Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore SISTEM REM

SISTEM REM

Published by Hanif Nur Irawan, 2021-01-21 03:11:34

Description: SISTEM REM

Search

Read the Text Version

CHASSIS - Sistim Rem SISTEM REM Dewasa ini menurut para ahli otomotif, rem adalah merupakan kebutuhan sangat penting 1. URAIAN untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik (menperlambat) dan menghentikan kendaraan dan aman. atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendaraan yang aman. 274 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 274 8/19/2011 3:42:26 AM

CHASSIS - Sistim Rem 2. PRINSIP REM 3. TIPE REM Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera Rem yang dipergunakan pada kendaraan apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa dengan pemindahan daya, kendaraan tipe tergantung pada penggunaannya. cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk ●● Rem kaki (foot brake) digunakan untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan mengontrol kecepatan dan menghentikan hingga berhenti. Mesin mengubah energi kendaraan. panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, ●● Rem parkir (parking brake) digunakan rem mengubah energi kinetik kembali menjadi terutama untuk memarkir kendaraan. energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh ●● Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan adanya sistem gabungan penekanan melawan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang sistem gerak putar. Efek pengereman (Sraking digunakan pada truk diesel dan kendaraan effect) diperoleh dari adanya gesekan yang berat. ditimbulkan antara dua objek. New Step 1 Training Manual Selanjutnya \"engines brake\" adakalanya digunakan untuk menurunkan kecepatan Bab 5 new step 1.indd 275 kendaraan. Braking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putaran dari mesin itu sendiri, tidak ada peralatan khusus yang diperlukan. Untuk itu \"engine braking\" tidak diterangkan pada Training Manual ini. 275 8/19/2011 3:42:27 AM

CHASSIS - Sistim Rem 4. REM KAKI Bekerjanya rem hidraulis sebagai berikut. URAIAN Rem hidraulis menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme Rem kaki (foot brake) dikelompokkan menjadi pengereman akan menimbulkan daya dua tipe : rem hidraulis (hydraulic brake) dan pengereman. rem pneumatik (pneumatic brake). Rem hidraulis lebih respon dan lebih cepat dibanding dengan tipe lainnya, dan juga konstruksinya lebih sederhana. Rem hidraulis juga mempunyai konstruksi yang khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truck ringan. Sistem rem pneumatik termasuk kompresor atau sejenisnya yang menghasilkan udara yang bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak digunakan pada kendaraan berat seperti truk dan bus. 276 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 276 8/19/2011 3:42:27 AM

CHASSIS - Sistim Rem MEKANISME KERJA Master silinder Master silinder (cylinder master) mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hirdraulis. Master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulis. Ada dua tipe silinder : tipe tunggal dan tipe ganda (tandem). Master silinder tipe ganda (tandem type cylinder master) banyak digunakan dibandingkan dengan tipe tunggal (single type). New Step 1 Training Manual 277 Bab 5 new step 1.indd 277 8/19/2011 3:42:28 AM

CHASSIS - Sistim Rem Pada master silinder tandem, sistem Pada kendaraan penggerak roda belakang hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing- (FR), salah satu sistem rem hidraulis pada roda masing untuk roda-roda depan dan belakang. depan dan sistem yang satunya terletak pada Dengan demikian bila salah satu sistem tidak roda belakang. Pada kendaraan penggerak bekerja, maka sistem lainnya akan tetap roda-roda depan (FF), terdapat beban tambahan berfungsi dengan baik. pada roda depan. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan sistem hidraulis split silang (diagonal split hydraulis system) yang terdiri dari satu set saluran rem untuk roda kanan depan dan kiri belakang, dan satu set saluran rem untuk roda kiri depan dan kanan belakang, dengan demikian efisiensi pengereman tetap sama pada kedua sisi (tetapi dengan setengah daya penekanan normal) walaupun salah satu dari kedua sistem tersebut terjadi kerusakan. 278 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 278 8/19/2011 3:42:28 AM

CHASSIS - Sistim Rem Boster Rem (brake booster) Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, boster dirancang Tenaga penekanan pada pedal rem dari sedemikian rupa sehingga hanya tenaga seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk boster-nya saja yang hilang. Dengan sendirinya segera dapat menghentikan kendaraan. Boster rem akan memerlukan gaya penekanan pedal rem (brake booster) melipat gandakan daya yang lebih besar, tetapi kendaraan dapat direm penekanan pedal, sehingga daya pengereman dengan normal tanpa bantuan boster. yang lebih besar dapat diperoleh. Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin Boster rem dapat dipasang menjadi satu diesel, boster remnya diganti dengan pompa dengan master silinder (tipe integral) atau dapat vakum karena kevakuman yang terjadi pada juga dipasangkan secara terpisah dari master intake manifold pada mesin diesel tidak cukup silinder itu sendiri. Tipe integral ini banyak kuat. digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil. Boster rem terutama terdiri dari rumah boster (booster body), piston boster, membran Boster rem mempunyai diaphram (membran) yang (diaphragm), reaction mechanism dan bekerja dengan adanya perbedaan tekanan antara mekanisme katup pengontrolan (control valve tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan mechanism). dari dalam intake manifold mesin. Master silinder dihubungkan dengan pedal dan membran untuk Booster body dibagi menjadi bagian depan memperoleh daya pengereman yang besar dari (ruang tekan tetap) dan bagian belakang (ruang langkah pedal yang minimum. tekan variasi), dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston boster. Mekanisme katup pengontrolan (control valve mechanism) mengatur tekanan di dalam ruang tekan variasi (variable pressure chamber). Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating rod). New Step 1 Training Manual 279 Bab 5 new step 1.indd 279 8/19/2011 3:42:29 AM

CHASSIS - Sistim Rem 280 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 280 8/19/2011 3:42:31 AM

CHASSIS - Sistim Rem Katup Pengimbang (P. valve) Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan Kendaraan dihentikan dengan adanya gesekan pengereman yang lebih besar untuk roda antara ban dan jalan. Gesekan ini akan depan dari pada roda belakang. bertambah sesuai dengan adanya pembagian beban pada ban. Alat tersebut disebut \"katup pengimbang\" (proportioning valve) atau biasa disingkat katup Biasanya kendaraan yang mesinnya terletak P. Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan di depan, bagian depannya lebih berat tekanan hidraulis pada silinder roda belakang, dibandingkan dengan bagian belakangnya. Bila dengan demikian daya pengereman (daya kendaraan direm, maka titik pusat grafitasi akan cengkeram) pada roda belakang akan pindah ke depan (bergerak maju) disebabkan berkurang. adanya gaya inertia, dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan. Diagram berikut ini memperlihatkan tekanan hidraulis yang ideal pada silinder roda belakang. Bila daya cengkram pengeremannya berlaku Disamping katup P, efek yang sama juga dapat sama terhadap ke empat rodanya, maka roda diperoleh dari Load Sensing and Proportioning belakang akan terkunci (menyebabkan slip Valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split antara ban dan permukaan jalan) ini disebabkan point dari roda-roda belakang sesuai dengan oleh daya pengereman terlalu besar. Dengan beban, Proportioning and Bypass Valve (P & terkuncinya rod belakang gesekan akan BV) yang meneruskan tekanan master silinder menurun, dan rod belakang seperti \"Ekor langsung ke silinder roda tanpa melalui katup ikan\" (bergerak ke kanan dan ke kiri dan sukar P, bila sistem rem depan tidak berfungsi, katup terkontrol). Dan ini sangat berbahaya. Deceleration-Sensing and Proportioning Valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal REFERENSI split point sesuai dengan deselerasi selama pengereman, dan perlengkapan lainnya. Gesekan (tahanan pada gerakan) akan lebih besar sebelum benda itu mulai bergerak. Anti-lock Brake System (Sistem Rem Suatu objek yang mulai digerakkan, maka 281 tahanannya akan berkurang dan mudah bergerak. 8/19/2011 3:42:32 AM New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 281

CHASSIS - Sistim Rem 282 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 282 8/19/2011 3:42:32 AM

CHASSIS - Sistim Rem Anti Lock) ●● Bila kendaraan mulai ada gejala slip, akan dapat diperbaiki dengan adanya gerakan Anti-lock Brake System (ABS) ini diciptakan roda kemudi untuk lebih mudah menghindar tidak hanya untuk mencegah terkuncinya roda- dari rintangan. roda belakang selama pengereman secara tiba-tiba, tetapi juga untuk mengontrol roda- ●● Bila rem bekerja selama kendaraan roda depan agar kendaraan tidak berputar membelok, kendaraan dapat berhenti (slip) serta menjaga pengendalian kemudi dengan aman tanpa mengalami perubahan dengan baik. langsung. Perhatian : TATA LETAK KOMPONEN-KOMPONEN New Step 1 Training Manual 283 Bab 5 new step 1.indd 283 8/19/2011 3:42:34 AM

CHASSIS - Sistim Rem (CELICA) Fungsi dari komponen Komponen Fungsi Speed Sensor Depan Mendeteksi kecepatan roda pada masing-masing roda depan. Speed Sensor Belakang Mendeteksi kecepatan roda pada masing-masing roda belakang. Switch Larnpu Rem Mendeteksi tanda pengereman dan mengirimkan ke komputer A.B.S. Lampu Peringatan Anti-Lock Lampu menyala untuk memberi tanda agar pengemudi siaga saat (ANTI-LOCK Warning Light) Anti-lock Brake System ada yang tidak berfungsi. A,B.S. Actuator Untuk mengontol tekanan minyak rem pada masing-masing silinder disc brake dengan signal dari komputer A.B.S. A.B.S., Computer Dengan signal-signal dari masing-masing speed sensor ia menghitung jumlah akselerasi dan deselerasi dan mengirim signal- signal ke aktuator ke pengontrol tekanan minyak rem. 284 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 284 8/19/2011 3:42:38 AM

CHASSIS - Sistim Rem 5. REM TROMOL REFERENSI URAIAN * Self-energizing action Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga Ada dua jenis sepatu rem, seperti pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diperlihatkan pada gambar pada sebelah diam menekan permukaan tromol bagian kiri: leading shoes (primer) dan trailing dalam yang berputar bersama-sama dengan shoes (sekunder). Bila ujung bagian atas roda. (atau toe) pada sepatu rem didorong ke arah tromol rem (oleh wheel cylinder) yang Karena self-energizing action' ditimbulkan berputar pada arah seperti ditunjukkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga dengan panah, sepatu rem cenderung mengembangnya sepatu, kekuatan tenaga melekat (stick) pada tromol dan berputar. pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil. Sepatu rem ini disebut \"leading shoe'. Dilain pihak, ujung atas sepatu bagian belakang terdorong ke dalam oleh tromol yang cenderung mengembang keluar, ini disebut trailing shoe. Kerjanya tromol mencoba mendorong leading shoes berputar bersama tromol, dan ini disebut \"self-enegizing\" atau \"self-Servo\". Self-energizing bekerja menimbulkan daya pengereman yang cukup besar. Dilain pihak daya balik yang berlaku pada trailing shoes mengurangi daya pengereman pada sepatu tersebut. Perbandingan tenaga pengereman dilakukan dengan leading dan trailing shoes diperkirakan 3 : 1. Leading shoes menghasilkan daya pengereman yang lebih baik, dan kelemahannya ialah cepat aus dibandingkan dengan trailing shoes. New Step 1 Training Manual 285 Bab 5 new step 1.indd 285 8/19/2011 3:42:38 AM

CHASSIS - Sistim Rem KOMPONEN Komponen rem tromol terutama terdiri dari : 286 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 286 8/19/2011 3:42:40 AM

CHASSIS - Sistim Rem BACKING PLATE Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan, kembali ke posisi semula dengan adanya Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut kekuatan pegas membalik sepatu rem, dan pada oxle housing atau axle carrier bagian pegas kompresi yang mengkerut.: belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman Bleeder plug disediakan pada silinder roda tertumpu pada backing plate. gunanya untuk membuang udara dari minyak rem. PENTING ! Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem harus diperiksa dengan teliti setiap kali rem dibongkar untuk mencegah problem tersebut. SILINDER RODA 287 Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari 8/19/2011 3:42:43 AM beberapa komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakkan hanya satu sepatu rem. Bila timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup, piston akan menekan ke arah sepatu rem, kemudian bersama-sama menekan tromol rem. New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 287

CHASSIS - Sistim Rem SEPATU REM DAN KANVAS REM TROMOL REM Sepatu ram (brake shoe), seperti juga tromol Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat memliki bentuk setengah lingkaran dari tuang (gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. bawah. Tromol rem ini letaknya sangat dekat Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeling dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan (pada kendaraan besar) atau di-lem (pada berputar bersama roda. kendaraan Kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi dan harus mempunyai Koefisien gesek yang 200°C sampai 300o C. tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas (lining) terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu. 288 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 288 8/19/2011 3:42:47 AM

CHASSIS - Sistim Rem TIPE REM TROMOL Rem tromol digunakan berbagai kombinasi dari Leading dan trailing shoes. Tipe Leading Dan Tipe Trailing Bila tromol berputar pada arah borlawanan (arah mundur), maka leading shoe menjadi Seperti terlihat pada gambar bagian ujung atas (Trailing shoe dan trailing shoe menjadi leading masing-masing sepatu rem ditekan terbuka oleh shoe. Tatapi kedua-duanya tetap menekan silinder roda (wheel cylinder), sedangkan bagian dengan gaya pengereman yang sama dengan ujung bawah berputar atau mengembang. Tipe pada saat putaran arah maju. ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal (single wheel cylinder). Leading shoe lebih cepat aus dibandingkan dengan trailing shoe, bila rem sering digunakan Bila tromol berputar ke arah depan, seperti dalam putaran gerak maju panah, dan pedal rem diinjak. maka bagian ujung atas sepatu ditekan membuka ke Tipe ini digunakan pada rem belakang sekeliling Ujung bawah oleh silinder roda dan kendaraan penumpang dan kendaraan kecil berlaku daya pengereman terhadap tromol. jenis komersil. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe, dan sepatu yang kanan disebut trailing shoe. New Step 1 Training Manual 289 Bab 5 new step 1.indd 289 8/19/2011 3:42:54 AM

CHASSIS - Sistim Rem Tipe Two-Leading Apabila tromol berputar pada arah panah ( gerak maju ) maka tipe ini mempunyai tekanan Tipe two-leading shoe dibagi menjadi dua : pengereman yang tinggi. Tetapi, ada suatu single action dan double action. kerugian pada tipe ini, bila rem berputar dalam arah yang berlawanan (arah mundur), maka Tipe single action two-leading shoe mempunyai kedua sepatu akan bekerja sebagai trailing dua silinder roda yang masing-masing shoe dan menghasilkan tenaga pengereman mempunyai satu piston pada tiap sisinya ( lihat yang kecil, gambar ). Bila rem bekerja, kendaraan dalam kondisi gerak maju, maka kedua sepatu akan Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan berfungsi sebagal tailing shoe. penumpang dan niaga. Tipe double-action two leading shoe mempunyai dua silinder roda, dan pada tiap sisinya terdapat dua torak. Bila tipe single-action bekerja sebagai self-energizing force dalam satu arah saja, maka tipe doubto-action ini bekerja efisien dalam dua arah, rnaju dan arah mundur. Tipe ini banyak digunakan pada rem belakang kendaraan niaga. 290 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 290 8/19/2011 3:42:55 AM

CHASSIS - Sistim Rem Tipe Uni-Servo Tipe Duo-Servo Tipe uni-servo mempunyai silinder roda tunggal Tipe duo-servo ini merupakan versi dengan satu piston saja, dan penyetelannya penyempurnaan uniservo yang mempunyai berhubungan dengan kedua sepatunya. dua piston pada setiap silinder roda. Bila piston di dalam wheel cylinder mendorong Selama silinder roda menekan kedua sepatu bagian atas kiri hingga menyentuh tromol, maka rem saat rem bekerja, maka tipe ini mempunyai fungsi sepatu sebagai leading shoe dan bekerja gaya pengereman yang tinggi terhadap tromol dengan daya pengereman yang tinggi. Juga tanpa terpengaruh oleh gerak arah putaran terdapat kelemahan pada tipe ini, dimana bila roda. tromol berputar pada arah yartg berlawanan, maka kedua sepatu bertungsi sebagai trailing Tipe ini digunakan pada rem belakang kendaraan shoe dan hanya mampu menghasilkan daya niaga. pengereman yang kecil. New Step 1 Training Manual 291 Bab 5 new step 1.indd 291 8/19/2011 3:42:56 AM

CHASSIS - Sistim Rem PERSINGGUNGAN TROMOL REM DAN PENTING ! KANVAS REM (LINING) Satu rodanya dapat lebih baik pengeremannya Gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake dibandingkan dengan roda lainnya bila lining) akan dipengaruhi oleh temperatur kanvas persinggungan kanvasnya tidak sama pada itu sendiri. Biasanya, gesekan akan berkurang dan kedua roda. Harus dilakukan penyetelan agar gaya pengeremanpun ketika dan kanvas telah jadi persinggunganya sama (Lihat halaman 5-86) panas. Daya pengereman juga dipengaruhi oleh posisi persinggungan antara kontrol dan kanvas, walaupun daerah persinggungannya mungkin sama. hal ini disebabkan adanya self-enegizing action yang berbeda, tergantung pada posisi persinggungannya. 292 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 292 8/19/2011 3:43:02 AM

CHASSIS - Sistim Rem CELAH SEPATU REM 1). Konstruksi Dan Cara Kerja Celah antara tromol dan kanvas yang besar akan (1) Penyetelan terjadi pada saat pengereman menyebabkan kelambatan pada pengereman. selama kendaraan mundur. Bila celah antara tromol dan kanvas terlalu kecil, rem akan terseret dan menyebabkan keausan Metode penyetelan ini digunakan pada rem tipe pada tromol dan kanvas. duoservo yang menggunakan kabel penyetel (adjusting cable), tuas penyetel (adjusting lever), Begitu juga, apabila celah sepatu rem pada sekrup penyetel sepatu (shoe adjusting screw) keempat rodanya tidak sama pada semua roda- dan kornponen lainnya. rodanya, maka kendaraan akan tertarik ke salah satu arah atau roda belakang kendaraan akan Kabel penyetel (adjusting cable) dipasang pada seperti seekor ikan (yang mengibas ke kanan dan ujung anchor pin. sedangkan ujung lainnya ke kiri) dlkaitkan pada tuas penyetelan (adjusting lever) melalui sebuah pegas. Untuk mencegah kejadian ini, penting sekali untuk menyetel secara tepat celah antara tromol dan Tuas penyetel (adjusling lever) dipasang pada kanvas sesuai spesifikasi yang dianjurkan dan bawah sepatu no. 2 dan dihubungkan dengan melakukan perawatan setiap saat. sekrup penyetelan sepatu. Pada beberapa tipe rem, penyetelannya bekerja Sekrup penyetelan sepatu terdiri dan sebuah baut secara otomatis, sedangkan untuk tipe lainnya dan mur seperti pada gambar. celahnya hanya dilakukan penyetelan secara berkala. Penyetelan Otomatis Celah Sepalu Rem Penyetelan celah sepatu rem secara otomatis (automatic brake shoe clearance adjustment) mengacu pada penyetelan otomatis celah antara tromol dan kanvas dan termasuk penyetelan tipe seperti benkut: ●● Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur ●● Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju. ●● Penyetelan dilakukan dengan rem parkir. New Step 1 Training Manual 293 Bab 5 new step 1.indd 293 8/19/2011 3:43:04 AM

CHASSIS - Sistim Rem • Cara Kerja (2 ) Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju. Bila pedal rem ditekan sambil kendaraan bergerak mundur. maka sepatu rem Ujung link pada silinder roda dihubungkan mengembang dan menyentuh tromol. Sepatu- dengan piston wheel cylinder dan bergerak sepatu menekan tromol yang mulai berputar, sebagai satu kesatuan, sedangkan ujung hingga ujung atas sepatu No. 1 menyentuh link lainnya dihubungkan dengan tuas anchor pin. Sejak shoe No. 2 bergerak dan penyetel otomatis melalui sebuah pegas, dan anchor pin pada waktu yang bersamaan, maka meneruskan gerakan piston kepada Tuas menarik kabel penyetelan. Ini menyebabkan penyetel otomatis tuas penyetelan memutar sekrup penyetelan dan menyetel celah, Tuas penyetel otomatis dipasang pada rumah wheel cylinder dengan sebuah pen. Salah satu Sekrup penyetelan sepatu terdiri dari sebuah ujungnya dihubungkan dengan sebuah pegas, baut dan mur seperti pada gambar. sadangkan ujung lainnya dikaitkan dengan gigi roda penyetel (adjusting wheel) Penyetelan tuas pivot disekitar pin sesuai dengan geranan link dan memutar adjusting wheel. Penyetelan ini menyetel celah sepatu rem. Sejak tiap ujung sekrup bersinggungan dengan rem, maka celah sepatu rem bertambah dan mur dengan putaran sekrup. 294 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 294 8/19/2011 3:43:07 AM

CHASSIS - Sistim Rem • Cara Kerja (b) Celah Lebih besar Dari Standar Bila pedal rem diinjak, maka piston dan link Bila pedal rem ditekan, gerakan piston lebih yang merupakan satu unit bergerak ke atas. Hal besar dibanding celah standar sepatu. Oleh ini akan menyebabkan tuas penyetel otomatis karena itu puntiran luas penyetel juga besar. bergerak mengelilingi pin pada arah puntiran menyebabkan roda penyetel berputar sedikit. Kebalikan. Automatic adjusting lever (a) Celah Standar Sepatu Rem Bila pedal rem dilepas, maka piston, link dan tuas penyetel berputar kembali ke posisi semula. Bila gerakan piston kecil maka tuas penyetel Tetapi sejak adjusting wheel berputar dari posisi otomatis bergeraknya juga kecil. Gerakan tuas awalnya, luas penyetel menghubungkan gigi penyetel hanya maju mundur diantara dua berikutnya dari adjusting wheel. gigi pada penyetel roda (adjusting wheel), jadi adjusting wheel tidak berputar. Bila pedal rem ditekan untuk kedua kalinya, maka adjusting wheel berputar, baut panyetel bergerak pada saat sepatu rem rnengembang, dan celah sepatu tersetel. New Step 1 Training Manual 295 Bab 5 new step 1.indd 295 8/19/2011 3:43:24 AM

CHASSIS - Sistim Rem (3) Penyetelan Dilakukan Dengan Rem Parkir Bila tuas rem parkir dibebaskan maka tuas penyetel juga turun. Dan ini akan menyebabkan Tuas penyetel (adjusting lever) dipasang mur penyetel berputar dan penyetel celah bersama tuas rem parkir (parking brake lever) sepatu. pada sepatu. Salah satu ujung tuas penyetel dihubungkan dengan sepatu rem melalui sebuah pegas dan ujung lainnya dihubungkan dengan sekrup penyetel yang bersatu dengan strut rem parkir (parking brake shoe strut), • Cara Kerja Bila rem parking bekerja, maka tuas akan tertarik ke kiri. Pada saat yang bersamaan, tuas penyetel berputar searah jarum jam mengelilingi pin dimana sepatu itu terkait, memutarkan mur penyetel (b) Celah Sepatu Rem Normal Bila tuas rem parkir ditarik. maka tuas penyetel hanya akan bergerak sedikit dan tuas penyetel tidak dapat bergerak pada gigi berikutnya. Celah sepatu tetap tidak berubah. {a) Celah Sepatu Rem Lebih Besar Dari Standar Bila tuas rem parkir ditarik, maka tuas penyetel akan bergerak jauh melebihi jarak dari gigi berikut pada mur penyetel. 296 REFERENSI Tuas penyetel (adjusting lever) disusun Bab 5 new step 1.indd 296 sedemikian rupa untuk berhubungan dengan satu gigi sekrup penyetel (adjusting screw tooth). Dengan demikian, satu kali tuas rem parkir bekerja hanya akan memajukan mur penyetel satu gigi saja, mengurangi celah sepatu kira-kira 0.03 mm, sekalipun celah sepatu cukup besar New Step 1 Training Manual 8/19/2011 3:43:25 AM

CHASSIS - Sistim Rem 6. REM CAKRAM URAIAN Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang ( disc rotor ) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan disc pad dan cakram (disc). New Step 1 Training Manual 297 Bab 5 new step 1.indd 297 8/19/2011 3:43:25 AM

CHASSIS - Sistim Rem Karakteristik dari cakram hanya mempunyai REFERENSI sedikit aksi energi sendiri (self energizing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh Bila kendaraan berjalan pada jalan yang fluktuasi koefisien gesek yang menghasilkan basah dan permukaan singgung sepatu dan kestabilan tinggi, Selain itu, karena permukaan pad menjadi basah karena terkena percikan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi air. Koefisien gesek akan berkurang karena panasnya terjamin baik, ini dapat dan menjamin terlumasi oleh air. Gejala ini disebut \"Water dari terkena air. Fading\", Sebaliknya, bidang gesek akan mengembalikan koefisien gesek pada kondisi Rem cakram mempunyai batasan pembuatan semula ini disebut \"Water Recovery\". pada bentuk dan ukurannya. Ukuran disc pad agak terbatas, dan ini berkaitan dengan Umumnya, semua rem membutuhkan \"Water aksi selft-energizing limited, sehingga perlu Recovery\" yang baik. Tetapi, pada rem tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar tromol kurang menguntungkan dibandingkan untuk mendapatkan daya pengereman yang dengan rem piringan (disc brake). Pada efisien. Juga, pad akan lebih cepat aus dari pada rem piringan, air akan terlontar keluar sepatu rem pada rem tromol Tetapi konstruksi dengan adanya daya sentrifugal. Hal ini yang sederhana, mudah pada perawatannya yang membantu mengurangi air dan dapat serta penggantian pad. meningkatkan efisiensi pengereman dan water recovery yang baik. 298 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 298 8/19/2011 3:43:26 AM

CHASSIS - Sistim Rem KOMPONEN-KOMPONEN Pad Rem Piringan Pad (disc pad) biasa dibuat campuran metalic liber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dengan \"Semi Metallic disc pad\". dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan Tebal pad (batas yang diizinkan). Dengan piringan yang berlubang untuk rnenjamin demikian dapat mempermudah pengecekan pendinginan yang baik, kedua-duanya untuk keausan pad. mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama. Pada beberapa pad. penggunaan metalic plate (disebut dengan ant-squel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku pengeraman. New Step 1 Training Manual 299 Bab 5 new step 1.indd 299 8/19/2011 3:43:27 AM

CHASSIS - Sistim Rem JENIS-JENIS CALIPER Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Caliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya • Tlpe Fixed Caliper (Double Piston) • Tipe Floating Caliper (Single Piston) Tipe Fixed Calipar (Double Piston) Tipe Floating Caliper (Single Piston) Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti terlihat pada gambar piston hanya seperti digambarkan di bawah. pemasangan ditempatkan pada satu sisi Caliper saja.Tekanan Caliper dilengkapi dengan sepasang piston. hidraulis dari master silinder mendorong piston Daya pengereman didapat bila pad ditekan (A) dan selanjutnya menekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram. pada rotor disc (cakram), Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (reaksi B) Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat ini menyebabkan Caliper bergerak ke kanan baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. dan menjepit cakram dan terjadilah usaha Namun demikian radiasi panasnya terbatas tenaga pengereman. karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan panambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini sudah Jarang digunakan. 300 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 300 8/19/2011 3:43:29 AM

CHASSIS - Sistim Rem Caliper tipe floating dapat digolongkan sebagai l) Tipe Semi-floatng ( Tipe PS ) berrikut : Caliper dipasangkan dengan bantuan dua buah Caliper tipe semi-floating menerima tenaga pen pada torque plate. Apabila rem bekerja pengereman yang dibangkitkan dari pad bagian maka body bergerak masuk dengan adanya luar gerakan piston. Tekanan pengereman yang Pada caliper tipe full-floating, kemampuan berlaku pada pad bagian luar diterima oleh pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad Caliper dan meneruskan momen ke pin pada dengan torque plate. arah putaran. Kekuatan reaksi pad bagian Caliper floating banyak digunakan pada dalam diterima langsung oleh plate. kendaraan panumpang modern. Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe Caliper ini kemungkinan tidak berfungsinya sangat Kecil, dan memenuhi syarat, mudah perawatan dan memiliki kemampuan pengereman, Tipe ini sering digunakan pada rem cakram belakang yang rem parkirnya terpasang di dalamnya. New Step 1 Training Manual 301 Bab 5 new step 1.indd 301 8/19/2011 3:43:30 AM

CHASSIS - Sistim Rem 2) Tipe Full-floating (2) Tipe FS (1) Tipe F Caliper tipe ini dipasang dengan menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada torque plate Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, yang dibautkan pada Caliper itu sendiri, seperti tipe F mempunyai Caliper yang ditunjang pada gambar, Caliper dan dua pin digerakkan oleh torque plate sedemikian rupa sehingga sebagai satu unit oleh piston. Reaksi tenaga memungkinkan dapat meluncur. Arm akan (reaction lorce ) dari inner dan outer pad diterima maju dari Caliper untuk memindahkan gerak oleh torque plate dan dengan demikian momen piston untuk menekan pad bagian luar. (torque) tidak diteruskan ke pin. Selanjutnya, bagian yang meluncur (slicing section) pada Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit Caliper (main dan sub-pin) disembunyikan tetapi cenderung lebih banyak terseret dari tipe seluruhnya. Hal ini merupakan design yang lainnya karena permukaan luncur Caliper dan dapat menambah keandalan pada bagian ini. torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan Tipe FS agak kurang terseretnya dibandingkan pada disc brake bagian belakang untuk dengan tipe F dan banyak digunakan pada beberapa model kendaraan. rem-rem depan kendaraan luxury. 302 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 302 8/19/2011 3:43:30 AM

CHASSIS - Sistim Rem (3) Tipe AD (4) Tipe PD Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah Tipe PD pada dasamya sama dengan tipe AD ini, main pin pada tipe AD adalah press-fitted Kecuali pada main dan sub-pin saja yang dibaut pada torque plate bersamaan dengan sub-pin pada torque plate. Tipe PD ini digunakan pada yang dlbautkan. Stainless steep plate (suatu rem depan kendaraan penumpang yang kecil. shim untuk mengurangi bunyi, antisqueat shim) dipasang pada pad dan bagian torque plate yang bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang ukuran menengah. New Step 1 Training Manual 303 Bab 5 new step 1.indd 303 8/19/2011 3:43:30 AM

CHASSIS - Sistim Rem PENYETELAN OTOMATIS CELAH ROTOR Bila pedal dibebaskan, maka piston kembali DENGAN PAD dengan Jarak yang sama sebesar deformasi piston seal, dan celah normal telah diperbaiki. Uraian Bila pad menjadi tipis karena aus, maka cairan antara rotor dan pad bertambah dan memerlukan langkah pedal yang lebih besar. Selanjutnya, rem cakram selalu memerlukan suatu mekanisme penyetelan celah secara otomatis dengan mekanisme penyetelan tipe piston seal (piston seal type adjusting mechanism). Cara Kerja (1) Celah Normal (Keausan Pad Tidak Ada) Penyetel celah otomatis termasuk piston seal yang disatukan dalam silinder. ini mempunyai dua fungsi, menutup piston untuk mencegah kebocoran minyak rem dari dalam silinder, dan bila rem dioperasikan dan piston bergerak dengan adanya tekanan hidraulis, maka piston seal membentuk elastis seperti dalam gambar. Bila pedal rem dibebaskan dan tekanan hidraulis menjadi berkurang, piston seal kembali pada bentuknya semula dan menarik piston kembali. Hasilnya bentuk celah asli disc-rotor dengan pad telah diatur. (2) Celah Terlalu Besar (Pad Aus) Blla pad menjadi tipis karena aus, maka celah bertambah, dengan demikian piston bergerak dengan jarak yang lebih jauh bila rem dioperasikan, Hal ini menyebabkan piston mulai meluncur dalam hubungannya dengan piston seal, dan seal telah mencapai batas deformasinya. Peluncuran ini akan berhenti bila pad menyentuh rotor dan piston berhenti bergerak. 304 New Step 1 Training Manual Bab 5 new step 1.indd 304 8/19/2011 3:43:31 AM


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook