Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore revisi modul ipa

revisi modul ipa

Published by Eko Puji Lestari, 2023-07-26 15:54:40

Description: revisi modul ipa

Search

Read the Text Version

Modul Kelas VIII A. Deskripsi singkat Modul zat aditif dan zat adiktif ini merupakan modul mata pelajaran IPA kelas 8 semester genap. Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dirancang melalui proses pembelajaran zat aditif dan zat adiktif dengan didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Materi zat aditif dan zat adiktif masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA untuk memberikan wawasan yang utuh bagi siswa tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap isinya. Pada bagian modul ini, Anda akan belajar mengenai pengertian dan fungsi zat aditif makanan, pengelompokkan zat aditif dan zat adiktif, psikotropika, pengaruh zat adiktif dan psikotropika terhadap kesehatan, pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, serta penggunaan zat adiktif dan psikotropika. B. Petunjuk Penggunaan E-Modul E-Modul IPA SMP Kelas VIII ini disusun untuk dipelajari secara sistematis dan konstektual. Modul ini mempelajari dua pokok bahasan yakni zat aditif dan adiktif. Pembahasan setiap pokok bahasan merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga akan diperoleh pemahaman yang benar apabila mengikuti petunjuk penggunaannya. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini: 1. Baca pengantar modul untuk mengetahui materi modul secara utuh. 2. Membaca tujuan yang diharapkan setelah membaca atau mempelajari modul. 3. Mempelajari modul secara berurutan agar memperoleh pemahaman yang utuh. 4. Lakukan semua aktivitas-aktivitas, penugasan dan latihan-latihan yang diberikan. 5. Cermati info-info sains yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang kompleks sehingga dapat dijadikan referensi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hati 7. Bila ada kesulitan untuk memahami materi modul, dapat berkonsultasi dengan guru pembimbing, meminta bantuan teman, tutor, atau orang yang Anda anggap dapat memberikan penjelasan lebih baik dari pada modul kepada Anda. 8. Selamat membaca dan mempelajari modul 1

Modul Kelas VIII Capaian Pembelajaran Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan Tujuan Pembelajaran  Menjelaskan zat aditif alami dan buatan yang aman bagi kesehatan  Menemukan ide/gagaTusajunanupnetmukbemlaejanragnhindari bahaya zat aditif bagi diri dan lingkungan Peta konsep  Menjelaskan bahaya zat adiktif bagi kesehatan  Merancang ide untuk menghindari bahaya zat adiktif bagi diri dan lingkungan  Membuat alternatif makanan/minuman sebagai upaya menghindari bahaya zat adiktif bagi diri dan lingkungan 2

Modul Kelas VIII ZAT ADITIF DAN ADIKTIF Ketika melintasi beberapa ruas jalan di sekitar area sekolah tidak jarang dijumpai jajanan yang beraneka ragam dan warna- warni sehingga memikat siapa saja yang melihatnya. Seakan memberikan jawaban pada perut yang keroncongan. Namun 3

Modul Kelas VIII pernahkah kamu berpikir bahwa apakah aman bagi tubuh kita ? Mengapa hal ini penting ? Tubuh kita adalah karuniaNya yang wajib kita syukuri keberadaanya. Memastikan aman terhadap apa yang kita konsumsi baik makanan atau minuman merupakan hal penting yang harus kita jaga demi kesehatan. Istilah penting Zat aditif, pengawet, penyedap, pemanis, pewarna, pengemulsi, pengental, zat adiktif, narkoba, alkohol, psikotropika, zat adiktif lain A. Zat aditif 1. Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Setiap hari kita memerlukan makanan dan minuman untuk memperoleh energi yang digunakan untuk beraktivitas, memenuhi pertumbuhan sel-sel dalam tubuh dan menggantikan sel-sel yang rusak. Sehat tidaknya suatu makanan tidak bergantung dari ukuran, warna, bentuk, aroma atau kesegarannya melainkan bergantung pada kandungan zat yang diperlukan tubuh. Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu atau lebih macam zat yang diperlukan oleh tubuh. Apa saja itu? Air, mineral, protein, lemak, karbohidrat dan vitamin diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan. Sehingga untuk menimbulkan selera dan tertarik terhadap makanan dan minuman biasanya ditambahkan bahan-bahan tambahan agar memiliki rasa yang enak dan lezat. Bahan-bahan tambahan ini dikenal dengan zat aditif. Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan, baik pada saat mengolah, memproses, mengemas atau menyimpan makanan tersebut. Setiap hari menggunakan zat aditif pada makanan kita. Bayangkan bila makanan yang kita konsumsi tidak ada rasanya tentu tidak enak bukan. Untuk menghasilkan makanan yang enak dan lezat kita harus mampu mengindetifikasi bahan tambahan apa saja diberikan. Mari simak dan isi tabel berikut ini Tabel 1.1 Identifikasi bahan tambahan pada makanan Bahan makanan Jenis makanan Warna Bumbu Rasa 4 tampilan (zat yang ditambahkan) Daging ayam Opor ayam Ayam geprek Sate ayam

Modul Kelas VIII Berdasarkan tabel yang telah diisi jawablah pertanyaan berikut ini Apa nama bahan utama makanan? Apakah bahan yang ditambahkan pada ketiga jenis makanan? Mengapa bahan-bahan tersebut ditambahkan ? Berikan kesimpulanmu Dari tabel tersebut tentu kalian bisa lebih jelas dalam mendefinisikan tentang zat aditif bukan? Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk maksud memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga kestabilan makanan agar tidak cepat busuk. Sehingga penambahan zat aditif ini memiliki fungsi diantaranya : 1) Memperbaiki kualitas atau gizi makanan 2) Memperbaiki tampilan makanan, membuat makanan tampak lebih menarik 3) Meningkatkan cita rasa makanan 4) Membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi dan busuk. 2. Jenis-jenis zat aditif Zat aditif yang ditambahkan pada makanan awalnya berasal dari bahan tumbuh- tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Ayo kita pikirkan Apakah makanan dan minuman yang kita konsumsi mengandung zat aditif alami atau buatan? Adakah dampaknya bagi kesehatan? Agar kalian bisa membedakan zat aditif alami dan buatan, mari ikuti kegiatan berikut: Ayo beraktivitas Indonesia sungguh memiliki keanekaragaman kuliner yang kaya. Dari sabang sampai merauke akan dijumpai beraneka jenis makanan dengan bumbu rempah-rempahnya menjadi ciri khas. Salah satu menu makanan khas nusantara adalah nasi tumpeng. 5

Modul Kelas VIII Temukan dari gambar di samping bahan aditif alami. Tabel 1.2 Bahan aditif alami dan fungsinya No Bahan aditif alami Fungsi 1 2 3 dst Berdasarkan tabel bahan-bahan aditif alami ada yang Gambar 1.1 Contoh makanan khas berfungsi sebagai pewarna, penyedap, pengawet dan nusantara pemanis membuat makanan menjadi lezat dan enak dilihat. Disisi lain makanan dan minuman yang disukai anak-anak saat istirahat di sekolah masih banyak yang tidak memenuhi standar gizi dan kebersihannya. Info Gambar 1.2 Jajanan yang disukai penting anak sekolah Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Yustina Ani, pengontrolan terhadap aktivitas jajan anak merupakan faktor yang penting dalam pemenuhan gizi anak dari jajanan. Pengontrolan dapat berasal dari guru maupun teman sebaya. Cari tahu yuuk Saat mengunjungi supermarket tentu kalian akan Gambar 1.3 Aneka makanan dan menemukan beraneka macam makanan kemasan atau minuman kemasan di supermarket sejenis camilan yang bisa menemani waktu-waktu senggang bersama teman atau keluarga. Eiits., tunggu dulu bungkus makanan kemasannya bisa dipakai sebagai bahan belajar lho. Tahukah kalian, apakah semua bahan yang terkandung dalam makanan kemasan aman untuk tubuh kita? Mari cari tahu dengan kegiatan berikut: 1. Siapkan 2 bungkus bekas makanan dan minuman kemasan 2. Perhatikan dan bacalah dengan cermat komposisi yang tertera didalamnya 3. Lakukan identifikasi bahan-bahan yang termasuk bahan aditif alami atau buatan No Produk Pemanis Pewarna Pengawet Penyedap makanan/minuman 6

Modul Kelas VIII kemasan Buatan Alami Buatan Alami Buatan Alami Buatan 1 Alami 2 dst 4. Berikan kesimpulanmu Tabel 1.3 Hasil identifikasi bahan aditif dalam makanan dan minuman kemasan Berdasarkan tabel tersebut, manakah yang lebih banyak digunakan bahan aditif alami atau buatan? Tentu kalian bisa menyimpulkan. Untuk pengelompokkan zat aditif terdiri dari pemanis, pewarna, pengawet dan penyedap. Hal ini tidak baku sebenarnya karena masih ada golongan antioksidan (BHA, BHT, asam askorbat, tokoferol, dan lesitin), pengemulsi, pemberi aroma, penstabil dan sebagainya. 1. Pewarna Sukakah kamu menikmati makanan yang warna warni seperti kue lapis, rainbow cake dan sejenisnya? Bisakah kamu menyebutkan warnanya? Untuk menimbulkan kesan segar dan menarik selera orang, makanan dan minuman ditambahkan zat pewarna. a) Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian Gambar 1.4a Contoh pewarna alami tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun pandan atau daun suji, warna kuning dari kunyit, Gambar 1.4b Contoh pewarna sintetis warna cokelat dari buah cokelat, warna merah dari pada makanan dan minuman daun jati, dan warna kuning merah dari wortel. b) Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia. Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Penggunaan pewarna sintetik/buatan secara aman sudah begitu luas digunakan masyarakat sebagai bahan pewarna dalam produk makanan. Contoh bahan pewarna buatan seperti tartrazin untuk warna kuning, bliliant blue untuk warna biru, alura red untuk warna merah. Meski aman dalam takran tertentu, namun Gambar 1.5 Contoh makanan yang terindikasi sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang bahan membahayakan banyak dan terus menerus. Namun, di masyarakat masih sering ditemukan penggunaan bahan Sumber https://m.lampost.co pewarna buatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Pewarna tekstil yang sering 7 disalah gunakan sebagai pewarna makanan, antara lain rhodamine B (warna merah) dan

Modul Kelas VIII metanil yellow (warna kuning). Bahan-bahan itu dapat memicu terjadinya kanker. Untuk itu perlu diwaspadai dengan cara mengenal jenis-jenis pewarna makanan yang diijinkan dan tidak diijinkan. Tabel 1.4 Pewarna makanan yang diijinkan dan tidak diijinkan Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah pewarna yang tidak diijinkan lebih banyak daripada yang diijinkan. Untuk pewarna yang diijinkan pun ada batas penggunaannya. Menurut KBPOM (Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan) No 37 Tahun 2013 Tabel 1.5 Batas penggunaan pewarna yang diijinkan Ayo beraktivitas Banyaknya jenis makanan dan minuman yang beredar di masyarakat membuat kita harus mewaspainya. Caranya mudah lho, lakukan aktivitas berikut. Menyelidiki pewarna alami dan pewarna buatan 8

Modul Kelas VIII Alat dan bahan yang kamu butuhkan adalah: 1. Bahan yang akan diuji pewarna alami yakni daun suji, secang, kunyit. Sedangkan bahan yang mengandung pewarna buatan yakni agar-agar berwarna, minuman rasa jeruk dan rasa melon. 2. Air secukupnya 3. Mortar dan alu 1 buah 4. Pipet tetes 4 buah 5. Plat tetes 1 buah 6. Cutter 1 buah 7. Larutan sabun 100 ml Langkah – langkah yang dilakukan: 1. Berilah label A untuk pewarna alami untuk ketiga bahan dan label B untuk bahan pewarna buatan pada plat tetes 2. Potong kecil-kecil bahan pewarna alami dengan cutter. Ambil ekstrak daun suji, secang dan kunyit dengan menumbuknya di mortar dan alu secara terpisah. Berikan sedikit air. 3. Teteskan ketiga bahan yang sudah diekstrak di plat tetes A dan teteskan pewarna buatan pada plat tetes B 4. Teteskan larutan detergen 3 tetes pada masing-masing pewarna alami dan buatan. 5. Amatilah beberapa saat kemudian. Apakah ada perubahan pada pewarna alami dan buatan. 6. Bandingkan keduanya. 2. Pemanis Di siang hari yang terik dan panas, pernahkah kamu menginginkan minuman yang dingin juga manis rasanya? Ya, tentu untuk sesaat, kita merasakan segar hilang rasa haus. Namun tahukah kalian terkadang batuk menyerang, tenggorokan nyeri dan gatal. Mengapa ini terjadi? Rasa manis yang ada pada makanan dan minuman diperoleh dari bahan pemanis yang ditambahkan padanya. Bahan pemanis ini ada dua macam, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. a) Zat pemanis alami, diperoleh dari nabati atau hewani, seperti gula tebu atau gula pasir, gula merah atau aren, madu, dan kayu manis. Jika kita mengonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. 9 Gambar 1.6 Pemanis alami Gula pasir, gula merah, madu dan kayu manis

Modul Kelas VIII 1. Gula tebu atau gula pasir mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan. 2. Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali. 3. Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis, madu juga banyak digunakan sebagai obat. 4. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu manis juga berfungsi sebagai pengawet b) Zat pemanis buatan/sintetik, tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya mengonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Penggunaan sakarin yang berlebihan selain akan menyebabkan rasa makanan terasa pahit juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih. Contoh lain, garam-garam siklamat pada proses metabolisme dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik (senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklamat juga dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel. Tabel 1.6 Perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan 3. Pengawet Pernahkah kamu melihat ikan yang tetap segar meski dijajakan dari pagi hingga sore? Saat ini teknologi dapat digunakan hampir di segala bidang kehidupan manusia. Dahulu masyarakat hanya mengenal cara pengawetan makanan dan minuman dengan cara tradisional. Akan tetapi, kini setelah zaman berubah, teknologi menjamah segala aspek kehidupan, cara pengawetan makanan pun punya cara modern. Zat Pengawet sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman dengan tujuan agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, 10 Gambar 1.7 Manisan buah Sumberhttp://zonamakan.blogspot.com

Modul Kelas VIII atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri/jamur. Pemanis dapat dibedakan jenisnya yaitu pemanis alami. a) Zat pengawet alami, berasal dari alam, contohnya gula, garam dan bawang putih. 1. Gula. Penggunaan gula sebagai pengawet, lazim disebut dengan istilah penggulaan. Penggunaannya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli. 2. Garam. Penggunaan garam sebagai pengawet Gambar 1.8 Pengawetan ikan biasanya dikenal dengan istilah penggaraman, seperti yang pada proses pembuatan ikan asin, telur asin, Sumber https://bp-guide.id/AXE76GSF atau asinan sayuran dan buah. Cara penggunaanya sangat sederhana, tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan. 3. Bawang putih. Bahan ini selain sebagai bumbu dapur, Gambar 1.9 Pengawetan daging dengan bawang putih ternyata sangat efektif sebagai pengawet. bawang putih Hal ini dikarenakan bawang putih mengandung allicin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur dan Sumber https://health.kompas.com bakteri. Penggunaannya mudah. Bawang putih ditambahkan ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari. b) Zat pengawet sintetik atau buatan, merupakan hasil sintesis dari bahan-bahan kimia. Jenis – Jenis Bahan Pengawet Sintetis 1. Bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dalam makanan a. Asam Benzoat Menurut Peraturan Kepala Badan Asam Benzoat adalah bahan pengawet yang Pengawas Obat Dan Makanan sering dipakai dalam pembuatan makanan. Republik Indonesia Nomor 36 Penggunaan bahan pengawet ini cukup banyak Tahun 2013 Tentang Batas mendominasi produk makanan. Asam benzoate Maksimum Penggunaan Bahan dapat mencegah atau menghentikan proses Tambahan Pangan Pengawet, batas pertumbuhan bakteri dalam suatu produk maksimum penggunaan kalium makanan. nitrit aGtaamubanr 1a.t1r0iuAmsam bennzitoraitt pada produk-produk olahan daging, b. Kalium Nitrit daging unggas dan daging hewan Kalium Nitrit merupakan bahan pengawer buruan dalam bentuk utuh atau sintetis yang berwarna putih atau kuning. potongan yaitu 30 mg1/1kg. (Badan Pengawet ini sering digunakan pada daging dan POM RI, 2013)

Modul Kelas VIII ikan. Biasanya kalium nitrit dicampurkan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar misalnya pada daging kornet. c. Kalium propionat Kalium propionat/natrium propionat merupakan golongan asam propionat. Pengawet ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung yang ditambahkan bahan pengawet ini dapat bertahan lebih lama di pasaran. d. Natrium metasulfat Bahan pengawet yang memiliki fungsi hampir sama dengan kalsium propionate/natrium propionat, yaitu mencegah tumbuhnya jamur dan kapang yang dapat mempercepat proses pembusukan 2. Bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dalam minuman a. Kalium Benzoat Kalsium benzoat merupakan bahan pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil racun (toksin), bakteri-bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Asam benzoate digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah dan sirup. b. Sulfur Dioksida Sulfur dioksida merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dikonsumsi. Bahan pengawt ini sering ditambahkan pada sari buah dan sirup. c. Asam Sorbat Asam sorbet juga merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman bila dikonsumsi. Seperti halnya zat-zat pengawet yang lain, asam sorbat juga berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dalam minuman. Pengawetan makanan telah dilakukan masyarakat terdahulu secara tradisional secara alami sebelum ada bahan-bahan pengawet modern atau mesin yang digunakan seperti lemari pendingin atau lemari pembeku. Hingga saat ini cara-cara pengawetan tradisional ini masih digunakan seperti: 1) Pengasapan Pengasapan adalah metode pengawetan bahan makanan segar dengan cara diasapi. Asap yang digunakan dapat berupa asap dari pembakaran berbagai jenis kayu atau tempurung kelapa. Aroma yang dihasilkan dari pengasapan akan sangat beragam tergantung dari jenis bahan bakar yang digunakan. 2) Pengeringan Pengeringan merupakan metode pengawetan yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber utamanya. Bahan makanan yang dikeringkan dapat berupa daging, buah-buahan maupun sayur-sayuran. Daging yang akan dikeringkan biasanya diiris tipis-tipis kemudian dibumbui atau digarami dan diletakkan dibawah sinar matahari seperti pembuatan dendeng daging. 3) Pengasinan 12

Modul Kelas VIII Pemberian garam juga merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan. Contoh bahan makanan khas Indonesia yang digarami selama diawetkan adalah ikan asin dan telur asin. 4. Penyedap makanan Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah nilai gizi. Penyedap makanan sebagai penguat rasa protein, penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan. Penyedap makanan terbagi menjadi: a. Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang berfungsi menambah cita rasa (penyedap), mengembalikan cita rasa makanan itu sendiri yang mungkin hilang saat proses pemasakan dan memberikan cita rasa tertentu pada makanan. Penyedap rasa ada yang berasal dari bahan alami atau sintetis. 1. Penyedap rasa alami berasal dari rempah-rempah, misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan, dll 2. Penyedap sintetis merupakan tiruan dari yang terdapat di alam. Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG (mononatrium glutamat). MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Gambar 1.11 Penyedap rasa sintetis Sumber https://id.theasianparent.com Daging, susu, ikan, dan kacang - kacangan mengandung sekitar 20% asam glutamat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung asam glutamat akan terasa lezat dan gurih meski tanpa bumbu-bumbu lain. Keunikan dari MSG adalah bahwa meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan. Sifat yang semacam itu disebut dengan taste enhancer (penegas rasa). b. Pemberi aroma Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen. Penambahan zat pemberi aroma menyebabkan makanan memiliki daya tarik untuk dinikmati. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya minyak atsiri dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetik, misalnya: amil asetat mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang menggunakan zat pemberi aroma. 13

Modul Kelas VIII 5. Bahan Kimia Berbahaya yang Disalahgunakan Sebagai Zat Aditif Selain pengawet yang aman untuk dikonsumsi, juga terdapat pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Zat pengawet yang dimaksud, di antaranya formalin yang biasa dipakai untuk mengawetkan benda- benda, seperti mayat atau binatang yang sudah mati. Pemakaian pengawet formalin untuk mengawetkan makanan, seperti bakso, ikan asin, tahu, dan makanan jenis lainnya dapat menimbulkan risiko kesehatan. Selain formalin, bahan pengawet non pangan lainnya yang sering disalahgunakan adalah boraks. Boraks atau sering juga disebut Bleng merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa, dalam dunia pengobatan dan konsmetik boraks digunakan sebagai bahan pembersih muka dan cairan obat kumur. Cari tahu yuuk Simak video tentang bahan makanan sehari hari yang memiliki indikasi bahan yang mengandung boraks dan formalin https://www.youtube.com/watch?v=zuhEMi6zDpo Berdasarkan video tersebut sudah selayaknya kita lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Nah, lengkapilah tabel di bawah ini supaya dapat diketahui informasi-informasi apa saja yang telah kalian temukan. Ciri-ciri No Bahan makanan Mengandung Formalin Mengandung Boraks 1 2 Dst 14

Modul Kelas VIII Setelah kalian mengetahui pengawet sintetis formalin dan boraks mengerikan bukan bila bahan tersebut ditambahkan pada bahan makanan. Boraks bersifat akumulatif didalam tubuh dimana efek racunnya tidak langsung dirasakan akan tetapi susbtansi nya akan diserap dan tersimpan didalam usus, hati, ginjal, otak bahkan testis. Dan pada ambang batas tertentu dimana tubuh tidak lagi mampu menetralisis keberadaannya, akan menimbulkan gejala penyakit yang cukup fatal mulai dari muntah-muntah, diare, sesak nafas, kram perut bagian atas, muntah darah dan sakit kepala yang hebat. B. Zat Adiktif Zat adiktif adalah zat-zat kimia yang dapat menimbulkan kecanduan atau ketagihan (adiksi) bagi pemakainya. Contoh zat adiktif adalah narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya). Narkotika adalah bahan-bahan yang mempunyai daya kerja pembiusan sehingga dapat mengganggu kesadaran dan dapat mengakibatkan ketergantungan akan bahan tersebut. Obat-obatan yang dapat mempengaruhi pikiran/otak manusia, dibagi menjadi tiga, yaitu: stimulan (obat perangsang), depresan (obat penenang), halusinogen. 1. STIMULAN adalah golongan obat-obatan yang sangat efektif dalam memberikan rangsangan terhadap otak dan system syaraf. Contoh stimulan, yaitu: kokain dan amfetamin (ekstasi). Kokain adalah sejenis obat perangsang yang lebih kuat daripada amfetamin, obat ini dihasilkan dari daun koka (Erythroxylon coca). Efek dari pemakaian obat ini adalah: menghambat perasaan lapar, menurunan perasaan letih, menurunkan kebutuhan tidur, memicu kerja jantung, serta meningkatkan tekanan darah. Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan local), khusunya untuk operasi pembedahan hidung, tenggorokan, dan telinga. 2. DEPRESAN adalah golongan obat-obatan yang dapat mengakibatkan turun nya tingkat kesadaran. Contoh: morfin dan barbital Morfin diperoleh dari getaah tumbuhan Papaver somniferum. Berguna untuk menghilangkan/mengurangi rasa sakit, memberikan perasaan nyaman /gembira, dan mengurangi perasaan cemas/gelisah. Dalam dunia medis, morfin digunakan untuk meredakan penyakit batuk dan mengatasi rasa sakit pada pembedahan. Barbital tergolong obat penenang yang digunakan untuk membantu agar cepat tidur, menghalau kecemasan, ketegangan, dan frustasi. Dalam dunia medis, barbital digunakan untuk obat tidur, epilepsy, dan obat penenang pada saat stres. 3. HALUSINOGEN adalah golongan obat-obatan yang menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Contoh: LDS dan ganja. Jenis dan Penggolongan Zat Adiktif Gambar 2.1 A. NARKOBA Jenis-jenis narkoba Sumber https://made-blog.com Narkoba ada yang berasal dari tanaman/bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik. 15 Macam-macam narkoba:

Modul Kelas VIII 1. Jenis candu , candu adalah jenis zat dari tanaman papaver somniferum, yang berisi zat kimia aktif. Macamnya yaitu: heroin, kokain, dan morfin. 2. Jenis coca, coca adalah jenis tumbuhan yang dipergunakan daunnya untuk dikeringkan, kemudian diolah. Hasilnya berupa serbuk putih yang tidak berbau, yang disebut kokain. Penggunaannya dengan cara dihisap. 3. Jenis ganja (Cannabis sativa), pada bagian tanaman ganja, yang mengandung zat pembius adalah getahnya (dari bunga/daun muda). Awalnya, ganja dipakai sebagai obat untuk rasa nyeri/sakit, tetapi ternyata menimbulkan efek membahayakan, sehingga ganja tidak Gambar 2.2 lagi dipergunakan sebagai pengobatan. Daun ganja Pengisapan ganja dapat digunakan dengan Sumber https://rimbakita.com cara dicampur dengan rokok dan dimasukkan ke dalam permen. 4. Jenis LSD (Lisesic Acid Diethylamid), jenis obat yang sering disalahgunakan, dapat menyebabkan penyakit epilepsy, gila dan kanker darah. Orang yang kecanduan narkotika akan terlihat ciri-cirinya seperti , mata akan terlihat sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair,suka melamun, pendengaran mulai berkurang, sulit berpikir dan kacau dalam berbicara, perasaan gembira dan selalu tertawa, tetapi dapat juga cepat marah dan kurang bergairah. Gangguan yang diakibatkan karena kecanduan narkotika: 1. Gangguan fisik a) Berat badan turun drastic akibat nafsu makan yang tidak menentu. b) Mata terlihat cekung, merah, dan sering berair. c) Muka pucat, bibir kehitaman, sering berkeringat, dan sendi-sendi terasa ngilu. d) Tangan penuh dengan bintik merah dan ada tanda bekas luka sayatan. e) Buang air besar dan kecil tidak lancer, perut sering terasa sakit tanpa alasan yang jelas, dan kepala terasa nyeri 2. Gangguan emosi a) Sangat sensitive, cepat bosan, mudah curiga. b) Bila dimarahi/ditegur akan membangkang. c) Berbicara kasar dantidak ragu untuk memukul orang sekitar 3. Gangguan perilaku a) Menunjukan sikap tidak peduli dan acuh pada keluarga. b) Bersikap malas dan tidak bertanggung jawab atas tugas-tugas nya. c) Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai alasan. 16

Modul Kelas VIII B. ALKOHOL (minuman keras) Alkohol murni berupa zat cair, tidak berwarna, dan baunya segar. Bahan ini dapat dihasilkan dari peragian dan ekstrasi buah anggur, apel, kismis, dan sebagainya. Alkohol disebut juga spiritus. Dalam jumlah kecil, alcohol dapat merangsang semangat dan member rasa segar, tetapi jika dalam jumlah besar dapat memperlambat reaksi tubuh. Minuman keras ini sdikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Minuman keras golongan A , kadar etanol antara 1-5 % , contoh: bir b. Minuman keras golongan B , kadar etanol antara 5-20% , contoh: anggur dan wiski c. Minuman keras golongan C , kadar etanol antara 20-55% , contoh: arak dan wine C. PSIKOTROPIKA Psikotropika yang berpotensi sebagai penyebab sindroma ketergantungan digolongkan menjadi 4, yaitu: 1. Psikotropika golongan I , jenis ini mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan pada tingkat I (paling kuat) dan dinyatakan sebagai bahan terlarang, misalnya ekstasi. 2. Psikotropika golongan II , jenis ini mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan sindrom ketergantungan pada tingkat II, misalnya fleksiklidine (PCP). 3. Psikotropika golongan III , jenis ini mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan sindrom ketergantungan pada tingkat III, misalnya flunitra- zepam, rohipnol, dan megadon. 4. Psikotropika golongan IV , jenis ini mempunyai potensi yang kuat dalam meyebabkan sindrom ketergantungan pada tingkat IV, misalnya Alprazoma (xanax), Bromazepam (lexotan), diazepam (valium), estazolam (esilgan), dan frisium. D. Zat Adiktif Lain Zat atau obat-obatan yang dapat menimbulkan sindrom ketergantungan, selain empat jenis di atas adalah: a. Inhalan Inhalan adalah zat yang bahan-nahan nya terdiri atas larutan-larutan yang mudah menguap (lem, aerosol, pengharum ruangan) dan gas nitrous oksida/gas tertawa, butana, propane, helium, anestesi/pembius. Zat inhalan mempunyai bau yang menyengat tajam dan uapnya dapat masuk ke paru-paru, kemudian menjalar kejaringan saraf(otak). 17

Modul Kelas VIII b. Nikotin (rokok) Gambar 2.3 Rokok dibuat dari daun tembakau yang Bahaya rokok dikeringkan. Dalam tembakau, terdapat racun Sumberhttps://dinkes.tanahdatar.go.id alcohol yang bernama nikotin (2%-6%) nikotin berupa minyak yang rasanya pahit dan jika dalam Gambar 2.3 udara warnanya cokelat. Kecanduan nikotin akan Bahan kimia rokok merangsang syaraf pusat dan syaraf tepi untuk Sumber https://www.seratusinstitute.com memacu kerja kelenjar sehingga menguncupkan usus kelenjar darah. Orang yang merokok disebut perokok aktif dan orang yang tidak merokok, tetapi secara tidk langsung menghirup asap rokok orang lain disebut perokok pasif. Beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat merokok adalah: bronchitis, empisema, infeksi tengggorokan, noda nikotin pada gigi. Selain itu penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok penyakit paru-paru, impotensi, lambung dan stroke. Oleh sebab itu, mengingat bahaya rokok yang mengintai kita kapan saja hindari dan jauhi rokok dan perokok untuk menuju hidup sehat dan bahagia. c. Kafein (kopi dan teh) Kopi dan teh mengandung zat kimia yang tergolong stimulan, yaitu kafein. Kafein berkhasiat untuk menstimulasi susunan syaraf pusat dengan efek menghilangkan rasa lapar, letih, dan mengantuk. Kafein dapat meningkatkan Gambar 2.4 daya konsentrasi dan suasana jiwa. Penggunaan Kopi dan teh yang berlebihan (lebih dari 20 gelas per hari) dapat Sumber https://www.bantennews.co.id mengakibatkan ketagihan. 18

Modul Kelas VIII C. Rangkuman materi 1. Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan dan minuman dengan tujuan untuk meningkatkan cita rasa, tampilan, aroma sehingga menarik selera untuk menikmatinya. 2. Zat aditif terbagi atas zat aditif alami dan zat aditif sintetis/buatan. Untuk bahan aditif alami aman dikonsumsi kapan dan dalam bentuk apa saja. Sedangkan bahan aditif alami perlu diwaspadai dan dibatasi penggunaannya. Karena mengonsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan. 3. Zat aditif dapat ditambahkan pada makanan berupa pewarna, pemanis, penyedap dan pengawet. Tentu tidak mengabaikan bahan tambahan lain seperti pengental, pengemulsi dan antioksidan lainnya. 4. Penggunaan bahan aditif sintetis dibolehkan, namun tetap sesuai aturan yang diijinkan. 5. Zat adiktif yang dikonsumsi akan menimbulkan efek ketagihan atau kecanduan. 6. Gangguan yang diakibatkan karena kecanduan narkotika seperti gangguan D. Tes mfisaikn, gdairnigguan perilaku dan gangguan emosi perlu diperhatikan baik dalam hal pencegahan atau dalam menangani pasien akibat ketagihan Petunjuk narkotika. 1.7.BaPceanlaghgudneanagnanzattealidtiikstoiaf l-asionasledpiebratiwinahainlain dan nikotin dalam rokok sebisa 2. Kemrjuankagnkinundtiuhkinsdoaarli-skoaarel nyaanmgeknaymeubaabnkgagnapsinmdurdoamhkteetrelerbgiahndtuanhgualun. 3.8.KeKrajafekiannbseoraklh-saosaial tyuanngtudkibmeerinksatnim±u4la0smi seunsiutnpaandsaylaermafbpaur sjaawt daebnagnaynaenfgek menghilangkan rasa lapar, letih, dan mengantuk. Kafein dapat dimbeernikinagnkatkan daya konsentrasi dan suasana jiwa. Namun mengonsumsinya dalam bentuk minuman seperti kopi juga perlu dibatasi agar tidak menyebabkan ketagihan. 19

Modul Kelas VIII Ayo berlatih mandiri 1. Terdapat dua orang pedagang makanan A dan B. Keduanya menjual bakso dan mie ayam. Ketika sampel bakso dan mie ayam kedua pedagang tersebut dilihat menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: Tekstur Pedagang Pedangan Warna A B Aroma Kondisi Kenyal Tidak kenyal Sifat Putih Coklat kemerahan Tidak Amis amis Tidak Banyak banyak dihinggapi lalat lalat Tahan Mudah lama rusak Jika seseorang ingin mengetahui pedagang mana yang menggunakan zat aditif buatan, maka lakukan hal-hal berikut: a. Identifikasi dan analisa masalah b. Gunakan informasi yang kamu miliki c. Carilah solusi dari permasalahan d. Evaluasi solusi yang diambil 2. Seorang anak memiliki kecenderungan suka mengonsumsi makanan kemasan dalam jumlah banyak namun kurang memperha-tikan komposisinya. Berikut ini data komposisi makanan kemasan tersebut: Jagung, minyak nabati (mengandung antioksida TBHQ), beras, bumbu rasa keju (mengandung bubuk keju 36.25%), penguat rasa inosinat dan guanilat, pewarna makanan tartrazin CI 19140, gula dadih bubuk, susu skim bubuk, garam, penguat rasa mononatrium glutamat, pewarna makanan kuning FCF CI 15985. Setelah beberapa bulan anak tersebut dering mengeluh mual, pusing dan perutnya membuncit. Berdasarkan uraian peristiwa tersebut, lakukan identifikasi masalah/analisa masalah, kajilah informasinya, gunakan solusi dan evaluasi dari solusi yang diberikan! 20

Modul Kelas VIII 3. Gambar di bawah ini merupakan produk makanan yang memiliki indikasi menggunakan pewarna buatan: Makanan yang ditambahkan pewarna akan membuat makanan tersebut menjadi mencolok warnanya sehingga menarik konsumen untuk membelinya. Untuk bisa berhati-hati saat mengonsumsinya, lakukan kegiatan berikut: a. Identifikasilah masalah yang ada di atas b. Kajilah informasi di bawah untuk menjawab masalah yang muncul Berikut ini informasi yang berkaitan dengan pewarna makanan. Sumber Pewarna buatan Liputan 6.com Rhodamin B termasuk salah satu pewarna sintetis yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Namun faktanya Republika.co.id masih saja ditemukan makanan dengan bahan pewarna ini. Penggunaan rhodamin B dalam pangan tentunya berbahaya bagi kesehatan. Menurut WHO, rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh. Dari pemantauan yang kami lakukan, hampir semua pengusaha kerupuk soto di Banyumas dan sekitarnya menggunakan bahan pewarna tekstil atau rhodamin B untuk memberi warna kerupuknya,” ungkap Kepala Loka POM Banyumas Sulianto, Selasa (25/6). Penggunaan rhodamin B sebagai pewarna makanan dapat membahayakan kesehatan warga yang mengonsumsinya. Jika dikonsumsi terus-menerus, rhodamin B dapat menimbulkan penyakit, seperti kanker. c. Berikan solusi yang bisa dilakukan d. Evaluasi terhadap solusi yang diberikan 4. Pada penilaian akhir ekskul memasak, siswa diwajibkan untuk membuat menu makanan sehat. Bahan-bahan yang disediakan penguji diantaranya : a. Tartrazin b. Cabe merah c. Pandan 21

Modul Kelas VIII d. Eritrosin e. Kunyit f. Daun suji g. Rempah-rempah dan lain-lain Berdasarkan uraian yang disajikan, lakukan hal-hal berikut: 1. identifikasi masalah 2. gunakan informasi yang kamu peroleh untuk memutuskan aktivitas yang kamu lakukan 3. lakukan solusi yang paling aman 4. evaluasi apa yang sudah kamu lakukan 5. Banyak masyarakat menyukai ikan asin selain harganya murah, mudah didapat dan bisa bertahan lama karena diawetkan. Beberapa strategi yang telah dilakukan adalah: 1. Pengasinan 2. Pembekuan 3. Pengasapan 4. Pengeringan 5. Menggunakan pengawet buatan Untuk bisa menilai strategi pengawetan makanan yang layak, lakukan hal-hal berikut: a. identifikasi masalah b. gunakan informasi yang kamu peroleh untuk memutuskan aktivitas yang kamu lakukan c. lakukan strategi yang paling aman d. evaluasi apa yang sudah kamu lakukan Belajar Lanjut Buatlah rancangan ide/gagasan produk makanan dan minuman yang aman bagi kesehatan sebagai upaya menghindari bahaya zat aditif dan adiktif 22

Modul Kelas VIII Daftar Pustaka Hidayah, M. Sukses Wirausaha Dengan Produk Kimia Berteknologi. Ihsan Media Sejatera. Tangerang. Rusdi, Zulharmita & Nurrohmah, IS. 2015. ANALISIS PENGAWET NITRIT PADA DAGING SAPI DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Universitas Andalas, Padang. Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015 Ramlawati, Hamka, Zaenab, S & Yunus R.S. 2017. Zat Aditif dan Adiktif Serta Sifat Bahan dan Pemanfaatannya. Kemdikbud. Sari, DY & Rahmawati, R. 2020. KONTRIBUSI ZAT GIZI MAKANAN JAJANAN TERHADAP ASUPAN ENERGI SEHARI DI INDONESIA [ANALISIS DATA SURVEY KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU 2014](FOOD AWAY FROM HOME [FAFH] CONTRIBUTION OF NUTRITION TO DAILY TOTAL ENERGY INTAKE IN INDONESIA). The Journal of Nutrition and Food Research. Penelitian Gizi dan Makanan, Juni 2020 Vol. 43 (1): 29-40. Lubis, A.H. (2012). Pengawet Sintetis. (Diakses Kamis, 29 April 2021 pukul 23.06) http://ahmadhusnilubis.blogspot.com/2012/02/pengawet-sintetis.html Kompas. (2014). Supaya Si Kecil tak Jajan Sembarangan. (Diakses Kamis, 29 April 2021 pukul 22.08) https://health.kompas.com/read/2014/10/02/100540023/Supaya.Si.Kecil.Tak.Ja jan.Sembarangan Berita Tim Pangan. Bongkar Kerupuk beracun. https://m.lampost.co/berita-tim-pangan- lampung-tengah-bongkar-kerupuk-beracun.html Biomagz. (2019). Bahan Alami dan Buatan. ( Diakses Kamis 29 April 2021 pukul 22.44) http://www.biomagz.com/2019/04/bahan-pewarna-alami-buatan-pemanis- pengawet-penyedap.html Guru Pendidikan. Zat Aditif. (Diakses Jumat, 30 April 2021 pukul 21.44) https://www.gurupendidikan.co.id/zat-aditif/ Kumparan. Bagaimana Mengawetkan Makanan Secara Tradisional. (Diakses Jumat, 30 April 2021 pukul 22.04) https://kumparan.com/lampu-edison/bagaimana- manusia-mengawetkan-makanan-secara-tradisional-bagian-1- 1uDahKHj4Ce/full Kompasiana. Bahaya Boraks dan Formalin. (Diakses Jumat, 30 April 2021 pukul 22.09) https://www.kompasiana.com/ayahqisthi/565c0f2cbc937371077c0e95/ba haya-boraks-dan-formalin?page=all Dinkes Tanah Datar. Bahaya Merokok Bagi Kesehatan. (Diakses Jumat, 30 April 2021 pukul 22.30) https://dinkes.tanahdatar.go.id/inilah-4-bahaya-merokok- bagi-kesehatan-tubuh/ DR OZ. . (2019). Tips Mengetahui Makanan yang mengandung Boraks dan Formalin. ( Diakses Jumat, 30 April 2021 pukul 23.03) https://www.youtube.com/watch?v=zuhEMi6zDpo 23

Modul Kelas VIII 24


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook