SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR MODUL PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR Disusun Oleh AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, ST. TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR SMK MANANGGA PRATAMA 2019 AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 0
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Sekolah : SMK Manangga Pratama Program Keahlian : Teknik Otomotif Komp. Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas/Semester : XI/1 A. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan Mendiagnosis pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. 4. Melaksanakan Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar 3.6 Menerapkan prinsip kerja sistem injeksi bensin 4.6 Merawat secara berkala pada sistem injeksi bensin C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6.1 Mengidentifikasi komponen sistem injeksi bensin 3.6.2 Menjelaskan fungsi komponen sistem injeksi bensin 3.6.3 Menenerangkan prinsip kerja sistem injeksi bensin 3.6.4 Menerapkan cara perawatan sistem injeksi bensin 4.6.1 Melakukan perawatan sistem injeksi bensin 4.6.2 Mengoreksi hasil perawatan sistem injeksi bensin AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 1
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR D. Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi, penggalian informasi dan praktikum siswa mampu: 1. Mengidentifikasi komponen sistem injeksi bensin sesuai dengan bahan ajar 2. Menjelaskan fungsi komponen sistem injeksi bensin sesuai bahan ajar 3. Menerangkan prinsip kerja sistem injeksi bensin sesuai dengan bahan ajar 4. Menerapkan cara perawatan sistem injeksi bensin sesuai dengan manual book 5. Melakukan perawatan sistem injeksi bensin sesuai SOP 6. Mengoreksi hasil perawatan sistem injeksi bensin kendaraan sesuai SOP E. Uraian Materi 1. Konstruksi Dasar Sistem EFI Electronic Fuel Injection (EFI), maksudnya adalah sebuah sistem penyemprotan (Injeksi) bahan bakar yang cara kerjanya dikendalikan secara elektronik (oleh ECU) agar didapatkan nilai perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan motor. Nama EFI awalnya hanya dikenal untuk mobil bermerek TOYOTA, sedang untuk kendaraan lain mempunyai nama-nama tersendiri akan tetapi secara garis besar mempunyai prinsip kerja yang hampir sama, hanya bentuk dan letak komponen yang sering berbeda. Pada sepeda motor juga ada variasi nama-nama untuk system EFI. Contoh : PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) , untuk kendaraan bermerek Honda, YMJET-Fi ( Yamaha Mixture Jet Fuel injection ) untuk kendaraan bermerek Yamaha, dan DCP-FI (Discharge Pump Fuel Injection) yang dipasang pada Suzuki tepatnya pada New Shogun 125-fi dan lain- lain. Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu : Sistem Bahan Bakar (Fuel System) : Sistem bahan bakar adalah sistem yang bertugas menyediakan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin. Sistem Kontrol Elektronik (Electronic Control System) Sistem kontrol elektronik adalah sistem yang memperhitungkan dan memutuskan segala sesuatu berdasarkan masukan yang diberikan oleh sensor. Sistem Induksi/ sistem pemasukan udara (Air Induction System). Sistem induksi udara adalah sistem yang menyediakan udara sebagai campuran bahan bakar. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 2
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Gambar. Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125 2. Komponen Sistem Injeksi Bensin Gambar. Contoh komponen sistem bahan bakar pada sistem EFI Honda Supra X 125 a. Tangki bahan bakar Tangki bahan bakar berfungsi untuk menampung bahan bakar supaya dalam tangki tekanan tidak berlebih dan tidak terjadi kevakuman maka dipasang sebuah katup ventilasi dan katup vakum yang terdapat pada tutup tangki. b. Filter bahan bakar Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak terisap masuk ke dalam pompa. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 3
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Gambar Fuel Suction Filter Perlu diperhatikan bahwa kemampuan pompa bensin dalam memberikan tekanan bahan bakar yang cukup, salah satunya adalah tergantung dari bersihnya saluran masukbahan bakar, oleh karena itu kebersihan Fuel suction filter harus dipertahankan dengan membersihkan atau mengganti secara berkala. Sebaiknya filter diperiksa setiap 20.000 km. c. Pompa bensin (Fuel pump module) Pompa bensin berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Gambar Konstruksi Fuel Pump Module Rangkaian listrik pompa harus di program agar pada waktu kunci kontak “ON” pompa bekerja selama 2 detik, selama start dan mesin hidup pompa bekerja terus sesuai dengan aturan : bila kendaraan mengalami kecelakaan atau posisi kendaraan miring melebihi 55º,maka sistem aliran bahan bakar secara otomatis mati, karena aliran listrik ke pompa bensin diputus oleh ECU, sehingga meskipun kunci kontak posisi “ON” pompa tidak bekerja bila mesin mati (pada sebagian besar kontruksi) Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 0.5 A tegangan 12 Volt oleh karena itu pada system injeksi bensin, generator sistem pengisian dikontruksi lebih besar kemampuan pengisiannya dibanding sistem karburator. Didalam pompa bahan bakar terdapat dua komponen pendukung aliran bahan bakar, yaitu: 1) Katup pembatas tekanan Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan agar tekanan bahan bakar tidak melebihi 6 bar. 2) Katup anti balik AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 4
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Katup ini berfungsi untuk mencegah bensin yang terdapat pada slang/pipa bahan bakar tidak kembali ke tangki sehingga tekanan bahan bakar dalam sistem tetap ada meski pompa sudah tidak bekerja. Gambar Bagian-bagian pompa bensin listrik d. Pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator) Fuel pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki. Gambar Fuel Pressure Regulator Kelebihan tekanan bahan bakar yang dihasilkan pompa akandikembali-kanke tangki lagi melalui pressure regulator dengan cara menekan membran dan pegas yang ada didalam pressure regulator. Besar tekanan bahan bakar tergantung pada kekuatan pegas pressure regulator. Fungsi lain dari pressure regulator adalah mempertahankan tekanan sistem meskipun pompa tidak bekerja lagi. Jadi pada tekanan sistem, ketika mesin mati/pompa bahan bakar tidak aktif, tekanan bahan bakar harus dipertahankan minimun 1 bar.Tekanan bahan bakar harus dipertahankan agar bahan bakar masih tetap berbentuk cair pada waktu motor panas. e. Saluran bahan bakar (Fuel feed hose) AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 5
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Selang bahan bakar berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan dari pompa bensin menuju ke injektor. Gambar Selang bahan bakar f. Injector Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) di dekat katup masuk. Penempatan injektor pada umumnya pada throttle body. Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat katup jarum (needle valve) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor. Katup jarum akan membuka secara elektromagnetis dan terputus-putus. Volume penyemprotan ditentukan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Sedangkan lamanya pembukaan nozel diatur oleh Engine Control Module/ECM atau Electronic Control Unit/ECU. Gambar Konstruksi Injector Jumlah lubang dari injektor disesuaikan dengan kapasitas mesin. Prinsipnya semakin besar kapasitas suatu mesin maka jumlah lubangnya akan semakin banyak. Contoh pada Honda PCX dan Honda 150R keduanya memiliki jumlah lubang yang sama di injektornya yaitu 6 lubang melingkar. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 6
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR 3. Prinsip Kerja Sistem Injeksi Bensin Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. Gambar Skema rangkaian prinsip kerja sistem EFI Saat kunci kontak pada posisi ON, Pompa akan bekerja beberapa detik untuk membangun tekanan bahan bakar di dalam sistem dan pompa akan bekerja secara terus menerus saat distarter dan saat poros engkol berputar. Injektor akan menginjeksikan bahan bakar di ujung intake manifold sebelum inlet valve (katup masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 7
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang selalu sesuai dengan kebutuhan mesin, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. Cara Kerja Sistem EFI Sistem EFI atau PGM-FI (istilah pada Honda) dirancang agar bias melakukan penyemprotan bahan bakar yang jumlah dan waktunya ditentukan berdasarkan informasi dari sensor-sensor. Pengaturan koreksi perbandingan bahan bakar dan udara sangat penting dilakukan agar mesin bisa tetap beroperasi/bekerja dengan sempurna pada berbagai kondisi kerjanya. Oleh karena itu, keberadaan sensor-sensor yang memberikan informasi akurat tentang kondisi mesin saat itu sangat menentukan unjuk kerja (performance) suatu mesin. Semakin lengkap sensor, maka pendeteksian kondisi mesin dari berbagai karakter (suhu, tekanan, putaran, kandungan gas, getaran mesin dan sebagainya) menjadi lebih baik. Informasi-informasi tersebut sangat bermanfaat bagi ECU untuk diolah guna memberikan perintah yang tepat kepada injektor, sistem pengapian, pompa bahan bakar dan sebagainya. Saat Penginjeksian (Injection Timing) dan Lamanya Penginjeksian Terdapat beberapa tipe penginjeksian (penyemprotan) dalam sistem EFI motor bensin (khususnya yang mempunyai jumlah silinder dua atau lebih), diantaranya tipe injeksi serentak (simoultaneous injection) dan tipe injeksi terpisah (independent injection). Tipe injeksi serentak yaitu saat penginjeksian terjadi secara bersamaan, sedangkan tipe injeksi terpisah yaitu saat penginjeksian setiap injektor berbeda antara satu dengan yang lainnya, biasanya sesuai dengan urutan pengapian atau firing order (FO). Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa penginjeksian pada motor bensin pada umumnya dilakukan di ujung intake manifold sebelum inlet valve (katup masuk). Oleh karena itu, saat penginjeksian (injection timing) tidak mesti sama persis dengan percikan bunga api busi, yaitu beberapa derajat sebelum TMA di akhir langkah kompresi. Saat penginjeksian tidak menjadi masalah walau terjadi pada langkah hisap, kompresi, usaha maupun buang karena penginjeksian terjadi sebelum katup masuk. Artinya saat terjadinya penginjeksian tidak langsung masuk ke ruang bakar selama posisi katup masuk masih dalam keadaan menutup. Misalnya untuk mesin 4 silinder dengan tipe injeksi serentak, tentunya saat penginjeksian injektor satu dengan yang lainnya terjadi secara bersamaan. Jika FO mesin tersebut adalah 1 – 3 – 4 – 2, saat terjadi injeksi pada silinder 1 pada langkah hisap, maka pada silinder 3 injeksi AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 8
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR terjadi pada satu langkah sebelumnya, yaitu langkah buang. Selanjutnya pada silinder 4 injeksi terjadi pada langkah usaha, dan pada silinder 2 injeksi terjadi pada langkah kompresi. Sedangkan lamanya (duration) penginjeksian akan bervariasi tergantung kondisi kerja mesin. Semakin lama terjadi injeksi, maka jumlah bahan bakar akan semakin banyak pula. Dengan demikian, seiring naiknya putara mesin, maka lamanya injeksi akan semakin bertambah karena bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak. Cara Kerja Saat Kondisi Mesin Dingin Pada saat kondisi mesin masih dingin (misalnya saat menghidupkan di pagi hari), maka diperlukan campuran bahan bakar dan udara yang lebih banyak (campuran kaya). Hal ini disebabkan penguapan bahan bakar rendah pada saat kondisi temperatur/suhu masih rendah. Dengan demikian akan terdapat sebagian kecil bahan bakar yang menempel di dinding intake manifold sehingga tidak masuk dan ikut terbakar dalam ruang bakar. Untuk memperkaya campuran bahan bakar udara tersebut, pada sistem EFI yang dilengkapi dengan sistem pendinginan air terdapat sensor temperatur air pendingin (engine/coolant temperature sensor). Sensor ini akan mendeteksi kondisi air pendingin mesin yang masih dingin tersebut. Temperatur air pendingin yang dideteksi dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU/ECM. Selanjutnya ECU/ECM akan mengolahnya kemudian memberikan perintah pada injektor dengan memberikan tegangan yang lebih lama pada solenoid injektor agar bahan bakar yang disemprotkan menjadi lebih banyak (kaya). Sedangkan bagi mesin yang tidak dilengkapi dengan sistem pendinginan air, sensor yang dominan untuk mendeteksi kondisi mesin saat dingin adalah sensor temperatur oli/pelumas mesin (engine oil temperature sensor) dan sensor temperatur udara masuk (intake air temperature sensor). Sensor temperature oli mesin mendeteksi kondisi pelumas yang masih dingin saat itu, kemudian dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU/ECM. Sedangkan sensor temperatur udara masuk mendeteksi temperatur udara yang masuk ke intake manifold. Pada saat masih dingin kerapatan udara lebih padat sehingga jumlah molekul udara lebih banyak dibanding temperatur saat panas. Agar tetap terjadi perbandingan campuran yang tetap mendekati ideal, maka ECU/ECM akan memberikan tegangan pada solenoid injektor sedikit lebih lama (kaya). Dengan demikian, rendahnya penguapan bahan bakar saat temperatur masih rendah sehingga akan ada bahan bakar yang menempel di dinding intake manifold dapat diantisipasi dengan memperkaya campuran tersebut. Cara Kerja Saat Putaran Rendah AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 9
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Pada saat putaran mesin masih rendah dan suhu mesin sudah mencapai suhu kerjanya, ECU/ECM akan mengontrol dan memberikan tegangan listrik ke injektor hanya sebentar saja (beberapa derajat engkol) karena jumlah udara yang dideteksi oleh MAP sensor dan sensor posisi katup gas (TP sensor) masih sedikit. Hal ini supaya dimungkinkan tetap terjadinya perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang tepat (mendekati perbandingan campuran teoritis atau ideal). Posisi katup gas (katup trotel) pada throttle body masih menutup pada saat putaran stasioner/langsam (putaran stasioner pada sepeda motor pada umumnya sekitar 1400 rpm). Oleh karena itu, aliran udara dideteksi dari saluran khusus untuk saluran stasioner. Sebagian besar sistem EFI pada sepeda motor masih menggunakan skrup penyetel (air idle adjusting screw) untuk putaran stasioner. Gambar Lubang/saluran masuk (air inlet idle adjusting screw) untuk putaran stasioner saat katup trotel masih menutup pada motor Honda Supra X 125 Berdasarkan informasi dari sensor tekanan udara (MAP sensor) dan sensor posisi katup gas (TP) sensor tersebut, ECU/ECM akan memberikan tegangan listrik kepada solenoid injektor untuk menyemprotkan bahan bakar. Lamanya penyemprotan/ penginjeksian hanya beberapa derajat engkol saja karena bahan bakar yang dibutuhkan masih sedikit. Pada saat putaran mesin sedikit dinaikkan namun masih termasuk ke dalam putaran rendah, tekanan udara yang dideteksi oleh MAP sensor akan menjadi lebih tinggi dibanding saat putaran stasioner. Naiknya tekanan udara yang masuk mengindikasikan bahwa jumlah udara yang masuk lebih banyak. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh MAP sensor tersebut, ECU/ECM akan memberikan tegangan listrik sedikit lebih lama dibandingkan saat putaran stasioner. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 10
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Gambar Contoh penyemprotan injector pada saat putaran 2000 rpm Seperti terlihat pada gambar, saat penyemprotan/penginjeksian (fuel injection) terjadi diakhir langkah buang dan lamanya penyemprotan/penginjeksian juga masih beberapa derajat engkol saja karena bahan bakar yang dibutuhkan masih sedikit. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa proses penyemprotan pada injektor terjadi saat ECU/ECM memberikan tegangan pada solenoid injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga bahan bakar yang berada dalam saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor. Cara Kerja Saat Putaran Menengah dan Tinggi Pada saat putaran mesin dinaikkan dan kondisi mesin dalam keadaan normal, ECU/ECM menerima informasi dari sensor posisi katup gas (TP sensor) dan MAP sensor. TP sensor mendeteksi pembukaan katup throtel sedangkan MAP sensor mendeteksi jumlah/tekanan udara yang semakin naik. Saat ini deteksi yang diperoleh oleh sensor tersebut menunjukkan jumlah udara yang masuk semakin banyak. Sensor-sensor tersebut mengirimkan informasi ke ECU/ECM dalam bentuk signal listrik. ECU/ECM kemudian mengolahnya dan selanjutnya akan memberikan tegangan listrik pada solenoid injektor dengan waktu yang lebih lama dibandingkan putaran sebelumnya. Disamping itu saat pengapiannya juga otomatis dimajukan agar tetap tercapai pembakaran yang optimum berdasarkan infromasi yang diperoleh dari sensor putaran rpm. Gambar di bawah ini adalah ilustrasi saat mesin berputar pada putaran menengah, yaitu 4000 rpm. Seperti terlihat pada gambar, saat penyemprotan/penginjeksian (fuel injection) mula terjadi dari pertengahan langkah usaha sampai pertengahan langkah buang dan lamanya penyemprotan/penginjeksian sudah hampir mencapai setengah putaran derajat engkol karena bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 11
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Gambar Contoh penyemprotan injector pada saat putaran 4000 rpm Selanjutnya jika putaran putaran dinaikkan lagi, katup trotel semakin terbuka lebar dan sensor posisi katup trotel (TP sensor) akan mendeteksi perubahan katup trotel tersebut. ECU/ECM memerima informasi perubahan katup trotel tersebut dalam bentuk signal listrik dan akan memberikan tegangan pada solenoid injektor lebih lama dibanding putaran menengah karena bahan bakar yang dibutuhkan lebih banyak lagi. Dengan demikian lamanya penyemprotan/penginjeksian otomatis akan melebihi dari setengah putaran derajat engkol. Cara Kerja Saat Akselerasi (Percepatan) Bila sepeda motor diakselerasi (digas) dengan serentak dari kecepatan rendah, maka volume udara juga akan bertambah dengan cepat. Dalam hal ini, karena bahan bakar lebih berat dibanding udara, maka untuk sementara akan terjadi keterlambatan bahan bakar sehingga terjadi campuran kurus/miskin. Untuk mengatasi hal tersebut, dalam sistem bahan bakar konvensional (menggunakan karburator) dilengkapi sistem akselerasi (percepatan) yang akan menyemprotkan sejumlah bahan bakar tambahan melalui saluran khusus. Sedangkan pada sistem injeksi (EFI) tidak membuat suatu koreksi khusus selama akselerasi. Hal ini disebabkan dalam sistem EFI bahan bakar yang ada dalam saluran sudah bertekanan tinggi. Perubahan jumlah udara saat katup gas dibuka dengan tiba-tiba akan dideteksi oleh MAP sensor. Walaupun yang dideteksi MAP sensor adalah tekanan udaranya, namun pada dasarnya juga menentukan jumlah udara. Semakin tinggi tekanan udara yang dideteksi, maka semakin banyak jumlah udara yang masuk ke intake manifold. Dengan demikian, selama akselerasi pada sistem EFI tidak terjadi keterlambatan pengiriman bahan bakar karena bahan bakar yang telah bertekanan tinggi tersebut dengan serentak diinjeksikan sesuai dengan perubahan volume udara yang masuk. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 12
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR 4. Prosedur Perawatan/Service Sistem Injeksi Bensin Contoh jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar tipe injeksi berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan normal. Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda mesin dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir). Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala untuk sistem bahan bakar. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai. No Bagian yang diservice Tindakan setiap dicapai jarak tempuh 1 Saluran bahan bakar Periksa saluran bahan bakar setelah menempuh jarak 4000 km, 8.000 km, 12.000 dan seterusnya setiap 2 Sistem saluran udara 4000 km. Periksa dan bersihkan saluran udara sekunder setelah sekunder menempuh jarak 12.000 km. Ganti setiap 3 tahun atau 3 Putaran stasioner mesin setelah menempuh jarak 24.000 km Periksa, bersihkan, setel putaran stasioner/ langsam setelah menempuh jarak 500 km, 2000 km, 4000 km 4 Cara kerja gas tangan dan setiap 2.000 km Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan setelah menempuh jarak 4000 km, 8.000 km, 12.000 km dan 5 Saringan udara seterusnya setiap 4.000 km Periksa dan bersihkan saringan udara setelah menempuh jarak 2.000 km, 4.000 km, dan seterusnya dan ganti setiap 12.000 km a. Saluran bahan bakar Gambar Saluran bahan bakar 1) Periksalah selang bensin, dari kemungkinan kendor, retak atau terjadi kebocoran. 2) Jika sambungan kendor, kencangkan klem, jika retak atau bocor ganti dengan yang baru. 3) Saat mau mengganti selang bahan bakar, gunakan kaca mata dan berhati-hatilah karena bahan bakar biasanya masih mempunyai tekanan. Jika pekerjaan AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 13
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR memeriksa/mengencangkan/mengganti selang sudah selesai, lakukan ON-OFF kunci kontak beberapa kali dan pastikan tidak terjadi kebocoran bahan bakar. b. Memeriksa Tekanan Bahan bakar Gambar Pemeriksaan tekanan bahan bakar Langkah Kerja 1) Buang terlebih dahulu tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting secara perlahan-lahan. 2) Pasang fuel pressure gauge set dan pressure gauge 3) ON-OFF kunci kontak beberapa kali dan pastikan tidak terjadi kebocoran bahan bakar. 4) Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner. 5) Baca tekanan bahan bakar. Putaran stasioner : 1.400 ± 100 Min-1 (Rpm) Tekanan bahan bakar : 294 Kpa (3,0 Kgf/Cm2,43 Psi) Jika tekanan bahan bakar lebih tinggi dari pada yang ditentukan, ganti rakitan pompa bahan bakar. Jika tekanan bahan bakar lebih rendah daripada yang ditentukan, lakukan pemeriksaan pada beberapa hal berikut: Kebocoran pada saluran bahan bakar, Pompa bahan bakar, Fuel suction filter tersumbat (perakitan fuel pump). Setelah pemeriksaan, lepaskan fuel pressure gauge dan pressure gauge set dari fuel pump. c. Pemeriksaan aliran bahan bakar Gambar Pemeriksaan aliran bahan bakar 1) Buanglah tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 14
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Perhatian : Bersihkan bensin yang tertumpah. 2) Letakkan ujung dari hose ke dalam tempat penampung dan ukur jumlah aliran bahan bakar dengan kunci kontak yang diputar ke “ON”. Catatan: Fuel pump beroperasi selama 2 detik, jalankan 5 kali sehingga jumlah Waktu pengukuran 10 detik. Jumlah aliran bahan bakar :13,9 cm3 (0,47 US oz, 0,49 Imp oz) minimum/10 detik pada 12 V. Jika aliran bahan bakar kurang dari pada yang ditentukan, periksalah: Fuel pump, Fuel section filter tersumbat (pemasangan fuel pump) 3) Hubungkan kembali selang bahan bakar melalui quick connect fitting d. Sistem Saluran Udara Sekunder Periksa dari kebocoran pada: Air injection hose & pipe (slang injeksi udara & pipa), Pair control valve (klep pengatur udara sekunder) Gambar Sistem penyaluran udara sekunder e. Menyetel putaran stasioner Langkah Kerja Catatan : Untuk mendapatkan putaran langsam yang sempurna, saringan udara harus dalam kondisi bersih, dan tekanan kompresi dalam kondisi standart. 1) Hidupkan mesin untuk pemanasan beberapa saat. 2) Pasang digital tachometer (pada kabel busi) atau lihat pada spidometer. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 15
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Gambar Cara Menyetel Putaran Idel 3) Periksa putaran langsam mesin, putaran langsam mesin 1.300–1.500r/min. Jika tidak sesuai setel dengan cara : Buka panel samping kanan Putar pilot screw “1” kearah “a” atau “b”, hingga didapat putaran langsam yang sesuai spesifikasi. 4) Lepaskan digital tachometer f. Memeriksa gerak bebas handle gas 1) Periksa gerak bebas handel gas “a” jika diluar spesifikasi lakukan penyetelan dengan cara : Kendorkan mur pengunci “1” pada kabel akselerator Putar mur penyetel “2” ke arah “a” atau “b” hingga didapat gerak bebas handel gas yang sesuai dengan spesifikasi (Gerak bebas handel gas 3,0–5,0 mm (0,12– 0,20 in) Gambar Gerak Bebas Handel Gas Gambar Baut Penyetel Gerak Bebas Handel Catatan: Jika spesifikasi gerak bebas sulit didapatkan pada penyetelan sisi throttle body, lakukan penyetelan pada sisi tangkai kemudi. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 16
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR 2) Penyetelan gerak bebas melalui sisi tangkai kemudi Gambar Penyetelan gerak bebas melalui sisi tangkai kemudi Digerakkan kearah “a” : Gerak bebas handel gas bertambah. Digerakkan kearah “b” : Gerak bebas handel gas berkurang. Langkah Kerja Geser karet penutup setelan “1” Kendorkan mur pengunci “2”. Putar mur penyetel “3” kearah “a” atau“b”hingga didapat gerak bebas handel gas yang sesuai dengan spesifikasi. Catatan: Setelah menyetel gerak bebas handel gas, hidupkan mesin, dan gerakkan tangkai kemudi ke kanan dan ke kiri, pastikan kabel gas tidak tertarik, dan putaran mesin tetap stabil. g. Membersihkan Saringan Udara Mesin Perhatikan pada gambar “A” Komponen tersebut adalah indikator kondisi saringan udara. Jika terdapat debu dan air, bersihkan saringan udara, rumah saringan udara, dan indikator debu. Gambar Indikator Kondisi Saringan Udara Langkah Kerja : 1) Buka tempat duduk/jok 2) Angkat tangki bensin 3) Buka penutup saringan udara “1” dan saringan udara AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 17
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Gambar Gambar Penutup Saringan Udara Yamaha Vixion 4) Periksa kondisi saringan, jika kering dan tidak terlalu kotor bersihkan saringan udara dengan menyemprotkan udara bertekanan. Semprot dari dalam keluar pada saringan udara. Gambar Cara Membersihkan Filter Udara 5) Jika kondisi filter terlalu kotor atau basah karena uap oli ganti dengan yang baru. Periksa juga apakah jumlah oli terlalu banyak atau sistem ventilasi kalter yang tersumbat. 6) Pasang saringan udara dan penutup rumah saringan udara (terdapat gaskets). Pastikan saringan udara terpasang dengan sempurna, pada rumah saringan. Perhatian: Jangan menjalankan mesin tanpa saringan udara terpasang.hal ini akan mengakibatkan keausan komponen mesin bagian dalam, dan kerusakan mesin. Dan dimungkinkan akan mempengaruhi kerja throttle body, dan mengakibatkan kemampuan mesin yang buruk, dan panas mesin yang berlebihan/overheating. F. Rangkuman Komponen – Komponen Sistem Injeksi Bensin Elektronis Terdiri dari: 1. Tangki Bensin (Fuel Tank) Untuk menampung bahan bakar.Kondisi tangki harus selalu terisi bahan bakar, untuk menghindari rusaknya pompa karena bahan bakar sebagai pelumas dan pendingin pompa. 2. Filter bensin(Fuel suction filter) Untuk menyaring kotoran agar tidak terisap masuk kedalam pompa. 3. Pompa bensin (Fuel pump module) AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 18
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Pada saluran keluar pompa terdapat katup anti balik yang berfungsi untuk mencegah bensin yang terdapat pada slang/pipa bahan bakar tidak kembali ke tangki sehingga tekanan bahan bakar dalam sistem tetap ada meski pompa sudah tidak bekerja.Tekanan bahan bakar saat mesin mati serendah-rendanya adalah 2 bar, agar bahan bakar masih berbentuk cair pada suhu 120 C 4. Pengatur tekanan (Fuel pressure regulator) Untuk mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan.Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). 5. Selang bahan bakar (Fuel feed hose) Untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju ke injektor 6. Injektor Untuk menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold). 7. Throttle body Untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. G. Latihan Soal Soal Isian. 1. Pada gambar di bawah ini, fungsi komponen no 4 adalah…. 2. Fungsi bagian no 1, pada gambar diatas adalah. . . . . 3. Pada system Fi tekanan bahan bakar di dalam system distabilkan pada tekanan …. 4. Pada gambar pompa bensin di bawah ini fungsi komponen no 5 adalah. . . . . . AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 19
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR 5. Fungsi no 1, pada gambar di atas adalah. . . . . . . . . 6. Agar bensin tidak mudah berubah bentuk dari cair menjadi gas saat temperature bahan bakar mencapai 120°C, maka tekanan bahan bakar mininal adalah. . . . . 7. Perhatikan gamabar! Fungsi dari komponen di atas adalah .. . . . . . . . 8. Kapankah injector akan menyemprotkan bahan bakar. . . . . . 9. Pada sepeda motor EFI, secara umum dibagi menjadi tiga sistem yaitu. . . . . . . . 10. Katup ini berfungsi untuk mencegah bensin yang terdapat pada slang/pipa bahan bakar tidak kembali ke tangki sehingga tekanan bahan bakar dalam sistem tetap ada meski pompa sudah tidak bekerjaadalah. . . . . . Soal Essay. 1. Apa yang dimaksud dengan sistem EFI? 2. Apa fungsi dari injector? 3. Bagaimanakah prinsip kerja sistem injeksi bensin? 4. Bagaimana cara menyetel handle gas melalui tangkai kemudi? 5. Perhatikan gambar dibawah ini! AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 20
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR 6 4 1. 2 3 5 Sebutkan nama komponen sistem injeksi bensin diatas? 1. . . . . . . . . 2. . . . . . . . . 3. . . . . . . . . 4. . . . . . . . . 5. . . . . . . . . Kunci Jawaban: 1. Electronic Fuel Injection (EFI), maksudnya adalah sebuah sistem penyemprotan (Injeksi) bahan bakar yang cara kerjanya dikendalikan secara elektronik (oleh ECU) agar didapatkan nilai perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan motor. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 21
SMK MANANGGA PRATAMA MODUL PEMBELAJARAN TASIKMALAYA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR 2019 TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR 2. Injector berfungsi untuk untuk menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) di dekat katup masuk. Penempatan injektor pada umumnya pada throttle body. 3. Saat kunci kontak pada posisi ON, Pompa akan bekerja beberapa detik untuk membangun tekanan bahan bakar di dalam sistem dan pompa akan bekerja secara terus menerus saat distarter dan saat poros engkol berputar. Injektor akan menginjeksikan bahan bakar di ujung intake manifold sebelum inlet valve (katup masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang selalu sesuai dengan kebutuhan mesin, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. 4. Penyetelan gerak bebas melalui sisi tangkai kemudi Digerakkan kearah “a”: Gerak bebas handel gas bertambah. Digerakkan kearah “b”: Gerak bebas handel gas berkurang. Langkah Kerja Geser karet penutup setelan “1” Kendorkan mur pengunci “2”. Putar mur penyetel “3” kearah “a” atau“b”hingga didapat gerak bebas handel gas yang sesuai dengan spesifikasi. Catatan: Setelah menyetel gerak bebas handel gas, hidupkan mesin, dan gerakkan tangkai kemudi ke kanan dan ke kiri, pastikan kabel gas tidak tertarik, dan putaran mesin tetap stabil. AMI MIFTAHUL LUKMAN NURYADIN, S.T. | 22
Search
Read the Text Version
- 1 - 23
Pages: