Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Published by fitrya ningtyas, 2022-06-23 03:52:22

Description: TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Search

Read the Text Version

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME _ Aqroba Ruhma (K3121014) _ Baptista Varani (K3121017) _ Daffa Mutazakki N (K3121021) _ Dewi Wulan Nurochmah (K3121024) _ Eka Ayu Pujiastuti (K3121031) _ Ersa Aulia Risqi (K3121033) _ Habibullah (K3121040)

A. Pandangan Tentang Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme merupakan teori pendidikan yang menekankan pada peningkatan perkembangan logika dan konseptual siswa. Seorang konstruktivis percaya bahwa pembelajaran hanya terjadi ketika ada pemrosesan informasi yang aktif dan oleh karena itu mendorong siswa untuk menciptakan motif mereka sendiri dengan mengaitkan pengetahuan baru dengan motif tersebut. Konstruktivis percaya bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri. Peran guru sangat penting dalam teori pembelajaran konstruktivis. Alih-alih memberikan kuliah, seorang guru bertindak sebagai moderator untuk membantu siswa memahami.

B. Model-Model Pembelajaran

Salah satu model pembelajaran kognitif yang paling berpengaruh adalah discovery learning-nya Jerome Bruner (Slavin, 1994), yaitu siswa didorong untuk 1. Discovery belajar dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar melalui aktif dengan konsep-konsep dan prinsip- Learning prinsip, dan guru mendorong siswa untuk mempunyai pengalaman-pengalaman dan menghubungkan pengalaman-pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip bagi diri mereka sendiri.

2. Reception David Ausabel (Slavin 1994) memberikan kritik terhadap Learning discovery learning. Dia berargument bahwa siswa tidak selalu mengetahui apa yang penting atau relavan, dan beberapa siswa membutuhkan motivasi eksternal untuk mempelajari apa yang diajarkan di sekolah. Namun demikian, kendati peran guru dalam reception learning maupun discovery learning berbeda, namun keduanya memiliki beberapa persamaan pandangan, antara lain: • Antara reception learning dan discovery learning, sama- sama membutuhkan keaktifan siswa belajar. • Kedua pendekatan tersebut menekankan cara-cara bagaimana pengetahuan siswa yang sudah ada dapat menjadi bagian dari pengetahuan baru. • Kedua pedekatan sama-sama mengasumsikan pengetahuan sebagai sesuatu yang dapat berubah terus.

3. Assisted mempunyai peran yang sangat penting bagi Learning perkembangan kognitif individu. Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi dan percakapan seorang anak dengan lingkungan di sekitarnya, baik dengan teman sebaya, orang dewasa, atau orang lain dalam lingkungannya. Orang tersebut sebagai pembimbing atau guru yang memberikan informasi dan dukungan penting yang dibutuhkan anak untuk menumbuhkan intelektualitasnya.

4. Active pembelajaran aktif secara sederhana didefinisikan Learning sebagai metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Melvin L. Silberman, belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa. Brlajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus. Pada saat kegiatan belajar itu aktif, siswa memerlukan sebagian besarpekerjaan belajar. Mereka mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari (Silberman, 1996).

C. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran yang mengutamakan siswa untuk membangun pembelajarannya sendiri dan menyampaikan informasi yang kompleks. Merujuk pada pemikiran Aronson (1978) yang mengatakan bahwa “guru dalam proses pembelajaran memberikan kesempatan belajar dan sosialisasi yang berkelanjutan kepada siswa berdasarkan model pembelajaran kolaboratif, tipe puzzle”. Jika saudara ingin menerapkan teori belajar ini di kelas, perhatikan langkah-langkah berikut. Memunculkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap suatu permasalahan melalui Saudara harus mampu membentuk pemikiran peserta didik bahwa bekerja bertanya. secara mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih bermakna. Kembangkan kegiatan inkuiri di semua Membentuk masyarakat belajar atau topik pembelajaran. belajar dengan kelompok-kelompok tertentu.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook