaian skripsi. Morales et al. berkas tersebut, jangan lupa (2006) menyatakan prokrastinasi yaitu untuk membubuhkan tanggal seseorang yang melakukan di setiap berkas. penundaan secara sengaja dan sering Dengan adanya langkah- untuk memulai atau penyelesaian langkah tersebut digunakan untuk tugas. Ellis dan Knaus (dalam Gufron mensistematiskan data secara & Risnawita, 2011) memberikan lengkap dan mendetail sehingga data penjelasan penyebab tentang yang diperoleh dapat memunculkan prokrastinasi akademik dari sudut gambaran tentang topik yang pandang cognitive-behavioral. dipelajari. Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan irasional yang HASIL DAN PEMBAHASAN dimiliki oleh seseorang. Keyakinan irasional tersebut dapat disebabkan Responden dalam penelitian suatu kesalahan dalam ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Responden mempersepsikan tugas sekolah atau akademik. Seseorang memandang 65

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 tugas sebagai sesuatu yang berat dan hasil kerjanya. Orang yang melakukan tidak menyenangkan (aversiveness of penundaan akan merasa bahwa bila the task dan fear of failure) (Burka mengalami kegagalan atau hasilnya dan Yuen, 2008; Solomon dan tidak memuaskan, itu bukan karena Rothblum, 1984). Oleh karena itu, rendahnya kemampuan, tetapi karena seseorang merasa tidak mampu ketidaksungguhannya dalam menyelesaikan tugasnya secara mengerjakan tugas yang dihadapi, memadai sehingga menunda-nunda yaitu dengan menunda-nunda. Pada menyelesaikan tugas tersebut secara umumnya mahasiswa diberikan waktu memadai. Fear of failure adalah untuk menyelesaikan skripsi dalam ketakutan yang berlebihan untuk jangka waktu dua semester atau gagal. Seseorang menunda kurang lebih sekitar satu tahun mengerjakan tugas sekolahnya terhitung sejak skripsi terdaftar dalam karena takut jika gagal akan KRS (Kartu Rencana Studi) Pedoman mendatangkan penilaian negatif atas Akademik (2002). Hasil pengumpulan kemampuannya, akibatnya seseorang data penelitian ini menggunakan menunda-nunda untuk mengerjakan metode wawancara dan observasi. tugas yang dihadapinya. Ferrari et al. Dengan demikian, secara mendalam (1995) menyatakan bahwa seseorang deskripsi hasil penelitian ini melakukan prokrastinasi akademik berdasarkan ciri-ciri prokrastinasi untuk menghindari informasi akademik menurut Ferrari et al. diagnostik akan kemampuannya. (1995) yaitu pertama penundaan Prokrastinasi tersebut dilakukan untuk memulai maupun karena seseorang tidak mau menyelesaikan tugas yang dihadapi, dikatakan mempunyai kemampuan yang kedua keterlambatan yang rendah atau kurang dengan mengerjakan tugas, yang ketiga 66

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 kesenjangan waktu antara rencana Ciri prokrastinasi akademik yang kedua yaitu, keterlambatan dan kinerja aktual, yang keempat mengerjakan tugas. Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan melakukan aktivitas lain yang lebih waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya menyenangkan daripada melakukan dalam mengerjakan suatu tugas. Menurut Green (dalam Gufron, 2011) tugas yang harus dikerjakan. jenis tugas yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas Berdasarkan ciri-ciri yang berhubungan dengan kinerja akademik. Responden L mengerjakan prokrastinasi akademik menurut bab I selama lima bulan sedangkan untuk bab II L mengerjakan satu Ferrari et al. (1995) yaitu ciri pertama semester dan masih berjalan sampai sekarang. Pengerjaan bab I ARW penundaan untuk memulai maupun sembilan bulan, pengerjaan bab II tiga bulan setengah, pengerjaan bab III menyelesaikan tugas yang dihadapi. tiga bulan setengah, pengerjaan bab IV satu bulan dan masih berjalan Responden L pertama kali terdaftar sampai sekarang. Pengerjaan bab I WN tiga semester dan masih berjalan menjadi mahasiswa baru tahun 2004, sampai sekarang. mengambil mata kuliah skripsi Untuk ciri yang ketiga yaitu kesenjangan waktu antara rencana semester XIV, pengerjaan skripsi dan kinerja aktual. Seorang berjalan lima semester. Responden ARW pertama kali terdaftar menjadi mahasiswa baru tahun 2007, mengambil mata kuliah skripsi semester VII, pengerjaan berjalan enam semester. Responden WN pertama kali terdaftar menjadi mahasiswa baru tahun 2008, mengambil mata kuliah skripsi semester VIII, pengerjaan skripsi berjalan tiga semester. 67

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 prokrastinator mempunyai kesulitan tugas yang harus dikerjakan. Seorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah prokrastinator dengan sengaja tidak ditentukan sebelumnya. Dari ketiga renponden penelitian L, ARW, dan segera melakukan tugasnya. Akan WN mempunyai jawaban masing- masing untuk L dan WN tidak tetapi, menggunakan waktu yang dia mempunyai rencana pengerjaan skripsi pada setiap babnya, miliki untuk melakukan aktivitas lain sedangkan untuk ARW mempunyai rencana pengerjaan skripsi pada yang dipandang lebih menyenangkan setiap babnya. Rencana jangka pendek L bertanya dengan dosen dan mendatangkan hiburan. pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi cara pengerjaan Schouwenburg (dalam Mierrina 2011) skripsi, rencana jangka panjang mencari referensi yang diperlukan. mengatakan seorang prokrastinator Rencana ARW mengerjakan skripsi setiap babnya dua bulan sehingga melakukan penundaan yang sifatnya dua semester mampu menyelesaikan skripsinya. Rencana WN dapat lulus mengarah pada pilihan yang tahun ini selesai skripsi tiga sampai empat bulan. menyenangkan. Untuk jawaban ARW Ciri yang keempat yaitu dan WN mempunyai kesamaan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan sedangkan untuk jawaban L berbeda dengan jawaban ARW dan WN. Responden L menyukai bermain game online dan bermain bersama teman-teman. Responden ARW menyukai bekerja. Responden WN menyukai bekerja. Berbicara tentang prokrastinasi akademik, tidak lepas dari faktor-faktor yang terkandung dalam prokrastinasi akademik itu sendiri. Menurut Ferrari et al. (1995) prokrastinasi akademik terdapat faktor 68

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 internal dan faktor eksternal. Faktor Menurut Millgram (dalam, Gufron & internal meliputi : a). Kondisi fisik Risnawati, 2011) trait kepribadian individu, b). Kondisi psikologis individu individu yang turut mempengaruhi 3). Selanjutnya faktor eksternal munculnya perilaku penundaan, meliputi a.). Gaya pengasuhan orang misalnya trait kemampuan sosial yang tua, b). Kondisi lingkungan. tercermin dalam self regulation dan Faktor internal yang pertama tingkat kecemasan dalam yaitu kondisi fisik individu, faktor dari berhubungan sosial. Setelah masalah dalam diri individu yang turut perceraian L dengan mantan istrinya mempengaruhi munculnya menyita waktu dan pikirannya untuk prokrastiansi akademik adalah tidak mengerjakan skripsinya. Gufron keadaan fisik dan kondisi kesehatan & Risnawita (2011), menjelaskan individu, misalnya fatigue (kelelahan). bahwa prokrastinator sebenarnya Dalam hal ini responden ARW dan sadar dirinya menghadapi tugas-tugas responden WN pernah merasakan yang penting dan bermanfaat sakit saat mengerjakan skripsi. (sebagai tugas yang primer). Akan berbeda hal dengan responden L saat tetapi, dengan sengaja menunda- mengerjakan skripsi tidak ada keluhan nunda secara berulang-ulang sakit. Selama ini responden L tidak (kompulsif) hingga muncul perasaan sakit saat mengerjakan skripsi. tidak nyaman, cemas, dan merasa Responden ARW sempat mengalami bersalah dalam dirinya. Kurangnya sakit saat mengerjakan skripsi. motivasi dalam diri ARW serta merasa Responden WN mengalami sakit saat bersalah belum dapat menyelesaikan mengerjakan skripsi. skripsinya ARW pun menjadi down. Faktor internal yang kedua WN merasa kurangnya motivasi di yaitu kondisi psikologis individu. 69

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 dalam diri menjadikannya down untuk Lingkungan teman kampus L memberi motivasi agar segera dapat lulus tahun ini. menyelesaikan skripsinya namun sebaliknya lingkungan teman rumah Selanjutnya faktor eksternal tidak perduli dengan penyelesaian skripsi L. Orangtua WN memberi yang pertama gaya pengasuhan motivasi agar segera menyelesaikan skripsi namun WN tetap merasa orang tua, hasil penelitian Ferrari dan kebingungan untuk menyelesaikan skripsinya. Ollivete (1994) menemukan bahwa Faktor eksternal yang kedua tingkat pengasuhan otoriter ayah yaitu kondisi lingkungan, kondisi lingkungan yang lenient prokrastinasi menyebabkan munculnya akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam kecenderungan perilaku prokrastinasi pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan. Lingkungan yang kronis pada subjek penelitian teman kampus L, ARW, dan WN memberi motivasi agar segera anak perempuan, sedangkan tingkat menyelesaikan skripsinya namun sebaliknya lingkungan teman rumah pengasuhan otoritatif ayah tidak perduli dengan penyelesaian skripsi ketiga responden. menghasilkan anak perempuan yang Selanjutnya selain dari di atas bukan prokrastinator. Ibu yang ketiga responden mengalami hambatan dalam penyelesaian skripsi memiliki kecenderungan melakukan avoidance - procrastination menghasilkan anak perempuan yang memiliki kecenderungan untuk melakukan avoidance-procrastination pula. Selama ini peran orang tua L tidak terlalu ikut campur dengan skripsinya. Peran orang tua ARW memotivasi namun tidak terlalu berpengaruh bagi ARW dalam proses penyelesaian skripsinya. 70

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 dilihat dari hasil wawancara dan KESIMPULAN observasi dengan ketiga responden ditemukan faktor internal dan faktor Dari ketiga responden eksternal yang menghambat penyelesaian skripsi dari ketiga melakukan prokrastinasi akademik responden. Faktor internal responden L perasaan malas mengerjakan dalam penyelesaian skripsi, ketiga skripsi, perceraian dengan mantan istrinya. Faktor eksternal responden L, responden mengalami hambatan kehilangan laptop, kesulitan mencari referensi. Faktor internal responden dalam penyelesaian skripsi. ARW perasaan malas mengerjakan skripsi, sempat sakit hepatitis A, Responden L mengalami bingung saat mengerjakan skripsi. Faktor eksternal responden ARW prokrastinasi akademik dalam mempunyai bisnis atau bekerja, bimbingan tidak intens dengan dosen penyelesaian skripsi, hambatan pembimbing skripsi. Faktor internal responden WN perasaan malas tersebut berasal dari faktor internal mengerjakan skripsi, bingung saat mengerjakan skripsi. Faktor eksternal meliputi malas mengerjakan skripsi bekerja, dosen pembimbing skripsi mengundurkan diri. dan perceraian selain itu faktor eksternal hambatan dalam penyelesaian skripsi L meliputi kehilangan laptop dan kesulitan mencari referensi. Selanjutnya responden ARW mengalami prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi, hambatan tersebut berasal dari faktor internal meliputi malas mengerjakan skripsi, sakit hepatitis A, dan bingung saat mengerjakan skripsi selain itu faktor eksternal hambatan dalam penyelesaian skripsi ARW yaitu 71

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 bekerja, bimbingan tidak intens Massachussets : Perseos dengan dosen pembimbing skripsi. Book. Kemudian responden WN mengalami prokrastinasi akademik dalam Depdiknas. (2012). Kamus Besar penyelesaian skripsi, hambatan Bahasa Indonesia. Jakarta. tersebut berasal dari faktor internal Penerbit: Gramedia Pustaka meliputi malas mengerjakan skripsi, Utama. dan bingung saat mengerjakan skripsi selain itu hambatan dalam Ferrari, J. R., & Olivette, M.J. (1994). penyelesaian skripsi berasal dari Parental authority and the faktor eksternal yaitu bekerja, dan development of female dosen pembimbing mengundurkan dysfunctional procrastination. diri. Journal of Research in Personality, 28, 87-91. Berdasarkan uraian di atas terdapat prokrastinasi akademik Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & dalam penyelesaian skripsi di McCown, W. G. (1995). kalangan mahasiswa. Hal ini Procrastination and task tergambarkan dari deskripsi sampel avoidance: Theory, research, tiga responden mahasiswa yang and treatment. New York: melakukan prokrastinasi akademik Plenum Press. dalam penyelesaian skripsi. Ferrari, J. R., Ozer, U.B., & Demir, A. DAFTAR PUSTAKA (2009). Chronic procrastination among Turkish adult: exploring Burka, J. B. & Yuen, M. (2008). decisional, avoidant, and Procrastination. why you do it. arousal styles. Journal of what to do about it. Social Psychology, 149(3), 303-307. Gufron, N & Risnawati, R. (2011). Teori-teori psikologi. Yogyakarta : Ar-ruzz Media. 72

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 Herdiansyah, H. (2010). Metodelogi evidence. Journal of Social Psychology, 146(3), 629-633. Peneitian Kualitatif. Jakarta. Penerbit Salemba Humainika. http://kemdikbud.go.id/kemdik Patilima, H. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. bud/sites/default/files/UUPT- 12-thn-2012.pdf. Diunduh pada tanggal 21 Agustus Pedoman akademik, (tidak 2013. diterbitkan) (2002). Yogyakarta. Fakultas Psikologi Kemdikbud. 2012. Undang-undang Universitas Wangsa Republik Indonesia Nomor 12 Manggala. tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan kualitatif dalam http://kemdikbud.go.id/kemdik penelitian psikologi. Jakarata. FB Universitas Indonesia. bud/sites/default/files/UUPT- 12-thn-2012.pdf. Diunduh pada tanggal 21 Agustus 2013. Soemanto, W. (2009). Pedoman teknik penulisan skripsi (Karya Mierrina, (2011). Pengaruh pelatihan Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara. shalat terhadap prokrastinasi dan stres kerja pekerja muslim dan muslimah. Jurnal Solomon, L.J. & Rothblum, E.D. Penelitian Psikologi. 02, (01). (1984). Academic procrastination:frequency and Moleong, L. Y. (2011). Metodelogi cognitive-behavioral penelitian kualitatif. Bandung. Penerbit : Rosdakarya. correlates. Journal of Counseling Psychology. 31. (4). 503-509. Morales, D. J. F., Ferrari, J. R., Suara Merdeka online (2010). Argumedo, D., & Diaz, K. Kesulitan bagi waktu. Diunduh (2006). Procrastination and pada tanggal 24 Maret 2013. demographic characteristics in Spanish adult: further 73

Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 2087-1899 …………………….(2012). Skripsi itu seperti beban hidup. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2013. William J. Knaus. 2002. The procrastination workbook. New Harbinger Publications. Wojowasito. (2000). Kamus umum lengkap. Bandung : Pengarang Bandung. 74


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook