Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Majalah SOLID Kementrian Pertanian

Majalah SOLID Kementrian Pertanian

Published by agussalam13, 2019-11-12 23:23:39

Description: Majalah SOLID Kementrian Pertanian

Search

Read the Text Version

Program Peningkatan Pendapatan Petani Kecil di Provinsi Maluku & Maluku Utara Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia Wujudkan judkan Wu k ketahanan etahanan Pangan Pangan



Salam redaksi K etahanan pangan merupakan basis utama dalam sudah memasuki tahun ke-enam itu memang Menapaki perjalanan program yang wewujudkan ketahanan ekonomi, ketahanan bukan langkah mudah, terlebih lagi apa yang nasional yang berkelanjutan, kuat dan tangguh. dilakukan ini berupa usaha untuk menggugah Makanya, tidak heran jika era pemerintahan dahulu hingga sekarang menjadikan ketahanan khususnya Provinsi Maluku dan Maluku Utara pangan sebagai salah satu sasaran pembangunan atau melepaskan kawasan Indonesia Timur, ekonomi nasional. dari belenggu kemiskinan dan menciptakan Guna memantapkan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, sungguh ketahanan pangan nasional yang berbasis tidak semudah membalikkan telapak tangan. pada kedaulatan serta kemandirian pangan, Dibutuhkan kesungguhan, kerja nyata, usaha Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian ekstra keras dan andil Tuhan Yang Maha Esa Pertanian, melaksanakan berbagai program dalam mewujudkannya. dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan Sebagai salah satu bentuk apresiasi yang nasional, baik di tingkat Pusat maupun Daerah. tinggi terhadap semua dedikasi, usaha, upaya Satu di antaranya melalui Program Peningkatan dan kerja keras tadi, kami rangkum ke dalam Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. sebuah majalah bertajuk SOLID. Beragam catatan Program tersebut dilaksanakan dengan 4 dan berbagai peristiwa penting kami torehkan (empat) kegiatan utama, yaitu Pengembangan ke dalam tulisan yang sederhana, dengan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan, harapan mampu menjadi sebuah bukti nyata Pengembangan Distribusi dan Stabilisasi Harga dan pembelajaran atas usaha serta kerja keras Pangan, Pengembangan Penganekaragaman tersebut. Konsumsi dan Keamanan Pangan, serta Dukungan Majalah ini juga merangkum berbagai ulasan Manajemen dan Teknis lainnya pada Badan penting sejumlah elemen seperti, para tenaga Ketahanan Pangan. ahli, petani, penyuluh dan sejumlah pihak Dalam upayanya mewujudkan ketahanan lainnya melalui berbagai program kegiatan pangan BKP Kementerian Pertanian juga yang tengah kami kembangkan, seperti halnya menitiberatkan perhatiannya melalui langkah program dana, tabungan dan pinjaman program. pemberdayaan masyarakat untuk percepatan Ada lagi mengenai pengembangan sarana pengentasan kemiskinan di wilayah Indonesia pedesaan, pelatihan, workshop untuk Kelompok Timur, khususnya Provinsi Maluku dan Maluku Mandiri dan Federasi binaan SOLID. Utara. Langkah ini dikemas dalam sebuah Ucapan terima kasih kami sematkan kepada program bertajuk Smallholder Livelihood semua pihak yang ikut serta mengantarkan Development Project in Eastern Indonesia (SOLID). proses penerbitan majalah ini. Harapannya, Program ini merupakan kerja sama antara Buletin SOLID mampu memberian manfaat bagi Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui semua pihak dan bisa mewujudkan Indonesia Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian yang lebih gemilang. Semoga. Pertanian dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupa Financing Tim Solid Agreement sejak 5 Juli 2011 dan berakhir pada 2018. Majalah Solid diterbitkan oleh Tim SOLID bekerjasama dengan BM Media diharapkan bisa menjadi sebuah media yang mampu menjadi referensi, penyambung, penghubung sekaligus pemberi informasi seputar pertanian. Majalah Solid menerima tulisan, artikel atau opini yang berhubungan dengan essensi majalah. Semua tulisan, artikel dan opini yang masuk menjadi hak milik redaksi Majalah Solid. Dilarang mengutip, menperbanyak isi buletin ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari redaksi. Hak cipta dilindungi undang-undang. edisi 2016 - Solid | 3

Program Daftar mendaKi PuncaK KeGemilanGan Isi Khusus di tahun 2016, sasaran kegiatan diarahkan untuk 6 Bersama sOlid pembinaan Kelompok Mandiri (KM) yang sudah ada yaitu pembinaan desa yang sudah sesuai dengan arahan Mid Term Review (MTR) Mission pada tanggal 2 – 20 Juni 2014 Maluku Utara halmahera utara 10 melepaskan Belenggu halmahera timur Petani Kopra 16 sayur Organik dari Para petani tidak mampu berbuat halmahera timur banyak, hasil panen kopra Sebagai daerah agraris yang mereka dibeli dengan harga meliputi 41 desa, pertanian sangat murah, karena terbelit menjadi mata pencaharian hutang dengan pedagang lokal. sebagian besar penduduk Situasi ini membuat Federasi Halmahera Timur, Maluku Poen, yang berada dalam binaan Utara. Selain tanaman pangan program SOLID tergerak untuk seperti padi, jagung, ubi kayu, melepaskan belenggu klasik kacang tanah dan kacang kedelai, tersebut bagi petani. penduduk Halmahera Timur juga suka menanam berbagai halmahera selatan jenis sayur sayuran seperti cabai, 12 Geliat minyak terong, kacang panjang dan bayam. Goreng sehat Produk minyak goreng sehat yang halmahera utara dikelola federasi di bawah naun- 18 menjadikan Petani gan SOLID wilayah Halmahera Selatan, mendapat respon positif Berkualitas Jempolan dari konsumen. Sayangnya masih Kiprah SOLID di wilayah Maluku terbentur kendala. dan Maluku Utara memiliki dampak yang luar biasa positif halmahera tenGah bagi kehidupan para petani. 14 mengembangkan KePulauan sula Komoditas unggulan 20 agar Kehidupan Petani Sukses tidak mungkin diraih lebih Bersinar dalam waktu sekejap. Butuh kesungguhan dan pengorbanan Sekalipun mampu memberikan besar dalam menapakinya. perubahan hasil dan pendapatan Gambaran ini juga menyelimuti yang lebih baik bagi petani di para petani di Halmahera Tengah masing-masing desa SOLID, yang tengah berjuag menggapai dirasakan masih perlu dilakukan kehidupan yang lebih baik melalui berbagai upaya agar hasil yang SOLID.. diperoleh lebih maksimal. 4 | Solid - edisi 2016

edisi 2016 seram BaGian Barat 28 memperkuat Bisnis di sektor Pertanian Satu di antara kegiatan program SOLID yang menarik perhatian, menyangkut pelatihan pengembangan komoditas komersial bagi para petani dan federasi. Seperti apa gambaran kegiatannya? seram BaGian timur 30 Komitmen untuk yang terbaik Segala usaha dan kerja keras Maluku dalam upaya mewujudkan program SOLID di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku mulai menunjukkan hasil Buru membanggakan. Di antara mulai 22 Wajah Baru terciptanya soliditas antara petani, penyuluh dan pihak suasta untuk masyarakat Buru menciptakan komoditas unggulan Program SOLID di Kabupaten yang terbaik. Buru, Maluku, bagaikan angin segar. Kehadirannya seolah menuangkan beragam harapan baru bagi mayarakat untuk segera bangkit dari cengkraman kemiskinan. Buru selatan 24 mendongkrak Komoditas unggulan Kabupaten Buru Selatan dikenal memiliki komoditas unggulan seperti kakao kelapa dan pala, sayang produktivitasnya belum maksimal. Apa yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan komoditas tersebut? maluKu tenGah 26 Ketika Badai menghadang Program SOLID tidak selamanya berjalan mulus. Ada saja halangan dan rintangan menghadang seperti halnya yang terjadi di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Atisipasi pun terus dilakukan. edisi 2016 - Solid | 5

program MEnDakI Puncak kEgEMILangan BErSaMa SOLID Upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan dan membebaskan masyarakatnya dari belenggu kemiskinan gencar dilakukan. Diantaranya tergambar dari beragam kegiatan dan upaya yang dilakukan melalui program SOLID. 6 | Solid - edisi 2016

S ejumlah provinsi di Indonesia, Livelihood Development Project in meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan rumah tangga Eastern Indonesia (SOLID) di dua khususnya di wilayah Indonesia provinsi tersebut. serta mengurangi kemiskinan pada Bagian Timur masih mengalami penduduk di seluruh desa di wilayah SOLID merupakan program perlambatan kemajuan. Padahal, jika ditinjau dari potensi yang Sasarannya adalah kepala keluarga dimiilikinya, sejumlah provinsi yang percepatan pengentasan kemiskinan petani miskin di 224 desa, pada 11 di wilayah Indonesia Timur, mengalami perlambatan kemajuan pemberdayaan masyarakat untuk Provinsi Maluku dan Maluku Utara. itu merupakan daerah yang memiliki khususnya di wilayah Maluku dan kabupaten. Sebanyak 5 kabupaten di peluang besar untuk bisa maju dan Maluku Utara. Maluku dan 6 kabupaten di Maluku berkembang, bahkan tidak tertutup Program ini merupakan kerja Utara, meliputi sekitar 33,600 rumah kemungkinan bisa mengungguli sama antara Pemerintah Republik tangga petani. wilayah lainnya di Indonesia yang Indonesia (RI) melalui Badan Sedangkan untuk kelompok lebih dahulu melesat. Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian sasaran terdiri dari petani kecil yang Perlambatan kemajuan itu bisa Pertanian dengan International Fund memproduksi tanaman pangan, terjadi karena faktor wilayah yang for Agricultural Development (IFAD) perkebunan dan pengolahan pangan sulit dijangkau, biaya transportasi berupa Financing Agreement sejak 5 termasuk sub-kelompok sasaran yang tidak murah dan lemahnya Juli 2011 hingga 2018. rumah tangga wanita dan rumah sumber daya manusia. Dan hal Sumber pembiayaan program I tangga miskin serta imigran. utama yang paling mendasarinya berasal dari pinjaman (loan) sebesar Sesuai dengan kebijakan IFAD, menyangkut masalah kemiskinan. USD. 49.115.000 dan hibah (grant) pendekatan untuk pemilihan Minimnya fasilitas di Provinsi sebesar USD. 1.080.00 serta Rupiah rumah tangga sasaran dilakukan Maluku dan Maluku Utara membuat Murni Pendamping sebesar USD dengan pertimbangan geografis banyak di antara masyarakatnya tidak 14.810.000 (rate: USD 1 = Rp. 9.300 dan pemilihan langsung (purposive) bisa memperoleh pendidikan yang pada saat perjanjian) dari kabupaten, kecamatan dan desa layak. Selain itu, banyak masyarakat Kegiatan SOLID bertujuan untuk sasaran. Komponen kegiatan SOLID sendiri terdiri dari 4 (empat) bagian. Pertama pemberdayaan masyarakat dan gender. Maksudnya, Komponen Khusus di tahun 2016, sasaran kegiatan ini akan membina masyarakat melalui peningkatan ketahanan pangan dan diarahkan untuk pembinaan Kelompok Mandiri perencanaan peningkatan pendapatan (KM) yang sudah ada yaitu pembinaan desa yang pertanian serta pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dalam komponen- sudah sesuai dengan arahan Mid Term Review komponen. Fokusnya, membangun (MTR) Mission pada tanggal 2 – 20 Juni 2014 Kelompok Mandiri (KM) dalam merencanakan dan melaksanakan produksi pertanian dan kegiatan pasca panen untuk mengamankan yang masih menganut kepercayaan bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk menerima kemajuan karena akan memisahkan dunia mereka dengan nenek moyangnya. Situasi dan pemikiran demikian mau tidak mau harus segera dibenahi, agar kehidupan masyarakatnya bisa mencapai kegemilangan. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan itu adalah mencanangkan berbagai program pengentasan kemiskinan dan mewujudkan ketahanan pangan, di antaranya melalui Smallholder edisi 2016 - Solid | 7

program ketahanan pangan dan meningkatkan produksi. Kemudian, meningkatkan kapasitas kelompok-kelompok yang sudah ada dan yang baru untuk mengelola simpan pinjam kelompok. Selanjutnya, mengembangkan struktur KM dan federasi sehingga mampu mendukung kegiatan produksi dan komersial anggota KM/ federasi. Meningkatkan pendapatan petani Komponen kedua dari kegiatan SOLID adalah dukungan terhadap produksi pertanian dan pemasaran. Untuk poin ini terdiri dari 2 (dua) sub-komponen; pertama produksi tanaman pangan untuk ketersediaan pangan pada tanaman lokal dan memberikan kontribusi tidak langsung terhadap peningkatan gizi. Kedua, pemasaran tingkat lokal (rantai nilai pendek) meliputi tanaman pangan yang surplus dari kegiatan peningkatan produksi pangan dan pengolahan tanaman 8 | Solid - edisi 2016

perkebunan. Fokus utama pada komponen ini adalah penyediaan dana bantuan kegiatan produksi skala kecil untuk semua jenis tanaman (termasuk pangan, sayuran dan perkebunan) dengan output peningkatan produksi. Hasilnya akan meningkatkan pendapatan petani dari penjualan surplus tanaman pangan dan perkebunan ke pasar lokal dan atau pasar kabupaten. Komponen ketiga dari kegiatan ini adalah pengembangan rantai nilai Tanaman Perkebunan. Maksudnya, komponen ini menitikberatkan pada produk perkebunan yang dipilih sebagai rantai nilai panjang (kelapa, cokelat dan pala) - tergantung pada hasil dari studi kelayakan value chain yang dilaksanakan oleh konsultan internasional bidang value chain. Tujuannya adalah meningkatkan mengidentifikasi model bisnis VC-finansial dan keterlibatan kelompok; peningkatan potensi sumberdaya komoditas perkebunan yang layak dan menarik baik bagi petani ketahanan pangan; dan keterlibatan berbasis rantai nilai panjang khususnya dan perusahaan suasta. pasar dan rantai nilai. Disamping itu juga hanya tiga komoditas tanaman di atas. Kegiatan lainnya adalah melibatkan mampu mewujudkan penyediaan sarana Langkah ini memfasilitasi sejumlah perusahaan suasta secara produktif dan operasional yang mendukung layanan kegiatan, di antaranya, studi kelayakan menguntungkan dengan petani.Dan pelaksana kegiatan kepada sasaran pengembangan rantai nilai panjang untuk kegiatan selanjutnya adalah memberikan pemanfaat, koordinasi pelaksanaan tiga komoditas perkebunan. Pengembangan dukungan bagi Federasi untuk membantu kegiatan yang melibatkan para pemangku ini dilakukan dengan kajian oleh VC petani memasuki “bottom-end” dari kepentingan di semua tingkatan dari internasional yang diharapkan dapat rantai nilai panjang dan dukungan untuk pusat, provinsi dan kabupaten. Termasuk kelompok-kelompok khusus produk monitoring, evaluasi kinerja kelembagaan, informal petani sehingga bisa terlibat aparat, kelompok sasaran dan konsolidasi langsung dengan para pedagang rantai nilai pelaporan kemajuan proyek. panjang. Tujuannya adalah mengidentifikasi Khusus di tahun 2016, sasaran kegiatan dan membangun hubungan komersial diarahkan untuk pembinaan Kelompok dengan satu atau lebih perusahaan suasta/ Mandiri (KM) yang sudah ada yaitu pedagang komoditas di setiap kabupaten pembinaan desa yang sudah sesuai dengan yang siap untuk bekerja dan membantu arahan Mid Term Review (MTR) Mission pada petani dengan pelatihan yang berfokus tanggal 2 – 20 Juni 2014. pada peningkatan produksi pertanian baik Di tahun ini, jumlah desa yang dibina secara kuantitas dan kualitas. mencapai 224 desa. Sedangkan untuk Komponen keempat, Manajemen kelompok mandiri (KM) yang dibina Proyek. Komponen ini mengatur tata cara sebanyak 2.240 dan jumlah kepala manajemen proyek seperti: pembentukan keluarga yang dibina sebanyak 33.600 KK. Village Implementation Units (VITs) atau Sehingga semua target sudah tercapai di unit pelaksana desa dan penguatan tahun 2016 ini, hanya tinggal melakukan kapasitas dukungan teknis di tingkat pembinaan saja. kabupaten. Harapannya melalui Vits mampu Guna mendukung tujuan dan melahirkan dukungan yang lebih luas dan pelaksanaan kegiatan program tersebut, lebih dalam untuk kegiatan SOLID dan dilakukan juga berbagai kegiatan seperti penerima manfaat di tingkat desa. pertemuan, workshop, sosialisasi, pengadaan Jika hal ini sudah berjalan, output yang barang dan jasa, pelatihan, studi banding, dihasilkan diharapkan mampu mewujudkan penguatan kelembagaan manajemen dan efektifitas kegiatan monitoring dan evaluasi lainnya, baik di tingkat daerah maupun proyek. Selain itu bisa meningkatkan kohesi nasional.*** edisi 2016 - Solid | 9

maluku utara Halmahera Utara Melepaskan A walnya warga desa yang menjual kopranya ke kelompok Federasi Poen hanya dua orang. Penyebabnya, Belenggu karena hampir semua warga Desa Tuada, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara terbiasa dengan penjualan kopra ke pedagang lokal yang ada di desa. Petani Kopra Desa Tuada jika menjelang panen Kebiasaan petani kopra di kelapa, mereka sudah lebih dahulu menghutang bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti sembako dan lainnya. Dibayar setelah panen kelapa Para petani tidak mampu berbuat banyak, hasil panen (kopra). kopra mereka dibeli dengan harga sangat murah, Bukan itu saja untuk kebutuhan karena terbelit hutang dengan pedagang lokal. Situasi mendadak seperti biaya anak yang bersekolah di luar atau kebutuhan ini membuat Federasi Poen, yang berada dalam binaan lain yang sifatnya mendesak, para program SOLID tergerak untuk melepaskan belenggu klasik petani cukup meminjam (hutang) tersebut bagi petani. ke pedagang lokal di desa, dengan 10 | Solid - edisi 2016

syarat hasil panen kopra harus dijual ke sangkutan hutang ke pedagang lokal. dilakukan dengan memberikan alternatif pedagang tersebut. Setiap panen kopra, Federasi hanya pasar bagi anggota KM dan masyarakat Hal inilah yang menyebabkan menyerap 5 ton kopra dari total produksi untuk memasarkan hasil perkebunannya, masyarakat sangat sulit melepaskan warga desa sekitar 50 ton/kwartal (4 bulan). meskipun masih membutuhkan waktu dan diri dari persoalan rantai pemasaran Proses pembelian kopra oleh Federasi strategi untuk merangkul mereka. hasil produk (value chain) tersebut. langsung dibayar tunai (cash) di tempat. Semangat dan optimisme Ketua Menumpuknya hutang yang kadang terus Kopra yang dibeli dari anggota Kelompok Federasi dan anggotanya sangat bertambah, menjadi persoalan tersendiri di kelompok dan petani langsung dijual ke besar untuk mengeluarkan masyarakat desa dalam peningkatan perekonomian dan pedagang besar yang ada di Jailolo, hal dari jeratan ketergantungan petani kopra kesejahteraannya. ini disebabkan belum adanya gudang terhadap pola tata niaga yang kurang Peran pedagang lokal dalam persoalan penampungan kopra Federasi. menguntungkan petani itu sendiri. sosial di desa sangat besar, sehingga para Dari bantuan modal usaha yang Pengetahun manajemen bisnis petani kopra sangat sulit melepaskan diri, didapatkan dari program, saat ini telah sangatlah penting untuk kemajuan bisnis meskipun hasil pembelian kopra dihargai berkembang atau bertambah 1 juta rupiah, Federasi ini. Oleh karena itu dibutuhkan dengan harga yang rendah daripada sehingga total modal Federasi adalah peran pendamping dengan melakukan pedagang dari luar. 36 juta rupiah. Selain itu, Federasi juga penguatan dan fasilitasi kelompok yang Situasi inilah yang pada akhirnya beberapa kali memberikan santunan sosial lebih berorientasi pada wirausaha dan mendorong Kelompok Federasi yang kepada anggota kelompok yang mengalami peningkatan taraf hidup masyarakat. dibentuk melalui Program Peningkatan kesulitan, seperti untuk santunan berobat Sejatinya, selain kopra, wilayah Kesejahteraan Petani Kecil (PKPK) atau ke rumah sakit. Halmahera Barat, Maluku Utara, juga disebut juga Smallholder Livelihood Disamping itu upaya kelompok untuk memiliki potensi besar untuk kakao dan Development in Eastern Indonesia (SOLID) menarik para petani agar menjual hasil pala. itu mencoba mendorong masyarakat produksi kopranya ke Federasi sudah mulai Tanaman Pala hampir merata khususnya petani kopra melepaskan dilakukan, sayangnya belum membuahkan dengan umur kurang dari 10 tahun. diri dari permasalahan mata rantai hasil maksimal. Hasilnya mencapai sekitar 2-3 kg per perdagangan yang ada di desa. Salah satu upaya federasi yang akan panen. Menurut petani sebenarnya lebih Kelompok Federasi Poen sendiri dilakukan dalam waktu adalah mencoba menguntungkan menanam kakao, tetapi terbentuk pada tahun 2014 dengan jumlah menyediakan jenis sembako yang menjadi jumlah tanaman kakao sedikit, karena anggota sebanyak enam orang. Diketuai kebutuhan pokok masyarakat Desa Tuada. kurang perawatan, dan bukan tanaman oleh Riswan. Dalam pembentukannya Harapannya, menjadi daya tarik dan minat utama, satu ha hanya 2-3 pohon. Petani kelompok ini mendapat modal usaha dari masyarakat yang lain untuk bergabung ragu tanam kakao karena penyakit bantuan dana matching fund (MF) Program dengan Federasi. kakao (hama penggerek buah) yang sulit SOLID sebesar Rp.35 juta. Memang belum banyak hal yang dikendalikan. Selain itu, pemahaman dan Bidang usaha kelompok yang dirintis dilakukan oleh Federasi untuk mendorong semangat petani untuk budidaya tanaman adalah usaha pembelian kopra dari anggota kelompok agar lebih berkembang masih rendah, seperti banyak rumput dan masyarakat Desa Tuada. Awal usaha ini melalui pemanfaatan modal yang ada. buah busuk yang dibiarkan tanpa ada dimulai dengan pembelian hasil produksi Tapi paling tidak sudah ada upaya yang pemeliharaan.*** kopra dari anggota kelompok sejak akhir 2014. Dengan modal MF, Federasi mulai membeli kopra milik warga desa. Awalnya hanya dua orang anggota KM yang menjual ke Federasi. Saat ini sudah bertambah lagi empat orang di luar anggota kelompok. Bahkan,mereka telah melunasi hutangnya di pedagang lokal dan bergabung dengan Federasi. Menariknya, harga pembelian kopra Federasi sedikit lebih baik dari harga pembelian pedagang lokal lainnya, namun tidak serta merta menarik masyarakat secara keseluruhan untuk bergabung, meskipun ada niat suatu saat akan bergabung setelah menyelesaikan edisi 2016 - Solid | 11

maluku utara Halmahera Selatan Geliat Minyak Goreng Sehat Produk minyak goreng sehat yang dikelola federasi di bawah naungan SOLID wilayah Halmahera Selatan, mendapat respon positif dari konsumen. Sayangnya masih terbentur kendala. Federasi dan KM yang berada di Desa pembuatan minyak goreng. Ada yang Lele tersebut. mengeluh tidak bisa dioperasikan Sekalipun demikian, minyak karena cara penggunaannya goreng sehat selalu mendapat respon menggunakan listrik dengan positif konsumen. Semua produksinya kapasitas tinggi, sedangkan kapasitas laris terjual, bahkan saat ini mulai listrik yang ada di Desa Lele sangat memasuki pasar yang ada di kota kecil. Ternate Provinsi Maluku Utara. Federasi dan KM khususnya Produksi minyak terus berjalan, di Desa Lele berharap SOLID namun federasi dan petani masih terbentur kendala menyangkut bantuan yang diberikan A ktifitas masyarakat petani di Desa SOLID berupa alat-alat Lele, Halmahera Selatan, Maluku Utara begitu menyita perhatian. Terutama menyangkut aktifitas pengolahan kelapa menjadi minyak goreng sehat atau yang dikenal dengan crude coconut oil (CCO). Salah satu federasi di Desa Lele ini memperoleh bantuan alat pengolahan kelapa melalui program SOLID untuk pengembangan usaha tersebut. Produksinya memang belum kontinyu, dengan orientasi pasar desa dan kecamatan. Produk yang dijualpun masih menggunakan kemasan seadanya yaitu bekas botol minuman air mineral dan bekas botol sirup. Harga jual per botolnya hanya dikisaran Rp10 ribu sampai Rp.12 ribu. Kualitas CCO yang diproduksi juga belum diketahui secara pasti oleh konsumen, sehingga hanya kalangan tertentu yang membeli minyak goreng CCO yang diproduksi oleh 12 | Solid - edisi 2016

bertindak dengan mengambil kembali alat rumah tangga desa Lele sebanyak 190 KK. didaftarkan ke Dinas Perindustrian dan ini dan digantikan dengan mesin parut Kendala lain yang dihadapi oleh perdagangan untuk sertifikasi dan ijin Kelapa. Federasi adalah belum adanya gudang perdagangan. Di Federasi Desa Lele yang diketuai penampungan kopra dan tempat Untuk pemasaran produk sebaiknya Ruslan Rejeb, SOLID juga menggelontorkan pembuatan minyak goreng, sehingga kopra lebih memperhatikan kemasan standar bantuan modal usaha sebesar Rp. 35 juta. yang dibeli dari petani langsung dijual makanan. Sehingga pasar/konsumen tidak Dana tersebut kini sudah dimanfaatkan ke pedagang besar yang ada di Desa Lele meragukan produk yang akan dibelinya untuk membeli kopra dari petani. dan Prapakanda. Selain itu belum adanya meskipun produk lokal. Sayangnya, upaya ini masih terbentur bisnis / usaha lain selain pembelian kopra, Promosi menjadi hal yang terpenting kendala klasik, menyangkut masih membuat perputaran uang yang dimiliki dalam sebuah produk yang akan dipasarkan, terbiasanya sebagian besar petani terikat oleh Federasi menjadi lambat. Pembuatan termasuk CCO. Karena jenis CCO yang degan pedagang lokal. Padahal harga yang minyak gorengpun masih dilakukan di dihasilkan oleh kelompok/Federasi baik ditawarkan oleh Federasi lebih baik dari rumah ketua federasi. cara pembuatan maupun tampilan warna pedagang lokal. Dengan kondisi demikian, dirasakan relatif agak berbeda dengan produk minyak Dari hasil produksi kopra Desa Lele perlu adanya pendampingan yang lebih goreng yang dibuat oleh masyarakat pada sekitar 60 ton, Federasi hanya mampu intens lagi terhadap KM dan Federasi, umumnya yaitu dengan cara memanaskan menyerap 5 ton dengan jumlah pelanggan khususnya penguatan kapasitas untuk minyak yang telah dipisahkan dari air. 20 KK (16 anggota Federasi dan 4 orang kewirausahaan dan strategi pemasaran. Khusus untuk bantuan modal pembelian masyarakat umum), dari total Perlu adanya informasi pasar yang jelas hasil bumi seperti kopra, sebaiknya Federasi kepada KM dan prospek pasar Federasi juga difasilitasi untuk menyediakan lokal maupun pasar di luar Kabupaten. bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat Produk CCO yang diproduksi oleh setempat, seperti beras, sabun, gula dan Federasi ataupun kelompok sebaiknya lain-lainya. Sehingga dapat menarik diuji terlebih dahulu di Balai POM ataupun minat masyarakat atau anggota kelompok di Dinas Kesehatan setempat untuk untuk menjual hasil produksinya kepada mendapatkan sertifikasi dan setelah itu Federasi.*** edisi 2016 - Solid | 13

maluku utara Halmahera Tengah menyelimuti para petani di Halmahera Tengah D i bawah naungan program SOLID, Sukses tidak mungkin diraih dalam waktu belum lama ini Badan Ketahanan sekejap. Butuh kesungguhan dan pengorbanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) besar dalam menapakinya. Gambaran ini juga Kabupaten Halmahera Tengah yang tengah berjuag menggapai kehidupan menggelar pelatihan teknis pertanian. Pelatihan ini ditujukan bagi peserta yang lebih baik melalui SOLID. Penyuluh Pertanian Lapngan (PPL) dan Fasilitator Desa (LSM) kelompok Mengembangkan selama tiga hari itu dibuka oleh Ir. SOLID di wilayah kabupaten tersebut. Kegiatan yang berlangsung M. Natsir A. Rahman, Kepala BKPP Kabupaten Halmahera Tengah. KoModitas tersebut untuk meningkatkan Menurutnya, tujuan dari kegiatan pendapatan bagi keluarga sasaran serta menekan angka kemiskinan UnggUlan masyarakat di setiap desa yang menjadi sasaran SOLID. Sehingga melalui pelatihan yang digelar ini mampu memaksimalkan kelompok SOLID di desa dalam 14 | Solid - edisi 2016

kelembagaan KM sendiri kurang aktif berpartisipasi. Dengan begitu sudah bisa dipastikan inovasi dan teknologi di masing- masing KM menjadi sangat minim, karena mereka masih berpegang pada tradisi dan budaya dalam mengolah lahan. Selain itu perluasan areal dan peningkatan produksi juga kurang memperoleh dukungan. Kondisi yang berkembang ini memang tidak dibiarkan berlarut dan berkepanjangan. Tim SOLID tengah mengembangkan upaya jalan keluar dengan pembuatan demplot melalui sistem swadaya. Maksudnya, satu orang petani menanam padi sawah Situbagendit dengan sistem jajar legowo. Pupuk yang digunakan organik (3 petak-kemasan), anorganik (3 petak- pupuk dasar urea) dan anorganik 3 petak (pupuk NPK). Hasilnya adalah padi sawah dengan pupuk NPK, pertumbuhannya paling baik, diikuti dengan pupuk organik dan pupuk urea. Seluruh masyarakat desa mengadopsi sistem tanam jajar legowo, seluas satu petak 10x15 meter per segi. Sekalipun belum maksimal, sepertinya Para petani yang fokus sepertinya upaya ini membuka jalan keluar bagi persoalan yang dihadapi petani untuk pada upaya pengembangan tetap bisa mewujudkan harapannya guna komoditas pangan, seperti menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kisah di Kecamatan Patani Utara, padi sawah, kerap dihinggapi Halmahera Tengah, Maluku Utara, lain berbagai persoalan. lagi. Lima desa, Tepeleo, Pantura Jaya, Tepeleo Batudua, Peniti, Masure, menyimpan cerita sukses dalam mengelola komoditas mewujudkan tujuan tadi. Selain itu, unggulan mereka, yaitu kelapa dan pala. mampu mendorong petani agar mampu Mayoritas petani di lima desa tersebut meningkatkan produksi pertanian lebih memilih menanam dua komoditas mereka. Di sisi lain, harapannya bisa tadi. Kalaupun ada yang yang menanam mendorong masyarakat untuk mampu tanaman pangan, itu hanya untuk memilih komunitas unggulan agar dapat kebutuhan konsumsi para petani saja. memperoleh daya saing pasar. Pemerintah kabupaten Halmahera Menyangkut poin dalam Tengah sendiri gencar mengembangkan memaksimalkan kelompok SOLID di tingkat berbagai pelatihan, terutama menyangkut desa, memang beberapa waktu belakangan, penggunaan alat perkebunan dan terutama di tiga desa naungan kecamatan pengolahan tanaman perkebunan (kelapa, Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku pala dan sagu). Utara, sering terjadi beragam masalah. Hasil yang ditemukan di lapangan Para petani yang fokus pada upaya menunjukkan bahwa pengolahan hasil pala pengembangan komoditas pangan, seperti dan kelapa cukup berhasil. Masyarakat pun padi sawah, kerap dihinggapi berbagai cukup antusias dalam mengembangkan persoalan. Di antaranya, pengurus Federasi komoditas unggulan tersebut dengan yang kurang aktif untuk berkoordinasi memproduksi selai pala, selai kelapa muda, dengan para petani. Ditambah lagi, dan VCO.*** edisi 2016 - Solid | 15

maluku utara Halmahera Timur 16 | Solid - edisi 2016

Sayur Organik dari Halmahera Timur Sebagai daerah agraris yang menjadikannya sebagai obyek meliputi 41 desa, pertanian kunjungan bagi masyarakat luar menjadi mata pencaharian seperti pegawai pemerintah, guru dan sebagian besar penduduk lainnya sebagai daya tarik. Sehingga Halmahera Timur, Maluku tidak heran kalau sejumlah desa di Utara. Selain tanaman wilayah Halmahera Timur kebanjiran pangan seperti padi, jagung, pengunjung terutama masyarakat ubi kayu, kacang tanah dan kota kecamatan untuk untuk membeli sayur-sayuran organik. Mereka kacang kedelai, penduduk mengetahui bahwa sayur organik Halmahera Timur juga suka lebih sehat dikonsumsi dibanding menanam berbagai jenis dengan sayuran yang dipupuk dengan sayur sayuran seperti cabai, bahan kimia. Mereka menularkan atau terong, kacang panjang dan memberi informasi kepada teman bayam. dan lainnya tentang adanya sayuran organik ini. Banyaknya kunjungan orang S elain tanaman pangan, upaya tiga perlakuan, yaitu:, pertama, di luar ini, menjadi perhatian tersendiri, masyarakat yang biasa menanam khususnya bagi para kepala desa Penanaman dilakukan dengan yang wilayahnya sering dikunjungi sayur sayuran menarik perhatian bedengan yang tidak menggunakan konsumen sayur organik. Para SOLID untuk membantu mengembangkannya, terutama yang perlombaan bagi warganya mulai dari berkaitan dengan tanaman sayur yang menggunakan ampas sagu. tingkat RT dan seterusnya. Baik warga organik. Sebab seperti diketahui, pupuk kandang. Kedua, di bedengan kepala desa ini sengaja membuat Ketiga, bedengan yang menggunakan dewasa ini produk-produk organik kotoran sapi (pupuk kandang). binaan SOLID ataupun masyarakat tengah gandrung diburu konsumen, Ternyata dalam beberapa waktu umum lainnya dibolehkan mengikuti seiring dengan semakin tingginya kemudian, hasil bedengan semaian perlombaan tersebut. Antusias kesadaran masyarakat atas konsumsi terbaik berasal dari tanaman yang masyarakat pun begitu besar. sayuran yang bebas bahan-bahan yang menggunakan kotoran sapi. Bagi pihak desa, lomba ini semata- kimia. Untuk kualitas di bawahnya adalah mata hanya merupakan upaya menjadi Proses pengembangan ini diawali tanam sayur yang menggunakan desanya sebagai produsen sayur dengan memberikan pemahaman ampas sagu. segar. kepada petani di desa dalam cakupan Hasil bedengan semaian ditanam Perawatan tanaman organik SOLID tentang cara tanam sayuran ke polibag dan sak beras. Penanaman lebih mudah dan pupuk tidak organik. di polibag agar bisa ditanam di dekat perlu dibeli karena begitu banyak Awalnya, bibit sayur (sawi, rumah atau mendekatkan tanaman tersedia. Apalagi banyak petani kangkung, pare dan terung) dibuat ke rumah agar mempermudah yang memelihara sapi. Masyarakat di bedengan persemaian. Bedengan perawatan dan pemupukan dengan menyadari begitu penting dan adalah tempat bersekat, berukuran limbah dapur (cucian beras dan lain bernilainya kotoran sapi sebagai tertentu, dan berfungsi untuk sebagainya). pupuk sayuran dalam meningkatkan menampung bibit dan memeliharanya Beberapa orang yang sudah taraf hidup mereka. Semoga selalu hingga siap tanam. mengaplikasikan pola tanam ini, membawa berkah. edisi 2016 - Solid | 17

maluku utara Halmahera Utara Menjadikan Petani Berkualitas Jempolan Kiprah SOLID di wilayah erdasarkan pengamatan lapangan dan analisis data yang ada, Maluku dan Maluku Utara B perkembangan jumlah Kelompok memiliki dampak yang luar Mandiri (KM) dan keanggotaan biasa positif bagi kehidupan Kepala Keluarga (KK) miskin, di para petani. beberapa desa, di wilayah Halmahera Utara mengalami penurunan, baik dari segi jumlah KM maupun KK. Aktifitas KM diikuti oleh kurang dari 15 KK per KM. Jumlah KM dan anggota KM pada posisi akhir Tahun 2015 dilaporkan sebanyak 200 KM dengan jumlah anggota 2.528 KK dari target 3.000 KK. 18 | Solid - edisi 2016

Hasil tersebut bisa terwujud dari serta pelatihan produktivitas pertanian Selain itu, mampu menjadikan upaya SOLID dan komponen lainnya di tingkat petani kecil. Kajian ini didasari petani sebagai ahli dan bisa mengelola yang konsisten dalam menerapkan pada kesesuaian lahan, pengalaman, usaha taninya mulai dari perencanaan, berbagai program kepada para petani dan pengetahuan petani, nilai manfaat yang pelaksanaan usaha tani hingga pada keluarganya. menguntungkan, peluang pasar yang strategi pemasaran. SOLID Kabupaten Halmahera Utara menjanjikan, ketersediaan teknologi serta Perilaku petani pun diubah, melalui terus memfasilitasi proses penyusunan sumberdaya air dan tenaga kerja. peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan rencana produksi pertanian dengan Diakui banyak pihak, strategi demplot ketrampilan tentang usaha tani sehingga menggunakan format RUK (Rencana Usaha dan sekolah lapang kegiatan SOLID mampu memanfaatkan peluang ekonomi Kelompok) bagi setiap KM. Fokusnya memberikan manfaat dan perubahan pada usaha tani. Sehingga dengan demikian pada komoditas tunggal berbasis hasil Petani, di antaranya mampu melaksanakan produktivitas dan pendapatannya bisa pelaksanaan PRA desa. teknik budidaya pertanian dengan baik, meningkat serta kelestarian sumber daya Berbagai kegiatan pelatihan serta mampu menggunakan sumber daya alam terjamin untuk kelangsungan generasi ketrampilan, studi banding, demplot, alam (pupuk dan pestisida organik) yang mendatang.*** sekolah lapang dan pembuatan materi lebih murah dan ramah lingkungan. penyuluhan terus difasilitasi. Berbagai kegiatan gencar dilaksanakan, seperti Sekolah Lapang Tanaman Pangan dan Berbagai kegiatan pelatihan ketrampilan, Hortikultura, Sekolah Lapang Tanaman studi banding, demplot, sekolah lapang dan Perkebunan, pelatihan pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura serta pembuatan materi penyuluhan terus difasilitasi. pengolahan hasil tanaman perkebunan. Kajian kegiatan peningkatan produktivitas pertanian selalu dikaitkan dengan peningkatan pelayanan penyuluhan edisi 2016 - Solid | 19

maluku utara Kepulauan Sula Agar Kehidupan Petani lebih bersinar Sekalipun mampu memberikan perubahan hasil dan pendapatan yang lebih baik bagi petani di masing-masing desa SOLID, dirasakan masih perlu dilakukan berbagai upaya agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. S ama dengan kabupaten lain, di Kabupaten Kepulauan Sula, pendampingan rencana produksi bagi setiap KM difokuskan pada komoditas tunggal per Kelompok Mandiri (KM), berbasis hasil pelaksanaan PRA di masing-masing desa SOLID. Rencana produksi dipersiapkan seawal mungkin, agar pada saat musim yang tepat anggota KM dapat difasilitasi melaksanakan usaha produksi tersebut, seperti pelatihan ketrampilan, studi banding, demplot, sekolah lapang, dan pembuatan materi penyuluhan. Intervensi peningkatan produktivitas komoditas tunggal di daerah sasaran KM dan Desa didasarkan pada kesesuaian lahan, pengalaman dan pengetahuan petani, nilai manfaat, peluang pasar, ketersediaan teknologi, sumberdaya air dan tenaga kerja. Usaha tani demplot cukup memberikan perubahan hasil dan pendapatan kepada petani, walaupun belum banyak diterapkan di lahan masing-masing. Perlakuan dalam demplot mencakup: pemupukan dan jarak tanam, sanitasi hewan, perawatan dan hama penyakit tanaman, pemeliharaan dan pemupukan, sanitasi perkebunan, pembibitan dengan polibag, sanitasi dan peremajaan tanaman. Pada umumnya petani tertarik 20 | Solid - edisi 2016

Kerjasama kemitraan yang sudah terjalin antara KM, Federasi dengan perusahaan mitra adalah jika sudah ada dan terjadi kesepakatan nota kesepahaman barulah dijelaskan dan dilampirkan dokumen kerjasamanya. Sejauh ini permasalahan yang kerap dihadapi dalam pengembangan value chain di desa SOLID di antaranya Kurang pemahaman tentang pengolahan hasil tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, sehingga kualitas yang dihasilkan masih rendah. Selain itu, masih minimnya kegiatan yang berhubungan dengan Value Chain mengakibatkan kurangnya pemahaman anggota KM dan Federasi tentang pemasaran. dan ingin mencoba Pada umumnya petani Ditambah lagi dengan minimnya apa yang dilihat dan tertarik dan ingin informasi pasar untuk diakses oleh KM dipelajari selama dan Federasi. mengikuti kegiatan mencoba apa yang Maka dari itu , untuk menjawab tersebut. Beberapa anggota dilihat dan dipelajari persoalan tersebut, pelatihan rantai kelompok juga menerapkan teknik nilai pemasaran bagi anggota KM budi daya sayuran dan sistem dan Federasi perlu ditingkatkan. Perlu pengairan pada lahan pertanian juga dilakukan identifikasi pasar metode pompanisasi dan pipanisasi sehingga komoditas yang diusulkan sehingga pra sarana ini menjadi memenuhi standar pasar, sehingga dan ditanam sesuai dengan kebutuhan usulan pembangunan pra sarana belum banyak diminati konsumen. pasar. Dibutuhkan juga pelatihan federasi di desa. Untuk itu, diperlukan pendekatan penanganan pasca panen, pengolahan Dari sisi peningkatan nilai dan pendampingan yang lebih dan bantuan paket teknologi agar tambah tanaman perkebunan, intensif dari PPL pendamping semua berjalan sesuai harapan. *** desa-desa penerima bantuan alat terhadap KM pada saat melakukan pengolahan kelapa menjadi minyak kegiatan budidaya sesuai anjuran kelapa dan VCO adalah Desa Fuata, pada saat demplot dan sekolah Waiina, Baleha, Buya dan Pastabulu. lapang. Tapi biar bagaimanapun, Di samping itu juga dibutuhkan setiap usaha pasti akan bertemu pelatihan dan pendampingan dengan beragam persoalan. Begitu pengolahan hasil secara terus- halnya dengan upaya pelaksanaan menerus agar diperoleh produk yang komponen peningkatan produksi sesuai permintaan pasar. pertanian. Terkadang masalah Perlu juga fasilitasi kebutuhan yangmuncul meliputi belum prasarana berskala mikro untuk meratanya anggota KM dalam mendukung kegiatan usaha produktif menerapkan teknologi demplot setiap KM, dengan mekanisme maupun sekolah lapang pada lahan bantuan langsung kepada KM. kelompok maupun lahan pribadi. Selain itu, masalah yang juga Value chain kerap muncul adalah luasan lahan Menyangkut rencana usaha yang diusahakan oleh KM terbatas rantai nilai komoditas Perkebunan karena diperlukan pembuatan pagar di Kabupaten Kepulauan Sula yang pengaman terhadap hama babi. diusahakan KM, Federasi di desa Selain itu, produk yang dihasilkan sasaran SOLID difokuskan pada oleh KM maupun Federasi belum komoditas Kelapa, Kakao dan Pala. edisi 2016 - Solid | 21

maluku Buru Program SOLID di Kabupaten Buru, Maluku, bagaikan angin segar. Kehadirannya seolah menuangkan beragam harapan baru bagi mayarakat untuk segera bangkit dari cengkraman kemiskinan. K abupaten Buru, tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, karena mendekap banyak kisah heroik mengenai petualangan para tokoh pejuang kemerdekaan di Negeri ini. Di sisi lain, Kabupaten ini juga dikenal dengan dataran Wayapo-nya yang sangat subur. Bahkan oleh pemerintah dataran Wayapo ditetapkan sebagai daerah tujuan Transmigrasi Nasional. Namun, sayangnya perkembangan pertanian di wilayah ini hanya tertuju pada orientasi padi dan palawija saja. Gambaran petani di daerah/kecamatan dan desa-desa wilayah Wayapo begitu akrab dengan kemiskinan karena pendapatan mereka sangat rendah. Sejak tahun 2011, melalui Wajah Baru bantuan IFAD pemerintah mencanangkan program SOLID yang mulai merambat desa-desa di pesisir, pegunungan dan para transmigran Masyarakat lokal. Tujuannya, untuk menekan angka kemiskinan dan menciptakan ketahanan pangan di tingkat keluarga. Setelah berjalan beberapa Buru tahun, dengan bantuan modal dan penyuluhan serta motivasi yang diberikan oleh pendamping dan FD, para petani mampu meujudkan kehidupan yang lebih baik dan sebelumnya hanya buruh tani pada hadir di desa tempat Rustam dan sejahtera. musim panen padi di desa-desa keluarganya tinggal. Pucuk dicinta, Rustam, satu di antara petani terdekat. ulam pun tiba, serta merta program yang memperoleh manfaat luar Situasi ekonomi yang sulit ini sedikit demi sedikit mulai biasa setelah SOLID mengelontorkan membuat Rustam dan istrinya kerap mengubah kehidupannya. program di Desa Waegeren, Lolong cek-cok. Bahkan, sang istri pernah Rustam memilih alih profesi Guba, Kabupaten Buru. melontarkan ancaman cerai kepada sebagai petani kacang tanah. Satu dari 139 anggota kelompok Rustam lantaran tidak tahan lagi Dengan bantuan dana yang diterima mandiri (KM) di desanya itu mengaku, dengan penderitaan ekonomi yang dari SOLID dan motivasi yang sebelum dirinya diterima sebagai dialaminya. diberikan baik dari pendamping anggota, pendapatannya sangat Untungnya, ditengah percek- maupun Fasilitator Desa (FD), Rustam rendah. Maklum, keseharian Rustam cokan tersebut, program SOLID terus bekerja keras. Bahkan, pria 22 | Solid - edisi 2016

Kisah kemajuan usaha Rustam sebagai petani kacang, hanya salah satu dari sekian banyak petani yang mulai melepaskan diri dari getirnya kehidupan, setelah memperoleh bantuan dari program SOLID. Sekalipun demikian, upaya program terus dikayuh hingga mampu menyentuh seluruh berbagai desa di seluruh wilayah, khususnya Maluku. Pucuk dicinta, ulam pun Upaya lain yang juga tiba, di tengah kondisi tengah gencar dilakukan dalam program SOLID adalah sulit, program SOLID menyiapkan bahan pedoman untuk sedikit demi sedikit mulai diseminasi inovasi teknologi dari berbagai referensi demplot dan sekolah lapangan mengubah kehidupan (SL). Dalam penyiapan diseminasi inovasi warga Desa Waegeren. teknologi itu koordinasi merupakan langkah tepat untuk memuluskan rencana program ini, termasuk di di dalamnya mendesain meningkatkan kualitas produk VCO, serta materi brosur, leaflet dan booklet sebagai mengarahkan Federasi untuk membuat informasi teknologi inovatif. VCO yang berkualitas agar dapat bersaing Program di Kabupaten Buru saat ini juga di pasar. Dan yang tidak kalah penting tengah fokus pada upaya dukungan bagi membantu pemasaran produk kayu putih, seluruh pelaksana program seperti staf yang juga dikembangkan oleh federasi proyek dan petugas penyuluh lapangan dan KM sebagai penghasilan tambahan di sejumlah desa di Kabupaten Buru tersebut. Dalam hal penggalangan hubungan dan kerja sama kemitraan, sudah dimulai aksi transaksi, walau belum secara kontraktual, antara pasar, mitra usaha lokal, regional dengan KM dan Federasi untuk komoditas pangan. Penggalangan kerjasama dengan konsultan bank terus dilakukan untuk kemudahan memperoleh akses kredit. Skema kredit usaha rakyat (KUR) sudah disepakati akan didukung bank untuk pengembangan usaha tani tanaman sayuran dan hortikultura. Walau bukan komoditas yang direkomendasi SOLID, masyarakat petani juga dibantu untuk mengembangkan akses pasar produk kayu putih dan VCO ke Jakarta dan Ambon. Bentuk dukungan bantuan tersebut berupa pelatihan peningkatan kapasitas staf proyek dan PPL dalam menerapkan teknologi produksi, pasca panen, pengolahan pangan dan pengelolaan alsintan. Semua PPL diperkuat melalui murah senyum itu kini tengah berupaya (PPL) dalam menyusun rencana rantai bisnis komunikasi HP, penggunaan fasilitas meningkatkan produksi kacang tanahnya minyak kelapa murni (VCO) bagi masyarakat. kantor, untuk memperdalam materi aplikasi agar pendapatan yang diperoleh bisa jauh PPL ditugaskan membuat desain pemupukan, perlakuan usahatani, demplot, lebih baik dari sebelumnya. kemasan dan label untuk VCO, SL, dan penggunaan mulsa. *** edisi 2016 - Solid | 23

maluku Buru Selatan Mendongkrak Komoditas Unggulan Kabupaten Buru Selatan dikenal memiliki uru Selatan merupakan sebuah komoditas unggulan seperti kakao kelapa kabupaten di Provinsi Maluku, Indonesia. dan pala, sayang produktivitasnya belum B Ibukotanya, Namrole. Kabupaten ini maksimal. Apa yang bisa dilakukan untuk dibentuk berdasarkan Undang-Undang memaksimalkan komoditas tersebut? Nomor 32 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buru. Komposisi penduduk Kabupaten Buru Selatan terdiri dari orang-orang asli penghuni Pulau Buru kemudian penduduk yang berasal dari pulau Ambalau dan penduduk pendatang yang kebanyakan berasal dari etnis Jawa, Buton dan Bugis. 24 | Solid - edisi 2016

Dari sisi komoditas unggulan, wilayah ini masih didominasi Untuk potensi jaringan pengolahan produk, sebagian komoditas kakao dan kelapa. besar petani di Kabupaten Buru Selatan (3 kecamatan 13 Sejumlah desa di wilayah desa lokasi proyek IFAD-SOLID) menjual produksinya Kecamatan Namrole, Waesama dan Leksula, misalnya, sejak dahulu dikenal dalam bentuk bahan baku atau bahan setengah jadi. sebagai daerah penghasil kakao dan kelapa. Tapi sayang, hasilnya belum cukup menggembirakan karena terganjal sejumlah dilaksanakan oleh petani di 3 kecamatan melalui jalur dari petani ke pedagang kendala. dan 13 desa pelaksana proyek adalah pengumpul kabupaten untuk selanjutnya Semestinya poduksi kakao di melalui pedagang pengumpul, pedagang diperdagangkan antar pulau. Daerah tujuan wilayah ini masih dapat ditingkatkan jika kabupaten baik tanaman pangan, ekspor beberapa komoditas unggulan, menerapkan pola penggunaan varietas hortikultura, ternak maupun hasil olahan yaitu Surabaya - Jawa Timur dan Makasar - baru dan klon. Selain itu, pola penanaman ikan. Sedangkan komoditas perkebunan, Sulawesi Selatan. kakao disini juga perlu menerapkan metode melalui pedagang pengumpul, pedagang Komoditas unggulan yang ada di 6 terpadu serta memperhatikan faktor kabupaten dan ekspor. desa di 3 kecamatan di Kabupaten Buru pengendalian hama. Untuk dapat memenuhi skala ekonomis, Selatan dapat dikembangkan dalam rangka Nasib kurang ‘sedap’ juga menyelimuti sejatinya para petani harus membentuk pengembangan rantai nilai pemasarannya produktivitas kelapa. Produksi kelapa rata- kelompok bahkan federasi. Langkah lainnya antara lain, Kelapa bisa dibuat CCO (Crude rata di 3 kecamatan tersebut, semestinya adalah dengan melakukan kegiatan pasca Coconut Oil), asap cair untuk pengawet juga dapat ditingkatkan, melalui varietas panen seperti sortiran, grading, pelabelan makanan, gula semut, dan juga keripik yang tahan penyakit dan produksi tinggi, maupun penyimpanan yang selama ini kelapa. Bahkan, sabut kelapa bisa dibuat mengoptimalkan jumlah tanaman dalam belum dilaksanakan. menjadi keset dan spring bed. Batok kelapa 1 ha, pengendalian hama terpadu dan Langkah-langkah ini belum dilakukan bisa diproduksi menjadi arang tempurung penanganan pasca panen untuk kopra. disebabkan beberapa alasan, di antaranya dan minyak tempurung. Daging kelapa bisa Sedangkan produktivitas tanaman pangan volume usaha yang masih relatif kecil, diolah menjadi kopra, dan minyak goreng. (padi, singkong dan lainnya) masih jauh dari pengetahuan dan keterampilan yang Untuk air kelapa dapat diolah menjadi harapan. terbatas, tuntutan kebutuhan sehari-hari, nata de coco, dan kecap. Daging pala dapat Untuk potensi jaringan pengolahan modal dan teknologi yang terbatas. diolah menjadi manisan pala, jus, sirup, selai. produk, sebagian besar petani di Kabupaten Jaringan pemasaran komoditas Bahkan, biji pala mudah diolah menjadi Buru Selatan (3 kecamatan 13 desa lokasi pertanian dan perkebunan biasanya minyak atsiri. proyek IFAD-SOLID) menjual produksinya dalam bentuk bahan baku atau bahan setengah jadi. Contohnya pengolahan komoditas kelapa. Pengolahan komoditas disini hanya berupa pengasapan, lalu dijual. Sementara, pengolahan lanjutan untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi tidak atau belum dilakukan. Walaupun sudah ada usaha-usaha pengolahan kelapa lanjutan menjadi minyak kelapa, jangkauannya masih dalam skala kecil. Potensi pengolahan baik komoditas pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan sangat besar, mengingat ketersediaan bahan baku yang cukup banyak. Seperti pengolahan minyak kelapa, kecap dari air kelapa, nata de coco, Virgin Coconut Oil (VCO), tempurung kelapa, sabut kelapa, minyak atsiri (baik dari cengkeh maupun pala), bubuk pala, dan coklat dari buah kakao dan lain sebagainya. Jaringan pemasaran hasil yang edisi 2016 - Solid | 25

maluku Maluku Tengah Ketika Badai Program SOLID tidak selamanya berjalan mulus. Ada saja halangan dan Menghadang rintangan menghadang seperti halnya yang terjadi di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Atisipasi pun terus dilakukan. K unjungan ke Kabupaten Maluku Faktor utama penyebabnya adalah pendampingan petugas penyuluhan kemarau panjang. lapangan (PPL) kurang atau jarang Tengah, tepatnya di Dusun Aira - Desa Berdasarkan fakta yang diperoleh, di lokasi, terutama di Desa Nalahia. Sowahuku, Dusun Yalahtan-Desa Kegagalan panen petani kakao Tamilouwe, Dusun Sakanusa- Desa sebenarnya kegagalan panen Haya, Desa Oma, Desa Waru, Desa Nalahia, Desa Abubu dan Desa Gale- tersebut tidak serta merta hanya di di Desa Nalahia, juga dipicu harga dasari faktor cuaca. Ada sejumlah jual tidak sesuai dengan mahalnya Gale, begitu mengejutkan. masalah yang kerap dihadapi, baik transportasi, sehingga pohon kakao Pasalnya, sejumlah tanaman petani maupun unsur-unsur lainnya. banyak yang ditebang, mereka produksi petani setempat yang Misalnya, ternyata sebagian petani tidak mau mengurus lagi. Federasi direkomendasikan SOLID seperti ubi belum paham betul sistem budidaya sebenarnya cukup aktif menyikapi hal jalar ubi kayu, kacang panjang, kakao tanaman kakao. DI samping itu, ini, tetapi karena sekretariat Federasi dan bawang merah, gagal panen. sumber air begitu jauh dan frekwensi berada di rumah PPL, sementara 26 | Solid - edisi 2016

PPL tinggal di Masohi,yang jaraknya cukup jauh sehingga tidak dapat menggunakan pembukuan Federasi yang membuat kegiatan macet. Selama 2015 Federasi di Desa Nalahia dan Abubu, tidak mempunyai program kerja sama sekali. Alasannya, fokus untuk membantu KM dalam memproduksi ikan asap, dan kesibukan lain dan alasan klasik karena kondisi alam. Di Desa Oma, sagu bunga mampu diproduksi oleh anggota KM, bahan dasar ubi kayu varitas keras dengan masa panen 1 tahun, dijual di pasar Ambon dan banyak dibawa ke Jakarta bahkan ke Belanda. Kendalanya, pengembangan tanaman ubi kayu tersebut ternyata terbentur masalah keterbatasan lahan. Di desa Abubu, proses jual beli cengkih tidak berjalan dengan baik. Uang besar tetapi produksi cengkihnya sedikit. Karen kondisi yang tidak baik, bahkan ada Cengkih dari tahun 2014 belum terjual. Di Dusun Yalahtan-Desa Tamilouwe, Federasi lumpuh total, uangnya dikelola ketua Federasi lalu menghilang lebih dari 6 bulan, saat ini sedang dalam penanganan CD gender officer dan Konsultan (TA). Sebagian dana dipinjam anggota dan sebagian lagi diperuntukkan untuk membanguan dua unit bangunan pengasapan yang mestinya sudah selesai pengerjaannya. Sayang, hingga sekarang yang berdiri baru satu unit bangunan saja. Di samping itu, Kemampuan sekretaris Pulau Haruku, Salahutu, Leihitu dan Leihitu Hambatan produksi dan penjualan juga dan bendahara Federasi terbatas dan tidak Barat. cukup besar, harus segera diatasi karena mampu mengelola Federasi. Disamping itu, perlu ada bahan petani sulit mendapatkan ijin dari badan Agar persoalan seperti ini tidak pedoman untuk diseminasi inovasi POM dan label halal. berlanjut dan terulang, pihak SOLID terus teknologi dari referensi demplot dan SL. Disisi lain, masih diperlukan fasilitasi/ mengusut dan melakukan pengkajian Penanganan komoditas di lapangan pelatihan peningkatan keterampilan akan kasus tersebut. Hasilnya melahirkan sudah dilakukan, seperti pala dan staf proyek dan PPL dalam menerapkan sejumlah rumusan, seperti diperlukannya kakao. untuk Komoditas Pala, perlu teknologi produksi, pasca panen, pembuatan media seperti leaflet berbasis menjelaskan kepada petani di Aira untuk pengolahan pangan dan pengelolaan permasalahan yang berkembang. Semua menerapkan cara membedakan benih alsintan. Begitu pula halnya dengan pedoman dibukukan dalam satu buku pala jantan dan betina. Komoditas Kakao, bantuan bimbingan pada staf proyek dan sehingga ketika SOLID berakhir, masyarakat solusi yang disarankan kepada petani PPL dalam menyusun rencana rantai bisnis. masih mempunyai pedoman yang bisa adalah pemeliharaan, pembersihan dan Yang tidak kalah penting, menyangkut digunakan. pemangkasan, untuk menghindari dan penggalangan akses dukungan stakeholder Selain itu, hal penting yang perlu mengurangi semut yang berlebihan pada dalam mewujudkan kerjasama produksi dilakukan adalah kesesuaian tanam dengan tanaman kakao. Perlu penggalangan dan pemasaran. Perlu monitoring dan kondisi musim lokal. Di Kecamatan Seram hubungan dan kerja sama kemitraan, aksi pelaporan kebutuhan dan penggunaan Utara, Seram Utara Barat dan Kabupaten transaksi kontraktual antara pasar, mitra input pertanian, termasuk alsintan serta Seram Bagian Timur berbeda musim usaha lokal, regional dengan KM, Federasi data rencana produksi pertanian.*** dengan Seram Selatan, Saparua, Nusalaut, untuk komoditas pangan. edisi 2016 - Solid | 27

maluku Seram Bagian Barat Memperkuat Bisnis di sektor Pertanian Satu di antara kegiatan program SOLID yang menarik perhatian, menyangkut pelatihan pengembangan komoditas komersial bagi para petani dan federasi. Seperti apa gambaran kegiatannya? P engembangan komoditas komersial ini memang tertuang dalam salah satu agenda kegiatan utama SOLID. Belum lama ini nuansa kegiatan utama itu digelar. Peruntukkannya ditujukan bagi petani di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kab. Seram Bagian Barat, Maluku. Setiap desa diwakili satu orang perwakilan. Berbagai Komoditas unggulan yang diusahakan petani dibawa ke tempat pelatihan. Dinilai dari segi pemrosesan, kemasan, dan labeling, seperti produk kripik pisang, minuman jus air kelapa, jus pala, penyulingan minyak kayu putih, pembuatan kacang botol, dan abon ikan. Hasilnya, cukup mengagumkan. Apa yang telah menjadi progam yang dicanangkan SOLID mampu diserap petani dengan baik, sekalipun masih masih perlu kesiapan lain bagi petani, terutama dalam menghadapi persaingan dan permintaan pasar. Dalam upaya mengasah kemampuan, pengetahuan dan pengalaman para petani terutama dalam mengembangkan bisnis pertanian, belum lama ini juga digelar pelatihan manajemen bisnis dan pemasaran bagi kontak tani. Kegiatan ini diikuti peserta dari 22 desa, setiap desa mengirimkan 3 orang perwakilan pelaksana desa 28 | Solid - edisi 2016

(tim VIT). Lokasinya dipilih di Desa Kamal, Kecamatan Kairatu Barat. Tujuan dari kegiatan ini untuk menciptakan agar unit-unit pelaksana desa itu mampu membangun jaringan komunikasi atau jejaring pemasaran terkait dengan hasil produksi dari petani. Kegiatan yang juga mendapat perhatian besar adalah ketika digelar anjang karya SOLID 2015 di Desa Siatele Kecamatan Seram Utara – Seram Bagian Barat ke PT Olam Indonesia, selaku perusahaan yang baik, harus melalui beberapa tahapan Pemberian bantuan pada staf proyek bergerak di bidang agribisnis (kopi, kokoa proses fermentasi yang membutuhkan dan PPL dalam menyusun rencana rantai dan species). Disini setiap peserta diajak ketelatenan. bisnis juga perlu dilakukan. Mereka juga untuk melihat langsung pengolahan produk Di kegiatan tersebut juga dibuka perlu berkoordinasi dengan pihak staf desa. kakao. peluang penggalangan hubungan dan Koordinasi diperlukan karena pihak desa Peserta kegiatan terdiri dari 13 desa kerja sama kemitraan, aksi transaksi merupakan pembeli hasil kopra di desa baru, setiap desa terdiri 5 orang (perwakilan kontraktual antara pasar, mitra usaha lokal, SOLID dan desa-desa lainnya, termasuk anggota KM). Peserta diarahkan pada tiga regional dengan petani dan Federasi untuk produk sampingan kopra, seperti tempurung lokasi pembelajaran. Lokasi pertama, di komoditas pangan. dan sabut kelapa. lokasi budiaya tanaman kakao. di lokasi Kepala BRI dan BPDM diundang untuk Setelah para petani berkunjung, ini peserta diberikan penjelasan mulai menjelaskan peluang akses petani ke BRI memperoleh dan melihat langsung tentang dari proses penanaman, pemeliharaan, dan BPDM untuk kredit. Kadis perindustrian budidaya tanaman kakao, diharapkan, pemupukan dan pemangkasan. memberikan materi bagaimana anggota mereka memperoleh masukan bagi diri Lokasi Kedua, peserta diarahkan ke federasi bisa menyiapkan administrasi mereka sendiri untuk kemudian bisa tempat pembibitan. Tujuannya untuk terkait dengan persyaratan-persyaratan disosialisasikan kepada petani lainnya. mengenal klone (bibit kakao) Sulawesi 1 untuk memperoleh dana bantuan dari Sebab, selama ini masih ada pemahaman dan Sulawesi 2, erutama ditinjau dari segi pemerintah kabupaten. yang salah dalam pengolahan salah satu ekonomisnya. Setelah itu peserta diarahkan Maka dari itu diraskan untuk untuk produk komoditas unggulan tersebut. *** untuk melihat langsung klone Sulawesi 1 memfasilitasi pelatihan peningkatan dan 2 di demplot-demplot persemaian. staf proyek dan PPL dalam menerapkan Lokasi Ketiga, tempat proses fermentasi. teknologi produksi, pasca panen, Proses ini dirasakan sangat penting, karena pengolahan pangan dan pengelolaan untuk mendapatkan kualitas kakao yang alsintan. Terima Kasih SOLID aya adalah Jemi Elake, anggota saja yakni kangkung. Namun semenjak Karena Kelompok Mandiri (KM) mendapat dukungan fasilitas sumur, sayur Miselum, di Desa Lumalatal modal dana untuk membeli bibit, maka ini Kecamatan Taniwel Timur, saya sudah bisa mengembangkan usaha adalah sayur SSeram Bagian Barat, Maluku. sayur secara baik. organik tanpa Saat ini saya aktif sebagai anggota KM Saya juga mendapat pengetahuan pupuk buatan/kimia, maka banyak sekali yang bergerak di bidang usaha pertanian melalui kegiatan demplot dan sekolah yang membeli. Bahkan ada yang dibawa sayur–sayuran. lapang tentang cara penggunaan pupuk ke kota Ambon. Terus terang, sebelum ada program alami serta teknik pemeliharaan tanaman Terimakasih Program SOLID, semoga SOLID saya tidak bisa bercocok tanam dan penanggulangan hama penyakit Allah SWT memberkati program ini sayuran dalam jumlah lahan yang besar. pada tanaman secara baik. Saat ini karena sudah membantu kami orang- Biasanya hanya satu jenis tanaman produksi sayuran sudah sudah meningkat. orang kecil dan berkekurangan ini.*** edisi 2016 - Solid | 29

maluku Seram Bagian Timur KoMitMen untuk yang terbaik Segala usaha dan kerja keras dalam upaya mewujudkan program SOLID di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku mulai menunjukkan hasil hasil identifikasi demplot dan SL di membanggakan. Di antara mulai terciptanya soliditas antara petani, delapan desa pelaksana di Kabupaten penyuluh dan pihak suasta untuk menciptakan komoditas unggulan yang Seram Bagian Timur, Maluku. terbaik. Pihak perusahaan demontration plot merupakan suatu Seperti diketahui, demplot atau I ni cukup bersama dengan Federasi metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat membanggakan. Berdasarkan data lahan percontohan, agar petani bisa dan masyarakat umum melihat dan membuktikan terhadap dari kegiatan SOLID, diperoleh kabar kalau hal-hal yang berhubungan sendiri bisa berupa Inovasi teknologi meningkatkan budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru), dengan penyiapan bahan, pedoman lainnya berupaya objek yang didemontrasikan. Demplot diseminasi inovasi teknologi dari produktivitas dan Pemupukan dan lain-lain, disesuaikan referensi demplot dan sekolah dengan demografi wilayah. kualitas kakao lapangan (SL) untuk pembibitan tanaman kakao, kelapa dan pala, berjalan sesuai harapan. Keberhasilan itu ditinjau dari 30 | Solid - edisi 2016

Sedangkan sekolah lapangan (SL) adalah proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana Dibilang memperoleh hasil memuaskan karena usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan memang demplot di delapan desa tadi sudah menerapkan teknologi yang sesuai dengan sering dilakukan dan selalu diawasi oleh PPL dan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga Fasdes. usahatani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan. Sekolah lapangan kerap dipandang sebagai salah satu metode dalam proses Dibilang memperoleh hasil memuaskan Manajer pemasaran PT Olam Indonesia belajar mengajar yang cukup efektif, karena karena memang demplot di delapan desa Timur turun langsung ke dua desa tersebut sifatnya yang tidak formal. Proses belajar tadi sudah sering dilakukan dan selalu untuk memberikan pelatihan teknis dilakukan di lapangan dimana tersedia diawasi oleh PPL dan Fasdes. budidaya tanaman kakao dan fermentasi obyek nyata berupa tanaman yang dijadikan Penggalangan hubungan dan kerja kakao. Pelatihan juga memfokuskan pada materi pembelajaran. sama kemitraan, aksi transaksi kontraktual sistem pemasaran dan perdagangan kakao, Dalam program SOLID di delapan desa antara pasar, mitra usaha lokal, regional persyaratan mutu kakao yang baik, sesuai pelaksana ini, ada dua perlakuan demplot dengan KM, Federasi untuk komoditas kebutuhkan PT Olam Indonesia Timur, untuk bibit Kakao dan Pala, yaitu sambung pangan, sudah terjadi. seperti kadar air, kotoran, biji dan cara pucuk dan generatif sebagai pembanding. Kemitraan PT Olam Indonesia Timur menjemur. Pola ini menciptakan grafting (okulasi) yang antara Federasi di dua dari delapan desa, Pihak perusahaan bersama dengan lebih bagus. Referensi demplot adalah dari yaitu Silohan dan Jembatan Basah, juga Federasi dan masyarakat umum lainnya BPP, terutama untuk teknik pembibitan sudah terjalin. Bahkan MoU-nya pun sudah berupaya meningkatkan produktivitas dan grafting. ditandatangani. kualitas kakao di wilayah ini. edisi 2016 - Solid | 31

SOLID PROJECT KEMENTERIAN PERTANIAN Jl. Harsono RM, No. 3 - Ragunan - Jakarta Selatan 12550 Gedung E, Lantai IV 021-7805304 [email protected]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook