Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LEMBAR KERJA 4 Rev (1)

LEMBAR KERJA 4 Rev (1)

Published by triana.nina, 2021-10-14 08:18:01

Description: LEMBAR KERJA 4 Rev (1)

Search

Read the Text Version

LEMBAR KERJA 4 MODUL PEMBELAJARAN, MODUL PRAKTIKUM DAN LKPD BIMTEK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMP/MTs KOTA DAN KABUPATEN CIREBON DALAM MEDIA PEMBELAJARAN PhET GRAND TRYAS, 11-15 OKTOBER 2021 Tujuan Kegiatan: Membuat modul pembelajaran, modul praktikum, dan lembar kerja peserta didik Langkah Kegiatan: 1. Siapkan RPP yang telah disusun dan media pembelajaran PhET yang akan digunakan; 2. Buatlah modul pembelajaran yang disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat 3. Buatlah modul praktikum yang disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat 4. Buatlah LKPD yang disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat

MODUL Asam, basa dan garam dengan media PhET Kelas A LOGO SEKOLAH PESERTA Oleh: NINA TRIANA, S.Pd SMPN 10 KOTA CIREBON PEMERINTAH DAERAH KOTA CIREBON DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 10 KOTA CIREBON JL. Merdeka No.28 Telp. (0231209163) Kota Cirebon 45111

A. ASAM , BASA DAN GARAM DENGAN MEDIA PHET B. TUJUAN 1. Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap beberapa contoh larutan asam, basa dan garam 2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam,basa dan garam, dapat menyebutkan beberapa contoh larutan asam,basa dan garam dalam kehidupan sehari-hari. 3. Peserta didik dapat menjelaskan skala pH (Derajat keasaman) untuk lautan asam, basa dan garam 4. Peserta didik dapat menjelaskan proses pengenceran berpengaruh terhadap pH (Derajat keasaman) 5. Peserta didik dapat menjelaskan pengurangan atau penambahan larutan tidak berpengaruh terhadap pH C. PENGANTAR Modul ini dapat meningkatkan keterampilan dasar bagi peserta didik dalam memahami sifat larutan asam ,basa dan garam, mengidentifikasinya, mengetahui skala derajat keasaman larutan asam, basa dan garam , mengetahui contoh-contoh larutan yang termasuk asam, mengetahui contoh –contoh larutan basa, dan mengetahui contoh-contoh larutan garam

Peserta didik dapat memilih larutan apa saja yang akan diketahui angka derajat keasamannya, misalnya air, darah, ludah, air aki , air sabun dan lain-lain. Dapat menambah volume dan mengurangi volume dalam mililiter, dapat menambah air sehingga larutan menjadi lebih pekat atau lebih encer, kemudian mengetahui hubungannya dengan angka pHnya. Peserta didik dapat mengetahui penambahan kekentalan dan pencairan akan berpengaruh terhadap angka derajat keasaman menjadi lebih kuat atau lebih lemah. D.MATERI 1.Asam ,basa dan garam a. Contoh-contoh Asam Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral. Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca. Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.

b.Contoh-contoh Basa Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah: 1.Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai 2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid) 3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-. c.Contoh-contoh Garam Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar, soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa. Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat. Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).

2. Derajat Keasaman atau pH Suatu larutan asam atau larutan basa memiliki tingkat keasaman atau tingkat kebasaan yang berbeda. Tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan disebut derajat keasaman yang dilambangkan dengan pH (dibaca : pe – ha). Nilai derajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 sampai 14. Derajat keasaman dari suatu larutan dapat diukur dengan menggunakan indikator universal atau alat yang disebut dengan pHmeter. Derajat keasaman dari suatu larutan menentukan sifat larutan tersebut, apakah bersifat asam, bersifat basa, atau bersifat garam (netral). pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau ke basaanyang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen(H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Ukuran keasaman suatu larutan antara lain: 1. Larutan asam : [H+] > 10-7 M atau pH < 7

2. Larutan basa : [OH-] < 10-7 atau pH > 7 3. Larutan netral : [H+] = 10-7 atau pH = 7 Nilai derajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 – 14. Nilai pH dari suatu larutan menentukan sifat dari larutan tersebut. Makin kecil nilai pH-nya, maka derajat keasamannya makin kuat. Artinya, larutan tersebut makin bersifat asam. Sebaliknya, makin besar nilai pH-nya, maka derajat kebasaannya makin kuat. Artinya, larutan tersebut makin bersifat basa. Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang dari 7 ( 0 < pH < 7), maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yang memiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14), maka larutan tersebut bersifat basa. Jika suatu larutan mempunyai nilai pH = 7, maka larutan tersebut bersifat garam (netral). E. SOAL LATIHAN PILIHAN GANDA 1. Basa mempunyai rasa …. a. Asam b. Pahit c. Manis d. Pedas 2. Larutan dengan pH > 7 bersifat …. a. Asam b. Basa c. Netral d. Negatif 3. Indikator universal juga disebut sebagai Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala antara …. a. 0 sampai dengan 14 b. 0 sampai dengan 7 c. 0 sampai dengan 100 d. 0 sampai dengan 15 4. Larutan dengan pH = 7 bersifat …. a. Netral b. Asam c. Basa d. Sangat asam 5.Skala pH dari 0 sampa dengan 6,5 bersifat…. a. garam b. basa c. asam d. negatif ESSAY 1.Sebuah larutan diukur dengan pH meter memiliki pH = 3,21. Apakah sifat dari larutan tersebut (asam, basa, atau garam)?

2.Larutan X dan larutan Y diukur dengan menggunakan pH meter. Larutan X memiliki pH = 8,7 sedangkan larutan Y memiliki pH = 9,8. Larutan manakah yang lebih bersifat basa? PEMBAHASAN 1 a.Pahit, sifat basa diantaranya rasanya pahit 2.b.Basa. pH untuk asam < 7, sedangkan basa >7 3.a. 0 sampai dengan 14 4.a. Netral 5.c. asam 1.Larutan tersebut bersifat Asam, karena skala pH untuk Asam adalah < 7 2 .Larutan yang lebih bersifat basa adalah larutan Y karena memiliki nilai pH yang lebih besar. E.KRITERIA PENILAIAN Aspek penilaian : Pengetahuan Tekhnik Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Penilaian : PG dan Essay No Skore 1. 2 2. 2 3. 2 4. 2 5. 2 1. 2 2. 3 15 Total Penilaian = Jumlah Skore x 100 Total skore


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook