Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Peran Perawat Jiwa Dalam Layanan Spritual Care Pada Lansia

Peran Perawat Jiwa Dalam Layanan Spritual Care Pada Lansia

Published by RSJSH, 2021-08-27 04:17:36

Description: Peran Perawat Jiwa Dalam Layanan Spritual Care Pada Lansia

Search

Read the Text Version

PERAN PERAWAT JIWA DALAM LAYANAN SPIRITUAL CARE PADA LANSIA Ns.Bambang Sumardi, M.Kep,Sp.Kep.J









PENDAHULUAN • 2020 : jumlah Lansia Indonesia mencapai 28,8 juta orang atau 11,34 persen. BPS(2020) • pertambahan penduduk Lansia yang pesat dengan rasio ketergantungan meningkat • Susenas 2009: Komisi Nasional Lanjut Usia 2010, menunjukkan, sebagian besar lanjut usia masih aktif. • Lansia laki-laki: bekerja 63,1 persen • perempuan sekitar 33,6 persen. • kegiatan rumah tangga: Lansia perempuan: 45,6 persen , laki-laki hanya 7,6 persen.

Successful Aging - homeostasis

LANSIA ? ▪ Lansia Adalah Usia 65 Tahun Keatas, ▪ Tahap dimana individu memahami makna hidup. ▪ Mencapai integritas yang utuh.

Apa yang wajar terjadi pada LANSIA?? Perubahan fisik : kulit menjadi keriput, mudah lelah, mudah sakit, tubuh membungkuk, selera makan menurun, kontrol terhadap BAB dan BAK menurun.

• Perubahan fisik berhubungan dengan seksualitas. • Perubahan psikologis : daya ingat menurun, kemampuan belajar menurun.

• Perubahan peran sosial budaya: perubahan status di tempat kerja, perubahan peran di rumah, di masyarakat.

PENGERTIAN PERKEMBANGAN LANSIA Merupakan tahap dimana individu mencapai integritas diri yang utuh, memahami makna hidup dan mampu menuntun generasi berikutnya.

TAHAP PERKEMBANGAN LANSIA perkembangan psikososial menurut Erickson, Lansia (> 65 tahun ke atas) atau sering disebut Integrity versus despair/putus asa

CIRI PERKEMBANGAN NORMAL LANSIA • Mempunyai harga diri yang tinggi • Menilai kehidupannya berarti • Menerima nilai dan keunikan orang lain • Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan • Menyiapkan diri menerima datangnya kematian

CIRI PERKEMBANGAN NORMAL LANSIA • Melaksanakan kegiatan agama secara rutin • Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga • Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kelompok masyarakat • Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri

CIRI PERKEMBANGAN YANG PERLU DIATASI • Tidak percaya diri sebagai lansia • Menyesali kehidupannya • Merasa kehilangan • Tidak memiliki arti dalam hidup • Merasa takut untuk berbuat lebih banyak lagi

CIRI PERKEMBANGAN YANG PERLU DIATASI • Merasa tidak punya waktu lagi untuk berbuat sesuatu yg lebih banyak • Menyalahkan diri sendiri • Menyendiri

YANG DILAKUKAN KELUARGA JIKA PERKEMBANGAN MENYIMPANG • Menganjurkan lansia untuk membuka diri, menjalin hubungan dengan orang lain • Membantu menentukan pedoman dan nilai kehidupan serta konsep diri yang jelas • Tetap menjalin hubungan baik dengan lansia yang bermasalah sambil terus membimbingnya • Memfasilitasi lansia untuk mengikuti kegiatan sosial di masyarakat • Menganjurkan lansia untuk mengembangkan minat,hobi, kesukaan, bakat dan potensinya.

BAGAIMANA CARA AGAR LANSIA DAPAT BERKEMBANG NORMAL? • Mendiskusikan cara agar lansia mencapai integritas diri yang utuh (diskusi tentang makna hidup, prestasi masa lalu, keberhasilan mendidik anak) • Memfasilitasi kegiatan sosial, kelompok masyarakat, dan agama (olah raga, arisan, posyandu lansia, pengajian)



BAGAIMANA CARA AGAR LANSIA DAPAT BERKEMBANG NORMAL • Memperlakukan lansia sebagai orang yang berarti dalam keluarga • Memenuhi kebutuhan cinta dan kasih sayang lansia • Tidak mempekerjakan lansia secara paksa untuk menjadi pencari nafkah keluarga



Pendekatan Spiritual • Spiritualitas adalah keyakinan terhadap kekuatan yang lebih tinggi, kekuatan yang menciptakan , sesuatu yang bersifat ketuhanan atau sumber energi yang tak terbatas (kozier,1997) • Multidimensi : diri sendiri, orang lain, alam dan tuhan (Burkhard, 1998)

Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995; Murray & Zetner, (1993). • Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit fisik, atau kematian. Kekuatan yang timbul diluar kekuatan Manusia

Stoll (1989) • selanjutnya menguraikan bahwa spiritualitas sebagai konsep dua dimensi: dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan. Terdapat hubungan yang terus menerus antara dua dimensi tersebut.

Kesimpulan • kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan, dan kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf.

• Sehat spiritual , kemampuan membangun potensi dan kemampuan untuk mengetahui tujuan dasar hidupnya, belajar mengalami cinta dan kasih sayang.



Terpenuhi keb Spiritual apabila • Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di dunia/kehidupan. • Mengembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan. • Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta. • Membina integritas personal dan merasa diri berharga. • Merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan. • Mengembangkan hubungan antar manusia yang positif.

Sayangi mereka seperti mereka menyayangi kita di waktu kecil



JADILAH LANSIA SEHAT DAN BAHAGIA SEMANGAT…..


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook