Langkah-langkah Pembelajaran (Konsep Dasar, Kriteria, Tahap, Ruang Lingkup, Strategi Penyusunan Tahapan Pembelajaran) Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Oleh: Muhibbutebri Nurafni Rizka Alhidayah Dosen Pengampu Dr. Srimurhayati, M.Pd Dr. Mardiyah Hayati, M.Ag PROGRAM PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2021 M. 1
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Meodologi Studi Pendidikan Agama Islam ini. Shalawat serta salam marilah kita kirimkan buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang dalam keimanan. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengkaji dan memperdalam pengetahuan kita tentang “Langkah-langkah Penyusunan Pembelajaran”. Meskipun demikian, penulis mengakui bahwa apa yang penulis sajikan ke dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah SWT sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat kekurangan dan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan penulis sendiri. Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengkaji materi ini, semoga kesediaan tersebut mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah ﷻ, Aamiin. Pekanbaru, November 2021 Penulis i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1 A. Latar Belakang..........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................3 A. Konsep Dasar Langkah-langkah Pembelajaran .........................................................3 B. Kriteria Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran ..........................6 C. Tahap dan Ruang Lingkup Langkah-langkah Pembelajaran .....................................8 D. Strategi Penyusunan Langkah-langkah Pembelajaran.............................................13 BAB III PENUTUP ...............................................................................................................15 A. Kesimpulan.............................................................................................................15 B. Saran .......................................................................................................................15 DAFTAR KEPUSTAKAAN .................................................................................................16 ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam rangka meningkatkan kompetesi pendidikan. Mutu pendidikan dan pembelajaran bergantung kepada adanya figur seorang guru. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seorang pendidik untuk selalu meningkatkan skill agar selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai dengan perkembangan zaman dan berfikir manusia. keberhasilan sumber daya manusia pada masa akan datang bergantung kepada persiapan manusia pada masa sekarang. Karena kemajuan dan perkembangan teknologi menyebakan terjadi perkembangan kehidupan masyarakat yang memerlukan adanya perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah suatu cara agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan standar yang berlaku. Perencanaan pembelajaran mengenai bagaiamana kegiatan pembelajaran memiliki arah yang jelas dalam hal kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Perencanaan pembelajaran atau penyusunan langkah-langkah pembelajaran merupakan hal penting dalam lembaga pendidikan yang berkaitan dengan arah, isi, dan proses pendidikan. Menyusun langkah-langkah pembelajaran untuk menjawab tantangan yang muncul dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tetap merujuk kepada norma-norma yang berlaku di masyarakat. Guru yang propesrional adalah guru yang menguasai segala hal yang berkaiatan dengan profesinya yaitu mengelola kelas dan berinteraksi dengan baik di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas dan guru harus mampu suatu perencanaan pembelajaran. Karena guru merupakan tombak dalam keberhasilan pendidikan dalam menyusun, memantau, dan melaksanakan langkah- langkah pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar dan tercapainya tujuan yang diharapkan dalam lembaga pendidikan. Karena guru 1
berperan penting dalam menciptakan suana pelajaran yang menarik bagi peserta didik dan dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran. B. Rumusan Masalah Adapun topik pembahasan dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep dasar langkah-langkah pembelajaran ? 2. Bagaimana kriteria langkah pembelajaran ? 3. Bagaimana tahapan dan ruang lingkup langkah-langkah pembelajaran? 4. Seperti apa strategi penyusunan langkah-langkah pembelajaran? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk menjawab permasalahan pokok di atas yaitu : a. Untuk mengetahui konsep dasar langkah-langkah pembelajaran. b. Untuk mengetahui kriteria langkah-langkah pembelajaran. c. Untuk mengetahui tahapan dan ruang lingkup langkah-langkah pembelajaran. d. Untuk seperti apa strategi penyusunan langkah-langkah pembelajaran. Penulis mengharapkan dari penulisan makalah ini bisa memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, makalah ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pengetahuan khususnya di bidang penyusunan langkah-langkah pembelajaran Selain itu kegunaan dari penelitian ini adalah agar memenuhi tugas perkuliahan Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, dari hasil makalah ini bisa memberikan pemahaman kepada pembaca terhadap penyusunan langkah-langkah pembelajaran. 2
BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Langkah-langkah Pembelajaran Proses belajar dan pembelajaran bukan suatu hal yang mudah dilaksanakan tanpa ada teori-teori yang mendukung. Untuk itu pelaku pendidikan harus benar- benar cermat terhadap teori belajar yang tersedia sesuai dengan keadaan dan kondisi peserta didik. Menyusun pembelajaran yaitu dengan menciptakan program yang efektif, efisien, dan menarik. Maka dalam menyusun perencanaan pembelajaran terlebih dahulu harus mempertimbangkan apakah perencanaan tersebut bisa diterapkan dalam jenjang pendidikan sehingga dapat memberikan dampak yang optimal terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik dan dapat diterapkan dalam lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.1 Menurut Sudjana, perencanaan pembelajaran adalah suatu prediksi atau perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan peserta didik selama pelajaran berlangsung. Kemudian menurut Brigh, perencanaan pembelajaran adalah proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan kegiatan belajar mengajar, uji coba, revisi dan evaluasi program dan hasil belajar.2 Dari pendapat parah ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah gambaran umum mengenai langkah-langkah yang dilakukan guru di dalam kelas untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Penyusunan langkah-langkah pembelajaran dengan mempertimbangkan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran serta menggabungkan komponen belajar untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai kompetensi dasar serta menentukan keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar. Melalui penyusunan kegiatan pembelajaran 1 M. Ismail Makki, Aflahah, Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran, (Pemekasan: Duta Media Pyblishing, 2017), hlm. 9 2 Farida Jaya, Perencanaan Pembelajaran, (Medan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dn Keguruan UIN Sumatera Utara, 2019), hlm. 9 3
diharapkan peserta didik lebih mudah menguasai materi ajar. Oleh karena itu merencanakan kegiatan pembelajaran harus merujuk kepada indikator keberhasilan belajar serta langkah-langkah pembelajaran harus mencakup setiap indikator yang telah dirumuskan. Jika semua indikator sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang disusun maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai dan ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar akan sangat baik. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran umum dan khusus yang sesuai dengan dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Berikut ini langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan pembelajaran: a. Merumuskan tujuan khusus Dalam perumusan tujuan khusus pembelajaran dengan memperhatikan materi pelajaran yang diajarkan kemudian disesuaikan dengan kompetensi dasar mata pelajaran yang akan dikembangkan. Untuk merumuskan dasar pembelajaran merujuk kepada nilai-nilai ranah kognitif, afektif dan psikomotor.3 Tujuan belajar ranah kognitif berkaitan dengan aspek intelektual peserta didik yaitu melalui penguasaan pengetahuan terkait fakta, konsep dan prinsip pembelajaran. Semakin luas informasi dan penguasaan pengetahuan peserta didik maka akan semakin mudah peserta didik melaksanakan aktivitas belajar. Ranah afektif yatiu berkaitan dengan penerimaan seseorang terhadap sesuatu dan perkembangan mental yang ada pada peserta didik berkaiatan dengan sikap peserta didik dalam proses belajar dan penerapannya setelah belajar selesai. Ranah psikomotor yaitu menggambarkan keterampilan dan kemampuan peserta didik yang dapat dilihat dalam perfomance berupa keterampilan fisik dan keterampilan non fisik. 3 M. Ismail Makki, Aflahah, Op.Cit., hlm. 12 4
Keterampilan fisik adalah keterampilan dengan menggunakan otot kemudian keterampilan non fisik adalah kemampuan dalam menggunakan otak dalam mengerjakan dan memecahkan suatu masalah. b. Memilih pengalaman belajar Belajar bukan hanya mencatat dan menghafal tetapi sebuah proses pengalaman. Maka peserta didik harus di dorong aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan menemukan sendiri fakta sehingga peserta didik dapat mengalami sendiri apa yang dipelajari tersebut. Tujuan pembelajaran tidak hanya mengingat melainkan menghayati peran tertentu yang berhubungan dengan perkembangan mental, emosi peserta didik dan mampu bersosialisasi dengan orang lain. c. Menentukan kegiatan belajar mengajar Untuk menetukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai yaitu melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah kegiatan belajar yang dirancang dimana peserta didik belajar secara berkelompok dalam kelompok besar dan kelompo kecil. Sedangkan pendekatan individual adalah pembelajaran dimana peserta didik belajar secara mandiri dengan menggunakan bahan ajar yang dirancang sehingga peserta didik belajar menurut kemampuan dan kecepatan masing-masing.4 d. Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran Orang yang terlibat dalam proses belajar mengajar dan berperan sebagai sumber belajar yaitu instrukutur, guru dan tenaga profersional. Peran guru sebagai pengelola pembelajaran. Supaya guru bisa memiliki kemampuan berbicara dan berkomunikasi yang baik maka diperlukan media sebagai alat bantu guru dalam pembelajaran. Kemudian juga guru berperan dalam mengatur lingkungan belajar sehingga memberi pengalaman belajar bagi peserta didik. Seorang guru dituntut untuk mendesain dan mengatur lingkungan belajar agar 4 M. Ismail Makki, Aflahah, Op.Cit., hlm. 13 5
peserta didik belajar dengan penuh semangat sesuai dengan gaya belajar masing-masing. e. Memilih bahan dan alat Menentukan bahan dan alat pembelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Keberagaman kemampuan intelektual peserta didik. 2. Keberagaman tujuan khusus yang harus dikuasai peserta didik. 3. Media yang diproduksi digunakan secara khusus. 4. Alternatif pengalman belajar yang bisa mencapai tujuan pembelajaran. 5. Bahan dan alat yang bisa dimamfaatkan. 6. Fasilitas fisik yang tersedia. f. Ketersedianya fasilitas fisik Fasilitas fisik berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat media dan laboraturium. Guru beserta peserta didik berkerja sama dalam menggunakan bahan pembelajaran, memafaatkan alat, berdiskusi melalui perencaan yang matang. g. Perencanaan evaluasi dan pengembangan Proses evaluasi menjadi faktor penting dalam perencanaan pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi dapat dilihat keberhasilan peserta didik mencapai tujuannya.5 B. Kriteria Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran didorong oleh kebutuhan agar pelaksanaan pembelajaran menjadi terarah sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Berikut ini kriteria dalam merancang dan menyusun langkah- langkah perencanaan pembelajaran: a. Signifikan Nilai signifikan artinya perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna 5M. Ismail Makki, Op.Cit., hlm. 14-15 6
agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Perencanaan pembelajaran tidak sebagai pelengkap saja melainkan hendaknya guru berpedoman kepada perencanaan yang telah ditetapkan. b. Relefan Relefan artinya sesuai. Artinya dalam perencanaan pembelajaran harus ssesuai dengan kurikulum yang berlaku. Karena sumber utama perencanaan pembelajaran adalah kurikulum itu sendiri. Didalam kurikulum sudah ditentukan tujuan yang hendak dicapai, menentukan materi atau bahan pembelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, dan perencanaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik. c. Kepastian Guru memilih langkah pasti yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Sehingga guru terhindar dari persoalan-persoalan yang muncul secara tidak terduga. d. Adaptabilitas Perencanaan pembelajaran hendanya tidak kaku. Misal perencanaan pembelajaran dapat diimplementasikan apabila memiliki syarat-syarat tertentu. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi maka perencanaan pembelajaran tidak dapat digunakan. Perencanaan pembelajaran dirancang sehingga bisa digunakan dalam berbagai kondisi dan keadaan sehingga dapat digunakan oleh setiap orang. e. Kesederhanaan Perencanaan pembelajaran harus bersifat sederhana artinya mudah diimplementasikan. Perencanaan yang rumit akan sulit diterapkan guru dalam pengelolaan pembelajaran.6 6 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran, (Medan: LPPI, 2019), hlm.20 7
f. Prediktif Perencanaan pembelajaran harus menggambarkan apa yang terjadi untuk mengantisifasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan guru mudah mengidentifikaisnya.7 C. Tahap dan Ruang Lingkup Langkah-langkah Pembelajaran Pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mengikuti prosedur tertentu. Dalam pembelajaran tersebut terdiri atas beberapa tahapan dengan menggunakan pendekatan saintifik sebagai berikut: a. Program Tahunan Program tahunan merupakan program umum dari setiap materi pelajaran di kelas yang berisi hal yang harus dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.8 Program tahunan adalah rencana selama satu tahun untuk mencapai skompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum dapat dipelajari oleh peserta didik. Jadi penyusunan program tahunan adalah menetapkan waktu untuk septian kompetensi dasar dalam waktu satu tahun. b. Program Semester Program semester berfungsi sebagai acuan menyusun kegiatan pembelajaran, acuan kalender kegiatan belajar mengajardan untuk mencapai keefektifan penggunaan waktu belajar yang tersedia.9 Program semester sebagai penjabaran dari program tahunan. Dalam penyusunan program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa dan kapan pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar dilakukan. 7 Ibid., 8 Umar Hamalik, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm. 95 9Muhamammad Uzer Usman, Menjadi Guru Proversional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 54 8
c. Silabus Silabus merupakan rencana pembelajaran dalam satu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup kometensi inti, kompetensi dasar, materi pelajaran, indikator penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan dalam satuan pendidikan.10 Prinsip-prinsip pengembangan silabus sebagai berikut: 1. Ilmiah, seluruh materi dan kegiatan yang terdapat dalam silabus harus dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan, 2. Relevan, yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, social, emosional dan spiritual peserta didik. 3. Konsisten, ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan system penilaian. 4. Sistematis, komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 5. Memadai, yaitu cakupan indicator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan konstektual, yaitu cakupan indicator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel, kesuluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan serta perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar memerhatikan kultur daerah masing-masing. 10 E Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: P Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 190 9
8. Menyeluruh, komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomor) 9. Desentralistik, pengembangan silabus ini bersifat desentralistik, yaitu kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing masing atau sekolah masing-masing. d. RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana jangka pendek untuk memperkirakan hal apa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dan ppryeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan baik oleh guru atau peserta didik dalam pembentukan kompetensi. Komponen RPP yaitu sebagai berikut: 1. Identitas mata pelajaran 2. Kompetensi inti 3. Kompetensi dasar 4. Indikator pencapaian kompetensi 5. Tujuan pembelajaran 6. Materi ajar 7. Metode pembelajaran 8. Langkah-langkah pembelajaran 9. Alat, bahan dan sumber belajar e. Metode Berhasil dan tidaknya materi yang diberikan guru bergantung kepada kesiapan peserta didik untuk menerimanya. Metodenya bervariasi yaitu metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi kelompok. Misal metode eksperimen adalah cara penyajian materi pelajaran dengan melibatkan peserta didik untuk melakukan percobaan sehingga dapat membuktikan sendiri apa yang dipelajari dan banyak metode lainnya yang bisa menunjang keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. 10
f. Media Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan pedekatan saintifik dengan guru merancang media pelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Guru mencari media yang tepat yang menunjang motivasi belajar peserta didik. Medianya berupa media gambar, peta konsep, ilustrasi, poster, dan objek fisik. Melalui objek gambar yang dijadikan oleh guru dalam belajar dan juga sebagai evaluasi pada akhir pembelajaran. Apabila guru kurang dalam menerapkan media pelajaran dan kurangnya pengembangan media pelajaran dan guru terfokus kepada satu media saja ka akan menyebabkn tidak berjalan secara efektif kegiatan pembelajran. Jadi pemilihan media sangat penting dalam proses menyukses porss belajar mengajar. g. Evaluasi Kemudian dalam perencanakan pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan saintifik guru ahrus menyusun rubrik penilaian yang cocok dengan materi yang disampaikan oleh peserta didik yang merujuk kepada tiga ranah tadi yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Karena evaluasi bukan hanya untuk mengukur keberhasilan setiap peserta didik dan untuk mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik.11 Kemudian dalam kegiatan pembelajaran tersebut mempunyai alur atau langkah-langkah untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini tahap dan langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan dimulai dari membuka pelajaran dengan membaca salam dan berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas dengan khidmat dan serius. Memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan ayat-ayat Al-Qur`an kemudian mencek absen kehadiran peserta didik serta apersepsi materi yaitu mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya dengan peristiwa yang pernah 11 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 59-62 11
dialami.dalam kegiatan apersepsi yang di dalamnya mencakup pelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami peserta didik, motivasi peserta didik ditumbuhkan dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi peserta didik, dan peserta didik didorong agar tertarik untuk mengetahui hal- hal yang baru. Seperti halnya memancing motivasi belajar bagi peserta didik dengan mendengarkan lagu Islami dan menyampaikan tahapan-tahan kegiatan pembelajaran dan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan kegiatan yang utama dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Pada kegiata inti inilah membrikan ruang yang cukup dalam mengembangakn krativitas dan kemandiri peserta didik. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran PAI meliputi: 1. Mengamati Guru membuka secara luas kesempatan peserta diidk untuk melakukan kegaitan pengamatan yaitu mengamati, menyimak, mendengar dan membaca. Misal mengamati fenomena alam yang Allah ciptakan, guru mengajar peserta didikk merenungi peristiwa tersebut dengan materi yang dipelajari sehingga peserta didik dapat menghayati peristiwa yang terjadi tersebut. 2. Menanya Guru memberi motivasi peserta didik untuk bertanya, membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang materi pelajaran dan mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan mengembangkan diri dan untuk diri sendiri. 3. Mengekplorasi Kegiatan menalar yaitu guru meminta peserta didik untuk menganalisis ,menimbulkan bukti-bukti dan mengambil hal penting dari suatu peristiwa. Guru meminta peserta diidk mengolah informasi dengan melakukan diskusi 12
dengan temannya secara berkelompok dan kemudian menyimpulkan hasil informasi. 4. Mengasosiasi Pada tahap ini guru meminta peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yaitu melalui buku bacaan, internet. 5. Mengkomunikasikan Pada tahap mengkomunikasikan ini guru meminta peserta didik membuat ringkasan tertulis dan menampilkan hasil dari diskusi yang dibuat dalam sebuah laporan kemudian di tampilkan di depan kelas sedangkan peserta lain menyimak dan menangapi. c. Kegiatan Penutup Mengajak peserta didik menyimpukan materi pelajaran yang telah diberikan. Kegiatan evaluasi berupa memberi umpan balik terhadap proses belajar yang dilaksanakan. Sebagaimana E Mulyasa mengemukakan dua kegiatan pokok pada akhir pembelajaran, yaitu) pemberian tugas dan post tes. Depertemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mengemukakan dalam kegiatan akhir perlu dilakukan penilaian formatif, dengan memperhatikan hal-hal berikut yaitu dengan mengembangkan cara-cara menilai hasil pembelajaran peserta didik; kemudian gunakan hasil penilaian tersebut untuk melihat kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang dihadapi guru selama proses pembelajaran dan metodologi yang paling tepat yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. D. Strategi Penyusunan Langkah-langkah Pembelajaran Strategi termasuk kepada ranah perencanaan pembelajaran. Menurut MacDonald strategi merupakan suatu seni untuk melaksanaan sesuatu secara baik dengan membawa peserta didik ke dalam suana pembelajaran yang menguntungkan. Kemudian menurut Seels dan Richey strategi merupakan rencana, tindakan metode dan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk 13
mencapai tujuan pendidikan tertentu.12 Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran guru mengarahkan peserta didik untuk memberdayakan semua potensi sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Dalam arti strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah dirancang agar setiap individu mampu menjadikan pembelajaran mandiri dan menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Juga yang harus dikembangkan dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemamfaatan berbagai fasilitas belajar dan sumber belajar semuanya diarahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana yang tertera dalam Permendikbut No.81 A tahun 2013 bahwa untuk mencapai kualitas pendidikan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat kepada peserta didik 2. Mengembangkan kreativitas peserta didik 3. Menciptakan kondisi yang nyaman dan menantang, berisi muatan nilai, etika estetika, logika dan kinestetika 4. Menyediakan pengalaman belajar yang bergam melalui penerapan strategi, dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien dan bermakna. Jadi strategi digunakan untuk keberhasilan tujuan dimana menentukan ukuran apakah pembelajar berhasil atau tidak dan untuk mengetahui kelemahan serta kebutuhan yang belum terpenuhi dalam penyelenggaraan pendidikan.13 12 Haidir dan Salim, Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Publishing, 2014), hlm.99 13 Fory s Naway, Strategi Pengelolaan Pembelajaran, (Gorontalo: Idea Publishing, 2016), hlm.7 14
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perencanaan pembelajaran dengan menyusunan langkah-langkah pembelajaran pada hakikatnya menggambarkan tentang apa yang akan dilakukan dalam suatu proses belajar mengajar. Langkah-langkah pembelajaran disusun untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diberikan. Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: merumuskan tujuan khusus, memilih pengalaman belajar, menentukan kegiatan belajar mengajar, menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran, memilih bahan dan alat, ketersediaan fasilitas fisik, perencanaan evaluasi dan pengembangan. Dalam pengelolaan pembelajaran terdiri dari berbagai program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang harus dijalani oleh seorang guru. Dalam pembelajaran tersebut terdiri atas beberapa tahapan yaitu menentukan program tahuanan, program semester, silabus, rpp, metode, media dan evaluasi. Kemudian dalam pembelajatan terbagi kepada tiga tahapan yaitu pendahuluan, kegiatan initi dan kegiatan penutup. Semua itu berkaitan dengan strategi agar suatu pembelajaran yang dilaksanan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.. B. Saran Makalah ini diharapkan kepada teman-teman terutama para guru agar dapat meningkatkan kepemahaman tentang langkah-langkah penyusunan pembelajaran guna meningkatkan kompetensi guru yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. 15
DAFTAR KEPUSTAKAAN Ananda, Rusydi. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Medan: LPPI. Hamalik, Umar. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Rosdakarya Haidir, Salim. 2014. Strategi Pembelajaran. Meadng: Media Publishing. Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkah Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jaya, Farida. 2017. Perencanaan Pembelajaran. Medan: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Makki, M. Ismail, Aflahah. 2017. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran. Pemekasan: Duta Media Publishing. Naway, Fory S. 2016. Strategi Pengolaan Pembelajaran. Gorontalo Ide Pulimhing. Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Usman, Muhammad Uzer. 2002. Menjadi Guru Proversional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 16
Search
Read the Text Version
- 1 - 19
Pages: