Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore NEWSLETTER MEI 2023 ABDA

NEWSLETTER MEI 2023 ABDA

Published by Ekal Haikal, 2023-06-08 02:03:16

Description: NEWSLETTER MEI 2023 ABDA

Search

Read the Text Version

Mei Volume 2023 Inovasi terbaru untuk penanganan patah tulang yaitu Pelvic C-Clamp Eksterna Fiksasi Periartikuler dan Eksterna Fiksasi Periartikuler. Alat bantu untuk mengatasi patah tulang panggul yang selama ini tersedia, sulit digunakan pada pasien Alat bantu fiksasi yang digunakan untuk masalah patah tulang dengan obesitas ataupun pasien anak karena bentuk dan ukurannya kompleks di tulang panjang dekat sendi dan rekonstruksi tulang yang permanen. Alat C-Clamp sangat fleksibel, mudah dipasang secara panjang yang mengalami kelainan. Salah satu permasalahan manual, dan dapat disesuaikan dengan keadaan pasien. C-Clamp kesehatan di Indonesia adalah tingginya kasus Neglected Fracture dapat digunakan untuk fiksasi patah tulang pelvis atau panggul bagian (patah tulang yang tidak ditangani atau mendapat penanganan yang posterior yang sering menimbulkan kematian akibat kehilangan tidak sesuai) yang dapat berujung pada kecacatan. Hal ini terkait banyak darah. dengan tingkat pengetahuan yang rendah dan perawatan di dukun patah tulang. Trauma merupakan penyebab tertinggi ketiga kematian pada semua kelompok umur di dunia. Fraktur pelvis merupakan salah satu Selain itu, fiksasi ini juga dapat digunakan untuk kasus infeksi lutut. penyakit yang dapat terjadi akibat trauma dan merupakan cedera Invensi fiksasi Eksterna periartikuler ini juga mengatasi kelemahan- orthopaedi yang paling sering merenggut nyawa dengan angka kelemahan beberapa alat fiksasi eksterna periartikuler yang telah kematian setinggi 6-35 persen. ada sebelumnya. C-Clamp ini berfungsi untuk mencegah kematian dengan Fiksasi eksternal periartikuler ini adalah alat fiksasi fraktur pada menghentikan perdarahan di daerah pelvis. Alat ini dapat digunakan ekstremitas, alat ini baik digunakan untuk terapi kasus fraktur di seluruh pelosok Indonesia karena penggunaannya yang cepat dan terbuka yang kompleks, Neglected Fracture (fraktur yang mudah secara manual dengan tangan (tanpa alat bantu khusus), terbengkalai) yang butuh rekonstruksi, pada keadaan tulang fleksibel dapat disesuaikan dengan ukuran badan pasien, dan mengalami pemendekan atau pergeseran berat. harganya terjangkau. Dua inovasi produk alat fiksasi fraktur tulang yakni Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler yang diciptakan oleh Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT Alat fiksasi fraktur tulang yaitu Pelvic C-Clamp yang merupakan karya : Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K). “Alat fiksasi pelvis modifikasi C- clamp ini lebih fleksibel dan dapat dipasang dengan cepat secara manual tanpa alat khusus. Alat ini juga bisa disesuaikan dengan tinggi dan lebar sesuai bentuk dan ukuran badan pasien.” SILOAM HOSPITALS MAMPANG 1/3

Indikasi Total Hip Replacement Ketahanan Sendi Prostesis Kondisi-kondisi yang bisa ditangani dengan total hip replacement, Biasanya, sendi prostesis dapat bertahan selama 10–20 tahun, antara lain: tergantung pemakaian dan kondisi pasien. Kerusakan pada sendi • Osteoarthritis dapat terjadi lebih cepat jika pasien melakukan banyak aktivitas • Radang sendi atau rheumatoid arthritis berat, menderita obesitas, atau memiliki diabetes. Meski kondisi • Radang sendi akibat efek jangka panjang cedera berat di tulang tersebut tidak menjadi penghalang untuk operasi, pasien disarankan untuk menurunkan berat badan dan memiliki kadar gula darah yang panggul stabil sebelum operasi. Selain itu, pasien juga perlu berhenti • Avascular necrosis atau osteonecrosis merokok guna mempercepat proses penyembuhan luka. • Kelainan panggul yang terjadi sejak masa kanak-kanak. Persiapan Total Hip Replacement Operasi total hip replacement dilakukan jika terapi medis sudah tidak efektif untuk menangani nyeri yang dirasakan akibat kondisi- Sebelum prosedur operasi dilakukan, dokter biasanya akan kondisi di atas. Terapi medis yang dimaksud antara lain pemberian memeriksa riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan obat anti nyeri, glukosamin dan kondroitin sulfat, fisioterapi, dan fisik untuk memastikan bahwa pasien sehat dan siap untuk operasi. pemberian alat bantu jalan. Beberapa persiapan lain yang dilakukan sebelum operasi adalah: • Pemeriksaan penunjang, seperti tes urine, tes darah, . echocardiography, dan rontgen dada • Konsultasi dengan spesialis lain terkait gangguan kesehatan lain yang mungkin dimiliki pasien, seperti penyakit jantung, diabetes, atau masalah prostat • Konsultasi dengan dokter gigi • Pemeriksaan kulit untuk memastikan pasien bebas infeksi, terutama di bagian yang akan dioperasi • Pengubahan dosis atau penghentian konsumsi beberapa obat rutin sebelum operasi. Total hip replacement juga dilakukan dengan pertimbangan kualitas \"Pada kasus lutut yang terinfeksi juga dapat digunakan hidup pasien. Pasien perlu menjalani total hip replacement jika sebagai alat arthrodesis (fusi sendi) agar lutut pasien tidak mengalami rasa sakit seperti : nyeri dan infeksinya hilang”. • mengganggu kualitas tidur Total Hip Replacement • menyebabkan sulit berdiri setelah duduk • menurunkan kemampuan untuk naik dan turun tangga Adalah operasi yang dilakukan untuk mengganti sendi panggul yang • bertambah parah ketika berjalan, bahkan ketika menggunakan rusak atau bermasalah dengan sendi baru buatan (prostesis). Tindakan ini dilakukan untuk meredakan rasa sakit dan tongkat atau alat bantu jalan (walker). memudahkan penderita untuk berjalan dengan normal. Dokter akan menentukan apakah total hip replacement merupakan Prosedur total hip replacement atau total hip arthroplasty umumnya penanganan yang sesuai untuk keluhan pasien. Oleh karena itu, dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan sendi panggul pasien perlu memberitahukan semua gejala dan keluhan terkait akibat cedera, kerusakan sendi karena penuaan, atau radang sendi sendi panggul, mulai dari rasa nyeri, aktivitas yang terganggu, hingga yang tidak dapat ditangani dengan pengobatan lainnya. riwayat cedera yang terjadi. Prosedur Total Hip Replacement Pasien juga perlu memberitahukan riwayat penyakit lain yang dimiliki serta segala jenis obat-obatan, termasuk obat herbal dan Biasanya, prosedur total hip replacement berlangsung selama 1–2 suplemen yang digunakan. jam. Tindakan yang dilakukan pada proses operasi dapat berbeda- beda, tergantung kondisi pasien dan spesialisasi keahlian dokter Sebelum merencanakan prosedur total hip replacement, ada bedah. Sebelum prosedur total hip replacement dilakukan, pasien beberapa hal yang perlu pasien ketahui, yaitu: akan diberikan bius total atau bius sebagian, dari pinggang ke bawah. Pilihan ini ditentukan sesuai pertimbangan dokter dan Masa penyembuhan setelah operasi kesepakatan dengan pasien. Operasi total hip replacement memerlukan masa penyembuhan Setelah masuk ruang operasi, pasien akan dipasangkan infus di sekitar 3–6 minggu. Pada masa penyembuhan, pasien tidak bisa lengan atau tangan. Lalu, pasien akan diminta untuk berbaring di bergerak bebas. Jadi, cuti panjang atau keringanan pekerjaan atas meja operasi, kemudian kateter akan dipasangkan ke tubuh mungkin perlu didiskusikan sejak awal. pasien.Dokter anestesi akan memeriksa denyut jantung, tekanan darah, tingkat pernapasan, dan oksigen dalam darah pasien ketika Saat merencanakan operasi ini, pasien disarankan untuk memiliki operasi dilakukan. seseorang yang dapat mendampingi dan membantu bergerak, mulai dari selesai operasi hingga selama masa penyembuhan. Kulit pasien pada bagian yang akan dioperasi dibersihkan dengan cairan antiseptik, kemudian akan dibuat sayatan hingga sendi Pasien atau keluarga pasien juga mungkin perlu menyiapkan panggul terbuka. Selanjutnya, sambungan tulang pinggul yang rusak peralatan untuk membantu aktivitas harian selama masa akan diganti dengan prostesis atau sendi buatan. penyembuhan, seperti memasang pegangan atau merapikan rumah dari segala hal yang dapat membuat pasien tersandung. Prostesis pinggul terdiri dari 3 bagian, yaitu stem yang menempel dengan tulang paha, mangkuk yang menempel dengan tulang Aktivitas pasca operasi panggul, dan kepala sendi yang menghubungkan keduanya. Kepala sendi bisa terbuat dari logam atau keramik, sementara stem dan Total hip replacement dapat memudahkan pasien untuk melakukan mangkuk terbuat dari logam. aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, naik turun tangga, menyetir, dan melakukan olahraga ringan. Namun, pasien tetap dibatasi dari Setelah sendi buatan terpasang dengan sempurna, sayatan akan aktivitas atau olahraga yang dapat memberikan beban pada sendi, ditutup dengan jahitan atau steples khusus. Sebuah selang mungkin seperti berlari, jogging, dan melompat. akan tetap terpasang pada area operasi untuk mengeluarkan darah dan cairan dari sisa operasi. SILOAM HOSPITALS MAMPANG 2/3

Selesai operasi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk dipantau kondisinya. Jika tekanan darah, denyut, nadi, dan pernapasan pasien stabil, pasien akan diantarkan ke kamar rawat inap. Pasien perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari sesudah prosedur ini. Saat menjalani rawat inap, fisioterapis akan melatih pasien untuk bergerak menggunakan sendi baru. Pada waktu latihan, obat anti nyeri mungkin akan diberikan, sehingga pasien dapat menjalani terapi dengan lancar. Sesudah dibolehkan pulang dari rumah sakit, pasien harus menjaga area yang dioperasi agar tetap bersih dan kering. Perawat akan mengajari cara mandi yang aman agar luka tetap kering. Pasien juga perlu menutup bekas luka dengan perban untuk mencegah iritasi akibat tergesek dengan pakaian ataupun hal lain. Jahitan operasi akan diangkat pada waktu pasien kontrol ke dokter, kira-kira 2 minggu setelah pasien keluar dari rumah sakit. Selama pemulihan, pasien dianjurkan untuk menggunakan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter. Rasa tidak nyaman akibat penggantian sendi pinggul normal terjadi selama beberapa minggu, terutama pada malam hari. Selama masa penyembuhan ini, ada beberapa gerakan yang perlu dihindari untuk mengurangi risiko sendi bergeser, yaitu: • membungkuk hingga lebih dari 90 derajat, baik ketika berdiri maupun duduk • menyilangkan kaki yang baru dioperasi ke atas kaki yang sehat • memutar kaki ke arah dalam Pasien juga harus minum banyak air putih dan makan makanan bergizi seimbang. Dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi agar mempercepat penyembuhan jaringan dan mengembalikan kekuatan otot. Segera konsultasikan dengan dokter jika timbul gejala berikut selama masa penyembuhan: • nyeri hebat di pinggul dan pangkal paha • prostesis terasa tidak nyaman • terdengar suara “pop” saat kaki digerakkan • kesulitan berjalan atau tidak dapat berjalan • sendi buatan tidak dapat digerakan • panjang kaki yang baru diganti sendinya lebih pendek daripada sebelahnya. SILOAM HOSPITALS MAMPANG 3/3


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook