Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Final MODUL GIS DAN QEPANET_dafis_Ali.doc

Final MODUL GIS DAN QEPANET_dafis_Ali.doc

Published by Ferry Mustikajaya, 2021-10-12 08:27:52

Description: Final MODUL GIS DAN QEPANET_dafis_Ali.doc

Search

Read the Text Version

4. Untuk membuat layer klik “New Shapefile Layer” pada Manage Layers Tollbar, makaakan muncul kotak pilihan jenis type layer (point, line, polygon) dipilih sesuai apa yang akan di gambar lalu pilih CRS sesuai dengan lokasi project kemudian masukkan field apa saja yang ada pada layer tersebut diatur juga type, panjang, dan presisi fieldnya lalu klik “Add to fields list” kemudian klik “Ok” maka akan lanjut ke lokasi penyimapanan atau pilih lokasi penyimpanan data layer tersebut lalu klik “Save”. Tabel 3. 12 New Shapefile Layer 41

5. Setelah layer dibuat maka untuk field dengan type “Value Map” klik kanan pada layerpilih “Properti” lalu pilih “Fields” klik text edit pada field yang ingin dirubah menjadivalue map. Setelah di klik, pilih “Value Map” dan ketik sesuai value mapnya lalu klik “Ok”, Gambar 3. 11 Pilih Value Map 6. untuk detail isian value map, bisa dilihat pada lampiran. Gambar 3. 12 Edit Widget Properties 42

7. Lalu atur snapaning guna mempermudah saat melakukan digitasi terutama pada digitasi jaringan pipa. Klik menu “Setting”> klik “Snapping Options” atur seperti gambar dibawah ini : Gambar 3. 13 Mengatur Snapping Options 1. Lalu mulai mengambar, untuk mengambar klik layer yang ingin kita digitasi > klik “Toggle Editing” > klik “Add Feature” kemudian mulai melakukan digitasi pada “Canvas Map”. Gambar 3. 14 Add Feature 43

2. Klik “Kiri pada mouse” pada lokasi yang ingin didigitasi kemudian klik “Kanan pada mouse” lalu di isi attribute table pada layer kemudian klik “Ok”. Untuk layer lainnya caranya juga seperti ini. 3. Untuk melakukan klasifikasi atau melakukan kategori klik kanan pada layer yang ingin dilakukan klasifikas pilih “Properties” > pilih “Style” > pada column pilih atribute table yang ingin diklasifikasikan > klik “Classify” > lalu klik “Ok”. Untuk layer yang biasanya diklasifikasikan pada layer WM pelanggan seperti, golongan pelanggan, merek water meter, kondisi water meter, kelas meter, dan lain – lain. Untul layer jaringan pipa yang biasanya dilakukan klasifikasikan yaitu seperti, diameter, sumber dana, jenis jaringan, jenis material pipa, dan lain – lain. Gambar 3. 15 Klasifikasikan Layer 44

III.3 Memindahkan Hasil GPS Garmin 64S Ke Qgis Untuk memindahkan hasil survey menggunakan GPS garmin 64s dengan menggunakan aplikasi Basecamp, berikut persyaratan untuk mengintal aplikasi Basecamp : ï Langkah Pertama yaitu menginstal aplikasi BaseCamp,bisa di download di situsbasecamp.com. Aplikasi ini berukuran 102 MB. ï Dapat di operasikan di Windows Vista SP2, Windows 7 SP1. ï Diperlukan memory 1 GB , memory 2 GB diperlukan apabila menggunakan BirdsEyeImagery or Garmin Custom Maps. Berikut langkah – langkah menggunakan aplikasi Basecamp dan memindahkannya ke Qgis: 1. Install basecamp, lalu jalankan. 2. Sambungkan GPS dengan laptop menggunakan kabel USB. 3. Saat diaplikasi basecamp cari penyimpanan GPS. 4. Pilih titik – titik yang mau di export. Gambar 3. 16 Export Data Basecamp 45

5. Klik “File” > pilih “Export” pilih “Export Setection” > kemudian pilih lokasi penyimpanan > pada “Save As Type File” pilih “.gpx” > File kemudian klik “Save”. Gambar 3. 17 Save As Type Buka aplikasi Qgis. 6. Buka aplikasi Qgis. 7. Setelah aplikasi Qgis terbuka > klik “New Project” > pilih “Add Vector Layer” > cari lokasi penyimpanan file hasil eksport dari Basecamp tadi yang berformat gpx > kemudian klik “Open”. 8. Setalah itu akan ada jendela “Select Vector Layer To Add” pilih saja yang layer name “Waypoints” (karena dalam contoh adalah titik – titik mata air) > kemudian klik “Ok”. Maka file GPX berhasil di import, jika ingin merubah formatnya lakukan saja “Save As” dan pada pilihan format pilih “ESRI Shapefile” pada layer yang berhasil di impor. 46

6. pilihan format pilih “ESRI Shapefile” pada layer yang berhasil di impor. Gambar 34 Select Vector Layer To Add Gambar 3. 18 Hasil GPS Pada Qgis III.4 Mengimpor Koordinat Titik (Point) dari Microsoft Excel ke QGIS Berikut cara untuk mengimpor koodinat titik dari Microsoft excel ke Qgis : 1. Buka file excel yang akan di impor, pastikan posisi setiap coloum seperti pada gambardibawah ini dan sudah ada koordinat latitude dan longitude. 47

Gambar 3. 19 Format Excel Untuk Impor Ke Qgis 2. Untuk mengimpor kedalam Qgis format file excel harus di rubah kedalam format csv, dengan cara yaitu, klik “Save As” pada menu “File” > pilih lokasi penyimpanan > pada “Save As Type” klik “CSV (Comma Delimited)” > klik “Save”. Gambar 3. 20 Save As CSV 48

3. Masuk aplikasi Qgis buat “New Project” > kemudian klik “Add Delimited Text Layer” >maka akan ada jendela “Create a layer from a delimited text file” klik “Browser” untuk mencari file excel yang akan di impor, pada file pilih “Custom Delimiteds” pada “Tab” di ceklis, pada “Geometry Definition” pilih “Point Coordinates” dan masukkan koordinatlatidude dan longitude kedalam “X Field” dan “Y Field” > kemudian klik “Ok”. Gambar 3. 21 Add Delimiter Text Layer 4. Setelah klik oke maka aka nada jendela “CRS Selector” pilih koordiant sesuai dengan zona pada wialayah project > lalu klik “Ok”. Maka file excel berhasil di import, jika ingin merubah formatnya lakukan saja “Save As” dan pada pilihan format pilih “ESRI Shapefile” pada layer yang berhasil di impor 49

Gambar 3. 22 CRS Selector 50

Gambar 3. 23 Hasil Impor File Excel Ke Qgis 51



MEMBUAT PERSEBARAN PEMAKAIAN AIR 53



IV. MEMBUAT PERSEBARAN PEMAKAIAN AIR Untuk melakukan persebaran pemakaian air pada Qgis, plugin yang digunakan adalah plugin interpolasi. Interpolasi sendiri yaitu suatu proses untuk mendapatkan data atau nilai berdasarkan beberapa data yang sudah ada. Beberapa manfaat interpolasi untuk PDAMseperti, mengetahui persebaran pemakaian air, mengetahui persebaran tekanan, mengetahui persebaran sisa khlor, dan lain – lain. Data yang diperlukan untuk melakukan interpolasiyaitu data pemakaian air. Langkah awal untuk melakukan persebaran pelanggan yaitu denganmengisi data pemakaian air kedalam atribute table pada layer WM Pelanggan, maka perlu dilakukan joins. IV.1 Melakukan Joins Data Pemakaian air ke Atribute Tabel QGIS Dalam melakukan joins ini sebelumnya harus sudah ada atribute table kubikasi (m3/bln) pada layer WM Pelanggan, pada atribute table ini menggunakan type decimal number dan sudah ada data No Pelanggan pada atribute table layer WM Pelanggan. Gambar 4. 1 Joins Data Data pemakaian air diperoleh dari bagian Hublang dengan format excel dengan tata 55

letak axcel seperti dibawah ini : id No Data Pemakaian Pelanggan (m3/bulan) 1 119343 10 2 119344 11 3 119345 23 4 119346 20 5 119347 21 6 119348 35 7 119349 50 8 119350 45 9 119351 25 10 119352 23 Tabel 4. 1 Format Data Exce Berikut langkah – langkah untuk melakukan joins : 1. Pastikan data excel pemakaian air, atribute table kubikasi pada layer WM pelanggan dan no pelanggan pada atribute table layer WM Pelanggan sudah siap. 2. Klik “Add Vector Layer” > pada source type pilih “File” > pada dataset klik “Browse” lalu cari file data pemakaian air > klik “Open” > lalu klik “Open” lagi. Data excel pemakaian air pun sudah ada di list panel layer. Gambar 4. 2 Add Vector Layer 56

3. Klik kanan pada layer “WM Pelanggan” > pilih “Properties” > pilih “Joins” > klik tanda (+) berwarna hijau, maka akan dilanjutkan ke “Add Vector Joins” > pada join layer pilih “Data Pemakaian Air” > pada join field pilih “No Pelanggan” > pada target field pilih “No Pelanggan” > klik “Ok” > lalu klik “Ok” lagi. Gambar 4. 3 Add Vector Join 4. Cek atribute table WM Pelanggan dengan cara klik kanan layer WM Pelanggan > pilih “Open Atribute Table” > cek apakah data berhasil di join. Berikut contoh data yang berhasil dijoin : Gambar 4. 4 Contoh Data Berhasil Dijoin 57

5. Lalu klik “Toggle Editing Mode” atau simbol pensil > pada kotak kecil di bawah toggle editing mode pilih “Kubikasi” > pada kotak Panjang disamping kotak kecil pilih “ Data Pemakaian Air_Data Pemakaian (m3/bln)” > lalu klik “Update All”. 6. Kemudian klik “Save Edits” > lalu klik “Toggle Editing Mode”, joins pun sudah selesai. IV.2 Interpolasi Pemakaian Air Pelanggan 1. Instal dulu plugin “Interpolation Plugin”, biasanya plugin ini sudah ada atau sudahterinstal saat kita melakukan penginstalan pada program Qgis, jika sudah di install atau sudah ada maka klik “Plugins” > lalu klik “Manage And Instal Plugins” > lalu pada “Search” ketik “Interpolation Plugin” lalu di “Enter” > klik saja ceklist pada kotak kecil samping plugin “Interpolation Plugin” > lalu klik “Ok” maka aka nada tampilan interpolation plugin pada tampilan toolbar. Gambar 4. 5 Plugin Interpolation Plugin 58

Gambar 4. 6 Tampilan Interpolation Plugin Pada Toolbar 2. Klik “Zoom Full” pada toolbar, maka posisi pada canvas maps akan sesuai dengan posisi project. Gambar 4. 7 Zoom Full 59

3. Klik “Interpolation Plugin” pada icon toolbar > maka akan masuk pada panel interpolation plugin. Pada “Vector Layer pilih “WM Pelanggan” > pada “Interpolation Attribute” pilih “Kubikasi” > klik “Add” > pada “Type” pilih “Points” > pada “Interpolation Method” pilih “IDW” > pada “Number Of Columns dan Row” ketik“500” > klik “Set to current extent” > pada “Output file klik “Titik tiga” lalu pilih lokasi penyimpanan beserta nama filenya > lalu klik “Ok” > dan tunggu sampai proses selesai. Gambar 4. 8 Pengisian Pada Interpolation Plugin 4. Dari hasil interpolasi akan mengahasilkan data raster dengan warna hitam putih. Gambar 4. 9 Hasil Interpolasi 60

5. Dari hasil interpolasi sudah bisa didapat persebaran pemakaian airnya, tapi belum kita klasifikasikan berdasarkan banyak pemakaian airnya. Untuk mengklasifikasikannya klik “Kanan pada mouse” > pilih “Properties” > klik “Style” > pada “Render type” diganti menjadi “Singleband Pseudocolor” > pada “Min” ketik “0” > pada “Max” ketik “30” > pada “Color” pilih “New Color Ramp” > pilih “Gradient” > klik “Kiri 2 kali padamouse” sampai ada tanda segitiga, buatlan 4 segitiga, pada segitiga pertama dengan “Relative Position” sebesar “0%” berwarna “Biru Tua”, pada segitiga kedua dengan “Relative Position” sebesar “33%” berwarna “Hijau Tua”, pada segitiga ketiga dengan “Relative Position” sebesar “67%” berwarna “Kuning”, pada segitiga ke empat dengan “Relative Position” sebesar “100%” berwarna “Merah” > lalu klik “Ok” maka akan kembali ke layer style, pada “Mode” di ganti menjadi “Equal Interval” > pada “Classes” ketik angka “4” > lalu klik “Ok”. Maka data persebaran pemakaian air sudah terkelasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu 0 m3/bln, 10 m3/bln, 20 m3/bln dan 30 m3/bln. Gambar 4. 10 Tampilan Pada Gradient Color Ramp 61

Gambar 4. 11 Pengaturan Style Pada Data Persebaran Pemakaian Air 6. Berikut hasil dari persebaran pemakaian air yang sudah dilakukan klasifikasikan : Gambar 4. 12 Hasil Persebaran Pemakaian Air 62

PRINT COMPOSER LAYOUT 63



V. PRINT COMPOSER LAYOUT Berikut tool yang ada pada print composer : Tabel 5. 1 Tool Pada Prin Composer No Ikon Nama Fungsi Untuk menyimpan project composer 1. Save project Untuk membuat projrct composer baru 2. New composer 3. Duplicate composer Untuk menduplikat project composer 4. Composer manager Untuk mengatur nama, mengapus composer, dan lain-lain 5. Open Membuka template prin composer 6. Save as Menyimpan sebagai template 7. Print Untuk mencetak atau menekpor sebagai postscript 8. Export as image Untuk menekpor ke format gambar 9. Export as SVG Untuk menekpor ke format SVG 10. Export as PDF Untuk menekpor ke format Pdf 11. Revert last change Untuk mengembaliakan ke perubahan sebelumnya 12. Restore last change Untuk mengembalikan ke perubahan terakhir 13. Zoom full Untuk melakukan zoom sepenuhnya 14. Zoom to 100% Untuk memperbesar hingga 100% 15. Zoom in Untuk memperbesar 16. Zoom out Untuk memperkecil 17. Reflesh view Untuk menyegarkan tampilan pada prin composer 18. Pan composer Untuk mengeser lokasi 19. Zoom Untuk memperbesar ke wilayah tertentu 20. Selec/move item Untuk memilih/memjndahkan item dalam prin composer 21. Move item content Untuk memindahkan konten dalam item 22. Add new map Untuk menambahkan peta baru dalam canvas peta Qgis 65

No Ikon Nama Fungsi Untuk menambahkan gambar 23. Add image Untuk menambahkan label 24. Add new laber Untuk mendambahkan legenda baru 25. Add new legend 26. Add new scalebar Untuk menambahkan skala 27. Add shape Untuk menambahkan bentuk – bentuk dasar 28. Add arrow Untuk menambahakan panah 29. Add attribute table Untuk menambahkan attribute table 30. Add HTML frame Untuk menambahkan bingkai HTML 21. Group items Untuk mengelompokkan item 32. Ungroup items Untuk memisahkan item 33. Lock selected items Untuk mengunci item yang dipilih 34. Unlock all items Untik membuka kunci item yang dipilh 35. Raise Untuk menangkat item yang dipilih 36. Lower Untuk item yang dilih menjadi rendah 37. Bring to front Untuk memindahkan item yang dipilih ke atas 38. Send to back Untuk iyem yang dipilih ke bawah 39. Align left Untuk menjajarkan item yang dipilih ke kiri 40. Align right Untuk menjajarkan item yang dipillih ke kanan 41. Align center Untuk memjajarkan item yang dipilih ke tengah Untuk menjajarkan item yang dipilih ke 42. Align center vertical tengah secara vertical 43. Align top Untuk menjajarkan item yang dipilih ke atas 44. Align bottom Untuk menjajarkan item yang dipilih ke bawah 66

Berikut langkah – langkah untuk memulai membuat prin composer dan mencetaknya : 1. Klik “Project” > pilih “New Prin Composer” > ketik judul nama composernya lalu klik“Ok” > maka akan pindah ke jendela prin composer Gambar 5. 1 Prin Composer 2. Klik pada “Compostion” lalu atur kertas dan orientasi peta yang akan di prin Gambar 5. 2 Atur Kertas Dan Orientasi Kertas 67

3. Buatlah garis tepi dahulu menggunakan tool “Add Shape” > pilih “Add Rectangle” > buat lagi kerangka – kerangka yang nantinya akan disi logo, judul, legenda, dan lain – lain menggunakan “Add Shape” dan pilih “Add Rectangle”. Pada tool “Item” semua item dilakukan penguncinya dengan cara mencentangnya, agar tidak bisa digeser – geser. Gambar 5. 3 Kunci Item 68

Gambar 5. 4 Hasil Pembuatan Kerangka 4. Untuk menambahkan peta klik “Add New Map” pada toolbar. Untuk mengeser peta menggunakan “Selec/Move Item” dan untuk mengeser canvas pada peta menggunakan “Move Item Content”. Gambar 5. 5 Add Map 69

5. Untuk menambahkan logo klik “ Add Image” lalu taruh ke bagian pojok > pada “ImageSource” klik pada “Kota kecil titik tiga” dan pilih foto sesuai dengan lokasi penyimpanan > atur posisi foto menggunakan tool “Selec/Move Item”. Gambar 5. 6 Add Image 6. Untuk menambahkan judul peta, sumber peta, pembuat peta bisa di klik “Add NewLabel” lalu arahkan pada kotak yang ingin di kasih judul peta, sumber peta, pembuat peta > untuk mengatur ukuran, jenis huruf bisa di klik “Font” pada “Appearance” > untuk mengeser ataupun memindah posisi teks bisa menggunakan tool “Selec/Move Item”. Gambar 5. 7 Add New Label 70

7. Untuk menambahkan legenda klik “Add New Legend” > arahkan keposisi kotak yang akan menjadi lokasi dari legenda > pada “Auto Update” ceklisnya di hapus” > untuk mengatur font bisa di klik bagian “Font” > untuk mengeser ataupun memindah posisi legenda bisa menggunakan tool “Selec/Move Item”. Gambar 5. 8 Add New Lengend 71

8. Untuk menambahakan arah mata angin/kompas bisa menggunakan “Add Image” > pilih lokasi yang diinginkan > klik “Search Directories” ditunggu maka akan keluar banyak simbol – simbol, cari simbol kompas lalu di klik > untuk mengeser ataupun memindah posisi kompas bisa menggunakan tool “Selec/Move Item”. Gambar 5. 9 Menambahkan Arah Mata Angin 9. Untuk menambahkan skala bisa menggunakan “Add New Scalebar” > pilih lokasi yang diinginkan > klik “Style” pilih sesuai dengan bentuk skala yang diinginkan > untuk mengeser ataupun memindah posisi skala bisa menggunakan tool “Selec/Move Item”. Gambar 5. 10 Add New Scalebar 72

10. Berikut hasil dari pembuatan prin composer : Gambar 5. 11 Hasil Prin Composer 11. Untuk mengekspor menjadi bentuk foto bisa klik “Export As Image” > pilih lokasi penyimpanan dan diberi nama filenya lalu klik “Save” > maka akan otomatis ada jendela“Image Export Options” sesuaikan resolusinya sesuai dengan kebutuhan > lalu klik “Save” ditunggu sebentar. Coba cek pada lokasi penyimpanan hasil ekspor apakah sudahjadi apa belum. Gambar 5. 12 Hasil Ekspor Foto Peta 73



PEMANFAATAN PLUGIN QEPANET 0,94 DAN DEMAND IN DISTRIBUTION NETWORK 0,3 75



VI. PEMANFAATAN PLUGIN QEPANET 0,94 DAN DEMANDS IN DISTRIBUTIONNET WORKS 0,3 VI.1 Pengenalan Qepanet Dan Demands In Distribution Networks Qepanet merupakan plugin pada Qgis yang berguna untuk menggambarkan dan mengelola jaringan hidrolik. Ada beberapa plugin lain yang memiliki tuhuan yang sama, tetapi tidak ada yang menyediakan seperangkat alat khusus untuk membuat dan mengedit jaringan, sebagai gantinya bergantung pada alat pengeditan standar Qgis. Pilihan desain ini membuat plugin itu lebih mudah untuk didekati, karena alat yang akan digunakan sudah diketahui oleh pengguna Qgis rata-rata, tetapi lupa secara eksplisit memperhitungkan aspek topologi jaringan. Qepanet, sebaliknya, menawarkan seperangkat alat yang mengetahui spesifikasi dan kendala jaringan Epanet, dan dengan demikian menjamin bahwa jaringanyang dibuat akan selalu kompatibel dengan skema pemodelan, tetapi qepanet belum mencangkup semua opsi yang tersedia di Epanet. Secara khusus, kualitas air belum diterapkan. Berikut fitur – fitur pada Qepanet : • Minyimpan file Epanet . inp, yang bisa digunakan untuk menyimpan semua informasijaringan. • Alat yang memungkinkan untuk pembuatan dan menghapus elemen jaringan seperti(node, reservoir, tangka, pipa, pompa, dan katup). • Data DEM yang berguna untuk menetapkan elevasi pada setiap node secara otomatis. • Opsi untuk menentukan nilai korelasi (delta z) untuk memperhitungkan kedalaman pipadi dalam tanah. • Mengedit pola pemakaian air dan tekanan • Mengedit kurva untuk membuat dan mengedit volume, pompa, efisiensi, 77

dan kurvaheadloss. • Panjang pipa yang sesuai dengan panjang pada GISBerikut tampilan pada Qepanet : Gambar 6. 1 Tampilan Pada Qepanet Gambar 6. 2 Panel Qepanet 78

Demands In Distribution Nettworks adalah sebuah plugin dalam Qgis yang dapat memproses dalam melakukan perhitungan jarak antar setiap titik asal (layer WM Pelanggan) dan titik node terdekat dan menjumlahkan nilai permintaan yang akan di berikan ke node terdekat. Berikut cara install plugin Qepanet dan Demands In Distribution Networks : 1. Intal Plugin Qepanet => Klik “Plugin” lalu klik “Manage And Intall Plugin” > pada kotak “Search” ketik “Qepanet” > klik “Intall Plugin” Gambar 6. 3 Instal Plugin Qepanet 79

2. Intal Plugin Demands In Distribution Networks => Klik “Plugin” lalu klik “Manage And Intall Plugin” > pada kotak “Search” ketik “Demands In Distribution Networks” > klik “Intall Plugin”. Gambar 6. 4 Install Plugin Demands In Distribution Networks 80

Data – data yang diperlukan untuk membuat project Qepanet : Tabel 6. 1 Sumber Data Untuk Membuat Project Qepanet No Data Sumber Fungsi 1. Plugin Qepanet Plugin pada Qgis Untuk membuat project Qepanet 2. Plugin Demands In Plugin pada Qgis Untuk mengitung demand Distribution Networks USGS atau Demnas secara otomatis 3. Data DEM (Digital Untuk mendapatkan elevasi DRD atau data Elevation Model) pemakaian air pada setiap node 4. Data Pemakaian Air GIS Untuk menggisi base demand 5. Layer WM Pelanggan GIS pada WM Pelanggan Sebagai lokasi demand setiap Layer Jaringan Pipa, 6. Resesvoir, Dan lain – node Sebagai contoh lokasi reservoir lain dan jalur jaringan pipa Cara Mendownload Data DEM (Digital Elevation Model) Dari USGS Berikut cara mendownload Data DEM dari USGS : 1. Buka alamat situs web earthexplorer.usgs.gov pada pencarian di Google. 2. Login akun USGS, misal belum punya akun, lakukan pendaftaran dulu. Gambar 6. 5 Login USGS 81

3. Ketik nama lokasi yang akan di tuju pada kolom “Address/Place” > klik “Show” > maka aka nada daftar yang berkaitan dengan lokasi yang dicari > lali klik “Kiri dua kali pada mouse” maka akan berpindah ke lokasi tersebut. Gambar 6. 6 Mencari Lokasi Pada USGS 82

4. Klik pada “Data Sets” > lalu klik “Digital Elevation” > klik “SRTM” > lalu klik “SRTM 1 Arc-Second Global” > kemudian klik “Results”. Gambar 6. 7 Data Sets USGS 83

5. Pada results, pilih dengan klik “Show Footprint” apakah data DEM sesuai dengan wilayah yang akan digunakan dan kemudian download klik “Download Options” > makaakan muncul jendela download dan pilih yang “GeoTIFF 1 Arc- second”. Gambar 6. 8 Results USGS Gambar 6. 9 Download Data DEM Di USGS 84

VI.2 Menambah Data DEM Pada Project Qgis 1. Pada Qgis klik “Add Raster Layer” > pilih lokasi hasil download data DEM kemudian klik “Open”. 2. Pada data DEM tersebut masih menggunakan CRS koordinat WGS 84, sedangkan untuk dapat digunakan pada project Qepanet harus dirubah menjadi CRS koordinat UTM, yaitucaranya klik “kanan Pada Layer DEM” > klik “Save As” > maka akan masuk kedalam jendela save raster layer, pada CRS di ganti dengan koordinat UTM sesuai dengan zona UTM pada wilayah project > klik “Browser” dan cari lokasi penyimpanannya dan tulis nama filenya > kemudian klik “Save”. Gambar 6. 10 Save As Data DEM 85

VI.3 Membuat Project Qepanet Sebelum membuat project Qepanet, pada Qgis, pastikan pada project Qgis sudah ada layer WM Pelanggan dengan kubikasinya, data DEM, CRS pada project Qgis, jaringan pipa, reservoir dan lain – lain dengan menggunakan CRS koordinat UTM. Pastikan juga jika pluginQepanet dan Demands In Distribution Networks sudah terinstal. Berikut langkah – langkah untuk membuat project Qepanet : 1. Klik “Qepanet” maka akan muncul jendela “Select an INP” pilih lokasi penyimpanan lalu kasih nama klik “Open” > maka aka nada jendela untuk memilih CRS yang akan digunakan pada project Qepanet “pilih CRS dengan koordinat UTM sesuai dengan Zonanya” > lalu klik “Oke” > maka akan muncul lagi jendela “Options Hydraulics” > dalam contoh ini menggunakan “Head Loss” yaitu “Hezen Williams” pada “Flow Units” menggunakan “LPS” > kemudian klik “Ok”. Gambar 6. 11 Pilih CRS Pada Project Qepanet 86

Gambar 6. 12 Options – Hydraulics 2. Pada penel Qepanet ada “Layer” klik maka aka ada jendela DEM, pada kotak tersebutmasukka data DEM yang tadi sudah dirubah kedalam CRS UTM. Gambar 6. 13 DEM Qepanet 87

3. Mulailah menggambar reservoir dengan cara klik > “Create Reservoir” lalu pilih lokasireservoirnya. Gambar 6. 14 Digitasi Reservoir Qepanet 4. Sebelum menggambar pipa, sebaiknya diatur dulu snapnya, dengan cara, klik “Tools” pada “Snap Tolerance” isi angka snapnya. Gambar 6. 15 Snap Tolerance Qepanet 88

5. Sebelum menggambar pipa atur juga properties pada pipa, dengan cara klik “Pipe Properties” isi sesuai dengan keadaan pipanya. Gambar 6. 16 Pipe Properties Qepanet 6. Mulailah menggambar pipa dengan cara klik pada “Create/Edit Pipe” > pilih lokasi yang akan di gambar > klik “Kiri” untuk belokan pada pipa dan klik “Kanan” untuk mengakhiri digitasi pipa. Dari penggambaran pipa ini akan mendapatkan node secara otomatis juga. Didalam done juga sudah terisi elevasinya secara otomatis sesuai dengan posisi nodenya. Gambar 6. 17 Digitasi Pipa Qepanet 89

7. Jika sudah selesai menggambar jaringan pipa, cek pada node terakhir biasanya memiliki warna kuning (select feature) hal ini harus di hilangkan tanda kuningnya agar pada saat melakukan demand distribution demannya tidak menumpuk pada node tersebut saja, maka untuk menghilangkan tanda kuning tersebut bisa dengan cara klik “DeselectFeatures” pada Toolbar. Gambar 6. 18 Deselect Features Qepanet 8. Jika sudah tergambar, mulai menggisi demand menggunakan plugin “Demands In Distribution Networks” pastikan pemakaian air pada layer “WM Pelanggan” sudah dalam satuan l/s. Untuk memulainya klik “Processing Toolbox” pada menu Qgis > klik “Calculates The Demand Fl 90


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook