Memahami dan menghayati Hakikat Iman Kepada Kitab dan Rasul Allah, dan mengidentifikasi dan menerangkan hikmah beriman kepada Kitab dan Rasul Allah 1. Memahami Haakikat Iman Kepada Kitab dan Rasul Allah 2. Menjelaskan Hikmah Iman kepada kitab dab Rasul Allah 3. Menjelaskan Dalil dalil Iman kepada Kitab dan Rasul Allah 4. Menghayati hikmah beriman kepada malaikat dan hari akhir. 1. Iman Kepada Kitab Allah 2. Iman Kepada Rasul Allah 3. Dalil Iman Kepada Kitab dan Rasul Allah 4. Hikmah Iman Kepada Kitab dan Rasul 1
URAIAN MATERI A. IMAN KEPADA KITAB ALLAH 1. Pengertian Iman Kepada Kitab Allah a. Arti Kitab Kitab dalam Bahasa Arab dengan bentuk Pluralnya Kutub, merupakan bentuk musytaq dari kata kerja “kataba” yang memiliki arti “ dhomma syaiu ba’duhu ila ba’din. (mengumpulkan sesuatu sebagian dengan bagian yang lain) Yang dimaksud dengan kitab dalam pembahasan iman kepada Kitab Allah adalah yang mendekati makna aslinya, sehingga iman kepada kitab diartkan iman dengan segala sesuatu yang dikumpulkan (dihimpun ) dalam Kitab yang diturunkan Allah kepada para Nabi-Nya. (al-Juhny, 1433: 8) Akan tetapi kadang yang dimaksud dengan kitab adalah segala sesuatu yang diturunkan Allah berupa wahyu kepada utusannya baik dikumpulkan dalam Kitab maupun tidak. (Al-Juhny, 1433) Gaya bahasa Al-Qur’an dalam menerangkan Tentang Kitab-Kitab Allah: a. Allah menyebut dengan Al-Kutub, (maknanya telah kita bahas di atas) seperti di dalam QS. Al-Baqarah [2]:285 berikut نُ َف ِر ُق ََل َو ُر ُس ِ ِلۦ ُُ ٌّك َءا َم َن ِبٱََّّلِل َو َملََٰئِ َك ِت ِهۦ َو ُك ُت ِب ِهۦ بََءْْا ََمي ََٱن َحٱل ٍَّدر ُِمسون ُل ُّرِبُ َمس ِا ِل ُٱۦن ِزَوَلقَالُِالَوْيا ِه ََ ِِمس ْعننَا َّرِبَوَِٱهۦَط َْعوَنٱلْا ُم ْغُؤ ِْفم َنُرانوَ ََنك ﴾٢٨٥﴿ َربَّ َنا َوِالَ ْي َك ٱلْ َم ِصيُر Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), \"Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.\" Dan mereka berkata, \"Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.\" Al-Baqarah[2]:285 b. Allah Menyebutnya juga dengan Al-Kitab, yang memiliki arti sama dengan kutub, Al-Baqarah [2]:189 ﴾١٨٩﴿ … َولََٰ ِك َّن ٱلْ ِِ َّب َم ِن ٱتَّقَ ٰى َوْٱتُوا ٱلْ ُب ُيو َت ِم ْن َٱبْ ََٰو ِِبَا َوٱتَّ ُقوا ٱََّّلَل لَ َعلَُُّ ْك تُ ْف ِل ُحو َن. …tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah- rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Al- Baqarah [2]:189 2
c. Disebut juga “Az-Zubur” dan zabur. Az-Zubur merupakan bentuk plural dari kata zabur, seperti dalam QS. As-Syu’ara ayat 196; }196{ َوِانَّ ُه لَ ِفي ُبُز ِر ْال َأ َّوِلْ َي dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. dan al-Anbiyā 105: }105{ َولَقَ ْد َك َتبْنَا ِِف ال َّزبُو ِر ِمن بَ ْع ِد ا ِل ْك ِر َٱ َّن ْال َأ ْر َض يَ ِرُُثَا ِع َبا ِد َي ال َّصاِل ُحو َن dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. Dalam dua ayat di atas mengandung arti pada kitab-kitab terdahulu. d. Disebut dengan “Suhuf” seperti dalam QS. Thāhā ayat 133 }133{ َوقَالُوا لَ ْوَ َل يَٱْتِينَا ِب َئايَ ٍة ِمن َّرِب ِه َٱ َولَ ْم تَٱْ ِِ ِتم بَ ِينَ ُة َما ِِف ال ُّص ُح ِف ْال ُأو ََل dan mereka berkata: \"Mengapa ia tidak membawa bukti kepada Kami dari Tuhannya?\" dan Apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam Kitab-Kitab yang dahulu? Iman kepada kitab-kitab Allah maksudnya kita harus yakin dan percaya sepenuh hati tentang adanya kitab Allah yang diturunkan kepada umat manusia lewat para Rasul. Ada 4 kitab yang wajib kita percayai, yakni: 1. Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Musa a.s. 2. Zabur yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Daud a.s. 3. Injil yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Musa. 4. Qur’an yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad saw. Dalam al-Qur’an urat Ali-Imran ayat 2-3 disebutkan: } نَ َّز َل عَلَ ْي َك الْ ِكتَا َب ِبلْ َح ِق ُم َص ِدقًا ِل َما بَ ْْ َي يَ َديْ ِه َوَٱن َز َل التَّ ْو َرا َة2{ َ ّلَ} ُه َو الْ َح ُّي الْقَيُّو ُم3َاوْلالَُ ْإهلن ِجل َأيآ َِالََ َل{ ِا Allah, tidak ada Tuhan selain Dia; Yang Maha hidup Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan kitab al-Qur’an kepadamu Muhammad, yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (QS Ali Imran: 2-3) 3
Dan QS al-Baqarah: 136; َو َمٱآُٱو ِِ َت َويَ ْع ُقو َب َوْال َأ ْس َبا ِط ِانُْب َفَراِر ُِهيق َمبَ َْْوَِاي َْ َٱَساَح ِعٍدي ِمَلْْنُ َْموِا ِْْوَََسْنا َُنق ُُقموولُ َوَاس َءاََوم ِعنَّيا ََِبلسلِه َو َمَوٱآَُٱمٱآوُٱ ِنِ َِزت َلال ِنَّالَِب ْييُّ َنوا َنَو َِممٱآُٱنن ِز ََّرِلِ ِب ِْام َََل َل }136{ ََُل ُم ْس ِل ُمو َن Katakanlah (Muhammad): “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma;il, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada- Nya kami berserah diri”. Al-Qur’an adalah kitab Allah yang terakhir diturunkan. Tidak ada lagi wahyu yang datang kemudian. Ini artinya, semua permasalahan yang terkait dengan kehidupan manusia sebenarnya bisa dipecahkan dengan mempelajari makna-makna ayat-ayat al- Qur’an secara mendalam. Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Menurut istilah, al-Qur’an berarti firman Allah yang diwahyuan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaran Malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia. Peristiwa turunnya al-Qur’an atau wahyu yang pertama disebut Nuzulul Qur’an. Peristiwa itu terjadi pada malam 17 ramadhan tahun ke-40 dari kelahian Nabi Muhammad atau bertepatan dengan 6 Agustus 610 M. Wahyu pertama turun melalui Malaikat Jibril di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, kota Makkah. Wahyu pertama yang turun adalah surat al-‘Alaq ayat 1-5; اِبلْقََ َّ ِل عََ ََّّل ا َّ ِلي }3{ ْالأَ ْك َر ُم َو َربُّ َك ا ْق َرْٱ }2{ عَلَ ٍق ِم ْن اَ ِلن َسا َن } َخلَ َق1{ ِب ْْ ِس َرِب َك ا َّ ِلي َخلَ َق ا ْق َرْٱ }5{ عََ ََّّل ْاَ ِلن َسا َن َمالَ ْم يَ ْعََّْل }4{ artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Dalam kitab al-Qur’an terdapat 6236 ayat yang terhimpun dalam 114 surat dan 30 juz yang biasanya dibagi ke dalam surat makiyah dan madaniyah. Surat makiyah adalah surat yang turun sebelum Nabi Muhammad saw melakukan hijrah ke madinah. Surat 4
madaniyah adalah surat yang turun setelah Nabi Muhammad saw melakukan hijrah ke Madinah. (Farichi, 2005: 28). Wahyu yang terakhir diturunkan adalah ketika nabi Muhammad saw sedang melaksanakan haji wada’, yakni ayat ke 3 surat al-Maidah; غَ ْي َر َم ْخ َم َص ٍة ِِف ا ْض ُط َّر فَ َم ِن ِدينًا ْاَ ِل ْسل َا َم لَُُ ُك َو َر ِضي ُت َوَٱ ْت َم ْم ُت عَلَ ْيُُ ْك ِن ْع َم ِِت الْ َي ْو َم َٱْْكَلْ ُت لَُُ ْك ِدي َنُُ ْك }3{ غَ ُفو ُر َّر ِحي ُم ُم َت َجاِن ٍف َِ ِل ْْ ٍث فَ ِا َّن اللَه Artinya: …pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agama kamu dan telah Ku-cukupkan kepada mu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridoi Islam itu menjadi agama bagimu. 5
Hukum Iman Kepada Kitab Allah Hukum beriman kepada Kitab Allah adalah Wajib, bahkan sangat diwajibkan karena mengingkarinya bisa merusak keimanan. Dasar dasar iman kepada kitab Allah dapat kita pahami dari firman Allah dalam al-Qur’an dengan beberapa bentuknya, antara lain: 1. Allah mengabarkan Bahwa Allah telah menurunkan Kitab kepada Utusan-Nya. QS. Al-Baqarah (2): 213; ََك َن النَّا ُس ُٱ َّم ًة َوا ِح َد ًة فَ َب َع َث اللُه النَّ ِب ِيْ َي ُمبَ ِّ ِشي َن َو ُمن ِذ ِري َن َوَٱن َز َل َم َعهُ ُم ا ْل ِك َتا َب ِبلْ َح ِق ِل َي ْحُُ َك بَ ْْ َي بَ ْغ ًيا بَ ْيَْ ُن ْم فَ َه َدى َما َجٱآ َء ِْتُ ُم الْ َب ِينَا ُت ا َّ ِلي َن ُٱوتُو ُه ِمن بَ ْع ِد ََاءا َْمخنُتَلَوُفاوِلا َماِفيا ِه ْختََولََمُفاواا ِفْخيَت ِلهَ َ ِمفَن ِفايلْ ِه َح ِا َِقّل النَّا ِس ِفيمَا }213{ ُّم ْستَ ِقي ٍم يَ َشٱآ ُء ِا ََل ِِ َصا ٍط ِِب ْذِن ِه َواللُه ََ ْي ِدي َمن اللُه ا َّ ِلي َن Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. 2. Perintah langsung agar beriman kepada Kitab Allah, QS. An-Nisa (4): 136 ََي َٱَُّ َيا ا َّ ِلي َن َءا َمنُوا َءا ِمنُوا ِبللِه َو َر ُسوَِ ِل َوا ْل ِك َتا ِب ا َّ ِلي نَ َّز َل عَ ََل َر ُسوَِ ِل َوالْ ِكتَا ِب ا َّ ِلي َٱن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل }136{ َو َمن يَ ْك ُف ْر ِبللِه َو َمل َائِ َك ِت ِه َو ُك ُت ِب ِه َو ُر ُس ِ ِل َوالْ َي ْو ِم ْال َأ ِخ ِر فَ َق ْد َض َّل َضل َاَ ًل بَ ِعي ًدا Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 3. Allah memberitahukan bahwa iman kepada Kitab Allah adalah kebaikan QS. Al- Baqarah (2): 177 لَيْ َس الْ ِِ َّب َٱ ْن تُ َولُّوا ُو ُجو َهُُ ْك ِق َب َل الْ َم ّْ ِش ِق َوالْ َم ْغ ِر ِب َولَ ِك َّن الْ ِِ َّب َم ْن َءا َم َن ِِبللِه َوالْ َي ْو ِم ْال َأ ِخ ِر َوالْ َملَ ِئ َك ِة َوالْ ِك َتا ِب َوالنَّ ِب ِْ َي َو َءا ََت الْ َما َل عَ ََل ُح ِب ِه َذ ِوي الْ ُق ْر ََب َوالْ َي َتا َمى َوالْ َم َسا ِكْ َي َوابْ َن ال َّس ِبي ِل َوال َّسائِ ِلْ َي 6
َوالََّّ َّضٱآ ِء الْ َبٱْ َسٱآ ِء ِِف َوال َّصاِب ِري َن }عَا َه ُدوا1ذا7َ ِا7َوَ َصءاَدََ ُقتواال ََّزوَُٱَكْوَلةَ ِئ َوَالْك ُمُِوُهفُ اولْ َُمنتَّ ِبُق َعو ْه َ ِند ِِ{ْه َو ِِف ال ِرقَا ِب َوَٱق َا َم ال َّصلَو َة َو ِحْ َي الْ َبٱْ ِس ُٱ ْولَ ِئ َك ا َّ ِلي َن Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang- orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. 4. Allah memberitahukan bahwa Nabi dan Orang mukmin beriman kepada Kitab Allah. QS. Al-Baqarah (2): 285 بَ ْْ َي نُ َف ِر ُق َ َل َو ُر ُس ِ ِل َو ُك ُت ِب ِه َوالْ ُم ْؤ ِمنُو َن ُُ ٌّك َءا َم َن ِبللِه َو َمل َائِ َك ِت ِه َٱَءاَحَم ٍدَن ِمال َّنر ُُّسر ُوس ُِلِل ِب ََموٱقَآُٱانلُ ِزواَل ََِالَِسْيْع ِهنَا ِم َوَٱن َطَّْرِبعنَِها }285{ غُ ْف َرانَ َك َربَّنَا َوِالَ ْي َك الْ َم ِصيُر Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): \"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya\", dan mereka mengatakan: \"Kami dengar dan Kami taat.\" (mereka berdoa): \"Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.\" 5. Allah menegaskan bahwa inkar kepada Kitab adalah kesesatan yang nyata QS. An- Nisa (4): 136 ََي َٱَُّيَا ا َّ ِلي َن َءا َمنُوا َءا ِمنُوا ِبللِه َو َر ُسوَِ ِل َوالْ ِكتَا ِب ا َّ ِلي نَ َّز َل عَ ََل َر ُسوَِ ِل َوا ْل ِك َتا ِب ا َّ ِلي َٱن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل }136{ َو َمن يَ ْك ُف ْر ِبللِه َو َمل َائِ َك ِت ِه َو ُك ُت ِب ِه َو ُر ُس ِ ِل َوالْ َي ْو ِم ْال َأ ِخ ِر فَقَ ْد َض َّل َضل َاَ ًل بَ ِعي ًدا Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 6. Allah mengabarkan balasan bagi orang yang mendustakan kitab-kitabNya, misalnya pada QS. Al-Baqarah: 39; 7
}39{ َوا َّ ِلي َن َك َف ُروا َو َك َّذبُوا ِب َئا ََيتِنَٱآ ُٱ ْولَئِ َك َٱ ْْ َصا ُب النَّا ِر ُِ ْه ِفيهَا َخاُِِلو َن Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Hikmah Diturunkanya Al-Kitab: 1. Menjadi Hujjah bagi Makhluk 2. Menunjukkan kembali kepada Tauhid bila menyimpang darinya 3. Menghukumi dengan dengan adil berdasar apa yang ada dalam Al-Kitab 4. Meneguhkan dan bukti kebenaran Risalah. Implikasi Iman kepada Kitab Allah dalam kehidupan manusia. Seorang mukmin yang beriman dan meyakini kebenaran kitab Allah hendaknya pada diri mereka ada dua hal: 1. Mengamalkan apa yang ada dalam Kitab Allah. Pengamalan ini meliputi empat hal: a. Menjalankan perintah yang ada di dalamnya, b. Menjauhi larangan, c. Berakhlak dengan akhlak nyang ada didalamnya, d. Menyeru untuk mengajak untuk mempelajarinya. 2. Mengagungkanya. Dalam hal ini meliputi; “khusyu”, “khudu’” dan “Buka’” (menangis) ketika membaca dan mendengarkannya. Bagaimana keyakinan seorang muslim terhadap kitab Taurat dan Injil yang ada sekarang? Sebagaimana menjadi keyakinan umat Islam dan dijelaskan pula dalam al-Qur’an bahwa orang Yahudi dan Nashrani telah merubah sebagian dari isi Taurat dan Injil. Seperti dalam QS. An-Nisa’ (4): 46 ا َّ ِلي َن َها ُدوا ُُ َي ِرفُو َن ا ْلََ ِك َم َعن َّم َوا ِض ِع ِه َويَ ُقولُو َن ََ ِس ْع َنا َو َع َص ْي َنا َوا َْ َس ْع غَ ْي َر ُم ْس َمعٍ َو َرا ِع َنا لَيًّا.. ِبٱَلْ ِسنَِِ ِت ْم َو َط ْعنًا ِِف اِ ِلي ِن َولَ ْو َٱََّنُ ْم قَالُوا ََ ِس ْع َنا َوَٱ َط ْع َنا َوا َْ َس ْع َوان ُظ ْر ََن لَََك َن َخ ْي ًرا لَّ ُه ْم َوَٱ ْق َو ُم َولَ ِكن لَّ َعَْ ُن ُم }46{ اللُه ِب ُك ْف ِر ِِ ْه فَل َا يُ ْؤ ِمنُو َن ِاَ َّل قَ ِليل ًا … Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: \"Kami mendengar\", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): \"Dengarlah\" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar 8
apa-apa. Dan (mereka mengatakan): \"Raa'ina\", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: \"Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami\", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. Atau dalam QS. Ali Imran (3): 78 ِم ْن ُه َو َويَ ُقولُو َن ِم َن ا ْل ِكتَا ِب لَ َف ِريقًا يَ ْل ُوو َن َٱلْ ِسنََِ ُتم ِبلْ ِك َتا ِب ِلتَ ْح َس ُبو ُه ِم َن الْ ِكتَا ِب َو َما ُه َو ِم ْْنُ ْم َِوعِان َِّند }78{ َو َما ُه َو ِم ْن ِعن ِد اللِه َويَ ُقولُو َن عَ ََل اللِه ا ْل َك ِذ َب َوُِ ْه يَ ْعلَ ُمو َن الل ِه Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: \"Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah\", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. Juga dalam QS. Al-Baqarah (2): 79 فَ َويْ ٌل ِلََِّلي َن يَ ْك ُت ُبو َن الْ ِك َتا َب ِبٱَيْ ِدَ ِي ْم ُْ َّث يَ ُقولُو َن َه َذا ِم ْن ِعن ِد اََّّلِل ِليَ ْش ََُتوا ِب ِه ثَ َمنًا قَ ِليل ًا فَ َويْ ٌل لَّهُم }79{ ِم َّما َك َتبَ ْت َٱيْ ِدَ ِي ْم َو َويْ ُل لَّ ُهم ِم َّما يَ ْك ِس ُبو َن Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; \"Ini dari Allah\", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. Dari ayat ayat di atas dapat kita Tarik kesimpulan bahwa mereka (orang Yahudi dan Nasrani) telah melakukan perubahan dalam Taurat dan Injil, namun dalam al- Qur’an tidak dijelaskan dimana perubahannya. Maka sikap kita adalah sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah dalam menanggapi perkataan orang Yahudi dan Nasrani, yaitu tidak membenarkan dan tidak mendustakan tetapi mengatakan “Aku beriman kepada Allah dan Apa (Kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada kalian” َوقُ ْولُ ْوا ٱآ َمنَّا ِبللِه َو َمٱ ُانْ ِز َل, َ َلتُ َص ِدقُ ْوا َا ْه َل الْ ِكتَا ِب َوَ َلتُ َك ِذبُ ْوُِ ْه:قَا َل َر ُس ْو ُل اللِه َص ََّل اللُه عَلَ ْي ِه َو َسَ ََّّل وه َذا الحديْث تَ َف َّر َد ِبه الْ ُب َخارى,ِالَ ْينَا َو َمٱ ُا ْن ِز َل ِالَ ْيُُ ْك ِوِال َه َنا َوِال َهُُ ْك َوا ِح ٌد َوََ ْن ُن ََُل ُم ْس ِل ُم ْو َن Rasulullah saw. Bersabda: jangan membenarkan ahli kitab dan jangan mendustakannya dan ucapkanlah: Kami beriman kepada Allah dan apa (Kitab) yang diturunkan kepada kami dan apa (kitab) yang diturunkan kepada kalian, dan tuhan kami dan tuhan kalian satu, dan kami kepadanya berserah diri (HR. Bukhari). 9
Demikian ini adalah bentuk kehati-hatian untuk menjaga keimanan kita, sehingga seandainya yang disampaikan oleh ahlul kitab dati kitab mereka itu benar sebagaimana yang diturunkan Allah kita tidak mendustakannya, dan sebaliknya jika salah dan tidak sesuai dengan yang diturunkan Allah maka kita tidak termasuk membenarkannya. B. IMAN KEPADA RASUL ALLAH 1. Pengertian Rasul Membahas tentang rasul, ada dua hal yang saling terkait dan perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertiannya. Yaitu pengertian Nabi dan Rasul. Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada ummatnya. Rasul adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah Swt dan wajib menyampaikan kepada umatnya. Jadi perbedaan antara nabi dengan rasul terletak pada wajib/tidaknya menyampaikan wahyu yang diterima kepada ummatnya. Terkait dengan pengertian nabi dan rasul, sama ataukah berbeda, ulama terbagi menjadi dua pandangan, yaitu: a. Pendapat yang mengatakan bahwa nabi dan rasul adalah sama pengertiannya b. Yang kedua dua kata ini memiliki perbedaan makna, dimana dikatakan bahwa setiap rasul adalah nabi tapi tidak semua nabi adalah rasul. 2. Pengertian Iman Kepada Rasul Allah Iman kepada Rasul artinya kita wajib percaya bahwa utusan Allah itu ada dan mereka semua adalah manusia pilihan Allah. Para Rasul tersebut membawa pesan-pesan kebenaran dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya. Kewajiban iman kepada rasul juga dapat dipahami sebagai keharusan iman kepada nabi. Nabi dan Rasul Allah yang wajib kita ketahui dan juga waib diimani ada 25 orang, yaitu: Adam a.s, Idris a.s , Nuh a.s, Hud a.s, Shaleh a.s, Ibrahim a.s, Luth a.s, Isma’il a.s, Ishaq a.s, Ya’kub a.s, Yusuf a.s, Ayyub a.s, Zulkifli a.s, Syu’aib a.s, Musa a.s, Harun a.s, Daud a.s, Sulaiman a.s, Ilyas a.s, Ilyasa’ a.s, Yunus a.s, Zakaria a.s, Yahya a.s, ‘Isa a.s dan Muhammad saw. Dari 25 rasul tersebut, di atara mereka ada yang disebut dengan Ulul Azmi, yakni: Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s, Nabi Musa a.s, nabi ‘Isa a.s, dan nabi Muhammad saw. Ulul Azmi adalah suatu gelar yang diberikan kepada para Rasul Allah yane memiliki 10
ketabahan dan keuletan luar biasa dalam menyampaikan risalah yang diembannya. Para Nabi yang termasuk Ulul Azmi tersebut diberi mukjizat oleh Allah agar umatnya dengan mudah mempercayai dirinya sebagai rasul Allah Swt. Mukjizat adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada rasul-Nya dan tidak dapat ditiru oleh siapapun. Mukjizat yang diberikan Allah kepada Ulul Azmi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mukjizat Nabi Nuh a.s. yaitu dapat membuat perahu yang besar untuk memuat umatnya yang beriman kepada Allah ditambah setiap pasang hewan yang hidup di masa itu. 2. Mukjizat Nabi Ibrahim a.s. yaitu tidak bisa hangus dalam api ketika dibakar oleh Raja Namrud. 3. Mukjizat Nabi Musa a.s. yaitu tongkatnya dapat berubah menjadi ular besar dan dapat membelah Laut Merah menjadi jalan. 4. Mukjizat Nabi ‘Isa a.s. yaitu dapat membuat burung hidup dari tanah, dapat menghidupkan orang mati walaupun sebentar dan dapat meyembuhkan beberapa penyakit yang sulit disembuhkan waktu itu. 5. Mukjizat Nabi Muhammad yaitu dapat membelah bulan tampak menjadi dua, jari- jari tangannya yang bisa memancarkan air untuk menghilangkan haus dahaga sahabat- sahabatnya, serta al-Qur’an yang merupakan kitab suci yang paling lengkap, menyeluruh dan asli sepanjang masa. Ajaran seluruh para nabi itu sama, yakni mengajak manusia untuk beriman kepada Allah, melakukan kebajikan terhadap makhluk Allah serta punya kewajiban melindunginya. Kendati kitab-kitab itu bentuk tulisannya berbeda, dan diturukan kepada nabi dan tempat yang berbeda pula, tetapi isinya sama, karena turun dari Allah, Tuhan yang satu. Allah Swt berfirman dalam QS an-Nahl ayat 36; َولَقَ ْد بَ َعثْنَا ِِف ُُ ِك َٱ َّم ٍة َّر ُسوَ ًل َٱ ِن ا ْع ُب ُدوا اللَه َوا ْج َتنِ ُبوا ال َّطا ُغو َت فَ ِم ْْنُم َّم ْن َه َدى اللُه َو ِم ْْ ُنم َّم ْن }36{ َحقَّ ْت عَلَ ْي ِه ال َّضل َا ََ ُل فَ ِسيُروا ِِف ْال َأ ْر ِض فَان ُظ ُروا َك ْي َف ََك َن عَا ِقبَ ُة الْ ُم َك ِذِبْ َي Dan sungguh Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan) “Sembahlah Allah dan jauhulah taghut Kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahn orang yang mendustakan rasu-rasul itu. 11
Ajakan beriman oleh para Rasul itu, pada dasarnya sama dengan ajakan iman secara umum, yakni diawali dengan peng-esaan tuhan dan hanya kepada-Nya semua manusia menyembah dan minta pertolongan. Dalam pembelajaran iman kepada semua rasul Tuhan, seharusnya seorang guru sedikit banyaknya harus pula mempelajari dan menyampaikan tentang ajaran pada rasul itu. Pada umumnya, seorang guru yang mengajarkan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam misalnya, memulai lakonnya dari sejarah Nabi Muhammad. Padahal, ajaran yang dibawa Nabi Muhammad itu sebenarnya kelanjutan dari tradisi atau ajaran yang dibawa nabi sebelumnya. Jadi, dengan demikian sebaiknya seorang guru tidak langsung meninggalkan untuk mempelajari sejarah agama atau keimanan terdahulu, setelah itu baru masuk kepada menjelaskan tentang Nabi Muhammad beserta ajaran yang dibawanya. Dengan mempelajari konsep-konsep dasar keimanan masing-masing nabi, hal itu akan dapat menjadikan para siswa mengerti betul fungsi keimanan kepada semua Rasul dan mengapa kita sebagai Muslim harus mengimanai ajaran mereka. Jika tidak demikian, keimanan siswa kepada rasul-rasul itu hanya terkesan kognitif dan tidak memberikan andil apa-apa terhadap sikap dan tingkah laku mereka, terutama ketika mereka dewasa dan berhadapan dengan lomunitas penganut agama lain. Iman Kepada Rasul meliputi beberapa hal di dalamnya antara lain: 1. Percaya dan membenarkan kenabian mereka, serta percaya dan membenarkan risalah yang mereka bawa. Dan bahwa itu adalah benar benar dari Allah 2. Menghormati dan memuliakannya. 3. Mengamalkan syariat rasul yang diutus kepada (masa) kita. 4. Meyakini sepenuhnya keterjagaan mereka (dari kesalahan) dalam menyampaikan wahyu. 5. Mengimani nama nama nereka sebagaimana yang disebutkan allah dalam al-Qur’an atau disampaikan oleh Rasulullah saw. Mu’jizat Rasul Salah satu khususiyah dari Rasul adalah dengan diberikannya Mu’jizat. Mu’jizat didefinisikan sebagai perkara yang diluar kebiasaan akal sehat manusia yang khusus 12
diberikan kepada seorang Rasul sebagai bukti risalahnya. Maka percaya kepada rasul juga berarti percaya adanya mu’jizat yang diberikan Allah kepada UtusanNya. Daftar nama rasul dan mu’jizatnya: NO NAMA RASUL MUKJIZAT 1 Nuh As. Sebuah perahu yang amat besar, menampung umat- umat beliau yang beriman dan berpasang-pasang hewan yang hidup, yang menyelamatkan dari banjir yang dahsyat pada waktu itu 2 Ibrahim As. Tidak hangus dibakar oleh raja Namruz 3 Musa As. 1) tongkatnya bisa berubah menjadi seekor ular dan dapat membelah lautan, ketika beliau`dan pengikutnya dikejar-kejar fir’aun 2) dari kedua telapak tangan beliau keluar sinar yang terang( menyilaukan pandangan mata ) 4 Isa As. 1) dapat menghidupkan orang yang sudah mati, walaupun sebentar 2) dapat membuat burung dari tanah liat menjadi hidup 3) dapat menyembuhkan penyakit kusta/kulit 5 Muhammad saw. 1) keluar air dari celah-celah jari beliau untuk diminum dan berwudhu oleh kaum muslimin 2) dapat membelah bulan menjadi dua 3) isra’ mi’raj 4) Al-Qur`an Sifat sifat Rasul Telah dibahas pada tema sebelumnya, bahwa akidah yang lima puluh, terdiri dari menyakini bahwa Allah memiliki 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan satu sifat jaiz, di tambah dengan sifat wajib rasul 4, sifat mustahil bagi rasul 4. Dan sifat jaiz bagi Rasul 1. Maka, genap 50. Bila di atas telah di sebutkan sifat-sifat Allah, maka, dalam bagian ini akan disebutkan secara singkat sifat sifat rasul yaitu: 13
No SIFAT WAJIB RASUL SIFAT MUSTAHIL RASUL Wajib Artinya Mustahil Artinya 1 Shiddiq Berkata benar Kidzib Dusta 2 Amanah Dapat Khianat Tidak dapat dipercaya dipercaya 3 Tabligh Menyampaikan Kitma Menyembunyikan wahyu wahyu 4 Fathonah Cerdas Baladah bodoh Tugas-Tugas Rasul Diantara tugas-tugar Rasul adalah: 1. Menyampaikan Risalah (wahyu) 2. Da’wah (menyeru) untuk beribadah dan menyembah kepada Allah 3. Memberi kabar gembira (bagi orang yang beriman) dan memberi peringatan (bagi orang yang ingkar) 4. Memperbaiki jiwa dan membersihkannya (mensucikannya) 5. Meluruskan pikiran dan akidah yang menyimpang dan sesat 6. Memberikan Hujjah 7. Mengatur dan memimpin umat Hikmah Iman Kepada Rasul 1. Memahami rahmad dan pertolongan Allah kepada hamba-Nya melalui diutusnya rasul. 2. Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah akan nikmat yang besar ini (diutusnya Rasul) 3. Menumbuhkan rasa cinta dan memuliakan rasul. 14
Search
Read the Text Version
- 1 - 14
Pages: