Leaflet stunting

STUNTING BISA Contoh menu balita sehari: DIPERBAIKI  Pagi : bubur ayam, susu  Snack : biskuit CARANYA ??  Siang : nasi, lapis daging, tahu Stunting bisa diperbaiki dengan tum- fantasi, bening bayam buh kejar yang baik, caranya :  Snack : pudding buah naga 1. Meningkatkan asupan makanan  Malam : nasi soto daging tinggi energy BALITA INDONESIA 2. Meningkatkan asupan makanan BEBAS STUNTING tinggi protein (daging, ayam, ikan, PRODI S1 ILMU GIZI kacang-kacangan, susu) FAKULTAS 3. Meningkatkan asupan makanan tinggi zinc (daging, alpukat, telur, KESEHATAN MASYARAKAT keju, kacang-kacangan) UNIVERSITAS AIRLANGGA 4. Meningkatkan asupan makanan tinggi lalsium (susu, keju, ikan) SURABAYA 5. Meningkatkan asupan makanan tinggi vitamin D (udang, daging, susu, telur) 6. Meningkatkan imunitas dengan cara melakukan imunisasi, meningkatkan asupan makanan tinggi zat besi (hati, daging, ikan, sayur hijau) dan vitamin A (hati, kuning telur, ubi merah, wortel) 7. Melakukan olahraga seperti bere- nang, bersepa, jogging

STUNTING?? KENAPA BISA STUNTING BISA TERJADI APA ITU ?? DICEGAH STUNTING?? Stunting adalah gangguan CARANYA ?? pertumbuhan tinggi badan/ Stuntintg bisa terjadi aki- pertumbuhan linier yang tidak bat :  Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang sesuai dengan umur. Stunting  Asupan gizi balita yang harus dilakukan sesegera mungkin mengindikasikan masalah gizi setelah melahirkan kurang dalam jangka waktu lama. kurang  Penyakit infeksi beru-  Memberikan ASI eksklusif sampai APA bayi berusia 6 bulan tanpa pem- DAMPAKNYA ?? lang (ISPA, diare, ty- berian makanan dan minuman phoid) tambahan lainnya Dampak jangka pendek : perkem-  Asupan gizi ibu hamil bangan terhambat, penurunan yang kurang  Pemberian makanan pendamping kecerdasan, mudah sakit,  Berat lahir balita rendah ASI yang berasal dari makanan Dampak jangka panjang :  Panjang lahir balita keluarga, diberikan tepat waktu meningkatnya risiko penyakit de- mulai bayi berusia 6 bulan generative (diabetes mellitus, jan- tung koroner, hipertensi) dan  Pemberian ASI diteruskan sampai obesitas; penurunan produktivitas balita berusia 2 tahun