DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA MATERI HITUNGAN Daya Listrik Persamaan daya aktif (P) pada beban yang bersifat impedansi : Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Kerangan : Dalam satuan internasional daya listrik adalah P = Daya aktif (W) W (Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang V = Tegangan (V) dilakukan oleh sumber tegangan untuk I = Arus listrik (A) mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu J/s cos φ = Faktor daya (Joule/detik). Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik : Daya Reaktif ( Q ) Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan P=W/t untuk pembentukan medan magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat Keterangan : induktif. Satuan daya reaktif adalah VAR P = Daya Listrik (Watt) (Volt.Amper Reaktif). Untuk menghemat daya W = Usaha (Joule) reaktif dapat dilakukan dengan memasang t = Waktu (second) kapasitor pada rangkaian yang memiliki beban bersifat induktif. Hal serupa sering dilakukan Daya Aktif ( P ) pada pabrik-pabrik yang mengunakan motor Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya banyak menggunakan beban berupa motor- dibutuhkan oleh beban. Satuan daya aktif adalah motor listrik. Persamaan daya reaktif : W (Watt) dan dapat diukur menggunakan alat ukur listrik Wattmeter. Keterangan : Q = Daya Reaktif (VAR) Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban V = Tegangan (V) impedansi pada suatu rangkaian disebabkan I = Arus listrik (A) oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan sin φ = Faktor reaktif induktansi (L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar φ. Daya Semu ( S ) Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari Perkalian gelombang tegangan dan gelombang perkalian tegangan dan arus listrik. Daya nyata arus menghasilkan dua puncak positif yang merupakan daya yang diberikan oleh PLN besar dan dua puncak negatif yang kecil. kepada konsumen. Satuan daya nyata adalah Pergeseran sudut fasa bergantung seberapa VA (Volt.Ampere). Beban yang bersifat daya besar nilai dari komponen induktor nya. semu adalah beban yang bersifat resistansi (R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya. Gambar 7.1 Hukum Ohm Keterangan : S = Daya semu (VA) V = Tegangan (V) I = Arus listrik (A) 31 Teknik Instalasi Tenaga Listrik
DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA Contoh Soal 1 Contoh Soal 2 Sebuah motor listrik dihubungkan dengan Pada perencanaan suatu rumah tinggal yang sumber tegangan bolak-balik 100 V, jika arus baru saja akan dibangun mempunyai total daya yang mengalir adalah 2 A dan faktor kerjanya 500 Watt. Jika faktor daya pln adalah 0,8 , 0,8. Berapakah besar nilai daya semu, daya berapa VA (Volt Ampere) daya PLN dengan aktif, dan daya reaktif ? listrik 1 fasa yang harusnya disupply untuk Diketahui : setiap bulannya ? V = 100 V I=2A P = S x Cos φ cos φ = 0,8 S = P / Cos φ Ditanya : S = 500 Watt / 0,8 Daya Semu ( S ) = ? Daya Aktif ( P ) = ? = 625VA Daya Reaktif ( Q ) =? Jawab : Pada tabel diatas terlihat bahwa PLN hanya Menghitung nilai daya semu ( S ) : menyediakan supply listrik dengan daya tertentu yaitu 250 VA, 400 VA, 900 VA, 1300 Menghitung nilai daya aktif ( P ) : VA dan seterusnya. Menghitung nilai daya reaktif (Q) : Untuk itu kita dapat berlangganan listrik PLN 900 VA LATIHAN SOAL 1 Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber listrik PLN satu fasa sebesar 220 V, jika arus yang mengalir pada motor sebesar 5000 mA dan faktor dayanya 0,8. Berapakah besar nilai daya aktif, daya semu, dan daya reaktif ? LATIHAN SOAL 2 Pada perencanaan suatu rumah tinggal yang baru saja akan dibangun mempunyai total daya 500 Watt. Jika faktor daya pln adalah 0,8 , berapa VA (Volt Ampere) daya PLN dengan listrik 1 fasa yang harusnya disupply untuk setiap bulannya ? LATIHAN SOAL 3 Pada perencanaan suatu rumah tinggal yang baru saja akan dibangun mempunyai total daya 1,2 Kilo Watt. Jika faktor daya pln adalah 0,8 , berapa VA (Volt Ampere) daya PLN dengan listrik 1 fasa yang harusnya disupply untuk setiap bulannya ? Teknik Instalasi Tenaga Listrik 32
Search
Read the Text Version
- 1 - 2
Pages: