Pengurus Cabang IAI Kabupa- Apoteker Tanggap Bencana ten Bekasi bersama PC IAI Kota Bogor Kegiatan yang dilakukan berupa bakti- Kegiatan yang dilakukan berupa bakti- sosial lintas profesi bersama Tim Forum sosial bersama IBI dan Relawan Sapala. Kesehatan Kabupaten Bekasi yaitu IAI PC Apoteker melakukan pelayanan kefar- Kabupaten Bekasi, IDI, IBI, PPNI, PERSA- masian klinis, pemulihan psikososial, dan GI, ARSSI, PDGI, ASKLIN, FMKBS, Dinas penyaluran donasi di Kampung Cihaur Kesehatan, PSC 119, Saka Bhakti Husada, Desa Cileuksa Kabupaten Bogor.(CF) IIDI, dan RS. Karya Medika 2 bertempat BSMI, Yatim Mandiri, Perguruan tinggi di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babe- dan lainnya. Aksi sosial yang dilaku- lan yang dilaksanakan pada hari Rabu, kan berupa pelayanan kesehatan dan tanggal 15 Januari 2020. Bakti sosial pemberian logistik kebutuhan masya- ini diikuti oleh 403 pasien diantaranya rakat yang berlangsung selama satu balita: 21 orang, anak-anak: 8 orang, bulan, hingga akhir Januari 2020. Jumlah dewasa: 219 orang, dan lansia sebanyak masyarakat yang diberikan pelayanan 155 orang. kesehatan sebanyak 1.560 orang. Apo- teker yang ikut turun langsung ke lokasi Apoteker melakukan penataan, pemi- bencana selama satu bulan ini sebanyak lihan obat dan pelayanan kefarmasian 40 orang, dari seluruh PC yang berada di klinis seperti konseling dan Pelayanan Banten. Informasi Obat (PIO). Apoteker Tanggap Bencana bersama Pengurus Daerah IAI Jawa Barat Pengurus Cabang IAI Kota Bekasi Kegiatan yang dilakukan berupa bakti- sosial di Bumi Bekasi Baru kepada 234 pasien, pembagian sandang, pangan, papan dan 550 paket sembako, dan pembagian alat dan bahan kebersihan. Dibeberapa lokasi seperti: Bumi Satria Kencana Kayuringin Bekasi Selatan, Kampung Cerewet, Jl. RA Kartini Bekasi Timur, Podok Gede Permai, Masnaga Bintara, Bumi Bekasi Baru, dan Duta Kranji. | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 51
Kumpul-Kumpul Apoteker Muda se-ASIA Pasifik di Kota Gudeg apt. Editha Renesteen, S.Farm., M.Sc. Tim Komunikasi BPH IYPG Periode 2018-2020 Indonesia Young Pharmacists Group (IYPG) mencatat se- jarah baru dengan menjadi tuan rumah perhelatan akbar yang bertajuk “The 5th Asian Young Pharmacists Group Lea- dership Summit 2019”. Event ini memilih Yogyakarta yang berjuluk “Kota Gudeg” sebagai tempat kumpul-kumpul sejumlah apoteker muda se-Asia Pasifik selama empat hari berturut-turut, 7-10 November 2019. Perhelatan Leadership Summit di Asia Pasifik yang berusia di bawah ini merupakan rangkaian kegi- 35 tahun. Kepengurusan AYPG periode atan dari “The 2nd IYPG Annual 2018-2020 diketuai oleh sejawat apote- Business Meeting & The 5th ker Audrey Clarissa dari Indonesia. Se- AYPG Leadeship Summit” yang dangkan IYPG, himpunan resmi di bawah rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Beda- naungan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) nya, pada tahun ini lokasi event AYPG yang diketuai sejawat apoteker Arde edisi ke-5 diselenggarakan di Sheraton Toga Nugraha untuk periode kepemim- Mustika, Yogyakarta. pinan 2018-2020 merupakan komunitas apoteker muda usia di bawah 35 tahun AYPG adalah komunitas Apoteker muda di Indonesia. 52
Scholastic Visit dan Rapat Kerja Rapat Kerja IYPG Menghasil- dimulai. Pertemuan dihadiri oleh sekitar Tahunan AYPG kan 3 Peraturan Organisasi 300 peserta, kurang lebih 50 peserta Baru berasal dari perwakilan negara-negara Hari pertama AYPG Leadership Summit di Asia Pasifik seperti Malaysia, Filipina, 2019 diawali dengan kunjungan ke Pengurus pusat IYPG beserta ketua Vietnam, Kamboja, Jepang, Singapura, dua Rumah Sakit (RS) di Yogya yaitu RS dan/atau perwakilan pengurus daerah dan Taiwan. Para peserta adalah apote- Bethesda dan RS UII. Bagi para peserta IYPG menghadiri rapat kerja IYPG yang ker muda dengan berbagai multi disiplin yang berminat diberi kesempatan untuk dilaksanakan selama tiga hari, 7-9 No- bidang ilmu, mulai dari akademisi hingga mengunjungi kedua RS tersebut. Melalui vember 2019. Adapun ketua dan/atau praktisi di bidang kefarmasian. kunjungan di RS Bethesda, apoteker perwakilan pengurus daerah IYPG yang muda diharapkan mampu mempelajari hadir yaitu dari Sumatra Utara, Sumatra Pembukaan AYPG Leaders- peran apoteker di rumah sakit bagi pa- Barat, Riau, Lampung, Jawa Timur, Jawa hip Summit sien rawat jalan maupun inap. Adapun Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, di RS UII, peserta dapat mempelajari dan Kalimantan Barat. Rapat kerja ini Dengan mengusung tema santai dan sistem pengobatan secara syar’i yang dipimpin oleh 3 Presidium, apoteker muda, kegiatan hari kedua diawali dengan pembukaan oleh Arde Toga bisa diimplementasikan di negara-nega- Jaya Sukmana, apoteker Areski, dan Nugraha sebagai Presiden IYPG dengan ra dengan mayoritas penduduk muslim. apoteker Candra Eka Puspitasari. Rapat memberikan pesan kepada seluruh kerja ini menghasilkan peraturan orga- apoteker muda untuk tetap menja- Acara dilanjutkan dengan rapat kerja nisasi yang antara lain berisi mengenai ga integritas dan jiwa muda mereka. tahunan anggota AYPG dan di tempat Tata Kelola Organisasi Indonesian Young Acara secara resmi dibuka oleh Ibu terpisah anggota IYPG pun melaksana- Pharmacists Group Ikatan Apoteker Dita Novianti Sugandi, S.Si., Apt., MM, kan rapat yang sama. Sejumlah anggota Indonesia; Lambang Organisasi Indone- sebagai Direktur Pelayanan Kefarmasian, AYPG yang hadir antara lain berasal sian Young Pharmacists Group Ikatan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan dari Jepang, Filipina, Malaysia, Kambo- Apoteker Indonesia; dan Pelaksanaan yang mewakili Kementerian Kesehatan ja, Singapura, Taiwan, dan Indonesia. Indonesian Young Pharmacists Summit, RI. Setelah pembukaan secara simbolik Adapun delegasi AYPG dari Thailand dan Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah dengan tema fun dan modern, acara Hongkong ikut mengikuti rapat kerja Nasional Indonesian Young Pharmacists dilanjutkan dengan konferensi pers dan secara daring. Rapat kerja dipimpin oleh Group Ikatan Apoteker Indonesia. Rapat pembukaan stand pameran. Kegiatan Audrey Clarisa sebagai Presiden AYPG yang berlangsung secara santai & fun ini summit kali ini didukung oleh kehadiran 2018-2020 dengan agenda membahas diakhiri dengan kesepakatan bahwa IYPG stand-stand dari Merck, BPOM, KABAR, laporan kegiatan AYPG selama 2019 Summit ke-3 pada 2020 mendatang akan Hexpharm, Kimia Farma, PP IAI, dan Ha- dari masing-masing negara anggota dilaksanakan di Sumatera Utara. lodoc. Masing-masing pendukung acara AYPG dan rencana kegiatan untuk tahun menawarkan beragam kuis dan hadiah selanjutnya. Pada hari ke-2, pertemuan puncak pun menarik bagi setiap pengunjung yang datang ke stand mereka. AYPG award, IYPG award, AYPG Video Competition Sejak 3 September 2019 hingga 7 Oktober 2019, AYPG Leadership Summit 2019 membuka pendaftaran untuk menyeleksi AYPG award, IYPG award, dan AYPG Video Competition. AYPG dan IYPG award merupakan wadah apresiasi kepada apoteker muda yang berprestasi di Asia dan Indonesia dalam bidang pengabdian masyarakat. Selain itu, penghargaan tersebut juga diberikan kepada insan muda kreatif melalui AYPG | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 53
KILAS video award. Tiga kontestan terbaik dari AYPG award, I Made Bayu Anggriawan Event utama pada Leadership Summit masing-masing award ditentukan oleh sebagai peraih IYPG award, dan Stefany kali ini mengusung tema “Empowering jumah ‘like’ pada foto yang diunggah di Fernandez sebagai peraih video award. Pharmacists in the Era of Change”. Instagram @indonesian.ypg, sedang- Para pemenang ikut menjadi pembicara Seminar sesi pertama dibuka oleh dua kan tiga kontestan terbaik video award pada seminar sesi 3 dengan tema “Local orang pembicara ahli dibidangnya, ditentukan dari jumlah like terbanyak di Leader”. yaitu Christopher Raymond (USA) dari YouTube Indonesian YPG. Tiga kontes- USAID TBPS dan Prof. Roderick Salenga tan terbaik dari masing-masing award IYPG award ini merupakan yang kedua (Filipina), Technical Officer WHO. Pada diundang ke AYPG Leadership Summit kalinya dilaksanakan, dengan tujuan sesi pertama ini, para pembicara mema- 2019 dan pemenang award ditentukan awal untuk mengangkat apoteker-apote- parkan peran apoteker dalam mengha- oleh tim juri berdasarkan dedikasi dan ker muda di Indonesia yang berdedikasi dapi permasalahan kesehatan global originalitas kegiatan yang dilakukan. dengan program-program pengabdian- dengan secara spesifik pada masalah Setelah melalui rangkaian penilaian, nya kepada masyarakat yang original pemalsuan obat dan peran apoteker diperoleh hasil: Siok-Yee Chan peraih dan dilaksanakan secara konsisten. dalam memperkuat sistem kesehatan global melalui universal health coverage. 54 Sedangkan sesi kedua, berfokus pada young pharmacists for brighter future, para pembicara yang terdiri dari Sherly Meilianti (Project Coordinator of Young Pharmacists Group (YPG) at Internati- onal Pharmaceutical Federation (FIP) 2019/ President FIP YPG 2020), Bryan Posadas, Jack Shen Lim, dan Audrey Clarissa berbagi pengalaman tentang kesuksesan mereka sebagai apoteker dan bagaimana mempersiapkan diri sebagai apoteker yang siap menjadi se- orang leader di masa yang akan datang. Peraih AYPG award, IYPG award, dan pemenang kompetisi video diundang sebagai pembicara di seminar sesi ketiga dan membahas peran mereka sebagai apoteker di bidang pengabdian masyara- kat. Kegiatan hari ke-2 yang ditutup sore hari dilanjutkan dengan gala dinner dan cultural show di malam hari. Hari ke-3 Asian Young Pharmacists Group (AYPG) Leadership Summit 2019 dibuka dengan seminar sesi keempat tentang World Health Insight dengan pembicara Erik Post (USA) dari USAID dan Rahman Roestan, Direktur Utama PT Bio Farma. Sesi tersebut membicarakan tentang resistensi antibiotik pasien TB serta peran apoteker dalam mengurangi insiden resistensi antibiotik. Disamping itu, topik lain yang dibahas yaitu tentang peran apoteker dalam inovasi produk kefarmasian. Sedangkan, seminar sesi ke lima diisi oleh Satrio Pramudono
dari Halodoc dan Farouk Meralli, CEO dan/atau poster. Kurang lebih 40 peserta Kunjungan Sosial Peserta sekaligus pendiri mClinica dengan tema dari berbagai negara, yaitu Malaysia, Health Care Disruption in 4.0 Era. Pada Filipina, Kamboja, Indonesia yang lolos Pada hari terakhir, 10 November 2019, waktu yang bersamaan, dilakukan seleksi berhak mempresentasikan artikel peserta AYPG melakukan kunjungan seminar program KABAR mengenai ilmiahnya pada sesi oral dan poster. Se- sosial sekaligus pengenalan budaya peran penting apoteker dalam memban- lain itu, peserta pun diberi pilihan untuk Jawa. Berlokasi di museum History tu perokok untuk berhenti. Selain itu, mempublikasikan artikel mereka di Jurnal of Java, para peserta berkesempatan di ruangan terpisah lainnya dilakukan Ilmiah Farmasi UII. Peserta presentasi untuk membatik, membuat jamu, dan presentasi oral dan poster sebagai rang- oral dan/atau poster berkompetisi untuk berkeliling mempelajari sejarah Jawa di kaian kegiatan scientific AYPG Leadership memperebutkan juara 1-3 masing-masing museum. Selain itu, peserta summit ber- Summit 2019. Seminar sesi terakhir di- untuk kategori presentasi oral dan poster. sama apoteker cilik mendapatkan materi lanjutkan dengan training yang diberikan Segala rangkaian presentasi dan penilaian tentang GEMA CERMAT, DAGUSIBU, oleh MIMS mengenai komunikasi efektif oleh tim juri yang berasal dari Indone- serta pengenalan obat yang dikemas kepada seluruh peserta summit. sia, Filipina, Taiwan, Jepang, Kamboja, dengan sangat menarik. Hal ini dilakukan Malaysia, dan koordinator program FIP dengan tujuan untuk memperkenalkan Kompetisi pada Sesi Scientific dilakukan oleh peserta scientific pada obat ke adik-adik yang berasal dari panti AYPG Leadership Summit AYPGLS 2019 ini. Adapun presentasi oral asuhan di sekitar lokasi kegiatan. Acara 2019 dimenangkan oleh Teoh Xin Yi, Hindun ini mengakhiri serangkaian kegiatan Wilda Risni, dan Sharmaine Yao Dela AYPG Leadership Summit di Yogyakarta Sesi scientific yang dihadirkan di acara Cruz berurutan sebagai juara 1, 2, dan 3. kali ini. AYPG Ledership Summit 2019 diseleng- Sedangkan posisi 1, 2, dan 3 pada pre- garakan pada 9 November 2019. Peserta sentasi poster dimenangkan oleh Laura yang abstraknya lolos seleksi, berkesem- Soon Cheau Ling, Daniek Viviandhari, dan patan untuk mengikuti presentasi oral Taufiqurohman. | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 55
OPINI Apotek Komunitas dari Masa ke Masa: Bisakah Berkibar Kembali? apt. Drs. Azril Kimin., SP. FRS Hingga 1965, jumlah apotek di seluruh Indonesia hanya terbilang ratusan. Mengingat jumlah apoteker di tanah air sangat kurang untuk pendirian apotek baru, ada suatu masa sebuah apotek dapat didirikan hanya dengan asisten apoteker sebagai penanggung jawab. Kebijakan tersebut gugur setelah ada apoteker yang dihasilkan dari dalam negeri yaitu apoteker pertama dari UGM. Untuk melayani kebutuhan rakyat akan obat, di beberapa kota yang tidak ada apoteknya, ratusan toko obat mengambil peran mela- yani kebutuhan masyarakat akan obat-obatan. Apotek di era tersebut penuh dengan peralatan yang aneh rata-rata bangunannya untuk era sekarang-seperti deretan besar. Resep dokter masih kompor, penangas air, saringan dengan penyumbang utama revenue berbagai tipe ayakan, serta peralatan apotek. Sebagian apotek kaca berbagai bentuk. Dinding ruang sampai menggunakan nomor antrian racik dipenuhi wadah-wadah porselen karena banyaknya resep yang masuk. berisi bahan baku obat untuk melayani Semua apotek punya ruang tunggu luas resep-resep yang masih didominasi berisi deretan kursi kayu panjang untuk resep racikan. kenyamanan penebus resep. Apotekpun harus punya gudang obat luas dengan Obat-obat modern atau obat jadi buatan petugas khusus pula. Ruang peracikan pabrik saat itu masih terbatas. Tekno- 56
logi obat yang juga masih sederhana Kemicetin, Naspro dan Tonikum Bayer belum ketat, penyalahgunaan obat menyebabkan sebagian pasien tak (Tonikum Bayer era tersebut masih me- tersebut belum banyak. Pada saat itu nyaman mengkonsumsi obat. Misalnya, ngandung senyawa Arsen yang diyakini belum ada yang menggunakan Amphe- rata-rata obat berasa pahit karena tak sebagai obat kuat). tamine untuk tripping karena mungkin diselaputi gula atau bahan lain penutup belum ada yang tahu. Paling-paling rasa. Menggunakan tetes mata sangat Karena pabrik obat di tanah air sedikit, Amphetamin digunakan kalangan pelajar menderita karena perih (belum mem- apotek pada masa tersebut juga lazim SAA dan mahasiswa farmasi agar bisa perhatikan isotonik dan isohidrik). Obat memproduksi sendiri sediaan-sediaan melek semalaman belajar di masa ujian. berbentuk kapsul juga masih jarang dan yang sering dibutuhkan masyarakat mahal harganya. seperti 2-4 Zallf, Lottio Kummerfeldi, Apotek zaman tersebut makmur dan pelbagai macam bedak, serta obat batuk sentosa namun sayangnya pemilik apotek Bahan baku obat kebanyakan bahan yang dominan saat itu yaitu Obat Batuk sedikit yang apoteker. Apotek ramai alam seperti Radix dan Succus Liquiri- Hitam dan Obat Batuk Putih. Produksi pasien dan berlimpah pemasukan dari ce, daun digitalis, cera, vaselin, kristal apotek semacam ini kerap tersebar dan resep dokter. Berbeda dengan sekarang, iodium, dan gula susu. Juga ada bahan dijual ke toko-toko obat yang jauh dari banyak apotek yang baru bisa hidup jika baku yang dianggap aneh oleh apoteker lokasi apotek, hingga ke provinsi lain. nilai penjualan tanpa resep tinggi. Jumlah “zaman now” seperti air raksa (untuk Kalau hal ini dilakukan sekarang, apote- karyawan apotek relatif besar dibanding- membuat Unguentum Hydrargyri - obat ker bisa dikriminalkan karena produk tak kan apotek sekarang mengingat perlu sifilis zaman dulu) dan senyawa arsen. punya izin edar. banyak tenaga untuk melayani resep yang Obat jadi masih sedikit dan merupa- sebagian besar racikan. Setiap R/ yang kan obat impor. Beberapa obat yang Sampai awal tujuh puluhan, tindakan ke- masuk ke apotek saat itu lazim dibebani laris dan banyak dicari saat itu adalah ras menjual obat tertentu hampir tidak biaya pelayanan (tuslah), yang pada akhir Sulfadiazine, Sulfaguanidin, Penicillin ada. Codein dan Amphetamin masih bisa bulan dibagi ke seluruh karyawan apotek injeksi buatan Leopam, Resochin Bayer, dibeli bebas di toko obat. Walau regulasi untuk menambah kesejahteraan. | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 57
OPINI Apotek masa lalu dianggap masyarakat Mulai 1968, terjadi perubahan yang na yang dominan di apotek adalah para sebagai usaha bergengsi dan pemilik cukup besar di apotek. Obat impor mulai pengusaha. Apoteker hanya dibutuhkan apotek dianggap orang kaya. Keuntung- banyak masuk di Indonesia. Di samping sebagai pelengkap untuk izin apotek dan an apotek relatif besar, bisa lebih 100% itu, pemerintah yang tadinya anti modal laporan bulanan obat bius. Untunglah dari biaya perolehan yang menyebab- asing mulai membolehkan penanaman pada 1980 ada usaha pemerintah untuk kan banyak pengusaha terjun ke bisnis modal asing. Dampaknya banyak industri meluruskan keadaan dengan mengelu- apotek. Pengusaha yang punya apotek farmasi dari Eropa dan AS membuka arkan PP 25 di mana apotek dinyatakan sanggup menggaji besar apoteker walau pabrik di Jakarta, Jawa Barat, dan Sura- sebagai tempat pengabdian profesi datang ke apotek hanya seminggu sekali. baya. apoteker. Apoteker terangkat derajatnya Sayangnya, saat itu banyak sejawat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya apoteker bangga dengan situasi ini Karena sudah banyak obat paten yang karena izin apotek hanya diberikan (punya penghasilan lumayan dengan diproduksi, secara bertahap apotek di kepada apotekernya atau apoteker mengorbankan sedikit tenaga dan wak- tanah air mengurangi produksi obat yang bekerja sama dengan pengusaha tu), dan tidak sadar marwah profesinya buatan sendiri, namun resep racikan (sebelumnya izin apotek bisa diberikan makin lama tergerus dan sirna karena tetap banyak. Kalau sebelumnya resep ke pengusaha). Ada sekitar 3 tahun para wewenang dan tugasnya tanpa disadari racikan banyak menggunakan bahan apoteker di tanah air merasa nyaman tergantikan orang yang tidak kompeten. baku, sekarang makin bervariasi dengan karena bergaji besar akibat dibuatnya makin banyaknya obat impor/obat jadi perjanjian kerja sama tiap apotek di Harga Eceran Tertinggi (HET) obat seper- modern. Resep racikan bukan lagi kom- notaris tentang gaji dan fasilitas lain ti sekarang belum dikenal. Harga obat binasi antar bahan baku atau kombinasi berdasarkan PP 25 tahun 1980. antar apotek terkadang jauh berbeda. bahan baku dengan obat jadi, tapi juga Disparitas harga obat di Jakarta dan di kombinasi antar obat jadi. Namun, karena tidak dibarengi kesadar- daerah juga besar sehingga beberapa an apoteker harus hadir dalam pelayan- mahasiswa farmasi di Jawa yang berba- Posisi Apoteker an sehari-hari, derajat yang terangkat kat bisnis ada yang membawa beberapa tersebut jatuh kembali. Hal tersebut kaleng (@1.000) Resochin Bayer tablet Di era tersebut banyak kantor/instansi mulai dikoreksi kembali puluhan tahun (obat super laris kala itu) ketika pulang pemerintah melakukan kerja sama dengan kemudian lewat PP 51 tahun 2009 kampung dan menjualnya ke toko obat apotek dalam melayani obat-obat yang di kota asalnya dengan harga berlipat- dibutuhkan karyawannya, yang mem- Obat Racikan lipat lebih tinggi. Selisih harga yang buat banyak apotek–terutama apotek diperoleh lumayan besar–setidaknya jaringan semakin tinggi labanya karena Hingga 2009, resep racikan populer di bisa menutupi biaya pulang kampung adanya captive market instansi. Indonesia terutama resep untuk bayi sang mahasiswa saat liburan. dan anak-anak. Budaya resep racikan Sayangnya, di era “keemasan” tersebut membuat apotek komunitas di Indone- 58 apoteker nyaris tersisih dari apotek kare- sia kelihatan lebih ramai karena antrian
obat selesai dikerjakan. Walau resep menghilang. Banyak apotek terseok- yang mendirikan jaringan apotek khusus racikan menghilang di negara maju dan -seok mempertahankan keberadaan- untuk karyawan dan keluarganya. Begitu di negara tetangga seperti Singapura nya. Pengetatan pengeluaran terpaksa juga dengan instansi seperti Telkom, dan Malaysia, di Indonesia tetap marak. dilakukan yang berimbas tidak idealnya Garuda, Bank Mandiri, dan sebagainya. Biarpun sudah sering para farmakolog penghasilan apoteker. Dari pantauan, mengingatkan dalam resep racikan ter- banyak apotek yang tutup karena sulit Berkurangnya Resep Dari Rumah dapat hal hal yang irasional, praktik obat mempertahankan omset minimal untuk Sakit racikan hingga 2009 masih saja marak. keberlangsungan apotek. Dahulu, semua apotek komunitas Perubahan drastis penggunaan obat Berbeda dengan dulu, apoteker yang banyak menerima resep yang berasal racikan mulai terjadi pada awal 2009 memiliki apotek sendiri kini kian banyak. dari pasien yang berobat di rumah sakit. bermula dari reportase wartawan RCTI Dan para pengusaha yang ingin terjun Sekarang, hampir semua rumah sakit su- mengenai obat racikan. Selama lebih ke bisnis apotek relatif berkurang karena dah memiliki kebijakan resep tak boleh sebulan dengan gencar RCTI melaporkan menganggap margin keuntungan yang lepas keluar dan harus dilayani apotek praktik obat racikan. Kamera tersembu- diperoleh sudah tak beda dengan usaha di rumah sakit sendiri karena besarnya nyi mereka mendatangi praktek doktir retail lainnya. Dari apotek milik para revenue yang bisa diperoleh dari pela- dispensing dan apotek, merekam apa apoteker tersebut ada yang berhasil yanan apotek RS. yang terjadi dengan obat racikan. Narasi dan berkembang, namun tak kurang pemberitaan yang menarik dan sedikit pula yang tak menampakkan kemajuan. Persaingan Antar Apotek negatif serta ditunjang hal yang terjadi Sering terdengar sejawat yang berniat saat obat racikan dibuat mendorong menjual dan menutup apoteknya hanya Dalam bidang usaha, wajar ada persa- orang “mencurigai” resep racikan. Ada setahun dua setelah dibuka karena pros- ingan. Kadang kala, persaingan tersebut kesan resep racikan tidak rasional, pek suram bila diteruskan. tidak seimbang yang akhirnya membuat dibuat dengan ceroboh, jorok, dan bisa apotek yang bermodal pas-pasan sulit membahayakan. Masyarakat ramai Mengapa omset sebagian apotek turun bersaing–terutama dalam soal harga membicarakan obat racikan dan ada drastis dibandingkan masa lampau? obat yang dijual. Walau sudah ada pula yang membuat Petisi Menuntut Bukankah dengan makin banyaknya patokan apotek menjual obat dengan Puyer Dihapuskan. apoteker Indonesia melaksanakan prak- patokan HET (1,25 X HNA), di beberapa tik kefarmasian dengan informasi dan kota besar ada beberapa “apotek gurita” Pemberitaan gencar tentang obat raci- konseling yang masif ke pasien seharus- yang menjual obat hanya 5 sampai 10 kan oleh stasiun televisi berhasil mengu- nya meningkatkan jumlah orang datang persen di atas HNA. Kebijakan tersebut rangi jumlah racikan yang ditulis dokter ke apotek? menyebabkan omset dan keuntungan yang dilayani apotek. Selain keputusan “apotek gurita” meningkat luar biasa dokter yang sudah mengurangi penulis- Menurut pengamatan kami, terdapat karena apotek tersebut senantiasa an obat racikan, para pasienpun takut beberapa faktor mengapa kondisi membeli obat dalam jumlah partai besar kalau dokter menuliskan obat racikan apotek komunitas di Indonesia saat ini secara cash dengan diskon yang besar- untuk anaknya. Dampaknya, sejak saat belum seperti diharapkan. annya mencengangkan. itu praktik mengerjakan resep racikan di apotek jauh berkurang dan perlahan Berkurangnya Langganan Tetap Namun, apotek-apotek yang berada di masyarakat semakin banyak melakukan sekitar apotek gurita sangat menderita pengobatan mandiri. Dulu, apotek perseorangan atau instansi karena tidak mampu bersaing dalam umumnya punya langganan tetap. Saat soal harga jual sehingga dijauhi penebus Usaha Apotek Suram? ini, para langganan tersebut satu per obat. Omset apotek kian turun dan satu menghilang. Langganan menghilang kemudian merana lalu mati. Belakangan ini usaha apotek tidak karena mereka memperoleh obat bukan semenarik masa lalu. Penjualan ber- lagi dari membeli di apotek komunitas Seandainya penjualan obat di semua dasarkan resep berkurang, yang harus tapi mendapat percuma dari poliklinik apotek seragam harganya sesuai HET, diimbangi penjualan bebas. Banyak BPJS. tentulah apotek kecil masih bisa berna- apotek komunitas yang hidupnya Senin pas lega dan berkembang. Kamis. Apotek-apotek yang dulu besar Di samping itu, banyak instansi mendiri- dan jaya, secara perlahan berkurang dan kan apotek sendiri seperi Bank Indonesia | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 59
OPINI Pelayanan Farmasi Komprehensif di Rumah Sakit apt. Yulia Trisna, M.Pharm. Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan dengan sistem yang kompleks. Dikatakan kompleks karena dalam memberikan pelayanan kesehatan melibatkan sum- ber daya manusia yang multidisiplin, peralatan yang cang- gih, serta prosedur yang rumit dan berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien. Terlebih lagi ragam penyakit dan mo- dalitas terapi semakin berkembang, sehingga menambah kompleksitas pelayanan di rumah sakit. Apoteker yang berpraktik di peran klinis merupakan pelayanan lang- rumah sakit memainkan sung ke pasien (direct patient care) be- peran yang sangat penting rupa penelusuran riwayat penggunaan dalam memastikan penye- obat, rekonsiliasi obat, visite, pengkajian diaan dan penggunaan obat resep, pemantauan terapi obat, pelayan- dan alat kesehatan yang bermutu, aman, an informasi obat dan konseling/edukasi efektif dan efisien melalui peran yang pasien mengenai obat. Peran klinis dan bersifat non klinis maupun klinis. Peran non klinis dalam pelayanan farmasi di non klinis dalam hal ini adalah pengelo- rumah sakit bukanlah pelayanan yang laan obat dan alat kesehatan yang me- berdiri sendiri-sendiri melainkan suatu liputi seleksi, perencanaan, pengadaan, pelayanan yang berkesinambungan penerimaan, penyimpanan, penyiapan sebagaimana digambarkan pada bagan obat dan pendistribusian. Sedangkan berikut: 60
li informasi dari pasien/keluarga pasien mengenai: obat yang pernah dan sedang digunakan pasien sebelum dirawat di rumah sakit, baik berupa obat dari resep dokter maupun obat tanpa resep, obat herbal/jamu dan suplemen. Perlu ditanyakan nama obat (nama generik dan nama dagang), dosis/aturan pakai, berapa lama obat digunakan, bagaimana obat digunakan (dengan jadwal teratur, kadang-kadang, jika timbul gejala saja, dll). Selain itu riwayat alergi obat, efek samping obat, ketidakpatuhan, mismanajemen Pelayanan farmasi yang diterima pasien Setiap lapisan menjadi penghalang obat di rumah juga perlu ditanyakan. dikatakan lengkap jika pasien menerima sehingga potensi kesalahan tidak terus Untuk mendapatkan riwayat pengguna- pelayanan farmasi non-klinis (mana- berlanjut sampai mengenai pasien. an obat yang seakurat mungkin (the best jemen) dan klinis. Jika mengikuti alur possible medication history), maka apo- perawatan pasien selama di rumah sakit, Pada proses penggunaan obat yang teker harus melakukan cek silang data maka pelayanan farmasi akan dimulai dimulai dari peresepan, maka ada po- penggunaan obat dari hasil wawancara dengan serangkaian pelayanan klinis tensi terjadinya kesalahan yang disebut dengan sumber data lain, misalnya data sebelum obat disiapkan (dispensing). sebagai kesalahan peresepan (prescri- pengambilan obat terakhir pasien di Kegiatan-kegiatan tersebut berupa: bing error), kesalahan saat penyiapan Instalasi Farmasi atau keluarga pasien di- penelusuran riwayat penggunaan obat obat (dispensing error), dan kesalahan minta untuk membawa serta obat-obat sebelum pasien masuk rumah sakit di- pemberian obat (administration error). yang masih tersisa dan memperlihatkan- lanjutkan dengan rekonsiliasi obat, visite Untuk meminimalkan kesalahan-kesa- nya kepada apoteker. dan pengkajian resep. lahan tersebut mengenai pasien yang dapat mengakibatkan kejadian tidak Pelayanan farmasi yang diberikan dapat diharapkan, maka apoteker harus mela- diilustrasikan sebagai lapisan pengha- kukan pelayanan farmasi secara lengkap. lang (barriers) untuk terjadinya kejadian tidak diharapkan, sebagaimana gambar Pada saat melakukan penelusuran riwa- berikut: yat penggunaan obat, apoteker mengga- Selanjutnya apoteker harus melakukan rekonsiliasi obat, yaitu membandingkan data riwayat penggunaan obat sebelum masuk rumah sakit dengan resep per- tama setelah pasien dinyatakan dirawat inap. Jika ditemukan adanya perbedaan mengenai keberlangsungan pemberian obat, maka apoteker perlu memastikan- nya dengan menghubungi dokter. Pelak- sanaan rekonsiliasi obat oleh apoteker juga dilakukan ketika pasien pindah ruang perawatan dan saat akan pulang, | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 61
OPINI dengan demikian pasien mendapatkan an perencanaan, pengadaan, penerima- konsensus sesuai dengan hasil evaluasi obat yang sesuai dengan kebutuhannya. an dan penyimpanan yang merupakan dan masukan dari apoteker di berbagai kompetensi apoteker rumah sakit, se- belahan dunia pada saat Kongres FIP di Kegiatan farmasi klinik yang dapat hingga diharapkan rumah sakit memiliki Bangkok pada tahun 2014. Konsensus berdampak secara bermakna dalam persediaan obat dan alat kesehatan yang lengkap tentang revisi Basel Statements mencegah terjadinya masalah terkait bermutu, aman dan berkhasiat dengan dapat dilihat pada laman www.fip.org/ obat adalah visite bersama dengan tena- cara yang efisien. hospital pharmacy/ . Sedangkan di ga kesehatan lain (dokter dan perawat). tingkat nasional, acuan yang digunakan Hal ini karena rekomendasi apoteker Pelayanan farmasi klinik kembali dilaku- adalah Standar Pelayanan Kefarmasian diberikan sebelum resep dibuat oleh kan setelah obat disiapkan (lihat bagan di Rumah Sakit yang diterbitkan oleh dokter, sehingga resep yang dibuat di atas) berupa pemantauan terapi obat, Kementerian Kesehatan dalam bentuk oleh dokter sudah mempertimbangkan pemberian informasi obat dan edukasi/ Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 rekomendasi. konseling kepada pasien. Pada kegiatan tahun 2016, disusul terbitnya Petunjuk pemantauan terapi obat diharapkan Teknis dari Permenkes tersebut pada Kegiatan pengkajian resep harus dilaku- apoteker dapat memantau apakah akhir tahun 2019. kan dari aspek administratif, farmasetik efek terapeutik obat tercapai, apakah dan klinik sehingga masalah terkait pasien mengalami reaksi obat yang Undang-Undang No. 40 tahun 2009 obat dapat diidentifikasi dan diupaya- tidak diharapkan, apakah pasien patuh tentang Rumah Sakit pada pasal 40 ayat kan solusinya sebelum obat disiapkan menggunakan obat, dan apakah terjadi 1 menyatakan bahwa “dalam upaya pe- (dispensed). kesalahan obat. ningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala Setelah resep dinyatakan tidak bermasa- Sedangkan pada kegiatan pemberian minimal 3 (tiga) tahun sekali. Patut lah dari aspek administratif, farmasetik informasi obat dan edukasi/konseling, disyukuri dengan adanya kewajiban ter- dan klinik, maka selanjutnya dilaksana- apoteker memastikan bahwa pasien sebut, maka rumah sakit mau tidak mau kan pelayanan farmasi non-klinis berupa mau dan mampu menggunakan obat harus meningkatkan mutu pelayanannya penyiapan obat sesuai kebutuhan pasi- sesuai kebutuhan/indikasi klinisnya. sesuai standar akreditasi rumah sakit en. Tentu saja serangkaian proses telah yang saat ini standarnya sudah setara dilakukan sebelumnya, yaitu seleksi, Di tingkat global, fungsi lengkap (kom- dengan standar Internasional. Pelayanan perencanaan, pengadaan, penerimaan, prehensif) pelayanan farmasi di rumah kefarmasian secara khusus ada dalam penyimpanan. Pada proses seleksi obat sakit sudah disepakati (konsensus) satu bab khusus: Pelayanan Kefarmasian (penyusunan formularium) apoteker di kota Basel Swiss pada tahun 2008 dan Penggunaan Obat (PKPO). Dalam berkontribusi penting dalam tim farmasi yang dikenal dengan Basel Statements. bab tersebut profesi apoteker lebih ter- dan terapi, Demikian pula untuk kegiat- Enam tahun kemudian dilakukan revisi lihat peran pentingnya dalam menjamin ketersediaan dan penggunaan obat yang 62 aman, bermutu, berkhasiat, dan ber- manfaat. Momentum ini harus kita am- bil sebagai pemicu bagi apoteker rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi, mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, terutama pela- yanan kefarmasian, dan menunjukkan bahwa apoteker berkontribusi sangat bermakna dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, baik dari aspek ketersedia- an obat dan alat kesehatan maupun dari aspek hasil terapi pada pasien (patient outcome).
MEMPERPANJANG SIKLUS HIDUP PRODUK DENGAN REPOSITIONING apt. Tonny Sumarsono,MM Staf Pengajar Program Studi Farmasi Stikes Rajawali Bandung Mantan Product Manager Bayer Biological USA Siklus hidup produk adalah periode sebuah produk berada di pasar, sejak peluncuran awal hingga produk kurang di terima lagi oleh konsumen, tak ubahnya mirip dengan kip- rah para artis dengan segala aktivitas yang dilakukannya. Sebagai sebuah kodrat dari Yang date“ alias ketinggalan jaman, sehingga Maha Kuasa, maka segala se- sudah tidak sesuai lagi dengan situasi suatu di dunia ini tidaklah ada dan kondisi serta selera “jaman now“ yang abadi. Seiring dengan per- yang sangat sulit diprediksi. jalanan waktu, maka para artis itu lama kelamaan akan “memudar” Dalam dunia keartisan, banyak “cara“ derajat keartisannya atau kepopuleran- yang mereka lakukan dalam upaya nya. Memudarnya mereka disebabkan tetap eksis atau bahkan dalam rangka oleh banyak hal antara lain karena usia mendongkrak popularitasnya kembali. yang semakin menua sehingga dianggap Terkadang cara-cara tersebut banyak kurang mempunyai “harga jual“ lagi, yang dlakukan dengan agak “nyeleneh“ juga karena persaingan yang semakin sekalipun, dengan tujuan agar ingatan ketat dengan artis-artis pendatang baru publik kembali terbentuk untuk si artis atau bisa juga karena sudah “out of tersebut. | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 63
BISNIS FARMASI Berangkat dari paparan di atas, ternyata Seiring dengan perjalanan waktu, maka Perusahaan yang statis dan tidak segera industri farmasi pun (baca: obat), semuanya telah berubah sangat dinamis betindak dengan perubahan yang terjadi, mempunyai “kemiripan“, tentunya dan sangat sulit diprediksi. Pada era dua niscaya lambat laun akan sirna dari per- dalam konteks yang berlainan. Penulis atau tiga dasawarsa lalu, sebuah merek caturan bisnis. Dalam dunia korporasi, yang sudah berpengalaman lebih dari obat yang beredar di pasar masih bisa maka perubahan tersebut dikenal sebagai 25 tahun dalam bidang marketing & bertahan 15-25 tahun, kini rentang wak- transformasi organisasi. Dalam jagat bisnis, product development di beberapa peru- tunya kian memendek, mungkin hanya maka istilah transformasi bisa diartikan se- sahaan farmasi asing, sudah tidak asing tinggal 10-15 tahun saja. Bahkan untuk bagai sebuah proses untuk memunculkan lagi dengan dinamika produk-produk barang-barang konsumsi (consumers “kelahiran baru“, baik dari sisi korporasi/ farmasi yang beredar di tanah air sejak product), siklus hidup produknya bisa perusahaan ataupun produk yang dihasil- awal tahun 80-an dulu. Nama-nama sangat pendek. Barang konsumen yang kannya. Proses “kelahiran baru“ ini, dapat merek produk farmasi terkenal keluar- dulu bisa bertahan sampai 3 tahunan, diartikan menghentikan produk atau an puluhan pabrikan farmasi dengan basis riset, kini sudah lenyap dan cuma menyisakan kenangan kedigdayaan saja dalam kancah peredaran produk–produk farmasi Indonesia. Untuk para farmasis milenial, jelas kini bisa berubah hanya dalam waktu jasa yang lama atau bahkan ekstrimnya sudah tidak mengenal lagi merek-merek 6 bulan saja. Sebuah studi yang cukup menutup perusahan itu sama sekali, untuk yang dulunya sangat laku karena banyak menarik tentang “masa hidup“ sebuah seterusnya menciptakan produk baru diresepkan oleh dokter seperti Ter- perusahaan menunjukkan, jika pada era atau bahkan membangun pabrik baru/ ramycin, Baccacil, Minipres (semuanya 1960-an rata-rata usia hidup sebuah perusahan baru yang lebih efisien. Timbul ex-Pfizer), Minocin, Artane dan Cybufen perusahaan sekitar 61 tahun, maka pada pertanyaan, apakah transformasi organi- (ex-Lederle Lab), Hiconcil (ex-Mead Joh- era 1980-an, usianya berkurang menjadi sasi itu akan dengan mudah dilaksanakan? nson), Alupent, Silomat (ex-Boehringer 25 tahun dan di era sekarang menciut Jawabannya sudah pasti dengan serempak Ingelheim), Paraxin, Bezalip (ex-Boeh- lagi menjadi hanya 18 tahun saja. Jadi mengatakan sangat tidak mudah, karena ringer Mannheim), Arcalion (ex-Servier) betapa cepat dan dinamisnya perubahan memerlukan berbagai pertimbangan dan ratusan merek lainnya. Tidak hanya dalam peradaban sebuah korporasi. serius dengan melihat berbagai aspek, merek-mereknya saja yang mulai lenyap, terlebih lagi untuk sebuah perusahaan ternyata perusahaannya pun juga hilang Suka atau tidak suka, perubahan medan farmasi dengan berbagai “atribut“ nya bagai di telan bumi. pasar yang masif, diiringi kemajuan yang cukup “njlimet“. teknologi yang cepat dan gelombang Hilangnya beberapa perusahaan farmasi pendatang pemain bisnis baru yang Dalam ranah marketing & product deve- yang begitu tenar pada era 1980- lebih efisien, membuat para perusaha- lopment bidang farmasi, biasanya tugas 2000an, bisa karena mereka meng- an yang telah mapan sekalipun tidak untuk “mengotak–atik“ produk itu ada adakan merger supaya lebih efisien, bisa bersantai ria dan berlama-lama di pundak seorang manajer produk. Seo- diakuisisi oleh perusahaan yang lebih menikmati kedigdayaannya. Kembali rang manajer produk yang handal, akan besar ataupun memang sudah kolaps, kepada hukum alam “perubahan“, maka bisa membaca berbagai kemungkinan karena tidak mampu lagi bersaing de- satu-satunya cara untuk menyikapinya terhadap sebuah produk yang menjadi ngan para kompetitornya. Nama-nama agar tetap langgeng dan eksis dalam tanggung jawabnya. Dalam strategi pe- tenar perusahaan farmasi asing seperti persaingan bisnis, adalah dengan mela- masaran, maka setelah melakukan seg- Ciba, Geigy, Zyma, Rhounc Poulenc, Rho- kukan perubahan itu sendiri. mentasi pasar dan menentukan pasar dia-Specia, Nicholas, Lederle, Nordmark Werke, Parke Davis, Lepetit, Bourough Welcome dan lain-lain, juga dari dalam negeri sendiri nama perusahaan seperti Kenrose bahkan perusahaan jamu terke- nal PT. Jamu Jago, kini hanyalah tinggal nama belaka. 64
sasaran, langkah selanjutnya yang tera- produk dalam mereposisi produknya (untuk membendung serangan dari mat penting adalah pemosisian produk adalah mengidentifikasi struktur pasar Tekita ) atau product positioning, merupakan dan positioning yang ditempati oleh para • Tahun 1997 : “Ahlinya teh“, slo- sebuah mind game yang harus dilakukan pesaingnya (terutama pesaing utama- gan ini terus bertahan sampai tahun 2001 dengan perencanaan yang matang dan nya). Dalam pemilihan strategi reposisi • Tahun 2002 : “Apapun makanan- langkah yang tepat. Menurut Aaker dan ini, maka seorang manajer produk harus nya, minumannya teh botol Sosro“. Target Myers, penciptaan “posisi“ suatu merek percaya diri bahwa dia akan mampu pasarnya untuk sebuah setiap keluarga dalam kognisi (ingatan) konsumen mencapai posisi pasar yang baru yang di (untuk produk bebas) dan para dokter inginkannya dan pemasar tersebut akan Khusus untuk produk-produk farmasi sebagai penulis resep, dikaitkan dengan bisa mengelola dan berkompetisi secara ethical, para manajer produk harus bisa merek-merek lain yang menjadi pesaing- efektif dan dapat meraih laba dalam membuat brosur atau perangkat pro- nya. Pemosisian produk adalah sebuah posisi barunya tersebut. mosi lainnya dengan narasi yang spesifik upaya untuk mengarahkan pelanggan dan punya diferensiasi yang kuat diban- secara kredibel. Jika merek kita mempu- Contohnya adalah minuman Green Sand dingkan para kompetitornya. Persaingan nyai tingkat kepercayaan dan kredibilitas Shandy, dari pasar minuman rendah di produk ethical ini terbilang sangat tinggi di benak pelanggan (dalam hal ini alkohol masuk ke pasar minuman ringan sengit, karena banyak merek yang diha- terutama dokter), maka dengan sendi- (soft drink). Hal lain yang perlu diper- silkan oleh para produsen farmasi riset rinya mereka akan merasakan adanya hatikan oleh para manajer produk dan kenamaan di dunia, terkadang punya “kehadiran“ perusahaan atau produk para pemimpin perusahaan lainnya indikasi yang “mirip-mirip“, seperti da- dalam benak mereka. Untuk maksud ini, adalah memetakan perusahaannya di lam sub kelas terapi obat penenang atau maka perusahaan harus dapat mengko- pasar. Apakah perusahaannya termasuk obat tidur. Lagi-lagi, kepiawaian seorang munikasikan produknya dengan tepat. pemimpin pasar, penantang atau hanya manajer produk ditantang untuk mem- sekedar pengikut belaka. Ada sebuah buat statement yang tepat, sehingga Timbul pertanyaan, tindakan apakah aturan yang tidak tertulis, jika sebuah bisa dimengerti dan masuk dalam benak yang akan dilakukan oleh manajemen perusahaan hanyalah sebagai pengikut si pengguna. jika produk yang mereka pasarkan lama atau follower, maka hindarilah mempo- kelamaan terus menurun alias pangsa sisikan dirinya terlalu dekat atau berha- Obat-obat bermerek dengan zat berkha- pasarnya terus menerus tergerus oleh dapan frontal dengan pemimpin pasar. siat seperti alprazolam (dengan indikasi para pesaingnya yang jika tidak segera Justru perusahaan kecil, lebih memung- ansiolitik, anti depresan dan anti panik), dilakukan pembenahan akan segera kinkan akan berhasil jika membangun lorazepam (anti cemas), estazolam menemui “ajalnya“? Dalam situasi se- posisinya sendiri di pasar dan mengem- (gangguan fungsi tidur), kombinasi klordi- perti inilah, kepiawaian seorang manajer bangkan basis pelanggannya sendiri. azepoksid & klidinium bromida ataupun produk diuji. Manajer produk mesti bisa kombinasi metampiron & diazepam dan memetakan ulang, dimana letak kesalah- Sebuah contoh dari reposisi produk, masih banyak lagi jenis lainnya, pada an dari pemosisian produknya. Pekerja- telah ditunjukkan oleh pabrik teh Sosro, dasarnya berguna untuk “menenangkan an mereposisi produk adalah semacam dengan narasi sebagai berikut: dan menidurkan“ si pasien. Jadi, jika si “rekonstruksi bangunan“ yang sudah manajer produk tidak bisa mendiferensi- mulai rapuh agar tetap berdiri, tentunya • Tahun 1975 : “Pelepas dahaga asli“ asikannya dengan produk lainnya, sudah dengan melihat dan menganalisis setiap • Tahun 1985 : “Hari-hari teh botol“ pasti merek obat tersebut tidak punya elemen atau unsur mana yang masih • Tahun 1994 : “Hari-hari teh nilai tambah di benak si pengguna. bisa diperbaiki. Sosro“ (di sini nama generik botol Merek sebuah produk juga merupakan Di tengah gempuran dari puluhan atau diubah menjadi Sosro. Nama Sosro simbol, dimana si pengguna belajar un- mungkin ratusan kompetitor, semuanya dipatenkan sebagai merek induk yang tuk percaya sepanjang waktu dan meru- bisa saja menggoyahkan kepercayaan sekaligus juga sebagai merek penguat pakan sinyal kualitas produk yang tidak dari para penulis resep atau konsumen, (umbrella brand). Tujuannya jelas bisa diraba. Efektivitas positioning dapat sehingga semua slogan ataupun state- adalah untuk meremajakan kembali memperoleh kesuksesan jika perusaha- ment dari sebuah produk bisa menjadi target pasar, dimana pasar diarahkan an mampu mendapatkan keunggulan “usang“ dan lama-kelamaan akan kepada kaum muda, sekaligus mem- biaya, keunggulan nilai dan harapan dilupakan. Hal yang paling penting yang bendung serangan jenis minuman kinerja menajemen yang lebih baik. harus dilakukan oleh seorang manajer yang lain terutama dari soft drink. • Tahun 1996 : “Aslinya teh“ | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 65
PRAKTIK PROFESI Dampak PMK 3 Tahun 2020 Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Sebagai seorang praktisi, dalam beberapa hari. Dalam pikiran kehadiran regulasi, pedo- saya, bagaimana bisa PMK terse- man, panduan, dan standar but tidak sejalan dengan regulasi praktik yang diterbitkan baik lainnya yang ada. Bagaimana tidak? oleh pemerintah, maupun PMK No 3 tahun 2020 yang terbit di organisasi profesi, merupakan hal akhir Januari 2020, memuat banyak yang sangat penting, menyita perha- perubahan pelayanan kefarmasian tian dan waktu untuk mempelajari yang menimbulkan reaksi kontra serta memahami regulasi yang ada, dari seluruh praktisi Apoteker rumah agar saat pelaksanaan praktik tidak sakit. menyimpang dari aturan yang ada. Seperti kita ketahui, dalam praktik Sama seperti teman sejawat lainnya, pelayanan kefarmasian, ada bebe- kehadiran PMK No 3 Tahun 2020 rapa regulasi yang menjadi acuan membuat saya kaget dan mati gaya kita dalam menjalankan pelayanan 66
kefarmasian, yang terdapat dalam alat kesehatan, sediaan farmasi, dan Pelayanan Konseling pasal 7 ayat (1) UU No 44 tahun bahan habis pakai yang bertujuan 2009 tentang Rumah Sakit yang untuk mengutamakan kepentingan 1. Pengelolaan sediaan farmasi, alat berbunyi “Rumah Sakit harus meme- pasien.” kesehatan, dan bahan medis habis nuhi persyaratan lokasi, bangunan, pakai; dan prasarana, sumber daya manusia, Acuan peraturan perundang-undang- kefarmasian, dan peralatan”, pada an lainnya terdapat pada, PP No 2. Pelayanan farmasi klinik, meliputi: ayat tersebut “kefarmasian” merupa- 51 tahun 2009 tentang pekerjaan pengkajian dan pelayanan resep; kan frasa tersendiri, demikian pula farmasi tertuang dalam pasal 1 penelusuran riwayat penggunaan pada UU yang sama pasal 15 pasal ayat (4) yang berbunyi, “Pelayanan obat; rekonsiliasi obat; Pelayanan (1) sampai (3) yang berbunyi: “(1) Kefarmasian adalah suatu pelayanan Informasi Obat (PIO); konseling; Persyaratan kefarmasian sebagaima- langsung dan bertanggung jawab ke- visite; Pemantauan Terapi Obat na dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) pada pasien yang berkaitan dengan (PTO); Monitoring Efek Samping harus menjamin ketersediaan sedi- Sediaan Farmasi dengan maksud Obat (MESO); Evaluasi Pengguna- aan farmasi dan alat kesehatan yang mencapai hasil yang pasti untuk me- an Obat (EPO); dispensing sediaan bermutu, bermanfaat, aman dan ningkatkan mutu kehidupan pasien”, steril; dan Pemantauan Kadar Obat terjangkau. (2)Pelayanan sediaan yang kemudian secara teknis diatur dalam Darah (PKOD); farmasi di Rumah Sakit harus meng- dalam PMK 72 tahun 2016 tentang ikuti standar pelayanan kefarmasian. Standar Pelayanan Kefarmasian Sekarang kita bandingkan dengan (3)Pengelolaan alat kesehatan, sedi- dan Standar Nasional Akreditasi RS PMK no 3 tahun 2020 aan farmasi, dan bahan habis pakai (SNARS) tentang Pelayanan Kefar- di Rumah Sakit harus dilakukan oleh masian dan Penggunaan Obat. Pasal 7 instalasi farmasi sistem satu pintu.” (2) Pelayanan Kesehatan yang Dimana penjelasan dari pasal 15 ayat Awalnya saya tidak terlalu menjadi diberikan oleh Rumah Sakit umum (1) adalah, “Yang dimaksud dengan pemerhati untuk PMK No 3 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sediaan farmasi adalah obat, bahan 2020 ini, karena sesuai dengan paling sedikit terdiri atas: obat, obat tradisional, dan kosme- judulnya, PMK ini merupakan per- a. Pelayanan medik dan penunjang tika. Yang dimaksud dengan alat aturan tentang Klasifikasi dan Izin kesehatan adalah bahan, instrumen, RS. Namun setelah terjadinya reaksi medik aparatus, mesin, serta implan yang yang cukup tajam dari semua teman b. Pelayanan keperawatan dan kebi- tidak mengandung obat yang diguna- sejawat, saya coba pelajari regulasi kan untuk mencegah, mendiagnosa, yang ada. danan menyembuhkan dan meringankan c. Pelayanan nonmedik penyakit, merawat orang sakit serta Jika kita telaah satu persatu, diban- memulihkan kesehatan pada manu- dingkan regulasi lainnya, sepertinya Pasal 10 sia dan/atau membentuk struktur hanya PMK No 3 yang tidak sejalan Pelayanan nonmedik sebagaimana dan memperbaiki fungsi tubuh.” Se- dengan regulasi yang ada. Walaupun dimaksud dalam pasal 7 ayat (2) hu- dangkan pasal 15 ayat (3) penjelasan- sebagian orang mengatakan bahwa ruf c terdiri atas Pelayanan Farmasi, nya adalah, “Yang dimaksud dengan regulasi ini adalah tentang izin dan Pelayanan laundry/binatu, pengo- “instalasi farmasi” adalah bagian dari klasifikasi, tetapi secara esensi, arti- lahan makanan/gizi, pemeliharaan Rumah Sakit yang bertugas menye- nya izin dan klasifikasi RS diberikan sarana prasarana dan alat kesehatan, lenggarakan, mengkoordinasikan, apabila memenuhi kriteria yang informasi dan komunikasi, pemulas- mengatur dan mengawasi seluruh ditulis. aran jenazah, dan pelayanan nonme- kegiatan pelayanan farmasi serta dik lainnya. melaksanakan pembinaan teknis Apabila kita cermati dan baca kem- kefarmasian di Rumah Sakit. Yang bali, amanat UU No 44 tahun 2009 dimaksud dengan sistem satu pintu tentang Rumah Sakit pasal 15 ayat (2) adalah bahwa rumah sakit hanya yang dituangkan dalam PMK No 72 memiliki satu kebijakan kefarmasian tahun 2016. Pada Pasal 3 (1) Standar termasuk pembuatan formularium Pelayanan Kefarmasian di Rumah pengadaan, dan pendistribusian Sakit disebutkan meliputi standar: | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 67
PRAKTIK PROFESI Pasal 25 maka pemilik RS/Pimpinan RS ayat (1) paling sedikit terdiri dari Kefarmasian sebagaimana dimaksud berpotensi akan menerapkan PMK a. Pelayanan medik dan penunjang dalam Pasal 21 ayat (2) merupakan 3 tahun 2020, tanpa melihat per- pelayanan kefarmasian yang men- aturan terkait dengan pelayanan medik jamin ketersediaan sediaan farmasi, kefarmasian lainnya. b. pelayanan keperawatan dan alat kesehatan, dan bahan medis 3. Multi persepsi yang muncul dari habis pakai yang aman, bermutu, terbitnya PMK 3 ini akan menga- kebidanan bermanfaat, dan terjangkau. kibatkan pelayanan kefarmasian c. Pelayanan kefarmasian menjadi beragam antar rumah d. Pelayanan nonmedik Dari kutipan di atas, maka menurut sakit. 2. Pasal 10: Diusulkan penambahan PMK No 3 tahun 2020, pelayan- pasal baru setelah pasal 9 yaitu Pe- an farmasi yang dimaksud adalah Bagaimana dengan Standar Nasional layanan Kefarmasian dirumah sa- termasuk pelayanan nonmedik, yang akreditasi Rumah sakit (SNARS) kit sebagaimana dimaksud dalam hanya memberikan pengelolaan yang dikeluarkan oleh KARS yang pasal 7 ayat (2) huruf c meliputi perbekalan farmasi dan tidak menye- menjadi mercusuar untuk penetap- a. Pengelolaan sediaan Farmasi but pelayanan farmasi klinis dalam an kualitas RS? Menurut SNARS, standar pelayanan kefarmasian. pelayanan kefarmasian adalah dan alat kesehatan, bahan me- pelayanan langsung dan bertanggung dis habis pakai, gas medis dan Dari ulasan tersebut, bagaimana jawab kepada pasien yang berkaitan bahan radiofarmasi. dampaknya bagi pelayanan kefarma- dengan sediaan farmasi dan alat b. Pelayanan farmasi klinik sian di Rumah Sakit? kesehatan dengan maksud mencapai 3. Penambahan pasal baru: Kepala 1. Secara struktur organisasi, ada hasil yang pasti untuk meningkatkan Instalasi Farmasi harus seorang mutu kehidupan pasien. Pelayanan Apoteker. perubahan koordinasi, tata orga- kefarmasian dan penggunaan obat nisasi dan tata kerja, dimana pela- merupakan komponen yang penting Hasil Forum Grup diskusi ini telah yanan kefarmasian masuk dalam dalam pengobatan simtomatik, pre- disampaikan oleh Ikatan Apoteker pelayanan nonmedik, sehingga ventif, kuratif, paliatif, dan rehabili- Indonesia pada audiensi dengan Ibu berakibat antara lain: tatif terhadap penyakit dan berbagai Dirjen Farmasi dan alat Kesehat- a) Terhadap grade dan kepang- kondisi, serta mencakup sistem dan an Kementrian RI pada tanggal 25 proses yang digunakan rumah sakit Februari 2020, dihadiri oleh perwa- katan, akan berdampak pada dalam memberikan farmakoterapi kilan Hisfarsi dan beberapa utusan penurunan remunerasi untuk kepada pasien. Pelayanan kefarma- pengurus daerah. Semoga saja PMK Apoteker Rumah Sakit. sian dilakukan secara multidisiplin 3 dapat ditinjau kembali, untuk b) Terhadap pelayanan farmasi dalam koordinasi para staf di rumah meningkatkan peran dan pelayanan klinik, kegiatan pemantau- sakit. Sangat luas cakupan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Karena an terapi, pengkajian resep, dan tanggung jawabnya bukan? pelayanan kefarmasian, merupakan penelusuran riwayat pengguna- salah satu unsur dalam pelayanan an obat, evaluasi penggunaan Berdasarkan dampak yang timbul kesehatan secara menyeluruh. Pela- obat, pelayanan informasi obat dan pengaruh pelaksanaan PMK yanan kesehatan tidak akan pernah merupakan rangkaian kegiatan No 3 terhadap pelayanan kesehatan lepas dari pelayanan kefarmasian, yang masuk dalam pelayanan secara menyeluruh di RS, maka be- termasuk didalamnya pengelolaan kefarmasian. Jika PMK No 3 berapa pengurus daerah berinisiatif perbekalan farmasi dan pelayanan memasukan pelayanan farmasi mengadakan Forum Grup Diskusi farmasi klinik. (LN) menjadi pelayanan nonmedik, dengan kepala instalasi farmasi dan dengan dasar PMK No 3, maka Apoteker RS, yang menghasilkan be- kegiatan pelayanan farmasi berapa usulan untuk revisi PMK No klinis pada ayat 1 PMK 72 tahun 3 tahun 2020 dengan rekomendasi 2016, bukan merupakan standar sebagai berikut: yang baku sehingga perizinan 1. Pasal 7: Pelayanan kesehatan dapat diberikan ke RS cukup dengan pelayanan pengelolaan yang diberikan oleh Rumah Sakit perbekalan Farmasi. Umum sebagaimana dimaksud 2. Untuk RS yang baru akan buka, 68
SEBERAPA PENTING LANGKAH – LANGKAH ADVOKASI DAN PEMBELAAN ANGGOTA DALAM PRAKTEK APOTEKER Brigjen Pol. apt. Drs Mufti Djusnir, M.Si Ahli Kimia Farmasi BNN, Ketua Badan Advokasi dan Pembelaan Anggota PP IAI Sejawat apoteker yang saya hormati dan saya bangga- kan, sungguh ironis sekali melihat perkembangan praktek profesi apoteker saat ini. Sangat bertolak belakang dengan semangat idialis yang kita terima masa di kampus. Praktek Apoteker merupakan Apoteker semasa kuliah dibekali de- profesi mulia, bila sebelum ngan sejumlah besar ilmu-ilmu far- berpraktek kita mulai de- makologi, kimia farmasi, toksikologi, ngan niat “Amar makruf reaksi obat didalam tubuh (farma- nahimunkar” sungguh luar kokinetik dan farmakodinamik), dan biasa dampak positif yang akan di- juga ilmu farmakognosi, teknologi raih, karena praktek apoteker dapat formulasi termasuk meracik obat membantu banyak orang yang se- dan lain lainnya, dari sejumlah besar dang menderita sakit, memberikan ilmu-ilmu eksakta lainnya (ilmu pasti penjelasan/konsultasi obat terhadap alam), berkolaborasi melahirkan seo- manfaat (farmakoterapi) serta efek rang sarjana farmasi/Apoteker yang samping (toksikologi) yang mungkin secara umum siap melayani masyara- timbul dari penggunaan obat atau se- kat dibidang kesehatan, khususnya- diaan farmasi lainnya, serta pejelasan pelayanan farmasi terhadap sediaan lainnya. farmasi berupa obat, kosmetika, obat | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 69
ETIKOLEGAL tradisional, serta makanan, minuman Sejawat apoteker yang saya hormati 4. Adanya berita acara untuk penyi- dan alat kesehatan). dan saya banggakan, kita perlu mem- taan yang mungkin dilakukan. Pekerjaan seorang apoteker terse- persiapkan serta membekali diri kita but di atas, telah diwadahi oleh un- atas kebutuhan dan pemahaman Jika telah mengalami kejadian di dang undang Nomor 36 tahun 2009 ilmu hukum farmasi yang terus ber- atas, selanjutnya TS perlu melakukan tentang Kesehatan, serta Peraturan kembang, terkait hukum. peraturan pengumpulan fakta lapangan terkait Pemerintah nomor 51 tahun 2009, hukum, regulasi, tindak pidana, tin- perizinan sarana, SDM atau produk yang megamanatkan; Praktik Ke- dak perdata, sankgsi pidana, sangsi dalam rangka praktik kefarmasian farmasian adalah pembuatan perdata, penyidik, penyidikan, la- yang dimiliki dan masih berlaku se- termasuk pengendalian mutu poran polisi, berita acara pemerik- perti: sediaan farmasi, pengamanan, saan (BAP), penahanan, penyitaan. 1. Surat izin sarana praktik: nomor pengadaan, penyimpanan dan Jika teman sejawat (TS) memahami pendistribusian atau penya- pengertian pengertian di atas, akan izin usaha, izin usaha industri, luranan obat, pelayanan obat menumbuhkan jiwa kritis kita bila izin usaha distributor, dan izin atas resep dokter, pelayanan menerima perlakuan yang berbeda apotek. informasi obat, serta pengem- dari ketentuan ketentuan hukum ser- 2. Sertifikat Kompetensi, Surat Tan- bangan obat, bahan obat dan ta peraturan perundang undangan. da Registrasi, dan Surat Izin Prak- obat tradisional. Disamping itu anda perlu mengetahui tik Apoteker Namun kenyataan di lapangan yang sistem peradilan (“Aparat Kriminal 3. Sertifikat Kompetensi, Surat Tan- ada didepan mata kita saat ini, sangat Justice System”) di Indonesia, agar da Registrasi, dan Surat Izin Prak- ironis dan bertolak belakang dengan tahapan proses hukum dapat dipa- tik TTK. semangat/roh undang undang dan hami sampai ditetapkannya putusan Setelah TS memastikan ketersediaan peraturan pemerintah tersbut. Ba- pengadilan, antara lain adalah; izin, surat dan sertifikat yang masih nyak apoteker didalam mela- 1. Penyidik Polri/PPNS, yaitu petu- berlaku, maka TS hendaknya menye- kukan praktek, di kriminalisa- diakan dan memastikan: si, dipidanakan, oleh penyidik gas yang akan melakukan penyi- 1. Catatan/rekaman proses praktik yang kadang kadang gagap dikan bila terjadi pelanggaran hu- kefarmasian yang ada dan biasa menerapkan undang-undang kum, menetapkan pasal pasalnya. dilakukan, termasuk surat pesan- ataupun peraturan terkait ke- 2. Penuntut Umum/Jaksa, adalah an, faktur dan kartu stok serta ca- farmasian. Semenatra itu, wa- yang melakukan penuntutan ter- tatan pelayanan kefarmasian (Pa- laupun saat ini sudah banyak hadap tersangka pelanggaran tin- tient Medication Record). program studi sarjana farmasi dak pidana maupun perdata. 2. Memastikan bahwa sediaan far- atau program studi profesi apo- 3. Hakim, yang melakukan pengum- masi yang diduga bermasalah teker mengajarkan peraturan pulan fakta fakta persidangan, memiliki izin edar yang masih perundang-undangan, namun serta akhirnya menetapkan pu- berlaku dan batas kadaluarsa be- masih banyak pula apoteker tusan sidang suatu perkara. lum lewat untuk produk narkoti- yang belum memahami betapa 4. Penasehat Hukum/Pengacara, ka, psikotropika dan obat keras pentingnya mempersiapkan yang sangat berperan dalam me- lainnya, atau bahkan juga obat diri melalui penguasaan per- lakukan pembelaan hukum bagi bebas terbatas dan obat bebas se- aturan perundang-undangan tersangka. Sehingga bila membu- kalipun. dan sekaligus mempersiapkan tuhkan perlu kita cari orang yang 3. Catatan kronologis dari pelaksa- diri bagaimana menghadapi profesional, serta mempunyai naan praktik kefarmasian yang dugaan atau kasus hukum ter- pemahaman terhadap praktek ke- terkait dengan dugaan pelang- kait praktik kefarmasian. farmasian secara umum. garan. dan memastikan pula kro- Untuk itulah penulis terpanggil untuk Selanjutnya TS mungkin akan nologis proses mengetahui peri- membela sejawat apoteker yang sem- meghadapi tahapan penggalian fakta zinan yang dimiliki, selanjutnya pat dikriminaliasi saat berpraktik, lapangan, yakni dengan cara memas- anda perlu cari tahu terkait fakta serta menyusun langkah langkah ad- tikan: lapangan produk farmasi/pela- vokasi dan pembelaan anggota, agar 1. Apakah petugas dilengkapi de- yanan farmasi yang dipermasa- kedepannya tidak ada lagi sejawat ngan Surat Tugas. lahkan. apoteker yang menerima perlakuan 2. Kelengkapan dari Surat Tugas yg Jika proses penyelidikan dan atau pe- ini. ditunjukkan. nyidikan berlagsung, TS akan masuk 3. Dikenakan dugaan pelanggaran ke dalam tahapan pemeriksaan oleh peraturan perundangan dengan penyidik. Pada tahap ini sudah diper- nomor dan pasal yang jelas. lukan pendampingan selama peme- 70
riksaan penyidik, dan yang perlu TS dak jelas, atau tidak dipahami, perundang-undangan yang ber- perhatikan adalah keberadaan dan berhak meminta diulangi atau laku. tanggal penetapan surat tersebut: dijelaskan kembali maksud perta- 3. Arahkan bahwa bahwa semua 1. Adakah Surat Panggilan dari Pe- nyaan tersebut. kegiatan yang dilakukan saat 5. Semua jawaban yang dinyatakan, praktik, adalah sesuai ilmu kefar- nyidik. dibaca kembali, bila tercetak tidak masian dan bahwa apoteker telah 2. Apakah Sejawat Apoteker telah sesuai, dengan keterangan yang diberikan kewenangan oleh nega- diberikan, jangan ditandatangani, ra dengan adanya Serkom, STRA, menerima Surat Perintah Dimu- dan minta diperbaiki. SIPA dan Surat Izin terkait sarana lainya Penyidikan (SPDP). 6. Pada saat akhir pembuatan BAP, praktik. 3. Kapan diterima, dan tanggal be- biasanya akan ditanyakan, apa- Sejawat Apoteker yang saya hormati rapa. kah masih ada keterangan lain dan saya banggakan, itulah tulisan Pada waktu yang ditentukan, selan- yang akan disampaikan, maka singkat saya, yang dapat saya berikan jutnya TS akan mengalami tahapan jawablah: Iya, saya minta untuk kepada sejawat sekalian, semoga tu- yang paling tidak menyenangkan dihadirkan saksi ahli dari organi- lisan ini bermanfaat bagi rekan rekan bagi seorang yang dijadikan tersang- sasi profesi saya, Ikatan Apoteker sejawat yang sedang menjalankan ka, yaitu pemeriksaan dalam rangka Indonesia. praktik Apoteker, maupun sejawat pembuatan berita acara pemeriksa- Pada saat proses akan berlanjut ke Apoteker yang berperan sebagai pem- an (BAP). Menghadapi hal ini TS ti- persidangan, TS hendaknya memas- bina praktik profesi apoteker yang dak perlu takut bila telah memahami tikan ada bantuan advokasi dan per- kita cintai. Semoga Allah meridhoi langkah yang telah dijelaskan di atas, lidungan anggota dari Badan atau kita... Aamiin. apalagi jika TS berada dipihak yang Bidang Advokasi dan Perlidungan benar, atau sebaliknya jika TS harus Anggota IAI tingkat Pengurus Daerah Wassalamualaikum warohmatullahi mengeluarkan pendapat anda kese- atau Pengurus Pusat IAI. Dalam per- wabarakatuh. suaian kejadian yang sesungguhnya sidangan hendaknya TS: pada saat kejadian di tempat kejadian 1. Menjawab semua pertanyaan Jakarta, Maret 2020. perkara (TKP). Pada saat pemeriksa- hakim pada saat hakim sedang Ttd an BAP ini TS: mengumpulkan pengakuan / 1. Berhak untuk didampingi oleh bukti-bukti persidangan. Brigjen Pol Drs Mufti Djusnir, M.Si, Penasehat Hukum/Pengacara. 2. Menyangkal seluruh pertanyaan Apt. 2. Apabila dalam keadaan sakit, ber- yang tidak sesuai dengan me- hak menunda pemeriksaan BAP. nyatakan juga bahwa pada saat 3. Menjawab pertanyaan-pertanya- melaksanakan praktik TS telah an sesuai dengan fakta meringan- melakukannya sesuai peraturan kan yang dimiliki. 4. Apabila ada pertanyaan yang ti- | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 71
DARI PEMBACA WARKAT dipekerjakan sebagai TTK, kecuali dalam Ereyson Sembiring - Medan keadaan darurat, misalnya menggan- 1. Dear, Medisina. Saya seorang apote- tikan TTK yang tidak masuk karena Jawaban: Terima kasih atas pertanyaan ker muda yang belum lama berpraktik di alasan mendadak. Tetapi jika tugas yang Sejawat. Untuk SIPA yang telah habis, apotek. Beberapa hari ini, rekan-rekan dibebankan itu terstruktur dan berke- sepanjang masih dalam rentang masa seprofesi di beberapa daerah menjadi lanjutan, anda dapat menyampaikan berlaku sertifikat kompetensi (serkom), sorotan oleh awak media baik lokal ma- pengaduan kepada Pengurus Cabang di silakan masukkan melalui menu “Tambah upun nasional. Beberapa pemberitaan kabupaten/kota, Pengurus Daerah atau Pekerjaan” di ujung, diakhiri dengan memang tergolong bernilai positif, tetapi Pengurus Mejelis Etik dan Disiplin Apote- mengklik tanda “Aktif”. Nantinya sistem tak sedikit juga yang bernada negatif, ker Indonesia di Propinsi tempat rumah akan menghitung jumlah SKP berdasar- misalnya menuduh apoteker di apotik sakit berada. Teman sejawat (TS) dapat kan durasi praktik sejawat pada SIPA. yang menjual masker atau sanitizer tidak menyampaikan pengaduan dugaan Terkait permohonan rekomendasi bisa melebihi harga yang wajar sehingga perlakuan sesama teman sejawat (TS) dikarenakan sejawat belum melakukan terkesan menganggap profesi ini “ber- yang tidak etis. pengisian waktu praktik dan operasional salah”. Saya ingin bertanya kepada siapa sarana. Jadi, mohon segera bisa dileng- atau kemana seharusnya kami mencari SIAP kapi guna kelancaran proses layanan. perlindungan agar tidak terjebak di da- lam praktik kefarmasian yang keliru? 3. Kepada pengasuh rubrik Warkat, saya 5. Salam, Apoteker! Kepada Redaksi Danang Prananda Hutama – Madiun ingin bertanya mengenai aplikasi SIAP. Medisina yang saya banggakan. Saya Jawaban: Silahkan datang dan bertanya kepada Pengurus Ikatan Apoteker Indo- Apa yang harus saya upload di dalam ingin bertanya mengenai SIAP. Bagai- nesia setempat, pada tingkat Pengurus Cabang di kabupaten/kota atau Pengurus aplikasi SIAP jika serkom saya hilang dan mana merevisi nomor SIPA yang sudah Daerah di Provinsi tempat sejawat berpraktik. Pada tiap tingkatan pengu- saat ini saya ingin melakukan perpan- saya inputkan di aplikasi SIAP? Mengapa rus ada bidang atau unit yang bertugas membantu teman sejawat (TS) Apoteker jangan? permohonan resertifikasi saya ditolak melalui pembinaan keprofesian untuk peningkatan kompetensi dan menjadi Anita Rosiara - Bandung padahal SKP saya mencukupi? apoteker praktik bertanggung jawab serta penyediaan dan pemberian upaya Jawaban: Terima kasih atas pertanyaan Freddy Jemali – Nusa Tenggara Timur advokasi dan perlindungan anggota, jika Sejawat. Jika serkom hilang dan ingin diperlukan pendampingan atau pembe- meng-upload di SIAP maka sejawat bisa Jawaban: Terima kasih atas pertanyaan laan, termasuk jika mengalami tuntutan berkonsultasi dengan PC IAI setempat Sejawat. Untuk merevisi nomor SIPA, atau permasalahan hukum lainnya. untuk mendapatkan surat keterangan mohon Anda mengirimkan chat via kehilangan. Selanjutnya, PC IAI akan me- Whatsapp nomor keanggotaan sejawat 2. Redaksi yang tehormat, Saya seorang ngirimkan surat tersebut ke PD IAI untuk dan data SIPA yang seharusnya kepa- Apoteker Muda, baru bekerja di sebuah melakukan pengecekan ke Pengurus Pu- da admin SIAP. Terkait permohonan rumah sakit yang cukup besar dan sat IAI terkait salinan dokumen sejawat. resertifikasi yang ditolak disebabkan SKP banyak Apotekernya, namun kekurangan Jika arsip dokumen sejawat dinyatakan sejawat tidak memenuhi jumlah yang tenaga teknis kefarmasian yang kompe- ada di PP IAI, sejawat perlu melakukan seharusnya. Hal ini bisa diakibatkan se- ten. Pimpinan Instalasi farmasi di rumah pengisian data di sistem sesuai salinan jawat melakukan klaim dua kali dengan sakit tempat saya bekerja menugaskan dokumen di PP IAI. Kemudian silakan meng-upload sertifikat SKP yang sama. saya bekerja dan bertindak sebagai upload surat keterangan sebagai peng- Sehingga sistem SIAP akan me-reject tenaga teknis kefarmasian melaksanakan ganti serkom sementara hingga proses satu upload yang dilakukan untuk minta kegiatan yang seharusnya dilaksanakan resertifikasi selesai. Setelah mendapat- dilengkapi dengan sertifikat SKP lainnya oleh tenaga kefarmasian atau asisten kan serkom yang baru, sejawat dipersi- yang sejawat miliki. tenaga kefarmasian. Apa yang sebaiknya lakan memperbaiki data sejawat dengan saya lakukan? Kepada siapa saya harus meng-upload serkom yang baru. menyampaikan keluhan ini? Yudi Kahfi Abdilla - Jakarta 4. Halo, Medisina. Saya termasuk peng- Jawaban: Pertama yang harus disadari guna baru aplikasi SIAP. Karena itu ada adalah, apakah anda diterima bekerja di rumah sakit tersebut sebagai Apoteker? beberapa pertanyaan yang ingin saya Jika ya, maka tidak seharusnya Anda ajukan. Bagaimana cara mendapatkan SKP praktek di aplikasi SIAP untuk SIPA yang sudah ditutup tahun lalu? Lalu, mengenai permohonan rekomendasi, mengapa saya tidak bisa melanjutkan proses permohonan rekomendasi? Apa yang salah dari proses permohonan rekomendasi yang saya sudah ajukan di SIAP? 72
Seluruh webinar PP IAI Covid-19 dapat diakses oleh seluruh anggota baik yang telah/ belum memiliki akun SIAp via www.apoteker.or.id tujuh hari kerja setelah live streaming. Penayangan serial webinar di www.apoteker.or.id berlaku selama 7 hari Undangan serial webinar bisa sejawat jumpai di website/instagram/facebook PP IAI www.iai.id Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) @PPIAI | EDISI XXXV | April 2020 - Juni 2020 | 73
74
Search