Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Koneksi antar materi modul 3.1_Susi Tri Eliyani

Koneksi antar materi modul 3.1_Susi Tri Eliyani

Published by Susi Tri Eliyani, 2023-04-16 16:24:44

Description: Koneksi antar materi modul 3.1_Susi Tri Eliyani

Search

Read the Text Version

KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 3.1 Pengambilan Keputusan Berlandaskan Nilai-Nilai Kebajikan Universal

STAR T SUSI TRI ELIYANI, S.Pd SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA KENDAL CGP ANGKATAN 7 Fasilitator : Bapak Hartanto pengajar praktek : Bapak Teguh Waluyo

TU U A CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert Dari kutipan di atas, apa kaitannya denga n proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? What gets revealed duringMenurut saya, sebagai seorang guru atau pendidik kita sering mengalami dilema etika, antara mengajarkan isi materi, mengejar ketuntasan materi Presentation Party stays inataukah mengajarkan nilai, makna dan penerapan sesungguhnya dari materi melalui pendidikan karakter, yang notabene membutuhkan waktu yang lebih Presentation Partylama, yang mungkin akan mengakibatkan materi tidak selesai, namun anak akan memahami makna sebenarnya dan pemanfaatannya dalam kehidupan nyata.

Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-pr insip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Yaitu pengambilan keputusan yang harus dapat dipertanggung jawabkan dan juga berpihak pada murid. Dengan hal tersebut saya berharap dapat memberikan dampak yang positif untuk lingkungan sekolah yaitu terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan serta tanpa ada perselisihan.

Mengajarkan anak menghitung itu Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin baik, namun mengajarkan mereka pembelajaran dapat berkontribusi pada apa yang berharga/utama adalah proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but Sebagai pemimpin pembelajaran, maka keputusan yang saya ambil akan menentukan apa yang akan teaching them what counts is murid saya dapatkan dari pembelajaran yang saya best). lakukan. Maka keputusan yang saya ambil haruslah mampu menuntun tumbuh serta kembangnya anak Bob Talbert sesuai dengan kodratalam dan zamannya. Pengambilan keputusan harus mengutamakan kebutuhan belajar murid dan juga pembentukan karakter murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan juga mengintegrasikan kompetensi sosial emosional

Mengajarkan anak menghitung Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika itu baik, namun mengajarkan dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda mereka apa yang berharga/utama adalah yang alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. terbaik” (Teaching kids to count is fine Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana untuk mengambil sebuah keputusan yang but teaching them what counts berupa dilema etika atau bujukan moral, yang dapat is best). diputuskan melalui 9 langkah pengambilan keputusan sebagai pedoman kita berperilaku etis sehingga Bob Talbert pengambilan keputusan harus memperhatikan nilai-nilai kebijakan universal, tanggung jawab dan berpihak pada murid.

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran

Bagaimana filosofi Ketika seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah kasus Ki Hajar Dewantara dilema etika, untuk pengambilan keputusannya, setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap dengan Patrap Triloka yang disampaikan, yaitu: Triloka memiliki Ing Ngarsa Sung Tuladha, filosofi ini menegaskan bahwa kaitan dengan kita sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya memberikan teladan/ contoh yang bijak dalam pengambilan penerapan keputusan. pengambilan Ing Madya Mangun Karsa, yaitu filosofi ini menegaskan keputusan sebagai bahwa dalam pengambilan keputusan hendaknya kita seorang pemimpin? mampu memberdayakan dan membangun kerukunan murid Tut Wuri Handayani, yaitu filosofi ini menegaskan bahwa sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan hendaknya keputusan yang diambil mempu mendorong kolaborasi dan meningkatkan kinerja murid.

Bagaimana nilai-nilai Nilai nilai kebajikan universal yang sangat yang tertanam dalam mempengaruhi kebijakan kita dalam pengambilan diri kita, berpengaruh keputusan adalah keadilan dan tanggung jawab. kepada prinsip-prinsip Adil berarti menempatkan sesuatu sesuai dengan yang kita ambil dalam pengambilan suatu porsinya. Sedangkan tanggung jawab berarti mampu menanggung resiko dari keputusan yang keputusan? telah kita pilih. Melalui sikap tanggung jawab dari dalam diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana prinsip diri kita, sehingga akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan. Nilai ini harus ditanamkan sejak dini dan dibudayakan dalam lingkungan sekolah, agar kelak murid kita menjadi orang yang bijak dalam mengambil keputusan.

Bagaimana materi pengambilan keputusan Salah satu tujuan kegiatan coaching yaitu berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki oleh seorang coahee dalm hal ini adalah guru. (bimbingan) yang diberikan pendamping Melalui proses coaching akan terjadi proses atau fasilitator dalam perjalanan proses pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal-hal positif yang artinya keputusan- pembelajaran kita, terutama dalam keputusan yang diambil berpihak pada murid. pengujian pengambilan keputusan yang Melalui kegiatan coaching, pengambilan telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan akan lebih efektif, karena keputusan keputusan tersebut telah efektif, masihkah yang diambil berasal dari potensi yang dimiliki ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita oleh coachee (guru) , sehingga keputusan yang atas pengambilan keputusan tersebut? Hal- diambil akan dapat dipertanggungjawabkan yang nantinya akan mendorong wellbeing hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi dalam ekosistem sekolah. ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Bagaimana kemampuan Sebagai pemimpin pembelajaran seorang guru harus guru dalam mengelola dan mampu mengelola dan menyadari aspek sosial dan menyadari aspek sosial emosional agar lebih bijak dalam mengambil dan menguji emosionalnya akan keputusan. Seorang guru yang memiliki kesadaran diri yang berpengaruh terhadap baik, akan menunjukan integritas dan tanggung jawab pengambilan suatu dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Guru juga harus mempunyai kemampuan mengelola keputusan khususnya masalah dilema etika? emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi. Selain itu kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya yang berbeda-beda. Guru juga harus mempunyai kesadaran penuh ketika menghadapi suatu dilema etika, dengan kesadaran penuh, maka fokus, perhatian, rasa ingin tahu dan kebaikan akan mempengaruhi keputusan yang diambil guru. Sehingga pada akhirnya keputusan yang diambil dapat berpihak pada murid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Bagaimana pembahasan Sebagai pemimpin pembelajaran seorang guru studi kasus yang fokus harus mampu melihat masalah yang dihadapinya. Pada pembahasan studi kasus pada masalah moral atau yang berfokus pada masalah moral atau etika, etika kembali kepada nilai- nilai-nilai yang dianut sebagai seorang nilai yang dianut seorang pendidik yaitu keadilan, kebenaran, toleransi, tanggung jawab, kejujuran. Dengan berpegang pendidik? teguh pada nilai-nilai tersebut, maka keputusan yang diambil bila dihadapkan pada dilema etika maupun bujukan moral, diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpihak pada murid sehingga akan terwujud iklim pendidikan yang positif di sekolah.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Sebagai seorang pendidik sering kali kita dihadapkan pada dilema etika. Agar dapat membuat keputusan yang tepat, kita harus dapat menganalisa suatu problem melalui 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, supaya keputusan yang kita ambil dapat memberi dampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tugas pendidik adalah membantu anak- anak menemukan jatidiri dan mampu mengembangkan potensinya. Persepsi tersebut akan mendorong kolaborasi antar murid, guru dan juga orang tua, sehingga akan berdampak pada terciptanya lingkungan sekolah yang positif

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? Tantangan-tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan diantaranya adanya pemikiran dari tiap individu atau kelompok yang berseberangan. Dalam sebuah instansi pasti ada kelompok yang pro dan kontra terhadap suatu sistem yang sedang dijalankan. Seharusnya semua yang ada di sekolah bisa saling berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan bersama. Tantangan lain yaitu ketika tidak ada komunikasi dan keterbukaan dalam lingkungan. Padalah hal tersebut dibutuhkan dalam memetakan dan menganalisis suatu kasus dilema etika. Dalam benturan tersebut akan berpengaruh pada paradigma dilingkungan sekolah, seperti individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiawaan dan jangka pendek lawan jangka panjang.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? Keputusan yang kita ambil berpenga ruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid, seperti keputusan bagaimana menyusun strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar murid tentunya dan juga strategi pembelajaran yang seperti apa yang dapat memerdekakan murid. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk memenuhi, mendukung potensi murid yang berbeda-beda dapat kita awali dengan mengetahui kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Setelah kita mengetahuinya, maka kita dapat memutuskan strategi pembelajaran yang berpihak pada murid, misal dengan strategi pembelajaran berdiferesiasi baik pada konten, proses dan produk. Dengan mewujudkan pembelajaran yang demikian, maka murid akan semakin merdeka dalam belajarnya.

BAGAIMANA SEORANG PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DAPAT MEMPENGARUHI KEHIDUPAN ATAU MASA DEPAN MURID-MURIDNYA? Seorang pemimpin pembelajaran sudah seharusnya mengambil keputusan yang bijaksana. Pengambilan keputusan yang bijaksana pastinya memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab, dan keputusan tersebut haruslah berpihak pada murid yang pastinya akan mempengaruhi masa depannya. Pepatah Jawa mengatakan bahwa guru itu digugu lan ditiru, guru itu dipercaya dan ditiru, sehingga apapun keputusan kita akan mempengaruhi murid kita, dan memberikan pengaruh besar dalam hidup mereka di masa depan.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Dalam pengambilan keputusan kita haruslah mendasar pada nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi serta berpihak pada murid. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Patrap Trilokanya, berlandaskan pada nilai dan peran guru pengerak yang dimiliki, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi, dan kompetensi sosial emosional, serta memiliki keterampilan coaching yang baik dalam menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Pemahaman saya terhadap materi tentang konsep-konsep yang telah dipelajari pada modul 3.1 ini yaitu: Penerapan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut adalah dilema etika atau bujukan moral. Sebuah kasus dikatakan dilema etika jika benar lawan benar, sedangkan disebut bujukan moral jika benar lawan salah.

Hal-hal diluar dugaan yang saya dapatkan dari modul ini yaitu ternyata ada beberapa pengujian yang harus dilalui dalam pengambilan keputusan, yaitu antara lain uji legal, uji regulasi/ standar profesional, uji intuisi, uji publikasi, dan uji panutan atau idola. Selain itu ada pula langkah investigasi opsi trilema, yaitu mencari opsi lain di luar 2 pilihan yang sudah ada, sehingga muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang muncul ditengah kebingungan menyelesaikan masalah.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Pernah, saat itu dilema etika yang saya alami berdasarkan pada paradigma individu lawan kelompok. Saat itu saya hanya mengandalkan keputusan hasil akhir yang sekiranya tidak merugikan kedua pihak. Setelah saya mempelajari modul ini, ternyata sebuah kasus dilema etika perlu diselesaikan dengan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar hasil yang diputuskan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, berdasar pada nilai kebajikan universal serta berpihak pada murid.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Sebelum mempelajari modul ini, saya cenderung mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah dengan prinsip berpikir berbasis hasil akhir yaitu saya melakukan itu karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang, atau dengan berpikir berbasis aturan, saya lakukan karena sesuai dengan aturan dan prinsip diri saya. Setelah mempelajari modul ini, saya lebih memakai prinsip berpikir berbasis rasa peduli, apalagi yang berkaitan dengan murid. Saya lebih banyak mengolah rasa empati dan peduli dalam menyelesaikan masalah. Selain itu keputusan yang kita ambil harus berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan, tanggung jawab dan berpihak pada murid. Dan dalam mengambil keputusan kita bisa melalui langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? Sangat penting mempelajari modul ini, sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan harus berdasarkan pada beberapa pertimbangan karena menyangkut kepentingan banyak orang, sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan, tidak salah langkah atau bahkan merugikan pihak tertentu sehingga justru akan menimbulkan kekacauan. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan setiap keputusan yang diambil adalah yang paling bijaksana dan yang terbaik bagi semuanya.

THANK S Setiap guru adalah penggerak


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook