Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore M-36

M-36

Published by mikomikodesign, 2021-04-12 04:22:29

Description: M-36

Search

Read the Text Version

yang tersebar relatif merata di seluruh wilayah Indonesia. Se- 9.6 Penyelesaian Masalah buah kontribusi yang sangat luar biasa yang kemanfaatannya 9.7 Pengelolaan Konflik sangat dirasakan oleh anggota. 9.8 Peningkatan Layanan 9.9 Pengelolaan Tempat Kerja Materi edukasi yang kita tuangkan dalam webinar telah mem- 9.3 Optimalisasi Kontribusi Diri Terhadap Pekerjaan pertimbangkan dan mengacu pada Standar Kompetensi Apo- teker Indonesia (SKAI) Dengan mengacu pada SKAI tersebut, Mengembangkan edukasi melalui webinar ini dengan memasu- setidaknya edukasi tersebut memberikan kontribusi yg beragam kan beberapa variasi elemen elemen kompetensi secara langsung sesuai tuntutan organisasi. Berdasarkan Standart Kompetensi akan meningkatkan kompetensi para peserta webinar. Peningka- Apoteker Indonesia (SKAI) ada 10 elemen kompetensi yang ha- tan kompetensi ini pasti juga akan mendorong praktek pelayanan rus di kuasai oleh apoteker. Dalam penyelenggaraan webinar ini profesi yang mandiri, berkualitas dan bertanggung jawab. elemen kompetensi kita nyatakan dalam E Sertifikat dari setiap Di samping upaya untuk melakukan edukasi dan peningkatan webinar yang di ikuti Dengan cara ini para peserta dapat melihat kompetensi, webinar ini harus dapat terdistribusi secara merata elemen kompetensi seperti apa yang telah mereka capai, dan ke seluruh wilayah Indonesia. Sifat nya yang online, harus dapat elemen mana yang perlu terus di kuasahi melalui aktifitas lainn- memberikan ekualitas yang sama bagi apoteker dimana saja di ya untuk melengkapi 10 elemen yang di perdyaratkan.( Tabel 3: seluruh wilayah Indonesia.Sejawat yang berada di wilayah Perifer SKAI 2016). yang biasanya sulit mendapatkan akses pengetahuan , menjadi mempunyai kesempatan yang setara dengan sejawat mereka 1.1 Menguasai Kode Etik Yang Berlaku Dalam Praktik Profesi di perkotaan. Ekualitas ini bahkan mungkin sesuatu yang tidak 1.2 Praktik Legal Sesuai Ketentuan Regulasi pernah kita pikirkan saat situasi sebelum pandemic. Dari hasil 1.3 Praktik Profesional dan Etik analisa yang kita lakukan terhadap peserta yang telah memiliki 2.1 Upaya Penggunaan Obat Rasional akun SIAp dan telah mengikuti webinar, asal peserta dapat dilihat 2.2 Konsultasi dan Konseling Sediaan Farmasi dalam gambar berikut. 2.3 Pelayanan Swamedikasi 2.4 Farmakovigilans Sumber : Sistem Informasi Apoteker 2.5 Evaluasi Penggunaan Obat 2.6 Pelayanan Farmasi Klinis Berbasis Biofarmasi-Farmakokinetik Dari gambar tersebut dapat terlihat distribusi asal peserta yang 3.1 Penyiapan Sediaan Farmasi sangat merata mewakili seluruh wilayah propinsi Indonesia. Data 3.2 Penyerahan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan dalam gambar tersebut hanya kita ambil dari peserta Webinar 4.1 Pencarian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan Life Streaming (WLS) yang kesempatannya sangat terbatas kare- 4.2 Pemberian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan na persoalan kapasitas meeting. Kalo kita lihat data di Video On 5.1 Prinsip dan Prosedur Pembuatan Sediaan Farmasi Demand (VOD) yang tidak ada pembatas waktu dan kapasitas, 5.2 Formulasi Sediaan Farmasi kami yakin distribusi nya akan semakin tersebar lebih baik. 5.3 Pembuatan Sediaan Farmasi Webinar IAI ini seperti layaknya Blessing in Disquise dimana di 5.4 Penjaminan Mutu Sediaan Farmasi tengah pandemic yang membatasi ruang gerak kita, justru disana 6.1 Penyediaan Informasi Obat dan Pelayanan Kesehatan bisa kita temukan sebuah media yang sangat efektif untuk bisa 6.2 Upaya Promosi Penggunaan Sediaan Farmasi Yang Baik & memberikan Edukasi, peningkatan kompetensi dan kesetarasn Benar akses (ekualitas) bagi seluruh apoteker Indonesia. Melalui pe- 6.3 Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat manfaatkan tehnologi informasi dengan platform SIAp yang su- 7.1 Seleksi Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dah dimiliki oleh PP IAI kita akan dapat terus meningkatkan pe- 7.2 Pengadaan Bahan baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan layanan anggota, transparansi, edukasi, peningkatan kompetensi 7.3 Penyimpanan Dan Pendistribusian Bahan Baku, Sediaan Far- bahkan ekualitas yang sama bagi apoteker Indonesia. Sepertinya masi, Alat Kesehatan itu salah satu cara berorganisasi yang elegan, terus bergerak da- 7.4 PemusnahanBahanBaku, SediaanFarmasi,AlatKesehatan lam sunyi memanfaatkan aplikasi SIAp untuk kemaslahatan ang- 7.4 Pemusnahan Bahan Baku, Sediaan Farmasi,Alat Kesehatan gota organisasi, bukan membangun narasi dengan asumsi asum- 7.5 Penarikan Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan si sesat yang hanya memuaskan ego pribadi. ( IS, CF). 7.6 Pengelolaan Infrastruktur 8.1 Ketrampilan Komunikasi 8.2 Ketrampilan Komunikasi Dengan Pasien 8.3 Ketrampilan Komunikasi Dengan Tenaga Kesehatan 8.4 Ketrampilan non verbal 9.1 Penjaminan Mutu dan Penelitian di Tempat Kerja 9.2 Perencanaan dan Pengelolaan Waktu Kerja 9.4 Bekerja Dalam Tim 9.5 Membangun Kepercayaan Diri | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 51

PROGRAM ORGANISASI Kisah Relawan Apoteker di RSPI Sulianto Saroso Dunia seketika dikejutkan dengan pandemi virus SARS CoV2 generasi baru, yang muncul di penghujung tahun 2019. Indonesia juga menjadi salah satu Negara yang terdampak pandemi COVID-19. Penyebarannya menjadi sangat cepat di awal Maret 2020. P andemi ini mengundang ba-nyak simpati untuk membantu korban yang terinfeksi virus dan orang-orang terdampak. Terutama saat diberitakan bahwa banyak tenaga kesehtan yang ikut menjadi korban sehingga stabilitas Sumber Daya Manusia di rumah sakit (RS) menjadi berkurang. Beberapa rumah sakit bahkan sampai membuka lowongan untuk tenaga kesehatan yang ingin turut membantu per-cepatan penanganan COVID-19 sebagai Relawan, terutama RS yang menjadi rujukan utama COVID-19. 52

Ikatan Apoteker Indonesia turut perihatin Apoteker yang direkrut oleh PP IAI ruangan langsung untuk bertemu dengan dengan pandemi yang menimpa Negeri atas permohonan Rumah Sakit melalui pasien. Namun, sudah menjadi kewajiban ini. Bekerjasama dengan berbagai pihak PPSDM dan dinyatakan telah memenuhi para relawan apoteker mendatangi ruang seperti BNPB, PPSDM, ATB, dan seluruh persyaratan tertentu. Masa penugasan ners station untuk melakukan rekonsiliasi Pengurus Dearah (PD) serta Pengurus kami berlangsung satu periode yaitu 30 melalui catatan dokter dan perawat. Cabang (PC) seluruh Indonesia, Pengurus hari kerja ditambah 14 hari karantina dan Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) sesuai aturan bisa ditugaskan kembali Tak terasa hampir enam bulan menjadi membuka link Rekrutmen Relawan untuk jika dibutuhkan kembali. Penugasan relawan, tentu banyak suka dan duka. seluruh Apoteker yang ingin membantu terhitung sejak Surat Perintah Sangat banyak suka yang dirasakan. dalam percepatan penanganan Melaksanakan Tugas (SPMT) diterbitkan Terutama saat tenaga kesehatan lain COVID-19. oleh Pejabat yang Berwenang, dalam hal merasakan kehadiran seorang apoteker. ini oleh Direktur Rumah Sakit. Apoteker memastikan kebutuhan dan Akhir Maret 2020, Saya yang biasa mengelola APD yang digunakan oleh dipanggil apoteker Sana melihat Padahal, awal mulanya saya sempat tenaga medis, yang per harinya bisa postingan di media sosial Instagram berpikir mengenai situasi di RS akan mencapai sekitar 600 set APD dan PP IAI yang mencantumkan persya- sangat mencekam selama bertugas. Apoteker selama 24 jam memastikan ratan dan link untuk mendaftar sebagai Ditambah kekhawatiran menjadi ketersediaan obat untuk pasien yang Relawan Apoteker. Akhirnya saya seorang relawan yang akan ikut terisolasi terinfeksi. mencoba mendaftarkan diri melalu juga di rumah sakit. link tersebut. Tanpa mengetahui akan Hal di atas merupakan dua kunci dalam mendapatkan penempatan dimana ketika Namun, kekhawatiran tersebut sirna menangani COVID-19 yaitu APD dan saya mendaftar. Meski tipis harapan setelah disana kami diberikan fasilitas regimen obat COVID-19 yang cukup sulit saya karena domisili yang berada di luar penginapan dan akomodasi yang didapat pada saat ini. Dikarenakan setiap Jabodetabek. memadai. Area kerja RS saya masih fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai tergolong cukup aman atau zona kebutuhan yang sama. Selain itu apoteker Beberapa hari menunggu, akhirnya kuning, sehingga para relawan cukup juga wajib memastikan mutu dari obat saya mendapatkan email balasan untuk memakai APD level 1 dan senantiasa dan kualitas dari APD yang digunakan, menghubungi Mbak Naya sebagai mentaati protokol kesehatan untuk ditambah tentunya apoteker pula-lah narahubung di Sekretariat PP IAI. meminimalkan risiko penularan yang selektif untuk memilah distributor Langsung saya menghubungi narahubung COVID-19. yang legal dan menjual produk dengan dan dikabarkan untuk berangkat esok harga yang wajar. harinya juga jam 9 pagi ke RSPI Prof. Meskipun tergolong zona kuning, Dr. Sulianti Saroso di bilangan Jakarta tapi bukan berati Standar Pelayanan Selain fokus untuk penyembuhan pasien Utara. Informasi tersebut membuat saya Kefarmasian di Rumah Sakit kami juga memastikan kebutuhan daya bersemangat karena selain belum terikat diabaikan. Kami tetap melakukan tahan tubuh utuk seluruh SDM di Rumah praktik di manapun, tujuan utama yang pelayanan farmasi klinis dan penge- Sakit dengan cara membagikan paket ingin saya berikan sebagai relawan ialah lolaan persediaan farmasi terutama multivitamin. menyedekahkan ilmu, waktu, dan tenaga dalam pemunuhan kebutuhan APD dan walupun sedikit. standar regimen terapi COVID-19 yang Tidak sedikit korban dari COVID-19 telah ditetapkan pemerintah. begitupun sejawat kami yang gugur Satu bulan sudah saya menjalankan karena terdampak COVID-19. Harapan tugas di RSPI Sulianti Saroso, hingga Banyak hal baru yang saya pelajari selama saya di masa akhir penugasan, semoga saya bersama relawan apoteker lainnya menjadi relawan di RSPI Sulianti Saroso pandemi ini segera berakhir. Sehingga kita mendapatkan SK Pertama penugasan terutama cara berkoordinasi antara bisa sama-sama menjalankan new normal kami dari Pusat Pengembangan Sumber perawat di ruangan dan dokter. Karena dengan tetap menjaga higine. Bahagia Daya Manusia (PPSDM) bagian Konsil sistem pemberian obat kepada pasien rasanya jika bisa menghirup kembali Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) disini adalah Unit Dose Dispensing (UDD) udara segar yang mungkin sempat disia- dengan nomor sekian tentang Penu- sehingga cukup sulit untuk tim farmasi siakan. Saling menjaga diri untuk saat ini gasan Relawan Tenaga Kesehatan dalam memastikan apakan pasien benar-benar dengan membiasakan diri dengan 3M Mendukung Penanggulangan Wabah menerima obat tepat waktu. (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Menjaga Jarak). Apoteker berdiri dengan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2020 Untuk itu, kunci dari mencegah medication teguh bersama Tenaga Kesehatan lain Gelombang I (Satu). error adalah koordinasi. Meski dalam dan Masyarakat untuk memulihkan pelaksanaannya apoteker agak dibatasi kembali situasi agar Indonesia tetap sehat Saya bertugas bersama tiga sejawat ruang geraknya, karena tidak ada visite ke dan tangguh. (Humas PP IAI) | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 53

Pengembangan Pengembangan profesi apoteker menjadi apoteker Profesi Apoteker spesialis & advanced practice melingkupi semua menjadi Apoteker peminatan profesi apoteker di Indonesia. Proses Spesialis dan pengembangan profesi Apoteker ini dilaksanakan Advanced Practice oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia (KIFI) serta Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si perguruan tinggi, dengan mengacu pada pengembangan Advanced Practice yang dilakukan oleh FIP yang diadopsi 54 dengan berbagai penyesuaian kewenangan apoteker dan regulasi di Indonesia. Proses adopt and adapt (adopsi dan adaptasi) dilakukan untuk dapat menyesuaikan dengan praktik kefarmasian di Indonesia. Kepentingan pengem- bangan ini mengadopsi sistem yang dikembangkan FIP (International Pharmaceutical Federation) agar keti- ka pengembangan ini diadaptasikan ke Indonesia, maka pengembangan profesi ini bisa diakui secara global. Dalam proses pengembangannya, diawali dengan peny- usunan Framework Apoteker Advanced Practice Indo- nesia. Proses ini melibatkan seluruh apoteker Indonesia yang berpartisipasi dalam survey ALF (advanced level framework). Tujuan survei ini adalah untuk mengeksplor- asi karakteristik praktik k di Indonesia dengan mengadop-

si ALF yang yang telah digunakan FIP secara global. ALF promosikan budaya belajar di dalam instansi/ menjadi pedoman pengembangan profesi apoteker yang perusahaan tempat apoteker bekerja. memajukan praktik kefarmasian dalam sistem pelayanan 6. Penelitian dan evaluasi : Menggunakan hasil pe- kesehatan di suatu negara. nelitian untuk melakukan praktik yang efektif Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengemban- berdasarkan bukti (evidence based). Mengiden- gan spesialis yaitu naskah akademik dan standar kompe- tifikasi dan menggunakan penelitian untuk men- tensi. Ada 6 standar kompetensi yang harus bisa dipenuhi, jelaskan praktik. antara lain: Secara khusus dalam pengembangan apoteker spesialis, perlu diperhatikan akseptabilitas dan dukungan dari se- 1. Pakar dalam praktik profesi : Peningkatan stan- jawat dokter spesialis yang akan menjadi mitra dalam pe- dar praktik kefarmasian layanan kesehatan secara inter professional collaboration (IPC) Hal ini untuk menjamin para apoteker spesialis akan 2. Kemampuan bekerjasama : Mampu berkomu- mendapatkan priviledging yang memadai setelah mampu nikasi, membangun dan memelihara hubungan meningkatkan credentialing dan kompetensi yang sesuai kerja secara profesional dan menjalin kerjasama dengan harapan user atau sejawat tenaga medis dan tenaga dengan orang lain kesehatan yang akan bekerja bersama dalam tim kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik 3. Kepemimpinan : Mampu menginsipirasi individu bagi masyarakat. Tentu saja setelah dukungan didapatkan dan tim untuk mencapai standar yang tinggi da- dari sejawat tim tenaga kesehatan maka akan sangat mu- lam kinerja dan pengembangan diri. dah mendapatkan dukungan serupa dari piha manajemen dan pihak regulator dalam implementasinya. 4. Manajemen : Mengatur dan memberikan pe- layanan secara efisien. 5. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan : Mendukung pendidikan, pelatihan & pengem- bangan untuk diri sendiri dan orang lain. Mem- | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 55

PROGRAM ORGANISASI Praktik Advance: Apoteker Menjawab Tantangan Pelayanan Kesehatan apt. Roy Himawan, S. Farm., M.K.M. Latar Belakang Perlunya Praktek Advance sangat berat. Perkembangan-perkembangan tersebut dapat dilihat misalnya pada pelayanan kefarmasian di Pada artikel sebelumnya, penulis telah menyampaikan rumah sakit. Terapi Covid-19 yang masih mencari golden mengenai program transformasi apoteker (PTA), yang standard, mendorong semua tenaga kesehatan untuk diinisiasi oleh PP-IAI bekerja sama dengan International mencermati dan mengevaluasi intervensi farmasetika yang Pharmaceutical Federation (FIP). Program ini bertujuan paling efektif untuk mengatasi penyakit yang disebabkan untuk menyusun rancangan praktek keprofesian yang oleh virus SARS-Cov2. dapat menjawab dinamika pelayanan kesehatan yang semakin berkembang. Bagi apoteker farmasi klinik, tentunya hal ini menjadi tantangan baru untuk memastikan obat yang diberikan Pelayanan kesehatan nasional berkembang seiring memenuhi unsur-unsur rasionalitas penggunaan obat. dinamika lingkungan strategis yang ada di sekitarnya. Dan Perkembangan yang tidak kalah pesat juga terjadi pada perkembangan ini menjadi semakin cepat dengan adanya bidang penelitian dan pengembangan obat dan vaksin musibah pandemi Covid-19 seperti saat sekarang, dimana yang ditujukan untuk penyakit Covid-19. Berbagai sistem kesehatan nasional sedang mengalami beban yang pendekatan telah dikembangkan untuk menghasilkan 56

molekul obat maupun vaksin dengan berbagai platform- seharusnya dilakukan melalui sistem karier, penggajian, nya, yang tentunya sangat terkait dengan pengetahuan dan dan insentif untuk hidup layak sesuai dengan tata nilai di kompetensi apoteker di bidang pengembangan obat dan masyarakat dan beban tugas SDM Kesehatan agar dapat vaksin. bekerja secara profesional. Pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta mengupayakan penyelenggaraan pendidikan Di sisi lain, perkembangan pelayanan kesehatan telah berkelanjutan dalam rangka peningkatan karier dan mendorong semakin tingginya harapan masyarakat akan profesionalisme tenaga kesehatan, mengembangkan dan sebuah pelayanan yang efektif, berkualitas tinggi, mudah, menerapkan pola karier tenaga kesehatan yang dilakukan dan terjangkau. Kemajuan dunia digital membawa banyak secara transparan, terbuka, dan lintas institusi. Perlu perubahan dalam pelayanan kesehatan, termasuk pada diperhatikan bahwa pengembangan karier tenaga kesehatan pola masyarakat mencari pelayanan kesehatan. Saat ini, merupakan bagian dari penjaminan mutu tenaga kesehatan, masyarakat sangat memanfaatkan kecanggihan dunia yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu digital, sehingga platform-platform digital kesehatan marak tenaga kesehatan agar dapat menyediakan pelayanan bertumbuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. kesehatan yang berkualitas dengan tetap mengutamakan Pelayanan kesehatan juga semakin memanfaatkan asas keselamatan pasien (patient safety). kecanggihan dunia digital, sehingga meningkatkan Pemilihan karier dan meningkatkannya secara bertahap efektivitas, efisiensi, dan kenyamanan terapi bagi pasien. akan menjamin individu dalam mempraktikkan bidang Pelayanan telemedicine, teleconsultation, bahkan layanan profesinya, karena karier merupakan investasi jangka antar obat secara daring, menjadi fenomena yang harus panjang yang menghasilkan pengakuan dan penghargaan diakomodir dengan baik oleh apoteker. baik materi maupun non materi sesuai level karier tenaga kesehatan yang disandangnya. Komitmen terhadap karier, Kompleksitas perkembangan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari sikap dan perilaku individu terhadap diatas menjadi latar belakang perlunya mengembangkan profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai dengan praktek advance. Implementasi praktek advance dapat karier yang telah dipilihnya. Dalam sistem pengembangan mendorong apoteker menjadi tenaga kesehatan yang karier profesional terdapat beberapa aspek yang saling mampu beradaptasi terhadap perubahan, fleksibel, berhubungan yaitu kinerja, orientasi profesional dan dan mampu menunjukkan kompetensi mereka untuk kepribadian tenaga kesehatan, serta kompetensi yang memberikan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dalam menghasilkan kinerja profesional. meningkatkan kesehatan masyarakat Pada konsep praktek advance, jenjang karir apoteker Praktek Advance sebagai Pola Karier Apoteker dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pemenuhan kompetensi pada kerangka lanjutan pengembangan praktek Undang- Undang Dasar 1945 (UUD 1945) mengamanatkan profesi apoteker (KLP3A). Kerangka ini dikembangkan Kesehatan sebagai salah satu dari hak asasi manusia, menggunakan pendekatan adaptasi dan adopsi dari FIP dimana dalam pasal 28 H dinyatakan bahwa “setiap Global Advanced Development Framework (GADF), orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat berdasarkan proses penelitian2 . Untuk dapat menerapkan tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan praktek advance, seorang apoteker dituntut untuk sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan“. memenuhi standar tertentu dari enam kelompok berikut: Komponen penting dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang 1. Kepakaran dalam praktik profesi (bagaimana keahlian kompeten, khususnya tenaga kesehatan. pekerjaan atau ruang lingkup apoteker saat ini) Salah satu masalah strategis sumber daya manusia 2. Hubungan kerja kolaboratif (bagaimana apoteker kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan bekerja dengan orang lain) adalah dalam pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan, termasuk pengembangan karier yang belum 3. Kepemimpinan (bagaimana apoteker menginspirasi berjalan sebagaimana mestinya1. Pengembangan karier orang lain dalam mencapai standar yang tinggi dalam performa dan pengembangan diri) 1. Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, 2. Duggan, C. 2013. RPS Faculty: development opportunities Lampiran, Bab II, no. 32d and evidence of progression. London: The Pharmaceutical Journal. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 57

PROGRAM ORGANISASI 4. Manajemen (bagaimana apoteker mengatur dan Implementasi praktek advance memberikan berbagai melakukan praktik kefarmasian secara efisien) kelebihan bagi praktek apoteker. Apoteker yang terekognisi melaksanakan praktek pada tingkat advance tertentu, akan 5. Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan baik untuk melakukanprakteknyadengankompetensiyanglebihtinggi, apoteker lain atau profesi lainnya sehingga meningkatkan kualitas impact (mis. keamanan pasien) dan lebih efektif dalam menangani kompleksitas 6. Penelitian dan evaluasi (semua jenis evaluasi, inovasi, di banyak aspek pada area prakteknya. Rekognisi praktek atau pengembangan yang apoteker lakukan). advance juga meningkatkan keberterimaan pada profesi kesehatan lain, tidak hanya di tim klinisi, tetapi juga di area Pemenuhan pada batas tertentu dari enam kelompok praktek penelitian, pendidikan, dan manajemen. Apoteker tersebut, akan menunjukkan tingkat advancement dari advance juga menjadi role model dan preseptor yang baik praktek seorang apoteker. Implementasi pemenuhan bagi apoteker-apoteker junior, termasuk bagi mahasiswa enam kelompok tersebut akan menuntun apoteker untuk farmasi maupun mahasiswa profesi. Di sisi lain, rekognisi mengetahui kebutuhan dirinya terhadap pengembangan praktek advance memberikan kemudahan bagi pemberi diri yang lebih spesifik, misal. pengembangan keilmuan/ kerja mengenali tingkat kapabilitas apoteker yang bekerja kepakaran, pengembangan kapasitas kepemimpinan, di institusinya. atau pengembangan kemampuan mentorship. Dengan memenuhi kebutuhan tersebut, akan membantu seorang Sejatinya, praktek advance tidak hanya dapat diterapkan apoteker dapat menapaki tingkat advancement yang pada farmasi klinik dan farmasi komunitas. Bidang praktek lebih tinggi, dan tahap karier selanjutnya. Bahkan bila kefarmasian yang lain juga dapat menerapkan praktek seorang apoteker sudah memiliki kompetensi tertentu advance, misalnya pada bidang industri, distribusi, obat pada kelompok yang bersifat general, maka bila berpindah tradisional, dan lain-lain. sektor pekerjaan, dapat menempati tingkat advancement yang tidak jauh berbeda bila kompetensi kepakaran Melalui praktek advance, IAI mengembangkan visi praktek juga terpenuhi. nasional bagi apoteker di Indonesia, yaitu mampu memajukan praktik kefarmasian, sistem pendidikan, dan Berdasarkan uraian di atas, konsep praktek advance pelatihan transformatif untuk pelayanan kesehatan yang menjadi pendekatan yang dapat dipilih untuk lebih baik. Apoteker harus dapat beradaptasi, fleksibel, menggambarkan pola karier apoteker. Pada berbagai dan mampu menunjukkan kompetensi mereka untuk bidang praktek kefarmasian, konsep praktek advance memberikan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dan dapat memberikan peta pengembangan karier bagi meningkatkan kesehatan masyarakat. Melalui visi ini, IAI setiap apoteker secara berjenjang, sesuai dengan tingkat mendukung pengembangan apoteker menjadi tenaga kerja pemenuhan kompetensi pada 6 kelompok KLP3A. profesional, memiliki standar pendidikan dan pelatihan Oleh karenanya, PP-IAI sedang berkolaborasi bersama yang tinggi, mempromosikan dan melindungi kesehatan Kementerian Kesehatan, agar pola karier apoteker dapat masyarakat, melalui kepemimpinan dan pengembangan tergambarkan dalam grand design pengembangan karier profesionalitas, serta memastikan kontribusi apoteker tenaga kesehatan 2019-2024. Dengan diadopsinya konsep untuk layanan kesehatan yang lebih baik. praktek advance dalam dokumen tersebut, diharapkan pola karier apoteker akan semakin jelas, dan mendorong kualitas praktek keprofesian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Melangkah Maju bersama Praktek Advance PP-IAI sedang merumuskan metode terbaik untuk mendorong implementasi praktek advance di Indonesia. Metode tersebut mencakup instrumen rekognisi praktek, organisasi pengelola rekognisi praktek, dan metode online penyampaian portofolio praktek. Saat ini, PP-IAI sudah memiliki SIAP (Sistem Informasi Apoteker), yang akan menjadi basis data praktek advance. Sehingga, apoteker yang berminat terhadap pelaksanaan praktek advance hendaknya sudah memiliki akun di SIAP tersebut. 58

\"Our human compassion binds us the one to the other. Not in pity or patronizingly, but as human beings who have learnt how to turn our common suffering into hope for the future - Nelson Mandela | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 59

PROGRAM ORGANISASI Gebyar Peringatan Hari Apoteker Se-Dunia tahun 2020 di Indonesia apt. Erie Gusnellyanti, S.Si, MKM Sejak dicanangkan tahun 2009 oleh International Pharmaceutical Federation (FIP), World Pharmacist Day (WPD) atau Hari Apoteker Se-Dunia telah diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 25 September. Kegiatan WPD merupakan momentum untuk menunjukkan kontribusi apoteker agar pasien dan masyarakat mendapatkan manfaat terbesar ketika mengakses obat maupun teknologi kesehatan. Peringatan WPD mengambil tema yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini, FIP menetapkan tema Tranforming Global Health yang merujuk pada transformasi pelayanan, karya maupun pengabdian apoteker dalam menterjemahkan praktek kefarmasian. H ari Apoteker Sedunia ini merupakan kesempatan untuk World Pharmacist Day tahun ini dengan mengambil sub tema mengkomunikasikan bagaimana apoteker bersama- “Cermat Menyikapi Informasi dan Peredaran obat Online”. sama mentransformasi kesehatan melalui berbagai Tema ini diambil mengingat kondisi saat ini dimana teknologi layanan kesehatan di komunitasnya, termasuk informasi sangat berkembang, dan di lain pihak pandemi memberikan nasihat tentang hidup sehat, vaksinasi untuk Covid-19 menyebabkan masyarakat memiliki keterbatasan mencegah penyakit, dan memastikan bahwa obat dikonsumsi dalam menjangkau fasilitas kesehatan maupun aktivitas normal. dengan benar. Ini juga merupakan kesempatan untuk memberi Hal ini menyebabkan semakin maraknya informasi yang beredar tahu masyarakat bagaimana ilmuwan farmasi mengubah dan melalui online dan media sosial termasuk peredaran obat dan memperpanjang hidup manusia dengan mengembangkan alat kesehatan. Dalam kondisi demikian, masyarakat sangat obat dan vaksin yang aman dan efektif, dan pendidik farmasi mudah dipengaruhi. Sehingga PP IAI menganggap momentum mengubah hasil dengan memastikan bahwa ada apoteker dan WPD tahun ini merupakan kesempatan bagi apoteker di seluruh ilmuwan yang berkualifikasi dan kompeten untuk memenuhi Indonesia untuk membantu dan melindungi masyarakat kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. dengan mendapatkan informasi yang benar tentang obat dari sumber yang tepat. Sebab bisa jadi masyarakat sesungguhnya Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) memperingati tidak menyadari dampak dan bahayanya mengakses obat, alat 60

kesehatan dan informasi secara online.Dalam peringatan WPD Selain pemasangan twibbon, PP IAI juga mengadakan Kompetisi 2020, PP IAI mengajak semua pengurus dan anggotanya untuk Video Edukasi Masyarakat antar PC IAI dan Himpunan Seminat terlibat memberikan edukasi dan informasi agar masyarakat se-Indonesia. Video tersebut diunggah ke kanal Youtube dapat terhindar dari dampak yang tidak diinginkan, saat masing-masing serentak pada 24 September, dan dipublikasikan mengakses obat, alkes dan informasi melalui online. Oleh oleh seluruh anggota pada tanggal 25 September. Ratusan video karena itu diadakan serangkaian kegiatan untuk memeriahkan yang telah diunggah diharapkan dapat memberikan informasi peringatan WPD. Konsep kegiatan WPD yang dikoordinir dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah dampak buruk oleh Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Humas, Pengabdian dari kesalahan penggunaan obat yang didapatkan secara online. Masyarakat dan Tanggap Bencana, dan Jaminan Kesehatan Selanjutnya video tersebut akan dinilai di tingkat Pengurus Nasional, apt Lilik Yusuf Indrajaya, SSi, SE, MM ini melibatkan 3 Daerah terlebih dulu, kemudian pemenangnya akan dinilai oleh elemen penting di tengah masyarakat yaitu Youth, Netizen dan Tim Juri Nasional yang diketuai oleh Ifa Isfansyah, sutradara Women sebagai sasaran utama. peraih Piala Citra tahun 2011 untuk film Sang Penari. Kegiatan sudah mulai dilaksanakan sejak awal September Kegiatan berikutnya untuk sasaran Women, berupa webinar dengan pemasangan twibbon yang berisikan pesan sesuai tema Apoteker Berbagi Ilmu pada Masyarakat untuk kader PKK se- di media sosial oleh seluruh apoteker di seluruh Indonesia. Saat Indonesia dan masayarakat lainnya pada Rabu, 30 September ini sudah ribuan apoteker yang mengikuti kegiatan ini. Sasaran 2020. Webinar yang akan diselenggarakan melalui platform utama dari kegiatan ini adalah netizen (pengguna media sosial). Zoom dan Youtube ini akan menghadirkan sebagai Ketua Umum PP IAI, Drs. apt, Nurul Falah Eddy Pariang sebagai pembicara utama, beserta apt. Erie Gusnellyanti, S.Si, MKM dan apt. Yulianto, S.Farm, MPH sebagai pembicara lainnya, dan dimoderasi oleh Dra. apt. Tresnawati dari Bidang Humas, Pengabdian Masyarakat & Tanggap Bencana dan JKN PP IAI. Dalam webinar ini, Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, ibu Tri Tito Karnavian berkenan memberikan sambutan. Rangkaian kegiatan terakhir adalah apoteker Guru Tamu yang akan serentak dilaksanakan pada 8 Oktober secara virtual. Edukasi bertema ‘Kehati-hatian Menyikapi Informasi dan Peredaran Obat Secara Online’ ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah (PD) dan Pengurus Cabang (PC) IAI bersama anggotanya kepada siswa-siswi SMA/SMK/sederajat di seluruh Indonesia. Pada acara ini, para apoteker akan memberikan presentasi secara online dalam kegiatan belajar rutin yang diadakan oleh sekolah. Melalui kegiatan dengan sasaran Youth ini, diharapkan para siswa/i dapat menjadi penerus informasi bagi anggota keluarga lainnya maupun bagi dirinya sendiri. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 61

PROGRAM ORGANISASI Laporan: TRAINING OF TRAINERS “MAJELIS SIDANG ETIK DAN DISIPLIN APOTEKER” BAGI MEDAI DAERAH SE-INDONESIA Drs. apt. Risa Kota Putra, M.Si. MEDAI Pusat Ikatan Apoteker Indonesia G eliat Pengurus Apoteker sebagai bentuk kesiapsediaan organisasi URGENSI TOT Indonesia sejak kepemim- IAI, maka selama dua hari di Hotel Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) pinan Nurul Falah E. Pariang, Millenium pada tanggal 31 Agustus dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) hasil Ketua Umum PP IAI sudah 01 September 2019 diselenggarakanlah kongres 2018, pada pasal 53 ayat (3) menunjukan hasil dengan berdenyutnya Training of Trainners (TOT) bagi Calon huruf c, d, dan e, disebutkan bahwa hampir seluruh lini profesi kefarmasian Anggota Majelis Sidang Etik dan Disiplin MEDAI Daerah mempunyai tugas dan dari tingkat pusat hingga ke kabupaten/ Apoteker (MSED). fungsi, sbb: kota baik atas kinerja IAI itu sendiri b. Membina, mengawasi, dan menilai sebagai satu-satu OP Apoteker di Beberapa waktu lalu di tahun 2019 ada Indonesia, maupun bersama pemerintah kasus PCC di Propinsi Nusa Tenggara pelaksanaan kode etik dan didiplin (Kmenkes RI dan Badan POM). Seiring Barat, tidak lama berselang mencuat apoteker Indonesia oleh anggota dengan hal itu “peta posisi” Apoteker pula kasus kosmetika racikan di sebuah c. Membuat putusan terkait masalah pun mulai beranjak dari dapur yang apotek di Bengkulu. Kedua kasus ini etik dan disiplin apoteker dikalangan tertutup pandang ke “ruang tengah” menyebabkan apoteker berurusan anggota untuk ditindaklanjuti oleh bahkan sudah ada yang di “ruang tamu” dengan penegak hukum, hingga ketua ikatan sesuai ketentuan AD dari fasilitas pelayanan kesehatan, berlanjut ke ruang pengadilan. Ini adalah dan ART. sehingga wajah asli Apoteker itu mulai kasus yang terbuka di media sosial, d. Menegakkan Kode Etik dan Disiplin terlihat oleh pasien dan masyarakat. Ini sedangkan yang hanya jadi perbincangan Apoteker Indonesia. adalah efek baik yang wajib disyukuri, diantara instansi/organisasi kefarmasian namun ibarat dua sisi mata uang maka jauh lebih banyak lagi kejadiannya. Berdasarkan ketentuan ART IAI efek sampingnya pun tak bisa dielakkan, Kejadian-kejadian itu menimbulkan tersebut, maka MEDAI Daerah adalah yang mana akhir-akhir ini cela kinerja bisik-bisik di internal apoteker, tentang satu-satunya lembaga yang berwenang Apoteker ketika melaksanakan praktik cara bagaimana hal itu harus disikapi dan di level daerah untuk membuat putusan, kefarmasian pun mulai secara terbuka kepada siapa dimintakan nasehatnya salah atau tidak atas praktik kefarmasian disuarakan oleh berbagai pihak lewat (advokasi). yang telah dilakukan oleh seseorang media social. Lalu terkait dengan hal ini, apoteker di Indonesia. Sementara itu 62

dalam Anggaran Dasar (AD) IAI pada Pembukaan TOT dihadiri oleh Ketua Farmasi ITB. pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa: MEDAI Pusat, Prof. apt. Elfi Sahlan Ben, Materi: Pengetahuan Etik dan Disiplin “Anggota MEDAI adalah anggota dan Ketua Umum PP IAI Drs. apt. Nurul Apoteker Indonesia ikatan yang mampu untuk melakukan Falah E. Pariang. Drs. apt. Nurul Falah Hal-hal penting yang dipesankan fungsi-fungsi pembinaan, pengawasan, E. Pariang yang sekaligus membuka kepada peserta bahwa etik itu adalah dan penilaian Kode Etik dan Disiplin dan memberi kata sambutan, beliau kumpulan azas atau nilai yang berkenaan Apoteker sebagaimana mestinya”. memberi arahan bahwa perlunya dengan akhlak. Kaitan dengan praktik pengaturan dan sinergitas kinerja antar apoteker beliau menguraikan bahwa Maka untuk maksud tersebutlah lembaga di lingkaran IAI dalam rangka praktik itu cerminan akhlak/budi yang dilangsungkannya penyeleggaraan akselarasi perwujudan “Praktik Apoteker disuguhkan oleh apoteker kepada TOT yang diikuti perwakilan MEDAI Bertanggungjawab”. pasien yang dilayaninya. Sementara Daerah dan PD IAI se-Indonesia dengan itu disiplin apoteker adalah ketaatan suguhan materi kode etik, disiplin, Sementara Prof Elfi berpesan kepada atau kepatuhan seorang apoteker tata cara bersidang dan pedoman para peserta agar bersungguh-sungguh terhadap nilai-nilai yang ia percayai penilaian pelanggaran yang dilakukan berlatih, sehingga nantinya para peserta serta menjadi tanggungjawabnya oleh apoteker ketika melakukan praktik memiliki bekal dan mampu menjadi ketika pemberi layanan kefarmasian kefarmasian bagi pasien/konsumen. hakim (majelis) etik dan disiplin atas kepada pasien. Simpulan paparan aduan pelanggaran yang dilakukan oleh materi ini adalah memberi jalan kepada SUASANA PEMBUKAAN apoteker ketika melayani masyarakat. peserta bagaimana dengan mudah Persiapan penyelenggaran TOT bisa memahami etik dan disiplin apoteker dikatakan mendadak, akibatnya personil Seusai acara pembukaan, agenda TOT ketika berpraktik, dibanding jika harus MEDAI Pusat yang tebatas dan domisili berlanjut selama dua hari, pada hari menghapal pasal demi pasal dalam Buku tersebar di beberapa propinsi Sumatera pertama diisi dengan materi paparan Saku Kode Etik dan Pedoman Disiplin dan Jawa harus bekerja kilat namun narasumber yang mencakup 6 (enam) Apoteker Indonesia. tetap terkoordinatif ketika penyiapan modul dan dihari kedua diisi dengan materi pelatihan meski hanya lewat kegiatan berlatih menyelenggarakan Prof. apt. Marchaban H., DESS., media telpon dan WA. Untungnya staf sidang etik dan disiplin secara paralel anggota MEDAI Pusat, purnabhkati Guru sekretariat PP IAI tidak kalah sigap dan pada 3 (tiga) ruang sidang yang terpisah. Besar Fakultas Farmasi Universitas Gajah tanggap terhadap kebutuhan pelatihan Mada. yang diminta oleh MEDAI Pusat, yang PAPARAN MATERI TOT Materi: Prosedur Beracara pada Sidang dikoordinasikan oleh Wakil Ketua MEDAI Setiap materi TOT disampaikan oleh MEDAI Daerah Pusat sejawat Apoteker Djoharsah MX, narasumber dari pengurus MEDAI Pusat Prof. Marchaban menekankan bahwa apoteker senior yang dengan setia Periode 2018-2022, yaitu: prosedur beracara ini adalah hal yang mengayomi personil muda disela-sela Prof. Dr. apt. Tutus Gusdinar, anggota telah disepakati oleh OP IAI (dalam kesibukan dimasa purnabaktinya. MEDAI Pusat, Guru Besar Sekolah bentuk PO) bahwa seorang praktisi | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 63

PROGRAM ORGANISASI Apoteker itu hanya bisa dikatakan masing oleh Drs. apt. Umar Mansyur, M. terlihat gemetaran dan grogi, sebaliknya telah salah dalam melakukan praktik Sc., Drs. apt. Wahyudi UH., M. Sc., dan anggoa majelis ada yang menunjukan bilamana sudah ada ketetapan dari Dr. apt. Sugiyartono, MS. karakter galak layak di sidang Majelis Sidang Etika dan Disiplin (MSED) sungguhan. Poin utama yang diperoleh apoteker, setelah dilangsungkan sidang Drs. apt. Nurul Falah E. Pariang, pada TOT, utamanya di sesi simulasi ini yang dimaksud menurut tata cara Ketua Umum PP IAI adalah dialaminya suasana kebatinan ini. Keputusan salah atau tidak salah, Materi: Pengenalan Organisasi dan penyelenggaraan sebuah sidang etik dan tidaklah diputuskan oleh MEDAI Daerah Keanggotaan disiplin, sehingga diharapkan ini menjadi sebagai sebuah lembaga, akan tetapi Ketua Umum memaparkan kepada bekal awal untuk membangkitkan oleh Majelis yang sifatnya independen peserta terkait kebijakan program POPCA motivasi serta keberanian setiap MEDAI yang dibentuk berdasarkan ketetapan bagi setiap penerimaan anggota baru Daerah untuk menyelenggarakan sidang MEDAI Daerah dalam sebuah rapat Apoteker, setelah diserah terimakan etik dan disiplin melalui pembetukan pleno. kepada PD IAI oleh Perguruan Tinggi Majelis Sidang Etik dan Displin (MSED). asalnya. Drs. apt. Risa Kota Putra, M. Si., DINAMIKA DAERAH PASKA TOT Prof. apt. Elfi Sahlan Ben, anggota MEDAI Pusat, Dosen Farmasi Ketua MEDAI Pusat, purnabhakti Guru Paska penyelenggaraan TOT, di beberapa Besar Fakultas Farmasi Universitas STIKes Holistik Purwakarta Andalas PD IAI melalui pesan Chat di WA dan Materi: Internaliasi Etik dan Disiplin Materi: Pedoman Penilaian Pelanggaran Apoteker instagram terlihat postingan sebagai Etik dan Disiplin Apoteker Materi ini hampir sama sehingga bentuk tindak lanjut kegiatan di propinsi terkesan pengulangan dari materi Ada tiga hal pokok yang disampaikan oleh Prof. Tutus, hanya lebih ringan dan masing-masing. Dalam minggu pertama praktis. Materi ini diperkenalkan oleh pemateri Ap. Risa Kota, pertama bahwa Ketua MEDAI Pusat kepada perwakilan dan kedua sudah muncul postingan MEDAI Daerah sebagai Bahan standar setiap anggota majelis (hakim MEDAI) untuk paparan etik dan disiplin pada sosialisasi atau latihan bersidang di pelaksanaan Penge-nalan Organisasi dan harus mampu sementara menanggalkan Penerimaan Calon Anggota (POPCA) bagi Sumatera Utara, Bengkulu, dari Pulau apoteker muda yang baru lulus sebagai paradigma “hukum” ketika menjadi apoteker. Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, hakim MEDAI, dan mengganti dengan SIMULASI SIDANG ETIK DAN DISIPLIN Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Kelas simulasi dilaksanakan pada hari paradigma “sanksi etik”, meskipun yang kedua dari penyelenggaraan TOT pada Barat. Dari semangat yang tumbuh ruangan terpisah yang dilakukan secara dilanggar oleh Apoteker adalah ketentuan parallel, yang setiap ruang dipandu ketika TOT di Jakarta ternyata mampu oleh 2 (dua) orang tutor. Pada setiap peraturan perundangan. Hal kedua, yaitu kelompok sidang dilakukan pembagian membangkitkan gairah sosialisasi etik peran yakni ada yang berperan sebagai kualifikasi berat-ringannya sanksi etik Ketua majelis, Anggota majelis, Panitera, dan disiplin apoteker di beberapa Penyelidik, Teradu, Pengadu, Saksi ditentukan oleh ada-tidaknya kerugian Teradu, dan Saksi Ahli. daerah, meskipun terlihat masih sangat (potensi) yang terhubung langsung Materi persidangan adalah materi yang sederhana, namun demikian ini adalah sudah dilatihkan pada hari pertama dan dengan pelanggaran yang dilakukan. Dan sudah termuat dalam beberapa Form masukan bagi MEDAI Pusat untuk MEDAI 01, 02, 03, dan 04. Pada saat ketiga, kuantifikasi sanksi ditentukan oleh simulasi sidang berlangsung terlihat menyusun tahapan lanjutannya bagi adanya semangat dan kesungguhan 4 (empat) nilai yakni: kerugian terhadap dalam melatih diri layaknya melakukan penyempurnaan penyelenggaraan sidang sungguhan di ruangan martabat/kehormatan organisasi, pengadilan. Pelakon teradu ada yang pelatihan etik dan disiplin ke depan. keselamatan pasien, kepentingan umum, dan niat baik pengadu. Catatan pinggir yang perlu jadi bahan dimasa depan adalah Majelis Etik dan Drs. apt. Martin Sehendri, M. Farm., Disiplin (MEDAI) adalah pengadil jika hal anggota MEDAI Pusat, Kepala Balai Besar itu dirujuk ke lembaga pemerintahan, POM Padang sebab itu dimasa depan kiranya perlulah Materi: Tutor Pengisi Form-Form Sidang disyaratkan adanya kriteria tertentu MEDAI Daerah bagi pengurus MEDAI. Paling tidak Pemateri memandu peserta berlatih MEDAI Daerah apalagi MEDAI Pusat memahami dan mengisi fomulir-formulir adalah mereka yang memiliki bekal sejak aduan diterima hingga penetapan pengalaman, kearifan dan memahami sanksi. hukum serta akan lebih baik lagi jika sudah memiliki pengalaman sebagai KELOMPOK TUTOR bagian dari pengurus IAI. Latihan mengisikan contoh kasus bagi Semoga semua peran dalam rangkaian sidang etik dan disiplin yang meliputi peran Jakarta, 29 Desember 2019. Sekretaris MEDAI (panitera), investigator (penyelidik), anggota majelis, dan ketua majelis. Tiap kelompok dipandu masing- 64

PROGRAM ORGANISASI | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 65

ETIKO LEGAL APA YANG HARUS DIKETAHUI APOTEKER MENGHADAPI PERMASALAHAN HUKUM DALAM PRAKTIK KEFARMASIAN Brigjen Pol. Drs. apt. Mufti Djusnir, M.Si. ( Ketua Badan Advokasi dan Pembelaan Anggota PP IAI) 66

PENGANTAR tidak memenuhi standar dan/atau ketentuan tersebut sehingga melak- persyaratan keamanan, khasiat atau anakan kewajiban, kemudian dapat Praktik kefarmasian semakin kemanfaatan, dan mutu dipidana menuntut haknya. Kewajiban utama berkembang sejak diterapkannya dengan pidana penjara paling lama adalah memelihara kompetensi dan Undang-Undang No 36 Tahun 10 (sepuluh) tahun dan denda mengikuti perkembangan ilmu penge- 2009 tentang Kesehatan, yang paling banyak Rp1.000.000.000,00 tahuan dan teknologi kefarmasian mengamanatkan praktik kefarmasian (satu miliar rupiah). Pidana ini dan kesehatan dan peraturan yang meliputi pembuatan termasuk akan meningkat menjadi 15 tahun perundang-undangan yang berlaku. pengendalian mutu sediaan dan denda Rp. 1.500.000.000,- Pendalaman wajib dilakukan farmasi, pengamanan, pengadaan, jika sediaan farmasi dan/atau alkes Apeteker terkait berbagai pengertian penyimpanan dan pendistribusian tersebut tidak memiliki izin edar. dan implementasi terkait hukum obat, pelayanan obat atas resep Bagaimana sebaiknya Apoteker meng- seperti hukum pidana, hokum perdata, dokter, pelayanan informasi obat antisipasi atau menghadapi hal ini ? hukum dagang, tindak pidana, serta pengembangan obat, bahan UPAYA ATAU KIAT YANG tindak perdata, sanksi pidana, sanksi obat dan obat tradisional harus DAPAT DILAKUKAN perdata, penyidik dan penyidikan, dilakukan oleh tenaga kesehatan Apoteker dapat mengantisipasi dan penyelidik dan penyelidikan, laporan yang mempunyai keahlian dan atau menghadapi hal diatas melalui polisi, berita acara pemeriksaan, kewenangan sesuai dengan ketentuan upaya pre-emtif, preventif dan kuratif. penuntutan, penahanan, pengadilan peraturan perundang-undangan. Upaya pre-emtif adalah upaya awal dan penyitaan. yang dapat dilakukan oleh Apoteker Upaya preventif yang diperlukan Konsekuensi dari ketentuan ini, untuk mencegah terjadinya tindak adalah kewajiban Apoteker untuk sebagai tenaga kesehatan yang diberi pidana terkait praktik kefarmasian menghindari terjadinya kemung- wewenang, Apoteker memiliki melalui penanamkan nilai-nilai/ kinan pelanggaran dengan cara peluang sekaligus tantangan norma-norma yang baik dan memastikan bahwa Apoteker untuk dapat melaksanakan penguasaan imu pengetahaun dan memiliki kewenangan untuk melak- praktik kefarmasian secara teknologi kefarmasian sehingga tidak sanakan praktik kefarmasian dengan bertanggungjawab secara optimal dan ada niat meskipun ada kesempatan memiliki STR dan SIP yang berlaku. seimbang antara hak dan kewajiban melakukan pelanggaran. Dimanapun berpraktik, pelaksanaan sebagai pemberi jasa pelayanan Upaya preventif merupakan tindak praktik kefarmasian di semua fasilitas kefarmasian. Dengan demikian lanjut dari upaya pre-emtif yang praktik kefarmasian baik di industri, Apoteker harus menjalankan praktik masih dalam tataran pencegahan distributor, rumah sakit, apotek, dan sesuai dengan kewenangan yang sebelum terjadinya tindak pidana klinik, Apoteker harus menyediakan didasarakan atas kompetensi yang dengan cara menghilangkan kesem- obat, obat tradisional, kosmetika dan dimiliki. patan untuk melakukan kejahatan. alat kesehatan yang aman, bermutu, Namun dalam keadaan tertentu, Sedangkan upaya kuratif adalah bermanfaaat/ berkhasiat dan memi- dalam pelaksanaan praktik kefarma- tindakan yang ahrus dilakukan kalau liki izin edar yang masih berlaku. sian, Apoteker dapat menghadapi sudah ada dugaan atau enar terjadi Setiap proses produksi, distribusi permasalahan yang menyebabkan pelangagran pidana. dan pelayanan hendaklah memiliki adanya kemungkinan atau diduga, Upaya pre-emtif dimulai dari diri standar operasional prosedur dan disangka dan dituntut oleh konsumen Apoteker sendiri melalui peningkatan dilakukan dengan cara produksi, atau klien, atau menghadapi oknum dan pembaharuan nilai nilai dan distribusi dan pelayanan yang baik aparat hukum yang melakukan norma yan baik dalam melaksanakan sesuai dengan ketentuan, membuat pemeriksaan, penyelidikan atau penyi- praktik secara bertanggung jawab dan menyimpan catatan dan/atau dikan, dan bahkan dikriminalisasi menggunakan ilmu pengetahuan dokumen tentang pemeriksaan, atau diancam pidana. Jika terbukti tentang peraturan perundang- asuhan, dan tindakan yang dilakukan bersalah, Apoteker akan menghadapi undangan, pedoman disiplin dan dalam praktik kefarmasian dan tuntutan berupa pidana denda dan/ etika profesi yang ada. diikuti dengan menjaga rahasia yang atau penjara sesuai dengan peraturan Oleh sebab itu setiap Apoteker dibebankan kepada Apoeker dalam yang berlaku. harus mempelajari dan mendalami praktik kefarmasian. Jika terjadi kemungkinan atau Misalnya, jika Apoteker dengan adanya dugaan pelanggaran, maka sengaja memproduksi atau Apoteker harus menyiapkan diri mengedarkan sediaan farmasi ( bahan obat, obat, obat tradsional) dan/atau alat kesehatan yang | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 67

ETIKO LEGAL melakukan upaya kuratif berupa Industri, Izin Operasional dan dilakukan penyidikan oleh penyidik. tindakan untuk menghadapi kejadian Sertifikat Produksi / Distribusi atau Untuk itu, Apotoker mempersiapkan pro justisia, yaitu tindakan yang SIA. Jika terjadi pemeriksaan dan / semua dokumen yang membuktikan diambil oleh aparat penegak hukum atau penyitaan barang bukti, maka bahwa Apoteker sudah melaskanakan yang sah dan memiliki kekuatan diperlukan berita acara yang lengkap, praktik dengan benar seperti berbagai hukum yang mengikat untuk jelas dan sah. Apoteker berhak tidak surat izin, bukti keabsahan transaksi, kepentingan penegakan hukum dan menandatangani berita acara jika standar oeprasional prosedur, dan keadilan, atau menghadapi oknum isinya tidak sesuai dengan kenyataan catatan praktik kefarmasian seperti aparat yang berindak seolah olah yang ada. surat pessanan, kartu stok, catatan seperti pro justisia. Pada saat sudah terjadi proses pengobatan pasien (PMR), resep, Tentunya akan sangat baik, jika “pro justisia”, misalnya sudah laporan pemakaian / penjualan obat, Apoteker sendiri mampu dan sanggup ada pemberitahuan adanya kasus kosmetikad an obat tradisional, menghadapinya. Apoteker berhak atau adanya surat pemanggilan dll. Bila perlu menuliskan secara mendapat perlindungan hukum dari dan/atau surat pemberitahuan lengkap dan rinci kronologis praktik tindakan pihak yang beritikad tidak dimulainya penyidikan (SPDP) kefarmasian yang dilakukan dan baik, melakukan pembelaan diri yang menunjukkan sudah adanya terkait dengan dugaan pelanggaran sepatutnya di dalam penyelesaian kemungkinan menjadi tersangka yang ada. hukum, hak untuk rehabilitasi nama dari pihak yang berwenang, Apoteker Dokumen dan bukti yang ada baik apabila dugaan yang disangkakan dapat menghubungi Pengurus Ikatan tersebut sebagai bukti dan sekaligus tidak terbukti secara hukum. Apoteker Indonesia. bahan yang dapat disampaikan Namun jika tidak, maka diperlukan IAI berkewajiban melindungi, dan jika dilakukan penyelidikan untuk tindakan advokasi dan perlindungan membela Apoteker anggotanya sesuai mencari dan menemukan suatu dari organisasi profesi atau penasehat dengan anggaran dasar dan anggaran peristiwa yang diduga sebagai tindak hukum /pengacara, yang akan rumah tangga serta peraturan pidana guna menentukan dapat melakukan pembelaan hukum organisasi melalui pemberian atau tidaknya dilakukan penyidikan bagi tersangka dan memperileh perlindungan dan advokasi kepada menurut cara yang diatur dalam kepastian hukum atas praktik yang anggota dalam dalam kaitannya undang-undang, atau pada langkah dilaksanakan. Bila perlu dicari orang dengan mamsalah hukum dengan lebih lanjut berupa penyidikan untuk yang profesional, serta mempunyai membentuk tim advokasi secara mencari serta mengumpulkan bukti pemahaman yang baik terhadap berjenjang mulai dari pengurus yang dengan bukti itu membuat praktik kefarmasian. cabang, pengurus daerah dan terang tentang tindak pidana yang Pada saat awal kejadian adanya pengurus pusat. Tentunya IAI akan terjadi dan guna menemukan dugaan pelanggaran, baik berdasar- menerima permintaan pembelaan tersangkanya. kan pengaduan atau pemeriksaan atau pengaduan, memeriksa, dan Pada saat penyidikan penyidik akan oleh aparat hukum, maka Apoteker memutuskan apakah memang ada mencatat dan membuat berita hendaknya menghadapi dengan dugaan kasus pelanggaran hukum. acara pemeriksaan (BAP) setelah tenang dan teliti. Setiap aparat Terlebih dahulu akan dipelajari, mengajukan pertanyaan terhadap hukum harus dilengkapi dan apakah kasus ini menyangkut dugaan tersangka. Pada saat ini Apoteker dipastikan memiliki surat tugas yang pelanggaran Pedoman Disiplin berhak menolak proses penyidikan jelas, sah dan lengkap, termasuk Apoteker Indoensia atau Kode jika dalam keadaan sakit, meminta dasar pemberian tugas berupa bentuk Etik Apoteker Indonesia. Jika ada didampingi penasihat hukum, dugaan dan dasar hukum yang kemungkinan pelanggaran disiplin meminta kejelasan atas pertanyaan dipakai. Bila perlu dapat dikonfirmasi dan etik, maka akan diupayakan yang tidak jelas, tidak lengkap atau ke Instansi tempat petugas bekerja untuk membahasnya dilingkungah tidak sesuai, meminta kesempatan dan instansi terkait lainnya seperti Majels Disiplin dan Etik Apoteker untuk membaca kembali berita acara dinas kesehatan atau balai pengawas Indonesia terlebih dahulu. Namun yang ditulis atau mendengarkan obat dan makanan. jika diduga ada pelanggaran hukum, rekaman, dan menolak jika tidak Pada saat terjadi pemeriksaan, maka IAI akan menugaskan Tim sesuai dengan keterangan / fakta Apoteker harus menyediakan Avokasi untuk melaksanakan tugas yang diberikan, tidak menanda dokumen Srtifikat Kompetensi, advokasi dan perlindungan anggota tangani berita acara yang tidak sesuai. STRA, SIP, Nomer Izin berusaha, Dalam hal Apoteker sudah mem- Perkara yang sampai ke pengadilan, Surat Izin Sarana berupa Izin Usaha peroleh SPDP dan diduga keras memerlukan proses sidang penga- menjadi tersangka maka akan 68

dilan. Untuk itu Apoteker hendaknya yang ada atau ada ketidakpuasan, dapat menghindari atau mengurangi menyiapkan diri dengan memastikan maka dapat mengajukan banding hukuman yang akan dikenakan bawha sudah memiliki pembela, secara lisan atau tertulis pada saat terhadap Apoteker. Ikatan Apoteker termasuk Tim Advokasi dari IAI vonis dijatuhkan atau selambat indoneisa pada tingkat cabang, dan menghadirkan saksi ahli yang lambatnya 14 hari setelah putusan daerah dan pusat siap melindungi dan meringankan.. Selain itu Apoteker diterima melalui pengadilan negeri menyediakan tenaga dan ahli untuk harus meyakinkan diri dan majelis tempat putusan tersebut dijatuhkan. upaya advokasi bagi anggotanya. hakim melalui jawaban atas Banding dapat diminta untuk DAFTAR PUSTAKA pertanyaan, penuntut umum dan melakukan pemeriksaan terhadap 1. Undang-Undang 36 Tahun 2009 HAKIM yang sedang mengumpulkan saksi atau ahli baru atau yang pernah pengakuan / bukti-bukti persidangan diajukan, maupun peemeriksaan tentang Kesehatan dengan tenang dan sesuai fakta dan ulang terhadap bukti ang ada. 2. Undang-Undang 36 Tahun 2014 kronologis yang sudah disiapkan Tentunya perlu persiapan oeh sebagai bahan pembelaan. Apoteker Apoteker dan pembela atau tim tentang Kesehatan berhak manyangkal pertanyaan yang advokasi, baik secara prosedural / 3. Undang-Undang No 8 Tahun tidak sesuai dengan keadaan pada formil ataupun materil terkait saksi saat praktik yang dilakukan, karena /saksi ahli atau bukti yang bisa 1981 tentang Hukum Acara selama ini sudah melaksanakan menguatkan alasan banding. Hal ini Pidana. praktik kefarmasian dengan dapat dikonsultasikan kepada para 4. Peraturan Pemerintah No kewenangan melalui STR dan pembela. 72/1998 tentang Pengamanan SIP sesuai dengan peraturan PENUTUP Sediaan Farmasi dan Alat perundangan yang berlaku, sesuai Semoga tidak ada Apoteker yang Kesehatan standar profesi, standar praktik / akan mengalami proses diatas, 5. Peraturan Pemerintah No pelayanan, pedoman disiplin dan selagi Apotekr melaksanaan praktik 51/2009 tentang Pekerjaan kode etik profesi serta kaidah ilmu secara professional, berdisiplin dan Kefarmasian dan teknologikefarmasian yang etis dan bertanggung jawab. Kalau 6. Peraturan Organisasi IAI No 09 berlaku. toh dalam keadan tidak diinginkan Tahun 2017 Tentang Penanganan Pada akhir dari persidangan, jika atau terpaksa, maka diperlukan Dugaan Pelanggaran Disiplin keputusan majelis hakim tidak sesuai upaya persiapan berupa pre emtif, dan Etik dengan apa yang ada dan tidak sesuai preventif dan kuratif sehingga menurut peraturan perundangan | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 69

Beretika di Media Sosial: Salah Kaprah Kebebasan Berkomunikasi di Abad Teknologi Dr. Muhamad Sulhan etika tidak datang dari ruang hampa, melainkan melalui evolusi masyarakat bersangkutan dalam mengembangkan realitas sosialnya (Wenburg & Wilmot, 1973 Hampir beratus tahun yang kotak yang bernama televisi itu muncul lanjur menjadikan televisi sebagai teman lalu, pada saat radio pertama gambar yang bisa bergerak? Untuk ber- bergaul hari-hari. Tiada hari tanpa televi- kali ditemukan, banyak orang puluh tahun lamanya publik terhipnotis si. Lalu tibalah masa internet. bingung kenapa alat itu bisa dengan televisi. Menjadikan seluruh cer- mengeluarkan suara padahal ita dan informasi di televisi sebagai pan- Meskipun pada awal kemunculannya in- tak ada orang di dalamnya (ingat bentuk duan perilaku dan kebenaran. Pada saat ternet hanya digunakan sebagai fasilitas radio hampir sama dengan lemari pa- itulah muncul banyak studi tentang efek dalam memberi komando dan informasi kaian saat itu, besar sekali). Banyak kemu- dan pengaruh televisi atas pengetahuan, di ranah militer, namun hari ini internet dian yang beranggapan bahwa itu sejenis sikap, dan perilaku masyarakat. Hampir telah merambah hampir ke seluruh di- pekerjaan tukang sihir. Publik heboh rata-rata penelitian menunjukan bahwa mensi kehidupan manusia. Tidak ada dengan teknologi komunikasi itu. Banyak televisi adalah biang kerok degradasi aktivitas manusia yang tidak terfasilita- pihak menuduh bahwa yang menggu- moral, kejahatan serius, penyimpangan si oleh internet. Jika radio, dan televisi nakan radio adalah mereka yang telah seksual, dan dakwaan negatif lainnya. membutuhkan waktu yang cukup lama dipengaruhi oleh kekuatan sihir. Dari ke- Semakin kuat upaya pemerintah dan untuk berinovasi, internet hadir dengan hebohan pasca penemuan teknologi su- masyarakat menjadikan televisi sebagai kecepatan tinggi untuk mengimprovisasi ara terkirim itu, butuh waktu cukup lama medium pembawa kebaikan, semakin diri. Problem sentral dari internet adalah baru kemudian televisi ditemukan. Efekn- pula cerita-cerita tentang efek negatif dia memasuki ruang-ruang pribadi pada ya jauh lebih heboh. Banyak pihak mem- dan destruktif televisi terungkap kepada saat bermetamorfosis menjadi media pertanyakan dan heran kenapa dalam masyarakat. Faktanya masyarakat ter- sosial (yang diakses dan dipergunakan 70

sepenuhnya secara personal). Ini artin- moralitas dalam berelasi dengan manu- alah yang coba untuk ditelisik itu seperti ya, kuasa penggunaan bentuk-bentuk sia lain. Inilah yang membuat kajian ten- penggunaan tenaga nuklir, pencemaran konkret media internet seperti berbagai tang etika menjadi semakin penting dari lingkungan hidup, diskriminasi dalam platform bernama whatsApps, facebook, hari ke hari. beragam bentuk (ras, agama, gender, instagram, murni menjadi ranah kuasa dan sebagainya), dan etika kebebasan pribadi masing-masing orang. Yang ja- Berbagai profesi yang dalam pekerjaan- berbicara. Yang terakhir merupakan rang dipahami oleh banyak orang adalah ya terkena dimensi moral, seperti dokter dimensi etika terapan yang memantik meskipun porsi penggunaan platform (pasien bisa sembuh atau tidak), peng- perdebatan banyak pihak hingga saat tadi berada dalam kuasa pribadi, namun acara (klien bisa menang atau kalah), ped- ini. Daya pantik yang luar biasa atas ma- akses penggunaannya meliputi ban- agang (konsumen bisa untung atau rugi), salah ini adalah perkembangan luar bia- yak orang dengan dimensi sosial yang memiliki cara pandang unik terhadap sa dimensi teknologi dan komunikasi. Di beraneka ragam. Pada titik bolak-balik dimensi moral dalam pekerjaan mereka. satu sisi teknologi komunikasi menjamin dimensi inilah kemudian media sosial Selalu ada upaya untuk secara etis memi- demokratisasi (kebebasan berbicara dan memiliki problem etika yang cukup se- liki tanggung jawab membuat semua pi- berpendapat) sementara di sisi lain ada rius. Sebelum lebih jauh membicarakan hak senang, bahagia, dan mendapatkan kerugian dan problem tanggung jawab tentang benturan etika dan problemati- manfaat maksimal dari hasil relasi sosial. yang tidak boleh dilepaskan pada saat kanya di sana, mari kita telusuri definisi, Inilah yang membuat etika menjadi se- seseorang mengagung-agungkan kebe- bentuk, dan kompleksitas etika sebagai buah ilmu yang memberi bantuan beru- basan berpendapat yang terfasilitasi oleh sebuah kata berikut penerapannya. pa rujukan tentang bagaimana standar ruang teknologi tersebut. Inilah tantan- bersikap dan berbuat untuk membuat gan serius yang harus diselesaikan. Untuk Etika: Antara Harapan dan Kenyataan- relasi sosial menjadi harmonis. Pada titik menjawabnya, kita harus mengetahui Membicarakan etika berarti membicara- inilah muncul yang disebut dengan etika asal-usul hubungan antara media dan kan tentang moral. Secara etimologi ber- sebagai ilmu. Fokus peranannya adalah masyarakat secara sosial, lalu bagaimana asal dari kata Yunani kuno : Ethos. Dalam menjadi semacam rujukan sikap dan hubungan itu menghasilkan ketidaksada- makna tunggal memiliki arti tempat ting- perilaku bagaimana seharusnya morali- ran atas praktek bahasa dan kompleksi- gal yang biasa; padang rumput, kandang, tas ditegakkan dan diberlakukan dalam tas teknologi media komunikasi. kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, semua dimensi kehidupan sosial manu- sikap, cara berpikir. Jadi etika pada intin- sia. Dalam konteks ini, etika sama sekali Problem Sermonik: Masalah Bahasa , ya adalah segala sesuatu yang stabil dan tidak berhubungan dengan sebuah hasil Kompleksitas Media dan Dimensi Sosial relatif tetap konsisten. Jika diterjemahkan perbuatan manusia. Sama seperti bah- Proses berkomunikasi hari ini mendapat- dalam bentuk jamak maka dia bisa berar- wa etika tidak bisa memberikan garansi kan sebuah tantangan dan peluang baru. ti adat kebiasaan. Ada dimensi budaya tentang level kepuasan seorang pasien, Perkembangan teknologi komunikasi dan yang kental dalam istilah etika tersebut. kesenangan klien, atau kegembiraan seo- informasi yang melaju pesat sepanjang Secara umum hingga hari ini etika bisa rang konsumen. Etika pada tataran ini abad 21 telah menghasilkan problem dimaknai sebagai ilmu tentang apa yang disebut dengan etika normatif. Sebagai serius di sektor etika berkomunikasi. Sei- biasa dilakukan atau ilmu tentang adat sebuah kajian keilmuan, etika member- ring dengan kemunculan media sosial kebiasaan. Seperti sama-sama kita keta- ikan landasan tentang bagaimana seha- yang terfasilitasi oleh teknologi komuni- hui, problem sentral kehidupan manusia rusnya penegakan praktik moral bisa ber- kasi, muncul eforia atas kebebasan bicara dalam berinteraksi dengan manusia lain jalan semaksimal mungkin. apa saja. Setiap orang merasa bebas un- adalah dimensi moralitasnya. Kehidupan tuk ‘mengoceh’ di twitter, fesbuk, dan in- binatang tidak memiliki dimensi moral Yang paling menarik pada abad ini ada- stagram. Semua menyuarakan hasrat dan sama-sekali. Bebas lepas begitu saja. Ke- lah bentuk dan praktek etika terapan. keinginannya. Selain tentu saja keinginan hidupan manusia sebaliknya. Manusia Ini adalah dimensi lain dari etika. Jika untuk eksis. Ironisnya problem etika di memiliki insting mendasar untuk terus selama ini etika hanya berkutat dengan media ini sangat terkait erat dengan si- terhubung dengan manusia lain. Makh- masalah apa yang seharusnya dilakukan fat dan bentuk dari perangkat teknologi luk sosial. Dalam konteks berhubungan dan tidak dilakukan, maka tantangan yang dipilih. Keasyikan orang bermain dengan orang lain inilah kewajiban-ke- terbesar etika hari ini berkaitan dengan dengan perangkat teknologi, dan peng- wajiban moral manusia menjadi peman- kompleksitas profesional yang melekat hargaan tertinggi mereka atas teknologi tik berbagai masalah. Entah itu terkait pada diri seseorang. Inilah yang disebut membuat esensi etika menjadi terlupa- dengan pekerjaan, profesi, ekonomi, tata dengan etika terapan. Sebuah cabang kan dalam setiap praktek dan pembaha- politik, bahkan pada tata cara berkomu- etika yang secara khusus menyoroti san. Kita mungkin tidak boleh lupa, bah- nikasi. Begitu proses interaksi antar ma- seuatu profesi atau suatu masalah. Se- wa di tengah kita terlalu asyik dengan diri nusia dipantik dan dimulai, maka dimensi bagai contoh tentang etika terapan yang kita dan gadget kita sendiri, ada dimensi moral atas hak dan kewajiban langsung membahas profesi kedokteran (etika sosial yang melibatkan orang lain. melekat dalam interaksi tersebut. Tidak kedokteran), etika politik, etika bisnis, ada manusia yang terbebas dari dimensi dan sebagainya. Diantara masalah-mas- Masyarakat abad modern hari ini adalah | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 71

ETIKO LEGAL masyarakat yang tidak bisa lagi terpisah Contoh sederhana adalah jika kebiasaan Kompleksitas bahasa dan teknologi media dengan teknologi komunikasi dan infor- bergunjing kita di pos kamling di sebuah yang digunakan berimplikasi pada akibat masi. Efek negatif yang dimunculkan oleh kampung implikasinya mungkin saja ha- komunikasi yang muncul pada berbagai media di satu sisi terus mendapatkan nya didengar dan mempengaruhi satu level baik individu, kelompok, dan mas- banyak uji coba dan penelitian dalam di- kelompok pertemanan, maka jika kita yarakat. mensi ilmu sosial. Di sisi lain bahasan eti- bergunjing di sebuah grup WhatApps ka menjadi fenomena menarik. Apabila di (WA Group) maka implikasinya korban Jika memperhatikan gambar di atas, tam- sisi yang pertama pembicaran lebih ben- dan pelakunya bisa lebih dari ratusan pak bahwa aspek ketidakpekaan bahasa yak berada pada aspek deskripsi kondisi orang, tergantung dari jumlah anggota dan ketidaksadaran media adalah dua secara jujur dan apa adanya, maka di- WA grup kita. Berbeda media yang kita aspek utama kenapa terjadi masalah eti- mensi etika berbicara pada sisi normatif gunakan maka akan berbeda pula im- ka dalam berbicara dan berpendapat di dan harapan bagaimana seharusnya me- plikasi dan daya magnitude pesannya. media sosial. Jika setiap orang menyadari dia berperan dan bisa digunakan untuk Kebebasan berbicara menjadi masalah bahwa pada saat tertentu dia tengah ber- membuat umat manusia lebih baik. pada saat dia berpindah ke media sosial bicara dengan banyak orang (yang justru karena sifat komunikasi yang bergeser tidak semuanya dia kenal) maka dia akan Aspek sosial praktek bermedia diteliti dan tanpa disadari sosok yang telah berko- cenderung lebih hati-hati untuk menge- diamati oleh ahli-ahli sosiologi komuni- munikasi. Inilah yang disebut dengan di- tikkan jarinya di gadget masing-masing. kasi (SK). Perkembangan kajian sosiologi mensi sermonik dari bahasa. Inilah hal penting untuk disadari, meng- komunikasi betul-betul berbeda dalam ingat media sosial yang menjadi platform satu dekade terakhir. Pada abad sebel- Dimensi sermonik menegaskan bah- utama memiliki begitu banyak kelemahan umnya, SK lebih banyak melihat efek me- wa dalam berkomunikasi, bahasa tidak dan kerugian jika menggunakannya tidak dia massa sebagai faktor utama untuk mungkin digunakan dalam cara yang disertai dengan nilai bijak dan kesadaran mempengaruhi dinamika masyarakat. sepenuhnya netral dan objektif. Artinya penuh. Seperti yang akan saya tuliskan Namun, hari ini media massa hanya men- tafsir setiap orang pada saat berkomu- dibagian selanjutnya. jadi bagian dari upaya untuk melihat efek nikasi tidak akan pernah sama satu sama media secara keseluruhan. Seluruh sendi lain. Lain pihak di depan kita, lain pula Hati-hati dengan Jarimu!: Pesan Moral kehidupan kita telah sedemikian tergan- cara kita berkomunikasi dengan mere- Buat Pengguna Media Sosial tung dengan media komunikasi. Melalui ka. Jadi bisa dibayangkan andaikata kita Seorang pemerhati media sosial dari jasa gadget, dan perangkat komunikasi sama sekali tidak mengenal lawan bicara Amerika, Jaron Lanier dalam bukunya mutakhir, masyarakat secara pasti me- kita (saat mengirim pesan ke WA Grup berjudul ‘Ten Arguments for Deleting Your negaskan tata aturan dan norma baru yang tidak semua anggotanya kita kenal Social Media Right Now’ (2019), meyak- dalam kehidupan mereka. Pemahaman dengan baik!) lalu kita membicarakan se- ini adanya kekuatan BUMMER (pengua- atas konsep-konsep globalisasi, konver- buah isu yang sensitif sesuai prasangka sa sistem kendali). BUMMER ini adalah gensi, koneksi, dan jaringan telah men- kita? kekuatan algoritma dan bantuan artificial jadi keniscayaan. Dalam konsep-konsep intelligence (AI) yang telah menciptakan utama itulah kemudian seorang sarjana Selain itu dimensi sermonik juga meng- tatanan perilaku kolektif seluruh netizen komunikasi memainkan peran mereka. garisbawahi penggunaan kata-kata yang di seluruh dunia. Dari sanalah sebenarn- Mempelajari aspek media, bentuk komu- kita pilih (ikon yang ditampilkan) yang ya penggunaan media sosial kita menjadi nikasi, sifat komunikasi, bidang komuni- dengan sendirinya mengekspresikan pili- terlalu berbahaya sehingga memancing kasi, selalu saja kembali pada bagaima- han, sikap, kecenderungan, disposisi, dan kita dengan insting kebebasan yang sebe- na merefleksikan dan memprediksikan evaluasi sang komunikator, dengan de- narnya berujung kehancuran. BUMMER semua itu bagi kehidupan masyarakat. mikian itu berarti menyalurkan persepsi sendiri adalah akronim dari “behaviours Masyarakat hari ini sangat terkait dengan dan evaluasi sang komunikator. Jadi itu of Users Modified and Made into an Em- komunikasi. murni subjektivitas sosok yang berbicara. pire for Rent” (Modifikasi perilaku user demi membangun emperium untuk Bagaimana sebuah kebebasan berbic- Jadi sebenarnya kebebasan berbicara ara dan berpendapat tiba-tiba menja- yang dilakukan di media sosial sudah se- di masalah dalam praktek kehidupan harusnya didukung oleh kesadaran peng- sosial? Jawaban atas masalah ini tidak gunaan media yang kompleks yang ten- melekat pada esensi berbicara itu sendi- tu saja menghasilkan efek dan implikasi ri. Jawabannya melekat pada kesadaran yang kompleks pula karena berbeda ben- tentang media yang kita gunakan untuk tuk komunikasinya. Seperti digambarkan berbicara itu tadi. Jika media yang kita di bawah ini: gunakan berbeda, maka konsekuensi dan implikasinya juga akan berbeda-beda. Gambar 1: 72

diperdagangkan). Inilah jantung dunia kita berinteraksi bagai kawanan srigala. dorong tribalisme (mentalitas mengung- digital. Inilah yang membuat kebebasan Menjadi takdir sebuah kawanan, selalu gulkan suku atau kelompok sendiri) dan berkomunikasi manusia didorong pada saja ada relasi vertikal (atas bawah) yang menghancurkan masyarakat. Bukan saja titik kebebasan yang sebenarnya sangat muncul. Secara psikologis logika vertikal pandangan anda terhadap dunia men- berbahaya bagi manusia secara keseluru- ini terhubung dengan rasa senang untuk jadi terdistorsi, sejajar dengan itu Anda han. Berikut ada tiga bahaya kebebasan di-follow, dan bukan mem-follow. Nyaris memiliki kesadaran sangat sedikit atas di media sosial dari sepuluh poin penting seperti majikan dan buruh, superstar pandangan orang lain terhadap dunia. bahaya media sosial menurut Lanier. dan penggemar. Jika suatu saat insting majikan atau superstar itu terhantam, Penutup: Ruang Bebas Anda adalah Ru- Pertama, media sosial adalah pusat maka secara otomatis kepribadian kita ang Kuasa Moral Anda segala kegilaan zaman ini. Mekanisme akan membalas dengan hantaman yang Seperti yang dikatakan Wenburg & Wil- kerja internet adalah sistem komputer sama. Di sinilah sosok kita yang tadin- mot pada petikan pertama tulisan ini, awan raksasa (the giant cloud comput- ya baik, mempesona, tiba-tiba bisa be- etika tidaklah datang dari ruang ham- ers) yang memberikan insentif gratis rubah menjadi jahat dan bajingan tak pa. Dia berasal dari perenungan atas kepada setiap penggunanya. Prinsip ini terkira. Tanpa kita sadari identitas dan apa yang menjadi realitas masyarakat menciptakan ikatan keterlibatan yang kepribadian kita telah dibentuk melalui di mana problem etika itu muncul. Jika membuat setiap orang tidak pernah bisa mekanisme stimulus respon algoritma. problem etika yang muncul terkait den- lepas darinya. Dari sinilah segala umpan Mesin cloud computers telah mengges- gan kebebasan berbicara, maka fakta (stimulan) diberikan. Umpan yang diop- er saklar kepribadian personal individual dan alasan munculnya ketidaksadaran timasi frekuensi dan masifitasnya dilem- menjadi kepribadian komunal kawanan. menggunakan kebebasan berbicara itu- parkan untuk memikat setiap pengguna Entah bagaimana saklar mesin algorit- lah yang menjadi problem utama. Jadi dengan menggunakan insting isyarat ma membuat kita merasa bebas untuk bukan perkara etikanya. Khusus dalam emosional yang kuat untuk menambah mengumpat, mencemooh, dan mem- konteks etika berpendapat dan berbic- adiksi.. Inilah episode mesin manipulasi permalukan orang lain demi satu rasa: ara di media sosial, maka pemahaman emosi dan perilaku sistemik yang bekerja kepuasan. Saat itulah karakter kepribadi- atas aspek sermonik, dan kompleksitas 24 jam tanpa henti. Platform dan aplika- an kita sudah tidak berada dalam kendali teknologi media komunikasi menjadi si telah berhasil memantik permainan kita sendiri. hal utama. Jika dua hal itu tidak segera emosi yang (biasanya) berujung pada disadari, dan kita tetap saja menggu- pembelian dan langganan produk dan Terakhir, media sosial menghancurkan nakan media sosial tanpa kontrol maka jasa penanda kapitalisme tanpa henti kapasitas empati. Manusia adalah makh- hanya ada dua jalan yang akan terjadi, (survailance capitalism). Mesin canggih luk sosial. Segala perilaku dan tindakan yakni seiring dengan pengalaman, maka dalam sebuah sistem kendali telah mem- kita berdasar pada sistem pemahaman sensitifitas atas empati dan hati nurani berikan stimulan dalam jutaan eksperi- atas apa perilaku dan tindakan orang lain. perlahan akan mendewasakan kita. Na- men yang memantik orang-orang merasa Inilah dasar persepsi dan empati. Dalam mun itu butuh waktu panjang dan pros- sedih, mengubah kehadiran dan keikut- kehidupan nyata persepsi sosial telah es yang tidak ringan. Jika jalan itu tidak sertaan untuk memilih, juga untuk mem- terbukti menyelamatkan kita. Saat ber- kunjung terwujud, maka ada cara yang perkuat loyalitas merek. Hal itu begitu interaksi secara langsung dengan orang lebih cepat. Cara itu adalah tindakan gampang dilakukan oleh sang BUMMER. lain, kita mudah untuk mengonfirmasi hukum dan perlakuan etiket berupa hu- Pada dasarnya, apa yang ditangkap oleh motif, alasan, dan konteks perilaku yang kum legal formal. Ini berarti bisa jadi kita manusia dalam satuan makna psikologis muncul dari dirinya. Semua itu hilang akan menghuni penjara, dan berinterak- seperti sedih, gembira, marah, dan se- saat interaksi termediasi oleh mesin al- si sehari-hari dengan jeruji besi. Semua bagainya dimata satuan algoritma hany- goritma bernama internet. Sistem cloud adalah pilihan. Silakan tentukan nasib alah satu potongan sinyal-sinyal berujud computers melayani kita secara personal. kita semua. angka yang memiliki pola tertentu, dina- Seolah-olah sistem koneksi kita berje- mis, dan selalu siap untuk dioptimasi. jaring, namun secara psikologis kita ter- Jogjakarta, tepi kali, 082020 hubung hanya dengan mesin pusat data. Kedua, media sosial membuat Anda Dia melayani kita sepenuhnya. Relasi kita kehilangan kepribadian baik Anda; Me- dengan orang lain di internet difasilitasi dia sosial menciptakan kecanduan. Ter- oleh mesin, terlepas kita suka atau tidak masuk kecanduan untuk sangat senang suka. Mesinlah yang menentukan berapa melihat orang lain dipermalukan. Inilah waktu dan bentuk respon kita terhadap insting kegelapan manusia. Dalam diri status dan perkataan orang lain. Tak ada manusia terdapat troll (sosok jahil) yang ruang untuk empati secara hakiki. Dalam menjadi katup insting hasil olahan otak skala yang lebih luas, Lanier mengatakan kanan. Internet dengan kemampuan bahwa BUMMER secara alami men- integrasi seluruh manusia membuat | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 73

BISNIS FARMASI MENEROPONG PERAN FARMASIS PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Drs. apt. Tonny Sumarsono, M.M. Staf Pengajar FKK Sekolah Tinggi Farmasi Bandung P erkembangan teknologi Pernahkah kita membayangkan daya pemrosesan komputer atau informasi yang semakin pesat lima atau sepuluh tahun ke depan, perangkat lain sesuai dengan pada saat ini, telah mendorong keseharian kita akan terbiasa dengan permintaan. inovasi di berbagai dimensi robot, pemakaian kecerdasan buatan Dengan teknologi ini akan memberi kehidupan dan peradaban umat (artificial intelligence), kendaraan layanan bagi perusahaan untuk manusia, yang dapat menciptakan tanpa awak, energy storage dan menyimpan dan mengolah data berbagai inovasi model bisnis baru. sebagainya ? Itulah perwujudan dari yang tidak terbatas. Ketiga, teknologi Peradaban manusia saat ini telah revolusi industri 4.0 di masa depan. augmented reality, adalah teknologi masuk dalam suatu fase yang dikenal Presiden Joko Widodo pada bulan yang menggabungkan citra bentukan dengan revolusi industri ke empat April 2018 pernah meluncurkan komputer dengan dunia nyata atau revolusi industri 4.0. Making Indonesia 4.0, yang merupa- disekitarnya. Mekanisme gerak kan peta jalan dan strategi Indonesia kinematika dalam permesinan bisa Konsekuensi dari perkembangan dalam menerapkan revolusi industri dilihat mekanisme kerjanya. Keempat, tersebut, maka setiap insan yang punya jilid ke- empat ini. Jika kita runut teknologi big data, adalah teknologi aktivitas,apapun jenis aktivitasnya sedikit ke belakang, sejarah revolusi yang berkaitan dengan proses terutama mereka yang bergelut industri ini dimulai dengan  revolusi analisis terhadap sejumlah data yang dengan proses industri, harus mampu industri 1.0, yang dimulai pada jumlahnya sangat besar bahkan beradaptasi dengan perubahan tersebut pertengahan abad ke 18, ketika sampai tidak terbatas. Kemampuan dengan mengembangkan berbagai penggunaan teknologi uap dimulai dalam mengolah big data ini  akan program inovatif. untuk mekanisasi produksi. mengoptimalkan proses produksi Seterusnya revolusi industri 2.0 dan meningkatkan layanan peralatan Dalam proses revolusi industri 4.0 dimulai pada akhir abad ke 19, yang dan material serta dalam mengambil ini, proses bisnis dan teknologi ditandai dengan begitu masifnya keputusan secara real time. bergerak sangat dinamis, sehingga produk manufaktur yang dalam proses Kelima, teknologi autonomous robots, memungkinkan terjadinya perubahan produksinya menggunakan listrik dan dimana teknologi robotika akan proses, bahkan hingga saat akhir bensin. Selanjutnya revolusi industry semakin otonom, fleksibel dan mampu sebuah proses produksi. 3.0, dimulai pada beberapa dekade bekerjasama. Ke enam, teknologi akhir abad ke 20, ditandai dengan simulation. Dalam teknik produksi Lantas bagaimanakah sejarahnya maraknya penggunaan teknologi dan dimaksudkan untuk menirukan istilah 4.0 ini tiba-tiba muncul informasi berbasis komputer. berbagai macam sifat dan parameter dan gaungnya begitu membahana Pada dasarnya revolusi industri 4.0, sebuah produk atau proses, ke dalam merasuki setiap sendi kehidupan merupakan integrasi dari beberapa layar komputer untuk mengevaluasi aktivitas manusia? Istilah industri 4.0, teknologi yang tengah berkembang kinerja serta keunggulannya. muncul untuk pertamakalinya pada saat ini. Pertama teknologi internet Lalu bagaimanakah dengan peran tahun 2011 di Jerman. Penggunaan of things ( IoT ), dimana dengan farmasis/ apoteker Indonesia dalam teknologi internet, informatika teknologi ini semakin banyak sensor menghadapi era revolusi industri 4.0 serta otomatisasi proses produksi dan mesin yang mampu terkoneksi yang kini sudah berjalan ? secara terintegrasi telah membentuk dengan jaringan internet. Kedua, Bagi para farmasis / apoteker yang sebuah sistem yang dinamakan teknologi cloud computing yang kebetulan termasuk ke dalam Cyber Physical System (CPS).  CPS merupakan teknologi IT berbasis generasi Y yang lahir antara tahun ini, hakikatnya adalah era revolusi internet yang menyediakan sumber industri ke- empat yang ditandai dengan fenomena digitalisasi total sektor manufaktur. 74

1980-1995 dan generasi Z yang lahir Eceran Tertinggi) kepada masyarakat industri 4.0 akan  mampu melakukan antara tahun 1996-2010 akan relatif untuk menjamin keterjangkauan otomatisasi monitoring dan kontrol lebih adaptip terhadap perubahan harga obat. proses produksi, sehingga tidak ini. Namun demikian untuk para Pada era digital seperti sekarang memerlukan banyak orang lagi. farmasis / apoteker yang tergolong  ini, seyogyanya apoteker juga lebih senior yang relatif kurang mengembangkan berbagai inovasi, Dengan mesin-mesin yang lebih mengikuti perkembangan tehnologi misalnya membuat aplikasi untuk canggih, maka kemungkinan informasi, harus terus meningkatkan pelayananan yang lebih cepat, terjadinya pengurangan karyawan pengetahuan dan kompetensinya informasi obat yang akurat dan untuk staf pelaksana produksi bisa agar tetap memiliki daya saing dalam penggunaan obat yang rasional, saja terjadi. Seorang apoteker yang menjalankan praktik kefarmasian seperti yang sudah dilakukan oleh biasanya menjadi komandan dalam yang lebih beradaptasi pada dokter melalui aplikasi Halodoc, setiap sektor produksi, tentunya akan perkembangan tehnologi ataupun para guru dengan dengan dihadapkan pada masalah yang pelik Untuk para apoteker yang kebetulan aplikasinya RuangGuru. khususnya jika harus ikut memangkas bekerja di sektor pelayanan publik Meskipun Indonesia merupakan para anak buahnya. seperti rumah sakit dan apotek sebagai negara terbesar dan tertinggi dalam garda terdepan dalam hal pelayanan hal pengeluaran dana untuk  bidang Jika ini terjadi, maka hendaknya kesehatan khususnya obat-obatan , kesehatan ini atau THE (Total Health apoteker harus bijak dalam mengambil maka praktik kefarmasian ini juga Expenditure)  di Asia Tenggara, keputusan manajemen, karena akan harus adaptif dengan perubahan. namun ternyata besarnya pengeluaran menimbulkan gejolak yang tidak Pelayanan di era revolusi industry itu tidak seimbang dengan status kecil. Tidak dapat dipungkiri, dengan 4.0 ini adalah gabungan ilmu kesehatannya.  Data dari World revolusi industri 4.0 ini, ancaman teknis kefarmasian, kemampuan Bank menunjukkan dengan level pengangguran sudah di depan mata. manajerial, pemanfaatan teknologi pengeluaran biaya kesehatan yang Oleh karena itu para pimpinan serta entrepreneurship. Keterlibatan sama, ternyata angka usia harapan perusahaan ( dalam hal ini tentunya seorang apoteker, jelas sangat hidup sebagai salah satu indikator pabrikan farmasi), jangan terlalu dibutuhkan dalam hal peningkatan kesehatan Indonesia “ hanya “ 69 latah mengikuti tren dunia, tanpa pemahaman masyarakat luas tahun , dimana angka ini lebih rendah mengetahui dan mendalami kondisi terhadap pemilihan dan penggunaan dibandingkan dengan Sri Lanka yang yang sebenarnya. obat secara tepat dan rasional. mencapai 75 tahun dan Vietnam Gema Cermat atau Gerakan yang mencapai 79 tahun.Data ini World Economic Forum Masyarakat Cerdas Menggunakan mengartikan, kesehatan masyarakat memperkirakan sedikitnya 35% Obat, harus terus digelorakan, dalam Indonesia tidak lebih baik meskipun keahlian yang dianggap penting saat rangka memberikan informasi biaya yang dikeluarkan untuk ini, kelak akan berubah total. Setiap dan edukasi  yang memadai untuk pengobatannya tergolong tinggi. tahun angkatan kerja di Indonesia masyarakat yang rata-rata awam Lantas bagaimanakah dengan para bertambah sekitar 2,9 juta orang terhadap obat. Pengetahuan apoteker yang berkiprah di dunia dengan tingkat pendidikan umumnya dan edukasi ini terutama untuk industri ? Industri farmasi, adalah SD dan SMP. Sementara itu lulusan penggunaan obat-obatan bebas, agar jenis industri yang sangat kompleks perguruan tinggi sebagian besar masyarakat tidak menggunakan obat yang dalam pengoperasiannya mengalami mismatch dan juga kurang secara serampangan dalam proses memerlukan banyak tenaga terampil berkualitas. swamedikasi. Disamping itu, seorang dalam bidangnya masing-masing. apoteker juga harus menyampaikan Tentu saja dengan revolusi industri Dengan revolusi industri 4.0 ini informasi yang jelas tentang obat 4.0 ini, sudah banyak pabrikan yang pula, beberapa tahun ke depan generik yang memiliki komponen aktif punya grand design, terutama dalam kawasan industri atau pabrik tempat dengan kekuatan yang sama. Selain upaya mengefisienkan biaya, sehingga buruh bekerja untuk menyambung itu, masyarakat juga berhak untuk produk yang dihasilkannya kompetitif hidupnya, sebagian besar akan memilih obat yang dikehendakinya, dan memiliki daya saing di pasar bertransformasi menjadi pabrik sesuai dengan prinsip-prinsip Kemajuan teknologi farmasi dalam cerdas dan efeknya sudah pasti akan farmakoekonomi. Selain itu, para hal ini mesin-mesin produksi terus menyebabkan guncangan masalah apoteker juga jangan melulu berkembang dan nampaknya jauh lebih ketenagakerjaan, yang pada akhirnya berprinsip profit oriented, tapi harus efisien dalam hal pengoperasiannya, akan menimbulkan ketimpangan menyampaikan pula HET ( Harga ekonomi yang kian menganga.** | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 75

APOTEKER DALAM LINGKARAN BISNIS (Suatu kritik terhadap adanya peran swasta dalam regulasi) Drs. apt. Iskani 76

“apotek darurat” atau apotek yg dipimpin seorang asisten apoteker. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotek, maka berakhir pula izin-izin apotek dokter dan apotek darurat. Dari kedua regulasi yang ada memperlihatkan bahwa apotek telah menjadi lahan bisnis sehingga terjadi ketidak tertiban dalam pendirian apotek dan pemerintah mengambil inisiatif agar penataan apotek lebih tertib maka pemerintah bertindak sebagai regulator serta menempatkan apoteker pada peran yang sebenarnya sebagai penaggung jawab di apotek.(Wikipedia) Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PP 26 tahun 1965 tentang apotek yang memberikan ketegasan bahwa pengelolaan apotek menjadi tanggung jawab apoteker dan suatu harapan baru. Perlu menjadi catatan pada PP 25 tahun 1980 ini tidak terlihat satu pasal yang menyebutkan keberadaan pihak swasta ikut terlibat dalam pendirian apotek dimana sebelumnya pada PP 26 tahun 1965 peran swasta dalam pendirian apotek telah dihapuskan M elihat sejarah apotek di tahun 1953 tentang apotek darurat, yang Apa yang melatar belakangi peran Indonesia sebelum tahun membenarkan seorang asisten apoteker pengusaha yang dikenal sebagai pemilik 1953 dimana apotek dapat untuk memimpin sebuah apotek. UU sarana apotek (psa) diikut sertakan didirikan dimana saja, siapa Apotek Darurat ini sebenarnya harus dalam regulasi walaupun pada PP 26 saja tidak perlu mendapat izin dari berakhir pada tahun 1958 karena ada tahun 1965 telah dihapus. Peran swasta pemerintah sehingga apotek dapat klausul yang termaktub dalam UU kembali masuk dalam regulasi dimulai terpusat disatu daerah saja sedang tersebut yang menyebutkan bahwa dari permenkes 922/1993 Ps 6 (1) Untuk didaerah lain tidak ada apotek. Melihat UU tersebut tidak berlaku lagi 5 tahun mendapatkan izin Apotik, Apoteker atau kondisi ini pemerintah menerbitkan setelah apoteker pertama dihasilkan Apoteker yang bekerjasama dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 1953 oleh Perguruan Tinggi Farmasi di pemilik sarana yang telah memenuhi tentang pembukaan apotek yang pada Indonesia. Tetapi karena lulusan persyaratan harus siap dengan tempat, perinsipnya berisi pemerintah dapat apoteker ternyata sangat sedikit, UU perlengkapan termasuk sediaan tidak memberikan izin pendirian apotek Apotek Darurat tersebut diperpanjang farmasi dan perbekalan lainnya yang disuatu kota yang telah dianggap cukup sampai tahun 1963 dan perpanjangan merupakan milik sendiri atau milik pihak jumlahnya. Keadaan ini menggambarkan tersebut berdasarkan surat keputusan lain. Kemudian peran pengusaha tetap bahwa peran pengusaha/swasta telah Menteri Kesehatan tanggal 29 Oktober tercantum pada permenkes perubahan ada diawal sejarah perapotekan di 1963 nomor 770/Ph/63/b. yaitu permenkes 1332 tahun 2003 ps Indonesia mungkin karena ada nilai 1 huruf c Surat Izin Apotik atau SIA bisnisnya. Sampai tahun 1963, apotek-apotek adalah Surat izin yang diberikan oleh di Indonesia masih ada yg bercampur Menteri kepada Apoteker atau Apoteker Pada tahun yang sama pemerintah dengan praktik dokter, atau disebut bekerjasama dengan pemilik sarana menerbitkan Undang-undang Nomor 4 “apotek-dokter”, selain ada yg namanya untuk menyelenggarakan Apotik di suatu tempat tertentu. Menurut penulis peran pengusaha dalam regulasi ini adalah | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 77

OPINI salah satunya penyebab apoteker tidak tangan surat pesanan kemudian pulang segini ya..oke… kalau tidak kami (pihak berkembang menjadi suatu profesi swasta) cari apoteker lain”, sungguh sebenarnya/professional. Apalagi tingkat Kalau melihat profesi apoteker menyedihkan. kesejahteraan sebenarnya kita bingung, katanya apoteker adalah suatu profesi atau BUKA TUTUP APOTEK Mari kita melihat Permenkes No. 9 dalam kata kerennya disebut seorang tahun 2017 tentang apotek pasal 3 ayat profesional, tetapi benarkah profesional. Pernah heboh dengan gagasan buka (1) Apoteker dapat mendirikan Apotek Kita tidak berbicara tentang komponen tutup apotek yang lebih dikenal dengan modal sendiri dan/atau modal trilogi profesional yang menjelaskan dengan No pharmacist No Service atau dari pemilik modal baik perorangan tentang pengetahuan, ketrampilan dan TATAP yang menguap sejalan dengan maupun perusahaan. (2) Dalam hal perilaku tetapi mari kita lihat perilaku perjalanan waktu, gagasan ini baik Apoteker yang mendirikan Apotek pasar sebagai tolok ukur terhadap karena memperlihatkan bahwa apoteker bekerjasama dengan pemilik modal sebutan profesional apoteker. Seberapa itu sebenarnya melaksanakan praktik, maka pekerjaan kefarmasian harus tetap besar nilai tawar jasa apoteker dalam hal inilah gambaran profesional apoteker. dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker kerjasama dengan pengusaha/Pemilik Gagasan ini adalah keinginan sebenarnya yang bersangkutan. Disini terlihat Sarana Apotek untuk mendirikan apotek, dari setiap insan apoteker. Tetapi apakah peran PSA semakin jelas yaitu pemberi sangat rendah, apakah ini yang disebut gagasan ini mudah dilaksanakan maka modal. Banyak apoteker bergembira seorang profesional. jawabannya, sangat sulit atau kalau dengan terbitnya regulasi ini dengan Jadi ringkasnya dimasukkannya jawaban pesimisnya, tidak mungkin. komentar, sekarang apoteker telah pengusaha/PSA dalam regulasi adalah Mengapa demikian karena ada pihak lain menjadi pemegang kunci bila ada PSA mengembalikan peran swasta dalam selain apoteker yang lebih menentukan yang ingin mendirikan apotek, apoteker bisnis perapotekan. Apakah dengan dalam pengambil keputusan tentang dapat menentukan. Diatas kertas hadirnya swasta dengan modalnya operasional apotek. Gagasan “No memang terlihat menang tetapi apakah mengangkat peran apoteker untuk Pharmacist No Service” atau “TATAP” demikian yang terjadi di lapangan. mencapai tujuan pengaturan apotek dapat terwujud bila apoteker merupakan Pada pasal 2 disebutkan “pekerjaan yang dicantumkan dalam regulasi pengambil keputusan tunggal terhadap kefarmasian tetap dilakukan sepenuhnya menjadi lebih baik, rasanya belum pendirian atau operasional apotek. Ini oleh apoteker” terlihat kalimat ini ada yang berubah, stagnan, malah adalah gambaran kewenangan apoteker memberikan harapan bahwa apoteker sebaliknya. Penulis termasuk seorang yang bekerjasama dengan PSA. akan memiliki kewenangan penuh di apoteker yang bila ada pertanyaan apotek tetapi kenyataan nya apoteker apakah PSA atau Investor atau Pemodal BAGAIMANA REGULASI PROFESI LAIN tetap kalah, tidak memiliki kewenangan perlu dicantumkan dalam regulasi, penuh terutama dalam hal debet kredit jawabannya tidak perlu Sebagai pembanding mari kita melihat keuangan dan hal lain berkaitan dengan regulasi atau Undang-undang Nomor keuangan karena perbedaan orientasi BAGAIMANA PROFESIONAL 29/2004 tentang kedokteran, pada yaitu PSA memiliki orientasi bisnis. SEBENARNYA? bagian kedua, pelaksanaan praktik, sejak Demikian juga berkaitan dengan gaji dari pasal 39-43 tidak ada disebutkan atau honor tetap tidak lebih baik, apakah Dari pertanyaan diatas sebenarnya tempat praktik dapat didirikan dengan ada kenaikan gaji atau honor bila omzet jawabannya sederhana, ajukan saja modal pemilik lain demikian juga dengan atau lama kerja, juga tidak. pertanyaan kepada pihak pengusaha yang UU Nomor 4/2019 tentang kebidanan, mengajak kerjasama, berapa jasa yang pada BAB VI praktik kebidanan, sejak Nilai sosial dalam pelayanan menurun, sanggup anda (pengusaha) bayar atau dari pasal 41-59 tidak ada pasal yang oriantasi penjualan menjual obat apa insentif yang akan anda(pengusaha) menyebutkan tentang modal pihak lain. dengan harga mahal agar omzet berikan untuk saya(apoteker) atau apa Hal yang sama ada pada UU Nomor lebih besar. Dengan gambaran ini fasilitas yang dapat anda siapkan untuk 30/2004 tentang Jabatan notaris, tidak peran apoteker bergantung kepada saya(apoteker). Jawaban ini kelihatan sebutan Modal pihak lain. Jadi mungkin komitmen apotekernya, kalau masih secara implisit “sombong” tetapi regulasi terhadap apoteker adalah satu- merasa bertanggung jawab maka tugas begitulah nilai seorang professional satunya regulasi yang memasukkan pekerjaan kefarmasian hanya meliputi dibanding dengan kondisi saat ini dalam secara eksplisit peran pengusaha. tugas pengawas agar tidak terjadi negosiasi apoteker (apoteker pada posisi Walaupun ketiga profesi ini berbeda penyimpangan dalam pengadaan dan mengharap) dan pengusaha ”kami hanya namun kemandirian, kewibawaan distribusi obat yang dapat menimbulkan sanggup menggaji segini…kalau lebih dan profesionalitas terlihat jelas, masalah . Ada apoteker karena banyak besar kami tidak sanggup kemudian ini merupakan satu hal yang belum tugas telah dikerjakan oleh PSA maka disertai dengan berbagai alasan pada dimiliki oleh profesi apoteker. Dari sisi apoteker hanya datang untuk tanda prinsipnya kalau anda (apoteker) mau kemandirian sangat jelas terlihat dengan 78

wujud menamakan tempat praktiknya kontek regulasi namun perlu menjadi dan kursi. Setelah semua pesiapan dengan nama pelakunya sendiri, praktik catatan dengan format berbeda, sekali selesai pengusaha mempersilahkan “dokter pulan”, praktik “Bidan Pulan” lagi diulang, formatnya sudah berbeda, untuk memulai praktik. Apa orientasi dan Kantor “Notaris Pulan” mungkinkah apoteker yang lebih menentukan bukan pihak pengusaha, adalah resiprokal apoteker menamakan tempat praktiknya pemilik modal. imbal balik, lebih kepada bisnis. Penulis seperti ketiga profesi ini mungkin suatu merasa iri mengapa profesi apoteker saat nanti. Dengan demikian nilai tawar dalam tidak diperlakukan demikian padahal bernegosiasi apoteker lebih tinggi pengusaha yang mengajak, Bagaimana BAGAIMANA REGULASI UNTUK dapat menentukan sampai ke hal teknis persiapan pengusaha dalam bekerjasama APOTEKER dalam pengelolaan apotek bahkan dengan apoteker, jangankan tempat menempatkan orang yang dipilih yang khusus dipersiapkan, kadang- Melihat ketiga profesi diatas tadi, baik apoteker dalam bidang keuangan dan kadang kursi untuk apotekerpun tidak dari sisi jumlah mereka jelas lebih bidang lain. Mengapa formatnya dapat dipersiapkan. Apa yang dapat kita petik banyak jumlah dibanding dengan berbeda atau format sudah berbeda, dari gambaran ini, bahwa nilai penting jumlah apoteker tetapi apakah karena tidak ada satu pasalpun dalam profesi itu ditentukan oleh salah satunya mereka mengeluh tidak berpraktik, regulasi yang menyebutkan pemilik bagaimana regulasi memposisikan dan tidak, mereka tetap eksis berpraktik. modal, pengusaha, pemilik sarana memurnikan profesi itu sendiri. Walaupun regulasi dari masing-masing apotek, investor atau apapun orang profesi tidak memasukkan unsur swasta yang berorientasi bisnis dbidang HARAPAN dalam regulasi mereka, apakah mereka apotek, dengan demikian regulasi telah sengsara karena tidak praktik jelas tidak menampilkan sosok apoteker dengan Agar dalam Rancangan Undang bahkan penghasilan mereka dari praktik peran yang lebih dominan Undang Kefarmasian tidak ada lagi kata lebih baik dibanding apoteker. “bekerjasama dengan pihak pemilik Kalau kita memperhatikan regulasi SEBAGAI ANALOG CONTOH KERJASAMA modal” atau “modal dari pemilik modal” apoteker yang mencantumkan atau “kata lain yang berbeda tetapi peran swasta dalam mendirikan Dalam suatu kerjasama apotek/ memberi makna sama agar peran swasta apotek menurut penulis, merupakan pengusaha dan satu profesi (dalam hal tetap ada daam regulasi” pengaturan “setengah hati” sementara ini tidak perlu disebutkan profesinya) apoteker apakah sadar atau belum sadar penulis melihat pengusaha yang Banda Aceh, 22 Agustus 2020 menjadi objek dari pemain swasta dalam mengajak (kata mengajak memang bisnis kefarmasian. Timbul pertanyaan, pengusaha yang berkeinginan) mengapa regulasi tidak berpihak kerjasama, sibuk dalam mempersiapkan memberikan kewenangan penuh 100% tempat praktik mulai dari penyiapan kepada apoteker untuk menggunakan ruang praktik, pengecetan, pemasangan kewenangan dan keahlian profesi sesuai AC, tempat tidur, lampu, tirai, meja undang-undang, tidak ditentukan pihak lain. Jadi bagaimana maunya, menurut penulis pada permenkes nomor 9/2017 tentang apotek, pasal 3 ayat (1) dan (2) dihapus dan diganti dengan pasal 3 ayat (1) “apoteker mendirikan apotek sebagai tempat melaksanakan pekerjaan kefarmasian untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. (2) Dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian apoteker memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat”. Ada pertanyaan lagi, apakah tanpa menyebutkan “modal pihak lain” peran swasta tidak dapat dilibatkan, jawabannya peran swasta tetap dapat dilibatkan seperti biasa dengan perjanjian akte notaris diluar | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 79

DARI REDAKSI lain yang dalam keseharian praktinya menggunakan Buku ISO sebagai panduan informasi obat. Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan platform google form yang mulai dibuka tanggal 2 Juni 2020, aktif selama 2 pekan, sampai tanggal 16 Juni 2020. Sejumlah 308 responden berpartisipasi dalam survei daring ini. Jumlah tersebut merupakan angka yang fantastis mengingat inklusivitas dan batasan waktu survei. Oleh karena itu, sebagai bagian dari apresiasi program ini, PT ISFI Penerbitan memberikan gift kepada 30 responden pertama dalam bentuk e-book majalah Medisina edisi ke #35. Selamat kepada partisipan penerima gift dan PT ISFI Penerbitan ucapkan terima kasih sebesar besarnya atas partisipasi dalam survei tersebut. Demografi Responden Overview hasil survei pada bagian demografi partisipan menunjukkan beberapa hal penting bahwa: Survei Pelanggan Buku 1. Sebanyak 91% dari total responden (308 responden), Informasi Spesialite Obat berprofesi sebagai Apoteker. Hal ini tidak memungkiri bahwa (ISO) secara umum pelanggan utama buku ISO adalah sejawat Apoteker. Sedangkan selebihnya berprofesi sebagai dokter, apt. Yudi Afrianto, S.Farm perawat, bidan dan kalangan praktisi kesehatan lainnya. 2. Dalam berpraktik, sebanyak 43% dari responden survei ini Setiap institusi/portofolio bisnis dalam operasionalnya pasti bekerja di apotek, 18% bekerja di rumah sakit, dan selebihnya mengharapkan kesuksesan, sehingga hal yang paling utama berpraktik di area klinik, agen dan distribusi farmasi, puskesmas, adalah membuat pelanggan senang dan terpuaskan dengan industri, institusi pendidikan dan lain lain. layanan dan jasa yang diberikan. Demikian juga halnya dengan 3. Domisili dari responden didominasi oleh area Jawa Barat PT ISFI Penerbitan, yang salah satu portofolio produknya adalah buku Informasi Spesialite Obat (ISO), pelanggan adalah hal Gambar 1. Demografi pekerjaan responden Survei Pelanggan ISO 2020 yang utama dalam hal ini adalah sejawat Apoteker dan profesi kesehatan lainnya. Mengetahui aspirasi dari pelanggan adalah cara yang paling jitu dalam menggapai kesuksesan, hal ini yang sangat disadari betul oleh PT ISFI Penerbitan dalam pengembangan bisnisnya agar senantiasa dapat memberikan layanan yang semakin prima dan luas terutama kepada sejawat Apoteker dan profesi kesehatan lain. Di ujung rantai layanan, selain pelanggan dari kalangan profesional, PT ISFI Penerbitan pada dasarnya juga turut mendukung layanan kesehatan kepada masyarakat yang mana ini merupakan pilar penting dalam aspek kehidupan rakyat Indonesia. Sejurus dengan hal tersebut, PT ISFI Penerbitan pada awal Gambar 2. Demografi instansi tempat praktik responden Survei Juni 2020 lalu menggulirkan program Survei Pelanggan Buku Pelanggan ISO 2020 ISO yang menarget sejawat Apoteker dan profesi kesehatan 80

Gambar 3. Demografi sebaran wilayah tempat praktik responden Gambar 4. Komitmen Penggunaan Buku ISO dari Survei Pelanggan ISO 2020 Responden Survei Pelanggan ISO 2020 (52%), DKI Jakarta (7%) dan Jawa Timur (9%). Selebihnya Gambar 5. Pola Frekuensi Penggunaan dari Responden tersebar baik di dalam Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Survei Pelanggan ISO 2020 Pola Penggunaan Buku ISO Gambar 6. Pola Durasi Penggunaan Buku ISO dari Responden Survei Pelanggan ISO 2020 Profil penggunaan buku ISO oleh sejawat Apoteker dan profesi kesehatan lainnya juga menjadi sasaran dari survei pelanggan ini. Profil penggunaan menentukan sampai level mana PT ISFI Penerbitan selaku pengembangan bisnis yang bisa memanjakan pengguna buku ISO dalam berpraktik, termasuk di dalamnya aksesibilitas dari buku ISO terhadap pelanggan. Highlights survei bagian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebanyak 82% dari total responden mengatakan bahwa masih berlangganan dan aktif menggunakan buku ISO dalam praktik kesehariannya. 2. Dari poin survei nomor 1 di atas, sebanyak 43% mengatakan bahwa sangat sering dan sering sekali menggunakan buku ISO dalam praktik keseharian. Walaupun tidak dapat dipungikiri bahwa sebanyak 47% mengatakan jarang menggunakan. Ini adalah poin penting yang dapat menjadi dasar perbaikan berkelanjutan dari buku ISO. Menyisakan 1 hal untuk perbaikan berkelanjutan memberikan pertanda bahwa bisnis berkembang dan merupakan sebuah keniscayaan. 3. Dari responden yang menjawab, sebanyak 48% telah menggunakan buku ISO lebih dari 5 tahun, 20% lebih dari 3 tahun, dan 18% lebih dari 2 tahun. Hal ini pertanda baik, bahwa buku ISO secara terus menerus menemani sejawat Apoteker dan profesi kesehatan lainnya dalam berpraktik. 4. Dari responden survei, sebanyak 51% mendapatkan buku ISO dengan cara membeli langsung di toko buku, sedangkan sebanyak 17% mendapatkan dari bundling keanggotaan Gambar 7. Metode Mendapatkan Buku ISO dari Responden Survei Pelanggan ISO 2020 | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 81

DARI REDAKSI organisasi profesi (IAI), dan 23% mengakui bahwa buku ISO 6. Jaminan kesahihan informasi, telah ada di tempat praktik. 7. Pelayanan keluhan pelanggan, 8. Kedalaman pembahasan topik, Studi Komparasi 9. Paparan ahli dalam artikel, Di dalam survei ini, PT ISFI Penerbitan juga memasukkan Data studi komparasi ini kemudian diolah dengan studi komparasi antara buku ISO dan buku informasi obat menggunakan indikator persepsi yang sederhana dalam sejenis sebagai kompetitor. Studi komparasi ini ditujukan bentuk respon positif dan negative atas aspek tertentu. Untuk untuk melihat dan membandingkan persepsi responden atas mempermudah fokus pada dua hal yang jelas, yakni umpan beberapa aspek yang menjadi hal penting dalam memberikan balik positif dan negatif, maka respon netral tidak dihitung. penilaian atas kualitas sebuah buku informasi obat. Dalam hal Kesimpulan dari perbandingan persepsi diwujudkan dalam ini, sejalan dengan semangat transparansi dan kode etik, maka bentuk penanda poka-yoke dalam warna merah, kuning/ pembuat survei tidak membatasi definisi kompetitor dan tidak amber dan hijau. Berikut adalah kesimpulan dari studi menggiring responden untuk fanatik hanya memikirkan 1 merek tersebut: saja, melainkan bebas sesuai dengan kebiasaan dari responden. 1. Dari aspek jenis dan kualitas kertas, desain dan Aspek kualitas produk yang diperbandingkan dalam studi ini tampilan, serta kedalaman pembahasan topik, buku ISO adalah mencakup hal – hal berikut ini: mendapatkan umpan balik negatif yang lebih banyak 1. Jenis dan kualitas kertas, dibanding dengan kompetitor. Dalam hal ini, aspek 2. Jenis dan ukuran tulisan, tersebut merupakan fokus utama yang harus dijadikan 3. Desain dan tampilan, bahan perbaikan dari buku ISO untuk edisi ke depannya. 4. Ukuran dan berat buku, 5. Ketepatan kaktu terbit, 2. Dari aspek jenis dan ukuran tulisan, ketepatan waktu terbit, jaminan kesahihan informasi, dan pelayanan Gambar 8. Studi Komparasi Persepsi Responden Terhadap Buku ISO dan Kompetitor (disimpulkan dengan symbol poka yoke warna merah, hijau dan amber/ kuning). 82

keluhan pelanggan, buku ISO mendapatkan umpan balik sebanyak 98% dari responden menyambut baik sekali apabila dengan level yang sama dengan kompetitor. terdapat versi elektronik dari buku ISO, sejalan dengan 3. Buku ISO unggul pada aspek ukuran dan berat buku digitalisasi yang juga merambah di dunia percetakan. dibanding dengan kompetitor. Survei merupakan satu sisi dari sebuah pengembangan Aspirasi Pelanggan bisnis dan akan memberikan warna dari operasional PT ISFI Penerbitan. Namun, yang lebih penting dari ini adalah bahwa PT Hal terakhir namun penting, adalah menyerap aspirasi dari ISFI Penerbitan, dengan melakukan survei dan mengidentifikasi pelanggan mengenai apa yang seyogyanya ada di dalam buku pengembangan konten dan layanan, mempunyai komitmen ISO terutama untuk edisi mendatang, yang bisa meningkatkan untuk terus berubah dan berkembang demi mendukung layanan nilai buku ISO di mata pelanggan. Dari aspirasi yang didapatkan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat Indonesia. menggunakan survei ini dikelompokkan 3 besar aspek yang diharapkan ada di dalam buku ISO yakni: 1. Konten informasi lebih baik (54%) 2. Kemudahan dalam membaca informasi (17%) 3. Material buku ISO (15%) Di samping itu, sebanyak 94% dari responden menginginkan terdapat rubrik khusus yang mengupas topik tertentu. Lalu, Gambar 9. Aspirasi Responden Survei Pelanggan ISO 2020. Gambar 10. Aspirasi Responden Survei Pelanggan ISO 2020 terkait dengan pembahasan topik 83 tertentu dan versi elektronik dari buku ISO. | EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 |

DARI PEMBACA Webinar & Sertifikat sampai tampilan sertifikat tampil personal kepada pasien terebut, untuk 1. Assalamu’alaikum, Medisina. Salam sempurna, e-sertifikat telah ber- melakukan edukasi mengenai pengo- Apoteker! Kalau ingin mengikuti hasil di klaim dan periksa pada batan yang diterima pasien, termasuk webinar yang diselenggarakan PP IAI, akun SIAP di menu logbook SKP perihal efek samping allopurinol 300 apakah bisa tanpa menggunakan Kartu pembelajaran. mg, yang diduga dialami oleh pasien. TTS Anggota (KTA)? Dikarenakan saat Semoga menjawab pertanyaan TS. Jika ada data atau informasi ilmiah ini KTA saya masih dalam proses pem- yang dapat mendukung jawaban TS buatan. Mohon bantuannya. Terima Advokasi Anggota sebaiknya diberikan kepada pasien kasih. 3. Halo saya Dina, Apoteker sebuah tersebut, sebagai bagian dari proses apt. Vitra Istifadah apotek yang bekerja sama dengan KIE. seorang dokter yang memiliki klinik Semoga berhasil! Jawab: di daerah Tangerang. Pada suatu saat Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Salam Apo- TTK tidak masuk, saya juga tidak 4. Saya Apoteker yang akan memper- teker.Sebelumnya, terima kasih atas berada di apotek, ada pasien yang panjang SIP, kemudian melaporkan ke antusiasme Sejawat untuk mengikuti datang ke apotek dan medapatkan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu webinar PP IAI. Perlu diketahui untuk obat melaui resep allopurinol 100 mg. di daerah saya. Setelah mendapatkan melakukan pendaftaran webinar pada Pada saat itu dilayani oleh paramedis. penjelasan, harus mengurus mulai aplikasi SIAP diperlukan nomor KTA/ Karena stok allopurinol 100 mg tidak dari rekomendasi dari PC IAI setem- nomor anggota yang diterbitkan oleh ada, maka diserahkan allopurinol 300 pat. Saya meminta rekomendasi ke PC PP IAI melalui pengajuan yang dilaku- mg dengan merek dagang tertentu, IAI setempat. Ketua PC IAI kemudian kan daerah. Silahkan berkomunikasi karena itu yang ada di apotek Tiga menanyakan kesiapan dan kehadiran dengan Pengurus Daerah setempat hari kemudian pasien datang kembali saya di apotek. Saya memang datang untuk mendapatkan Nomor Anggota. dengan keluhan mual dan muntah. Ka- hanya satu kali seminggu tiap Sabtu, Namun, IAI memberikan solusi bagi tanya pasien sudah konsultasi dengan kadang kadang sampai 8 jam. Ketua Sejawat yang ingin bergabung pada dokter lain dan itu disebabkan oleh PC IAI menyarankan saya mencari webinar, yang bisa disaksikan pada karena dosisnya terlalu tinggi. Pasien Apoteker Pengganti, karena katan- channel YouTube, contohnya pada menuntut apotek dan saya diminta ya ada ketentuan harus ada Tatap penyelenggaraan webinar ke-23. Link mempertanggungjawabkannya. Apa (Tiada Apoteker Tiada Pelayanan). webinar akan diberikan pada postin- yang sebaiknya dilakukan, mohon Bagaimana harusnya saya bersikap gan di akun media sosial PP IAI. Jadi, bantuannya? dan bertindak? pastikan Sejawat untuk terus meman- apt. Dina Fitrianingrum apt. Bagus Cahyadi Pangestu tau media sosial PP IAI. Jawab: Jawab: 2. Saya ingin bertanya mengenai cara Terima kasih atas pertanyaan yang TS TS memag dituntut untuk melakukan mengklaim SKP setelah mengikuti sampaikan. Pelayanan terhadap resep praktik yang bertanggung jawab, yaitu webinar PP IAI? di Apotek harus dilakukan oleh perso- melaksanakan praktik kefarmasian apt. Taufiqur Rahman nel yang berwenang dalam hal ini ada- dengan benar. Dengan memenuhi lah Apoteker itu sendiri, dan itu yang ketentuan perarturan perundang-un- Jawab: lebih dekat dengan pelayanan Farmasi dangan, melaksanakan praktik dengan 1. Silakan memerhatikan alur Klaim yang bertanggung jawab dan profe- benar, membuat dan menjalankan sional. Untuk ke depannya, TS harus standar prosedur operasional dan SKP Webinar di bawah ini: memastikan pelayanan kefarmasian di mendokumentasikannya. Jangan lupa Masuk ke menu Home -> Event Apotek tempat TS berpraktik, dilaku- seharusnya apotek tidak boleh me- yang diikuti -> Pilih kegiatan kan oleh personel yang berwenang layani resep jika tidak ada Apotekern- yang dimaksud -> klik tombol sebagaimana diamanatkan dalam ya. Oleh sebab itu, pilihan yang paling ikuti test untuk webinar tersebut peraturan yang berlaku. tepat untuk TS adalah meningkatkan kemudian ikuti test/kuisnya Demikian juga dengan penggantian kehadiran TS lebih sering dan lama di 2. Apabila nilainya sudah me- obat generik menjadi obat nama apotek. Atau aternatifnya bisa dengan menuhi perolehan nilai mini- dagang/ paten, seyogyanya dilakukan merekrut Apoteker praktik yang lain mum, maka selanjutnya sertifikat setelah mendapatkan persetujuan untuk menggantikan TS pada saat ti- sedang dalam proses penyaluran dari dokter dan/ atau pasien, dan hal dak bisa datang ke sarana kefarmasian dan verifikasi ini adalah hal kedua yang harus TS TS berada sehingga praktik kefarma- 3. Apabila durasi dan nilai sudah pastikan dilakukan di tempat praktik. sian bisa dilaksanakan dengan baik memenuhi minimalnya, maka Saran kami TS perlu melakukan oleh Apoteker. tombol klaim sertifikat akan komunikasi secara langsung dan muncul. Tunggu beberapa saat 84

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 85

86

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 87

88


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook