Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

Published by nizh.me, 2019-10-01 00:04:29

Description: INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

Keywords: none

Search

Read the Text Version

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Gambar . Sepanjang jalan KZ, Bengkulu (Sumber;http://prayudibrillian.blogspot.co.id/2016/09/tahap- perkembangan-kota.html) b) Tahap Juvenile Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan atau perumahan. Gambar. Pecinan – Semarang (Sumber;http://prayudibrillian.blogspot.co.id/ c) Tahap Mature Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau sudah adanya perencanaan tata kota yang baik Interaksi Keruangan Desa dan Kota 51

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Gambar. Jawa Timur (Sumber;http://prayudibrillian.blogspot.co.id d) Tahap sinile Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan- pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan keluar kota. Gambar 4. Bantaran Waduk Pluit, Jakarta Sumber;http://prayudibrillian.blogspot.co.id B. POLA DAN FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI DESA DAN KOTA 1. Bentuk Dan Pola Desa a) Bentuk-bentuk Desa Bentuk- bentuk desa secara sederhana dapat dikemukakan sebagai beikut : 1) Bentuk Desa Menyusur Sepanjang Pantai Interaksi Keruangan Desa dan Kota 52

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Gambar. Pemukiman penduduk menyusur sepanjang pantai Sumber: sobriyaacob.com Di daerah pantai yang landai dapat tumbuh suatu permukiman, yang mata pencarian penduduknya dibidang perikanan, perkebunan kelapa, dan perdagangan. Jika desa pantai seperti itu berkembang, maka tempat tinggal meluas dengan cara menyambung yang lama dengan menyusur pantai, sampai bertemu dengan desa pantai lainnya. 2) Bentuk Desa Terpusat Gambar. Pemukiman penduduk terpusat Sumber: s683.photobucket.com Pola keruangan desa yang terpusat terdapat didaerah pergunungan. Pola desa terpusat di jumpai pada suatu desa yang permukiman penduduknya berdekatan antara yang satu dengan yang lain dan membentuk suatu kelompok besar. Faktor yang mempengaruhi pola memusat antara lain : a) Daerah yang memiliki tanah yang subur dan dapat mengikat permukiman penduduk dalam suatu kelompok. b) Daerah dataran rendah yang luas. c) Daearah dengan permukaan air tanah yang dalam sehingga pembuatan sumur sulit karena memakan waktu dan biaya. d) Daerah yang keamanannya belum terjamin dari berbagai gangguan, baik dari kelompok lain maupun binatang buas. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 53

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Penduduk umumnya terdiri atas mereka yang seketurunan, pemusatan tempat tinggal tersebut didorong oleh kegotong royongan mereka, jika jumlah penduduk kemudian bertambah lalu pemekaran desa pegunungan itu mengarah kesegala jurusan, tanpa adanya rencana. Sementara itu pusat-pusat kegiatan penduduk pun dapat bergeser mengikuti pemekaran. 3) Bentuk Desa Linear di Daratan Rendah Gambar. Pemukiman penduduk linear di daratan rendah Sumber: idkf.bogor.net Pemukiman penduduk didataran rendah umumnya memanjang sejajar dengan rentangan jalan raya yang menembus desa yang bersangkutan. Jika kemudian secara wajar artinya tanpa direncanakan desa mekar, tanah pertanian diluar desa sepanjang jalan desa menjadi pemukiman baru memang ada kalanya juga pemekaran kearah pedalaman sebelah menyebelah jalan raya. Maka harus dibuatkan jalan baru mengelilingi desa, jadi semacam ring road dengan maksud agar kawasan pemukiman baru tak terpencil. 4) Bentuk Desa yang Mengelilingi Fasilitas Tertentu Gambar. Pemukiman penduduk mengelilingi sungai Sumber: Pustaka Pedia Jenis ini terdapat didataran rendah, yang dimaksudkan dengan fasilitas misalnya mata air, waduk, lapangan terbang, dan lain-lain. Arah pemekarannya dapat kesegala jurusan, sedang fasilitas-fasilitas untuk industri kecil dapat disebarkan Interaksi Keruangan Desa dan Kota 54

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang dimana-mana sesuai dengan keinginan setempat. Bentuk-bentuk desa seperti diuraikan diatas bertalian erat dengan usaha pengembangan dan penggalian sumber dayanya secara optimal. Dengan cara yang bijaksana perkembangan pemukiman dalam arti pemekarannya juga harus direncanakan secara khusus, sehingga terjamin wajah pemukiman yang baik dalam arti yang menguntungkan. b. Pola-pola Desa Menurut R. Bintarto ada 6 pola desa yang dikemukakan yaitu : 1) Memanjang jalan: Susunan desanya mengikuti jalur-jalur jalan dan sungai. Contohnya: terdapat didaerah Bantul, Jokyakarta 2) Memanjang sungai : Susunan desanya mengikuti jalur-jalur jalan dan sungai. Contohnya terdapat didaerah Bantul, Yogyakarta 3) Radial : Pola desa ini berbentuk radial terhadap gunung dan memanjang sepanjang sungai dilereng gunung 4) Tersebar : Pola desa didaerah gunung kidul – yogyakarta merupakan nucleus yang berdiri sendiri. 5) Memanjang pantai : Didaerah pantai susunan desa nelayan berbentuk memanjang sepanjang pantai. 6) Sejajar jalan kereta api. keterangan : a. Memanjang jalan b. Memanjang sungai c. Radial d. tersebar e. memanjang pantai Gambar. Pola Keruangan Desa (R. Bintarto) Sumber: http://cullend17nov.blogspot.co.id Interaksi Keruangan Desa dan Kota 55

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang 2. Fungsi Desa Dan Kota a. Fungsi Desa Masyarakat desa pada umumya memiliki pemikiran yang belum modern. Karena mempertahankan budaya dan kearifan lokal, jadi masyarakat desa belum berkembang diberbagai bidang contohnya bidang pendidikan, komunikasai, sarana dan prasarana, perekonomian. Penduduk yang berada di pedesaan biasanya beraktifitas sesuai dengan potensi desa. Desa pertanian penduduknya beraktifitas sebagai petani, desa nelayan penduduk mayorotas sebagai nelayan. Kebudayan yang ada di desa masih sangat terjaga sebagian besar masyarakat desa masih tetap mempertahankan budaya yang ada disana. Seiring berkembangnya zaman masyarakat desa sudah mulai berkembang dan sebagian besar sudah mulai keluar dari desa untuk mencari pekerjaan dan pendidikan yang layak. Desa memiliki potensi alam dan manusia yang sangat melimpah, potensi alam dan manusia ini memberikan fungsi tersendiri bagi desa. Adapun fungsi desa adalah: 1) Hinterland ialah daerah penyokong atau penyuplai kebutuhan masyarakat kota. 2) Raw Material and Man Power, desa berfungsi sebagai penghasil bahan mentah untuk industri, dan tenaga kerja. 3) segi kegiatan kerja, desa dapat berfungsi sebagai desa agraris, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya 4) sebagai bentuk pemerintahan terendah, artinya desa diharapkan mampu menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh pemerintah yang lebih tinggi (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Desa#Fungsi_Desa) Interaksi Keruangan Desa dan Kota 56

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Gambar . Fungsi desa sebagai penyuplai kebutuhan masyarakat kota dan masyarakat desa sebagai tenaga kerja Sumber: Sumber:https://www.google. fungsi+desa b. Fungsi Kota Kota memiliki banyak fungsi, misalnya: sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat hiburan (pariwisata), atau pun sebagai fungsi-fungsi lainnya. Tidak setiap kota memiliki fungsi yang sama, mungkin ada yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan saja, sebagai pusat perdagangan saja, atau fungsi-fungsi khusus lainnya. Tapi, tidak sedikit pula kota yang memiliki banyak fungsi. Misalnya kota Jakarta. Di samping sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga merupakan pusat pendidikan dan pusat rekreasi. Lebih rinci lagi, fungsi-fungsi kota itu ialah sebagai berikut. 1) Kota sebagai pusat produksi, baik barang setengah jadi maupun barang jadi. 2) Kota sebagai pusat perdagangan, yakni melayani daerah sekitarnya. Contohnya: Rotterdam, Singapura, dan Hamburg. 3) Kota sebagai pusat pemerintahan atau ibu kota negara. Contohnya: Jakarta, London, Kairo. 4) Kota sebagai pusat kebudayaan. Contohnya: Mekah, Yerusalem, dan Vatikan. 5) Kota sebagai pusat pengobatan dan rekreasi. Contohnya: Monaco, Palm Beach, Florida, dan Puncak- Bogor 6) Kota yang berfungsi ganda. Kota-kota di abad sekarang banyak yang termasuk kategori ini. Contohnya: Jakarta, Tokyo, dan Surabaya yang mencanangkan diri Interaksi Keruangan Desa dan Kota 57

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang sebagai kota industri, perdagangan, maritim, dan pendidikan, di samping sebagai pusat pemerintahan (Sumber:https://desacilayung.blogspot.co.id Gambar. Fungsi desa sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan pusat perindustrian Sumber:https://www.google. fungsi+kota 3. Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Desa Dan Kota Beberapa pengertian yang ada hubungannya dengan interaksi menurut Bintarto (1983), adalah sebagai berikut a. Relationship: hubungan antar dua gejala, dua komponen, dua individu atau lebih yang menimbulkan pengaruh Interaksi Keruangan Desa dan Kota 58

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang b. Interelation : hubungan berpengaruh antar dua gejala atau lebih dalam satu wilayah c. Interaction : kontak atau hubungan antar dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala atau masalah hidup d. Integration : bertemunya beberapa unsur yang saling mengisi, sehingga dapat dicapai suatu keserasian dan kelengkapan Selain dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan ada juga teori interaksi yang bertujuan untuk mengukur kekuatan antar dua wilayah atau lebih. Reilly (1929) berpendapat bahwa “kekuatan interaksi antar dua wilayah atau lebih dapat diukur dengan memperhatikan jumlah penduduk masing-masing wilayah serta jarak mutlak antar wilayah”. Dari teori tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa kekuatan antar wilayah ditentukan oleh : a. Jarak antar dua wilayah, Semakin dekat jarak antar dua wilayah maka interaksinya semakin besar, dan sebaliknya. b. Jumlah penduduk, Semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar kekuatan interaksinya c. Keterjangkauan transportasi d. Fasilitas yang terdapat di suatu wilayah e. Banyaknya kesempatan bekerja dan berusaha f. Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan IPTEK di suatu wilayah Menurut Daljoeni (1997) selain faktor yang mempengaruhi interaksi yang dijelaskan di atas, ada juga faktor spatial transfer ability yang dipengaruhi oleh hal- hal berikut ini: a. Jarak mutlak b. Jarak relative c. Biaya angkutan/biaya transportasi d. Kemudahan dan kelancaran prasarana transportasi antar wilayah. Interaksi keruangan menandakan bahwa gejala-gejala, sifat gejala dan sebagainya dipengaruhi oleh sifat keruangan dan non keruangan dari gejala yang Interaksi Keruangan Desa dan Kota 59

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang bersangkutan. Interaksi keruangan menyatakan dirinya dalam bentuk perpindahan manusia, materi, informasi dan energi. Interaksi keruangan menyajikan dasar untuk menerangkan lokasi, relokasi, distribusi dan difusi pemencaran dari gejala-gejala tersebut. Pengertian-pengertian pokok cara interaksi keruangan menurut Schoenmaker manusia a Gerakan Hasil Lokasi -Komplementaritas materi nyata pada arus -Transferabilitas Relokasi Distribusi -Intervening energi Difusi opportunities informasi Bagan. Interaksi Keruangan menurut Schoenmaker Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam dan sosial daerah tersebut, serta kemudahan yang mempercepat proses hubungan kedua wilayah itu. Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang mendasari atau mempengaruhi timbulnya interaksi antar wilayah, yaitu sebagai berikut: a. Regional Complementary Yaitu adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi. Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu pihak ada wilayah yang kelebihan (surplus) sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan (minus) jenis sumber daya alam tersebut. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya tersebut sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen. Perhatikan bagan berikut. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 60

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bagan. Regional Complementary b. Intervening Opportunity Adanya kesempatan untuk berintervensi, artinya adanya suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antar wilayah. Amatilah bagan berikut ini. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 61

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bagan. Intervening Opportunity Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa secara potensial antara wilayah A dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing-masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Akan tetapi, karena ada wilayah lain yaitu wilayah C yang menyuplai kebutuhan wilayah A dan B, maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah. Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau wilayah perantara. Intervening Opportunity dapat diartikan sebagai suatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antar wilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut: Bagan. Melemahnya Interaksi akibat Sumber Daya Alternatif c. Spatial Transfer Ability Adanya kemudahan transfer atau pemindahan, baik itu manusia, barang dan jasa, gagasan dan informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Kemudahan pergerakan antar wilayah sangat berkaitan dengan beberapa hal berikut ini: 1) Jarak antarr wilayah (jarak mutlak dan relatif) 2) Biaya transportasi 3) Kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana tranportasi antar wilayah. 4. Zona Interaksi Desa-Kota Menurut Bintarto, zona-zona interaksi antara wilayah perkotaan dan perdesaan membentuk pola-pola konsentrik, yaitu sebagai berikut. a. City diartikan sebagai pusat kota. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 62

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang b. Suburban (sub daerah perkotaan) yaitu suatu wilayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Wilayah ini merupakan tempat tinggal para penglaju (penduduk yang melakukan mobilitas harian ke kota untuk bekerja). c. Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang melingkari sub-urban, atau peralihan antara kota dan desa. d. Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar) yaitu semua batas wilayah terluar suatu kota. Wilayah ini ditandai dengan sifat-sifatnya yang mirip dengan wilayah kota, kecuali dengan wilayah pusat kota. e. Rural urban fringe (jalur batas desa dan kota) yaitu suatu wilayah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian. f. Rural (daerah perdesaan). C. PENGARUH INTERAKSI DESA DAN KOTA Wujud interaksi desa-kota yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari antara lain sebagai berikut: 1. Pergerakan barang dari desa ke kota, atau sebaliknya 2. Pergerakan gagasan dan informasi, terutama dari kota ke desa 3. Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah 4. Pergerakan manusia, baik dalam bentuk bekerja, rekreasi, menuntut ilmu, ataupun keperluan-keperluan lainnya. 1. Dampak Interaksi Bagi Desa Interaksi antara dua wilayah atau lebih yang berbeda akan berpengaruh pada masing-masing wilayah sehingga hal ini memicu terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung dari jarak, jumlah penduduk dan berbagai faktor pendukung lainnya seperti sarana transportasi, komunikasi, listrik dan lain-lain. a. Dampak Positif Bagi Desa 1) Pengetahuan desa menjadi meningkat karena banyak sekolah telah dibangun di desa, demikian pula informasi perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diterima penduduk kota dengan mudah menyebar ke desa. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 63

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang 2) Jumlah guru dan sekolah sudah banyak terdapat di desa. 3) Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah pedesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. 4) Produktivitas desa semakin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna, kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa. 5) Pelestarian lingkungan hidup pedesaan (seperti pencegahan erosi dan banjir, penyediaan air bersih, serta pengaturan pengairan) bisa dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu. 6) Dengan peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk yang berkualitas, seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, teknik perhubungan dan perbengkelan serta peternakan bisa dilakukan karena pemerintah turun tangan. 7) Adanya pengetahuan tentang kependudukan sehingga kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa. 8) Adanya seperti koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di pedesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa. b. Dampak Negatif Bagi Desa 1) Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka, misalnya budaya kontes kecantikan, peragaan busana dan foto model. 2) Siaran televisi yang bissa ditangkap di pelosok desa bisa meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. 3) Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota.. 4) Perubahan tata guna lahan di pedesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 64

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang 5) Tata cara dan kebiasan yang menjadi budaya kota telah masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya desa 6) Ketersediaan bahan pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran dan pencemaran lingkungan menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota. 2. Dampak Interaksi Bagi Kota Urbanisasi ialah salah satu bentuk dari interaksi desa-kota. Menurut Hope Tisdale Eldrige ( 1956 ) pengertian urbanisasi ialah sebuah proses perpindahan penduduk ke kota atau dari daerah permukiman padat. a. Dampak Positif Bagi Kota 1) Tercukupinya kebutahan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan, seperti sayuran, buah-buahan, beras dan lain-lain. 2) Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota. 3) Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan bisa dipasarkan hingga ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. b. Dampak Negatif Bagi Kota 1) Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan yaitu meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin. 2) Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan dan lain-lain. 3) Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bataran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk ialah permukiman kumuh. Menurut para geografi, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas yaitu: a) Tidak tersedia air bersih untuk diminum. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 65

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang b) Tidak ada saluran pembuangan air. c) Penumpukan sampah dan kotoran. d) Serta akses ke luar perkampungan yang sulit. 4) Terjadi degradasi kualitas lingkungan, peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Permukiman baru muncul di kota-kota seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan dan Makassar. Pertumbuhan permukiman yang sangat cepat di perkotaan sangat berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan. 3. Menghitung Kekuatan Interaksi Desa Kota Model-Model Interaksi Desa Kota a. Interaksi desa kota menggunakan model gravitasi Teori ini diterapkan dalam Geografi oleh W.J. Reilly untuk mengukur kekuatan interaksi keruangan antara 2 wilayah atau lebih. Kekuatan interaksi antara dua wilayah dapat di ukur dengan memperhatikan jumlah penduduk masing-masing wilayah, serta jarak mutlak antara wilayah-wilayah tersebut. Rumus : I AB = k. P A . P B 2 (d AB) Keterangan : kekuatan interaksi antara daerah A dengan daerah B I AB k : nilai konstanta empiris, biasanya angka 1 : jumlah penduduk daerah A P A : Jumlah penduduk daerah B P B d AB : : Jarak mutlak yang menghubungkan daerah A dan B Contoh Soal : Interaksi Keruangan Desa dan Kota 66

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Jumlah penduduk kota A adalah 40.000 orang, penduduk kotaB adalah 10.000 orang. Jarak dari kota A ke kota B adalah 20 km. Berapakah kekuatan interaksi kedua kota tersebut? Jawab : A d AB : 20 km B Diketahui : P A = 40.000 P B = 10.000 d AB = 20 km interaksi antara kota A dan B adalah : P A . P B I AB = k . (d AB) 2 (40.000) . (10.000) = 1 . (20) 2 = 400.000.000 400 = 1.000.000 Jadi kekuatan interaksi antara kota A ke kota B adalah 1.000.000 Model gravitasi dapat diestimasikan sebagai ukuran arus diantara dua region dengan mengalihkan kedua masa dari kedua region yang bersangkutan yang kemudian dibagi oleh kelipatan jarak diantara dua region. Teori gravitasi oleh W.J Reilly yang mengadopsi teori Issac Newton Bahwa kekuatan interaksi antar wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak, dengan Ketentuan : a. Kondisi penduduknya relatif sama (MP,Pddk,mobilitas,kondisi sosial ekonomi) b. Kondisi alam relatif sama (bentuk wilayah dan relif) c. Kondisi sarana dan prasarana yang menghubungkan wilayah juga sama Rumus model gravitasi . Interaksi Keruangan Desa dan Kota 67

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Tij = Keterangan : Tij = kekuatan gravitasional antara kecamatan pusat SSWP dengan hinterlandny a. P i = jumlah penduduk kecamatan pusat SSWP P j = jumlah penduduk kecamatan hinterland d ij = jarak antara antara kecamatan pusat SSWP dengan kecamatan hinterland. K = suatu konstan b. Interaksi desa kota menggunakan model titik henti Bahwa jarak titik henti dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan tsbdan berbanding terbalik dgn satu ditambah akar kwadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dgn jumlah penduduk pada wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil. d D ab = ab Rumus: 1 + P b P a Keterangan : Dab = jarak lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah lebih kecil ( dari kota A) d ab = jarak antara kota A dan B P a = jumlah penduduk yang lebih kecil (penduduk kota A) P b = jumlah penduduk yang lebih besar (penduduk kota B) Contoh soal : Interaksi Keruangan Desa dan Kota 68

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Jumlah penduduk kota A sebanyak 500.000 orang, kota B sebanyak 20.000 orang. Jarak kota A dan B 36 km, lokasi titik henti antara kota A dan kota B adalah…. Pembahasan : Diketahui : P b = 500.000 orang P a = 20.000 orang Ditanya : lokasi titik henti antara kota A dan kota B ? Jawab : d D ab = ab 1 + P b P a D ab = 1 + D ab = 1 + √ TH ab= TH ab = 6 km, jadi jarak lokasi titik henti dari kota A dan kota B adalah : 6 km c. Interaksi desa kota menggunakan model Grafik indeks konektifitas Untuk mengetahui kekuatan interaksi antar kota dilihat dari jaringan jalan. Pola jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota dibedakan dengan nilai Indek selalu lebih kecil dari 1, dan bentuk sirkuit dengan Nilai indek sama atau lebih dari 1 (Kekuatan interaksi pola sirkuit Lebih tinggi dari pola cabang). Teori ini dikemukan oleh K.J. Kansky. Kekuatan interaksi antarkota dalam suatu daerah dapat menggunakan jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas. = Keterangan : = d (kelancaran interaksi Interaksi Keruangan Desa dan Kota 69

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang = d e = jumlah jaringan jalan yang menghubungkan wilayah tersebut contoh : Manakah wilayah di bawah ini yang paling tinggi interaksinya? Jawab: Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa yang paling tinggi tingkat interaksinya adalah wilayah A D. DAMPAK PEMBANGUNAN KOTA TERHADAP MASYARAKAT DESA DAN KOTA 1. Dampak Pembangunan Kota Terhadap Masyarakat Desa Dan Kota Setiap segala sesuatu pasti memiliki sebab dan akibat. Begitupun dengan pembangunan sebuah kota, baik berdampak bagi daerah sekelilingnya ataupun bagi kota itu sendiri. Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi (Soemarwoto, 2001). Aktifitas pembangunan akan menghasilkan dampak, baik pada manusia ataupun lingkungan hidup. Dampak terhadap manusia yakni meningkat atau menurunnya kualitas hidup manusia, sedangkan dampak bagi lingkungan yakni meningkat atau menurunnya daya dukung alam yang akan mendukung kelangsungan hidup manusia (Wardhana, 2001). Interaksi Keruangan Desa dan Kota 70

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Identifikasi dampak merupakan langkah yang sangat penting. Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi dampak adalah: a. Menyusun berbagai dampak yang menonjol yang diperkirakan akan timbul b. Menuliskan semua aktivitas pembangunan yang menimbulkan dampak sebagai sumber dampak (Fandeli, 2004). Pembangunan merupakan upaya sadar untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya, guna meningkatkan mutu kehidupan rakyat (Kuncoro, M, 2003). Sedangkan menurut Tadaro dalam (Munir, 2002) menyatakan bahwa pembangunan merupakan proses menuju perbaikan taraf kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan bersifat dinamis. Beberapa aspek yang dapat menentukan pertumbuhan dan perkembangan suatu kota, yaitu: a. Perkembangan penduduk perkotaan menunjukan pertumbuhan dan intensitas kegiatan kota, b. Kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh kota dapat menunjukan adanya tingkat pelayanan bagi masyarakatnya, c. Tingkat investasi yang hasilnya dapat menunjukan tingkat pertumbuhan kota hanya dapat tercapai dengan tingkat ekonomi yang tinggi. Adapun dampak perkembangan kota terhadap desa dan kota itu sendiri adalah: a. Aspek Fisik Dampak dari upaya pengembangan suatu kota yang dilakukan berdasarkan pada peran dan fungsi kota melalui suatu kebijakan pembangunan kota pada aspek fisik dapat meliputi meningkatnya intensitas penggunaan lahan kota, meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana kota, serta menurunnya kualitas lingkungan kota (Bintarto dalam Khairuddin, 2000). 1) Penggunaan Lahan 2) Lingkungan Hidup Interaksi Keruangan Desa dan Kota 71

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang b. Aspek Sosial 1) Penduduk Pertambahan penduduk biasanya dikaitkan dengan tingginya arus urbanisasi yang masuk kedaerah tersebut. Khairuddin (2000), menyatakan bahwa urbanisasi selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dampak positif dari urbanisasi itu diantaranya: a) Urbanisasi merupakan faktor penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan b) Urbanisasi merupakan suatu cara untuk menyerap pengetahuan dan kemajuan yang ada di kota c) Urbanisasi yang menyebabkan terjadinya perkembangan kota. Fandeli (2004), mengatakan bahwa pertambahan penduduk yang terus terjadi dengan cepat meyebabkan beberapa masalah lingkungan yaitu: a) proses urbanisasi akan terjadi sehingga menyebabkan persoalan pencemaran di wilayah perkotaan, b) tekanan penduduk terhadap lahan akan semakin tinggi, akibatnya terjadi sedimentasi dan erosi, dan c) tekanan penduduk terhadap kawasan hutan, meyebabkan menurunnya kualitas hutan yang menyebabkan erosi dan banjir pada musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. 2) Tenaga Kerja Sukirno (dalam Khairuddin, 2000) menyatakan bahwa dilihat dari sisi peluang, pertumbuhan ekonomi telah menciptakan banyaknya peluang usaha baru bagi masyarakat. Namun permasalahan juga muncul akibat daya pikat ekonomi yang mendorong migrasi tenaga kerja dari luar yang tidak selalu dibekali keahlian yang memadai. 3) Masalah Sosial Interaksi Keruangan Desa dan Kota 72

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Disamping kerusakan lingkungan yang bersifat biofisik terdapat pula kerusakan lingkungan sosial budaya. Orang desa yang bermigrasi ke kota biasanya mempunyai pendidikan yang rendah dan tidak terampil sehingga mereka susah untuk ditampung bekerja dengan upah layak sehingga tidak sedikit dari mereka yang terperangkap kedalam profesi prostitusi. Pengangguran, kurang makan dan prostitusi merupakan media yang subur untuk berkembangnya kejahatan (Soemarwoto, 2001). c. Aspek Ekonomi 1) Pertumbuhan Ekonomi Arsyad (1999), juga mengatakan bahwa faktor ekonomi juga mempunyai kontribusi yang besar dalam menjadikan suatu kota kecil menjadi kota besar karena pertumbuhan ekonomi suatu kota tentu saja tidak terlepas dari potensi dan aktivitas ekonomi yang berjalan di kota tersebut. 2) Pemerataan Ekonomi Kuncoro (2003), menyatakan bahwa proses pembangunan pada dasarnya bukanlah sekedar fenomena ekonomi semata. Pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, namun lebih dari itu pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas. Dalam proses pembangunan selain mempertimbangkan aspek pertumbuhan dan pemerataan juga mempertimbangkan dampak aktivitas ekonomi terhadap kehidupan sosial masyarakat. Menurut kriteria Bank Dunia (dalam Arsyad 1999), mendasarkan penilaian pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk berpendapatan terendah. Kesenjangan distribusi pendapatan dikategorikan: a) Tinggi, bila 40% penduduk berpendapatan terendah menerima kurang dari 12% bagian pendapatan b) Sedang, bila 40% penduduk berpendapatan terendah menerima 12% - 17% bagian pendapatan, dan Interaksi Keruangan Desa dan Kota 73

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang c) Rendah, bila 40% penduduk berpendapatan terendah menerima lebih dari 17% bagian pendapatan 2. Penyebab Terjadinya Urbanisasi a. Pengertian urbanisasi mengandung banyak makna bergantung dari sudut mana kita mengkajinya, diantaranya:5 1) Urbanisasi diartikan sebagai proses pembengkakan kota yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang sangat cepat. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan alami penduduk kota dan adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dari pengertian ini sering diartikan bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. 2) Urbanisasi diartikan juga sebagai proses bertambahnya jumlah kota pada suatu wilayah atau negara yang disebabkan oleh perkembangan sosial, ekonomi dan teknologi. 3) Urbanisasi diartikan sebagai proses berubahnya suasana kehidupan pedesaan menjadi suasana perkotaan. 4) Urbanisasi bisa pula diartikan sebagai pemekaran wilayah perkotaan. Gambar. Urbanisasi Penduduk Sumber : http://www.ensikloblogia.com. b. Faktor-faktor yang menyebabkan urbanisasi: 1) Faktor penarik (pull factors) Interaksi Keruangan Desa dan Kota 74

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Kota memiliki daya tarik tersendiri bagi desa untuk berurbanisasi, diantaranya: a) Mudah untuk mendapatkan pekerjaan (lapangan pekerjaan banyak). b) Tingkat upah yang lebih tinggi. c) Kelengkapan fasilitas baik sekolah, hiburan dan kesehatan. d) Kebebasan pribadi lebih terjamin. e) Pengaruh adat agak longgar. f) Anggapan yang bersifat budaya. 2) Faktor pendorong (push factors) a) Lahan garapan semakin sempit b) Lapangan kerja makin terbatas akibat iptek (modernisasi) c) Pendapatan lebih kecil d) Kurangnya fasilitas baik sosial, pendidikan, olah raga, rekreasi, dsb e) Meningkatnya pengangguran. f) Tekanan adat istiadat. g) Alasan memasarkan produk. c. Dampak positif urbanisasi Beberapa dampak positif yang terjadi akibat adanya urbanisasi sebagai berikut: 1. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di kota yang terjadi dengan sendirinya karena banyaknya masyarakat desa yang memang membutuhkan pekerjaan. Kota memerlukan banyak tenaga kerja untuk bidang industri, transportasi, perdagangan, jasa, dan lain-lain. 2. Meningkatnya aktivitas perekonomian kota seiring dengan semakin ramainya kota sehingga kegiatan perdagangan menjadi lebih terdorong dengan adanya pendatang-pendatang baru dari desa. 3. Meluasnya kesempatan untuk membuka usaha-usaha baru karena semakin meningkatnya masyarakat yang ingin kebutuhannya terpenuhi. Seperti usaha bengkel, warung, transportasi, dan lain-lain. 4. Meningkatnya tingkat kesejahteraan warga desa yang berurbanisasi ke kota. Dengan demikian, warga desa tersebut akan mengirimkan sebagian kerja kerasnya untuk keluarganya di desa yang berdampak pada pembangunan desa. 5. Meningkatnya tarf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa karena telah mendapat sokongan ekonomi dari keluarga mereka yang berurbanisasi ke kota. 6. Lapangan kerja di pedesaan semakin sesuai dengan jumlah angkatan kerja yang ada sehingga tidak akan ditemukan pengangguran terselubung Interaksi Keruangan Desa dan Kota 75

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang d. Dampak negatif urbanisasi Pada awalnya urbanisasi memang membawa dampak positif. Namun, lambat laun urbanisasi juga bisa membawa dampak negatif dengan berkurangnya penduduk di daerah pedesaan dan bertambahnya jumlah penduduk di daerah kota. Di negara- negara maju urbanisasi sudah berlangsung sejak lama sehingga tidak heran jumlah penduduk kota lebih banyak dari pada penduduk desa. e. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Terhadap Dampak Urbanisasi Upaya pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut : 1) Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah 2) Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan. 3) Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi. 4) Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana. 5) Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi, menggiatkan koperasi unit desa atau KUD 6) Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan system keamanan lingkungan atau siskamling. 7) Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa kekota, misalnya izin pindah ke kota sulit, Jakarta dinyatakan tertutup bagi pendatang baru. Usaha-usaha untuk mengatasi akibat urbanisasi di kota besar sebagai berikut : a. Menertibkan pemukiman kumuh, pembuangan sampah, dan air limbah. b. Mengadakan penghijauan kota, yaitu mengadakan jalur hijau dan taman kota. c. Memperluas pemukiman dengan membangun kota satelit, yaitu kota kecil di sekitar kotabesar. d. Menambah perumahan rakyat dengan membangun rumah murah, yaitu rumah susun, menambah sarana angkutan, jaringan listrik, air minum, dan sebagainya. e. Menciptakan kutub pertumbuhan baru. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 76

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang E. Usaha-Usaha Dalam Rangka Pemerataan Pembangunan Desa dan Kota Oleh Pemerintah Indonesia Gambar . Perbandingan pembangunadan kota dan desa Sumber: https://desfiannn.wordpress.com Hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan yang merata materiil adalah perwujudan Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. Gambar : lingkaran setan (Vicious Circle) Interaksi Keruangan Desa dan Kota 77

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Upaya pemerataan pembangunan telah dilakukan sejak awal PJP I, dengan berbagai upaya di berbagai sektor seperti pertanian, kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan transmigrasi serta pembangunan desa. Sebagai bagian dari Trilogi Pembangunan, sejak Repelita III upaya pemerataan lebih digalakkan lagi yang dilaksanakan melalui kebijaksanaan delapan jalur pemerataan, yaitu: 1. pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan. 2. pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan 3. pemerataan pembagian pendapatan 4. pemerataan kesempatan kerja 5. pemerataan kesempatan berusaha 6. pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita 7. pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air 8. pemerataan kesempatan memperoleh keadilan. (sumber:http://elianor-antonius.blogspot.co.id) Ketimpangan hasil pembangunan yang cukup besar antara desa dan kota, membuat pengembangan wilayah pedesaan dirasakan sangat penting, karena struktur ekonomi pedesaan berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan struktur perkotaan. Karena itu permasalahan mendasar adalah bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan pembangunan di pedesaan sekaligus upaya-upaya apa yang yang harus dilakukan untuk mencapai keserasian/kesamaan dengan wilayah kota. 1. Pembangunan Wilayah Pedesaan Pembangunan wilayah pedesaan dan perkotaan yang tidak seimbang sebagaimana selama ini terjadi akan menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam kehidupan. Persoalan-persoalan yang dihadapi wilayah desa dan kota adalah masalah-masalah yang spesifik, sebab masing-masing wilayah mempunyai potensi yang berlainan. Desa yang lebih berkesan sebagai kelompok masyarakat yang hidup secara tradisional, mempunyai banyak ketertinggalan dibanding dengan dengan kota. Salah satu tujuan pembangunan wilayah pedesaan adalah menyeterakan kehidupan masyarakat desa dan kota sesuai dengan potensi yang dimiliki desa. Untuk melakukan pembangunan desa, ada beberapa hal yang tidak dapat diabaikan diantaranya adalah latar belakang, pendekatan, konsep maupun kenyataan-kenyataan yang terjadi di setiap desa. Beberapa hal yang perlu untuk mendapat perhatian dalam pembangunan wilayah pedesaan adalah: Interaksi Keruangan Desa dan Kota 78

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang a. Pembangunan masyarakat desa masih bersifat dekonsentrasi. Disisi lain, sifat ragam dan hakikat desa sangat beranekaragam yang secepatnya membutuhkan penanganan. Disamping itu, titik berat pelaksanaan otonomi daerah yang terletak pada kabupaten menggambarkan kebulatan karakter pedesaan wilayahnya. b. Perangkat desa perlu mendapat bantuan teknis dan insentif. Perangkat desa yang menjadi tulang punggung pelaksanaan pembangunan desa, keadaannya secara umum masih membutuhkan bantuan teknis yang efektif. Bantuan teknis dan efektif yang dibutuhkan diantaranya adalah: 1) kesejahteraan, artinya pendapatan para kepala desa dan perangkatnya yang masih menjadi masalah, kualitas ketrampilan, kewibawaan, kemampuan, kejujuran dan dedikasi para perangkat desa masih perlu ditingkatkan dengan bantuan pemerintah. 2) Kemampuan membangun masyarakat desa mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai mengawasi masih dilakukan dengan cara yang sangat sederhana atau dalam banyak hal masih tanpa mekanisme manajemen sama sekali. 3) Mekanisme kerja antara pemerintah desa dan pemerintahan diatasnya perlu dimantapkan. Hal ini dimaksudkan agar rencana yang dipersiapkan desa beserta masyarakatnya disambut baik dan terwujud dalam pelaksanaannya tanpa modifikasi ataupun penghilangan yang pokok demi kepentingan desa. Dan agar pembangunan jangan berlangsung secara birokratis yang berlebihan. c. Dana pembangunan desa secara lintas sektoral masih belum bermanfaat bagi masyarakat desa. Karena itu dibutuhkan usaha dan dorongan yang kuat, sehingga mekanisme proyek pembangunan desa yang berlangsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa melalui pemerintahan paling bawah. d. Kurangnya keterpaduan kepentingan antar sektor, sehingga dibutuhkan koordinasi lintas sektoral tentang pemerintahan desa melalui penyatuan program, misi dan visi pembangunan. Hal ini dikarenakan setiap sektor mempunyai visi dan misi yang ideal mengenai pembangunan wilayah pedesaan. Sehingga masing-masing sektor cenderung untuk berpegang teguh secara prinsip pada fungsi pokoknya dan memegang asumsi bahwa secara fungsional tidak ada kewenangan untuk mencampuri sektor lain. 2. Sasaran Pembangunan Pedesaan Interaksi Keruangan Desa dan Kota 79

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Perlu untuk disadari bahwa proses pembangunan adalah suatu proses perubahan masyarakat. Proses perubahan ini mencerminkan suatu gerakan dari situasi lama (tradisional) menuju suatu situasi baru yang lebih maju (modern) dan belum dikenal oleh masyarakat. Perubahan yang dilakukan tersebut akan melalui proses transformasi dengan mengenalkan satu atau beberapa fase antara. Pembangunan masyarakat (pedesaan) memerlukan suatu proses dan model tranformasi dari model lama menuju model baru (tujuan). Di sisi lain perlu pula untuk dipahami bahwa proses pembangunan merupakan suatu konsep yang optimistik dan memberikan pengharapan kepada mereka yang secara sukarela berpartisipasi dalam proses pembangunan. Sehingga perencanaan pembangunan baik sosial maupun budaya selalu perlu menyadari dan menemukan indikasi-indikasi perubahan tuntutan. Agar pembangunan wilayah pedesaan menjadi terarah dan sesuai dengan apa yang menjadi kepentingan masyarakat desa, maka perencanaan mekanisme pelaksanaan pembangunan desa dilakukan mulai dari bawah. Proses pembangunan yang dilaksanakan merupakan wujud keinginan dari masyarakat desa. Dalam hal ini koordinasi antara pemerintah desa dengan jajaran di atasnya (Pemerintahan Kecamatan, Pemerintahan Kabupaten) harus terus menerus dilakukan dan di mantapkan. Apalagi pelaksanaan otonomi daerah dititikberatkan pada Pemerintah Kabupaten. Pelaksanaan pembangunan pun hendaknya tidak hanya menjadikan desa sebagai obyek pembangunan tetapi sekaligus menjadikan desa subyek pembangunan yang mantap. Artinya obyek pembangunan adalah desa secara keseluruhan yang meliputi potensi manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan teknologinya, serta mencakup segala aspek kehidupan dan penghidupan yang ada di pedesaan. Sehingga menjadikan desa memiliki klasifikasi desa swasembada. Yaitu suatu desa yang berkembang dimana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya menunjukkan kenyataan yang makin meningkat. Oleh karena masyarakat pedesaan sebagian besar berada di sektor pertanian, maka sasaran yang ingin dicapai adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan Interaksi Keruangan Desa dan Kota 80

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang dengan mengacu pada peningkatan taraf hidup masyarakat desa dan peningkatan ketrampilan pada sektor pertanian, pertukangan kayu, dan kesejahteraan keluarga. 3. Pemberdayaan Potensi Desa dalam Rangka Pengembangan Pedesaan Munculnya Kesenjangan tingkat pertumbuhan dan kemajuan yang terjadi antara pedesaan dan perkotaan telah melahirkan kesenjangan. Kondisi kesenjangan ini semakin diperburuk lagi dengan adanya krisis ekonomi yang mempengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat desa baik ekonomi, sosial maupun budaya. Pembinaan terhadap masyarakat desa dilakukan dengan pendekatan sosial budaya yang mempergunakan sistem sosisal politik masyarakat setempat untuk berkomunikasi. Walaupun memperhitungkan kemungkinan perubahan sosial secara sosial pula. Pengetahuan masyarakat tentang bertani pun juga masih sangat tradisional sekali. 4. Solusi dalam Memelihara Keseimbangan Desa dan Kota Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka menyerasikan/ menyamakan perkembangan desa dan kota a. Pasar Kerja di Desa Jumlah tenaga kerja yang memasuki pasaran kerja semakin bertambah banyak. Kualitas diantara mereka pun beranekaragam, mulai dari tenaga kasar, terampil sampai tenaga akademik. Karena itu langkah pertama yang harus ditempuh adalah membuka kesempatan kerja untuk menyerap tenaga kerja pasaran di desa. Hal ini dimaksudkan supaya mereka tidak lari atau pergi ke pusa-pusat pertumbuhan ekonomi lain, yaitu kota-kota kecil, kota-kota sedang, atau kota-kota besar. b. Modal usaha kecil Pasaran kerja atau kesempatan kerja ini biasanya digerakkan oleh perorangan atau kelompok di desa. Usaha semacam ini biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kualitas dari tenaga kerja. Teknologi yang digunakan Interaksi Keruangan Desa dan Kota 81

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang tidak terlalu tinggi bahkan dapat dilakukan transfer teknologi kepada masyarakat desa. Karena bentuknya yang perorangan (kalaupun ada yang kelompok) biasanya modal usahanya pun kecil. Untuk mendorong keberadaan usaha ini, maka pemerintah perlu untuk memberikan bantuan kredit kecil ala desa, seperti BKD (Bank Kredit Desa) c. Teknologi kurang terampil Tenaga kerja di desa biasanya mempunyai kualitas yang rendah, karena itu untuk mengatasi masalah maka perlu diadakan berbagai macam penyuluhan, pelatihan, dan berbagai macam bentuk pembinaan. Mulai dari perangkat desa (aparat desa) sampai pada anggota masyarakat pekerja. Pengembangan keterampilan tenga kerja di desa perlu diorientasikan pada mata pencaharian masyarakat desa yang bersangkutan agar potensi yang ada bisa langsung digarap. d. Pemasaran hasil produksi Kendala utama usaha-usaha yang dirintis di pedesaan adalah situasi harga yang fluktuatif atau karena hilang atau berkurangnya kesempatan. Kesempatan pasar atau pemasaran hasil produksi desa merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi desa. Membaiknya pemasaran hasil produksi di desa akan mendukung masuknya modal ke daerah pedesaan. Dan sebaliknya, lesunya pemasaran akan menghambat perekonomian dan produktivitas desa. Karena itu, dalam sistem pemasaran produk desa perlu adanya suatu sistem yang mampu menumbuhkan kebijaksanaan pemerintah, mampu mengikuti mekanisme atau tata niaga ekonomi pasar yang berlaku. Program-program dan usaha pembangunan desa yang dapat menciptakan suasana pra-conditioning untuk tumbuh dan berkembang adalah: 1) Sistem kepemimpinan di desa Sistem kepemimpinan di desa baik yang bersifat kepemimpinan formal maupun informal, baik yang berdasarkan agama maupun organisasi Interaksi Keruangan Desa dan Kota 82

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang masyarakat adalah sistem yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dan menghidupkan inisiatif, kreativitas, dan produktivitas masyarakat desa. Jiwa dan ide kepemimpinan dengan dasar apapun selalu mengutamakan inspirasi dan aspirasi masyarakat dan harus mampu menyalurkan menjadi landasan pembangunan oleh, dari dan untuk masyarakat. Karena itu, seorang pemimpin masyarakat desa harus mampu melihat kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. 2) Pembinaan kelembagaan Pembinaan kelembagaan ini adalah merupakan usaha menggerakkan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Karena lembaga-lembaga kemasyarakatan yang tumbuh atas inisiatif masyarakat desa, perlu terus dibina dan dilestarikan keberadaannya agar lebih tumbuh dan berkembang. Sehingga mampu lebih efektif dalam mendukung program dan rencana masyarakat maupun pemerintah. 3) Peningkatan kualitas SDM Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat sangat didukung oleh kualitas aparat pemerintah desa dan masyarakat yang turut sebagai pelaku pembangunan. Karena itu perlu disusun sebuah rencana program peningkatan kualitas dan kemampuan masyarakat yang berupa pendidikan, pelatihan umum, pelatihan tenaga kerja, penyuluhan, kegiatan stimulasi dan demonstrasi-demonstrasi. Di sisi lain transfer teknologi kepada aparatur pemerintah dan fungsionaris pembangunan perlu juga untuk dilakukan. 4) Bantuan teknis Bantuan teknis ini merupakan unsur pendukung proses pembangunan masyarakat desa. Hal ini dibutuhkan dalam hal masyarakat memiliki sedemikian rupa rendahnya kualitas sumberdaya, potensi alam, dan kesempatan ekonomi sehingga perlu mendapatkan dukungan dari luar masyarakat setempat. Interaksi Keruangan Desa dan Kota 83

Bahan Ajar Geografi Kelas XII SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang DAFTAR PUSTAKA Alamsyah.2011.Memahami Perkembangan Desdi Indonesia. (Jurnal Online) http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2284 Diakses Tanggal 27 April 2017 Aminah,Aam.2014.Intisari Geografi untuk SMA Kelas X,XI.XII.Bandung: Pustaka Setia Antonius.2012. Pemerataan Pembangunan Perekonomian Indonesi. (online). http://elianor-antonius.blogspot.co.id) Dewi,Nurmala.2009.Geografi3 untuk SMA dan MA kelas XII.Jakarta: CV Epsilon Grup https://desasentonorejo.wordpress.com/bab-ii/ Endarto, Danang ,dkk. 2006. Geografi untuk Kelas XII SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Handayani, Selvia. 2014. Jenis dan tipologi desa. (online). http://shelviahandayani.blogspot.co.id Diakses pada 01 Mei 2017 Lishowabi, Mila. 2013. Interaksi Desa dan Kota. (Online) https://www.slideshare.net/milawahib/mila-lishowabi-mpg. Diakses tanggal 7 mei 2017 Utoyo, Bambang. 2006. Geografi untuk Kelas XII SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Wardiyatmoko, K. 2012. GEOGRAFI untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga Interaksi Keruangan Desa dan Kota 84


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook