MODUL AJAR BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI ALUR DALAM CERITA FANTASI I INFORMASI UMUM A. IDENTITAS Rita Widjajanti, S.Pd., M.Pd Nama Penyusun SMP Negeri 2 Boja Satuan Pendidikan 2022/ 2023 Tahun pelajaran SMP Jenjang sekolah VII/ 1 Kelas/ semester 3 kali pertemuan Alokasi waktu B. KOMPETENSI AWAL ▪ Memiliki wawasan tentang teks fantasi ▪ Pernah membaca teks fantasi C. PRIFIL PELAJAR PANCASILA 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia 2. Berkebhinekaan global 3. Mandiri: peserta didik membaca dan memirsa secara individual untuk menyelesaikan tugas yang diberikan 4. Bernalar Kritis: peserta didik mampu memproses informasi, gagasan, dan mengolahnya sehingga dapat menghasilkan informasi secara jelas dan sistematis 5. Bergotong royong: peserta didik berkolaborasi dengan peserta didik yang lain untuk saling menghormati dan membantu D. SARANA DAN PRASARANA Materi atau sumber pembelajaran utama 1. Teks Fantasi 2. Cerita bergambar 3. Video Media pembelajaran yang digunakan 1. Komputer/Laptop dan Jaringan Internet 2. Proyektor LCD E. TARGET PESERTA DIDIK Kategori Peserta Didik Siswa reguler umlah Peserta Didik Maksimum 32 siswa per-kelas II KOMPONEN INTI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Fase CP D Elemen CP Membaca Tujuan Pembelajaran 7.2.2 Peserta didik menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik pada sebuah teks fantasi baik yang dibaca secara lisan, tulis, dan visual. B. PERTANYAAN PEMANTIK 1. Apa itu teks fantasi? 2. Siapa tokoh dalam cerita fantasi tersebut? C. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Langkah-Langkah pembelajaran Pertemuan 1 a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) ▪ Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa bersama ▪ Guru mengabsen kehadiran peserta didik
▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ▪ Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik saat mempelajari materi sebelumnya. ▪ Dengan merujuk dimensi profil pelajar pancasila, guru menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan materi. b. Kegiatan Inti (20 menit) ▪ Peserta didik diminta duduk dalam kelompok sebelum kegiatan mengamati gambar pada judul cerita “Bola-Bola Waktu” ▪ Peserta didik diminta mencatat prediksi mereka pada buku ▪ Peserta didik diminta membaca Cerita fantasi “Bola-Bola Waktu” dan memeriksa kebenaran prediksi mereka ▪ Pesertadidik bersama guru bertanya jawab tentang kebenaran prediksi ▪ Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan pada LKPD1 c. Kegiatan Penutup (10 menit) ▪ Peserta didik bersama guru merefleksikan hasil pembelajaran. ▪ Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas. ▪ Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya Pertemuan 2 a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) ▪ Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa bersama b. Kegiatan Inti (20 menit) Pertemuan 3 ▪ Peserta didik bersama teman satu meja diminta menghadirkan beberapa ▪ tokoh dalam buku cerita atau film ▪ Peserta didik mendiskusikan pridiksi temannya terhadap karakter tokoh-tokoh tersebut ▪ Peserta didik bersama guru mengembangkan diskusinya tentang tokoh pada cerita”Kue-Kue Mao” dan menjawab pertanyaan pada LKPD2 ▪ Peserta didik diminta membandingkan dengan jawaban teman ▪ Peserta didik diminta mendiskusikan apakah jawabannya sama atau berbeda dengan jawaban teman c. Kegiatan Penutup (10 menit) ▪ Peserta didik bersama guru merefleksikan hasil pembelajaran. a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) ▪ Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa bersama b. Kegiatan Inti (20 menit) ▪ Peserta didik diminta duduk dalam kelompok sebelum kegiatan membaca ▪ Pesertadidik bersama guru bertanya jawab tentang bagian- bagian alur dalam cerita
▪ Peserta didik bersama kelompok menilai bagian alur cerita”Keberanian Emas” pada LKPD3 ▪ Peserta didik bersama kelompok menyampaikan hasil kerja secara bergantian dan kelompok lain memberikan tanggapan. c. Kegiatan Penutup (10 menit) ▪ Peserta didik bersama guru melakukan refleksi kegiatan pada lembar refleksi ▪ Peserta didik mendapatkan penguatan dan umpan balik dari guru terkait pembelajaran yang telah dilakukan. D. ASESMEN Asesmen diagnostic, dilakukan pada awal pembelajaran: Jenis 1. Apakah kamu pernah membaca teks fantasi? 2. Apa judul teks fantasi yang kamu baca? 3. Siapa tokoh dalam cerita fantasi tertebut? Asesmen formatif, dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung: - Menilai keaktifan siswa dalam berdiskusi. - Menilai keaktifan peserta didik pada saat penggunaan KBBI dan peserta didik berhasil menemukan arti kata dalam kamus - Menilai keaktifan siswa pada saat mengerjakan LKPD Asesmen sumatif, dilakukan setelah pembelajaran selesai: - Peserta didik mengerjakan soal Bentuk a. Sikap: observasi b. Performa: Diskusi c. Tertulis: Uraian E. ASESMEN Diberikan kepada peserta didik dengan capaian tinggi (kelas atas) Pengayaan agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Peserta didik diberi teks bacaan teks deskripsi yang berbeda yang Remidial berhubungan dengan materi pelajaran selanjutnya. Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Peserta didik diberikan tayangan video dan teks deskripsi yang lebih sederhana untuk dapat dipelajari. F. PERTANYAAN REFLEKSI Sudah bisa Perlu No Refleksi diri belajar lagi 1 Saya dapat menemukan keajaiban tokoh yang terdapat dalam Teks cerita “Bola-Bola Waktu” 2 Saya dapat menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerita fantasi “Bola-Bola Waktu” 3 Saya memahami gaya penulisan teks fantasi/kebahasaan teks fantasi
G. LEMBAR KERJA SISWA LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 :Lembar Kerja Peserta Didik LKPD 1 Petunjuk kegiatan mengidentifikasi alur cerita fantasi • Bacalah cerita fantasi “Bola-Bola Waktu” dan menjawab pertanyaannya! • Kerjakan dengan kelompokmu! Nama kegiatan : Hari, tanggal : Kelas : Nama peserta kelompok/ No absen: 1. 2. 3. 4. Pertanyaan : 1. Siapakah nama tokoh cerita di atas? 2. Apa yang diinginkannya di awal cerita? 3. Bagaimana ia memenuhi keinginannya itu? 4. Mengapa ia merasa sedih ketika akhirnya keinginannya itu tercapai? 5. Apa yang akhirnya ia lakukan? 6. Menurut kalian, bagaimana perasaannya di akhir cerita? Lampiran 2: Lembar Kerja Peserta Didik LKPD 2 Petunjuk kegiatan mengkaji penokohan dalam cerita fantasi • Bacalah cerita fantasi “Kue-Kue Mou”dan menjawab pertanyaannya! • Kerjakan dengan berpasangan! Nama: Nama Teman : Pertanyaan Jawaban saya Jawaban teman 1. Siapa nama tokoh . pada teks di atas? 2. Tempat imajinatif apa yang mereka tinggali? 3. Apa yang mereka pelajari di sekolah mereka? 4. Menurut kalian, bagaimana sifat Mao? 5. Menurut kalian, bagaimana sifat Piru? 6. Mengapa Mao mendapatkan perlakuan buruk dari Yari dan temantemannya 7. Bagaimana Mao dapat terhindar dari perlakuan tersebut?
8. apakah kalian setuju dengan perbuatan Piru? 9. Dalam cerita ini, Yari menerima balasan atas perilaku buruknya. Apakah yang dialami Yari pada akhir cerita? 10. Apakah kalian pernah menemukan seseorang dengan perilaku seperti Yari dan teman-temannya pada kehidupan sehari-hari? 11. Menurut kalian, apakah amanat cerita ini? Apakah tujuan penulis menampilkan tokoh dengan karakter seperti Yari, Mao, dan Piru? Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik LKPD 3 Petunjuk kegiatan menilai alur cerita fantasi • Bacalah cerita fantasi “Keberanian Emas” dan menjawab pertanyaannya! • Kerjakan dengan kelompokmu! Nama kegiatan : Hari, tanggal : Kelas : Nama peserta kelompok/ No absen: 1. 2. 3. 4. Pertanyaan 1. Bagian awal cerita: 2. Latar tempat : 3. Latar keluarga tokoh utama : 4. Bagian akhir cerita : 5. Hal yang dialami antagonis : 6. Amanat atau tujuan penulis : 7. Bagian klimaks : 8. Adegan aksi yang paling meneganggangkan : 9. Gambarkan bagian –bagian alur dalam bentuk diagram Lampiran 4 : Lembar Penilaian
Lembar Penilaian Kegiatan Membaca Aspek Hal yang Dinilai Skor Ketepatan jawaban Peserta didik memberikan jawaban dengan tepat 20 Peserta didik memberikan jawaban kurang tepat 10 Peserta didik memberikan jawaban belum lengkap 5 Peserta didik tidak memberikan jawaban 0 Nilai : Skor perolehan x 100 Skor perolehan Lembar Penilaian Kegiatan Membaca Berpasangan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak mengisi mengisi lembar mengisi lembar mengisi lembar lembar membaca membaca membaca membaca berpasangan, berpasangan berpasangan berpasangan, tetapi dengan 1--2 dengan semua atau mengisi, jawabannya jawaban jawaban benar. tetapi hanya tidak kurang tepat. Peserta didik mencontoh menunjukkan Peserta didik mendiskusikan jawaban teman. pemahaman mendiskusikan jawabannya Nilai = 1 terhadap jawabannya dengan bacaan. dengan pasangannya Nilai = 2 pasangannya. dan Nilai = 3 menjelaskan alasannya. Nilai = 4 Nama Peserta Didik Nama Peserta Didik Nama Peserta Didik Nama Peserta Didik Lembar Penilaian Kegiatan MenilaiAlur Cerita Fantasin Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik berupaya menuliskan menjawab satu mengelaborasi
menuliskan kata kunci pertanyaan pemahamannya kata kunci, singkat yang pada setiap terhadap awal, tetapi tidak menunjukkan tahap yang tengah, dan menunjukkan pemahamannya menunjukkan akhir dengan awal, tengah, terhadap awal, pemahamannya menyebutkan dan akhir tengah, dan terhadap awal, bagian perinci secara tepat. akhir secara tengah, dan pada setiap tepat. akhir secara tahapan tersebut. Nilai = 1 singkat. Nama Peserta Nilai = 2 Nilai = 3 Nilai = 4 Didik Nama Peserta Nama Peserta Nama Peserta Didik Didik Didik ❖ Lembar Observasi Sikap Hari, Nama Kejadian atau Perilaku Dimensi (+)/(-) Tindak Lanjut No. Sikap tanggal 1 2 3 4 5 … ❖ Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Tindak Lanjut (Diferensiasi) Skor Tingkat Ketercapaian 0 - 65 Kurang Baik .Membaca teks naratif dengan intonasi dan irama yang kurang baik sehingga terdengar tidak jelas 66 - 85 Cukup Baik .Membaca teks naratif dengan intonasi dan irama yang cukup baik sehingga terdengar biasa saja 86 – 99 Membaca teks naratif dengan intonasi dan irama Baik yangt baik sehingga terdengar menarik
.Membaca teks naratif dengan intonasi dan irama 100 Sangat Baik yang sangat baik sehingga terdengar lebih menarik Skoor 4= Sangat Baik 3= Baik 2= Cukup Baik 1= Kurang Baik H. GLOSARIUM Cerita Fantasi cerita yang terdapat unsur magis, misteri, kesaktian, atau hal supranatural yang lain. Cerita fantasi memberdayakan percampuran latar cerita dengan memfantasikan latar masa lalu, masa kini, dan masa mendatang. Elemen Intrinsik unsur pembangun cerita seperti tema,alur,tokoh,latar,amanat Imajinatif mempunyai atau atau menggunakan imajinasi; bersifat khayal Karakteristik mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu Majas bahasa indah yang digunakan dalam mempercantik susunan kalimat agar memperoleh kesan imajinatif atau menciptakan efek tertentu bagi pembaca dan pendengarnya. Pemanfaatan gaya bahasa dalam memperoleh nuansa tertentu sehingga mampu menciptakan kesan kata-kata yang imajinatif. Struktur teks bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Bagian-bagian itu menjabarkan ciri bagian awal, inti, dan penutup teks I. Daftar pustaka Dewayani, Sofie. Dkk.. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Subarna, Rakhma .2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII . Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Mengetahui Boja, ……………….2022 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. Mujiono Rita Widjajanti, S.Pd., M.Pd NIP. 196303291989031006 NIP. 197005012005012010
Teks fantasi Bola-BolaWaktu Ivan menendang kerikil di jalan dengan kasar hingga terpela ntingberhamburan. Debu mengepul dari kerikil-kerikil itu. Lagi-lagi ia dijadikan bahan tertawaan! Ini semua gara-gara kue basah Ibu! Setiap hari Ivan harus bangun pukul setengah empat pagi dan membantu Ibu membuat aneka kue basah. Ivan juga harus pergi lebih pagi untuk mengantarkan kue-kue itu ke beberapa warung menuju sekolah. Hal yang paling memalukan, Ivan menitipkan kue itu juga di kantin sekolah! Ketika Fiam, anak paling usil di kelasnya tahu, ia segera mengejek Ivan. Dan begitu Fiam memulai, julukan “tukang kue” untuknya pun langsung diikuti teman-teman sekelas. Seolah belum cukup memalukan, bangun pagi dan rasa lelah bekerja sejak subuh membuat Ivan sering tertidur saat pelajaran. “Wah, tukang kue mau alih profesi jadi tukang tidur,” ejek Fiam yang memancing tawa sekelas. Ivan masih menendang kerikil-kerikil itu. “Aku tidak mau lagi!” teriak Ivan dalam hatinya. “Aku tidak mau lagi berjualan kue. Aku ingin menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi oleh teman-temanku!” “Kau yakin ?”Ivan menengok. Seorang pria berkerudung hitam memandangnya. Bibir pria itu tersenyum ramah. Di meja di hadapannya tergeletak aneka bola warna-warni.Ivan memandang pria itu sambil mengerutkan alisnya. Apakah dia peramal? tanya Ivan dalam hati. “Kau ingin melihat apa yang terjadi apabila kau berhenti berjualan kue?” Ragu-ragu, Ivan mengangguk. Ia lalu mengambil bola merah yang disodorkan pria itu. Seketika, tubuhnya terasa ringan, dunia di sekitarnya berputar. Ivan terkesiap. Ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing. Dengan heran, ia menatap Nina dan Danu, adiknya. Mengapa mereka tidur di sini? Ivan menatap sekeliling. Kamar itu sempit, pengap, dan terutama sangat berantakan! Barang-barang miliknya tergeletak di mana saja, sementara tumpukan buku koleksi Nina dan mainan Danu memenuhi sudut-sudut kamar. “Pukul 06.00? Aku terlambat untuk membuat kue!” Ivan segera berdiri dan keluar kamar. “Kamu sudah bangun, Van?” suara Ibu menyapanya. Mata Ivan membelalak lebar melihat kerut- kerut yang bertambah di wajah Ibu dan kelelahan yang tergambar jelas di sana. “Syukurlah. Ibu pergi dahulu, ya. Jangan lupa, antar adik-adikmu ke sekolah.” Ivan termangu. Ia menatap sosok Ibu yang membawa kotak-kotak berisi aneka kue basah. Jadi, tampaknya mereka masih berjualan kue basah. Hanya, kali ini, Ibu tidak meminta bantuannya. Akhirnya, Ivan terbebas dari tugasnya! Lalu, di mana Ayah? Biasanya Ayah yang mengantar Ibu untuk pergi berjualan. Ivan memandang ke sekeliling ruangan. Saat itulah Ivan menatap sebuah foto berbingkai hitam di dekat meja makan. Di dalamnya, wajah lelah ayahnya tersenyum ramah. *** “Van, nanti siang jangan lupa latihan basket, ya. Minggu depan kita lawan SMP Bina Bangsa.” Ivan hanya mengangguk lesu. Sekarang ia tahu, ia berada di tahun 2022. Tidak ada lagi teman-teman sekelas yang mengejeknya. Malah bisa dikatakan, ia memiliki cukup banyak teman. Nilai- nilainyabukan yang terbaik, tetapi bukan pula yang paling jelek. Ia berhasil masuk tim basket selama dua tahun berturut-turut. Semua tampak sempurna. Namun, mengapa Ivan menyesal berada di tahun ini? Tadi pagi ia mengetahui bahwa ayahnya tidak lagi bersama mereka. Ayah meninggal karena sakit. Kata Ibu, Ayah sering mengabaikan sakit yang dideritanya dan berkeras membantu Ibu. Ayah bahkan menolak tawaran Ibu untuk membayar seorang pekerja. Ayah ingin hasil penjualan kue ditabung untuk biaya kuliah Ivan nanti. “Hai, Van! Apakah Ibumu sudah sembuh? Mamaku ingin pesan kue basah untuk arisan, tetapi Ibumu bilang ia sedang tidak enak badan.” Perkataan Hario menyadarkan Ivan lagi dari lamunannya. Ivan menunduk. Ia teringat wajah menua dan lelah ibunya tadi pagi, bahkan Ibunya tidak mengatakan kepadanya bahwa ia sedang sakit. Ivan menelengkupkan kepala di atas meja. Andai saja penyesalan bisa memutar kembali waktu, ia lebih memilih membantu kedua orang tuanya berjualan kue. Matanya terasa panas. Kepalanya terasa
berputar. Ivan mengerjap. “Van, kamu nggak apa-apa, Van?” suara Hario terdengar cemas dan makin jauh. Lalu segalanya gelap. *** Seseorang mengguncang tubuhnya lembut. “Ivan, bangun, Nak.” Ivan memicingkan mata. Ia mengenal suara tegas tetapi lembut itu. “Ayah! Syukurlah!” Ivan segera tersadar dan memeluk ayahnya erat. “Wah, wah, wah …! Tadi kamu mimpi buruk, ya?” Pagi masih gelap saat Ivan melihat ke luar jendela. Ivan tahu ia harus bangun lebih pagi karena mereka mendapat pesanan kue untuk acara pernikahan dan rapat di kantor RW. Memikirkan pesanan kue itu, Ivan melompat dari tempat tidur dengan penuh semangat. “Ayah, Ibu, tahu nggak? Kue-kue basah buatan Ibu ini banyak yang suka, loh!” cerita Ivan. Untuk sesaat, Ayah dan Ibu saling memandang dan menyimpan senyum geli. Mungkin mereka heran melihat Ivan yang tak lagi menggerutu dan malas-malasan saat membantu. “Eih, aku serius loh ini,” tambah Ivan lagi melihat reaksi kedua orang tuanya. Ayah tergelak. Ia mengusap kepala Ivan dengan lembut, “Tentu saja kami tahu, ini kan resep warisan turun-temurun!” Tepat pukul 05.00, kue-kue basah nan cantik telah siap. Harum manis kue memenuhi rumah. Meski lelah, Ivan merasa bangga melihat kue-kue yang baru ditatanya. Rasanya ia makin mahir menata kue-kue ini. “Van, tolong masukkan setiap jenis ke dalam kotak untuk pesanan kawinan dan Pak RW, ya. Biar Ayah yang menyiapkan untuk dibawa ke pasar. Ibu mau membuat sarapan dahulu sebelum adik- adikmu bangun,” kata Ibu. Ivan mengangguk. Saat memasukkan kue-kue ke dalam setiap kotak, sebuah ide melintas dalam benaknya. Masih ada 30 menit sebelum ia harus bersiap ke sekolah. Ivan mengambil selembar kertas, lalu segera menggambar sebuah kotak berisi aneka kue cantik. “Camilan Cantik Akhir Minggu,” begitu Ivan memberi judul gambar tersebut.
Search
Read the Text Version
- 1 - 10
Pages: