!\"#\"$ %&'&()*+,-#&    Bahan Ajar  Dasar-dasar Logika  Dr. Sudarto
./0,\"1- 2\"&3\" 4/0&5&(&0 &3&\"                       2\"&3\" 6&5&0)4-#-(&0    Ukuran untuk menentukan apakah suatu pemikiran atau ucapan itu benar atau tidak benar,  bukanlah rasa senang atau tidak senang, enak didengar atau tidak enak didengar.  Melainkan cocok atau tidak dengan realitas atau fakta, suatu hal atau peristiwa dibahas  dengan semestinya atau tidak.  Misalnya dalam contoh di atas, bila dikatakan: 'Ini terjadi karena tanah longsor, padahal  dalam kenyataan tidak terjadi tanah longsor, maka ucapan atau penjelasan tersebut tidak  benar, alias salah (betapapun saya merasa yakin atas ucapan tersebut, atau biarpun  dikemukakan dengan penuh keyakinan dengan suara keras, dan sebagainya). Sebab,  faktanya atau kenyataannya tidak ada tanah longsor di tempat itu.
4/(3&07&&0 803\"# ./0,\"1-    Empat Pertanyaan untuk menguji suatu pemikiran, paling sedikit ada empat pertanyaan  yang mesti diajukan:  l . Apa yang hendak ditegaskan, atau apa pokok pernyataan (Statement) yang diajukan? Ini  selanjutnya kita sebut kesimpulan.  2. Bagaimana hal itu: Atas dasar apa orang sampai pada kesimpulan atau penanyaan itu? Apa titik  pangkalnya? Apa alasan-alasannya? (Dengan istilah teknis disebut premis-premisnya).  3. Bagaimana jalam pikiran yang mengaitkan alasan-alasan yang diajukan dan kesimpulan yang  ditarik? Bagaimana langkahlangkahnya? Apakah kesimpulan itu 'sah' (memang dapat ditarik dari  alasan-alasan itu?)  4. Apakah kesimpulan atau penjelasan itu benar? Apakah pasti? Atau hanya mungkin benar? Sangat  mungkin tidak benar?
Skema sebagai alat pembantu untuk menguji atau  menganalisis suatu pemikiran, maka berguna sekali  menyusun jalan pikirannya (langkah langkahnya dan  hubungan-hubungannya) dalam bentuk sebuah skema,  sehingga tampak jelas mana yang merupakan kesimpulan,  mana yang alasan, serta bagaimana orang tertentu menarik  kesimpulan tertentu dari alasan-alasan.
Seorang anak tenggelam di sungai; dalam keadaan pingsan ia                  ditarik keluar dari air. Tetangga yang melihatnya berkata: \"la tidak    29:.;)<+03+=  bernafas. lagi. \" Ibunya mulai menangis, \"Anakku mati! \" Dirumuskan                secara singkat: \"Dia tidak bernafas lagi. Berarti (jadi) ia mati\".                Pokok pernyataan/kesimpulan: Dia = mati Alasan/premis: Dia =                  tak bernapas lagi. Hubungan: Karena ia tak bernapas lagi, maka ia                  dikatakan sudah mati. Titik pangkal (yang secara implisit menjadi                  landasan untuk menarik kesimpulan dia sudah mati) : barang siapa                  sudah tidak bernapas, berarti dia sudah mati (bernapas = tanda                  hidup, maka bila sudah tidak bernafas sudah mati).
>)27&(&3 4+#+#                  1                         2                         3       Pemikiran harus         Alasan-alasan yang    Jalan pikiran harus        berpangkal dari    diajukan huruş tepat dan  logis atau lurus (sah)     kenyataan atau titik  pangkalnya harus benar                 kuat
?0@\"#'- @&0 %/@\"#'-    Sesuai dengan titik pangkal dalam proses pemikiran, kita dapat membedakan dua jalan atau  pola dasar, yaitu:    ?0@\"#'-)A Proses pemikiran didalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian/hal-    hal yang lebih konkret ‘khusus’ untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih 'umum‘    %/@\"#'- A)Proses pemikiran didalamnya akal kita dari pengetahuan yang lebih    'umumt untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih 'khusus'.                                                Pengetahuan yang lebih umum    INDUKSI                                  DEDUKSI                         KENYATAAN             Pengetahuan yang lebih konkret                         dan khusus
?0@\"#'-                          Misalnya ucapan seperti:                                              • Orang deşa itu     Persoalan terutama mengenai induksi.        Suatu jalan pikiran disebut induksi       kolot/bodoh      manakala berupa penarikan kesimpulan      • Pegawai negeri itu  yang umum (berlaku untuk semua/banyak)          malas      atas dasar pengetahuan tentang hal-hal    • Orang timur itu halus         yang khusus (beberapa/sedikit).          dan sebagainya.      Bahaya yang melekat pada jalan pikiran      induksi ialah bahwa kita terlalu cepat      menarik suatu kesimpulan umum (tanpa    memperhatikan apakah cukup memiliki   dasar untuk itu) atau menganggap sudah     pasti, sesuatu yang sama sekali belum                              pasti.
%/@\"#'-    Sistem Tertutup dalam pasal ini kita bahas beberapa contoh jalan  pikiran deduksi:    A. Sebuah jajaran genjang, sisi-sisinya yang berhadapan itu sama. Ini  adalah contoh pimikiran deduksi. Kalau berpangkal dari definisi jajaran  genjang (empat segi,sisinya yang berhadapan sejajar), serta menerima  semua dalil dan batasan tentang garis lurus dan sejajar, maka suatu  rangkaian langkah-langkah dapat dibuktikan bahwa sisinya  berhadapan itu sama. Contoh ini semua premis (titik pangkal,data yang  diketahui) dirumuskan dalam istilah ‘jajaran genjang’. Kesimpulan yang  ditarik adalah pasti dan tak perlu disangsikan.
B. Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 108 dejarat. Figura ini adalah sebuah  segitiga. Jadi, jumlah sudut-sudutnya sama dengan 180 derajat. Kesimpulan ini  pasti, tak perlu diragukan lagi. Tak akan ada pengaruh dari luar yang dapat  menggoyahkan kepastian kesimpulan tadi.    C. Kalau rajamu kau tempatkan di sana, maka dapat kumakan dengan kudaku.  Kalau ucapan ini benar, hal itu berdasarkan aturan-aturan main catur dan  tempat raja dan kuda di atas papan catur. Kta terima aturan main catur, maka  dengan jalan pikiran logis dapatlah kita sampai pada kesimpulan yang pasti  tentang akibat suatu langkah tertentu
<*B2:%)2C2D:.)4EBF*:.2)    Soal seperti di atas disebut closed system problems atau sistem tertutup.        Sekali diketahui aturannya, dengan jalan pikiran yang logis ditarik    kesimpulan yang sungguh-sungguh pasti: tidak akan ada seseorang ‘dari  luar’ yang dapat menggoyangkan jalan pikiran atau kepastian kesimpulan.  Misalnya dalam ilmu pasti,main bridge,catur, dll. Serta dapam hal seperti     sistem saluran listrik untuk penerangan atau pada sepeda motor,sistem                                 pembukaan berpasangan,dll.
2-'3/$ D/(G\"#&)        Kesimpulan pasti apabila kesimpulan yang ditarik itu benar tanpa ragu. Ketika sebuah  kesimpulan tidak pasti, hanya dapat dikatakan 'mungkin'.Penalaran deduktif-menurut aturan  logika dapat menciptakan kesimpulan yang pasti. Misalnya, bukti-bukti matematika itu pasti.   Tetapi, belum tentu selalu mencapai kepastian yang demikian sempurna. Soal-soal seperti   ini disebut open system problems di mana tidak semuanya dapat dipastikan seperti dalam                                                      soal-soal ilmu pasti.                               4/@+$&0 9/(1&                          Hasil yang diharapkan dari logika ialah, agar kita cakap berpikir                                          sendiri dan bersikap logis serta kritis.
HI)4/(3&07&&0 2-#&J 9(-3-' A    1. 'pernyataan' pokok masalah yang hendak dikemukakan?  2. Apa dasar-dasar atau alasan-alasannya? Apakah cukup alasan-alasan tsb?  3. Bagaimana jalan pikirannya, bagaimana langkah-langkahnya serta kaitan antara langkah yang satu dengan langkah  yang berikutnya?  4. Apakah pernyataan itu benar? Apakah tepat? Pasti? Hampir pasti? Sangat mungkin? Sangat mungkin tidak benar?  5. Apa arti istilah-istilah yang dipergunakan? Apa maksud di belakang kata-kata yang dipakai itu?  6. Tentang berapa subjek pernyataan itu dikatakan? Apakah tidak 'meloncat' dari satu-dua atau beberapa ke suatu  kesimpulan yang umum?  7. Prinsip mana yang terkandung di dalamnya, tetapi tidak dengan jelas dan terang-terangan dirumuskan?  8. Atas dasar informasi yang manakah pernyataan itu dikemukakan? Apakah informasinya itu cukup, benar, dan tepat  9. Apa konsekuensi-konsekuensinya? Jika pernyataan yang bersangkutan dipikirkan lebih lanjut, apa akibat-akibatnya  dan hal apa lagi yang dapat disimpulkan?  10. Jika tidak setuju dengan hal yang dikemukakan itu, apa alasan alasan atau pertimbangan-pertimbangan untuk  melawannya?
HH)4/@+$&0 4/0&5&(&0    1. Pikirkan sendiri.  2. Pikirlah sebelum bertindak.  3. Pikirkan secara objektif.  4. Pikirlah dua kali.  5. Pikirlah untuk jangka panjang.  6. Bersikap terbuka.  7. Bersikap kritis.  8. Bersikap optimis.  9. Bersikap jujur.  10. Bekerja dan berpikirlah secara teratur dan  berencana.  11. Bersikap dialektis.
Untuk sekadar menyelami kedudukan dan fungsi induksi dan deduksi dalam pengetahuan       manusia dan dalam ilmu kita selalu mulai dalam 'persentuhan' dengan dunia luar. Dengan     melihat, mendengar. mengalami dari orang-orang dan barang di sekitar kita, akal kita menjadi      sadar akan adanya orang-orang dan objek-objek yang ditangkap itu. Jadi, pengetahuan kita                                       mulai dalam kontak dengan dunia luar diri kita.      Maka, apa yang kita lihat di dunia itu? Bahwa kita ini berada di tengah-tengah orang-orang dan  barang-barang yang tertentu, dengan sifat-sifat serta bentuk tertentu, di tempat dan pada waktu  tertentu. Demikian pula dengan semua hal lainnya, seperti peristİwa-perİstİwa, keadaan, kejadian-                       kejadian,perbuatan-perbuatan itu semua tertentu, konkret, ini atau itu.     Karena akal kita bersifat rohani, maka dalam kegiatannya ia dapat 'mengatasi batas-batas ruang  dan waktu tertentu' serta menangkap inti, hakikat, atau esensi barang-barang atau hal-hal konkret      yang dijumpainya, membedakan sifat-sifat yang mutlak atau hakiki dari yang tidak mutlak atau  kebetulan, dan menyaring pengertian yang umum dari kenyataan yang konkret, yang dialaminya.        Meskipun induksi dan deduksi saling mengisi dan selalu berdampingan, perlu dibedakan dan   dibahas tersendiri karena titik tolaknya, jalan pikirannya, syarat-syarat untuk mencapai kebenaran                              dan tingkat kepastian yang dapat dicapai, memang berbeda.
D:E?.;)9;2?!
                                
                                
                                Search
                            
                            Read the Text Version
- 1 - 16
 
Pages: