Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Hexa Magz Edisi 9 -Januari 2022

Hexa Magz Edisi 9 -Januari 2022

Published by Hexa Magz E-magz Hexagon City, 2022-01-26 05:38:10

Description: Selamat pagi !

Konferensi Ibu Pembaharu telah usai diselenggarakan penghujung tahun lalu. Namun, keseruannya masih melekat dalam kalbu. Sebenarnya, ada apa dengan Konferensi Ibu Pembaharu? Hexa Magz Edisi 9 - Januari 2022, hadir khusus meliput untukmu, wahai ibu.

Siapa sajakah narasumber yang hadir? Bagaimana keseruan acaranya? Apa saja yang bisa kita pelajari dari Konferensi Ibu Pembaharu? Simak ulasannya dalam rubrik Tema Utama dan Liputan Konferensi.

Selain sajian istimewa tersebut, masih ada tulisan menarik tentang "kota perempuan" dalam rubrik Seputar Kota. Temukan juga bagaimana cara sukses menabung ala ibu rumah tangga dalam rubrik Keuangan.

Untuk ibu yang sering ribet dengan masalah sampah dapur, yuk, intip solusi uniknya dalam rubrik Dapur.

Penasaran? Tunggu apa lagi? Yuk, simak ulasannya.

Hexa Magz,
Sejuta Kata Penuh Makna

Search

Read the Text Version

Apa saja peran perempuan dalam membentuk wajah kota? Bagaimana keterlibatan perempuan dalam membangun sebuah kota yang lebih nyaman bagi perempuan dan anak? Tentunya melibatkan banyak peran, wakil rakyat, pemimpin kota, arsitek, perencana kota, dan semua profesi yang saling bekerja sama merajut kota. Dalam pembangunan yang menggunakan pendekatan partisipatif, masyarakat ikut berperan serta dalam menentukan arah pembangunan. Partisipatif dalam pembangunan tidak hanya terbatas dalam pengertian “ikut serta” secara fisik, tetapi juga keterlibatan yang memungkinkan melaksanakan identifikasi masalah sendiri, mengorganisasikan masalah, mencari akar masalah, dan menentukan perencanaan program pembangunan (Rinawati, R., et al., 2007). Oleh karenanya, melalui Inpres No. 9/2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, diharapkan partisipasi perempuan dapat optimal dan dalam proses pembangunan melibatkan aktivitas perempuan. Pengarusutamaan Gender atau Gender Mainstreaming adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional, dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Inpres No. 9/2000). Hexa Magz Edisi 9 - Januari 2022 49

Beberapa implementasi peran perempuan dalam proses pembangunan perkotaan, telah menunjukkan beberapa keberhasilan. Perempuan mempunyai peran yang cukup signifikan bagi pengembangan komunitas di sekitarnya, yang berdampak secara tidak langsung bagi proses pembangunan kota. Namun, masih terjadi ketidaksetaraan gender yang lebih bersifat struktural sehingga membutuhkan kebijakan yang memihak perempuan. Perlunya arah kebijakan untuk meningkatkan partisipasi perempuan, melindungi perempuan, dan meningkatkan akses dalam ranah publik agar kota untuk perempuan tidak sekadar mimpi, tetapi merupakan kota masa depan. Referensi: Rinawati, R., Fardiah, D., & Kurniadi, O. (2007). Keterlibatan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan pada Perencanaan Pembangunan. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 23(2), 157-177. Esariti, L. (2009). Kota Ramah Gender, Sebuah Awal Untuk Kota Yang Berkelanjutan. Seminar Nasional Identitas Kota-Kota Masa Depan di Indonesia “Tomorrow ‘s Success is Today’s Strategies”, 21 Desember 2009. Instruksi Presiden No. 9/2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Bauer, U. (2009). Gender Mainstreaming in Vienna. How the Gender Perspective Can Raise the Quality of Life in a Big City. Kvinder, Køn & Forskning, (3-4). Muhartono, D. S. (2020). Pentingnya Regulasi Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah di Kabupaten Kediri. Jurnal PUBLICIANA, 13(2), 117-134. Properti.kompas.com. (2013). Wina, Kota yang Ramah untuk Perempuan. Diakses 18 Oktober 2021, dari https://properti.kompas.com/read/2013/09/30/1619232/Wina.Kota.yang.Ramah.untuk.Perempuan.?page=all. Rappler.com. (2015). Membangun Jakarta sebagai Kota Ramah Gender. Diakses 20 November 2021, dari https://www.rappler.com/world/asia-pacific/membangun-jakarta-sebagai-kota-ramah-gender. Theguardian.com. (2019). City with A Female Face: How Modern Vienna was Shaped by Women. Diakses 18 Oktober 2021, dari https://www.theguardian.com/cities/2019/may/14/city-with-a-female-face-how-modern-vienna-was-shaped-by-women. Viva.co.id. (2019). Kisah Barcelona Membangun Kota Ramah Perempuan. Diakses 20 November 2021, dari https://www.viva.co.id/arsip/1243706-kisah-barcelona-membangun-kota-ramah-perempuan?page=2&utm_medium=page-1. Hdr.undp.org. (2020). United Nations Development Programme, Human Development Report 2020: The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene. Diakses 18 Oktober 2021, dari http://hdr.undp.org/en/2020-report. Mix.co.id. (2020). Indeks Kesetaraan Gender Indonesia Masih di Peringkat ke-85. Diakses 18 Oktober 2021, dari https://mix.co.id/marcomm/news-trend/indeks-kesetaraan-gender-indonesia-masih-di-peringkat-ke-85/. Hexa Magz Edisi 9 - Januari 2022 50



Sejuta Kata Penuh Makna MAGZ


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook