Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bukan Anak Ikan

Bukan Anak Ikan

Published by Perpustakaan SD Santo Yusup Jalan Jawa, 2022-06-20 23:45:33

Description: Bukan Anak Ikan

Search

Read the Text Version

Bukan Anak Ikan Al Nurul Gheulia Novia Erwida

Fitri lapar sekali sepulang sekolah. Ia tak sabar ingin makan masakan Ibu. ”Ibu masak apa?” tanyanya. 1

Sebelum Ibu menjawab, Fitri sudah berseru, ”Waah ... ini pasti kremesan. Aromanya saja sudah enak!” Ibu meminta Fitri bersabar. Ia harus mengganti baju dulu. 2

”Ini kremesan kan, Bu?” 3

”Hmmm … enak sekali!” Fitri menyuap lagi. Lagi dan lagi. 4

”Itu bukan kremesan,” kata Ibu. Hah, masa iya? Fitri mengamati isi sendoknya. Ooooh, ternyata ini bayi ikan! 5

Ini suapan terakhir. Hap! Siapa itu yang memanggil Fitri? 6

Ana dan Ade mengajak Fitri bermain. Fitri melihat Ade membawa tangguak, alias serok penangkap ikan. ”Kalian mau menangkap ikan?” tanya Fitri. Ade mengangguk. 7

”Ayo, kita menangkap ikan!” seru Fitri sambil menyambar tangguak Ade. Ade melongo. Biasanya Fitri tidak suka menangkap ikan. 8

Di kolam sering ada ikan-ikan kecil muncul ke permukaan. Ikan itu berukuran lebih besar dari ikan yang dimakannya tadi. Fitri makin bersemangat. Bayi ikan saja enak, apalagi ikan yang lebih besar itu. Pasti lebih sedap. 9

Pelan-pelan Fitri memasukkan tangguak. Ssstttt …. 10

Berhasil! 11

Ayo, cari lagi! Ade dan Ana senang, karena sekarang Fitri mau ikut mencari ikan. 12

Setiba di rumah, Fitri tak sabar lagi. ”Bu, tolong goreng ikan ini, ya?” katanya. ”Pasti lebih enak, karena ikan ini kan ibunya bayi ikan tadi.” 13

”Oh, bukan. Ini ikan pantau,” kata Ibu. ”Ikan kecil yang Ibu goreng tadi ikan rinuak. Jenisnya berbeda.” 14

Fitri kecewa. ”Di mana kita bisa menangkap ikan rinuak itu?” tanyanya. ”Rinuak hanya bisa hidup di Danau Maninjau, ibu menunjuk tempat pada peta. Waduh! Danau Maninjau itu kan jauh sekali!” seru Fitri. 15

”Tenang, kita beli ikan rinuak di pasar saja!” kata Ibu. Oh, syukurlah. Fitri senang sekali. 16

©20 19 ,The Asia Foundation. Buku ini dibuat melalui lokakarya untuk membuat buku-buku dalam bahasa lokal yang dilakukan dalam kolaborasi antara Litara Foundation dan The Asia Foundation dan ISI Padang Panjang, Sumatera Barat. Lokakarya dan pengembangan profesional, bersama dengan pengeditan dan desain buku ini, dilakukan oleh Litara Foundation. 17

18

Brought to you by Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books for Asia program that fosters young readers in the Asia-Pacific. booksforasia.org To read more books like this and get further information about this book, visit letsreadasia.org Original Story Indak Anak Ikan, Illustrator: Al Nurul Gheulia Novia Erwida. Published by The Asia Foundation - Let’s Read, https://www.letsreadasia.org © The Asia Foundation - Let’s Read. Released under CC BY-NC 4.0. This work is a modified version of the original story. © The Asia Foundation, 2020. Some rights reserved. Released under CC BY-NC 4.0. For full terms of use and attribution, http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ Contributing translators: Patrice Petricia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook