Pabligbagan V, Mapitulung (Saling Bantu) di masa Pandemi diseragamkan, rasanya akan sulit. Itu Bidang tugas Satgas sebenarnya sebabnya mereka diberdayakan saja mengurus bidang ekonomi, yakni ikut dengan caranya masing-masing. mencatat dan membantu. Bidang sosial dan keamanan, turut menjaga kondisi Beberapa desa mulai bergerak desanya masing-masing termasuk yang melawan Covid-19. Jogo Tonggo punya program sosial kena PHK dan terbentuk mulai dari level RW sebanyak sebagainya. Bidang kesehatan tentu 30.487. Ada 7.101 desa yang membentuk saja tugasnya mencatat semuanya, posko dari 7809 desa, itu artinya sudah termasuk ibu menyusui, ibu hamil, dan sebagian besar desa membentuk balita. Bidang hiburan, masuk pada posko. Ada yang membagi masker ruang-ruang kecil dimana mulai muncul dengan cara-cara berkeliling dan lebih kebosanan-kebosanan dan biasanya bisa melancarkan. Pemudik ke Desa masyarakat punya cara tersendiri. juga dicatat. Ada juga yang mendirikan rumah isolasi, penyediaan sarana Rentang kendali Satgas Jogo Tonggo sanitasi, pemasangan media informasi ialah memberi laporan rutin pada Desa/ yang juga penting, dan pencatatan Kelurahan. Laporan yang dilaporkan masyarakat yang rentan. yakni: 1) Warga yang dirawat di Rumah Sakit; Pencatatan masyarakat rentan, 2) Warga yang sembuh dari dilakukan di 4.790 desa, dan baru 50% lebih. Sekarang pencatatan ini masih perawatan; kita dorong terus. Masyarakat rentan, 3) Warga yang sudah dan yang belum dicek dengan data statistik. Bapak Presiden mengatakan agar memakai mendapatkan bantuan; data sience, maka kita catat. Rata-rata 4) Warga yang melakukan karantina orang yang meninggal karena punya penyakit bawaan. Ada dua penyakit mandiri; yang dominan sehingga menyebabkan 5) Ketersediaan bahan pokok; mereka meninggal, yakni: darah tinggi 6) Jam kunjungan warga/ tamu; dan gula. Ternyata keduanya adalah 7) Jadwal patroli/ ronda; dan penyebab kematian tertinggi yang ada 8) Informasi penting lainnya. di Jawa Tengah. Termasuk ada penyakit bawaan pada ginjal, jantung, kanker, Satgas Kesehatan tertinggi berada di dan sebagainya. Kabupaten Banyumas, Karanganyar, Purworejo, Wonosobo, dan yang terkecil berada di Kabupaten Cilacap. Mungkin karena di Cilacap menggunakan lembaga formal. Yayasan Puri Kauhan Ubud 91
Kemudian Satgas Ekonomi terbanyak yang ada itu kita bisa gerakkan. berada di Kabupaten Karanganyar, Kita mencoba merekap Bansos Pusat dan Daerah. Bansos Pusat ada Wonogiri, Temanggung, Pemalang, sekitar 6.792.922 KPM. Di Provinsi ada 2.364.266 KPM. Penerima Magelang, dan Grobogan. Mereka PKH, Sembako Reguler, Perluasan Sembako, Bansos Tunai, semuanya inilah yang mencoba menyelesaikan dicatat. Sebenarnya kalau kita hanya berlandaskan pada seberapa besar problem yang ada di sana. Tugas kita mendapat bantuan, bantuan dari pemerintahan sangat besar. Kota adalah memfasilitasi dan mencoba Semarang bahkan hampir 78% dibantu, padahal kotanya lebih makmur dan menggabungkan perbedaan- sejahtera tapi bantuannya banyak. Di luar pemerintahan sendiri, banyak perbedaan yang ada dengan tujuan masyarakat yang mau membantu. Ada dari dunia usaha, ada individu, mereka yang sama. semua turut membantu. Setelah kita mencatat, ternyata ada 80% orang Caranya berbeda-beda tetapi tujuannya yang dibantu. Jadi menurut saya, sama. Ternyata mereka membantu ini terlalu banyak, dan ini masih bisa tidak hanya sekadar membantu agar digeser ke tempat orang yang layak mereka tidak kelaparan. Tetapi ada menerima. Keinginan untuk membantu proses spiritualnya, yang meyakini dari masyarakat, sebenarnya bahwa ini adalah ibadah mereka. Saya bagus. Sehingga yang didapat dari kira nilai-nilai ini sangat penting untuk pemerintahan ini sudah cukup banyak, kita kelola, agar masyarakat dapat bisa diisi oleh kekuatan yang ada dari menyelesaikan masalahnya sendiri. masyarakat. Saya meyakini bahwa pemerintah tidak akan pernah tuntas membereskan Kami sebenarnya ingin membuat sampai tingkat bawah. Maka sebuah gerakan bantuan pada perkawinan kebijakan antara yang top masyarakat yang dua-duanya bisa down dengan bottom up. Inilah salah terjadi secara bersamaan dan satu kekuatan yang bisa kita gerakkan. mengena. Jadi bantuan sosialnya kena dan jaring pengaman ekonominya Satgas Sosial dan Keamanan juga dibentuk, terdapat statistik dari masing-masing Kabupaten. Termasuk di dalamnya adalah Satgas Hiburan ada data statistik dan urutannya. Tapi berkenaan dengan Satgas Hiburan, ada juga masyarakat yang takut akan terjadi kerumunan. Oleh karena itu, kita tidak memaksa, asalkan kekuatan potensial 92 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan V, Mapitulung (Saling Bantu) di masa Pandemi bisa jalan. Sehingga masyarakat kecil tetapi terbagi ke semuanya. Di mendapatkan bantuan dari kami. Kami bank, kami minta kepada Bank Jateng mencoba contoh bantuan yang berasal untuk mengelola cara pembayarannya. dari provinsi. Dengan uang sebesar Dengan cara inilah kita bisa mengajari Rp 1,1 Triliun saya kira cukup bisa masyarakat untuk berbisnis dengan menggerakkan ekonomi yang sifatnya benar. Dengan cara ini pula kita dapat tanggap darurat. Oleh sebab itu, kami membantu menggerakkan ekonomi meminta PT Pos membagikan agar masyarakat, sehingga bantuan sosial tidak terjadi kerumunan. Tapi syaratnya sebisa berjalan. harus membeli di dua tempat, yakni Bumdes dan warung rakyat. Bila Tidak sesempurna dan tidak selancar Bumdes kita beri proyek, maka dia akan yang saya katakan dalam praktiknya, membeli beras dari petani langsung tetapi inilah gambaran yang kami dan warung rakyat. Mereka sebenarnya kerjakan. Hari ini kami sedang sudah ada yang meng-organize, sudah mencoba membuat lomba-lomba dari ada yang mengajarkan sedikit tentang subsektor-subsektor yang mereka bisnis modern. Terutama membuat kerjakan. Misalkan dari kesehatan, jejaring,sehinggamerekamendapatkan ekonomi, sosial, hiburan dan lain-lain. keuntungan dari bisnis yang mereka Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa support untuk jaring pengaman sosial memberikan gambaran untuk diskusi ini. Dari situlah mereka dapatnya kecil- pada sore hari ini. Yayasan Puri Kauhan Ubud 93
Ida Bagus Mandara Brasika Penggerak “Dari Desaku”: Gotong-royong Borong Sayur Petani Lokal Saya ingin menceritakan tentang kegiatan berbagi yang sudah saya jalani hampir dua bulan. Sebenarnya hanya membuat sebuah bisnis, namanya Dari Desaku, idenya sangat sederhana. Saya mengambil produk dari petani, nelayan dan langsung membawanya ke konsumen. Saya membantu distribusi ikan tongkol dari Desa Seraya. Saat itu harga satu ekor ikan tongkol mencapai Rp 1.000. Saya berpikir bahwa apa yang saya lakukan saat ini belum cukup, karena ini kondisi yang kurang normal. Faktanya di lapangan para petani banyak sekali yang tidak bisa mendistribusikan barangnya, sementara barangnya berlimpah ruah. Contohnya, yang saya dengar adalah petani di Petang, Kabupaten Badung, yang katanya menanam asparagus terbaik di Asia. Dalam sehari dia bisa membuang sebanyak 80 kilo asparagus. Jika dirupiahkan, itu sekitar Rp 3.000.000. Jadi petani dalam sebulan itu rugi sebesar Rp 90 juta dari 1 jenis varian saja. Di satu sisi masyarakat kita perlu makan, sedangkan di sisi lain ada makanan melimpah yang tidak bisa tersalurkan. Banyak orang yang memberikan sembako, yang makanannya menurut saya kurang pas. Jika sekarang kita tanyakan apa makanan utama di Indonesia, jawabannya bukan rendang, bukan betutu, tapi jawabannya adalah mie instan. Lucu sekali ketika mie instan itu terbuat dari gandum, tetapi petani kita tidak ada satu pun yang menanam gandum. Dari situlah saya 94 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan V, Mapitulung (Saling Bantu) di masa Pandemi berpikiran untuk bisa menghubungkan karena saya hanya bawa satu pickup, dua hal ini, yakni produk lokal bisa dan dana yang terkumpul pada awalnya terserap dan orang yang kelaparan bisa memang tidak terlalu banyak. Saya rasa makan. Sayang sekali karena saya tidak hanya sekitar Rp 700-800 ribu pada punya banyak uang, saya harus mencari saat itu. cara yang kreatif untuk mendapatkan uang agar bisa membeli dari petani dan Menariknya ketika saya datang bawa membagikannya secara gratis kepada pick-up dengan sayur-sayuran yang yang membutuhkan. diambil langsung dari petani, ternyata sudah banyak sekali yang menunggu Saya dan teman-teman dari desaku, kedatangan kita. Ketika mereka melihat start donasi dari angka Rp 5.000. pickup kita, mereka mengejar sampai di Rasionya dimulai dari Rp 5000, karena lokasi pembagian sembako. Untungnya saya menggunakan dompet online dan masyarakat mau tertib sehingga kami minimum transfernya adalah Rp 5.000. bisa berbagi. Satu pickup sayuran Dan yang kedua, idenya adalah yang sudah habis sekitar 10 menit. Cepat ingin saya gambarkan, jika kita berbagi sekali. Ada ibu-ibu yang mendatangi bukan perihal tentang siapa yang kaya saya, mengatakan terima kasih karena dan miskin, tapi saya ingin bilang bahwa akhirnya bisa makan sayur beneran. semua orang bisa berbagi sekecil apapun itu. Karena walaupun situasi Tidak cukup sampai di sana, saya juga saat ini sangat sulit tapi saya yakin 80% membagikan kepada orang yang lebih sampai 90% masyarakat kita masih membutuhkan. Terutama kepada bisa berbagi dengan uang Rp 5000. mereka yang tidak bisa mengakses secara langsung, jadi saya datang Hal itu dibandingkan dengan transfer ke lokasi. Contohnya di panti tempat uang ke Bank Rp 50.000 bagi sebagian orang-orang yang berkebutuhan orang sangat berat pada situasi saat khusus dirawat. Berikutnya, saya ini. Bentuk uang Rp 5.000 masih ringan rasa ini belum terlalu cukup. Saya untuk dibagi pada saat ini. Akhirnya ingin lebih besar lagi, tetapi saya tahu saya kumpulkan sekitar tanggal 16-17 tidak mungkin bisa mengerjakannya Mei terbitnya, dan tutup pada tanggal sendiri. Karena itu saya berpikir 20 Mei. Pada jangka waktu dua bulan bagaimana caranya agar seluruh lalu, saya berhasil membuat kegiatan Bali serentak memberikan sayuran berbagi yang salah satunya dibuka di kepada masyarakat. Caranya adalah Renon di pusat kota. Saya cukup kaget dengan mengajak teman-teman dari Yayasan Puri Kauhan Ubud 95
organisasi lainnya. Siapapun organisasi Pembagian sayuran ini masih yang mau, silakan bergabung dengan berlangsung hingga sekarang. saya. Ternyata cukup banyak yang Sekitar 2 hari sekali kita mengadakan bergabung hingga belasan. Saya tidak pembagian sayuran. Orang yang mempermasalahkan siapa yang mau di membagikan tidak selalu saya, tetapi depan, yang terpenting adalah barang juga dibantu teman-teman yang lain. itu bisa tersampaikan. Tidak hanya dari organisasi saya yang mengadakan pembagian sayuran, Pengumpulan kedua, saya tetapi juga banyak dari organisasi- organisasi lainnya. Inilah yang saya menargetkan agar terkumpul sekitar harapkan. Dalam 1 minggu ada satu setengah ton sayuran yang dibagikan. 12-13 juta untuk bisa mengangkut 2 Selama 2 bulan ini mungkin sekitar sampai 12 sampai 15 ton sayuran yang ton sayur dari petani. Ternyata dalam tersebar di Bali. Penerimanya 80% kita targetkan, seperti veteran, yayasan- waktu 2 minggu terkumpul uang yayasan seperti panti jompo dan panti asuhan. Hanya 20% kita bagikan ke sampai Rp 15 juta. Di pertengahan tempat terbuka. Saya yakin sebagian orang tidak bisa mengakses secara minggu saya sempat umumkan langsung, jadi kitalah yang menjemput mereka kesana. bahwa hanya terkumpul Rp 8 juta, Di masa pandemi ini ada banyak orang tetapi ternyata 2 minggu selanjutnya yang coba-coba untuk berbisnis. Saya berpikiran membantu mereka, untuk sudah terkumpul sebanyak Rp 15 juta. meramaikan tempat makan mereka. Kebetulan saat itu teman saya sedang Menurut saya itu sangat besar karena memanen pakcoy. Jadi saya berpikiran untuk mengkombinasikan dengan cara hanya mengumpulkan minimal dari Rp. membuat poster yang bertuliskan ‘beli bakso gratis sayur’. Lalu saya carikan 5.000 saja. Hasil pengumpulan ini bisa donasi untuk membeli sayur di petani dan langsung membawakannya ke membagikan serentak ke seluruh Bali tempat jualannya. Walaupun tidak semua yang datang membeli, karena pada saat itu. Barang yang disumbangkan adalah sayur karena sayur sangat affordable. Pada tahap pertama, saya hanya membagikan 1 jenis sayuran, tapi untuk tahap yang keduanya saya memberikan satu paket sayuran. Di dalamnya terdapat cabai, sawi, pakcoy, timun, buncis dan lain-lain. Masyarakat sangat senang, karena jika nasi bungkus itu tidak cukup, dengan menggunakan sayuran tentu saja bisa digunakan sampai besoknya. 96 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan V, Mapitulung (Saling Bantu) di masa Pandemi di bawah poster juga tertulis ‘tidak karena jika kita tidak bergerak maka membeli pun mendapatkan sayur kita akan terjebak dalam pertanian gratis’. Jadi itulah cara saya untuk men- yang menggunakan pestisida dan support agar bisnisnya bisa berjalan lain-lain. Jadi, mungkin bagi yang dengan baik. mendengarkan saya disini bisa ikut membantu saya bergotong-royong Lalu di tempat terbuka, saya juga selalu untuk membeli beras dari mereka. Dari menaruh kotak donasi. Di sana ada petani-petani Subak Gede Mas Jeti. slogan yang sangat simpel bertuliskan ‘ambil secukupnya bayar semampunya, Selanjutnya saya pergi ke pinggir lagi, kalau tidak mampu tidak usah bayar’. ke desa-desa. Kami mulai bercocok Kotak donasi ini diadakan karena tanam lagi. Kegiatan selanjutnya saya berpikiran, kalau saya mengelola ada kegiatan gotong royong borong. hanya satu arah maka ini akan berhenti Kebetulan saya memiliki teman di begitu saja. Sebenarnya, saya juga Jakarta, dan dia mengambil hasil ingin mengajak orang bahwa berbagi pertanian dari Bogor. Dia mengatakan itu semudah ini. Jadi saya taruh saja bahwa dia ingin mereplikasi apa kotak donasi. Bagi siapa saja yang yang sudah saya lakukan. Saya ingin membutuhkan, kalau memang dia memberikan pesan yaitu mari bantu memiliki rezeki silahkan masukkan, petani kita. Pandemi seperti ini adalah dan jika tidak memiliki rezeki silahkan momen yang paling pas untuk menguji ambil saja secukupnya. Hampir setiap ketahanan pangan kita. ada kotak donasi ada saja dana yang terkumpul lagi. Sehingga saya bisa membeli sayuran untuk dibagikan di tempat lain. Sekali lagi saya katakan, bahwa saya tidak sendiri. Bahkan ada banyak anak-anak muda yang membantu. Selanjutnya saya berpikir untuk membagikan beras. Lalu di Gianyar, ada kasus yang sangat unik. Di sana ada Subak Masceti, mereka beralih dari pertanian konvensional menjadi petani organik. Kita harus mulai bergerak, Yayasan Puri Kauhan Ubud 97
06 Pabligbagan VI Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism
Tanggal/hari Minggu, 19 Juli 2020 Judul Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism Narasumber ∙ Goenawan Mohamad (Pengantar Diskusi) ∙ Dewa Made Juniarta Sastrawan (Dubes RI untuk Zimbabwe dan Zambia) ∙ I Gusti Ngurah Ardiyasa (Dubes RI untuk Sri Lanka & Maladewa) ∙ I Gede Ngurah Swajaya (Dubes RI untuk Singapura) Goenawan Mohamad Saya berterima kasih diberi kesempatan dan kehormatan untuk membuka acara yang penting meskipun sebenarnya: Pertama, saya bukan kenalan teman-teman Bali kecuali Ari dan Ode, itupun saya senang sekali kalau kesana. Kedua, saya bukan pakar apapun, sebab kalau wartawan itu harus tahu semua hal, meski sebenarnya tidak terlalu banyak. Saya sudah pensiun sebagai wartawan. Kalau saya harus membuka acara, maka saya mengikuti apa yang dikatakan Ari tadi: Pertama, mengenai krisis sekarang di masa pandemi. Tadi malam saya mengikuti suatu diskusi yang menarik dengan Pak Sarwono dan Pak Kuntoro. Dua orang yang pernah menangani masalah krisis. Waktu itu krisis tsunami Aceh, kalau Pak Sarwono kebakaran hutan beberapa tahun yang lalu. Mereka mengingatkan diluar 100 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism pandemi ada ancaman krisi lain yang beliau cerita di dalam kantor Walikota berbahaya yaitu krisis pangan dan Solo waktu itu, ada seorang Ibu yang perubahan iklim. tidak punya kerjaan apa pun kecuali terus menghabiskan waktu dengan Diperlukan antisipasi yang tepat memotong-motong sayur di dalam menghadapi soal-soal besar ini yang kantor selama jam kerja. Beliau tidak belum pernah dialami bangsa kita dan berdaya karena, peraturannya tidak mungkin belum pernah dialami dunia. memungkinkan memecat atau pun Pak Jokowi dengan tepat mengingatkan memindahkan. Beliau punya cara, tentu bahwa krisis ini kita tidak boleh bersikap saja, dan berhasil. Tapi itu menunjukkan biasa-biasa saja busines as usual, harus bahwa birokrasi memang tidak ada sense of crisis. Mudah-mudahan mudah digerakkan untuk mengatasi ini tercermin dalam sikap pemerintah krisis. Kemarin kelihatan sekali waktu selanjutnya, meskipun masih ada Pak Jokowi mengeluh mengenai beberapa hal perlu ditangani. Misalnya, penyerapan anggaran. Kelihatan bagaimana menangani birokrasi di sekali, mungkin karena banyak sekali masa desentralisasi. Salah satu yang peraturan. Bukan orang-orangnya beliau kemukakan dari pengalaman yang buruk, tapi mungkin peraturan- adalah, bahwa memang yang harus peraturannya atau organisasi yang diperlukan selain komitmen, tentu saja kurang baik. kesadaran akan nasib orang banyak untuk membangun suatu modal sosial. Saya pernah menghadap Pak Jokowi Saling percaya dan saling dipercayai. waktu saya mengurus pameran Juga suatu tim yang baik, tim ad hoc. besar Frankfurt Book Fair dengan Kementerian Pendidikan. Beliau Dimanapun birokrasi memang tidak mengingatkan bahwa kita ini adalah diciptakan, untuk mengatasi krisis. rezim akuntansi, orang yang mengurusi Birokrasi menjalankan kerja rutin proposal, belum bergerak. Beliau dan dengan peraturan-peraturan berhasil mengubah, berusaha agar yang murni. Peraturan-peraturan itu bisa bergerak. Masalahnya bukan lagi kadang-kadang memang merepotkan. beliau, tapi tentu juga harus ada orang Pak Jokowi pernah cerita, waktu beliau yang cocok diberi kewewenangan jadi Walikota Solo, saya bertemu beliau yang cukup, karena harus bebas dari waktu itu dan beliau mengeluh bahwa peraturan. Hal penting dari semua ini birokrasinya begitu banyak orang adalah membangun harapan. tapi sedikit yang dikerjakan. Malah Yayasan Puri Kauhan Ubud 101
Sesungguhnya kalau melihat persoalan Indonesia yang bertahun-tahun, kita ini kadang-kadang bingung. Terutama apakah ada harapan? Sebab kita selalu terbentur pada kegagalan-kegagalan dan orang biasanya melihat kegagalan lebih besar dibandingkan keberhasilan. Lalu setelah kita telisik, ada juga keberhasilan. Pak Sarwono tadi malam juga mengatakan memang banyak, tapi orang tidak melihat. Kegagalan, apalagi dengan sistem politik yang lebih demokratis, dan media sosial yang kacau balau. Kebisingan ini tidak membuka kemungkinan untuk berharap. Prestasi yang didapat kadang-kadang dilupakan. Salah satu kritik saya pada pemerintahan sekarang ini komunikasinya ke masyarakat tidak begitu lancar, karena tidak ada yang sekali, saya tekankan lagi adalah membangun harapan. Siap sukses spesial. Misalnya, pemerintah tidak sekecil apapun. Setiap perbuatan baik, kejujuran, tauladan itu membuat punya televisi. Televisi dipegang harapan. Saya ingin mengutip kata-kata seseorang dari Tiongkok, bernama Lu swasta, padahal pengaruh televisi Xun, “harapan itu seperti jalan di dalam hutan, jalan itu mula-mula tidak ada, sangat besar. Untuk menggerakkan karena pohon-pohonan dan semak- semak, tetapi ketika kita melangkah ke masyarakat dalam krisis, diperlukan sana berkali-kali dan bersama-sama, maka jalan terbentang”. Jadi, harapan komunikasi yang baik dengan tidak ditunggu, tapi dibuat. Harapan yang paling bisa kita lakukan adalah masyarakat dan itu sekarang dikerjakan dengan berbuat baik untuk sesama. oleh partai-partai. Partai-partai tidak memikirkan keadaan bersama tapi bagaimana memenangkan next pilkada. Hal-hal ini mungkin perlu dipertimbangkan juga dan saya yakin bisa berhasil. Pertama 102 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism Saya senang sekali forum ini common good. Saya percaya bahwa tim memikirkan hal itu dengan serius dan ini, putra-putra Bali terbaik yang berjasa Bali terkenal dengan kemampuan di banyak bidang dan mempunyai cita- orientasi yang kuat di kalangan cita yang mulia, bukan hanya untuk Bali masyarakat. tapi untuk seluruhnya akan berhasil. Saya berdoa, meskipun saya tidak biasa Salah satu daerah yang maju secara berdoa, Indonesia bisa mengatasi hal ekonomi dan tetap memelihara nilai-nilai ini. Karena bagi saya yang sudah tua, kebudayaan. Terutama di dalam masa tidak rela rasanya melihat prestasi yang kerusakan yang makin cepat terjadi di ada selama ini hancur dalam beberapa bidang lingkungan. Kemudian makin tahun mendatang, karena kita abai dan sedikitnya orang bekerja untuk common puas. Sekian Bapak-bapak sekalian, good karena kapitalisme memang terima kasih atas perhatiannya, mudah- mempunyai kelebihan, tapi juga sangat mudahan kata-kata saya diterima memungkinkan orang melupakan dengan ikhlas. Yayasan Puri Kauhan Ubud 103
Dewa Made Juniarta Sastrawan Dubes RI untuk Zimbabwe dan Zambia Saya setuju sekali dan sependapat dengan Mas Goenawan Mohamad, bahwa komunikasi sangat penting. Saya menggarisbawahi bahwa di masa pandemi ini kita akan menghadapi satu krisis yang akan menjadi tantangan kita. Kalau kita bicara tentang ekonomi di Bali, tentunya kita bicara mengenai ekonomi yang sangat tergantung pada pariwisata. Jadi satu isu krisis yang ditimbulkan oleh masalah kesehatan ini akan berdampak pada banyak sektor. Satu hal yang paling penting seperti yang sudah disampaikan oleh gugus tugas kita, bahwa yang paling penting adalah manusianya itu sendiri sebagai subjek dan juga sebagai objek dari persoalan yang kita hadapi. It will depend on us. Pak Goenawan sudah mengatakan bahwa birokrasi tidak diciptakan untuk menangani krisis. Kalau sekarang kita lihat dari bawah, kita bisa mengetahui bagaimana pandemi ini membuat negara-negara harus melakukan sesuatu untuk menghindari dampak-dampak yang lebih luas. Dari sisi respons, ada satu hal yang dapat dibandingkan antara Indonesia dengan negara-negara ini. Indonesia merespons dengan sangat baik, yakni dengan pembentukan Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB). Kemudian ketika menentukan PSBB dasarnya adalah kesehatan untuk keselamatan. Ini adalah satu hal yang, sangat berbeda, mendasar dan sangat jelas. Seperti yang sudah diindikasikan Mas Goenawan tadi, birokrasi- 104 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism birokrasi tingkat pusat dan daerah bisa mural, saat tidak bisa keluar, sekarang melakukan respons. Memang sekarang mendapatkan order untuk melukis ada krisis ekonomi yang ditimbulkan. layangan celepuk. Artinya ada Melalui gugus tugas, kita sudah bisa kreativitas sebagai respons terhadap membuat satu jaring pengaman sosial kendala-kendala ini. Mungkin kita perlu dan kemudian ada stimulus ekonomi. juga memperhatikan hal-hal demikian ke depan. Sekarang kita ketahui Bali sudah dikenal sangat baik dalam hal Lalu bagaimana perubahan yang merespons banyak berita, banyak disebabkan oleh pandemi ini? Global penilaian. Di Bali juga dengan PSBB logistic supply terganggu dan ketika kita sudah bisa mulai mengatasi hal itu. pandemi pertama kali muncul, Hal lain adalah ketika jaring pengaman Indonesia sangat kekurangan APD. sosial itu bisa membaur dengan Respons untuk situasi itu yakni tradisi yang ada. Seperti yang sudah kita minta bantuan sampai pada disampaikan pada diskusi yang lalu, akhirnya kita bisa memproduksi untuk terutama saat membahas mengenai membantu yang lain. Ketergantungan topik mapitulung, saya kira itu adalah satu negara terhadap satu supply satu hal yang memang harus kita catat logistic itu dapat menimbulkan masalah karena memang demikian yang terjadi. pada kondisi seperti ini. Perubahan- Selain itu, karena pariwisata turun maka perubahan pun banyak yang terjadi, jumlah pengangguran naik, jadi banyak misalkan perubahan di pariwisata orang menganggur. Juga agar masalah adalah cara berpergian. Dulu orang pangan bisa kita atasi. Minggu lalu kita tinggal pergi mencari tiket murah, sudah membahas mengenai masalah kemudian sampai di tempat tujuan ketahanan pangan ini, maka saya pikir dari bandara langsung ke destinasi ini yang perlu kita kembangkan terus. yang diinginkan. Tapi sekarang dengan adanya protokol kesehatan banyak hal Ada juga hal unik yang saya amati di yang dibutuhkan. Bali, yaitu kreativitas di rumah ketika orang stay at home. Di samping ada Cara bepergian juga mempengaruhi gerakan-gerakan menanam kembali, cara kita menyediakan protokol ada fenomena melukis layangan kesehatan di suatu destinasi. Oleh celepuk. Fenomena ini terjadi karena karena itu, mungkin kita coba anak-anak yang biasanya mengerjakan nanti melihat dari perubahan- Yayasan Puri Kauhan Ubud 105
perubahan yang ada. Kalau kita mau kalah pentingnya adalah investasi di mengembangkan wellness tourism, infrastrukturnya, yakni di rumah sakit jadi what kind of wellness tourism we are atau di klinik. going to develop? Saya percaya, saya yakin bahwa it will goes beyond what Kalau kita bicara protokol kesehatan wellness tourism that we have now. Jadi dalam pariwisata, tentunya harus end- kalau kita bicara sekarang misalkan to-end. Jadi seseorang yang akan masalah spa atau usadha lontar, kita berangkat dari rumahnya, pasti akan harus coba melihat di Bali ketika memproteksi dirinya. Proteksi diri yang sudah ada, seperti apa kesejahteraan sifatnya global ini, dari rumah sampai ekonomi yang akan kita kembangkan ke daerah tujuan. Begitu pula dari terkait tourism ini. Perubahan yang destinasi sampai kembali ke rumah paling signifikan nanti ialah mengenai lagi harus sama standard-nya. Ada swasembada pangan. Swadaya ini akan investasi-investasi yang harus kita menjadi kunci bentuk apa yang akan pikirkan termasuk di destinasi wisata. kita ambil di Bali untuk melangkah ke Kualitas atau jaminan keamanan dan depan pasca pandemi ini. keselamatan itu akan menjadi hal yang sangat penting. Apakah kedepan akan Namun demikian, kita tetap harus ada standar internasional? Saya kira itu optimis dan kerja keras untuk pasti. Apakah standar internasional dari mengubah kelemahan menjadi tourism itu akan menentukan? Apakah kekuatan seperti yang disampaikan asuransi mereka dibayar nantinya? Bapak Presiden. Ini adalah suatu hal Apakah mereka akan menentukan yang sangat signifikan bahwa awalnya terbang ke Bali untuk berwisata? Itulah kita tidak memiliki lalu kita memiliki, yang saya maksudkan dengan protokol kemudian kita bisa memproduksi kesehatan end-to-end. dan mengeksplor APD. Tadi kita menyebutkan bahwa ada shifting dari Saya kira kita harus mulai memikirkan pabrik senjata, juga ada PTDI yang bagaimana sarana dan prasarana memproduksi ventilator, pabrik garmen destinasi di Bali ini yang akan dikaitkan memproduksi APD atau memproduksi dengan kepentingan untuk CHS alat kesehatan yang lain. Jadi shifting (Cleaness, Health and Safety). Saya ini yang akan terjadi. Investasi atau sangat terkesan dengan apa yang produksi berbagai bidang akan dipresentasikan oleh Bapak Ganjar, menjadi hal yang sangat penting. Tidak tentang pembentukan task force di 106 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism tingkat paling bawah. Task force itu terhadap destinasi apa yang perlu kita dibentuk bukan di tingkat desa tetapi di kembangkan. tingkat RW dengan membuat seluruh unsur itu ada. Dari presentasinya yang Sejak awal kita membahas bahwa apa saya catat, di Jawa Tengah kalau ada yang sudah kita lakukan key akhirnya korban Covid, mereka bisa mencatat adalah collective memory yang kita apakah sakit karena covid saja, atau miliki. Mas Goenawan menyebutkan karena ada masalah kesehatan yang bahwa Bali bisa menjadi harapan lain. Kalau kita bisa ciptakan di Bali untuk hidup secara bersama-sama itu akan menimbulkan safety dan karena ada disiplin untuk melangkah keyakinan dari pengunjung. bersama. Collective memory kita di Bali cukup lengkap, mulai dari lontar yang Maksud saya adalah, kalau sekiranya banyak dikaji oleh Pak Sugi dan kawan- apa yang sudah kita miliki di tingkat kawan. Pada saat sekarang kita harus banjar atau di desa adat itu kita memikirkan ke depan, apa pengalaman lengkapi dengan satu perangkat- kita, apa yang sudah kita lakukan perangkat, sarana dan prasarana untuk untuk mengatasi krisis ekonomi, dan menjaga keamanan dari covid, saya bagaimana kita membuat pariwisata kira itu akan menjadi lain dan akan itu bangkit. memberikan nilai tambah bagi daerah tujuan kita. Hal yang penting juga, jadi Hal-hal seperti itu, saat ini tercatat wisatawan itu akan terseleksi dengan lebih banyak dalam memori digital. sendirinya. Pada saat ini penerbangan Dulu leluhur kita caranya adalah murah itu sudah berkurang, bahkan mencatat dalam lontar dengan mungkin sulit didapatkan. Karena cerita, pertunjukan, dan membentuk itu, seorang wisatawan yang akan masyarakat. Dari masyarakat kita pergi ke daerah tujuannya pasti akan mewarisi awig-awig yang sudah baik. lebih mahal. Selain itu, sistem yang Lalu bagaimana kita menyiapkan demikian memerlukan hal-hal yang collective memory ke depan? Ini lebih rumit sehingga orang yang penting menurut pandangan saya, melakukan perjalanan akan terseleksi. ketika kita mau membicarakan Itu sebabnya kita harus berhati-hati mengenai bagaimana mengatasi dan mengantisipasi bahwa kunjungan krisis ekonomi untuk kesejahteraan. wisatawan akan berkurang. Dari seleksi Collective memory digital ini yang harus visitor ini, kita juga memerlukan seleksi kita kembangkan. Yayasan Puri Kauhan Ubud 107
Dalam hal ini, Mas Goenawan menyebut soal televisi. Bila kita lihat di sosial media, mungkin kita akan lihat secara lebih komprehensif. Informasi di sosial media memang sangat mungkin akan ada yang hoax, ada yang bercanda, tapi yang serius juga ada. Di Bali, adik-adik atau anak-anak kita sudah banyak menulis apa yang mereka lakukan. Minggu saya memperhatikan presentasi yang dilakukan oleh Gus Nara mengenai berbagi sayur. Itu semua kalau saya perhatikan, karena anak muda mendasarkan dirinya pada sosial media atau mungkin melalui digital ini. Jadi itu pandangan saya, dan kita perlu lakukan bersama. Apapun yang kita lakukan pada saat ini, akan lebih baik kalau catatan-catatan digital ini kita jadikan nanti sebagai collective memory untuk generasi-generasi yang akan datang. 108 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism Yayasan Puri Kauhan Ubud 109
I Gusti Ngurah Ardiyasa Dubes RI untuk Sri Lanka dan Maladewa Saya merasa terhormat diundang dalam pablibagan atau diskusi kali dan bagi saya sangat berat juga karena istilah atau konsep wellbeing ekonomi dan wellness tourism adalah sesuatu yang baru. Bapak Dewa Sastrawan sudah menyampaikan dampak pandemi terhadap perekonomian global dan juga performa Indonesia khususnya di Bali dari sudut pandang pariwisata. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Goenawan Mohamad yang tadi telah menyampaikan bahwa kita harus melakukan langkah-langkah untuk dapat mengatasi krisis pandemi ini. Tentu ini bukan pekerjaan yang mudah, tetapi saya yakin bahwa pemerintah pusat, Pemda dan juga komunitas masyarakat khususnya di Bali, akan mampu menghadapi dan mengatasi masalah ini. Saya melihat ada perbedaan dari kebijakan yang diambil oleh Indonesia dan negara lain. Saya sangat sepakat dan sangat mendukung bahwa tindakan mengelola krisis ini ibaratnya antara rem dan gas, jadi balancing memang yang harus dilakukan. Saya melihat tema-tema ini memang sangat tepat untuk dibahas di saat kita semua sedang mengahadapi suatu permasalahan yang tidak menentu. Kita belum tahu kapan situasi ini akan selesai. Banyak pakar yang mengatakan kita harus hidup berdampingan dengan virus, tetapi juga ada yang mengatakan sudah ditemukan vaksinnya. Hal lain yang perlu betul-betul kita persiapkan adalah cara menghadapi krisis dan juga next atau pasca krisis itu. 110 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism Wellness tourism bukan sesuatu yang keselarasan atau hubungan yang bisa baru juga karena sebetulnya telah kita dekatkan dengan konsep yang dilaksanakan dari beberapa tahun yang kita miliki. Contohnya adalah nilai lalu. Sementara wellbeing economy luhur kita Tri Hita Karana di Bali. Jadi sesuatu yang baru bagi saya, karena wellbeing economy saya lihat memang kalau kita belajar ekonomi pastinya tidak fokus pada angka-angka tapi pertumbuhan ekonomi dihitung lebih pada kualitas dan value dari dengan PDB atau GNP. Sedangkan di seseorang. Karena banyak aspek dalam wellbeing economy ada hal-hal kehidupan lain yang masuk wellbeing lain yang dimasukkan sehingga disebut economy, mungkin perhitungannya dengan happiness. jadi lain. Pakar-pakar ekonomi yang bisa menjelaskan lebih detail nanti Sebetulnya hal yang perlu kita share mengenai wellbeing economy. bersama adalah bagaimana wellness tourism untuk mendukung wellbeing Wellbeing economy memang economy dalam krisis ini atau setelah konflik. Saya sendiri hanya akan diharapkan tidak merugikan manusia sedikit menyinggung mengenai wellbeing economy, karena sebetulnya dan lingkungan. Wellbeing economy saya mencari-cari bahan mengenai wellbeing economy tetapi nampaknya juga lebih memunculkan suatu karena konsep baru belum banyak yang membahas masalah ini. Wellbeing masyarakat yang lebih egaliter. Ada economy kalau didefinisikan memang sebagai suatu sistem ekonomi yang empat hal yang terkait erat agar kita tujuannya adalah untuk menunjang keberlanjutan hidup manusia dan mampu menciptakan suatu sistem lingkungannya serta lingkungan ekonominya, sehingga dalam wellbeing atau kondisi wellbeing economy. economy semua memiliki peran dan mendapat manfaat, nobodies leave Pertama, tentu terkait dengan social and left. Bila berbicara mengenai wellbeing economy dikaitkan dengan protection. Bali yang bergantung pada konsep pengembangan pariwisata di Bali saya melihat mungkin ada industrial pariwisata kini mengalami kemunduran dan begitu banyak orang yang bermasalah dengan pekerjaan. Sehingga kalau ada social protection melalui Desa Adat atau Pemda yang memiliki kebijakan, walaupun terjadi krisis, masyarakat masih bisa terproteksi. Kedua, wellbeing economy berkaitan dengan gender equality. Di Bali, kesetaraan gender itu sudah merupakan suatu hal yang bukan baru Yayasan Puri Kauhan Ubud 111
lagi. Dari dulu saya kira masyarakat Bali manfaat dari wellness tourism. Industri baik perempuan atau laki-laki memiliki wellness tourism ini sangat banyak hak yang sama dalam bekerja. ragamnya antara lain menawarkan kesehatan sebagai komponen inti. Ketiga adalah healthcare. Healthcare Nanti ke depan baik dalam krisis maksudnya tentu dengan kebijakan maupun next krisis pandemi, seseorang pemerintah pusat dan daerah, dan bila bepergian harus berdasarkan saya kira sudah banyak manfaatnya kesehatan fisik, psikologi, spiritual, bagi masyarakat umum. Keempat makanan yang sehat dan perawatan. adalah pendidikan dan pelatihan. Saya kira pendidikan dan pelatihan masih Dilihat dari paradigma saat ini, merupakan hal yang banyak mendapat tentu kita lihat masyarakat akan kendala di Indonesia, di Bali mungkin lebih memilih pencegahan daripada juga terjadi hal seperti ini. perawatan atau proses treatment ke perawatan pencegahan. Saya melihat Sebagai perbandingan, di Sri Lanka bahwa potensi wellness tourism itu di dalam education, training serta Bali sangat besar. healthcare ini memiliki suatu konsep yang cukup baik, sehingga kesehatan Kalau saya kaitkan dengan inti dari masyarakat Sri Lanka cukup terjamin. wellness tourism dan kita lihat kondisi di Pendidikan juga dari SD sampai Bali saat ini. Pertama saya ingin melihat Universitas tidak ada biaya, itu bahwa, sebetulnya banyak negara yang menurut saya cukup berhasil. Kalau mengklaim memiliki destinasi wisata ini kita arahkan ke wellbeing ekonomi dengan wellness tourism destination. tentunya nanti ke depan semua negara Tetapi kalau kita lihat Bali, sebetulnya akan mencoba mendefinisikan atau memiliki banyak kekayaan budaya menerapkan konsep-konsep dari dan wellness life style destination. Itu wellbeing economy. sebetulnya modal yang sangat kuat mendorong wellness tourism. Salah Mengenai wellness tourism, kita spa satunya adalah pusat kesehatan, bukan hanya terpaku pada masalah spa dan yoga. Bali memiliki keunikan yoga atau meditasi, tapi dalam kaitan tersendiri. Bali mempunyai potensi pariwisata di Bali saya kira wellness dan aset untuk sukses di wellness tourism telah menjadi kata kunci tourism. Satu hal yang mungkin perlu dunia sebetulnya. Sebetulnya industri diperhatikan adalah bahwa Bali perlu pariwisata telah mendapat banyak menciptakan suatu identitas-identitas 112 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism wellness tourism. Sebagai contoh, di maksimal, perlu ada sertifikasi. Sri Lanka ini walaupun wellness tourism Sertifikasi itu juga perlu untuk praktisi baru dikembangkan tahun 2014, tetapi terapis dan bahan-bahan yang dipakai, mereka telah memiliki konsep Salon karena bahan-bahan yang dipakai ini Ayurvedic Treatment. menjadi salah satu kriteria di dalam pengembangan wellness tourism di Sebetulnya kita tahu Ayurvedic dari Bali. Suatu hal yang sebetulnya juga India. Tetapi di masyarakat Sinhala penting tetapi sering dilupakan adalah yang mayoritas kultur Buddhism juga kuliner. Mungkin di Bali ada kuliner memiliki pengobatan sendiri tetapi yang terkait dengan kesehatan yang mereka mix menjadi suatu identitas bisa kita kembangkan. Di Sri Lanka, Salon Ayurvedic Treatment. Di Bali makanan yang menjadi lifestyle orang- tentu kita memiliki Lontar Usada untuk orang Sri Lanka adalah makanan yang pengobatan dan sebagainya. Kalau sehat. Makanan yang saya temukan kita bisa membuat suatu identitas 30-40 tahun yang lalu di kampung tersendiri, bahwa Balinesse treatment saya di Karangasem, sekarang sudah itu ada dan para travelers lihat lain tidak ada di Bali. Tetapi di Sri Lanka dari negara yang lain mereka pasti masih ada dan ini menjadi bagian dari mau coba. Untuk branding saya kira lifestyle mereka. Sehingga banyak Bali cukup, kalau kita berpergian ke orang Sri Lanka imunitasnya cukup berbagai negara kalau orang bertanya bagus. Mereka makan rempah-rempah sudah pernah ke Indonesia pasti sudah yang sehat, sehingga di sini orang yang pernah ke Bali. Apalagi Puri Kauhan positif covid tidak begitu banyak. di Ubud tentu sudah semua orang tahu. Tetapi yang tadi saya sampaikan Mengenai dampak pandemi ke industri adalah otentifikasi atau branding dari pariwisata, saya berpikir mengenai wellness tourism ini yang perlu ada di konsep dari wellbeing economy dan Bali. Sehingga masyarakat di dunia wellness tourism. Saya melihat Tri atau pelancong atau travellers ini Hita Karana, parahyangan, pawongan, bisa melihat sesuatu yang lain di Bali palemahan. Saya melihat sebetulnya dibanding dengan yang lain. banyak destinasi wisata Bali yang dapat dikembangkan sebagai wellness Bapak Gubernur Bali, I Wayan Koster tourism. Saya mendengar dan melihat pernah mengatakan bahwa kita aktivitas seperti Yoga Camp, kemudian memiliki cara pengobatan tradisional. meditasi atau mungkin kunjungan ke Tetapi agar bisa digunakan secara tempat suci (temple visit) sebetulnya Yayasan Puri Kauhan Ubud 113
bagus dan memiliki potensi untuk dianggap mementingkan investor di memperkuat Parahyangan. Ini dalam atas level wellbeing. Memang ada kritik, konteks wellbeing economy dan tetapi saya yakin Pemda Bali dan juga wellness tourism dan hubungannya masyarakat Bali mengetahui dan telah dengan Tri Hita Karana. melakukan langkah-langkah sehingga turisme di Bali tidak akan mempunyai Di sisi lain, wellness tourism juga harus dampak yang negatif terhadap dijalankan dengan paradigma wellbeing budaya, sosial, ekonomi bahkan bisa economy dengan memperhatikan mendorong hidupnya ekonomi Bali. aspek kedua yaitu aspek hubungan Tetapi kalau sampai hal ini terjadi manusia dengan manusia (Pawongan). tentu kita juga dianggap meninggalkan Saya kira tidak boleh terjadi eksploitasi konsep Tri Hita Karana. Karena menurut komunitas lokal. Kalau suatu destinasi saya, wellbeing adalah inti dari Tri Hita wisata mengeksploitasi komunitas Karana. lokal tentunya ini akan meninggalkan konsep Tri Hita Karana kita. Hal ketiga Sebetulnya Sri Lanka dengan penduduk dari Tri Hita Karana yang saya kaitkan 27 juta, baru mengembangkan wellness dengan wellbeing economy dan wellness tourism sekitar enam tahun yang lalu tourism adalah harus ramah lingkungan yakni di tahun 2014 karena negara ini (Palemahan). Sudah banyak desa-desa sibuk dengan perang saudara selama di Bali yang ikut membuat ecotourism. 30 tahun. Perang itu terjadi antara Hal ini tentu sangat menarik, meskipun pemerintah pusat dengan LTTE atau kalau kita baca berita masih ditemukan Macan Tamil di utara Sri Lanka dan sampah di pinggir laut atau tidak pada di timur yang ingin memisahkan diri. tempatnya. Perang itu baru diselesaikan tahun 2009 oleh militer, pada waktu itu presiden Sri Penting adanya perhatian khusus dari Lanka adalah Mahinda Rajapaksa. Pemdadanjugakedisiplinanmasyarakat Bali untuk bisa mengatasi hal itu. Hal Sejak tahun 2010, Sri Lanka lain yang masih ada kaitannya dengan membangun industri wisatanya, wellness tourism dengan wellbeing tetapi saya lihat sudah cukup bagus economy, saya baca di beberapa jurnal dan berhasil. Itu yang tadi saya memang ada beberapa kritik tentang sampaikan bahwa mereka mencoba industri pariwisata di Bali. Di tulisan membuat suatu identitas dalam itu disebutkan bahwa kadang-kadang mengembangkan wellness tourism. pembangunan tourism industri di Bali Hal itu dapat terjadi karena mereka 114 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism memiliki bentuk budaya-budaya membuka diri untuk turisme sehingga Buddhism Teravada, Ayurvedic dan industri pariwisatanya merosot tajam juga pengobatan tradisional Sinhala. dan sangat berdampak terhadap Sampai saat ini Sri Lanka belum ekonomi Sri Lanka. Yayasan Puri Kauhan Ubud 115
Di Maladewa ada banyak terapis yang waktu kami melakukan repatriasi berasal dari Bali. PMI (Pekerja Migran akhir April dan Mei, dari 900 orang ada Indonesia) tercatat sekarang sekitar 600 warga Bali. Tentunya Maladewa 3135 orang. Jumlahnya cukup banyak. ini juga menerapkan atau membuat Walaupun tidak ada data tertulis wellness tourism yang cukup berhasil mengenai berapa warga Bali yang berada karena hampir semua resort, di sini, tetapi saya meyakini sekitar 50%- destinasi wisata, membuat spa, kelas 60% adalah warga Bali. Seperti pada yoga dan sebagainya. Terakhir kami ingin menyampaikan ada tiga hal yang saya simpulkan. Pertama, konsep wellbeing economy menurut saya itu selaras dengan konsep Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan juga dengan lingkungan. Ini tentu tugas Pemda, Desa Adat dan juga masyarakat Bali untuk mendukung mengimplementasikan Tri Hita Karana. Tri Hita Karana ini yang nanti akan mendukung konsep wellbeing economy. Kedua, Bali sebetulnya telah memiliki dan menawarkan wellness tourism yang sangat baik, malah sangat mewah. Pada hakikatnya merupakan produk wellness yang berkualitas secara internasional. Namun saya kira Bali perlu memiliki branding, sertifikasi dan juga identitas. Ketiga, dalam menghadapi pandemi, Bali yang sangat tergantung terhadap industri pariwisata, harus betul-betul dapat mengambil manfaat dari krisis dan juga melakukan protokol kesehatan. Karena tentunya nanti cara-cara berwisata sudah akan berbeda dibanding sebelumnya. Saya yakin banyak travelers-travelers atau pelancong yang bila bepergian akan melihat atau memilih destinasi yang menawarkan wellness tourism. Bali memiliki begitu banyak potensi, terutama pengobatan yang bersumber dari lontar Usada dan sebagainya. Saya yakin Indonesia dan Bali bisa merasa lebih baik di dalam mengatasi berbagai hal dalam krisis ini maupun next krisis. 116 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism Yayasan Puri Kauhan Ubud 117
I Gede Ngurah Swajaya Dubes RI untuk Singapura Terima kasih atas undangan yang telah disampaikan kepada saya. Saya perlu memberikan beberapa catatan di awal, yakni suatu apresiasi yang luar biasa kepada Pak Ari yang telah menginisiasi dialog ini. Dialog yang dijembatani Pak Ari ini, menjembatani antara masyarakat yang ada di berbagai daerah, bahkan diberbagai negara, untuk membicarakan mengenai apa yang terbaik bagi masyarakat di Bali. Ternyata work from home atau lockdown itu menjadikan kita lebih kreatif, lebih banyak berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Kedua, saya setuju dengan Bapak Goenawan Mohamad bahwa sebenarnya bagi bangsa Indonesia, krisis bukanlah hal yang baru. Kita sudah biasa menghadapi dari satu krisis ke krisis lainnya. Meskipun ketika sedang menghadapi krisis, kita berfikir apakah kita bisa keluar dari krisis. Ternyata apa yang terjadi di Indonesia, berdasarkan pengalaman sebelumnya setelah krisis kita malah menjadi semakin kuat, semakin Bersatu, bahkan semakin tumbuh. Kalau kita bicara mengenai ekonomi maupun bencana alam, kita malah tumbuh menjadi bangsa yang kuat. Jadi memang ada pembelajaran. Saya ingin membatasi materi ini ke dalam tiga hal utama. Perlu ada suatu kesepakatan dari kita semua, bahkan masyarakat internasional sendiri pun belum memiliki suatu kesepakatan tentang hal ini. Pertama, bahwa krisis ini adalah unprecedented, artinya belum pernah terjadi dalam 118 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism sejarah manusia ada krisis yang begitu komplesensi, tidak ada room untuk berat. Ini yang harus kita pahami, oleh was-was. Karena unprecedented, kita sebab itu Bapak Jokowi menyampaikan tidak perlu merasa bahwa kita belum bahwa pikiran kita harus sama dan bisa menangani krisis ini di awal. memahami bahwa ini adalah krisis yang unprecedented. Sehingga kalau kita Ketiga, adalah adanya pembelajaran. gagap dalam penanganan di awal, saya Setiap krisis be always come out pikir, kita tidak perlu merasa rendah stronger and even united. Satu hal diri, tidak perlu merasa kita ketinggalan yang menjadi pembelajaran bisa kita dari pada negara-negara yang lain. cari secara spesifik di Bali. Bali ini Karena memang belum ada patokan, memiliki suatu kearifan lokal. Ketika belum ada ukuran, tentang bagaimana di tahapan awal, kita menangani krisis menangani krisis ini. Negara di seluruh ini semua terkaget-kaget. Peranan dunia, dari kecil sampai negara yang Desa Adat sangat penting inilah yang besar belum memiliki pengalaman tadi disebutkan oleh Bapak Dewa Made dalam menangani krisis ini dengan baik Sastrawan. Kalau di Jawa Tengah tetapi yang penting adalah bagaimana penanganan sampai tingkat RT/ kelanjutan penanganannya. RW, sementara di Bali, Desa Adat ini memiliki peranan yang luar biasa. Kita Kedua, akibat krisis yang sifatnya harus lanjutkan itu. unprecedented, kita juga melihat suatu krisis yang berkaitan dengan Saya ingin sampaikan di awal, karena ketahanan pangan ataupun krisis ini unprecedented, tidak pernah ekonomi. IMF sendiri menyampaikan ada pelajaran, tidak pernah ada bahwa ini crisis like no other, jadi tidak pengalaman. Begitu kita ada satu ada bandingannya selama sejarah kasus di bulan Maret dan kita mulai hidup manusia. Misalnya, Singapura penanganan covid, pada waktu itu yang menargetkan kontraksi ekonominya dilakukan oleh diplomasi Indonesia di kuartal kedua minus 4-7% ternyata adalah memulangkan / repartiasi ironinya sekarang sudah 12,6% bahkan 15.000 warga khusus dari Bali yang quarter to quarter sudah 42%. Jadi bekerja di kapal pesiar. Ada 200 kapal betul-betul crisis like no other. Itulah pesiar di kawasan Eropa dan Amerika. yang harus kita pahami bersama Penanganan itu dilakukan ketika semua sehingga kita bisa berangkat dari satu negara itu lockdown. Itu artinya, kita titik yang sama. Tidak ada room untuk harapkan birokrasi langsung berfungsi Yayasan Puri Kauhan Ubud 119
seperti diharapkan ketika menghadapi seperti Amerika, China, Eropa, krisis. Saat itu ada gugus tugas yang Indonesia bersatu melakukan langkah- mengkoordinasikan pemulangan. Kalau langkah untuk menangani hal itu. seluruh Indonesia repartiasi itu sampai Tetapi yang terjadi sekarang Donald 110.000 lebih, tetapi khusus untuk awak Trump sibuk kampanye pemilihan kapal pesiar dari Bali, hampir 15.000 presiden bulan November. Dia akan dari Amerika dan Eropa saja. Ketika menggunakan berbagai macam cara kita memulangkan, mereka betul-betul agar tetap populer di dalam negeri. Kita membutuhkan penanganan yang hands sudah lihat sendiri, ketegangan terjadi. on. Situasi yang kita hadapi saat itu Bahkan orang khawatir apabila hal ini dimana-mana krisis. Ketika mereka sampai mengakibatkan peperangan. sampai di Indonesia, mereka ditangani Meskipun saya tidak yakin akan terjadi dengan baik oleh tim yang dibentuk di peperangan, tetapi ini tidak membantu. Bali. Sehingga tingkat imported case Krisis ini carry over sebelum pandemi, sangat kecil. kini sudah terjadi yang namanya trade war dan sebagainya. 15.000 ini juga angka yang harus dipikirkan oleh aparat kita di Bali. Kita juga melihat dampak pandemi Ini adalah additional unemployment terhadap pariwisata sangat berat. karena mereka tidak punya pekerjaan. Pemerintah Singapura sudah Di samping itu juga ada dari Maladewa, mengumumkan bahwa masyarakat Turki, Rusia yang bekerja sebagai spa Singapura belum akan berpergian therapist. Mereka pulang ke Bali tidak untuk berpariwisata mungkin sampai ada pekerjaan, jadi apa yang mesti akhir tahun ini. Jadi kalaupun kita buka mereka lakukan? Selain memang pariwisata orang yang datang pun hotel-hotel juga tidak ada tamu, yang tidak akan datang karena dilarang oleh bekerja di sektor pariwisata juga tidak pemerintahnya. Saya sudah berbicara ada pekerjaan. Konteksnya kalau kita dengan Bapak Gubernur sebelumnya, lihat ketika menangani krisis, ada bahkan mulai bulan Januari-Februari pembelajaran yang kita alami. Krisis kita harus mengantisipasi dampak yang yang kita hadapi sekarang, akan lebih sangat luar biasa terhadap pariwisata, sulit kita hadapi jika masyarakat dunia apalagi Bali yang mengandalkan 40% tidak bersatu. pariwisata. Saat kita menghadapi krisis keuangan Untuk masalah ekonomi, kita memang tahun 2008, semua pemimpin dunia harus mencari terobosan-terobosan, 120 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism tidak boleh menyerah dan tidak masyarakat dunia lebih mengacu pada boleh complaint. Semua yang terjadi de-globalization. Kalau dulu globalization sekarang ini memang kesalahan umat begitu kuatnya, sekarang mereka manusia. Menurut saya, ini merupakan bicara de-globalization. Sesungguhnya peringatan bagi kita semua untuk apa yang terjadi? Sumber pangan mawas diri untuk ingat bahwa kita ini mereka amankan dulu, sumber alat- bagian dari satu tatanan yang sangat alat kesehatan mereka amankan dulu, besar di dunia ini dan selalu terkait satu sampai bangsa mereka terpenuhi baru dengan yang lain. Bali mesti bersyukur kita bicara mengenai bangsa yang lain. karena memiliki konsep Tri Hita Karana, Ini sangat bahaya. Kita bicara masalah dan tentu saja ini suatu hal yang perlu vaksin, kalaupun diproduksi sampai kita tekankan lagi. 1 miliar vaksin, itu tidak cukup. Lalu bagaimana dengan bangsa yang tidak Ketika Bapak Jokowi bicara mengenai memiliki kemampuan? Apakah hanya normal baru, pengertian masyarakat kepada masyarakat yang memiliki pun berbeda. Apa yang dimaksud kemampuan saja? Ini juga tidak akan dengan normal baru itu? Apakah kita menghentikan pandemi. kembali ke keadaan yang normal atau tidak? Sebenarnya yang sekarang Selain itu, juga less-urban (de- dipakai itu sudah tepat yakni adaptasi urbanization) dan kita di Bali mungkin kebiasaan baru. Bahasa sederhananya, cukup bersyukur bahwa tren dulu kita katakan situasi yang terjadi yang orang sebut sebagai digital sebelum covid tidak akan kembali lagi. nomad, jadi sekarang orang bekerja, Saya pernah bicara ini pada kalangan orang merekrut karyawan, tidak perlu industri pariwisata, tetapi mereka bertemu dengan orangnya. Mereka bisa protes. Kita paham mereka sedang bekerja dari rumah masing-masing, khawatir jika tidak kembali lagi seperti dari negara mereka masing-masing. situasi sebelum krisis. Jika benar Inilah tren ke depan. Jadi penggunaan begitu, akan muncul pertanyaan, teknologi ini sangat krusial di masa berarti bagaimana dengan hotel saya? yang akan datang. Oleh karena itu, Bagaimana dengan industri saya? Ini suatu kewajiban bagi kita untuk bisa memang membutuhkan penyesuaian. menguasai teknologi. Perubahan memang suatu keniscayaan, Selanjutnya, ada yang namanya tidak mungkin kita tidak berubah. diversifikasi supply chains. Di sini Contoh yang sederhana, sekarang kita bicara ketika awal krisis bulan Yayasan Puri Kauhan Ubud 121
Maret, Amerika bahkan menahan universal healthcare. Ini merupakan shipment yang dikirim dari China hal yang penting sekali. Saya bangga ke Kanada. Pengiriman itu berupa dengan Bali karena ternyata rumah alat-alat kesehatan. Mereka ambil, sakit Universitas Udayana bisa karena mereka butuh. Kanada sampai difungsikan langsung. Kita sebenarnya mengatakan bilang hijacking. Artinya, punya beberapa ahli virologi yang semua mempunyai kepentingan kebetulan saya kenal adalah Profesor bagaimana mengamankan kebutuhan Ngurah Mahardika. Beliau kita ikutkan rakyatnya. Oleh karena itu kita melihat dengan tim dari Bapak Profesor Wiku suatu trend dengan diversifikasi untuk mengembangkan vaksin dengan supply chains, selama dua dekade China. Kalau memang kita mau belajar kita sangat tergantung pada RRT. dari krisis ini, saya kira Bali dengan Bahkan 30% output industri oleh RRT. Rumah Sakit Universitas Udayana, bisa Ketika kita menghadapi krisis, masker mengembangkan satu research center saja dan semua bahan bakunya tidak yang mengembangkan pentingnya terkait dengan RRT. Oleh karena itu penanganan universal healthcare dan perlu diversifikasi. Ini yang sedang kesehatan publik. dikejar oleh Bapak Presiden, kita juga melakukan upaya-upaya untuk Selanjutnya, membuka lagi merelokasi beberapa industri masuk ke Indonesia. pariwisata membutuhkan confident Selanjutnya, kesehatan publik dan dan kepercayaan. Salah satu yang diperlukan dalam hal ini adalah testing capacity. Ketika kita akan membuka Oleh karena itu kita melihat suatu trend dengan diversifikasi supply chains, selama dua dekade sangat tergantung pada RRT. Bahkan 30% output industri oleh RRT. Ketika kita menghadapi krisis, masker saja dan semua bahan bakunya tidak terkait dengan RRT. 122 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism Bali do have testing capacity, terutama pertanian bukan itu lagi. Pertanian menggunakan PCR base. Sehingga yang perlu kita kembangkan adalah kita bisa langsung tahu jika ada agrobisnis. indikasi orang terkena dan kita bisa langsung lakukan penanganan. Dengan Kita tahu bahwa pariwisata di Bali demikian confident masyarakat kontribusinya luar biasa terhadap internasional akan sangat kuat. pariwisata nasional. Industri kreatif Kita sering dengar Bapak Gubernur berbasis budaya ini juga ingin bicara mengenai keseimbangan baru dikembangkan sebagai dalam konteks dalam perekonomian di Bali. Kita diversifikasi perekonomian di Bali. Kita tahu 40% dari PDRB di Bali, paling juga melihat kreatifitas masyarakat tidak tahun 2018 adalah dari sektor di Bali itu luar biasa sehingga digital pariwisata. Kita mungkin sebenarnya ekonomi perlu kita dorong, perlu kita tidak pernah belajar dari pengalaman kembangkan. Semua digital ekonomi sebelumnya. Setiap kali ada krisis yang itu dikembangkan dari kreativitas. Kita mengakibatkan terhentinya pariwisata, tahu masyarakat kita sangat kreatif, ketika kita reborn kita kembali lagi tetapi bagaimana peranan pemerintah business as usual. Tidak pernah ada baik di pusat maupun di daerah untuk upaya dari kita bila terjadi hal yang memfasilitasi hal tersebut. Kita serupa. Apa yang perlu kita lakukan? arahkan ke positif, semisal bagaimana Atau apa yang perlu kita lakukan untuk kreativitas bisa menghasilkan uang. mendiversifikasi perekonomian di Bali? Saya kira keseimbangan baru dalam perekonomian di Bali ini perlu kita Saya pernah bicara dengan Pak ingatkan, perlu kita dorong, dan Gubernur mengenai hal ini, karena perlu dibantu agar bisa diwujudkan. sebenarnya Bali dari awal masyarakat- Ini memang menjadi kebijakan bagi masyarakat agraris. Tetapi justru pemerintah daerah di Bali. saya melihat pertanian semakin ditinggalkan. Kalau lihat PDRB dari Ketika kita berbicara mengenai sektor pertanian dari tahun ke tahun perekonomian di Bali, kita bicara semakin turun. Contohnya tahun 2018 mengenai pariwisata di Bali, (13,8%). Kita jangan melihat pertanian Bagaimana membangun satu ini seperti zaman kita masih kecil. Saya ketahanan, resilience Bali. Waktu ingat itu bagaimana kita nenggala Gunung Agung meletus, saya tidak (membajak Red.), bagaimana kita habis pikir, kita hidup di suatu pulau numbeg (mencangkul Red.), tetapi yang ada gunung merapi yang masih Yayasan Puri Kauhan Ubud 123
aktif yang suatu saat pasti akan bahwa kita harus berubah. Momentum meletus, tetapi kita tidak memiliki ini harus kita ambil. Memang nanti suatu strategi ketika itu terjadi. akan ada yang dirugikan, ada yang diuntungkan. Tetapi yang bisa dilakukan Mengenai diversifikasi perekonomian adalah bagaimana kita meminimalisir dalam rangka membangun ketahanan yang dirugikan dan mendorong supaya ekonomi di Bali, Saat ini adalah lebih banyak yang diuntungkan. momentumnya pariwisata. Kita melihat banyak pelaku pariwisata Selanjutnya, kita bicara mengenai complaint mengenai mass tourism. industri kreatif berbasis budaya. Kita Bahkan pernah dari China zero dollar kombinasikan dengan digital economy. tourism. Ada satu prinsip yang ingin Di Bali memang sudah banyak start dikembangkan, yakni yang penting up-start up yang didorong untuk itu. Di dihitung kepalanya. Selama satu tahun, Singapura kalau mendatangkan ahli- kalau bisa kita dapatkan 18 juta angka ahli dalam bidang digital ekonomi they yang masuk. Tetapi kita tidak pernah have to buyer there mereka membayar memikirkan apa kontribusi dari angka- mahal. Mereka menikmati alam, angka itu. Apalagi kita memang tidak menikmati Bali dan bekerja di Bali dan pernah memikirkan apa dampaknya ini yang bisa kita lakukan bagaimana bagi masyarakat? Hal-hal seperti ini kita bisa tap their minds knowledge, tidak bisa dipikirkan belakangan. Saat sehingga kita bisa mengembangkan kita bicara pariwisata, mestinya kita ekonomi berbasis digital ekonomi di betul-betul bicara mengenai pariwisata Bali. yang unggul. Selanjutnya, dalam bidang pertanian. Saya setuju dengan konsep pariwisata Kalau kita bandingkan, Bali ini luasnya 5.700km² Singapura hanya 700km². mengedepankan Tri Hita Karana. Pertanian menjadi sangat penting. Ketika kita bicara mengenai pertanian Sehingga betul-betul memberikan berbasis teknologi, anak-anak muda pasti akan tertarik. Saya ingin kontribusi untuk pengembangan menyampaikan bahwa untuk sustain kita jangan terus-terusan tergantung ekonomi sosial masyarakat, pada pariwisata. Pariwisata pun harus berubah dan kita kembangkan. Kita melestarikan budaya, melestarikan juga harus mengembangkan sektor- alam. Bukan mengeksploitasi alam, sehingga kita tidak sustainable. Ini memang menjadi salah satu prinsip di pengembangan pariwisata berikutnya. Karena seperti yang saya sampaikan, 124 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism sektor yang lain. Ini baru sebagian kecil Pembukaan pariwisata di Bali memang dari beberapa sektor ekonomi yang dilakukan betul-betul dengan carefull bisa dikembangkan di Bali. planing untuk reopen. Banyak orang memang sudah ingin ke Bali, tetapi Lalu saat kita membuka pariwisata, kita juga berpikir apakah dia membawa kita harus betul-betul pahami bahwa virus atau tidak? Kalau misal dia situasi tidak akan sama seperti yang membawa virus dan menyebarkan di dulu. Contohnya, pesawat dibatasi Bali akan menjadi masalah bagi kita, 75% meskipun pemilik pesawatnya atau dia pulang dari Bali lalu membawa ingin supaya 85%. Tetapi bagaimana virus, tentu akan membuat nama kita menjaga supaya tidak terjadi kurang baik. Pariwisata masih tetap penularan, itu masalah confident, penting, tetapi jangan mendominasi trust bahkan premium trust tourism. perekonomian di Bali. Individual tourism, itu yang harus kita kembangkan. Kita memang harus Tentang pertanian, kita harus bicara mengembangkan confident di antara secara teknologi. Terutama bagaimana para wisatawan dan negara asal menerapkan teknologi agar anak wisatawan. Kita harus buktikan bahwa muda kalau jadi petani merasa gagah. jika mereka datang ke Bali they will be Sehingga tidak ada lagi pandangan safe and the will be return safe, dan itu minor terhadap petani. Kita lihat di penting. Tanpa itu, setiap kali kita akan Singapura, mereka mengembangkan memulai yang baru lagi, mulai dari awal vertical farming karena tidak punya lagi. lahan. Saya coba untuk menarik Selama dua dekade kita sangat tergantung pada RRT. Ketika kita menghadapi krisis, masker dan semua bahan bakunya tidak ada yang tidak terkait dengan RRT. Yayasan Puri Kauhan Ubud 125
mereka, dengan teknologi mereka, kita kembangkan di Bali. Kita tahu dengan kemampuan mereka, why don’t kawasan transmigrasi di Kalimantan, you extend? Misalnya, fish farming juga di Sumatera, di Papua, itu maju vertical. Di Singapura, kebutuhan untuk pertaniannya. Transmigran dari Bali. konsumsi domestik baru 6% mereka Mungkin dulu mereka tidak punya lahan, penuhi, dari kegiatan fish farming. tetapi sekarang kita bicara mengenai Fish farming ini dikembangkan secara aplikasi teknologi. Jadi, lahan is not vertikal dalam gedung bertingkat. Kita really big deal. Lahan kita punya dan sebenarnya bisa jadikan ini sebagai bisa kita kembangkan. salah satu pilot project agar bisa 126 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Pabligbagan VI, Bali Next Pandemic: Menjajaki Wellbeing Economy & Wellness Tourism mendapatkan untung di tengah pandemi berbasis teknologi digital. Perusahaan yang tidak menggunakan teknologi digital, umumnya mengalami kerugian. Kita tahu Zoom harga sahamnya sekarang sudah luar biasa. Sebelum krisis, sebenarnya tidak seberapa. Tiktok juga mendunia, bahkan sekarang Amerika mau melarang masuk ke sana. Artinya, semua yang berbasis teknologi digital perlu kita kembangkan di Bali dan kita mempunyai kemampuan untuk itu. Bila sudah demikian, akan sangat mudah menarik orang untuk datang ke Bali untuk mengembangkan hal ini. Jadi ini hal yang sangat penting, yang perlu kita kembangkan dalam konteks pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan berbasis teknologi. Mengenai digital ekonomi juga sangat penting, karena memang kita tahu kreativitas anak muda sangat tinggi. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah, baik di pusat maupun di daerah memfasilitasi, memberdayaan tidak perlu intervensi. Tapi memberikan pemberdayaan, artinya kita tahu potensi ekonominya besar sekali. Semua, perusahaan yang sekarang Yayasan Puri Kauhan Ubud 127
07 Bali Bangkit, Indonesia Bangkit
Bali Bangkit, Indonesia Bangkit 130 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud) Om Swastiastu, Sameton Bali sareng sami, saat ini kita sedang menghadapi situasi yang sangat berat yakni ancaman gering agung Covid-19 belum juga berakhir. Kehidupan ekonomi pun masih sangat sulit. Ngiring nunas ica ring Ida Sanghyang Widhi Wasa, Ida Bhatara sami, mangda ratu ida dane sareng sami ngamolihang kaselamatan. Nunas ica mangda ratu ida dane sareng sami, semua mampu melewati tantangan yang berat ini. Segera bangkit dengan semangat baru, dengan spirit baru, menjadi Bali yang lebih kuat dan Bali yang lebih baik. Bapak Presiden Jokowi telah memberikan perhatian yang luar biasa kepada Bali. Memberikan dukungan agar Bali segera pulih dari pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari pesan dan harapan para Menko, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Pesannya hanya satu, Ayo Bali Bangkit! Matur suksma, Rahayu, dirgayusa, rahayu. Om Shanti Shanti Shanti Om. Yayasan Puri Kauhan Ubud 131
Dr. Ir.H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA. (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI) Saya Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mendukung penuh gerakan Bali Bangkit. Bangkit sektor perekonomiannya yang disokong oleh sektor pariwisata sebagai landasan ekonomi utama dari Pulau Dewata. Dengan berbagai stimulus ekonomi dari pemerintah untuk UMKM, termasuk untuk usaha bidang wisata dan kuliner, mari kita sama-sama berharap usaha-usaha tersebut dapat perlahan bangkit. Daya beli masyarakat diharapkan akan membaik seiring era new normal. Tidak lupa, saya juga mengingatkan untuk selalu menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak. Tempat usaha perlu memiliki Standart Operating Procedure (SOP) kesehatan, supaya pengunjung tetap aman. Akhir kata pemerintah pusat akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, apalagi setelah dibentuknya Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Kami mengharapkan kerja sama yang erat dari semua pihak untuk membangkitkan perekonomian nasional bersama-sama. 132 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Letjen (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi) Saya Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ingin menyampaikan beberapa informasi terbaru khususnya kepada seluruh masyarakat Bali. Selama Pandemi Covid-19 hingga pasca pandemi, kita dihadapkan dengan banyak perubahan yang mengubah gaya hidup atau aktivitas kita sehari- hari. Saya melihat hal ini dapat menjadi momentum bagi UMKM kita untuk menciptakan perubahan yang besar bagi kemandirian industri dalam negeri. Majalah Travel+Leasure mengumumkan Capella Ubud Bali meraih posisi pertama sebagai hotel terbaik di dunia. Tahun 2020 Bali tetap menduduki posisi pertama di hati wisatawan dunia. Menurut saya ini merupakan prestasi dan tentu membuka peluang besar bagi para pelaku UMKM di Bali. Pemerintah siap mendorong UMKM dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Ternyata hanya 8 juta dari 60 juta unit UMKM yang sudah online. Dengan adanya program kampanye nasional ini diharapkan mampu membantu transformasi UMKM offline ke online. Sejak diluncurkannya gerakan ini dalam 7 minggu, sudah merangkul satu juta lebih UMKM yang bergabung ke ekosistem digital. Harapannya nanti sebanyak 2 juta lebih UMKM akan bergabung hingga pada akhir tahun 2020. Kita akan mendorong penguatan UMKM dengan capacity building, permodalan dan akses pasar. Saat ini platform-platform digital dan kementerian lembaga sudah banyak menyediakan pelatihan online secara gratis. Yayasan Puri Kauhan Ubud 133
Ujian hingga pemberian sertifikat jadi semuanya sudah kita persiapkan. Terdapat tiga program yang menjadi fokus kita: Pertama mendorong restrukturisasi pinzaman UMKM yang saat ini nilainya mencapai 326 triliun rupiah, dengan jumlah debitur 5,41 juta, berdasarkan data per 6 Juli 2020. Kedua, subsidi bunga UMKM akan mengcover 60,6 juta rekening nasabah dengan nilai subsidi sebesar 35 triliun rupiah. Dan yang ketiga, yaitu penjaminan modal kerja UMKM, di mana pemerintah akan meng-cover penjaminan 80% pinzaman modal kerja untuk UMKM. Target pemerintah berdasarkan estimasi dari sektor perbankan untuk penyaluran modal kerja UMKM, yang dijamin adalah sejumlah 100 triliun rupiah sampai dengan tahun 2021. Melalui kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan kepada kita semua, kandidat vaksin Covid-19 sudah memasuki uji klinis tahap ketiga melalui hasil kerja sama dengan mitra farmasi luar negeri kita. Kita berharap semoga pada akhir tahun ini perusahaan Indonesia, Biofarma, dapat memproduksi vaksin Covid-19. Selain itu, pemerintah juga terus mempromosikan Bali sebagai tujuan prioritas untuk kegiatan Mice (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) domestik dan internasional. Saya kira peluang ini sangat bagus. Saya berharap semoga kita semua dapat menghargai dan melaksanakannya dengan baik dan semoga produk buatan Indonesia dapat dijual dari Sabang sampai Merauke dan akan lebih banyak konsumen Internasional yang bisa menjangkaunya melalui platform digital. Terakhir, saya berpesan agar seluruh masyarakat Bali tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Saya yakin dan percaya Bali akan bangkit kembali sekian dan terima kasih. Om Santih, Santih, Santih Om. 134 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia) Om Swastyastu, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Yang saya hormati Gubernur Provinsi Bali, Bapak I Wayan Koster, dan seluruh masyarakat Bali. Di tengah masih berlangsungnya pandemi Covid-19, saya Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, menyampaikan salam gotong royong dan mari kita bangun optimisme untuk ekonomi Bali. Mari kita terus bergotong-royong untuk mematuhi protokol kesehatan. Mari kita meningkatkan optimisme membangun kembali pariwisata di Bali dengan protokol Covid. Mari kita kembangkan UMKM- UMKM di Bali, untuk mendukung pemulihan ekonomi Bali. Kami dari Bank Indonesia, khususnya provinsi Bali, selama ini terus mendukung Bapak Gubernur, Pemda Provinsi Bali dan juga terus akan bersinergi, bergotong- royong, membangun optimisme bagi pemerintah daerah, ekonomi dan masyarakat Bali. Sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om. Yayasan Puri Kauhan Ubud 135
Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Om Swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera untuk kita semua. Saudara sekalian, Bali dikenal sebagai surga wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Pada tahun 2019 lebih dari 16 juta wisatawan telah merasakan indahnya Pulau Dewata ini. Bali juga merupakan penyumbang 40% devisa pariwisata nasional yang setara dengan 7,6 miliar US dolar atau 100 Triliun Rupiah. Begitu besarnya peran Bali bagi perekonomian Indonesia. Namun pandemi Covid-19 ini telah memukul industri pariwisata akibat penutupan aktivitas sosial maupun ekonomi tak terkecuali di Bali. Pemerintah telah memberikan kemudahan bagi para pengusaha termasuk UMKM pendukung pariwisata, di antaranya dengan menyalurkan kur, pemberian subsidi bunga dan penjaminan kredit modal kerja. Baru-baru ini Pemerintah bersama Himbara juga telah me-launching program digiKU untuk membantu UMKM beradaptasi di new normal termasuk untuk UMKM di daerah pariwisata. OJK telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung penuh program pemulihan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya melalui kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan, untuk memberi ruang yang lebih leluasa bagi pelaku usaha agar dapat 136 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
bertahan dan kembali memulai aktivitas usahanya. Dalam menyambut wisata Bali yang telah dibuka kembali, mari kita bersama-sama pergi ke Bali dan membangkitkan pariwisata Bali. Bali bangkit, Bali era baru, menyongsong pasca Covid. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om. Yayasan Puri Kauhan Ubud 137
Dr. (H.C) H. Suharso Monoarfa (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas) Om Swastiastu, Saya Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas dengan senang hati menyapa keluarga besar saya di Bali. Saya berani mengatakan itu karena setidak-tidaknya ketika saya masih bayi, menyusu kepada seorang ibu Bali selama 2 tahun. Bali bagi saya adalah rumah kedua, artinya paling tidak sebulan sekali saya mesti datang ke Bali, kecuali ketika saya mendapatkan tugas sebagai Menteri. Tetapi tetaplah Bali ada di darah dan di hati saya, karena itu saya berharap Bali segera bangkit, Bali segera pulih. Kembalilah Bali sebagaimana lazimnya yang telah menjadi milik dunia. Pemerintah pusat pasti memberikan perhatian yang seksama terhadap Bali, sebab perolehan devisa 18 miliar US Dolar dipertaruhkan oleh negeri Nusantara ini di Bali. Banyak program nasional yang belum selesai di Bali dan menjadi bagian dari tanggung jawab saya untuk diselesaikan dalam 5 tahun ke depan. Saya percaya dengan pulihnya semangat Bali, suasana yang tidak lazim hari ini dapat kita atasi bersama. Kita punya kesempatan besar di depan untuk memajukan Bali dan dalam keadaan seperti ini kita tentu tetap bekerja produktif, aman dan menegakkan protokol kesehatan. Kembalilah Baliku, Balimu, Bali kita semua, untuk Indonesia maju. Om Shanti Shanti Shanti Om. 138 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Erick Thohir (Menteri BUMN) Pandemi Covid-19 ini menjadi pukulan besar bagi Bali, Indonesia dan juga dunia. Tidak ada satupun yang siap menghadapi ini. Tapi ingat, menyerah kepada keadaan bukanlah sebuah jawaban. Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, telah menginstruksikan kepada setiap pembantunya untuk bekerja secara extra-ordinary dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Kementerian BUMN dengan segala sumber daya yang ada akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Melalui Himbara, kami telah menyiapkan program-program restrukturisasi pokok dan bunga untuk UMKM. Teman-teman UMKM di Bali, bisa langsung melakukan restrukturisasi kreditnya ke bank-bank milik BUMN, yakni Bank Mandiri, Bank BRI, BNI dan Bank BTN. Melalui UMI dan Mekaar, kita bantu kelompok ibu prasejahtera dengan memberikan subsidi bunga. Telkom juga telah memberikan subsidi pulsa dan kuota. Dan masih banyak lagi program yang kami siapkan untuk membantu pemulihan dampak pandemi Covid-19. Tentu kami juga tidak bisa sendirian, kami butuh bantuan dari masyarakat. Saya yakin masyarakat Bali segera dapat bangkit seperti krisis-krisis yang pernah kita lalui bersama. Ayo kita mulai dari diri sendiri, untuk membantu keluarga, teman dan kerabat. Saya yakin dengan gotong-royong, Bali dan Indonesia bisa bangkit dari pandemi ini. Tapi jangan lupa untuk selalu rajin cuci tangan, gunakan masker dan jaga jarak. Yayasan Puri Kauhan Ubud 139
Ir. M. Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swastyastu, Kepada seluruh masyarakat Bali, saya Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Menyadari bahwa kita sekarang dalam masa yang sulit, masa krisis menghadapi pandemi global Covid-19. Saya ikut merasakan kesulitan yang dialami oleh masyarakat Bali terutama dampaknya terhadap pariwisata. Namun kami Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus pembangunan infrastruktur, jalan, irigasi, pasar, perbaikan sekolah, berharap dapat membantu masyarakat Bali melewati masa sulit ini. Saya juga mengajak masyarakat Bali bersama Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten Kota, terus optimis menghadapi tatanan kehidupan baru yang aman dan produktif. Saya yakin dengan optimisme ini masyarakat Bali akan tetap bangkit akan terus bangkit menghadapi kehidupan yang akan datang. Terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om. 140 Mulat Sarira untuk Bali Bangkit, Pabligbagan di masa Pandemi
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180