Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Hand Book Hermeneutik

Hand Book Hermeneutik

Published by cbm.budiono, 2020-12-28 09:27:29

Description: Materi Perkuliahan Heremeneutik

Keywords: Hermeneutik

Search

Read the Text Version

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ 5. Jenis tulisan perumpamaan adalah cerita atau narasi. Sehingga untuk memahami perumpamaan dengan lebih baik, maka kita bisa memakai cara menafsirkan cerita dengan pertanyaan apa, kapan, di mana, siapa dan mengapa. PETUNJUK UNTUK MEMAHAMI PERUMPAMAAN 1. Perumpamaan biasanya mempunyai satu pesan/berita/tujuan. Jadi kita tidak perlu mengartikan semua detailnya dengan arti rohani. Yang penting temukan tujuan utamanya (inti berita yang akan disampaikan). 2. Pikirkan arti harafiahnya ketika pertama membaca perumpamaan. Karena perumpamaan biasanya terdiri dari 3 unsur: Situasi, Cerita, dan Aplikasi, maka kalau sulit mengerti artinya, pikirkan situasinya (latar belakang budaya atau sejarahnya), lalu tujuan aplikasinya. 3. Periksa arti perumpamaan itu dengan pengajaran langsung dari Alkitab. CATATAN : Alegori hampir sama dengan perumpamaan. Alegori bisa disebut sebagai perpanjangan dari metafora. Yesus kadang menggunakan metode alegori dalam menyampaikan pengajaranNya (Yohanes 10 dan 15), tetapi artinya cukup jelas karena Yesus sendiri biasanya menjelaskan artinya. RENUNGKAN PERTANYAAN DIBAWAH INI 1. Mengapa penting untuk mencari makna utama dari suatu perumpamaan dan mengabaikan detail yang ditemukan dalam perumpamaan? 2. Mengapa kita perlu melihat bagaimana penulis Injil menggunakan perumpamaan untuk pendengar awalnya? 3. Bagaimana jemaat mendengar perumpamaan? TUGAS UNTUK DIKERJAKAN ! Buatlah daftar perumpamaan Tuhan Yesus yang ada dalam Kitab Injil sebanyak 10 kisah lalu carilah makna utama dari perumpamaan tersebut! 49 | Menafsirkan Perumpamaan

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ LATIHAN MENAFSIRKAN DI KELAS Buka dan bacalah Lukas 10:25-37. Pakailah pendekatan 7 langkah yang sudah kita pelajari 50 | Menafsirkan Perumpamaan

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ 11 MENAFSIRKAN SURAT-SURAT APA ITU SURAT? Surat adalah satu dari bentuk sastra dan separuh bagian Perjanjian Baru berbentuk Surat yang ditulis oleh Paulus, Yohanes, Petrus, Yakobus, Yudas. Sebagian besar ditulis dalam situasi dan kondisi tertentu di wilayah kekaisaran Roma. PRINSIP YANG PERLU DIINGAT TENTANG SURAT-SURAT 1. Surat-Surat hanya ada di Perjanjian Baru. 2. Surat ditujukan kepada jemaat atau orang tertentu. Jadi ketika kita membaca surat, maka kita membaca surat orang lain yang tidak ditujukan untuk Anda. Bisa saja masalah spesifik yang muncul pada masa itu berbeda dengan masa sekarang. Meskipun demikian kita harus yakin bahwa semua surat itu diilhami oleh Tuhan sehingga masalah dan kondisi yang muncul bisa menjadi cermin bagi jemaat masa kini. 3. Terkadang sulit untuk memahami konteks awalnya dengan baik. Surat-surat Perjanjian Baru ditulis hampir 2000 tahun yang lalu dengan demikian perlu memperhatikan masalah spesifik pada masa itu dengan berbagai latar belakang dan situasi jemaat yang sangat berbeda dengan masa kini. 4. Hati-hati saat mengutip ayat atau kalimat yang sepotong-potong. Mengutip ayat yang sepotong-potong biasanya dilakukan untuk mendukung sudut pandang kita sendiri atau bahkan membenarkan diri sendiri serta untuk mengesahkan kesalahan orang lain. PENGAJARAN ATAU DOKTRIN Setiap surat dalam Perjanjian Baru biasanya berisi tentang doktrin atau pengajaran untuk bergeraja dan menjalankan kehidupan Kristen. Pengajaran atau doktrin diartikan sebagai suatu prinsip kebenaran yang berisi pokok-pokok iman yang diajarkan oleh Alkitab yang telah disusun secara sistematis. Alkitab adalah sumber dari semua doktrin Kristen yang Tuhan ingin ajarkan kepada kita. Doktrin-doktrin Alkitab mempunyai satu kesatuan yang utuh, oleh karena itu tidak mungkin mengajarkan kebenaran yang saling bertentangan satu dengan yang lain, walaupun ada kemungkinan terdapat kebenaran yang bersifat bertentangan. Petunjuk untuk menafsir doktrin 1. Dasarkan penafsiran doktrin pada pernyataan-pernyataan yang jelas arti harafiahnya dan bukan berdasar dari kata-kata kiasan atau yang tidak jelas. 2. Dasarkan doktrin pada perikop-perikop (konteks) yang bersifat didaktik (pengajaran) bukan sejarah. 3. Dasarkan doktrin pada seluruh kebenaran Alkitab, tidak cukup kalau hanya sebagian kebenaran dan jangan merumuskannya dari kebenaran yang tidak disebutkan dalam Alkitab. 4. Pakailah semua prinsip-prinisp umum Hermeneutik untuk menafsirkan doktrin, khususnya studi kata. 5. Hindarkan unsur-unsur spekulasi dalam menafsirkan doktrin. 51 | Menafsirkan Surat-Surat

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ PERHATIKAN PERTANYAAN BERIKUT INI 1. Mengapa menetapkan batas-batas konteks perikop begitu penting dengan bentuk sastra? 2. Bagaimana perasaan Anda bahwa surat Perjanjian Baru pertama kali bukan ditujukan untuk Anda? 3. Bagaimana jemaat memandang bentuk sastra surat? TUGAS UNTUK DIKERJAKAN 1. Bacalah Efesus 6:1-4 2. Lakukan penafsiran sesui pendekatan 7 langkah yang sudah kita pelajari 3. Tetaplah senantiasa berdoa untuk menyelesaikan langkah demi langkah! 52 | Menafsirkan Surat-Surat

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ 53 | Menafsirkan Surat-Surat

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ 12 MENAFSIRKAN APOKALIPTIK APA ITU APOKALIPTIK? Tulisan apokaliptik adalah jenis tulisan yang menyingkapkan realita rohani di dalam alur sejarah dunia ini, khususnya di dalam alur sejarah yang berkisaran dengan akhir jaman. Apokaliptik mengungkapkan realita rohani tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada saat akhir jaman di mana dia sedang mengungkapkan apa yang belum terungkap. Dalam Perjanjian Lama tulisan Apokaliptik terdapat dalam Yesaya, Yehezkhiel, Daniel dan Zakharia. Dalam Perjanjian Baru ditemukan dalam Kitab Wahyu. Bentuk tulisan apokaliptik biasanya sulit ditafsirkan karena banyak bahasa simbolis dan gambaran sehingga sangat rumit untuk ditafsirkan. LATAR BELAKANG TULISAN APOKALIPTIK SECARA UMUM 1. Apokaliptik mengungkapkan alur sejarah sampai akhir. Penulis apoklaiptik memiliki satu tujuan yaitu untuk memberitahu pendengar mereka tentang akhir jaman dengan mengungkapkan apa yang akan terjadi pada akhir sejarah sehingga berorientasi pada masa yang akan datang 2. Tulisan apokaliptik tidak memberikan detai dan jadwal yang rinci.Sama seperti perumpamaan, perincian dan detai bukanlah hal terpenting. Hal terpenting adalah bahwa si penulis menyampaikan gambaran besar tentang akhir zaman. Signifikansi setiap bagian firman Tuhan ditemukan dalam konteks keseluruhan yang mengacu kepada akhir jaman. 3. Apokaliptik menyingkapkan realita rohani dengan berbagai gambaran yang mencolok. Waktu dan peristiwa seringkali digambarkan dengan penggunaan angka secara simbolis meskipun ada visi dan penglihatan yang menakjubkan dengan maksa dan symbol yang tersirat. Sehingga gambaran, visi dan penglihatan tidak sepenuhnya dipahami secara harafiah dan manusiawi. Intinya : mereka menyampaikan realita rohani tentang akhir jaman. 4. Hati-hati saat mengutip ayat atau kalimat yang sepotong-potong di dalam jenis tulisan apokaliptik. Sama seperti surat surat, seringkali kita mencomot sebagian tulisan apokaliptik untuk membenarkan sudut pandang kita sendiri atau mencari celah untuk menyalahkan orang lain. PRINSIP MENAFSIRKAN APOKALIPTIK – KITAB WAHYU 1. Siapa si penulis? Semua ahli sejarah dan alkitab setuju bahwa peulisnya adalah Rasul Yohanes, yaitu murid yang dikasihi Tuhan Yesus. Selain Kitab Wahyu, Rasul Yohanes menulis Injil Yohanes dan 3 Surat Yohanes. Ketika menulis Kitab Wahyu, Rasul Yohanes sudah sangat tua. 2. Wahyu adalah sebuah Surat. Rasul Yohanes memberitahukan bahwa Wahyu adalah sebuah surat kepada tujuh jemaat di Asia yang bertujuan untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya hal-hal yang harus segera terjadi (Bdk. Wahyu 1:1, 4, 22:6). Rasul Yohanes mencatat bahwa Wahyu merupakan bentuk sastra apokaliptik yang menunjukkan 54 | Menafsirkan Apokaliptik

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ apa yang dingkapkan Tuhan kepadanya, untuk menunjukkan kepada jemaat masa yang akan datang. 3. Wahyu berisi sebuah nubuat. Hal ini ditegaskan dalam 1:3 dan 22:7. Karena nubuat maka mengandung 2 unsur yaitu seruan untuk bertobat dan penglihatan akan masa depan. Oleh karena itu dalam menafsirkannya juga harus memperhatikan kedua unsur itu, jangan hanya menekankan unsur tentang penglihatan masa depan saja. 4. Pesan pertamanya ditujukan untuk jemaat Kristen yang sedang mengalami penganiayaan dan penderitaan. Baik Rasul Yohanes maupun jemaat sedang mengalami penganiayaan dan penderitaan di bawah tekanan pemerintahan Romawi. Oleh karena itu Rasul Yohanes mendorong orang-orang percaya di tujuh jemaat untuk bertekun di tengah penganiayaan. Dia menunjukkan bahwa murka TUHAN akan segera menimpa para penganiaya itu. Lebih jauh lagi, melalui visi dan penglihatan, Rasul Yohanes menunjukkan bahwa TUHAN memegang kendali akan sejarah secara total. Para pengikut Yesus akan mengalami kemenangan pada akhir jaman di mana Tuhan Yesus akan segera datang sehingga kabar baiknya adalah ada harapan pasti bagi semua pengikut Tuhan Yesus yang tetap setia dan bertekun sampai akhir. MEMAHAMI BENTUK SIMBOL-SIMBOL Dalam apokaliptik ada begitu banyak lamba/symbol yang diartikan sebagai penambahan arti pada arti biasa yang sudah ada (diketahui umum). Biasanya digunakan untuk mengungkapkan kebenaran atau justru menyembunyikannya. Kata-kata lambang itu bisa berupa orang, nama, benda, warna, nomor dll. Dan sering kali Alkitab tidak memberikan arti terhadap simbol-simbol itu dan pembacalah yang harus menemukannya. Itu sebabnya penafsir harus hati-hati untuk bijaksana menentukan apakah simbol itu betul-betul dimaksudkan oleh Alkitab atau tidak. Contoh: ular tua, 666, 24 orang tua tua dll. Beberapa petunjuk untuk menafsirkan simbol: 1. Pelajari cara Alkitab sendiri menafsirkan simbol. 2. Kalau itu benda, maka kualitas/sifat benda tersebut. bisa menjadi petunjuk arti yang dimaksud. 3. Pelajari konteksnya karena penting untuk membantu menentukan arti yang dimaksud. 4. Benda atau objek yang sama bisa memberikan simbol arti yang berbeda, maka perlu melihat konteksnya. 5. Hindari berspekulasi. Kalau Alkitab tidak memberikan petunjuk maka tidak perlu mereka- reka. MEMAHAMI BENTUK GAMBARAN/TIPE. Selain symbol, dalam Alkitab juga ada gambaran atau tipe. Gambaran dalam Alkitab menunjukkan aspek-aspek dari kebenaran Alkitab yang sangat indah dan berharga untuk kita ketahui. Gambaran-gambaran itu biasanya memiliki sifat sebagai berikut: 1. Mempunyai maksud ilahi. 2. Gambaran adalah bayang-bayang dari kebenaran yang akan dikemukakan 3. Bagaimana bila gambaran tertentu itu tidak disebutkan dalam PB. Dalam hal ini para teolog berbeda pendapat: a. Semua gambaran harus mempunyai paralel dalam PB, kalau tidak berarti tidak perlu dicari artinya. 55 | Menafsirkan Apokaliptik

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ b. Semua hal dalam PL merupakan gambaran dari apa yang akan datang (PB). Jadi pasti harus dicari artinya. LATIHAN DALAM KELAS 1. Bagilah kelas menjadi 7 kelompok 2. Masing masing kelompok akan membaca satu jemaat yang menerima nubuatan Wahyu. 3. Lakukan analisa mendalam tentang masing-masing jemaat itu yang mencakup : nama jemaat, kondisi jemaat, teguran dan pujian TUHAN, kebenaran penting yang disingkapkan untuk Anda sekarang ini. TUGAS UNTUK DIKERJAKAN 1. Bacalah kata kata penghiburan di dalam Kitab Wahyu kepada ketujuh jemaat dalam Wahyu 5:1-14 2. Lakukan penafsiran dengan mengupas perikop tersebut dengan Pendekatan 7 Langkah Menafsirkan dengan benar. 3. Tetaplah berdoa 56 | Menafsirkan Apokaliptik

Hermeneutika II : Menemukan Kebenaran Alkitab _____________________________________________________________________________________ 57 | Menafsirkan Apokaliptik


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook